ho bit bab 2

Download HO BIT Bab 2

If you can't read please download the document

Upload: deska-nugroho

Post on 08-Nov-2015

228 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kuliah

TRANSCRIPT

BAB 2EJAAN BAHASA INDONESIA

TIK: Setelah menikuti kuliah ini mahasiswa dapat menulis ejaan Bahasa Indonesia dengan benar

2.1 PendahuluanDasarnya: (a) Ikrar ke 3 Sumpah Pemuda 1928

(b) UUD45 (diamandemen)BI lebih penting dibanding Bhs Daerah, alasan:

Wilayah lebih luas (seluruh Indonesia),Berperan dalam seni dan iptek,Penutur banyak, karena:

c.1 urbanisasi ke kota besar,c.2 perkawinan antarsuku,c.3 generasi muda WNI,c.4 orang tua masa kini.Alasan BI lebih penting, dengan mengabaikan:

mutu bahasa,jumlah kosakata/keluwesan,kemampuan daya ungkap.

Mengapa bahasa manusia bisa beragam? Sumber keanekaragaman bahasa: (a) sejarah; (b) perkembangan masyarakat.Ragam penuturan dan luas wilayah, dikuasai oleh hukum perubahan: (a) tak terarah

(b) terencana (oleh ahli bahasa)

Karakteristik BI:

Ragam bahasa tidak sama,Teras, intisari, umum: ciri, kaidah, tatabunyi, pemben-tukan kata dan makna tetaplah sama.

Ragam bahasa tidak sama, berdasar:

Daerah (oleh logat/dialek),Pendidikan: Kaum berpendidikan tidak berpendidikan. Dikenal Bhs. Persekolahan = ragam buku (mis: TV, kuliah, mimbar agama, dll.).Penutur, dsbt. Langgam atau gaya. Ini bergantung: umur, tkt keakraban, kedudukan orang yg disapa (= etika).

Etika sikap:(a) Resmi (kaku), mis. Laporan kpd atasan.(b) dingin = memarahi(c) hangat, surat kpd. kekasihRagam pokok bahasa:

Ragam tinggi: kepustakaan, TV, surat kabar (bhs. Tulis) dilengkapi pembakuan bahasa: ejaan dan kosakata.Ragam rendah: terjadi keaneka ejaan.

Ragam bahasa standar (baku): kaidah dan aturannya tetap.Fungsi bahasa baku:

(a) Sebagai pelambang atau simbolik: pemersatu, pemberi kekhasan, pembawa kewibawaan.(b) Sifat obyektif: sbg kerangka acuan.Ejaan: tatacara menulis huruf latinSejarah ejaan BI: (a) 1901 (Ejaan Van Ophuijen)

(b) 1947(Ejaan Soewandi)(c) 1975(EYD)EYD (Ejaan Bhs. Indonesia yg disempurnakan):

(a) Kaidah sudah seragam, mis: bus (bukan bis), bank (bukan bang),(b) Dasar penyusunan memenuhi kecendekiaan,Pelaksanaan belum mantab,Pembakuan tata BI (blm pernah dilakukan secara resmi)Dikenal kosakata BI non baku: cewek, nggak, ngopi.Tahun 1975:

Dibuat pedoman umum pembentukan istilah,Tata istilah: sayrat kemantapan, kecendekiaan, keseragam-an (dibuat oleh ahli ybs).

Bhs. Benar: mengikuti kaidah baku dan dibakukan.Bhs. yg baik: memanfaatkan ragam bhs yang tepat, serasi menurut golongan penutur shg efektif.Bhs. baku (standar): berdasar (SK pejabat, maklumat, kese-pakatan umum) dan dipraktikkan dengan pengajaran bhs. kha-layak.Tujuan pendidikan BI:Mahir bhs. kebangsaan, shg terjadi pemerataan kerja, dan perpaduan nasional.Memahami bhs. etnis, shg budaya lestari.Dapat menerapkan bhs. asing pada Iptek.Jenis bahasa menurut wilayah penutur:

1. Nasional: resmi nasional, Iptek, seni.2. Daerah: resmi daerah, seni.3. Asing: Iptek

Dijumpai sejumlah kesalahan dalam menulis ejaan BI: satuan, judul, gandeng atau pisah, pakai titik atau tidak, terjemahan kata asing, dll.Ejaan BI dimaksud adalah EYDAbjad latin melibatkan 26 hurufBerguna pada penulisan kataProfesi pengguna: penyunting tulisan (buku, artikel, majalah)

2.2 Huruf KapitalHuruf kapital ditulis pada awal kata bila memenuhi salahsatu dari 10 syarat.1.Kata pertama: kalimat, dan kutipan. Newton menyatakan: Benda yang tidak menderita gaya .... Berhubung minggu depan ....2.Nama Tuhan dan kata ganti Tuhan, juga nama kitab suci.Misal: hamba-Nya, Yang Mahakuasa, Weda, ...3.Gelar (diikuti nama orang): kehormatan, keturunan, Keagama-an. Misal: R. Sudirman, H. Mintardja. Jika tanpa nama orang, ditulis huruf kecil, misal: Pergi naik haji.4.Jabatan, pangkat yang diikuti nama orang, misal: Prof. Timbul. Tanpa nama orang, ditulis huruf kecil. Misal: Seorang profesor mengendarai sepeda ketika ke kampus.5.Nama: (a)orang, misal: Newton, Ampere.Kalau satuan ditulis lengkap diawali huruf kecil, bila disingkat diawali huruf kapital. 5 newton = 5N; 7 ampere = 7 A.(b)Bangsa, suku, bahasa; misal: bangsa Jerman, suku Madura, Bahasa Indonesia(c)Tahun, bulan, hari, hari raya, peristiwa sejarah; misal: tahun Hijriah, Agustus, Jumat, hari Galungan, Perang Dunia II. Bukan nama di atas dengan huruf kecil, misal: kemerdekaan bangsa, perang dunia.(d) Geografi, misal: Asia Tenggara, Banyuwangi, Lembah Baliem. Selain itu ditulis huruf kecil:d.1 Istilah geografi yang bukan nama diri, misal: pergi ke barat, mandi di kali, berlayar ke teluk.d.2 Nama geografi sebagai nama jenis; misal: garam inggris, pisang ambon, gula jawa, jeruk bali, jembatan wheatstone.(e) Negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, nama dokumen resmi kecuali kata depan dan kata hubung (dan, karena). Misal: Republik Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57, Tahun 1972. Ditulis huruf kecil bila bukan menyatakan nama, misal: sebuah republik, menurut undang-undang.6.Unsur bentuk ulang pada: nama badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misal: Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.7.Semua unsur kata (termasuk unsur ulang) dalam judul: buku, majalah, surat kabar, dsb. Kecuali: kata depan dan kata hubung (di, ke, dari, yang, untuk) yang tidak terletak di awal judul. Ingat, judul bukan kalimat shg tidak diakhiri tanda titik. Misal: Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.8.Singkatan nama: gelar, pangkat, dan sapaan.Misal: Dr. (doktor), dr. (dokter), Drs. (dokterandus), Ny., Sdr., S.E. (Sarjana Ekonomi), Tn., Prof., Jend., Sdr., Tn.9.Penunjuk hubungan kekerabatan (bapak, ibu, saudara, kakak, adik, paman) sebagai sapaan (acuan).Misal:(a)Kapan Bapak berangkat? tanyanya(b)Surat Saudara sudah saya terima.Untuk bukan sapaan (acuan) ditulis huruf kecil, misal: Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.10. Kata ganti anda, misal: Surat Anda telah kami terima.11. Semua unsur dalam judul buku dan awal judul, kecuali: kata depan dan kata sambung.GAYUTAN ANTARA ARUS LISTRIK TERHADAP TEGANGANGayutan antara Arus Listrik terhadap TeganganAntara Arus Listrik terhadap TeganganSetelah sub judul, kapital hanya huruf terdepan:

2.1 Batasan Masalah2.1.1 Batasan masalah

Soal-Soal Latihan Sub Bab 2.2Revisilah uraian berikut ini, dalam hal huruf kapital dan huruf kecil.

1.Judul artikel:(a)desain dan pembuatan rongga resonator ragam te001(b)studi pengaruh bahan penghalang terhadap kebisingan2.Penulisan kalimat:(a)saudara yanto, anda diminta ikut lomba menyanyi mewakili kampus ini.(b)Kabarnya, ibu chotimah naik haji tahun ini, nanti kalau sudah pulang disebut hajah, dan nama lengkapnya: hj. dra. chotimah, ms.

2.3 Huruf Miring, Bentuk Ulang, dan Ragam Kata

2.3.1 Huruf miringIstilah lain = diketik pada font italic, maksudnya agar dibaca lebih lambat. Kode terbit (...), untuk bold (grs bawah lekuk2).Ditulis huruf miring ketika memenuhi 4 syarat berikut ini.(a)Judul (buku, majalah, surat kabar) yang dikutip dalam tulisan. Misal: a.1 buku Negarakertagama karangan Prapancaa.2 surat kabar Kompasa.3 Sakri, A, 2005: Ejaan Bahasa Indonesia, Penerbit ITB, ..(b)Nama ilmiah atau ungkapan asingMisal: devide et empera, microwave(c)Lambang, misalnya: Benda massa m menderita gaya F sehingga berperlajuan a memenuhi hubungan F = ma. Ini berlaku juga lambang pada gambar atau bagan.(d)Menegaskan/mengkhususkan huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata.Misalnya:d.1 Dia tidak menipu, tetapi ditipu.d.2 Bab ini tidak membahas ekonomi.

2.3.2 Penulisan kata(a)Satu bunyi dinyatakan dengan 1 huruf, kecuali: ai, au, oi, kh, ng, ny, dan sy. Misalnya: ramai, atau, khusus, dengar, su-nyi, syarat.(b)Bentuk ulang, ditulis lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Misal: anak-anak, kupu-kupu, dibesar-besarkan, menulis-nulis, sia-sia.(c)Gabungan katac.1 kata majemuk dan istilah, ditulis terpisah. Misal: duta besar, kambing hitam, daya kuda, kereta api, simpang empat.c.2 untuk menghindari salah tafsir (gabungan kata dan istilah) boleh dirangkai dengan tanda hubung.Contoh: anak-istri saya, buku sejarah-baru, mesin-hitung tangan, orang-tua muda.Keadaan khusus: gabungan kata berikut ditulis serangkai1.acapkali, bagaimana, barangkali, bilamana, padahal, sebagaimana2.kacamata, kilometer, saripati, segitiga, matahari, matakuliah3.wasalam, akhirulkalam, alhamdulillah, astagfirullah, halalbihalal4.kepada, radioaktif, saputangan, tegaklurus, sukacita, sukarela(d)Dasar: ditulis sebagai satu kesatuan, misal: ibu, percaya, engkau, buku, penuh, tebal(e)Depan, yaitu: di, ke, dari (ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya). Misal: di dalam rumah, ke luar, dari rumahKeadaan khusus: berikut ini (italic) ditulis serangkai.1.daripada, kemari, kepada2.Pencuri itu sering keluar-masuk penjara.3.Orang terkemuka di desa itu.(f)Ganti: ku, kau, mu, nya (ditulis serangkai dengan kata yang mengikuti atau mendahuluinya). Contoh:1.Apa yang kumiliki boleh kau ambil.2.Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.(g)si dan sang (ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya), misal: sang Kancil, si pengirim.(h)Turunan: ditulis serangkai dengan kata dasarnya.h.1 Imbuhan (awalan, sisipan, dan akhiran): ber-, me-, di-, -i, -an, per-, ter-, -kan; Contoh: beribu, mempercayai, meme-nuhi, pembukuan, tepuk tangan.

h.2 Gabungan kata yang mendapatkan awalan dan akhiran sekaligus. Misal: menggarisbawahi, menyebarluaskan, dilipatgandakan, penghancurleburan.

h.3 Bubuhan (adi-, infra-, antar-), misal: adipati, antarmassa, antarkota, biokimia, bikarbonat, infrastruktur, mahasiswa, ekawarna, trimatra, subseksi, ultramodern.Catatan:1.Bubuhan yang dirangkai huruf kapital diberi tanda hubung, misal: non-Indonesia; pan-Afrikanisme.2.Bubuhan maha terpisah dari esa, misal:Tuhan Yang Maha Esakepada Tuhan Yang Maha Pengasih

Soal-Soal Latihan Sub Bab 2.3

Suntinglah pemaparan 2 paragraf di bawah ini.

Paragraf 1Tiga buah benda masing masing bermassa m. Benda 1 berada dititik asal, dan benda 2 disumbu x pada jarak a dari benda 1. Kalau-lah benda 3 berarah tegak lurus terhadap sumbu x dan berjarak a dari benda 2 maka benda 3 boleh jadi berada dititik berkordinat (x,y) = (a,a). Gaya interaksi antar massa pada ketiga benda itu dikuasai oleh Hukum Gravitasi Umum Newton.

Paragraf 2Dahulu, identitas keberhasilan pemerintah dalam mengelola negara dinyatakan oleh besarnya pendapatan domestik bruto (GNP). Artinya, kalau sudah GNP besar tidak bertambah pun sudah bisa di bilang sukses. Pada hal mereka yang kaya terkadang selalu berantem sehingga tidak tenteram. Sekarang, sejumlah negara besar termasuk negara adi daya, sudah mengubahnya. Identitas itu di nyatakan oleh GNP dan indekkebahagiaan. Lantas kebahagiaan itu apa? Kebahagiaan adalah perubahan menuju kebaikan. Saya baru-saja membeli motor maka saya bahagia, tapi minggu depan sudah tidak lagi sebab itu sudah biasa. Indek kebahagiaan warga bisa di data dari: angka pernikahan dan perceraian, konsumsi barang me-wah, dll.

2.4 Partikel, Pemenggalan, dan Akronim

2.4.1 PartikelMelibatkan: (-lah, -kah, -tah), pun, dan perPartikel (-lah, -kah, -tah) ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh:1.Bacalah buku ini baik-baik.2.Apatah gunanya mengingat hasil UTS yang telah lalu?Partikel pun, ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya. Namun, kata yang sudah padu dengan pun ditulis serangkai. Contoh:(a)Berapa pun yang ia terima, ia tetap merasa kurang.(b)Adapun, ataupun, andaipun, bagaimanapun, maupun, meskipun, walaupun, sungguhpun, kalaupun, kendati-pun.Partikel per, berarti: mulai, demi, dan tiap, selalu ditulis ter-pisah. Contoh:(a)Kenaikan gaji PNS 20% per 1 Januari 2007.(b)Peserta kuliah harap masuk kelas satu per satu.(c)Harga USB 1GB itu Rp90.000,- per biji.(d)Daya merupakan besaran tenaga per luas per waktu.

2.4.2 Pemenggalan kata

Di antara 2 huruf hidup di tengah kata. Namun, bila gabungan huruf hidup melambangkan 1 bunyi maka tidak dipenggal.Contoh:(a)ma-in, sa-at, bu-ah(b)au-la, sau-da-raSebelum huruf mati yang diapit oleh huruf hidup. Misal: ba-pak, le-ngan, su-nyiDi antara 2 huruf mati pertama di tengah kata, contoh: ap-ril, in-stru-men, ul-tra.Catatan:(a)Gabungan huruf mati yang melambangi 1 bunyi tidak di-penggal. Misal: bang-ku, ikh-las, ping-gang.(b)Kata yang mengandung unsur (bio-, foto-, dan grafi) boleh dipenggal. Misal: bio-grafi, foto-grafi, intro-speksi, kilo-gram.Setelah awalan dan sebelum akhiran. Contoh: pe-latih-an, mem-bangun, me-nunggu, meng-anggap, tumpuk-an, me-numpuk-kan.

2.4.3 Singkatan dan akronim(a) SingkatanNama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat: diakhiri tanda titik. Misal: A.H. Nasution, Muh. Yamin, M.B.A., M.Sc., S.Si., Drs.Nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi: dengan huruf besar tanpa titik. MPR, DPR, DPDUmum terdiri 3 huruf atau lebih: diikuti tanda titik. Misal: dsb., sda., yth., gem.Umum terdiri 2 huruf: setiap huruf diikuti tanda titik. Misal: a.n., d.a., u.b.Lambang kimia, singkatan satuan, dan mata uang: tidak diikuti tanda titik. Misal: Cu, Fe, kg, g (bukan gr), s (bukan det), kVA, Rp

(b) AkronimNama diri (gabungan huruf): semuanya kapital. Misal: LAN, IKIP, SIM, PARTAIGAMNama diri berupa gabungan kata, huruf, suku kata: diawali huruf kapital. Misal: Menwa, Bappenas, Kowani, Sespa.Bukan nama diri (gabungan huruf, kata, suku kata): huruf kecil. Misal: rudal, rapim, pemilu, tilang.Peluru kendali = rudal, senjata tajam = sajam, senjata api = senpiSoal-Soal Latihan Sub Bab 2.4

2.5 Angka dan Kata Serapan

2.5.1 Angka dan bilanganAngka arab: 0, 1, 2, ...9Angka romawi: I, II, ...IX, X, L i, ii, iii, ....Panjang, massa, isi: 0,5 cm, 5 kg, 25 literWaktu: 1 jam 20 menit, pukul 15.00 WIB = BBWINilai uang (dolar . = ,): Rp50.000,00; $3.50Kuantitas: 27 orang, 50 eksemplarNomor Jalan/rumah: Jl. Sains I No. 50Nomor bagian karya tulis: Bab X, Pasal 5, halaman 252Ejaan bilangan utuh: dua belas (12), dua puluh dua (22)Mengeja bilangan pecahan: setengah ( ), seperseratus (1/100), satu persen (1%), tiga dua pertiga ().Tingkat dengan angka arab: Paku Buwono ke-10, di tingkat ke-2 itu, dalam Bab ke-2 buku itu.Tingkat dengan angka romawi: Paku Buwono X, di tingkat II itu, dalam Bab II buku itu.Tingkat dengan ejaan: pada awal abad kedua puluh, tahun lima puluhanBilangan berakhiran an: tahun 50-an, uang 5000-anBilangan yang dapat di-: 1. dipentaskan sampai tiga kalinyatakan dalam 1 atau 2 2. memesan tiga ratus ekor ayamkata harus dieja (kecuali 3. 100 helicakbeberapa bilangan berurut-an)Bilangan di awal kalimat harus dieja (harus cermat). Misal: Dua ratus lima puluh orang hadir pada Dies MIPA 2007.Bilangan yang besar boleh dieja supaya mudah dibaca. Misal: pinjaman 250 juta rupiah.

2.5.2 Kata SerapanMaknanya = kata diambil dari bahasa lain (pinjaman, impor).

Kata asing yang dipinjam: tidak berubah ejaannya, dan dicetak miring atau digarisbawahi. Contoh: Honoris Causa, mouse.Kata asing yang diimpor termasuk kosa kata BI: ejaannya tidak berubah, tidak dicetak miring atau garis bawah. Misal: massa, mikrogelombang, bank, plankton.Penggantian ejaan kata serapan tidak jauh menyimpang dari ejaan asalnya. Misal: entropi (entropy), mikrogelombang (microwave), massa (mass), partikel (particle), bus.(a)Huruf t di muka i yang dilafalkan s diganti dengan s, misal: rasio (ratio), aksi (action), pasien (patient).(b)Huruf y dilafalkan sebagai i diganti dengan i, misal: studi (study), psikologi (psychology), itrium (ytrium).(c)Untai huruf yang tidak dapat dilafalkan menurut EYD diganti sesuai dengan pelafalannya, misal: desain (design).(d)gue pada akhir kata menjadi ge, misal: gige (gigeu).Sejumlah kata, huruf q diganti k dan huruf x diganti ks, misal: frekuensi (frequency), taksi (taxi), akuarium (aquarium).Huruf yang tidak dilafalkan dibuang, misal: standar (standard), ritme (rhytme), konflik (conflict).Huruf rangkap yang dilafalkan sbg 1 bunyi diganti dengan 1 huruf atau menurut lafalnya. Misal: efek (effect), akses (access), akomodasi (accomodation). Namun huruf rangkap berikut tidak berubah:(a)massa (Belanda) tetap massa,(b)oo yang dilafalkan sebagai oo, misal: koordinat (coordinat), koordinasi (coordination).Gabungan huruf hidup yang mewakili 1 bunyi diganti dengan 1 huruf menurut lafalnya. Misal: vakum (vacuum), kontour (contour)Gabungan huruf mati diganti menurut pelafalannya, misal: skema (schema), eksepsi (exception). Namun ada pula penyesuaian ejaan yang menyimpang dari aturan, misal sanksi (sanction).Huruf c dan ch diganti menurut pelafalannya.(a)c dan cc di muka a, o, u, dan huruf mati menjadi k. Misal: akomodasi (accomodation), konstruksi (construction).(b)c di muka e, i, oe, y berubah menjadi s, misal: silinder (cylinder), sentral (central).(c)cc di muka e, i menjadi ks, misal: akses (access), vaksin (vaccine).(d)cch dan ch di muka a, o, dan huruf mati menjadi k, misal: teknik (technique), karisma (charisma), sakarin (saccharin).(e)ch dilafalkan sebagai s, misal: mesin (machine), cek (chek, eselon (echelon).V (Sanskerta) diganti s, misal: sabda (Vabda), sastra (Vastra).Gabungan huruf hidup tidak berubah, misal: neutron (neutron), aerodinamika (aerodinamics), aerob (aerobe). Perkecualian:(a)eu menjadi e, misal: netral (neutral), Eropa (Europa).(b)ae yang dieja menjadi e ditulis e, misal: hemoglobin (haemoglobin), hematit (haematite).

2.5.3 Akhiran asingDimaksud bahasa Inggris dan BelandaKata asing diserap sutuhnya, tanpa memperhatikan pemben-tukan katanya. Misal: aktif (active), aktivitas (activity), standar (standard), standardisasi bukan standarisasi (standardization).yang lain:-age menjadi ase, prosentase (percentage)-age (Bld) menjadi ase, etalase (etalage)-al tetap al, misal: formal, normal, vokal-ation menjadi asi, misal: modernisasi (modernization), organisasi (organization).

Soal-Soal Latihan Sub Bab 2.5

2.6 Tanda Baca

1. Tanda apostrof (): menyulih bagian kata atau bilangan yang di-lesapkan, misal: Malam lah (= telah) tiba; 25 September 07.

2. Tanda elips (...) Bentuknya: 3 titik (di tengah kalimat), 4 titik (di akhir kalimat)(a)Menyatakan kata/kataan yang dihilangkan dari sebuah kutipan. Limbah beracun ... mencemari teluk Buyat.(b)Menyatakan ucapan yang terputus atau kalimat tidak selesai. Saya memang ... semula ... tetapi pergi juga. (c)Menyatakan 1 kalimat atau lebih yang dihilangkan (pada akhir kalimat melibatkan 4 titik). Gaya fungsi posisi yang nilai rotasinya nol adalah ....(d)Menyatakan beberapa baris yang dihilangkan (... 1 garis pe-nuh). Kalau adik pergi ke kota ... ... ... (1 garis) jangan lupa pada kami.

3. Tanda hubung (-)(a)Memotong kata menurut suku katanya pada akhir baris, misal: in-duk.(b)Menyambung kata ulang, misal: anak-anak, kupu-kupu, anak-istri (tidak boleh kata berpangkat 2).(c)Menyambung unsur tanggal yang dinyatakan dengan angka, misal: 17-8-1945.(d)Menghubungkan bubuhan (se-, ultra-, maha-) atau imbuhan (ber-, mex-, per-an) dengan kata yang dimulai huruf kapital, menghubungkan ke dengan bilangan, bilangan dengan akhiran an. Misal: se-Gunung Semeru, Abad ke-13, tahun 60-an, mem-PHK-kan.(e)Menghilangkan ketaksaan, misal: ber-evolusi, ber-uang, dua puluh lima ribuan (uang kertas Rp5000 sebanyak 20 lembar).(f)Menghubungkan imbuhan dengan kata asing, misal: di-smash, pen-tackle-an.

4. Tanda koma (,)(a)Memisahkan kalimat yang digabung dengan kata hubung. Saya ingin datang, tetapi hari hujan. (b)Memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat. Kalau hari hujan, saya tidak datang.(c)Memisahkan kata atau ungkapan (sementara itu, sebaliknya, dengan sendirinya) dan ungkapan yang membuka penggambaran. Sebaliknya, pertanyaan Anda tidak dijawab. Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan sirih.(d)Memisahkan kata, kataan dalam rangkaian. Saya membeli kertas, pena, dan tinta.(e)Memisahkan keterangan tambahan. Pemandu kami, yang mengenakan kaos biru, memiliki banyak pengalaman.(f)Membuka kutipan langsung, mengakhiri kutipan langsung yang bukan pertanyaan atau seruan. Wasdi berkata, Saya akan pergi. Saya akan pergi, kata Wasdi.(g)Memisahkan kata sapaan dan kata seru. Kamu boleh pergi Wasdi, jika pekerjaan telah selesai.(h)Menyatakan pelesapan kata, terutama kata yang sudah disebut sebelumnya. Gerak menggelinding murni dikuasai hukum kekekalan tenaga, yang tak murni tidak.(i)Menghilangkan ketaksaan dan penekanan pada kataan tertentu. Kepada Siti Nur Haliza, Datuk Maringgih tak berani bohong.(j)Menandai nama yang dibalikkan. Misal: Utomo, Yosef Rubertus; Jati, B.M.E.(k)Memisahkan nama dan gelar yang terletak di belakang. Nurwantoro, Ph.D.(l)Memisahkan unsur: tempat, tanggal, dan alamat. Ia tinggal di Kabupaten Sleman DIY, bersama orang tuanya.(m)Bilangan persepuluhan, misal: Rp25,50; 18,5 m. Tentunya 15,0 tidak sama dengan 15.(n)Penutup sapaan pada awal sebuah surat. Misal: Adikku yang baik, dan juga: Dengan hormat,

5. Tanda titik dua (:)(a)Memberi kataan yang menerangkan, menggambarkan, mem-perkuat atau mengulangi hal yang dikemukakan sebelumnya. Bangun kalimat itu sangat lemah: tidak memiliki kesatuan dan kesetalian.(b)Menarik perhatian kepada apositif. Ia hanya memiliki satu kesenangan: makan.(c)Membuka sebuah rangkaian. Tiga delegasi negara ASEAN hadir: Filipina, Malaysia, Indonesia.(d)Membuka kutipan yang panjang. Di bawah ini saya kutib tulisannya:Memisahkan sub judul dari judul.

Penerjemahan berdasarkan makna: Pedoman untuk Peman-duan AntarbahasaFisika Dasar: Elektrostatis(f)Memisahkan pelaku dan ucapannya. Amir:Baik, Bu(g)Dalam daftar pustakag.1 Memisahkan jilid atau nomor dan halaman. Tempo, X (2007), 34:7g.2 Memisahkan bab dan ayat dalam kitab suci. Surat Yasin: 9g.3 Memisahkan judul dan sub judul. Pendidikan seumur hidup: Sebuah Studig.4 Memisahkan nama penerbit dan kota tempat kedudukan penerbit itu. Yogyakarta: Penerbit UGM

6. Tanda titik koma (;)(a)Menyambung kalimat utama yang tidak dihubungkan dengan kata hubung tara. Ada orang yang mampu menulis dengan baik; yang lain tidak.(b)Menyambung kalimat utama yang dihubungkan dengan perangkai. Mengendarai mobil dengan laju tinggi melanggar peraturan; lagi pula, perbuatan itu berbahaya.

7. Tanda titik (.)Mengakhiri kalimat.Mengikuti singkatan: a.n.; u.b. Kecuali: MPR, SMA, Cu, kg, Rp, cm, TNTMengikuti nomor daftar/rangkaian (hanya 1 titik). Misal: A. 1. 2. 1.1 Tujuan1.2 Sasaran

Tidak diperkenankan: 1.2. dan 1.1.2.Memisahkan jam, menit, dan sekon. Misal: pukul 4.25.10; waktu yang dicapai pejalan kaki itu 1.20.09 jamMemisahkan setiap 3 angka dalam sebuah bilangan, misal: 9.865.750 dan 131.857.335Tanpa titik 4 angka, misal nomor halaman, telp, giro, tahun: hal 1050, telepon nomor 902380, tahun 2007

8. Tanda kurung ()Menyisipkan keterangan tambahan, misal: Ia (seperti kami juga) mengharapkan agar anaknya segera sembuh.Menyisipkan bilangan untuk menegaskan bilangan yang dieja di dalam naskah. Misal: Lamanya tiga puluh (30) hari.Mengurung nomor dalam daftar/rangkaian, nomor bisa berupa angka atau huruf. Misal: Kita harus menentukan (1) tujuan, (2) sasaran umum, dan (3) sasaran khusus.

9. Tanda kurung siku [...]Sebagai tanda kurung di dalam tanda kurung.

Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat hal 35-38] dibicarakan) perlu ....Menyisipkan data tambahan, terutama dalam sebuah kutipan.

Selanjutnya ia menulis, Penyelidikan itu dimaksudkan untuk [sic] memperoleh bukti yang jelas.

10. Tanda sendeng /Menyatakan per dalam singkatan, misal: 10 km/jam.Memisahkan alternatif, misal: Kepada Yth. Bapak/Ibu/SaudaraMemisahkan unsur nomor surat, nomor alamat.

No. 12/UGM/FMIPA/LFD/07Jalan Kaliurang III/6Menyatakan kurun waktu, misal: Tahun ajaran 2007/2008

11. Tanda sengkang panjang ----Mengganti kata atau bagian kata yang dihilangkan.

Wanita itu menikah dengan ---- yang sudah beristri.Mengganti nama pengarang yang sama dalam daftar pustaka.

Sakri, A., 1993: Bangun Paragraf Bahasa Indonesia, Penerbit ITB----, 1993: Bangun Kalimat Bahasa Indonesia, Penerbit ITB

12. Tanda sengkang pendek Menandai perubahan atau pemutusan yang mendadak pada sebuah kalimat.

Ketika ia tertidur benar-benar tidur dengan nyenyak pencuri masuk dari jendela.Menyulih kata: Sampai ke/dengan, atau lawan

Tanggal 16 - 23 April 2007; KA Bandung - JakartaMembuka pernyataan sebagai ringkasan yang mengikuti rangkaian,

Minyak, baja, gandum semuanya merupakan otot industri-alisasi.

Tugas: PR (kumpulkan setelah lebaran)

Revisilah 2 topik pemaparan di bawah ini sehingga menjadi kalimat yang: efektif, efisien, dan bernalar, serta sesuai dengan EYD. Tulisan boleh diketik atau tulis tangan dengan identitas lengkap.

1. Resonansi bunyi dikolom udara

Suatu garpu penala digetarkan diatas mulut dari suatu tabung resonansi. Deng-an mengatur panjang kolom diudara dalam tabung resonansi maka dapat didengar de-ngung garpu penala yang sangat keras ini berarti terjadi resonansi.Dalam tabung resonansi terjadi gelombang longitudinal berhenti dengan sasarannya yaitu permukaan air sebagai simpul, dan mulut tabung sebagai perut. Sesungguhnya letak perut berada sedikit diatas mulut tabung. Jaraknya dari mulut kita sebut k kira-kira senilai dengan 0,3x diameter tabung. Resonansi terjadi jika frekuensi nada dasar atau nada atas dari kolom udara dalam tabung resonansi sama dengan frekuensi garpu penala. Bila beresonansi nada dasar maka berlaku persamaan(1)dimana l1 = panjang kolom minimum waktu terjadi resonansi, = panjang gelombang bunyi. Bila yang beresonansi adalah nada atas pertama akan berlaku kaitan:(2)dimana l2 = panjang kolom udara yang ke 2 setelah panjang minimum waktu terjadi resonansi. Selanjutnya untuk nada atas yang ke n akan memberikan panjang kolom Ln (n = 1,2,3, .....) akan memenuhi persamaan(3)Dengan demikian rata-rata dapat dihitung jika setiap terjadi resonansi panjangnya kolom udara kita ukur. Jika suara di udara berkelajuan v, panjang gelombang dan frekuensi f, maka ke 3 parameter itu memiliki hubungan(4)Kombinasi antara persamaan (1) dengan persamaan (4) memberikan hubungan bahwa:(5)Sedangkan kombinasi antara persamaan (3) dengan (4) memberikan(6)Dimana .Pada eksperimen ini, menggunakan 2 sumber bunyi: garpu penala, dan generator audio. Pada sumber bunyi garpu penala, kita menggunakan persamaan (6) pada f yang divariasi, dengan variasi garpu penala. Pada sumber bunyi generator audio, kita menggunakan persamaan (5). Saat itu frekuensi f tetap, sehingga variasi n memberikan variasi ln.

2. Kandungan Uap Air Di UdaraEksperimen ini bertujuan untuk mengetahui kandungan air diudara. Kandungan air diudara disebut kelembaban udara. Kelembaban udara ditentukan oleh banyaknya uap air dalam udara. Kalau tekanan uap air dalam udara mencapai maksimum, maka mulailah terjadi pengembunan. Temperatur dimana terjadi pengembunan disebut titik embun.Kelembaban mutlak adalah massa uap air dalam udara persatuan volume. Sedangkan kelembaban relatif adalah perbandingan antara massa uap air persatuan volume dalam udara dengan massa uap air persatuan volume itu kalau tekanannya sama dengan tekanan maksimum uap air pada temperatur udara, atau ditulis sebagaiKelembaban relatif = Tekanan uap air dalam udara Tekanan max uap air pada temperatur udara tsb

Untuk menentukan tekanan uap air di dalam udara, digunakan perumusan (Humpreys, 1940)P = Pmak 0,00066B(tk tb)Dengan:P = tekanan uap air di udaraPm = tekanan uap air maksimum pada temperatur udaraB = barometertk = temperatur yang ditunjukkan oleh temperatur keringtb = temperatur yang ditunjukkan oleh temperatur basah

oooSTOPooo