perbedaan laju alir, nilai ph, dan kapasitas buffer saliva ... · hormon estrogen dan progesteron...

82
Universitas Sumatera Utara Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id Fakultas Kedokteran Gigi Skripsi Sarjana 2018 Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva Antara Wanita Pengguna Kontrasepsi Suntik dan AKDR Savira, Muthia Univesitas Sumatera Utara http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8356 Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

38 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id

Fakultas Kedokteran Gigi Skripsi Sarjana

2018

Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan

Kapasitas Buffer Saliva Antara Wanita

Pengguna Kontrasepsi Suntik dan AKDR

Savira, Muthia

Univesitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8356

Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara

Page 2: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

PERBEDAAN LAJU ALIR, NILAI pH, DAN KAPASITAS

BUFFER SALIVA ANTARA WANITA PENGGUNA

KONTRASEPSI SUNTIK DAN AKDR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

Syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

MUTHIA SAVIRA

NIM: 140600046

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2018

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Biologi Oral

Tahun 2018

Muthia Savira

Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva Antara Wanita

Pengguna Kontrasepsi Suntik dan AKDR

x+ 44 halaman

Kontrasepsi suntik dan AKDR merupakan program yang sangat berhasil di

Indonesia karena kerja yang efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan. Adanya

hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi suntik

menyebabkan perubahan hormonal dalam tubuh yang akan mengakibatkan

berubahnya laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva. Tujuan penelitian ini untuk

mengetahui rata-rata dan menganalisa hubungan laju alir, pH dan kapasitas buffer

saliva pada pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR. Metode penelitian yang

digunakan adalah analitik observasional dengan rancangan cross-sectional.

Pengambilan stimulated saliva dengan metode spitting pada 22 subjek yaitu 11

wanita pengguna kontrasepsi suntik dan 11 wanita pengguna AKDR. Pengukuran laju

alir saliva menggunakan timbangan digital, sedangkan pengukuran pH dan kapasitas

buffer saliva menggunakan GC Saliva Check Buffer. Data dianalisis menggunakan uji

T tidak berpasangan dan uji Korelasi Pearson. Uji T tidak berpasangan menunjukkan

rata-rata laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva pada pengguna kontrasepsi suntik

adalah 2,10 ± 0,75 ml/menit; 7,63 ± 0,12; dan 8,09 ± 1,97 sedangkan pada pengguna

AKDR adalah 2,26 ± 0,46 ml/menit; 7,32 ± 0,82; dan 6,90 ± 3,52. Uji Korelasi

Pearson didapati pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR tidak terdapat hubungan

yang signifikan antara laju alir dan pH dengan r=0,56 dan r=0,32 juga tidak terdapat

hubungan yang signifikan antara laju alir dan kapasitas buffer dengan r=-0,10 dan

r=0,19. Tidak terdapat hubungan signifikan antara pH dan kapasitas buffer pada

pengguna kontrasepsi suntik dengan r=-0,09 tetapi pengguna AKDR terdapat

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

hubungan yang signifikan dengan r=0,67. Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat

perbedaan signifikan dari laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva pada pengguna

kontrasepsi suntik dan AKDR sehingga tidak memengaruhi laju alir, pH dan

kapasitas buffer saliva penggunanya.

Kata kunci: Kontrasepsi, Laju alir saliva, pH saliva, Kapasitas buffer saliva

Daftar Pustaka: 40 (1991-2017)

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan

di hadapan tim penguji skripsi

Medan, 29 Agustus 2018

Pembimbing: Tanda Tangan,

Yumi Lindawati, drg., M.DSc ..........……………….

NIP. 19810329 200912 2 004

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan penguji

pada tanggal 29 Agustus 2018

TIM PENGUJI

Ketua : Yumi Lindawati, drg., M.DSc

Anggota : 1. Dr. Ameta Primasari, drg., M.DSc., M.Kes

2. Minasari, drg., MM

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya,

skripsi ini selesai disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

Kedokteran Gigi.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada kedua orangtua tercinta, H. Syahyunan, S.E, M.Si dan Hj.

Yelnawati serta abang tersayang Yogie Pratama, S.T yang telah memberikan segala

yang dibutuhkan penulis mulai dari semangat dan motivasi hingga kasih sayang dan

do’a yang tiada putus-putusnya. Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan

terima kasih kepada Yumi Lindawati, drg., M.DSc selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, serta pikirannya dengan sabar dalam

memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG (K) selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan dosen pembimbing akademis yang

telah membimbing dan mengarahkan penulis selama menjalani pendidikan akademis.

2. Dr. Ameta Primasari, drg., MDSc, M.Kes selaku Ketua Departemen

Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

3. Minasari, drg., MM., Lisna Unita, drg., M.Kes, Yendriwati, drg., M.Kes,

Rehulina Ginting, drg., M.Si selaku staf pengajar Departemen Biologi Oral serta Ibu

Ngaisah dan Kak Dani selaku staf pegawai Departemen Biologi Oral Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang telah memberi saran, masukan,

dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Teman-teman seperjuangan skripsi di Departemen Biologi Oral yaitu

Almida Purnama Nst, Mahfira, Syakinah, Afifah, Nurul Arbi, Ester, Rebecca,

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

v

Christine, Qistina, Fatin, Ridho, Robby, Admen, Hanif atas dukungan dan

bantuannya selama pengerjaan skripsi.

5. Sahabat terbaik penulis yaitu Aprillia Kusuma, Dhaifina Mazaya, Sabrina

Chairunnisa, Annisa Hafiza, Yenisa Amenta, Destrie Cindy, Nabhila Nst, Siti Afrah,

Intan Dyahtami, Nichy Rilinda, Mahfira Ramadhani serta seluruh teman-teman

angkatan 2014 yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang senantiasa memberikan

semangat, dukungan dan membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini.

Penulis menyadari kelemahan dan keterbatasan ilmu yang penulis miliki

menjadikan skripsi ini masih perlu perbaikan, saran, kritik yang membangun untuk

menghasilkan karya yang lebih baik di kemudian hari. Akhirnya penulis

mengharapkan semoga hasil karya atau skripsi ini dapat memberikan sumbangan

pikiran yang berguna bagi Fakultas Kedokteran Gigi USU, pengembangan ilmu

kedokteran gigi, dan masyarakat.

Medan, 29 Agustus 2018

Penulis

Muthia Savira

NIM. 140600046

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................

HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ........................................................

KATA PENGANTAR ....................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL........................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 3

1.4 Hipotesis Penelitian ....................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian......................................................................... 3

1.5.1 Manfaat Teoritis .......................................................................... 3

1.5.2 Manfaat Praktis ........................................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5

2.1 Kontrasepsi .................................................................................... 5

2.1.1 Kontrasepsi Hormonal ................................................................ 5

2.1.1.1 Kontrasepsi Suntikan ................................................................ 6

2.1.1.2 Kontrasepsi Pil .......................................................................... 7

2.1.1.3 Kontrasepsi Implan ................................................................... 8

2.1.2 Kontrasepsi Non Hormonal ........................................................ 8

2.1.2.1 Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) ................................. 8

2.1.2.2 Kondom .................................................................................... 9

2.1.2.3 Tubektomi (MOW) ................................................................... 9

2.1.2.4 Vasektomi (MOP) .................................................................... 9

2.2 Saliva ............................................................................................. 9

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

vii

2.2.1 Anatomi Kelenjar Saliva ............................................................. 10

2.2.2 Komposisi dan Fungsi Saliva ..................................................... 12

2.2.3 Laju Alir Saliva ........................................................................... 13

2.2.4 pH Saliva ..................................................................................... 13

2.2.5 Kapasitas Buffer Saliva ............................................................... 13

2.2.6 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Saliva .................................. 14

2.3 Pengaruh Kontrasepsi Hormonal Terhadap Rongga Mulut .......... 15

2.4 Pengaruh Kontrasepsi Hormonal Terhadap Laju Alir, pH,

dan Kapasitas Buffer Saliva........................................................... 16

2.5 Landasan Teori .............................................................................. 17

2.6 Kerangka Teori .............................................................................. 19

2.7 Kerangka Konsep .......................................................................... 20

BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 21

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 21

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 21

3.2.1 Tempat Penelitian ............................................................................ 21

3.2.2 Waktu Penelitian .............................................................................. 21

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 21

3.3.1 Populasi ............................................................................................ 21

3.3.2 Sampel ............................................................................................. 22

3.3.3 Besar Sampel ................................................................................... 22

3.4 Kriteria Sampel .................................................................................. 23

3.4.1 Kriteria Inklusi ................................................................................. 23

3.4.2 Kriteria Eksklusi .............................................................................. 23

3.5 Variabel Penelitian ............................................................................. 23

3.5.1 Variabel Bebas ................................................................................. 23

3.5.2 Variabel Tergantung ........................................................................ 23

3.5.3 Variabel Terkendali ......................................................................... 24

3.5.4 Variabel Tidak Terkendali ............................................................... 24

3.6 Definisi Operasional ........................................................................... 24

3.7 Alat dan Bahan Penelitian .................................................................. 25

3.7.1 Alat Penelitian .................................................................................. 25

3.7.2 Bahan Penelitian .............................................................................. 25

3.8 Prosedur Penelitian ............................................................................. 26

3.8.1 Pengisian Kuesioner dan Pemberian Informed Consent .................. 26

3.8.2 Stimulasi Saliva ............................................................................... 26

3.8.3 Pengumpulan Saliva ........................................................................ 27

3.8.4 Pengukuran Laju Alir Saliva ............................................................ 27

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

viii

3.8.5 Pengukuran pH Saliva ..................................................................... 27

3.8.6 Pengukuran Kapasitas Buffer Saliva ................................................ 28

3.9 Pengolahan dan Analisa Data ............................................................. 28

3.10 Etika Penelitian ................................................................................ 29

3.11 Alur Penelitian ................................................................................. 30

BAB 4 HASIL PENELITIAN ............................................................................ 31

BAB 5 PEMBAHASAN ...................................................................................... 34

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 39

6.1 Kesimpulan......................................................................................... 39

6.2 Saran ................................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 41

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil analisis perbedaan rata-rata laju alir, pH dan kapasitas

buffer saliva pada kontrasepsi suntik dan AKDR ..................................... 32

2. Hasil analisis hubungan laju alir dan pH saliva pada kontrasepsi

suntik dan AKDR ...................................................................................... 32

3. Hasil analisis hubungan laju alir dan kapasitas buffer saliva

pada kontrasepsi suntik dan AKDR .......................................................... 33

4. Hasil analisis hubungan ph dan kapasitas buffer saliva pada

kontrasepsi suntik dan AKDR .................................................................. 33

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Anatomi Kelenjar Saliva ........................................................................... 11

2. GC Saliva Check Buffer ............................................................................ 26

3. pH Strip dan pH Indikator ......................................................................... 27

4. Nilai pH Indikator ..................................................................................... 27

5. Buffer Test Pad dan Pipet Tetes ................................................................ 28

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Skema Alur Pikir

2. Skema Alur Penelitian

3. Lembar Penjelasan Kepada Subjek Penelitian

4. Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent)

5. Kuesioner

6. Lembar Pengamatan Sampel

7. Surat Persetujuan Komisi Etik

8. Lembar Hasil Penelitian

9. Lembar Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program Keluarga Berencana dinilai sebagai program yang sangat berhasil di

Indonesia.1

Telah diperkenalkan bermacam-macam alat kontrasepsi antara lain

kontrasepsi hormonal dan non hormonal. Kontrasepsi adalah segala macam alat atau

cara yang digunakan oleh satu pihak atau kedua belah pihak untuk menghindari atau

mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan sel sperma dan sel telur

yang sudah matang.2 Hartanto (2013) menyatakan umur 20-35 tahun merupakan

periode umur untuk menjarangkan kehamilan sedangkan umur >35 tahun merupakan

periode sebaiknya untuk mengakhiri kesuburan.3

Pada tahun 2011, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

(BKKBN) memprioritaskan penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

sebagai strategi dalam meningkatkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

AKDR dianggap efektif karena merupakan kontrasepsi jangka panjang yang ideal

dalam menjarangkan kehamilan.4

Dari data Statistik Rutin BKKBN tahun 2017

diperoleh data bahwa peserta keluarga berencana (KB) yang baru menggunakan

kontrasepsi di Sumatera Utara pada tahun 2016 sebanyak 350.481 peserta, apabila

dilihat dari metode kontrasepsi maka persentasinya adalah 40.032 peserta kondom

(11,42%), 100.581 peserta pil (28,70%), 119.723 peserta suntik (34,15%), 19.930

peserta Intra Uterine Device (IUD) (5,70%), 56.952 peserta implan (16,25%), 11.087

peserta Medis Operatif Wanita (MOW) (3,16%), 2.176 peserta Medis Operatif Pria

(MOP) (0,62%). Menurut data tersebut dapat dilihat bahwa peserta suntik menduduki

peringkat pertama diikuti pil dan implan.5

Kontrasepsi suntik di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang

efektif, pemakaiannya yang praktis, dan harganya relatif murah dan aman.6

Penggunaan kontrasepsi suntik dapat mengubah kadar kortisol saliva. Perubahan

kadar kortisol saliva memengaruhi fungsi dari sel ataupun jaringan dari kelenjar

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

2

saliva sehingga akan mengubah jumlah sekresi saliva. Hal ini akan mengakibatkan

berubahnya laju alir, pH, dan kapasitas buffer saliva. Sauer (2000) mengemukakan

bahwa kenaikan pH dapat terjadi bila ada kenaikan sekresi saliva karena kenaikan

jumlah ion bikarbonat berbanding lurus dengan kecepatan sekresi saliva.1

Saliva adalah cairan biologis yang berfungsi melindungi jaringan di dalam

rongga mulut seperti lubrikasi elemen gigi geligi, pengaruh buffer, agregasi bakteri

yang dapat menghambat kolonisasi mikroorganisme, aktivitas antibakterial,

pencernaan, retensi kelembaban, dan pembersihan makanan. Fungsi perlindungan ini

dipengaruhi oleh perubahan yang berhubungan dengan komposisi maupun viskositas,

derajat keasaman, laju aliran, volume, kapasitas buffer dan susunan ion serta protein

saliva.7,8

Stimulasi, psikis, irama siang dan malam, penyakit sistemik tertentu, usia,

medikasi, dan perubahan hormonal merupakan hal yang berpengaruh terhadap sekresi

saliva. Perubahan hormonal terjadi pada saat wanita mengalami menstruasi,

kehamilan, pubertas dan adanya penggunaan kontrasepsi.9

Beberapa penelitian dilakukan untuk mengetahui efek perubahan hormonal

setelah pemakaian kontrasepsi hormonal. Penelitian Handajani dkk (2010)

menyatakan pemakaian kontrasepsi hormonal jenis pil dan suntik dapat

mengakibatkan peningkatan nilai pH dan volume saliva pada wanita pemakainya.1

Penelitian Hamrun dkk (2016) menyatakan terdapat perbedaan status pH dan volume

saliva pada pengguna kontrasepsi pil, suntik, implan dan kontrol dimana pengguna

kontrasepsi pil memiliki nilai rata-rata pH dan volume saliva yang tertinggi bila

dibandingkan dengan pengguna kontrasepsi suntik, implan dan kontrol.10

Sedangkan

penelitian Senawa dkk (2015) menyatakan aliran saliva pengguna kontrasepsi suntik

di Kelurahan Banjer Kecamatan Tikala Kota Manado dikategorikan normal dengan

risiko karies sedang.11

Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas, peneliti ingin melakukan

penelitian cross sectional study untuk meneliti lebih lanjut mengenai perbedaan laju

alir, nilai pH, dan kapasitas buffer saliva antara wanita pengguna kontrasepsi suntik

dan AKDR.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Berapa rata-rata nilai laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva pada

pengguna kontrasepsi suntik?

2. Berapa rata-rata nilai laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva pada

pengguna AKDR?

3. Apakah ada hubungan laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva pada

pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui rata-rata nilai laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva

pada pengguna kontrasepsi suntik.

2. Untuk mengetahui rata-rata nilai laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva

pada pengguna AKDR.

3. Untuk menganalisa hubungan laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva pada

pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR.

1.4 Hipotesis Penelitian

H1= Terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan dari laju alir, pH dan

kapasitas buffer saliva pada pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR.

H2 = Terdapat hubungan yang signifikan terhadap laju alir, pH dan kapasitas

buffer saliva pada pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

1. Sebagai data awal pengaruh kontrasepsi suntik dan AKDR terhadap laju

alir, nilai pH, dan kapasitas buffer saliva untuk perkembangan ilmu pengetahuan

kedokteran gigi, khususnya Biologi Oral.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

4

2. Sebagai data dan informasi mengenai efek kontrasepsi suntik dan AKDR

terhadap laju alir, nilai pH, dan kapasitas buffer saliva.

1.5.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini akan memberikan masukan bagi tenaga kesehatan gigi

tentang laju alir, nilai pH, dan kapasitas buffer saliva serta efeknya terhadap rongga

mulut pada pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kontrasepsi

Kontrasepsi adalah segala macam alat atau cara yang digunakan oleh satu

pihak atau kedua belah pihak untuk menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan

sebagai akibat pertemuan sel sperma dan sel telur (ovum) yang sudah matang.

Manfaatnya yaitu mencegah terjadinya kematian, mengurangi angka kesakitan ibu

dan anak, mengatur kelahiran anak sesuai yang diinginkan dan dapat menghindari

terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.2

Sampai sekarang cara kontrasepsi yang ideal belum ada, kontrasepsi ideal

harus memenuhi syarat yaitu, dapat dipercaya, tidak menimbulkan efek yang

mengganggu kesehatan, daya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan, tidak

menimbulkan gangguan sewaktu berhubungan atau koitus, mudah pelaksanaannya,

murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, dan dapat

diterima penggunaannya oleh pasangan yang bersangkutan.6

Secara garis besar, kontrasepsi dibagi menjadi kontrasepsi hormonal dan non

hormonal. Dimana kontrasepsi hormonal terdiri dari kontrasepsi suntik, pil dan

implan sedangkan kontrasepsi non hormonal terdiri dari kontrasepsi mekanik

(kondom, alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)), dan kontrasepsi mantap (tubektomi

(MOW), vasektomi (MOP)).

2.1 Kontrasepsi Hormonal

Kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi

(mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi

progesteron saja. Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada suntikan atau injeksi

dan pil. Sedangkan kontrasepsi hormonal yang berisi progesteron terdapat pada

suntik, pil dan implan. Kontrasepsi hormonal mempengaruhi ovulasi, implantasi,

transportasi gamet, fungsi korpus luteum dan lendir serviks.12

Universitas Sumatera Utara

Page 20: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

6

Mekanisme kerja estrogen adalah menghambat implantasi blastocyst karena

endometrium abnormal, transportasi gamet atau ovum dipercepat karena efek

hormonal pada sekresi dan peristaltic tuba dan kontraktilitas uterus, luteolysis

(degenerasi dari korpus luteum) sehingga yang menyebabkan dilepaskannya jaringan

endometrium dan penurunan kadar progesteron serum yang selanjutnya mencegah

implantasi normal. Mekanisme kerja progesteron adalah menghambat ovulasi,

mencegah implantasi, memperlambat transportasi gamet atau ovum, dalam pemberian

jangka panjang progesteron saja mungkin menyebabkan fungsi korpus luteum tidak

adekuat, lendir serviks yang kental setelah 48 jam pemberian progesteron

menyebabkan motilitas dan daya penetrasi spermatozoa terhambat.12

2.1.1.1 Kontrasepsi Suntikan

Kontrasepsi suntikan adalah suatu cara kontrasepsi dengan jalan penyuntikan

sebagai usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan melalui suntikan hormonal.

Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan di Indonesia semakin banyak dipakai karena

kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, dan harganya relatif murah dan

aman. Kontrasepsi suntik memiliki efektifitas yang tinggi bila penyuntikan dilakukan

secara teratur dan sesuai jadwal yang telah ditentukan.6 Jenis kontrasepsi suntik:

1. Suntikan progestin saja12

a. DMPA (Depot Medroxyprogesterone Asetat) atau Depo Provera, diberikan

sekali setiap 3 bulan dengan dosis 150 mg. Disuntikkan secara intramuskular di

daerah bokong.

b. NET-EN (Norethindrone enanthate) atau Noristerat, diberikan dalam dosis

200 mg sekali setiap 8 minggu atau 6 bulan pertama, kemudian selanjutnya setiap 12

minggu.

Efek samping: meningkat atau menurunnya berat badan, gangguan haid

(amenorea dan perdarahan), sakit kepala, kembung, depresi, perubahan mood,

amenorea.12,13

Universitas Sumatera Utara

Page 21: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

7

2. Suntikan kombinasi12

Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg DMPA dan 5 mg Estradiol Sipionat

yang diberikan injeksi intramuskular sebulan sekali (Cyclofem), dan 50 mg NET-EN

dan 5 mg Estradiol Valerat diberikan dengan injeksi intramuskular sebulan sekali.

Efek samping: amenorea, mual, pusing, muntah, perdarahan atau spotting.12

2.1.1.2 Kontrasepsi Pil

Jenis kontrasepsi pil:

1. Pil Oral Kombinasi

Pil kombinasi mengandung hormon estrogen dan progesteron.12

Mencegah

kehamilan dengan cara menghambat ovulasi, membuat endometrium tidak

mendukung untuk implantasi dan membuat lendir serviks tidak dapat ditembus oleh

sperma.13

Jenisnya:12

a. Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung

hormon aktif estrogen atau progesteron (E/P) dalam dosis yang sama dengan 7 tablet

tanpa hormon aktif.

b. Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon

aktif estrogen atau progesteron (E/P) dalam dua dosis yang berbeda dan 7 tablet tanpa

hormon aktif.

c. Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon

aktif estrogen atau progesteron (E/P) dalam tiga dosis yang berbeda dan 7 tablet tanpa

hormon aktif.

Efek samping: amenorea (tidak ada perdarahan), mual, pusing atau muntah

(akibat reaksi anafilaktik); perdarahan atau spotting.12

2. Mini Pil

Mini pil hanya mengandung progesteron dan digunakan oleh perempuan yang

ingin menggunakan kontrasepsi oral tetapi tetap menyusui atau untuk perempuan

yang harus menghindari estrogen oleh sebab apapun.12

Efek samping berupa kista

Universitas Sumatera Utara

Page 22: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

8

ovarium fungsional, nyeri tekan payudara, kembung, depresi, fluktuasi berat badan,

mual, pendarahan tidak teratur, amenorea.13

2.1.1.3 Kontrasepsi Implan

Implan atau alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) adalah kontrasepsi yang

diinsersikan tepat dibawah kulit, dilakukan pada bagian dalam lengan atas atau di

bawah siku melalui inisisi tunggal dalam bentuk kipas. Jenis implan:12

1. Norplant: terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4

cm dan diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dengan lama kerja

5 tahun.

2. Implanon: terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang 4 cm dan

diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg Etonogestrel dengan lama kerja 3 tahun.

3. Jadena dan indoplant: terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg

Lenovogestrel dengan lama kerja 3 tahun.

Efek samping: nyeri, gatal atau infeksi pada tempat pemasangan, sakit kepala,

mual, perubahan mood, perubahan berat badan, jerawat, rambut rontok, vaginitis.13

2.2 Kontrasepsi Non Hormonal

Kontrasepsi non hormonal merupakan berbagai macam metode untuk

mencegah kehamilan yang dibagi menjadi kontrasepsi mekanik (alat kontrasepsi

dalam rahim (AKDR), kondom), dan kontrasepsi mantap (tubektomi (MOW),

vasektomi (MOP)).

2.1.2.1 Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

Jenis AKDR:12

1. Un-Medicated devices: Generasi pertama seperti Lippes Loop, Margulies

coil, dll.

2. Medicated devices: Generasi kedua

a. Yang mengandung logam yaitu: AKDR-CU generasi pertama seperti: CuT-

200 (Tatum T), Cu-7 (Gravigard), MLCu-250

Universitas Sumatera Utara

Page 23: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

9

b. AKDR-CU generasi kedua seperti: CuT-380A (ParaGard), CuT-380Ag,

CuT-220C, Nova-T, Delta-T, MLCu-375.

AKDR segera efektif setelah pemasangan, dan hanya ada 1 kegagalan dalam

125-170 kehamilan. Efek samping: amenorea, kejang, perdarahan vagina yang hebat

dan tidak teratur, benang hilang, adanya pengeluaran cairan dari vagina, peningkatan

risiko infeksi panggul, perforasi uterus, usus, dan kandung kemih.12

2.1.2.2 Kondom

Kondom dibuat dari selubung lateks yang dipasang dan membungkus

keseluruhan panjang penis yang ereksi. Kondom merupakan barang disposal, hanya

boleh sekali pakai. Kondom bekerja sebagai sawar yang mencegah pertemuan sperma

dan ovum.13

2.1.2.3 Tubektomi (MOW)

Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan kesuburan.

Jenisnya adalah Minilaparatomi dan Laparaskopi. Cara kerjanya dengan menutup

atau oklusi tuba falopii (mengikat dan memotong atau memasang cincin) sehingga

spermatozoa tidak dapat bertemu dengan ovum.12

2.1.2.4 Vasektomi (MOP)

Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentian kapasitas reproduksi

pria dengan jalan melakukan oklusi vasa defrensia sehingga alur transportasi sperma

terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi.12

2.2 Saliva

Saliva adalah cairan sekresi eksokrin di dalam mulut yang berkontak dengan

mukosa dan gigi, berasal terutama dari tiga pasang kelenjar saliva mayor dan kelenjar

saliva minor pada mukosa oral. Berdasarkan sumbernya ada dua jenis saliva yaitu

saliva glandular yang berasal dari kelenjar saliva dan whole saliva. Whole saliva

adalah campuran cairan yang berasal dari kelenjar saliva, sulkus gingival, transudat

Universitas Sumatera Utara

Page 24: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

10

mukosa oral, mucus dari rongga hidung dan faring, bakteri oral, sisa makanan, epitel

yang terdeskuamasi, sel darah serta sebagian kecil obat-obatan dan produk kimia.

Berdasarkan stimulasi, ada dua jenis saliva yaitu unstimulated saliva dan stimulated

saliva. Unstimulated saliva adalah saliva yang dihasilkan dalam keadaan istirahat

tanpa stimulasi eksogen atau farmakologis, yang memiliki aliran yang kecil namun

kontinu. Stimulated saliva adalah saliva yang dihasilkan karena stimulasi mekanik,

gustatori, olfaktori, atau stimulus farmakologis.14

2.2.1 Anatomi Kelenjar Saliva

Saliva diprodukasi oleh tiga pasang kelenjar saliva mayor yaitu parotid,

submandibular, dan sublingual beserta kelenjar saliva minor yang tersebar dibawah

epitelium oral. Tiap kelenjar terhadap total volume berkontribusi sebanyak 30% dari

kelenjar parotid, 60% dari kelenjar submandibular, 5% dari kelenjar sublingual dan

5% dari kelenjar minor.14

Kelenjar parotid adalah kelenjar saliva terbesar, dengan berat antara 15-30

gram dan berukuran 6x3 cm. Volume kelenjar parotid 2,5 kali lebih besar daripada

kelenjar mandibula dan 8 kali lebih besar dibandingkan dengan kelenjar sublingual.

Saliva dari kelenjar parotid berhubungan dengan rongga mulut melalui duktus

ekskretori yang disebut Stensen’s ducts yang bermuara didaerah setinggi molar dua

atas.14

Kelenjar submandibula terletak di segitiga submandibular yang terdiri dari

bagian anterior dan posterior M. Digastricus dan tepi inferior mandibula. Beratnya

sekitar 7-15 gram. Duktus kelenjar submandibula bermuara di duktus Warthon yang

terletak di dasar mulut pada kedua sisi frenulum lingualis.14

Kelenjar saliva yang berukuran paling kecil adalah kelenjar sublingual dengan

berat antara 2-4 gram yang terletak di dalam dasar mulut antara mandibula dan M.

Genioglossus dan terdapat drainase 10 duktus kecil yang disebut ducts of Rivinus.

Pada umumnya, beberapa duktus di anterior menyatu membentuk satu duktus yang

lebih besar yaitu duktus Bartholin.14

Universitas Sumatera Utara

Page 25: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

11

Kelenjar saliva minor terletak di submukosal dibawah lamina propria dan

paling banyak ditemukan di bibir, lidah, mukosa pipi, palatum, tonsil, supraglotis,

dan sinus paranasal. Terdapat 600-1000 kelenjar saliva minor berukuran 1-5 mm pada

rongga mulut sampai orofaring.14

Kelenjar parotid merupakan kelenjar serous, kelenjar submandibular disebut

kelenjar seromucous yang terdiri dari 10% sel mucous dan 90% serous, dan kelenjar

sublingual dan kelenjar minor adalah kelenjar mucous.14

Kelenjar saliva dipersarafi oleh sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatis

melalui refleks saliva. Saraf simpatis menginervasi kelenjar parotis, submandibularis

sedangkan saraf parasimpatis menginervasi ketiga kelenjar saliva mayor dan kelenjar

saliva minor yang berada di palatum. Saraf parasimpatis dimediatori oleh agen

cholinergic dan sistem saraf simpatis dimediatori oleh agen adrenergic (α dan β

adrenergic). Saraf simpatis menyebabkan pelepasan noradrenalin sehingga saliva

yang disekresikan bersifat kental dengan konsentrasi protein yang tinggi. Saraf

parasimpatis menyebabkan pelepasan asetilkolin dari ujung saraf postganglionic

perifer sehingga saliva yang disekresikan bersifat encer dang mengandung banyak

amilase dengan jumlah musin yang sedikit.14

Gambar 1. Anatomi kelenjar saliva

14

Universitas Sumatera Utara

Page 26: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

12

2.2.2 Komposisi dan Fungsi Saliva

Saliva merupakan cairan yang disekresikan oleh kelenjar saliva yang menjaga

kelembaban rongga mulut.15

Saliva terdiri dari 99% air dan 1 % komponen organik,

anorganik serta ion. Ion-ion yang penting dalam saliva adalah kation Na+ dan K

+,

anion Cl- serta bikarbonat (HCO3

-).

7 Komponen organik saliva yaitu musin,

laktoferin, glikoprotein, Ig A, kallikrein, lisozim, peroksidase, tiosianat, ptialin atau

amilase, maltase dan lipase.8,15

Komponen anorganik saliva yaitu sodium, chloride,

potasium, kalsium, bikarbonat, fosfat, amonia, magnesium, flour dan yodium.15

Komposisi saliva di rongga mulut ditentukan oleh tingkatan sekresi dari sel

acinar ke sistem duktus yang menyebabkan peningkatan konsentrasi garam dan

osmolaritas seiring dengan peningkatan laju aliran saliva. Komponen saliva berperan

penting dalam menjalankan fungsi-fungsi saliva.14

Saliva memiliki beberapa fungsi, salah satu diantaranya adalah meningkatkan

sensitivitas pengecapan, terbentuk di dalam sel acini dan bersifat isotonik. Ketika

saliva mengalir melalui duktus, konsentrasi saliva akan berubah menjadi hipotonik.

Konsentrasi hipotonik saliva akan melarutkan substansial yang menyebabkan

gustatory buds menerima rasa atau aroma yang berbeda.9 Saliva memiliki kandungan

protein berupa musin yang berperan sebagai pelumas, mencegah dehidrasi dan

menjaga viskoelastisitas saliva serta kandungan enzim ptialin untuk memecah

karbohidrat menjadi maltosa, maltotriosa dan dekstrin sehingga saliva membantu

dalam proses pencernaan.7,9

Saliva bekerja sebagai pelumas pada lidah yang

membantu fungsi berbicara.15

Saliva juga berperan dalam pembentukan bolus

makanan.16

Saliva berperan sebagai sistem buffer dengan menjaga agar pH rongga

mulut tetap netral dan mencegah kolonisasi mikroorganisme patogen. Saliva menjaga

integritas enamel dengan berperan dalam proses demineralisasi dan remineralisasi

enamel dengan menjaga kestabilan hidroksiapatit enamel yang dapat membebaskan

ion kalsium, fosfat dan fluoride.9

Universitas Sumatera Utara

Page 27: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

13

2.2.3 Laju Alir Saliva

Laju aliran saliva adalah parameter yang menentukan normal, tinggi, rendah

atau sangat rendahnya aliran saliva yang dinyatakan dalam satuan ml/menit. Pada

individu dewasa sehat, laju aliran normal saliva yang distimulasi adalah 1-3 ml/menit,

laju aliran yang lambat adalah 0,7-1 ml/menit, dan hiposalivasi apabila laju aliran

saliva kurang dari 0,7 ml/menit. Laju aliran normal saliva non stimulasi adalah 0,25-

0,35 ml/menit, laju aliran yang rendah adalah 0,1-0,25 ml/menit dan hiposalivasi

apabila laju aliran saliva adalah kurang dari 0,1 ml/menit.9,14

Stimulasi terhadap

kelenjar saliva dapat berupa rangsangan olfaktorius, melihat dan memikirkan

makanan, rangsangan mekanis, kimiawi, neuronal, dan rasa sakit.1

Stimulasi, psikis,

irama siang dan malam, penyakit sistemik tertentu, usia, medikasi, dan perubahan

hormonal merupakan hal yang berpengaruh terhadap sekresi saliva.9

2.2.4 pH Saliva

Derajat keasaman (pH) saliva normal berkisar 6-7 dan bervariasi tergantung

kecepatan aliran saliva. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan

pada pH saliva antara lain rata-rata kecepatan aliran saliva, mikroorganisme rongga

mulut, dan kapasitas buffer saliva.10

Saliva berkontribusi untuk mempertahankan pH

dengan dua mekanisme. Pertama, alir saliva menghilangkan karbohidrat yang dapat

dimetabolisme oleh bakteri dan menghilangkan asam yang dihasilkan oleh bakteri.

Kedua, keasaman dari minuman dan makanan, serta dari aktivitas bakteri, dinetralkan

oleh aktivitas buffer saliva.17

2.2.5 Kapasitas Buffer Saliva

Kapasitas buffer saliva sangat penting dalam menjaga pH saliva dan plak.

Kapasitas buffer stimulated dan unstimulated saliva meliputi 3 sistem. Sistem buffer

yang paling penting adalah asam karbonat/bikarbonat, sistem buffer kedua adalah

sistem phosphatase dan sistem buffer yang ketiga adalah sistem protein. Karena

bikarbonat adalah penentu utama kapasitas buffer, terdapat hubungan antara pH,

tingkat sekresi dan kapasitas buffer saliva.14

Universitas Sumatera Utara

Page 28: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

14

2.2.6 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Saliva

1. Ritme biologis (irama sirkadian dan irama circannual)

Laju aliran saliva mencapai puncaknya pada akhir sore hari kemudian turun

menjadi hampir nol saat tidur. Komposisi saliva yang tidak konstan berhubungan

dengan siklus sirkadian. Irama circannual juga mempengaruhi sekresi saliva. Di

musim panas volume saliva lebih rendah sementara di musim dingin volume saliva

berada pada puncak sekresi.9

2. Penggunaan obat

Beberapa jenis obat terutama yang memiliki efek antikolinergik (antidepresan,

anxiolytics, antipsikotik, anthistamin, dan antihipertensi) dapat menyebabkan

penurunan laju aliran saliva.9

3. Stimulasi psikis, mekanis, neuronal

Memikirkan makanan atau melihat makanan merupakan stimulasi psikis yang

cukup lemah dalam merangsang aliran saliva pada manusia.8

Stimulasi mekanis

misalnya adalah gerakan mengunyah. Ketika seseorang mengunyah sesuatu bahkan

tanpa adanya tambahan rasa, kelenjar saliva akan terangsang sehingga laju aliran

saliva meningkat. Stimulasi neuronal merupakan rangsang yang datang memengaruhi

saraf simpatis dan parasimpatis1, contohnya pada hormon leptin, insulin, GLP-1

memodulasi pengecapan di rongga mulut.18

4. Aktifitas fisik

Aktifitas fisik dapat mengubah sekresi saliva dan menyebabkan perubahan

komposisi saliva seperti immunoglobulin, hormon, protein dan elektrolit. Intensnya

sebuah aktivitas meningkatkan level α-amilase dan elektrolit saliva.9

5. Diet dan asupan makanan

Diet kaya karbohidrat dapat menurunkan kapasitas buffer, sedangkan diet

kaya sayuran dan protein dapat meningkatkan kapasitas buffer. Makanan sebagai

stimulus sekretori, sebuah studi baru-baru ini menguji efek dari tujuh makanan, dan

menunjukkan bahwa makanan yang paling hambar sekalipun menghasilkan 43% dari

laju aliran maksimal saliva yang dihasilkan oleh rangsangan asam sitrat 5%.9

Universitas Sumatera Utara

Page 29: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

15

6. Usia

Studi histologis kelenjar saliva telah menunjukkan terdapat penurunan

proporsi sel sekretori terhadap usia, selain itu diduga adanya kelebihan jaringan

sekretori. Namun, sebagian besar orang usia lanjut mengkonsumsi obat-obatan,

dimana semakin besar konsumsi obat-obatan, maka semakin besar pula dampak yang

ditimbulkan terhadap sekresi saliva yang akan berakibat pada menurunnya laju aliran

saliva.9

7. Perubahan hormonal

Perubahan hormonal terjadi pada saat wanita mengalami menstruasi,

kehamilan19

, menyusui20

dan adanya penggunaan kontrasepsi. Hormon dapat

mempengaruhi laju alir saliva dan komposisinya dengan beraksi langsung pada asinus

atau elemen duktus kelenjar saliva misalnya hormon seks pada wanita menopause

menyebabkan penurunan laju alir saliva.9

8. Kondisi emosional

Polimpung (2013) menemukan adanya hubungan dan pengaruh yang

signifikan antara stres, depresi, dan kecemasan terhadap volume saliva yaitu dengan

meningkatnya stres, depresi, dan kecemasan akan menyebabkan penurunan volume

saliva. Hal ini disebabkan oleh keadaan emosional dari sistem saraf otonom dan

menghalangi sistem saraf simpatis dalam sekresi saliva.21

Kondisi emosional subjek

bisa diketahui dengan menggunakan Andrews’s Faces Scale yang terdiri dari tujuh

poin wajah yang berbeda. Setiap gambar terdiri dari lingkaran dengan mata yang

tidak berubah dan mulut yang berbentuk dari setengah lingkaran tersenyum sampai

setengah lingkaran bersedih.22

2.3 Pengaruh Kontrasepsi Hormonal Terhadap Rongga Mulut

Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu alat kontrasepsi yang digunakan

sebagian besar para akseptor keluarga berencana (KB). Efek samping kontrasepsi

hormonal dapat berupa gejala subjektif maupun objektif yang bisa bersifat lokal

maupun sistematis. Penambahan estrogen dan progesteron yang terkandung dalam

kontrasepsi hormonal akan mengubah keadaan hormon pada jaringan periodontal

Universitas Sumatera Utara

Page 30: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

16

yang dapat menyebabkan inflamasi pada gingiva. Hormon estrogen dan progesteron

memiliki reseptor pada gingiva wanita, dalam sirkulasi hormon ini akan diubah oleh

sistem enzim steroid menjadi bentuk lebih aktif yang dapat meningkatkan sintesa

prostaglandin sehingga menyebabkan vasodilatasi vaskular dan proliferasi jaringan

ikat pada lamia propia gingiva yang pada akhirnya akan mengakibatkan peningkatan

cairan krevikuler gingiva dan gingivitis.23

Pada kondisi periodontal wanita, laporan klinis yang telah dilakukan selama

satu abad didapatkan terjadi peningkatan prevalensi terhadap penyakit gingiva yang

disebabkan oleh peningkatan kadar plasma dalam hormon seks, dimana 50% wanita

pengguna kontrasepsi hormonal selama 12 bulan dilaporkan mengalami kenaikan

volume cairan eksudat gingiva dibanding wanita yang tidak menggunakan

kontrasepsi.24

Caranza mengemukakan kontrasepsi hormonal memperparah respon

gingiva terhadap faktor lokal. Setelah pemakaian kontrasepsi hormonal lebih dari

1,5tahun, didapat adanya peningkatan kerusakan jaringan periodontal.25

2.4 Pengaruh Kontrasepsi Hormonal Terhadap Laju Alir, pH, dan

Kapasitas Buffer Saliva

Kandungan estrogen dan progesteron yang terdapat pada kontrasepsi

hormonal diduga berperan dalam peningkatan kadar kortisol saliva.1,10

Kortisol

dihasilkan oleh kelenjar adrenal, dilepaskan pada aliran darah tepi dan dikontrol

produksinya oleh sistem umpan balik yang kompleks pada

jalurhypothalamicpituitaryadrenal (HPA) axis. Kortisol berikatan dengan

glucocorticoid receptor (GR) yang didistribusikan secara luas dalam otak, termasuk

prefrontal cortex (PCF) dan dengan afinitas yang tinggi terhadap mineralocorticoid

receptor (MR) yang terdapat dalam jumlah banyak di limbic areas. Kortisol juga

dapat mempengaruhi beberapa sistem neurotransmitter catecholaminergic seperti

adrenergic, dopaminergic, serotonergic melalui mekanisme rapid nongenomic.

Aktivitas sekretori pada glandula salivarius diinervasi oleh saraf simpatis dan

parasimpatis. Saraf parasimpatis dimediatori oleh agen cholinergic dan sistem saraf

simpatis dimediatori oleh agen adrenergic, baik α maupun β adrenergic. Peningkatan

Universitas Sumatera Utara

Page 31: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

17

kortisol akan mempengaruhi aktivitas saraf simpatis melalui reseptor α dan β

adrenergic untuk meningkatkan sekresi saliva yang kaya protein.1,26

Saliva memiliki beberapa fungsi penting dengan fungsi utama membantu

proses pencernaan, penelanan, pelarutan, pemisahan makanan, pelumas, aksi

pembersihan, proses bicara dan sistem buffer.7,8,9

Sauer menyebutkan bahwa

peningkatan pH berbanding lurus dengan kecepatan sekresi saliva. Kenaikan pH juga

dapat terjadi bila ada peningkatan jumlah ion bikarbonat. Sehingga dapat dikatakan

bahwa kandungan estrogen dan progesteron yang terdapat pada kontrasepsi hormonal

akan mempengaruhi peningkatan jumlah kortisol dalam saliva. Kortisol akan

mempengaruhi sistem saraf simpatis melalui reseptor α dan β adrenergic sehingga

menyebabkan peningkatan sekresi saliva yang berujung pada peningkatan volume

saliva. Peningkatan kecepatan sekresi saliva akan berakibat pada peningkatan jumlah

bikarbonat yang pada akhirnya juga meningkatkan pH saliva.1

2.5 Landasan Teori

Saliva adalah cairan biologis dan diagnostik dalam rongga mulut, terdiri atas

campuran dari kelenjar saliva mayor dan minor. Seluruh kelenjar saliva terdiri atas

unit produksi yang disebut asinar (asinar singular). Asinar terdiri atas sel parenkim

yang menghasilkan cairan seperti serum. Suplai darah ke kelenjar saliva tinggi karena

produksi saliva berasal dari sirkulasi darah kemudian cairan ini melewati struktur

tubular dimana unsur-unsur nya akan dibuang dan ditambahkan pada sekresi.27

Komposisi saliva 99% air, sisa 1% terdiri atas ion-ion dan unsur organik. Ion-

ion penting dalam saliva adalah kation Na+ dan K

+, anion Cl

- dan bikarbonat (HCO3

-).

Elektrolit lainnya yang terdapat pada saliva adalah kalsium fosfat, fluoride, tiosianat,

magnesium, sulfat dan yodium.7

Saliva memainkan peran kunci dalam lubrikasi, pengunyahan, persepsi rasa,

pencegahan infeksi rongga mulut dan karies gigi. Saliva normal berguna dalam

menjaga kesehatan rongga mulut. Fungsi saliva utama manusia yang berhubungan

dengan gigi adalah perlindungan, secara fisik dan biokimia. Ada juga fungsi

tambahan lainnya seperti fungsi antimikroba.16

Universitas Sumatera Utara

Page 32: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

18

Stimulasi, psikis, irama siang dan malam, penyakit sistemik tertentu, usia,

medikasi, dan perubahan hormonal merupakan hal yang berpengaruh terhadap sekresi

saliva. Perubahan hormonal terjadi pada saat wanita mengalami menstruasi,

kehamilan, pubertas dan adanya penggunaan kontrasepsi.9

Kontrasepsi adalah segala macam alat atau cara yang digunakan oleh satu

pihak atau kedua belah pihak untuk menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan

sebagai akibat pertemuan sel sperma dan sel telur yang sudah matang.2

Kontrasepsi

terbagi menjadi kontrasepsi hormonal dan non hormonal. Dimana kontrasepsi

hormonal terdiri dari kontrasepsi suntik, pil dan implan sedangkan kontrasepsi non

hormonal terdiri dari kontrasepsi mekanik (kondom, alat kontrasepsi dalam rahim

(AKDR)), dan kontrasepsi mantap (tubektomi (MOW), vasektomi (MOP)).

Kontrasepsi hormonal jenis suntik merupakan salah satu alat kontrasepsi yang banyak

disukai oleh para peserta keluarga berencana di Indonesia karena kerjanya yang

efektif, pemakaiannya yang praktis, dan harganya relatif murah dan aman.6

Kandungan estrogen dan progesteron pada pengguna kontrasepsi hormonal

akan merangsang hipotalamus dan mengaktifkan hipofisis anterior. Dimana

hipotalamus berfungsi sebagai penghubung penting antara sistem saraf otonom dan

endokrin. Hipofisis anterior akan mengeluarkan hormon Adrenocorticotropic

Hormone (ACTH) merangsang sekresi kortisol oleh kelenjar adrenal.26

Peningkatan kortisol akan mempengaruhi sistem saraf otonom simpatis

melalui reseptor α dan β adrenergic untuk meningkatkan sekresi saliva yang kental

dengan konsentrasi protein yang tinggi. Sauer menyebutkan bahwa peningkatan pH

berbanding lurus dengan kecepatan sekresi saliva. Peningkatan kecepatan sekresi

saliva akan berakibat pada peningkatan jumlah bikarbonat yang pada akhirnya

mengakibatkan berubahnya pH, laju alir, dan kapasitas buffer saliva.1

Universitas Sumatera Utara

Page 33: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

19

2.6 Kerangka Teori

Kontrasepsi Saliva

Anatomi Komposisi

dan Fungsi

Suntik AKDR

Persarafan Saliva

pH Laju Aliran

Kapasitas Buffer

- Hormon Estrogen

- Hormon Progesteron

Parasimpatis Simpatis

Perubahan Sekresi Saliva

α dan β adrenergic

Hipotalamus

Hipofisis Anterior

Kelenjar Adrenal

Hormon Kortisol Cholinergic

Kelenjar

Saliva Mayor

Kelenjar

Saliva Minor

Universitas Sumatera Utara

Page 34: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

20

2.7 Kerangka Konsep

H1 = Terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan dari laju alir, pH dan

kapasitas buffer saliva pada pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR.

H2 = Terdapat hubungan yang signifikan terhadap laju alir, pH dan kapasitas

buffer saliva pada pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR.

Kontrasepsi

Non Hormonal Hormonal

Pil Suntik Implan Alat Kontrasepsi

Dalam Rahim

(AKDR)

- Kondom

- Tubektomi

- Vasektomi

- Hormon Estrogen

- Hormon Progesteron

Rongga Mulut

Saliva

pH Laju Aliran

Kapasitas Buffer

Kapasitas Buffer

Universitas Sumatera Utara

Page 35: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

21

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik

observasional, dengan rancangan cross-sectional yaitu penelitian yang mempelajari

hubungan faktor risiko dan efek dengan cara tiap subjek hanya diobservasi satu kali,

dan pengukuran variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel tergantung

dilakukan pada saat yang sama.28

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Pengambilan dan pengukuran sampel dilakukan di Klinik Pratama Grace di

Jalan Sidodadi No.38 Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Sumatera Utara.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang diperlukan adalah kurang lebih 9 bulan yaitu mulai

dari Desember 2017 sampai Agustus 2018. Kegiatan berupa pengumpulan referensi,

pembuatan proposal yang dilakukan pada bulan Desember 2017 sampai Februari

2018, pengumpulan sampel yang kemudian dilakukan penelitian pada bulan Maret

sampai April 2018, analisis data, penulisan hasil, dan pembahasan hasil penelitian

dilakukan pada bulan April sampai Agustus 2018.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah wanita pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR

di Klinik Pratama Grace.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

22

3.3.2 Sampel

Sampel penelitian diperoleh menggunakan purposive sampling yaitu wanita

pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR di Klinik Pratama Grace yang dipilih

berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.

3.3.3 Besar Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus, yaitu:29

Keterangan :

n = Jumlah sampel minimal

σ = Standar deviasi

Zα = Deviat baku alfa. Nilai Zα yang digunakan adalah 5% (maka Zα adalah 1,96)

Zβ = Deviat baku beta. Nilai Zβ yang digunakan adalah 10% (maka Zβ adalah 1,282)

µ1 - µ2 = Selisih minimal rerata yang dianggap bermakna yang ditentukan oleh peneliti

(nilai selisih minimal rerata adalah 27%)

Perhitungan:

n = 9,71

Jumlah sampel untuk tiap kelompok adalah 9,71 orang. Untuk menghindari

sampel drop out,sampel tiap kelompok dibulatkan menjadi 11 orang. Jadi jumlah

sampel untuk 2 kelompok (wanita pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR) adalah

22 orang.

Universitas Sumatera Utara

Page 37: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

23

3.4 Kriteria Sampel

3.4.1 Kriteria Inklusi

1. Wanita.

2. Usia 20-40 tahun.

3. Menggunakan kontrasepsi suntik atau AKDR lebih dari 3 bulan.

4. Subjek bersedia untuk berpatisipasi dalam penelitian.

5. Kesehatan umum subjek baik.

3.4.2 Kriteria Eksklusi

1. Menderita penyakit sistemik.

2. Menjalani perawatan orthodonti.

3. Menjalani perawatan radioterapi.

4. Menggunakan gigi palsu.

5. Mengalami menstruasi.

6. Sedang dalam masa menyusui.

7. Perokok, penyirih, peminum alkohol.

8. Mengonsumsi obat yang dapat mempengaruhi laju alir, pH dan kapasitas

buffer (antihipertensi, antidepresan, antihistamin, dll).

9. Subjek tidak bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian.

3.5 Variabel Penelitian

3.5.1 Variabel Bebas

Wanita pengguna kontrasepsi suntik atau AKDR.

3.5.2 Variabel Tergantung

1. Laju alir saliva.

2. pH saliva.

3. Kapasitas buffer saliva.

Universitas Sumatera Utara

Page 38: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

24

3.5.3 Variabel Terkendali

1. Wanita pengguna kontrasepsi suntik atau AKDR yang berusia 20-40

tahun.

2. Subjek diintruksikan untuk tidak makan dan minum 60 menit sebelum

pengambilan saliva.

3. Pengambilan stimulated saliva dengan metode spitting.

3.5.4 Variabel Tidak Terkendali

1. Diet.

2. Aktivitas fisik.

3. Kondisi emosional.

4. Oral hygiene.

3.6 Definisi Operasional

1. Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi hormonal yang mengandung

hormon estrogen dan progesteron sintetik yang disuntikkan secara intramuskular.

2. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau yang dikenal IUD atau

Spiral adalah kontrasepsi non hormonal yang dimasukkan ke dalam rahim.

3. Laju alir saliva adalah jumlah saliva yang dikeluarkan dalam satuan

volume (ml) dalam setiap satuan waktu (menit) yaitu ml/menit. Laju aliran normal

saliva yang distimulasi adalah 1-3 ml/menit, laju aliran yang lambat adalah 0,7-1

ml/menit, dan hiposalivasi apabila laju aliran saliva kurang dari 0,7 ml/menit.

4. pH saliva adalah nilai derajat keasaman saliva yang diukur dengan

menggunakan indikator pH saliva berdasarkan indikator GC Saliva Check Buffer.

Hasil ukur 5,0-5,8 menunjukkan kondisi saliva sangat asam, 6,0-6,6 menunjukkan

kondisi saliva asam, 6,8-7,8 menunjukkan kondisi saliva normal.

5. Kapasitas buffer saliva adalah gambaran kapasitas buffer pada rongga

mulut yang diukur dengan menggunakan indikator kapasitas buffer saliva

berdasarkan indikator GC Saliva Check Buffer. Hasil ukur 0-5 poin menunjukkan

Universitas Sumatera Utara

Page 39: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

25

kapasitas buffer sangat rendah, 6-9 poin menunjukkan kapasitas buffer rendah, 10-12

poin menunjukkan kapasitas buffer normal.

6. Metode spitting adalah metode pengambilan saliva dimana subjek

membiarkan saliva tergenang dalam mulut tanpa ditelan kemudian meludahkannya ke

dalam wadah penampungan tiap 60 detik selama 2 menit.

7. Stimulated saliva adalah mengumpulkan saliva yang distimulasi dengan

mengunyah paraffin wax.

3.7 Alat dan Bahan Penelitian

3.7.1 Alat Penelitian

1. GC Saliva Check Buffer

2. Label pot atau wadah sampel

3. Kertas tissue

4. Pipet tetes

5. Lembar penelitian dan informed consent

6. Handscoon

7. Masker

8. Stopwatch

9. Label Nama

10. Cooler box

3.7.2 Bahan Penelitian

1. Saliva sebagai bahan pemeriksaan

2. Paraffin wax

3. Dry ice

Universitas Sumatera Utara

Page 40: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

26

Gambar 2. GC Saliva Check Buffer

3.8 Prosedur Penelitian

3.8.1 Pengisian Kuesioner dan Pemberian Informed Consent

Penelitian dilakukan terhadap wanita pengguna kontrasepsi suntik dan

AKDR. Pemilihan subjek penelitian dilakukan melalui wawancara langsung

mengenai identitas subjek dengan bantuan kuesioner terhadap para subjek. Subjek

yang terpilih diberi penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan, manfaat dan prosedur

penelitian yang akan dilakukan dan apabila subjek bersedia untuk berpartisipasi

dalam penelitian maka subjek diminta menandatangani lembar informed consent.

3.8.2 Stimulasi Saliva

Stimulasi saliva dapat dilakukan dengan pergerakan oral seperti mengunyah

paraffin wax. Sebelum menstimulasi saliva, subjek diminta untuk berkumur dengan

air mineral yang berguna untuk menghilangkan debris. Setelah itu, subjek

diinstruksikan untuk duduk tenang dengan posisi tegak lalu subjek diminta

mengunyah paraffin wax untuk menstimulasi saliva selama 2 menit.

Universitas Sumatera Utara

Page 41: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

27

3.8.3 Pengumpulan Saliva

Pengumpulan stimulated saliva dilakukan dengan metode spitting. Metode

spitting dilakukan dengan membiarkan saliva terkumpul di dasar mulut, lalu subjek

meludah ke wadah atau pot saliva yang tersedia setiap 60 detik atau pada saat subjek

akan menelan saliva yang terkumpul didalam mulut. Subjek diinstruksikan sedikit

menundukkan kepala pada saat pengumpulan saliva. Pengumpulan saliva dilakukan

selama 2 menit, dengan interval meludah ke wadah atau pot saliva setiap 60 detik

sekali.

3.8.3 Pengukuran Laju Alir Saliva

Pengukuran laju alir saliva dilakukan dengan cara penimbangan. Berat pot

atau wadah saliva ditimbang sebelum pengumpulan saliva dilakukan. Setelah saliva

terkumpul di pot atau wadah saliva, dilakukan penimbangan dan dikurangkan dengan

hasil penimbangan pot atau wadah saliva sebelum pengumpulan saliva. Hasil yang

diperoleh dibagi dengan lama waktu saliva dikumpulkan (2 menit) dan dicatat dalam

satuan ml/menit.

3.8.4 Pengukuran pH Saliva

pH saliva adalah angka derajat keasaman saliva yang ditentukan dengan

menggunakan indikator pH saliva berdasarkan indikator GC Saliva Check Buffer.

Hasil ukur 5,0-5,8 akan menunjukkan kondisi yang sangat asam, 6,0-6,6 akan

menunjukkan kondisi yang asam, dan 6,8-7,8 akan menunjukkan saliva yang normal,

skala ukur pH saliva adalah secara ordinal.

Gambar 3. pH strip dan Gambar 4. Nilai pH indikator

pH indikator

Universitas Sumatera Utara

Page 42: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

28

3.8.5 Pengukuran Kapasitas Buffer Saliva

Pengukuran kapasitas buffer dilakukan dengan menggunakan buffer strip yang

terdapat pada GC Saliva Check Buffer. Buka buffer strip dari pembungkus foil dan

letakkan di atas tissueabsorben dengan sisi test menghadap keatas. Gunakan pipet

tetes, sedot saliva secukupnya dari wadah pengumpulan saliva, teteskan satu tetes

pada setiap pad (satu strip terdapat 3 pad). Segera miringkan test strip 900 agar sisa

saliva tersedot tissue absorben. Pemeriksaan dilakukan segera setelah terjadi

perubahan warna kemudian dicatat.

Gambar 5. Buffer test pad dan pipet tetes

Hasilnya dihitung dengan menambahkan poin sesuai dengan warna akhir

setiap pad: hijau 4 poin; biru kehijauan 3 poin, biru 2 poin, merah kebiruan 1 poin,

merah 0 poin. Semua poin dihitung dan hasilnya ditentukan: 0-5 poin adalah

kemampuan buffer sangat rendah, 6-9 poin adalah rendah, 10-12 poin adalah normal

atau tinggi.

3.9 Pengolahan dan Analisa Data

Data yang telah diperoleh dianalisa menggunakan sistem SPSS versi 20.

Gambaran statistik meliputi laju alir, pH, dan kapasitas buffer saliva dalam saliva

yang distimulasi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi suntik dan AKDR. Uji

normalitas dilakukan terlebih dahulu terhadap data yg diperoleh dengan uji Saphiro-

Wilk. Apabila data yang dianalisis terdistribusi normal dilakukan uji T tidak

berpasangan, sedangkan jika data tidak terdistribusi normal dilakukan uji Mann-

Whitney untuk mendapatkan hasil perbedaan rata-rata variabel yang diteliti yaitu laju

Universitas Sumatera Utara

Page 43: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

29

alir, pH, dan kapasitas buffer saliva pada wanita yang menggunakan kontrasepsi

suntik dan AKDR dan menggunakan uji Korelasi Pearson untuk mengetahui

hubungan laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva pada wanita yang menggunakan

kontrasepsi suntik dan AKDR. Tingkat signifikan yang diinginkan adalah p < 0,05.

3.10 Etika Penelitian

Etika penelitian mencakup:

1. Lembar persetujuan (informed consent)

Peneliti melakukan pendekatan dan memberikan lembar persetujuan

kepada subjek kemudian menjelaskan lebih dulu tujuan penelitian, tindakan yang

akan dilakukan serta menjelaskan manfaat yang diperoleh dari hal lain yang berkaitan

dengan penelitian.

2. Ethical Clearance

Peneliti mengajukan lembar persetujuan pelaksanaan penelitian kepada

Komisi Etik Penelitian Kesehatan berdasarkan ketentuan etika yang bersifat nasional.

Universitas Sumatera Utara

Page 44: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

30

3.11 Alur penelitian

Mencari subjek berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dari

populasi penelitian

Memberikan informed consent kepada subjek yang terpilih untuk

meminta kesediaan subjek berpartisipasi dalam penelitian dengan

memberikan lembar penjelasan kepada calon subjek penelitian dan

lembar persetujuan

Stimulated saliva dikumpulkan dengan metode spitting. Subjek

diinstruksikan untuk duduk tenang dikursi dengan meludahkan

saliva ke dalam pot saliva

Pengukuran laju alir saliva menggunakan timbangan digital lalu

pengukuran pH dan kapasitas buffer saliva menggunakan GC

Saliva Check Buffer

Pengumpulan data

Analisis data

Kesimpulan

Subjek mengisi kuesioner

Populasi

Persiapan penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 45: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

31

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2018 di Klinik Pratama Grace

Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Pengumpulan data

dilakukan melalui wawancara, pengisian kuesioner dan pemeriksaan yang dilakukan

secara langsung oleh peneliti terhadap subjek penelitian.

Penelitian ini dilakukan pada 22 orang yang dipilih sesuai dengan kriteria

inklusi dan eksklusi, terdiri atas 11 wanita pengguna kontrasepsi suntik dan 11 wanita

pengguna AKDR. Jumlah subjek penelitian yang berumur 20-25 tahun sebanyak 1

orang (4,5%), 26-31 tahun sebanyak 5 orang (22,7%), 32-37 tahun sebanyak 10 orang

(45,5%), dan 38-42 tahun sebanyak 6 orang (27,3%). Seluruh subjek penelitian

berhasil mengikuti kegiatan penelitian ini hingga selesai. Subjek penelitian hanya

diperiksa satu kali saja pada saat tertentu dan data hasil penelitian akan langsung

dicatat.

Tabel 1 menunjukkan perbedaan rata-rata laju alir, pH dan kapasitas buffer

saliva. Rata-rata laju alir saliva pada pengguna AKDR lebih tinggi yaitu 2,26 ± 0,46

ml/menit daripada rata-rata laju alir saliva pada pengguna kontrasepsi suntik yaitu

2,10 ± 0,75 ml/menit dengan kategori laju alir saliva normal (1-3 ml/menit) pada

kedua pengguna kontrasepsi. Secara statistik, perbedaan tersebut tidak signifikan

(p>0,05). Perbedaan rata-rata pH saliva pada pengguna kontrasepsi suntik lebih tinggi

yaitu 7,63 ± 0,12 daripada rata-rata pH saliva pada pengguna AKDR yaitu 7,32 ±

0,82 dengan kategori pH saliva normal (6,8-7,8) pada kedua pengguna kontrasepsi.

Perbedaan ini juga tidak signifikan secara statistik (p>0,05). Perbedaan rata-rata

kapasitas buffer saliva pada pengguna kontrasepsi suntik lebih tinggi yaitu 8,09 ±

1,97 daripada rata-rata kapasitas buffer saliva pada pengguna AKDR yaitu 6,90 ±

3,52 dengan kategori kapasitas buffer saliva rendah (6-9) pada kedua pengguna

kontrasepsi. Secara statistik, perbedaan kapasitas buffer saliva ini juga tidak

signifikan (p>0,05).

Universitas Sumatera Utara

Page 46: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

32

Tabel 1. Hasil Analisis Perbedaan Rata-Rata Laju Alir, pH dan Kapasitas Buffer

Saliva Pada Kontrasepsi Suntik (n=11) dan AKDR (n=11).

No. Variabel Kontrasepsi Signifikansi

(p) Suntik AKDR

1. Laju Alir (ml/menit) 2,10 ± 0,75 2,26 ± 0,46 0,57

2. pH 7,63 ± 0,12 7,32 ± 0,82 0,97

3. Kapasitas Buffer 8,09 ± 1,97 6,90 ± 3,52 0,34

Keterangan: Uji T tidak berpasangan dengan signifikansi p<0,05

Uji Mann-Whitney dengan signifikansi p<0,05

Tabel 2 menunjukkan hubungan laju alir dan pH saliva pada kontrasepsi

suntik dan AKDR. Korelasi Pearson antara laju alir dan pH saliva kontrasepsi suntik

menunjukkan nilai yang tidak signifikan (p>0,05) dengan tipe korelasi positif sedang

(r = +0,56) yang berarti kecenderungan laju alir saliva yang meningkat akan

menyebabkan peningkatan pH saliva. Korelasi Pearson antara laju alir dan pH saliva

AKDR menunjukkan nilai yang tidak signifikan (p>0,05) dengan tipe korelasi positif

rendah (r = +0,32) yang berarti kecenderungan laju alir saliva yang meningkat akan

menyebabkan peningkatan pH saliva.

Tabel 2. Hasil Analisis Hubungan Laju Alir dan pH Saliva Pada Kontrasepsi Suntik

dan AKDR.

Variabel

Kontrasepsi

Suntik AKDR

r p r p

Laju Alir – pH Saliva 0,56 0,06 0,32 0,32

Keterangan: Uji Korelasi Pearson dengan signifikansi p<0,05

Tabel 3 menunjukkan hubungan laju alir dan kapasitas buffer saliva pada

kontrasepsi suntik dan AKDR. Korelasi Pearson antara laju alir dan kapasitas buffer

saliva kontrasepsi suntik menunjukkan nilai yang tidak signifikan (p>0,05) dengan

tipe korelasi negatif sangat rendah (r = -0,10) yang berarti kecenderungan laju alir

saliva yang meningkat akan menyebabkan penurunan kapasitas buffer saliva. Korelasi

Pearson antara laju alir dan kapasitas buffer saliva AKDR menunjukkan nilai yang

Universitas Sumatera Utara

Page 47: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

33

tidak signifikan (p>0,05) dengan tipe korelasi positif sangat rendah (r = +0,19) yang

berarti kecenderungan laju alir saliva yang meningkat akan menyebabkan

peningkatan kapasitas buffer saliva.

Tabel 3. Hasil Analisis Hubungan Laju Alir dan Kapasitas Buffer Saliva Pada

Kontrasepsi Suntik dan AKDR.

Variabel

Kontrasepsi

Suntik AKDR

r p r p

Laju Alir – Kapasitas

Buffer Saliva -0,10 0,75 0,19 0,55

Keterangan: Uji Korelasi Pearson dengan signifikansi p<0,05

Tabel 4 menunjukkan hubungan pH dan kapasitas buffer saliva pada

kontrasepsi suntik dan AKDR. Korelasi Pearson antara pH dan kapasitas buffer saliva

kontrasepsi suntik menunjukkan nilai yang tidak signifikan (p>0,05) dengan tipe

korelasi negatif sangat rendah (r = -0,09) yang berarti kecenderungan pH saliva yang

meningkat akan menyebabkan penurunan kapasitas buffer saliva. Korelasi Pearson

antara pH dan kapasitas buffer saliva AKDR menunjukkan nilai yang signifikan

(p<0,05) dengan tipe korelasi positif sedang (r = +0,67) yang berarti kecenderungan

pH saliva yang meningkat akan menyebabkan peningkatan kapasitas buffer saliva.

Tabel 4. Hasil Analisis Hubungan pH dan Kapasitas Buffer Saliva Pada Kontrasepsi

Suntik dan AKDR.

Variabel

Kontrasepsi

Suntik AKDR

r p r p

pH - Kapasitas Buffer

Saliva -0,09 0,77 0,67 0,02*

Keterangan: *Uji Korelasi Pearson dengan signifikansi p<0,05

Universitas Sumatera Utara

Page 48: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

34

BAB 5

PEMBAHASAN

Data hasil penelitian dari perbedaan laju alir, nilai pH, dan kapasitas buffer

saliva antara wanita pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR diuji dengan Saphiro-

Wilk sebagai uji normalitas data, kemudian dilanjutkan dengan analisa berdasarkan

uji T tidak berpasangan dan uji Mann-Whitney untuk melihat perbedaan rata-rata laju

alir, pH dan kapasitas buffer saliva sedangkan uji korelasi Pearson untuk melihat

hubungan laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva.

Pada penelitian ini didapatkan perbedaan rata-rata laju aliran saliva pada

pengguna AKDR lebih tinggi yaitu 2,26 ± 0,46 ml/menit daripada rata rata laju aliran

saliva pada pengguna kontrasepsi suntik yaitu 2,10 ± 0,75 ml/menit (Tabel 1). Hasil

analisis statistik pada penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan rata-rata

yang signifikan dari laju alir saliva pada pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR

(p=0,57). Kategori rata-rata laju aliran saliva yang didapat pada penelitian ini sama

dengan hasil penelitian Handajani (2010), Senawa (2015) dan Hamrun (2016) yang

menunjukkan rata-rata laju aliran saliva pengguna kontrasepsi suntik berada dalam

kategori normal (1-3 ml/menit) dengan nilai rata-rata 1,41 ± 0,45 ml/menit, 1,10

ml/menit, menit dan 0,93 ml/menit.1,10,11

Nilai rata-rata laju aliran saliva pada

penelitian ini lebih tinggi dibandingkan penelitian sebelumnya karena perbedaan cara

pengambilan laju aliran saliva, dimana pada penelitian ini menggunakan metode

spitting distimulasi dengan paraffin wax sedangkan pada penelitian sebelumnya

menggunakan metode draining tidak distimulasi. Wong (2008) menyatakan bahwa

hasil pengambilan sampel laju aliran saliva dengan menggunakan metode spitting

lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan metode draining dimana pernyataan

tersebut sejalan dengan hasil penelitian ini.30

Pengunyahan paraffin wax merupakan

salah satu stimulus mekanis yang akan merangsang pusat saliva di otak untuk

mensekresikan saliva. Reseptor-reseptor dalam rongga mulut baik kemoreseptor dan

reseptor tekan akan merespon adanya stimulasi dalam rongga mulut. Reseptor-

Universitas Sumatera Utara

Page 49: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

35

reseptor ini kemudian menghasilkan impuls serat-serat saraf aferen membawa

informasi ke pusat saliva di medula batang otak. Pusat saliva selanjutnya mengirim

impuls melalui saraf otonom ekstrinsik ke kelenjar saliva untuk meningkatkan sekresi

saliva.31

Rata-rata laju aliran saliva pada AKDR lebih tinggi daripada rata-rata laju

aliran saliva pada pengguna kontrasepsi suntik kemungkinan disebabkan oleh

pengaruh kondisi psikologis subjek karena efek samping yang dirasakan. Kusuma N

(2016) menyatakan metode kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan risiko 4,05 kali

untuk mengalami keluhan kesehatan subjektif dibandingkan dengan metode

kontrasepsi non hormonal, dimana subjek dengan lama pemakaian kontrasepsi ≤5

tahun dapat meningkatkan risiko 7,82 kali untuk mengalami keluhan kesehatan

subjektif dibandingkan lama pemakaian kontrasepsi >5 tahun.32

Penelitian yang

dilakukan Ratrianto (2014) menyatakan adanya hubungan antara efek samping

kontrasepsi dengan skor kecemasan akseptor kontrasepsi suntik, dimana 39,2%

subjek mengalami efek samping kontrasepsi suntik seperti peningkatan berat badan,

gangguan haid, dan osteoporosis merasakan kecemasan.33

Hasil penelitian Polimpung

(2013) menemukan adanya hubungan dan pengaruh yang signifikan antara stres,

depresi, dan kecemasan terhadap volume saliva yaitu dengan meningkatnya stres,

depresi, dan kecemasan akan menyebabkan penurunan volume saliva. Hal ini

disebabkan oleh keadaan emosional dari sistem saraf otonom dan menghalangi sistem

saraf simpatis dalam sekresi saliva.21

Tetapi pada penelitian ini, peneliti tidak

mempertimbangkan kondisi psikologis subjek dengan lama pemakaian kontrasepsi

yang mana hal ini merupakan kekurangan peneliti pada penelitian ini.

Pada perbedaan rata-rata pH saliva pada pengguna kontrasepsi suntik lebih

tinggi yaitu 7,63 ± 0,12 daripada rata-rata pH saliva pada pengguna AKDR yaitu 7,32

± 0,82 dengan hasil analisis tidak terdapat perbedaan signifikan (p=0,97). Sedangkan

perbedaan rata-rata kapasitas buffer saliva pada pengguna kontrasepsi suntik lebih

tinggi yaitu 8,09 ± 1,97 daripada rata-rata kapasitas buffer saliva pada pengguna

AKDR yaitu 6,90 ± 3,52 (Tabel 1). Kategori rata-rata pH saliva yang didapat pada

penelitian ini sama dengan hasil penelitian Handajani (2010) yaitu normal (6,8-7,8)

Universitas Sumatera Utara

Page 50: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

36

dengan nilai rata-rata 6,92 ± 0,18. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya

perubahan pada pH saliva antara lain rata-rata kecepatan aliran saliva, mikoorganisme

rongga mulut, dan kapasitas buffer saliva.10

Peningkatan aliran saliva yang terjadi karena rangsangan mekanik, kimiawi,

neural, psikis dan patologis akan meningkatkan susunan kuantitatif dan kualitatif

elektrolit dalam saliva sehingga mempengaruhi kapasitas buffer dan pH saliva,

dimana pada penelitian ini dirangsang secara mekanik dengan pengunyahan permen

karet paraffin. Andayani (2016) menyatakan bahwa kecepatan aliran saliva

terstimulasi dengan pengunyahan permen karet paraffin menunjukkan peningkatan,

sehingga dapat disimpulkan nilai pH terstimulasi juga meningkat.34

Hubungan laju alir dan pH saliva pada kontrasepsi suntik adalah korelasi

positif sedang (r = +0,56) dengan p = 0,06 > 0,05 dan hubungan laju alir dan pH

saliva pada AKDR adalah korelasi positif rendah (r = +0,32) dengan p = 0,32 > 0,05

dimana laju alir saliva meningkat, maka pH saliva cenderung meningkat dengan

hubungan yang terjadi antara laju alir dan pH saliva tidak signifikan (Tabel 2). Sauer

(2000) mengemukakakan bahwa kenaikan pH dapat terjadi bila ada kenaikan sekresi

saliva karena adanya peningkatan bikarbonat yang berbanding lurus dengan

kecepatan sekresi saliva.1

Hubungan laju alir dan kapasitas buffer saliva pada kontrasepsi suntik adalah

korelasi negatif sangat rendah (r = -0,10) dengan p = 0,75 > 0,05 dimana laju alir

saliva meningkat, maka kapasitas buffer saliva cenderung menurun dengan hubungan

yang terjadi tidak signifikan. Hubungan laju alir dan kapasitas buffer saliva AKDR

adalah korelasi positif sangat rendah (r = +0,19) dengan p = 0,55 > 0,05 dimana laju

alir saliva meningkat, maka kapasitas buffer saliva cenderung meningkat dengan

hubungan yang terjadi tidak signifikan (Tabel 3). Indriana (2011) mengemukakan

kapasitas buffer saliva tergantung pada konsentrasi bikarbonat hal itu berkorelasi

dengan laju aliran saliva, pada saat laju aliran saliva menurun cenderung untuk

menurunkan kapasitas buffer.35

Hubungan pH dan kapasitas buffer saliva pada kontrasepsi suntik adalah

korelasi negatif sangat rendah (r = -0,09) dengan p = 0,77 > 0,05 dimana pH saliva

Universitas Sumatera Utara

Page 51: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

37

meningkat, maka kapasitas buffer saliva cenderung menurun dengan hubungan yang

terjadi tidak signifikan. Hubungan pH dan kapasitas buffer saliva AKDR adalah

korelasi positif sedang (r = +0,67) dengan p = 0,02 < 0,05 dimana pH saliva

meningkat, maka kapasitas buffer saliva cenderung meningkat dengan hubungan yang

terjadi signifikan (Tabel 4). Kapasitas buffer saliva tergantung pada kadar ion

bikarbonat, ion fosfat dan protein. Ion bikarbonat (HCO3-) merupakan komponen

utama buffer yang efektif menjaga pH saliva tetap normal. Karena bikarbonat adalah

penentu utama kapasitas buffer maka terdapat hubungan antara pH, tingkat sekresi

dan kapasitas buffer saliva.14

Naveen dkk (2013) menyatakan bahwa terdapat penurunan pada pH dan

kapasitas bufer saliva karena menurunnya konsentrasi ion plasma HCO3- dan

peningkatan konsentrasi α-amilase.36

Pernyataan Naveen dkk (2013) diperkuat

dengan hasil penelitian Handajani (2014) menunjukkan kadar α-amilase saliva

meningkat pada wanita pemakai kontrasepsi hormonal. Kontrasepsi hormonal diduga

dapat mempengaruhi sistem saraf autonom (ANS), sedangkan ANS memainkan peran

yang kuat dalam sekresi α-amilase saliva (SAA), dengan kontribusinya melalui

mekanisme α dan β-adrenergik. Keadaan tersebut juga diketahui pada manusia bahwa

keadaan pubertas, kehamilan dan kontrasepsi hormonal dapat ditandai adanya

peningkatan kadar hormon steroid dalam plasma selanjutnya dapat dideteksi di dalam

cairan sulkus gingival dan saliva. Mekanisme efek kontrasepsi hormonal terhadap

peningkatan kadar α-amilase saliva diduga karena pada pemakai kontrasepsi

hormonal terjadi peningkatan kadar kortisol. Peningkatan kortisol ini diduga

mempengaruhi sistem saraf simpatis melalui reseptor α dan β-adrenergik untuk

meningkatkan sekresi saliva. α-amilase diproduksi oleh sel-sel asinar serous dari

kelenjar parotis dan submandibularis. Protein tersebut merupakan protein saliva

utama yang tampak sebagai sejumlah isoenzim. α-amilase saliva berperan penting

dalam kolonisasi dan metabolisme Streptococcus, yang mengarah pada pembentukan

plak dan karies karena α-amilase saliva telah diidentifikasi membentuk aquired

pellicle pada permukaan gigi, sehingga dapat bertindak sebagai reseptor untuk adesi

mikroorganisme pada permukaan gigi. Meningkatnya kecenderungan aktivitas enzim

Universitas Sumatera Utara

Page 52: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

38

ini dapat menyebabkan substitusi mikroorganisme meningkat dan pH saliva

berkurang.37

Kapasitas buffer saliva terutama ditentukan oleh kandungan bikarbonat,

sedangkan fosfat, protein, ammonia dan urea merupakan tambahan sekunder pada

kapasitas buffer. Bikarbonat merupakan komponen organik utama dalam saliva yang

berpengaruh terhadap peningkatan pH. Kemampuan buffer saliva ditentukan oleh

85% konsentrasi bikarbonat, 14% ditentukan oleh konsentrasi fosfat dan 1% oleh

protein saliva.38

Penurunan pH yang terjadi dikaitkan dengan efek hormon

progesteron, dimana progesteron meningkatkan sensitivitas sistem respirasi terhadap

CO2 sehingga terjadi hiperventilasi ringan. Untuk menjaga keseimbangan asam basa

di dalam tubuh, ginjal menurunkan nilai ambang bikarbonat plasma sehingga terjadi

perubahan kapasitas buffer di seluruh cairan tubuh, termasuk saliva sehinga terjadi

penurunan pH dan kapasitas buffer saliva.39

pH dan kapasitas buffer saliva dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang

disebabkan oleh irama cyrcadian, diet dan rangsangan terhadap perangsangan

kecepatan sekresi saliva. Diet yang memengaruhi kapasitas buffer saliva adalah diet

kaya karbohidrat karena mampu menurunkan kapasitas buffer saliva dengan

meningkatkan metabolisme produksi asam oleh bakteri-bakteri rongga mulut,

sedangkan diet kaya serat dan diet kaya protein mempunyai efek meningkatkan buffer

saliva dimana protein sebagai sumber makanan bakteri meningkatkan sekresi zat-zat

basa seperti amonia. Kekurangan peneliti pada penelitian ini tidak menanyakan

kepada subjek berkaitan dengan diet, sedangkan diet merupakan salah satu faktor

yang memengaruhi pH dan kapasitas buffer saliva.40

Hipotesis penelitian mengenai perbedaan rata-rata laju alir, pH dan kapasitas

buffer saliva pada pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR (Tabel 1) ditolak karena

tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Walaupun ada perubahan terhadap nilai

rata-rata laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva pada pengguna kontrasepsi suntik

dan AKDR, namun secara statistik perbedaan tersebut tidak signifikan.

Universitas Sumatera Utara

Page 53: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

39

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini

maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada pengguna kontrasepsi suntik rata-rata laju alir saliva yaitu 2,10 ± 0,75

ml/menit, pH saliva yaitu 7,63 ± 0,12, kapasitas buffer saliva yaitu 8,09 ± 1,97. Pada

pengguna AKDR rata-rata laju alir saliva yaitu 2,26 ± 0,46 ml/menit, pH saliva yaitu

7,32 ± 0,82, kapasitas buffer saliva yaitu 6,90 ± 3,52. Berdasarkan hasil uji statisktik

menggunakan uji T tidak berpasangan tidak terdapat perbedaan rata-rata yang

signifikan dari laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva pada pengguna kontrasepsi

suntik dan AKDR (p>0,05).

2. Hubungan laju alir dan pH saliva pada pengguna kontrasepsi suntik

memiliki korelasi positif sedang, sedangkan pada AKDR memiliki korelasi positif

rendah. Secara statistik, tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap laju alir

dan pH saliva pada pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR.

3. Hubungan laju alir dan kapasitas buffer saliva pada pengguna kontrasepsi

suntik memiliki korelasi negatif sangat rendah, sedangkan pada AKDR memiliki

korelasi positif sangat rendah. Secara statistik, tidak terdapat hubungan yang

signifikan terhadap laju alir dan kapasitas buffer saliva pada pengguna kontrasepsi

suntik dan AKDR.

4. Hubungan pH dan kapasitas buffer saliva pada pengguna kontrasepsi suntik

memiliki korelasi negatif sangat rendah, sedangkan pada AKDR memiliki korelasi

positif sedang. Secara statistik, tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap pH

dan kapasitas buffer saliva pada pengguna kontrasepsi suntik dan terdapat hubungan

yang signifikan pada pengguna AKDR.

Universitas Sumatera Utara

Page 54: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

40

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disarankan:

1. Penelitian lebih lanjut mengenai perbedan laju alir, pH dan kapasitas buffer

saliva antara wanita pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR dengan melihat lama

pemakaian kontrasepsi.

2. Penelitian lebih lanjut mengenai perbedan laju alir, pH dan kapasitas buffer

saliva antara wanita pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR dengan

mempertimbangkan asupan makanan (diet) subjek penelitian dan makanan yang

dikonsumsi subjek sebelum pengambilan sampel saliva.

Universitas Sumatera Utara

Page 55: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

41

DAFTAR PUSTAKA

1. Handajani J, Puspita RM, Amelia R. Pemakaian kontrasepsi pil dan suntik

menaikkan pH dan volume saliva. dentika Dent J 2010; 15(1): 1-5.

2. Sety LM. Jenis pemakaian kontrasepsi hormonal dan gangguan menstruasi di

wilayah kerja puskesmas. Jurnal Kesehatan 2014; 5(1): 60-6.

3. Adiesti F. Hubungan usia dengan pemilihan kontrasepsi suntik tahun 2016 di bps

“farida yuliani, s.st. m.kes.” desa gayaman moyoanyar-mojokerto. Prosiding

Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Mojokerto, 2017;

1: 282-7.

4. Puspitasari D, Winarni E. Policy brief 3: kajian implementasi kebijakan

penggunaan kontrasepsi IUD. Pusat Penelitian dan Pengembagan KB-KS

BKKBN 2011: 1-3.

5. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI 2017. Data dan informasi

profil kesehatan indonesia 2017. Jakarta; 2017; 85.

6. Darmawati. Faktor-faktor yang mempengaruhi wanita usia subur memilih

kontrasepsi suntik. Idea Nursing Journal 2017; 2(3): 153-8.

7. Berkovitz B, Moxham B, Linden R, Sloan A. Master dentistry.3rd ed. London:

Elsevier, 2011: 79-82.

8. Holsinger FC, Bui DT. Anatomy, function, and evaluation of the salivary glands.

Salivary Glands Disorder, 2007: 11-2.

9. Almeida PDV, Gregio AMT, Machado MAN, at al. Saliva composition and

functions: a comprehensive review. J Contemp Dent Pract 2008; 9(3): 2-10.

10. Hamrun N, Fitriani, Amalia R. Gambaran status gingiva, kebersihan mulut, pH,

dan volume saliva pada pemakai kontrasepsi hormonal di kecamatan

mappakasunggu kabupaten takalar. Jurnal PDGI 2016; 65(3): 78-82.

11. Senawa WA, Wowor VNS, Juliatri. Penilaian risiko karies melalui pemeriksan

aliran dan kekentalan saliva pada pengguna kontrasepsi suntik di kelurahan banjer

kecamatan tikala. Jurnal e-Gigi 2015; 3(1):162-9.

Universitas Sumatera Utara

Page 56: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

42

12. Pinem S. Kesehatan reproduksi dan kontrasepsi. Jakarta: CV Trans Info Media,

2009: 255-6, 263, 269, 274-6, 280, 282, 287, 292, 297.

13. Everett S. Kontrasepsi dan kesehatan seksual reproduktif. Alih bahasa: Nike

Budhi S. Jakarta: EGC, 2007: 59, 119, 170, 184.

14. Kasuma N. Fisiologi dan patofisiologi saliva. Padang: Andalas University Press,

2015: 1-19.

15. Jose M. Essentials of oral biology. New Delhi: CBS Publishers, 2010: 284-7.

16. Lingström P, Moynihan P. Nutrition, saliva, and oral health. Elsevier. 2003;

19(6): 567-9.

17. Baliga S, Muglikar S, Kale R. Salivary pH: a diagnostic biomarker. J Indian Soc

Periodontol 2013; 17(4): 461-5.

18. Zolotukhin S. Metabolic hormones in saliva: origins and functions. Oral Dis

2013; 19(3): 219-29.

19. Grover MC, More VP, Singh N, Grover S. Crosstalk between hormones and oral

health in the mid-life of woman: a comprehensive review. J Int Soc Prevent

Communit Dent 2014; 4(4):5-10.

20. Rahmanisa S. Steroid sex hormone and it’s implementation to reproductive

function. JUKE 2014; 4(7): 97-105.

21. Polimpung JAF, Pratiwi R. Pengaruh stres, depresi, dan kecemasan terhadap

volume saliva pada mahasiswa preklinik fakultas kedokteran gigi universitas

hasanuddin. Makassar Dental Journal 2013; 2(3): 114-8.

22. McDowell I. Measuring health: a guide to rating scales and questionnaires. 3rd

ed.

New York: Oxford University Press, Inc; 2006: 578-9.

23. Putri RME, Restadiamawati. Pengaruh pemakaian kontrasepsi pil oral kombinasi

terhadap pH dan volume saliva serta angka leukosit cairan sulkus gingiva. MMM

2015; 4(2):130-43.

24. Guncu GN, Tozum TF. Effects of endogenous sex hormones on the

periodontium-review of literarure. Australian Dental Journal 2005; 50(3): 138-45.

25. Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR, Carranza FA. Carranza’s clinical

periodontology. 12th

ed. St. Louis: Elsevier Saunders; 2015: 189.

Universitas Sumatera Utara

Page 57: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

43

26. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. 8th

ed. Jakarta: EGC; 2014:

705-14, 736-47.

27. Creanor S. Essential clinical oral biology. West Sunsex: John Wiley & Sons Ltd;

2016: 100.

28. Nugrahaeni DK. Konsep dasar epidemiologi. Jakarta: EGC; 2011: 136.

29. Noor NN. Epidemiologi. Ed 2. Jakarta: Rineka Cipta, 2014: 208-9.

30. Wong DT. Salivary diagnostic. USA: Willey-Blackwell; 2008: 39-42.

31. Hervina. Peningkatan kadar bikarbonat (HCO3-) saliva akibat stimulasi mekanis

dan kimia. Dalam: Universitas Mahasaraswati Press. Prosiding Seminar Nasional

Hasil Penelitian Inovasi IPTEKS Perguruan TInggi Untuk Meningkatkan

Kesejahteraan Masyarakat. Denpasar, 2016: 37-43..

32. Kusuma N. Hubungan antara metode dan lama pemakaian dengan keluhan

kesehatan subyektif pada akseptor. Jurnal Berkala Epidemiologi 2016; 4(2): 164-

75.

33. Ratrianto WE. Hubungan antara efek samping kb dengan skor kecemasan

akseptor kb suntik 3 bulan di puskesmas kebonsari madiun. Naskah Publikasi

Universitas Muhammadiyah Surkarta. Surakarta 2014.

34. Andayani R, Sunnati, Sholiha A. Perbedaan laju aliran saliva terstimulasi antara

pengunyahan parafin wax dengan permen karet xylitol pada pasien terindikasi

gerd. J Odonto Dent 2016; 3(2): 105-10.

35. Indriana T. Perbedaan laju aliran saliva dan pH karena pengaruh stimulus kimiawi

dan mekanis. J Kedokt Meditek 2011; 17 (44): 1-5.

36. Naveen S, Asha ML, Shubha G, Bajoria AA, Jose AA. Salivary flow rate, pH and

buffering capacity in pregnant and non pregnant women – a comparative study.

JNDA 2013; 13(2): 84-9.

37. Handajani J, Puspita RM, Amelia R. Kontrasepsi hormonal meningkatkan kadar

α-amylase saliva. Maj Ked Gi 2014; 21(1): 39-46.

38. Suryadinata A. Kadar bikarbonat saliva penderita karies dan bebas karies. Saintis

2012; 1(1): 35-42.

Universitas Sumatera Utara

Page 58: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

44

39. Assandi P. Hubungan pH saliva dengan karies pada kehamilan trimester pertama

dan kedua. Jurnal Media Medika Muda 2013; 2(1).

40. Amarongen, A.V.N. Ludah dan kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Cetakan

ke 2. Diterjemahkan Abyono R dan Suryo S. Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 1991: 20.

Universitas Sumatera Utara

Page 59: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Lampiran 1: SKEMA ALUR PIKIR

1. Kontrasepsi adalah segala macam alat atau cara yang digunakan oleh satu

pihak atau kedua belah pihak untuk menghindari atau mencegah terjadinya

kehamilan sebagai akibat pertemuan sel sperma dan sel telur yang sudah

matang. (Handajani J, 2010)

2. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

memprioritaskan penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

sebagai strategi dalam meningkatkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

(MKJP). AKDR dianggap efektif karena merupakan kontrasepsi jangka

panjang yang ideal dalam menjarangkan kehamilan. (Puspitasari D, 2011)

3. Menurut data Statistik Rutin BKKBN tahun 2017 diperoleh data bahwa

peserta keluarga berencana (KB) yang baru menggunakan kontrasepsi di

Sumatera Utara pada tahun 2016 peserta suntik menduduki peringkat

pertama sebanyak 119.723 peserta (34,15%). (Pusat Data dan Informasi

Kementerian Kesehatan RI, 2017)

4. Penggunaan kontrasepsi hormonal dapat mengubah kadar kortisol saliva.

Perubahan kadar kortisol saliva memengaruhi fungsi dari sel ataupun

jaringan dari kelenjar saliva sehingga akan mengubah jumlah sekresi saliva.

Hal ini akan mengakibatkan berubahnya laju alir, pH, dan kapasitas buffer

saliva. (Handajani J, 2010)

5. Stimulasi, psikis, irama siang dan malam, penyakit sistemik tertentu, usia,

medikasi, dan perubahan hormonal merupakan hal yang berpengaruh

terhadap sekresi saliva. Perubahan hormonal terjadi pada saat wanita

mengalami menstruasi, kehamilan, pubertas dan adanya penggunaan

kontrasepsi. (Almeida, 2008)

Universitas Sumatera Utara

Page 60: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Rumusan Masalah

1. Berapa rata-rata nilai laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva pada pengguna

kontrasepsi suntik?

2. Berapa rata-rata nilai laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva pada pengguna

AKDR?

3. Apakah ada hubungan laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva pada pengguna

kontrasepsi suntik dan AKDR?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui rata-rata nilai laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva pada

pengguna kontrasepsi suntik.

2. Untuk mengetahui rata-rata nilai laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva pada

pengguna AKDR.

3. Untuk menganalisa hubungan laju alir, pH dan kapasitas buffer saliva pada

pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR.

Hipotesa Penelitian

H1 = Terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan dari laju alir, pH dan

kapasitas buffer saliva pada pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR.

H2 = Terdapat hubungan yang signifikan terhadap laju alir, pH dan kapasitas

buffer saliva pada pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR.

Universitas Sumatera Utara

Page 61: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

1. Sebagai data awal pengaruh kontrasepsi suntik dan AKDR terhadap laju alir,

nilai pH, dan kapasitas buffer saliva untuk perkembangan ilmu pengetahuan

kedokteran gigi, khususnya Biologi Oral.

2. Sebagai data dan informasi mengenai efek kontrasepsi suntik dan AKDR

terhadap laju alir, nilai pH, dan kapasitas buffer saliva.

Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini akan memberikan masukan bagi tenaga kesehatan gigi

tentang laju alir, nilai pH, dan kapasitas buffer saliva serta efeknya terhadap

rongga mulut pada pengguna kontrasepsi suntik dan AKDR.

Universitas Sumatera Utara

Page 62: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Lampiran 2: SKEMA ALUR PENELITIAN

Populasi

Mencari subjek berdasarkan

kriteria inklusi dan eksklusi

dari populasi penelitian

Subjek mengisi kuesioner

Memberikan informed

consent kepada subjek yang

terpilih untuk meminta

kesediaan subjek

berpartisipasi dalam

penelitian dengan

memberikan lembar

penjelasan kepada calon

subjek penelitian dan lembar

persetujuan

Persiapan penelitian

Pengambilan sampel saliva

Universitas Sumatera Utara

Page 63: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Pengukuran laju alir, pH dan

kapasitas buffer saliva

Pengumpulan data

Analisis data

Universitas Sumatera Utara

Page 64: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Lampiran 3:

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

Kepada Yth:

Saudari/ Ibu,

Bersama ini saya, Muthia Savira yang sedang menjalani program pendidikan

sarjana pada Fakultas Kedokteran Gigi USU, memohon kesediaan saudari/ ibu untuk

berpartisipasi sebagai subjek penelitian saya yang berjudul “PERBEDAAN LAJU

ALIR, VOLUME, NILAI pH, dan KAPASITAS BUFFER SALIVA ANTARA

WANITA PENGGUNA KONTRASEPSI HORMONAL dan NON

HORMONAL”

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaandarilaju alir,

volume, pH dan kapasitas buffer air liur pada pengguna kontrasepsi hormonal dan

non hormonal.

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai informasi mengenai efek

kontrasepsi hormonal dan non hormonal terhadap laju alir, volume, nilai pH, dan

kapasitas buffer air liur.

Laju aliran air liur merupakan parameter yang menggambarkan normal,

tinggi, rendah atau sangat rendahnya aliran air liur yang dinyatakan dalam satuan

ml/menit. Perubahan laju alir air liur dapat menyebabkan perubahan pH dan kapasitas

buffer yang dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah perubahan

hormonal dikarenakan pemakaian kontrasepsi hormonal. Perubahan laju alir air liur

akibat pemakaian kontrasepsi hormonal memengaruhi ada atau tidaknya gangguan

fungsi air liur dalam mulut.

Proses penelitian memerlukan kerjasama yang baik dari saudari/ ibu untuk

meluangkan sedikit waktunya. Dalam penelitian ini saudari/ibu akan melakukan :

1. Wawancara dan pengisian kuesioner.

Universitas Sumatera Utara

Page 65: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

2. Pengisian lembar persetujuan (informed consent).

3. Mengunyah permen karet paraffin dan melakukan pengambilan air liur.

Adapun ketidaknyamanan saudari/ibu yang dialami dalam prosedur penelitian

yaitu rasa tidak nyaman saat mengunyah permen karet paraffin dan pengambilan air

liur. Keuntungan menjadi subjek penelitian yaitu mengetahui efek kontrasepsi

hormonal dan non hormonal terhadap laju alir, volume, nilai pH, dan kapasitas buffer

pada air liur saudari/ ibu.

Partisipasi saudari/ibu bersifat sukarela tanpa paksaan. Setiap data yang ada

dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan penelitian.

Untuk penelitian ini, saudari/ibu tidak dikenakan biaya apapun. Bila saudari/ ibu

membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya :

Nama : Muthia Savira

Alamat : Jl. Karya Jaya Komp. Kencana Asri Blok 1 No. 54 Medan

No, HP : 0811602704

Jika saudari/ibu bersedia, Lembar Persetujuan Menjadi Subjek Penelitian

terlampir harap ditandatangani dan dikembalikan. Perlu diketahui bahwa surat

ketersediaan tersebut tidak mengikat dan saudari/ibu dapat mengundurkan diri dari

penelitian ini selama penelitian berlangsung.

Terimakasih saya ucapkan kepada saudari/ibu yang telah ikut berpartisipasi

pada penelitian ini. Keikutsertaan saudari/ibu dalam penelitian ini akan

menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Medan, Maret 2018

Peneliti,

Muthia Savira

Universitas Sumatera Utara

Page 66: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Lampiran 4:

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama :

Usia :

Alamat :

No. Telp/HP :

Setelah mendapatkan penjelasan tentang penelitian ini,

JudulPenelitian : Perbedaan Laju Alir, Volume, Nilai pH, dan Kapasitas

Buffer Saliva Antara Wanita Pengguna Kontrasepsi

Hormonal dan Non Hormonal

Nama Peneliti : Muthia Savira

NIM : 140600046

Fakultas : Fakultas Kedokteran Gigi USU

Dengan ini saya mengakui bahwa saya memahami sepenuhnya tentang penelitian ini,

dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini secara sukarela, tanpa paksaan. Saya

mengerti bahwa saya telah dijamin terhadap setiap kerugian yang timbul. Nama saya

tidak akan diumumkan dan akan diperlakukan secara rahasia oleh peneliti.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat digunakan sepenuhnya.

Medan, ..... Maret 2018

Yang Menyetujui,

( )

Universitas Sumatera Utara

Page 67: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Lampiran 5: KUESIONER

DEPARTEMEN BIOLOGI ORAL

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PERBEDAAN LAJU ALIR, VOLUME, NILAI pH, DAN KAPASITAS

BUFFER SALIVA ANTARA WANITAPENGGUNA KONTRASEPSI

HORMONAL DAN NON HORMONAL

No :

Tanggal :

Nama :

Usia :

Alamat :

No. Telp/HP :

Kondisi Emosional :

Sumber: McDowell, 2006.

Keterangan:

Poin 1, 2, dan 3 menunjukkan perasaan positif seperti bahagia, gembira, sehat.

Poin 4 menunjukkan diantara perasaan positif maupun negatif seperti tidak

bahagia ataupun sedih.

Poin 5, 6, dan 7 menunjukkan perasaan negatif seperti sedih, murung, sakit.

Universitas Sumatera Utara

Page 68: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

1. Apakah anda menggunakan kontrasepsi?

a. Ya

b. Tidak

2. Kontrasepsi jenis apa yang anda gunakan?

a. Kontrasepsi Suntik

b. IUD / Spiral / Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

3. Berapa lama anda sudah menggunakan kontrasepsi?

a. Lebih dari 3 bulan

b. Kurang dari 3 bulan

4. Apakah anda sedang mengalami menstruasi?

a. Ya

b. Tidak

5. Apakah anda dalam masa menyusui bayi anda?

a. Ya

b. Tidak

6. Apakah anda memiliki penyakit sistemik (mis: gula, darah tinggi) ?

a. Ya, sebutkan:

b. Tidak

7. Apakah anda mengonsumsi obat-obatan secara rutin (mis:obat antihistamin,

obat antihipertensi, obat antidepresan)?

a. Ya

b. Tidak

8. Apakah anda menggunakan gigi palsu?

a. Ya

b. Tidak

9. Apakah anda merokok?

a. Ya

b. Tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 69: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

10. Apakahandamenyirih?

a. Ya

b. Tidak

11. Apakah anda peminum alkohol?

a. Ya

b. Tidak

Berdasarkan jawaban dari pertanyaan diatas, maka subjek dapat dijadikan sebagai

sampel penelitian. (Ya/Tidak)

Universitas Sumatera Utara

Page 70: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Lampiran 6: LEMBAR PENGAMATAN SAMPEL

DEPARTEMEN BIOLOGI ORAL

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PERBEDAAN LAJU ALIR, VOLUME, NILAI pH, DAN KAPASITAS

BUFFER SALIVA ANTARA WANITAPENGGUNA KONTRASEPSI

HORMONAL DAN NON HORMONAL

No :

Tanggal :

A. Identitas Pasien

Nama :

Usia :

Alamat :

No Telp/HP :

B. Pemeriksaan Saliva

1. Laju alir saliva

Kriteria laju alir saliva yang distimulasi:

Kriteria Laju alir saliva (ml/ menit)

Normal 1-3

Rendah 0,7-1

Hiposalivasi <0,7

Laju alir saliva sampel : ml/ menit

Kriteria pada sampel : Normal/ Rendah/ Hiposalivasi

Universitas Sumatera Utara

Page 71: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

2. Volume saliva

Volume saliva sampel : __________ml/hari

Kriteria pada sampel : Normal/Rendah/Hiposalivasi

3. pH saliva

Nilai pH :

Kriteria Nilai pH

Normal 6,8-7,8

Asam 6,0-6,6

Sangat Asam 5,0-5,8

Nilai pH pada sampel :

Kriteria pada sampel : Normal/ Asam/ Sangat Asam

4. Kapasitas buffer saliva

Kriteria kapasitas buffersaliva:

a. Hijau = 4 point

b. Biru kehijauan = 3 point

c. Biru = 2 point

d. Merah kebiruan = 1 point

e. Merah = 0 point

Hasil pengukuran berdasarkan indikator GC Saliva Check Buffer(perjumlahan

dari 3 pad pada strip buffer).

Kriteria Kapasitas Buffer

Sangat Rendah 0-5

Rendah 6-9

Normal 10-12

Kapasitas buffer pada sampel :

Kriteria pada sampel : Sangat Rendah/ Rendah/ Normal

Universitas Sumatera Utara

Page 72: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Lampiran 7

Universitas Sumatera Utara

Page 73: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

LAMPIRAN 8: LEMBAR HASIL PENELITIAN

No. Kontrasepsi Usia Laju Alir

(ml/menit) pH Kapasitas Buffer

1 Suntik 36 tahun Normal (1) Normal (7.6) Rendah (9)

2 Suntik 34 tahun Normal (1) Normal (7.6) Rendah (9)

3 Suntik 28 tahun Normal (2) Normal (7.6) Rendah (7)

4 Suntik 27 tahun Normal (2,5) Normal (7.8) Rendah (8)

5 Suntik 30 tahun Normal (3) Normal (7.8) Rendah (8)

6 Suntik 25 tahun Normal (3) Normal (7.8) Rendah (7)

7 Suntik 40 tahun Normal (2) Normal (7.6) Normal (11)

8 Suntik 30 tahun Normal (2,5) Normal (7.6) Sangat Rendah

(4)

9 Suntik 33 tahun Normal (1,5) Normal (7.6) Rendah (7)

10 Suntik 36 tahun Normal (1,7) Normal (7.4) Rendah (8)

11 Suntik 36 tahun Normal (3) Normal (7.6) Normal (11)

12 AKDR 29 tahun Normal (2) Normal (7,8) Normal (12)

13 AKDR 40 tahun Normal (1,7) Normal (7,8) Rendah (8)

14 AKDR 33 tahun Normal (3) Normal (7,8) Rendah (6)

15 AKDR 40 tahun Normal (2) Normal (7,6) Sangat Rendah

(4)

16 AKDR 39 tahun Normal (3) Normal (7,6) Normal (11)

17 AKDR 40 tahun Normal (2,5) Asam (6,4) Sangat Rendah

(4)

18 AKDR 39 tahun Normal (2,5) Normal (7,8) Rendah (9)

19 AKDR 37 tahun Normal (2) Normal (7,6) Normal (11)

20 AKDR 36 tahun Normal (2) Normal (7,2) Sangat Rendah

(5)

21 AKDR 33 tahun Normal (1,7) Sangat Asam

(5,2)

Sangat Rendah

(1)

22 AKDR 34 tahun Normal (2,5) Normal (7,8) Sangat Rendah

(5)

Universitas Sumatera Utara

Page 74: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

LAMPIRAN 9: LEMBAR PENGOLAHAN DATA

UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

:Laju Alir Kontrasepsi .154 11 .200* .904 11 .206

Laju Alir Kontrasepsi Hormonal .154 11 .200* .904 11 .206

Laju Alir Kontrasepsi Non Hormonal .260 11 .036 .878 11 .097

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Diketahui:

Data laju alir kontrasepsi hormonal dan non hormonal terdistribusi normal

dimana nilai pada Sig. Saphiro Wilk (jumlah sampel <50) adalah >0,05

sehingga uji yang dipakai selanjutnya adalah uji T-independent.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pH Kontrasepsi .346 11 .001 .774 11 .004

pH Kontrasepsi Hormonal .346 11 .001 .774 11 .004

pH Kontrasepsi Non Hormonal .357 11 .000 .653 11 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Diketahui:

Data pH kontrasepsi hormonal dan non hormonal tidak terdistribusi normal

dimana nilai pada Sig. Saphiro Wilk (jumlah sampel <50) adalah <0,05

sehingga uji yang dipakai selanjutnya adalah uji Mann-Whitney.

Universitas Sumatera Utara

Page 75: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kapasitas Buffer Kontrasepsi .199 11 .200* .921 11 .323

Kapasitas Buffer Kontrasepsi

Hormonal

.199 11 .200* .921 11 .323

Kapasitas Buffer Kontrasepsi Non

Hormonal

.160 11 .200* .942 11 .540

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Diketahui:

Data kapasitas buffer kontrasepsi hormonal dan non hormonal terdistribusi

normal dimana nilai pada Sig. Saphiro Wilk (jumlah sampel <50) adalah

>0,05 sehingga uji yang dipakai selanjutnya adalah uji T-independent.

UJI T TIDAK BERPASANGAN

Group Statistics

Kelompok N Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

:Laju Alir

Kontrasepsi

Hormonal 11 2.1091 .75559 .22782

Non Hormonal 11 2.2636 .46534 .14031

Diketahui:

Rata-rata laju alir saliva pada hormonal 2,10 dengan standar deviasi 0,75.

Sementara rata-rata laju alir saliva pada non hormonal 2,26 dengan standar

deviasi 0,46.

Universitas Sumatera Utara

Page 76: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differe

nce

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Laju Alir

Kontrasepsi

Equal

variances

assumed

3.265 .086 -.578 20 .570 -

.15455

.26756 -

.71266

.40357

Equal

variances

not

assumed

-.578 16.632 .571 -

.15455

.26756 -

.71999

.41090

Diketahui:

Diketahui nilai p untuk laju alir saliva adalah p = 0,57 > 0,05, maka tidak

terdapat perbedaan yang signifikan dari laju alir saliva kontrasepsi hormonal

dan non hormonal.

Group Statistics

Kelompok N Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Kapasitas Buffer

Kontrasepsi

Hormonal 11 8.0909 1.97254 .59474

Non Hormonal 11 6.9091 3.53425 1.06562

Diketahui:

Rata-rata kapasitas buffer saliva pada hormonal 8,09 dengan standar deviasi

1,97. Sementara rata-rata kapasitas buffer saliva pada non hormonal 6,90

dengan standar deviasi 3,52.

Universitas Sumatera Utara

Page 77: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differe

nce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Kapasitas

Buffer

Kontrasepsi

Equal

variances

assumed

6.404 .020 .968 20 .344 1.1818

2

1.2203

5

-

1.36379

3.7274

3

Equal

variances

not

assumed

.968 15.6

79

.348 1.1818

2

1.2203

5

-

1.40952

3.7731

6

Diketahui:

Nilai p untuk kapasitas buffer saliva adalah p = 0,34 > 0,05, maka tidak

terdapat perbedaan yang signifikan dari kapasitas buffer saliva kontrasepsi

hormonal dan non hormonal.

UJI MANN-WHITNEY

Descriptives

Statistic Std. Error

pH Kontrasepsi

Mean 7.6364 .03636

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 7.5553

Upper Bound 7.7174

5% Trimmed Mean 7.6404

Median 7.6000

Variance .015

Std. Deviation .12060

Minimum 7.40

Universitas Sumatera Utara

Page 78: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Maximum 7.80

Range .40

Interquartile Range .20

Skewness -.028 .661

Kurtosis .412 1.279

pH Kontrasepsi

Hormonal

Mean 7.6364 .03636

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 7.5553

Upper Bound 7.7174

5% Trimmed Mean 7.6404

Median 7.6000

Variance .015

Std. Deviation .12060

Minimum 7.40

Maximum 7.80

Range .40

Interquartile Range .20

Skewness -.028 .661

Kurtosis .412 1.279

pH Kontrasepsi Non

Hormonal

Mean 7.3273 .24757

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 6.7757

Upper Bound 7.8789

5% Trimmed Mean 7.4192

Median 7.6000

Variance .674

Std. Deviation .82109

Minimum 5.20

Maximum 7.80

Range 2.60

Interquartile Range .60

Skewness -2.172 .661

Kurtosis 4.499 1.279

Diketahui:

Rata-rata pH saliva pada hormonal 7,63 dengan standar deviasi 0,12.

Sementara rata-rata pH saliva pada non hormonal 7,32 dengan standar deviasi

0,82.

Universitas Sumatera Utara

Page 79: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Test Statisticsa

pH Kontrasepsi

Mann-Whitney U 60.000

Wilcoxon W 126.000

Z -.035

Asymp. Sig. (2-tailed) .972

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1.000b

a. Grouping Variable: Kelompok

b. Not corrected for ties.

Diketahui:

Nilai p untuk pH saliva adalah p = 0,97 > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan

yang signifikan dari pH saliva kontrasepsi hormonal dan non hormonal.

UJI KORELASI PEARSON

Correlations

Laju Alir

Kontrasepsi

Hormonal

pH

Kontrasepsi

Hormonal

Laju Alir Kontrasepsi

Hormonal

Pearson Correlation 1 .567

Sig. (2-tailed) .069

N 11 11

pH Kontrasepsi

Hormonal

Pearson Correlation .567 1

Sig. (2-tailed) .069

N 11 11

Diketahui:

Korelasi laju alir – pH kontrasepsi hormonal adalah r = 0,56 dengan p = 0,69

> 0,05 maka korelasi berbanding lurus dengan tidak terdapat hubungan yang

signifikan dari laju alir dan pH saliva kontrasepsi hormonal.

Universitas Sumatera Utara

Page 80: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Correlations

Laju Alir

Kontrasepsi

Hormonal

Kapasitas

Buffer

Kontrasepsi

Hormonal

Laju Alir Kontrasepsi

Hormonal

Pearson Correlation 1 -.108

Sig. (2-tailed) .752

N 11 11

Kapasitas Buffer

Kontrasepsi

Hormonal

Pearson Correlation -.108 1

Sig. (2-tailed) .752

N 11 11

Diketahui:

Korelasi laju alir – kapasitas buffer kontrasepsi hormonal adalah r = -0,10

dengan p = 0,75 > 0,05 maka korelasi berlawanan arah dengan tidak terdapat

hubungan yang signifikan dari laju alir dan kapasitas buffer saliva kontrasepsi

hormonal.

Correlations

pH

Kontrasepsi

Hormonal

Kapasitas

Buffer

Kontrasepsi

Hormonal

pH Kontrasepsi

Hormonal

Pearson Correlation 1 -.099

Sig. (2-tailed) .771

N 11 11

Kapasitas Buffer

Kontrasepsi

Hormonal

Pearson Correlation -.099 1

Sig. (2-tailed) .771

N 11 11

Diketahui:

Korelasi pH – kapasitas buffer kontrasepsi hormonal adalah r = -0,09 dengan

p = 0,77 > 0,05 maka korelasi berlawanan arah dengan tidak terdapat

hubungan yang signifikan dari pH dan kapasitas buffer saliva kontrasepsi

hormonal.

Universitas Sumatera Utara

Page 81: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Correlations

Laju Alir

Kontrasepsi

Non

Hormonal

pH

Kontrasepsi

Non

Hormonal

Laju Alir Kontrasepsi

Non Hormonal

Pearson Correlation 1 .327

Sig. (2-tailed) .326

N 11 11

pH Kontrasepsi Non

Hormonal

Pearson Correlation .327 1

Sig. (2-tailed) .326

N 11 11

Diketahui:

Korelasi laju alir – pH kontrasepsi non hormonal adalah r = 0,32 dengan p =

0,32 > 0,05 maka korelasi berbanding lurus dengan tidak terdapat hubungan

yang signifikan dari laju alir dan pH saliva kontrasepsi non hormonal.

Correlations

Laju Alir

Kontrasepsi

Non

Hormonal

Kapasitas

Buffer

Kontrasepsi

Non

Hormonal

Laju Alir Kontrasepsi

Non Hormonal

Pearson Correlation 1 .198

Sig. (2-tailed) .559

N 11 11

Kapasitas Buffer

Kontrasepsi Non

Hormonal

Pearson Correlation .198 1

Sig. (2-tailed) .559

N 11 11

Diketahui:

Korelasi laju alir – kapasitas buffer kontrasepsi non hormonal adalah r = 0,19

dengan p = 0,55 > 0,05 maka korelasi berbanding lurus dengan tidak terdapat

hubungan yang signifikan dari laju alir dan kapasitas buffer saliva kontrasepsi

non hormonal.

Universitas Sumatera Utara

Page 82: Perbedaan Laju Alir, Nilai pH, dan Kapasitas Buffer Saliva ... · hormon estrogen dan progesteron yang terkandung pada kontrasepsi . suntik . menyebabkan perubahan hormonal dalam

Correlations

pH

Kontrasepsi

Non

Hormonal

Kapasitas

Buffer

Kontrasepsi

Non

Hormonal

pH Kontrasepsi Non

Hormonal

Pearson Correlation 1 .673*

Sig. (2-tailed) .023

N 11 11

Kapasitas Buffer

Kontrasepsi Non

Hormonal

Pearson Correlation .673* 1

Sig. (2-tailed) .023

N 11 11

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Diketahui:

Korelasi pH – kapasitas buffer kontrasepsi non hormonal adalah r = 0,67

dengan p = 0,02 < 0,05 maka korelasi berbanding lurus dengan terdapat

hubungan yang signifikan dari pH dan kapasitas buffer saliva kontrasepsi non

hormonal.

Universitas Sumatera Utara