hormon progesteron
TRANSCRIPT
HORMON PROGESTERON
A. Hormon Dalam Tubuh Manusia
Didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam hormon yang memiliki fungsi
masing-masing. Semua hormon harus dalam porsi seimbang agar tidak menimbulkan efek
buruk bagi tubuh. Berikut 10 macam hormon terpenting dalam tubuh manusia, yaitu:
1. Melatonin
Hormon ini diproduksi di kelenjar pineal dan berfungsi sebagai antioksidan dan
mengontrol tidur. Meskipun hormon ini diproduksi secara alami oleh tubuh, tapi kelebihan
maupun kekurangan hormon dapat berakibat buruk bagi tubuh.
Kelebihan hormon melatonin dapat menyebabkan lesu, gangguan hati, gangguan
mata, kelelahan, disorientasi, pikiran dan perilaku psikotik, kebingungan, mengantuk,
gangguan berbicara, gemetar, sakit kepala dan pusing.
Sedangkan defisiensi atau kekurangan hormon melatonin akan menyebabkan
kesulitan tidur atau insomnia, tidur tidak nyenyak, pembesaran prostat, depresi, kelelahan,
siklus haid tidak teratur, gelisah, sindrom premenstruasi (PMS), katarak, kolesterol tinggi,
tekanan darah tinggi dan gangguan irama jantung (aritmia).
2. Serotonin
Hormon serotonin diproduksi di saluran pencernaan. Hormon ini berfungsi
mengontrol mood atau suasana hati, nafsu makan dan tidur.
Kelebihan hormon serotonin bisa menyebabkan kegelisahan, kebingungan,
peningkatan denyut jantung, pupil melebar, kehilangan koordinasi otot, berkeringat, diare,
sakit kepala, menggigil, mual, muntah, kejang, demam tinggi, detak jantung tak teratur,
gerakan tidak terkendali dan hilangnya kesadaran.
Kekurangan hormon serotonin dapat menyebabkan kecemasan, tertekan, fobia,
pesimistis, gelisah, tidak percaya diri, mudah marah, gangguan tidur, PMS, sakit kepala dan
sakit punggung.
3. Tiroid
Hormon tiroid diproduksi di kelenjar tiroid. Hormon ini berfungsi untuk peningkatan
metabolisme basal dan mempengaruhi sintesis protein.
Kelebihan hormon tiroid dapat menyebabkan diare, denyut jantung tidak teratur, sakit
kepala, menggigil, gugup, kejang perut, demam, sakit dada, atau kesulitan tidur.
Sedangkan kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan lelah, lesu, sembelit, nyeri
sendi dan otot, rambut atau kuku tipis dan rapuh, kurang dorongan seksual, tekanan darah
tinggi, kolesterol tinggi, detak jantung lambat, gangguan konsentrasi dan memori. Bahkan
beberapa dapat menyebabkan depresi dan gangguan jiwa lainnya.
4. Adrenalin
Hormon adrenalin diproduksi di medula adrenal. Hormon ini berfungsi untuk
meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot (dengan meningkatkan denyut
jantung), meningkatkan katalisis dari glikogen dalam hati, kerusakan lipid dalam sel lemak,
serta menekan sistem kekebalan.
Kekurangan hormon adrenalin dapat menyebabkan pening, pusing, kelelahan,
penurunan berat badan. Beberapa mengalami gangguan usus, peningkatan pigmentasi kulit,
depresi, nyeri otot dan sakit pinggang akut.
5. Dopamin
Hormon ini diproduksi di ginjal dan hipotalamus. Hormon ini berfungsi untuk
meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, menghambat pelepasan prolaktin dan TRH
dari hipofisis anterior.
Kelebihan dopamin dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, detak jantung
tidak teratur, sakit dada, kesulitan bernapas, perubahan jumlah urin, perubahan warna kulit,
sakit di kaki dan lengan.
Kekurangan hormon dopamin dapat menyebabkan tertekan, motivasi rendah,
kesulitan memberikan perhatian dan berkonsentrasi, berpikir lambat, rendah libido dan
impotensi, mudah lelah, berat badan cepat naik, dan mengalami gangguan tidur.
6. Gastrin
Hormon ini diproduksi di duodenum, yang befungsi untuk sekresi asam lambung oleh
parietal. Kelebihan gastrin dapat menyebabkan penyakit gastrinoma, yaitu tumor jinak gaster.
7. Hormon pertumbuhan
Hormon ini diproduksi di pituitari anterior, dan berfungsi merangsang pertumbuhan
dan reproduksi sel serta melepaskan faktor pertumbuhan.
Kelebihan hormon pertumbuhan dapat menyebabkan tumor hipofisis yang jinak dan
tumbuh secara perlahan. Juga dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan penglihatan,
tekanan saraf optik, kelebihan tulang rahang, jari tangan dan kaki, kelemahan otot, resistensi
insulin. Bahkan dapat menyebabkan diabetes tipe 2 dan berkurangnya fungsi seksual.
Kekurangan hormon ini pada anak-anak dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan
dan tubuh pendek dan tertundanya kematangan seksual. Sedangkan pada orang dewasa
kekurangan hormon pertumbuhan jarang terjadi, tapi dalam beberapa kasus dapat
menyebabkan obesitas, penurunan massa otot dan pengurangan energi dan kualitas hidup.
8. Insulin
Hormon ini diproduksi di pankreas dan berfungsi untuk pengambilan glukosa,
glikogenesis dan glikolisis di hati dan otot dari darah.
Kelebihan insulin dapat menyebabkan kadar gula darah sangat rendah, detak jantung
tidak teratur, berkeringat, gemetaran, mual, kelaparan berat dan kecemasan. Kadang-kadang
juga menyebabkan hipoglikemia.
Kekurangan insulin dapat menyebabkan hiperglikemia yang dapat mengakibatkan
Diabetes Mellitus.
9. Testosteron
Hormon ini diproduksi di testis dan berfungsi sebagai hormon seks pria. Hormon ini
merangsang pematangan organ-organ seks pria, skrotum, pertumbuhan jenggot, pertumbuhan
massa otot dan kekuatan serta peningkatan kepadatan tulang.
Kelebihan hormon ini dapat menyebabkan peningkatan libido berlebihan dan mudah
marah. Kekurangan testosteron dapat menyebabkan penyakit atau kerusakan pada
hipotalamus atau testis yang menghambat sekresi hormon dan produksi testosteron
(hipogonadisme).
Kekurangan testoreton juga dapat membuat kerutan di wajah, kehilangan otot tubuh,
pinggang menggendut, kelelahan yang kronis, penurunan libido, disfungsi ereksi dan
kesulitan mencapai orgasme.
10. Progesteron
Hormon ini diproduksi di ovarium, kelenjar adrenal dan plasenta (saat hamil).
Hormon progesteron berfungsi menaikkan faktor pertumbuhan epidermal, meningkatkan
temperatur inti selama ovulasi, mengurangi kejang dan rileks otot polos (memperluas saluran
pernapasan dan mengatur lendir) dan anti-inflamasi.
B. Definisi Hormon Progesteron
Hormon (dari bahasa Yunani: horman - “yang menggerakkan”) adalah pembawa
pesan kimiawi antarsel atau antar kelompok sel.
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai
efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon seks merupakan zat yang
dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran darah. Mereka
secara sebagian bertanggungjawab dalam menentukan jenis kelamin janin dan bagi
perkembangan organ seks yang normal. Mereka juga memulai pubertas dan kemudian
memainkan peran dalam pengaturan perilaku seksual.
Karena sekresinya yang akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke
seluruh tubuh maka apabila hormone telah sampai pada suatu organ target, maka hormon
akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan
saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang
memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.
C. Fungsi Hormon Progesteron
1. Siklus haid
- Mengatur siklus menstruasi bersama dengan hormon estrogen dengan melalui feedback
mekanisme terhadap FSH dan LH. Sekresi secara bergantian hormon-hormon ini menentukan
siklus menstruasi.
- Mempertebal dinding endometrium untuk persiapan proses implantasi jika terjadi fertilisasi
antara ovum dan sperma.
2. Masa kehamilan
- Ketersediaan progesteron dalam jumlah yang cukup pada masa awal kehamilan sangat
penting peranannya, terutama dalam menghambat kontaraksi uterus. Hal ini dibutuhkan
sehubungan dengan usaha untuk mempertahankan janin muda yang baru berimplantasi di
uterus gar tidak terjadi kelahiran premature atau keguguran.
- Menurunkan gairah seksual selama kehamilan trimester I. Fungsi ini dibutuhkan untuk
mempertahankan kondisi janin karena keadaan janin yang masih rentan terhadap benturan.
- Membantu mempersiapkan payudara untuk proses laktasi.
- Meningkatkan suhu tubuh dan respitasi rate, sebagai bentuk penyesuaian terhadap masa awal
kehamilan.
- Mengentalkan secret vagina, sebagai proteksi tambahan terhadap kemungkinan infeksi.
D. Sumber Progesteron
Selain progesteron sintetik seperti yang umumnya kita temukan dalam obat-obatan,
progesteron juga bisa didapatkan secara alami yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung progesteron. Makanan tersebut antara lain :
- Vit E : dosis 150 IU per hari
- Umbi-umbian
- Kuning telur
- Susu sapi
- Daging ayam
E. Kekurangan Progesterone dan Hal-Hal Yang Mempengaruhinya
1. Deteksi kekurangan hormon progesteron
a. Anamnesa
Merujuk pada fungsi-fungsi hormon progesteron yang telah dipaparkan sebelumnya,
maka ada beberapa pertanyaan dalam proses anamnesa yang dapat ditanyakan kepada pasien,
yang dalam hal ini dapat membimbing kita untuk memahami gambaran konsentrasi
progestseron dalam tubuh pasien.
Pertanyaan tersebut antara lain :
- Apakah pasien merasakan kecemasan berlebih ?
- Apakah pasien mengalami kepanikan dan gelisah ?
- Adakah keluhan insomnia ?
- Adakah keadaan payudara yang membengkak serta nyeri payudara berebih saat menstruasi ?
- Adakah sikap agresif dan migraine serta nyeri perut bawah sebelum menstruasi ?
- Apakah terjadi penurunan gairah seksual ?
- Apakah pasien pernah mengalami keguguran sebelumnya ?
Bila pasien memiliki tanda-tanda seperti disebutkan diatas, maka pemeriksa dapat
mencurigai kemungkinan pasien mengalami kekurangan hormon progesteron
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan lanjutan yang harus dilakukan oleh pemeriksa
setelah menemukan kemungkinan kekurangan progesteron pada pasien melalui proses
anamnesa sebelumnya.
Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan antara lain :
- Menilai tanda-tanda kekurangan cairan .
Tanda ini biasanya tidak spesifik dan mudah untuk dikenali, tetapi dapat menjadi
gejala awal yang menjadi pertimbangan pemeriksa.
- Menilai tampilan otot wajah pasien
Pasien yang mengalami kekurangan progesteron cenderung memiliki otaot wajah
yang tampak tegang.
2. Efek kekurangan hormon progesteron
Melihat dari betapa besar fungsi hormon progesteron dalam tubuh, maka kekurangan
progesteron dapat sangat berpengaruh bagi penderita. Pengaruh-pengaruh yang mungkin
terjadi antara lain :
a. Pengaruh umum
- Terganggunya siklus menstruasi
- Nyeri berlebihan selama siklus menstruasi
- Tidak terjadinya ovulasi
- Meningkatnya resiko keguguran
- Meningkatnya stres dan rasa tidak nyaman selama kehamilan, terutama pada trimester I.
- Gangguan tidur (insomnia) yang dapat berakibat buruk pada perkembangan janin.
- Menurunnya daya ingat
- Keringnya mukosa vagina
- Nyeri sendi dan infeksi saluran kencing
b. Pasca persalinan
- Depresi
Selama hamil, kadar progesteron selalu terjaga karena tubuh terus menerus
menghasilkan hormon ini melalui plasenta. Setelah melahirkan, plasenta berhenti
memproduksi sehingga kadar progesteron mendadak turun. Menurut penelitian yang
dilakukan NaProTechnology, penurunan kadar progesteron berkaitan dengan terjadinya
depresi setelah melahirkan (postpartum depression). Kadang-kadang depresi yang ditandai
dengan gejala selalu sedih dan gelisah serta mudah menangis ini bisa berlangsung hingga 6
bulan.
- Retensi cairan
Retensi atau penumpukan cairan sering terjadi setelah melahirkan, sebagai akibat dari
berkurangnya kadar progesteron. Biasanya kondisi ini ditandai dengan pembengkakan
(edema) terutama dibagian kaki dan tangan. Hal ini terjadi karena pada siklus normal,
progesteron juga berfungsi sebagai diuretic. Oleh progesteron, kelebihan carain yang terdapat
dibeberapa jaringan tubuh akan dikeluarkan melalui urin.
- Siklus menstruasi yang tidak teratur
Dalam siklus yang normal, menstruasi terjadi ketika kadar progesteron mendadak
turun sebagai sinyal bagi dinding rahim untuk luruh. Kekurangan progesteron menyebabkan
dinding rahim tidak luruh tepat pada waktunya, karena perubahan komposisi hormonal tidak
terjadi secara drastis.
Gangguan pada siklus menstruasi merupakan keluhan yang sering dialami para ibu
setelah melahirkan. Selain kadar hormon progesteron belum normal, produksi Air Susu Ibu
(ASI) juga sering dituding sebagai pemicunya
3. Penyebab kekurangan hormon progesteron
a. Stres
Aktifitas yang padat dan beban kerja yang berat dapat menimbulkan stres. Hal inilah
yang memicu terhentinya produksi hormon sehingga menyebabkan terjadinya kekurangan
progesteron.
b. Diet
Pola makan sehari-hari juga memberikan kontribusi dalam ketidakseimbangan
hormon. Hal ini terjadi karena kebiasaan mengkonsumsi makanan yang secara tidak
langsung mengandung estrogen, seperti daging ayam, sapi, serta babi yang diternakkan yang
diberikan makanan tambahan berupa hormon estrogen demi memepercepat pertumbuhannya.
c. Kontrasepsi
Kebanyakan pil kontasepsi menggunakan progestin sebagai terapi pengganti hormon.
Progestin memiliki sifat yang ridak sama dengan progesteron alami, sehingga hanya akan
memicu meningkatnya kadar hormon estrogen didalam tubuh.
d. Lingkungan
Tanpa kita sadari tubuh kita sehari-hari telah banyak menerima paparan estrogen
sintesis seperti yang terkandung dalam deterjen, pestisida serta berbagai macam produk
perawatan kecantikan. Stimulus paparan yang terjasi secara terus-menerus ini memberikan
dampak negatif terhadap reseptor estrogen dalam tubuh, sehingga menyebabkan
ketidakseimbangan hormon yang mengacu pada keadaan estrogen dominan.
F. Kelebihan Progesteron
1. Pengaruh kelebihan hormon progesteron
- Pasien tampak kelelahan
- Kehiangan gairah seksual
- Ketidakstabilan emosi
- Kembung dan nafsu makan berkurang
- Siklus menstruasi tidak teratur
2. Penyebab kelebihan hormon progesteron
Progesteron hanya akan berada dalam keadaan over supply apabila pasien
mengkonsumsi suplemen serta obat-obatan yang mengandung progesteron dalam dosis yang
tinggi, yang dalam hal ini tidak sesuai dengan kebutuhan.
Wiknjosastro Hanifa. Ilmu kebidanan, cetakan ketiga, yayasan bina pustaka sarwono
prawirohardjo, Jakarta, 2007
Saifuddin Abdul Bari. Ilmu kandungan, cetakan keempat, yayasan bina pustaka sarwono
prawirohardjo, Jakarta, 2005