hordeolum atau bintit atau timbil
DESCRIPTION
mataTRANSCRIPT
HORDEOLUM atau Bintit atau Timbil
Hordeolum adalah suatu infeksi pada satu atau beberapa kelenjar di tepi atau di bawah kelopak mata. Bisa terbentuk lebih dari 1 hordeolum pada saat yang bersamaan.Hordeolum biasanya timbul dalam beberapa hari dan bisa sembuh secara spontan.
Bintitan dalam bahasa kedokteran disebut hordeolum, yaitu benjolan kecil yang tumbuh di sekitar mata akibat infeksi bakteri (umumnya Staphylococcus sp.) pada kelenjar minyak di tepi jajaran bulu mata atau di bawah kelopak mata. Umumnya hordeolum berisi nanah dan bila bertambah besar dapat menghalangi mata terbuka secara optimal membuat penderita sulit untuk melihat.
Peradangan supuratif kelenjar air mata:
Eksterna kelenjar zeis dan moll penonjolan ke arah kulit palpebra
Interna kelenjar meibom pembengkakan agak besar
ETIOLOGI
infeksi stafilokokkus dan moraxella
Hordeolum adalah infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak mata yang disebabkan oleh bakteri dari kulit (biasanya disebabkan oleh bakteri stafilokokus).Hordeolum sama dengan jerawat pada kulit.Hordeolum kadang timbul bersamaan dengan atau sesudah blefaritis.Hordeolum bisa timbul secara berulang.
INSIDEN
Hordeolum bukanlah sebuah gangguan serius dan sebagian besar akan sembuh sendiri. Benjolan ini justru lebih sering menyebabkan rasa malu daripada rasa sakit. Untuk mempercepat peradangan kelenjar dapat dapat diberikan kompres hangat, 4 kali sehari selama 10-15 menit sampai nanah keluar. Pengangkatan bulu mata dapat memberikan jalan untuk penyerapan nanah. Untuk mencegah berulangnya hordeolum, disarankan untuk selalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh kulit di sekitar mata, bersihkan daerah kelopak mata secara teratur, untuk menghilangkan debu dan minyak yang menumpuk, serta pastikan peralatan rias yang berhubungan dengan mata senantiasa bersih/steril.
Bagaimanapun, apabila hordeolum membesar hingga anda mengalami gangguan penglihatan, insiden hordeolum yang terlalu sering, tidak sembuh spontan dalam satu minggu, dan tidak respon terhadap pengobatan sendiri sebaiknya anda segera mengunjungi dokter spesialis mata untuk tatalaksana yang lebih optimal.
PATOFISIOLOGI
Pembentukan nanah terdapat dalam lumen kelenjarBisa mengenai kelenjar Meibom, Zeis, dan MollApabila mengenai kelenjar Meibom, pembengkakan agak besar, disebut hordeolum internum.Penonjolan pada hordeolam ini mengarah kekulit kelopak mata atau kearah konjungtiva. Kalau yang terkena kelenjar Zeis dan Moll; penonjolan kearah kulit palpebra, disebut hordeolum ekstenum.
GEJALA KLINIK
- rasa mengganjal pada kelopak mata- rasa sakit yang bertambah bila menunduk, nyeri bila ditekan- tambap benjolan berwarna merah, sakit bila ditekan dekat pangkal bulu mata- gambaran seperti abses kecil
Gejala subyektif dirasakan mengganjal pada kelopak mata rasa sakit yang bertambah kalau menunduk, dan nyeri bila ditekan.Gejala obyektif tampak suatu benjolan pada kelopak mata atas/bawah yang berwarna merah dan sakit bila ditekan didekat pangkal bulu mata.Secara umum gambaran ini sesuai dengan suatu abses kecil.
Hordeolum biasanya berawal sebagai kemerahan, nyeri bila ditekan dan nyeri pada tepi kelopak mata.Mata mungkin berair, peka terhadap cahaya terang dan penderita merasa ada sesuatu di matanya.Biasanya hanya sebagian kecil daerah kelopak yang membengkak, meskipun kadang seluruh kelopak membengkak.Di tengah daerah yang membengkak seringkali terlihat bintik kecil yang berwarna kekuningan.Bisa terbentuk abses (kantong nanah) yang cenderung pecah dan melepaskan sejumlah nanah.
PENANGANANNYA
Kompres hangat selama 10 - 15 menit, 3 - 4 kali sehari.Antibiotika topikal (neomycin, polirnyxin B, gentamycin) selama 7 -10 hari, bila dipandang perlu dapat ditambahkan antibiotika sistemik, misal Ampisillin 4 x 250 mg per-ora/hari.Bila tidak terjadi resorbsi dengan pengobatan konservatif dianjurkan insisi.Perbaikan higiene dapat mencegah terjadinya infeksi kembali.
Pada umumnya hordeolum dapat sembuh sendiri (self-limited) dalam 1-2 minggu. Namun tak jarang memerlukan pengobatan secara khusus, obat topikal (salep atau tetes mata antibiotik) maupun kombinasi dengan obat antibiotika oral (diminum).Urutan penatalaksanaan hordeolum adalah sebagai berikut:
Kompres hangat selama sekitar 10-15 menit, 4 kali sehari. Antibiotik topikal (salep, tetes mata), misalnya: Gentamycin, Neomycin, Polimyxin B,
Chloramphenicol, Dibekacin, Fucidic acid, dan lain-lain. Obat topikal digunakan selama 7-10 hari, sesuai anjuran dokter, terutama pada fase peradangan.
Antibiotika oral (diminum), misalnya: Ampisilin, Amoksisilin, Eritromisin, Doxycyclin. Antibiotik oral digunakan jika hordeolum tidak menunjukkan perbaikan dengan antibiotika topikal. Obat ini diberikan selama 7-10 hari. Penggunaan dan pemilihan jenis antibiotika oral hanya atas rekomendasi dokter berdasarkan hasil pemeriksaan.
Adapun dosis antibiotika pada anak ditentukan berdasarkan berat badan sesuai dengan masing-masing jenis antibiotika dan berat ringannya hordeolum.Obat-obat simptomatis (mengurangi keluhan) dapat diberikan untuk meredakan keluhan nyeri, misalnya: asetaminofen, asam mefenamat, ibuprofen, dan sejenisnya.
GAMBAR
KOMPLIKASI
abses/selulitis palpebra
PROGNOSIS
Hordeolum tidak terlalu menular. Untuk meminimalkan penularan, perlu melakukan teknik cuci tangan yang benar sebelum menyentuh kulit di sekitar mata.