hljbungan antara faktor-:l?ai(tor munculnya...

103
HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA l(ONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA DENGAN PERILAKU BULI,YINGPADA REMAJA DI SMP PGRI 35 SERPONG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat dalam meraih gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Univers!tas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 104070002287 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIJDAYATULLAH JAKARTA 1430 H / 2009 M

Upload: vuminh

Post on 09-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA l(ONFORMITAS KELOMPOK

SEBAYA DENGAN PERILAKU BULI,YINGPADA REMAJA DI SMP PGRI 35 SERPONG

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat dalam meraih

gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Univers!tas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

104070002287

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIJDAYATULLAH

JAKARTA 1430 H / 2009 M

Page 2: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

@!I'~~ @lj'(»'~@F~~ 9retd-u1,an,

mo/w~~~<j}/~1P?~

Page 3: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Xuyersem6afikan skri:]Jsi ini untuk kecfua orang tuaku,

6ayak :Mundlr dan i6u Warmi, serta untuk kakak­

kakakku dan adlkl?u tersayang, yang teCtifi

mem6erikan do'a dan dukungannya ..... .

Page 4: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

(A) Fakultas Psikologi (B)Januari 2009 (C)Wuriyanti Handayani

ABSTRAK

(D) Hubungan antara faktor-faktor muncutnya konformitas kelompok sebaya dengan perilaku bullying pada remaja

(E) 74 hal, 13 tabel, 10 Jampiran (F) Pada masa remaja perkembangan sosial yang dialami beirkaitan dengan perluasan pergaulan pada remaja yang menuntut remaja untuk melakukan banyak penyesuaian terhadap kelompok sosialnya yang sebaya. Penyesuaian perilaku yang dilakukan remaja karena adanya pengaruh dari teman sebaya merupakan bentuk konformitas. Tekanan kelompok dalam konformitas pada remaja bisa berpengaruh positif dan negatif. Salah satu pengaruh negatif dari konformitas adalah munculnya perilaku agresif seperti perilaku bullying yaitu penggunaan kekerasan dengan tujuan untuk menyakiti korban. Bentuk perilaku bullying dapat muncul pada remaja adalah bullying fisik, bullying verbal, bullying nonverbal langsung, bullying nonverbal tidak langsung, dan bullying yang berupa merusak benda milik orang lain.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubun!)an antara faktor­faktor munculnya konformitas kelompok sebaya dengan perilaku bullying pada remaja di SMP PGRI 35 Serpong dengan jumlah responden 30 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling dari 726 sis:wa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana data yan~1 dihasilkan berupa data yang berbentuk bilangan. Metode yang digunakan adalah rretode korelasional yaitu penelitian yang dirancang untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel yang berbeda dalam satu populasL Dan teknik statistiknya adalah Spearman's rank Corelation dalam SPSS 11.5 for windows.

Dari hasil uji korelasi didapatkan nilai r hitung 0.674 yang signifikan pada level 0.01 maka diperoleh l<esimpulan umum ada hubungan antara faktor­faktor munculnya konformitas kelompok sebaya dengan p1~rilaku bullying pada remaja.

Untuk penelitian selanjutnya diharapkan melaksanakan penelitian dengan pendekatan kualitatif mengenai perilaku bullying agar didapatkan hasil yang lebih rnendalam. (G) Bahan bacaan 33 buku + 6 internet

Page 5: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

(G)Faculty of Psychology (H)Januari 2009 (I) Wuriyanti Handayani

ABSTRACT

(J) Corelation between Peer group Conformity and Ad•t>lescent Bullying Behavior

(K) 7 4 pages, 13 tables, 10 enclosures (L) During adolescent period, social development is related to behavior adaptation with their peer group. Behavior adaptation caused by peer group presure and it called conformity. Conformity have positive and negative influence. The negative influence of the conformity is aggnessive behavior, such as bullying. bullying is a form of aggressive behavior by one or more people against another people. Bullying behavior that possibly appear is physical bullying, verbal bullying, direct non-verbal bullyin9, indirect non­verbal bullying, and damage property.

The aim of this research is to find the corelation between peer group conformity and adolescent bullying behaviour at SMP PGRI 35 Serpong with 30 respondents selected from 726 students used purposive sampling technique.

The research used quantitative approach that produce r.ountable data. It used correlational method, to find the relationship between different variables in population. The statistical technique using Spearman's rank Corelation, SPSS 11.5 for windows.

The results of study show that r value is 0.674 (significant) in level 0.01. therefore it can be concluded that there is a significant rela1tionship between peer group conformity and adolescent bullying behavior.

For further research, the writer suggests to use qualitative approach about bullying behavior to get a descriptive result.

(G) Reading material 33 books + 6 internet

Page 6: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa

mencurahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Sholawat serta salam tidak lupa penulis sampaikan kepada

Rasulullah SAW, keluarganya, para sahabat dan pengikutnya.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa banyak

pihak yang telah membantu dan berperan dalam penulisan skripsi ini. Oleh

karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kas.ih yang talc

terhingga kepada:

1. Dekan fakultas psikologi Bapak .Jahja Umar Ph.D dan seluruh staf

pengajar dan administrasi UlN Syarif Hidayatullah Jakarta serta Bapak

Chaidir dan Bapak Badawi atas fasilitas dan bimbingannya.

2. lbu Dra. Netty Hartati M.Si, pembimbing I dan lbu S. Evangelin I. Suaidy

M.Psi, Psi., pembimbing II dalam penulisan skripsi ini, yang telah sudi

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan saran dalam

penulisan skripsi ini.

3. Bapak M. Simanungkalit dan seluruh staf pengajar dan administrasi SMP

PGRI 35 SERPONG, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk melakukan penelitian.

Page 7: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

4. Kedua orang tuaku Bapak Mundir dan lbu Warmi yang senantiasa

mendukung dan mendo'akan penulis untuk terus berusaha dan tidak

mudah menyerah dalam menyelesaikan skripsi.

5. Kakak-kakakku A' Agus & Mba Murti, Masto & lyu, Ka Aid & Teh Endang,

A' Dodo & Teh ljah, A' lzul & Teh Neng, A' Toyo & Tehi Irma, dan adikku

Tami, yang telah memberikan dukungan, semangat, dan saran yang

bermanfaat kepada penulis.

6. Keponakan-keponakanku Denok, Dewi, Aziz, Putri, Rirnah, atas do'a dan

sernangatnya serta Fauzan, Faris, lhsan, Fika, Syahid., Haya, dan Aizar,

yang rnemberikan keceriaan dengan cara yang unik.

7. Sahabatku Pipit, Putri, Riri, Fatima, Amay, Ade, Nirma, Selvi, Mila, Naila,

semoga persahabatan kita tidak lekang oleh waktu. T eman-teman KKL

Fadil dan Rozak, dan teman-teman seperjuanganku Inna, lpeh, Llmil,

Badr, ,dll serta teman-teman angkatan 2004 atas segala keceriaan,

semangat, do'a, dan kerjasarnanya selama studi dan penulisan skripsi ini.

Dan juga seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah senantiasa membalas kebaikan semuanya dan penulis

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. /I.mien.

Serpong, 28 Januari 2009

Penulis

Page 8: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

DAFT ART ABEL

. Tabel 3.1 Blue Print faktor-faktor munculnya konformitas kelompok sebaya ............. .47

. Tabel 3.2 Blue Print perilaku bullying ......................................................................... .47

'· Tabel 3.3 Blue Print item faktor-faktor munculnya konformitas kelompok sebaya yang

valid .............................................................................................................................. 49

. Tabel 3.4 Blue Print item perilaku buffying yang valid ................................................. 50

'. Tabel 3.1 Blue Print faktor-faktor munculnya konformitas kelompok sebaya untuk

penelitian ...................................................................................................................... 51

i. Tabel 3.2 Blue Print perilaku bullying untuk penelitian ................................................. 52

'. Tabel 4.1 Gambaran umum Responden ...................................................................... 55

. Tabel 4.2 Hasil Spearman's Rank Corelation .............................................................. 56

'· Tabel 4.3 Korelasi faktor-faktor munculnya konformitas dengan aspek

bullying ......................................................................................................................... 58

0. Tabet 4.4 Korelasi fal<tor-fal<tor munculnya konfonnitas remaja laki-laki dengan

aspek bul/ying ............................................................................................................... 59

1. Tabel 4.5 Korelasi faktor-faktor munculnya konformitas remaja perempuan dengan

aspek bullying ............................................................................................................. 60

2. Tabel 4.6 Perilaku bullying yang muncul pada remaja ........................................... 61

3. Tabel 4.7 Hasil uji t faktor-faktor munculnya konformitas kelompok sebaya dan

perilaku bullying ........................................................................................................... 62

Page 9: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil skoring skala faktor-faktor munculnya konformitas kelompok sebaya

2. Hasil skoring skala perilaku bullying

3. Hasil uji korelasi

4. Hasil korelasi faktor-faktor munculnya konformitas kelompok sebaya dengan

aspek-aspek buffying

5. Hasil uji crosstab

6. Hasil uji t faktor-faktor munculnya konformitas kelompok sebaya dan perilaku

bullying

7. Reliabilitas dan validitas skala faktor-faktor munculnya konformitas kelompok

sebaya dan skala perilaku bullying try out

8. skala penelitian

9. Surat izin penelitian

10. Surat keterangan tefah mefakukan penefitian di SMP PGRI 35 SERPONG

Page 10: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

DAFTAR ISi

Abstrak ......................................................•............................... .i

Abstrac:t ..•......•...•...........................•.............•.......•..................... ii

Kata Pengantar ........................................................................... iii

Daftar tabel. .........................•........................•............................ v

Daftar lampiran ...........................................................•........... , ..• vi

Daftar isi .................................................................................... vii

BABIPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

1.2.ldentifikasi Masalah ................................................................... 12

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................... 13

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 14

1.5.Sistematika Penulisan .............................................................. 15

BAB II KAJIAN TEORI

2.1. Perilaku"Bullying ..................................................................... 16

2.1.1. Pengertian perilaku bullying ... ............................................. 16

2.1.2. Ciri-ciri tindakan bullying ............................................. ........ 18

2.1.3. Jenis-jenis perilaku bullying .............................................. ... 19

2.1.4. Karakteristik pelaku bullying ............................................. .. 20

2.1.5. Terjadinya bullying ......................................................... .. 22

2.1.6. Sumber-sumber psikologis yang mendasari bullying ............. .. 23

2.1.7. Dampak perilaku bullying ................................................... 25

2.2. Konformitas kelompok sebaya ................................................... 25

2.2.1. Pengertian kelompok sebaya ............................................. 25

2.2.2. Pengertian konformitas ............................................................... 27

2.2.3. Hal-hal yang mempengaruhi konformitas .............................. 30

2.2.4. Faktor yang mendorong terjadinya konformitas ...................... 30

Page 11: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

2.3. Remaja .................................................................................... 34

2.3.1. Pengertian Remaja ............................................................. 34

2.3.2. Ciri-ciri umum remaja ........................................................... 36

2.4. Kerangka Berpikir. ..................................................................... 38

2.5. Hipotesis Penelitian ................................................................ .41

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian ............................................. .42

3.2. Variabel Penelitian ................................................................... .42

3.3. Definisi Variabel dan Definisi Operasional.. ................................... .43

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... .44

3.5. lnsrumen Penelitian ................................................................................. 45

3.6. Teknik Uji lnstrumen .................................................................. .48

3.7. Teknik Analisis Data ................................................................... 53

3.8. Prosedur penelitian ................................................................... 53

BAB IV ANALISIS DATA

4.1. Gambaran Umum Responden ..................................................... 55

4.2. Hasil Penelitian ........................................................................ 56

4.3. Hasil Tambahan ....................................................................... 58

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan .............................................................................. 65

5.2. Diskusi ................................................................................... 66

5.3. Saran ..................................................................................... 69

Daftar Pustaka ................................................................................ 71

Page 12: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

BABI

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Remaja merupakan masa dimana individu tengah mengalami masa peralihan

dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang mandiri. Pada masa ini

individu berjuang untuk mendapatkan pengakuan akan keberadaannya

ditengah orang dewasa lainnya. Karena di usia remaja ini merupakan

persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa

peralihan ini remaja mengalami perkembangan secara fisil<, kognisi, dan

sosial.

Perkembangan fisik pada usia remaja ini terutama pada pematangan organ­

organ seksual yang mempengaruhi kondisi emosi yang memjadi tinggi.

Remaja juga mengalami kematangar kognisi dibandingkan pada mas.a

sebelumnya. Piaget (dalam Papalia & Olds, 2001) mengemukakan bahwa

pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur

otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk

eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Sedangkan

dalam perkembangan sosial remaja berkaitan dengan perluasan pergaulan

pada remaja yang menuntut remaja untuk melakukan banyak penyesuaian

Page 13: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

terhadap kelompok sosialnya yang sebaya. Hal ini merupakan yang

terpenting dan yang tersulit bagi remaja.

2

Perkembangan sosiaJ pada masa remaja Jebih melibatkan kelompok teman

sebaya dibanding orang tua (Conger, 1991; Papalia & Old::;, 2001). Dibanding

pada masa kanak-kanak, remaja lebih banyak melakukan kegiatan di luar

rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra kurikuler dan bermain dengan teman

(Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001 ). Dengan demikian, pada masa remaja

peran kelompok teman sebaya adalah besar. Pada diri remaja, pengaruh

lingkungan dalam menentukan perilaku diakui cukup kuat. Walaupun remaja

telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk

menentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam

berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelornpok teman sebaya

(Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001 ).

Kelorr.pok teman sebaya diakui dapat rnempengaruhi pertimbangan dan

keputusan seorang remaja tentang perilakunya (Beyth-Mamm, et al., 1993;

Conger, 1991; Deaux, et al, 1993; Papalia & Olds, 2001 ). Conger (1991) dan

Papalia & Olds (2001) mengemukakan bahwa kelompok teman sebaya

merupakan sumber referensi utama bagi rernaja dalarn hal persepsi dan

sikap yang berkaitan dengan gaya hidup. Karena pada kelompok sebayanya

Page 14: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

remaja berada dalam satu komunitas yang memiliki kesamaan karakteristik

usia dan statusnya dalam masyarakat.

3

Melalui kelompok sebaya atau peer group remaja mendapat kesempatan

untuk mengembangkan kemampuan sosial, emosional, identitas diri dan juga

kemandirian (Heaven, 1994; dalam Maryanah, 2006). Pada satu studi

mengenai remaja, hubungan kelompok sebaya yang positif berkaitan dengan

penilaian sosial yang positif (Ryan & Patrick, 1996; dalam Santrock, 2005).

Remaja menganggap waktu dengan teman merupakan ba!~ian penting dalam

kesehariannya. Kebanyakan remaja menghabiskan lebih banyak waktunya

bersama peer groupnya khususnya dengan sebuah kelompok kecil yang

merupakan teman-teman terdekat mereka daripada berkurnpul bersama

orang tua, saudara kandung atau agen sosialisasi yang lainnya.

Banyaknya waktu yang dihabiskan bersama kelompok sebaya atau peer

group membuat semakin besar peluang remaja untuk terpemgaruh oleh

kelompoknya. Hubungan kelompok sebaya yang baik merupakan hal yang

penting untuk perkembangan sosial yang normal pada ma8a remaja

(Santrock, 2005). Judith Harris (1998, 2000) mengatakan bahwa anak-anak

diperkenalkan tentang banyak hal di kebudayaannnya dipengaruhi oleh peer

group. Selain itu, salah seorang pengamat remaja, Hans Sebald mengatakan

bahwa peers akan mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan

Page 15: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

orang tua untuk isu-isu seperti gaya berpakaian, tentang klub, kegiatan

sosial, hobi, dan aktivitas rekreasional lainnya yang ingin rnereka pilih

(http://psychemate.blogspot.com).

4

Berkaitan dengan pengaruh yang diberikan oleh kelompok sebaya atau peer

group, dapat terbagi menjadi dua yaitu positif dan negatif. Efek dari peer

group pada tingkah laku remaja tergantung pada sikap dan aktifitas yang

biasa dilakukan dalam peer group tersebut dan pada kebutuhan-kebutuhan

individu itu sendiri. Ketika norma-norrna grup menekankani pada prestasi atau

sesuatu yang baik, kebanyakan anggota peer group tersebut akan mengikuti.

Sedangkan untuk hal-hal yang berhubungan dengan ketidaksetujuan mereka

terhadap norma-norma yang dibentuk para orang tua, mereka akan

menunjukkannya dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang akan menimbu!kan

kesenangan di diri mereka. Maksudnya adalah kelompok remaja ini dapat

membentuk suatu nilai-nilai atau norma-norma baru yang berlaku pada

kelompok sebayanya sebagai pengganti norma orang dewasa. Hal itu akan

mendorong remaja yang berada pada kelompok tersebut untuk melakukan

penyesuaian pada kelompoknya. Penyesuaian perilaku yang dilakukan

remaja karena adanya pengaruh dari teman sebaya merupakan bentuk

konformitas.

Page 16: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Konformitas menurut Santrock (2005) adalah perubahan sikap atau tingkah

laku baik yang nyata atau tidak karena adanya tekanan dari kelompok.

Sedangkan konformitas kelompok sebaya dapat disimpulkan sebagai

perubahan perilaku ata11 keyakinan yang terjadi karena adanya tekanan dari

kelompok dengan tujuan untuk memenuhi harapan dan diterima kelompok.

5

SeJama masa remaja, khususnya pada periode awaJ, remaja Jebih mengikuti

standar-standar teman sebaya daripada yang dilakukan pada masa l<anak­

l<anal<. Para peneliti telah menemukan bahwa pada l<elas delapan dan

sernbilan, konforrnitas dengan ternan sebaya; khususnya dengan standar anti

sosial rnereka; mernuncal< (Berndt, 1979; dalarn Santrol<, "1995). Hal tersebut

dipicu oleh adanya tuntutan dan keinginan untuk diterima oleh kelompok

sebayanya, remaja bersedia merubah dirinya dalarn bentul< gaya berpakaian,

rambut, dan tingkah laku.

Mappiare (1982) menyatakan bahwa pada masa remaja awal kebutuhan

akan l<onforrnitas dengan teman- teman sebaya sangat besar, sehingga

remaja berusaha bersikap sesuai dengan norma-norrna kelompol<nya.

Tekanan untul< melakukan konformitas menjadi sangat l<uat selarna usia

remaja (Santrocl<, 2005). Tel<anan tersebut datang dari kelompok sebayanya.

Tekanan peers dalam berbagai hal biasanya berpengaruh sangat kuat pada

usia 13-15 tahun. Tel<anan kelompok dalam konformitas pada rernaja bisa

Page 17: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

6

berpengaruh positif dan negatif (Santrock, 2005). Salah satu bentuk

konforrnitas yang positif pada remaja saat ini diantaranya banyak remaja

yang mulai mengikuti trend remaja dalam mengekpresikan diri mereka lewat

bermusik maupun membuat blog, friendster atau facebook. Selain itu, Conger

(1991) dan Papalia & Olds (2001) mengemukakan bahwa 'kelompok teman

sebaya merupakan sumber referensi utama bagi remaja dalam hal persepsi

dan sikap yang berkaitan dengan gaya hidup. Bagi remaja, teman-ternan

rnenjadi sumber informasi misalnya rnengenai bagaimana cara berpakaian

yang menarik, musik atau film apa yang bagus, dan sebagainya (Conger,

1991).

Namun pengaruh negatif dari konforrnitas juga tidak kalah banyak. Menurut

penelitian yang dilakukan oieh Denise Kandel pada sekelompok remaja di

Amerika, dihasilkan bahwa jumlah remaja pengguna marijuana yang orang

tuanya juga mengi;,unakan tetapi temannya tidak adalah hanya 17%

sedangkan jika orang tuanya tidak menggunakan tetapi teman-temannya

adalah pengguna marijuana maka jumlahnya bertambah menjadi 56%. Dari

sini dapat disimpulkan bahwa dalam hal-hal tertentu, peer group mempunyai

pengaruh yang lebih besar daripada orang tua. Thomas Bt~rndt (1979)

menemukan bahwa konformitas yang diakibatkan tekanan dari peers untuk

tingkah laku prososial tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan

Page 18: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

konforrnitas untuk tingkah laku antisosial.

http://psychernate.blogspot.com/2007

7

Dapat dikatakan pengaruh negatif berupa perilaku antisosial dari konforrnitas

kelornpok sebaya pada rernaja lebih besar dibandingkan dengan pengaruh

positifnya. Jika rnencerrnati kondisi yang terjadi belakangan ini, dapat dilihat

bagairnana pengaruh negatif dari kelornpok rernaja yan~1 te~lah terangkat di

media. Terdapat beberapa kasus kekerasan yang dilakukan oleh kelornpok

rernaja, diantaranya kekerasan yang dilakukan oleh geng NERO, kasus

senioritas di IPDN, dan banyak kasus tersebarnya video-video kekerasan

yang dilakukan oleh rernaja. Kekerasan tersebut belakangan ini lebih dikenal

dengan istilah bullying.

Bullying rnenurut Sullivan dkk. (2005) adalah perilaku nega1tive dan agresif

atau tindakan yang disengaja atau berulang yang dilakukan oleh satu orang

atau lebih terhadap orang lain, biasanya terjadi secara berlkala. Bullying juga

tidak hanya dilakukan oleh anak laki-laki saja akan tetapi anak perernpuan

juga terrnasuk dalarn pelaku bullying. Dari beberapa penelitian sebelumnya,

juga diternukan perbedaan umur dan gender yang dapat mempengaruhi

perilaku bullying. Pada usia 15 tahun, anak laki-laki ditemukan lebih

cenderung mem-bully dengan kontak fisik langsung, sementara anak

perernpuan lebih cenderung mem-bully dengan perilaku ticlak langsung.

Page 19: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

8

Namun tidak ditemukan perbedaan dalam kecenderungan melakukan

bullying verbal langsung. Pada usia 18 tahun, kecenderungan anak laki-laki

mem-bully dengan kontak fisik menu run tajam, dan kecenderungannya untuk

menggunakan perilaku verbal langsung dan perilaku tidak langsung

meningkat, meskipun anak perempuan masih tetap lebih tinggi

kecenderungannya dalam hal ini (Riauskina, 2005).

Perilaku bullying di Indonesia saat ini sudah mulai eksis di dalam kehidupan

bermasyarakat, bahkan di dalam institusi pendidikan atau sekolah. Riauskina,

Djuwita, dan Soesetio (2005) mendefinisikan school bullying sebagai perilaku

agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang/sekelompok siswa yang

memiliki kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan

tujuan menyakiti orang tersebut (Rausakina dkk., 2005).

Kasus-kasus bullying yang terjadi di instansi pendidika1n seperti sekolah,

sebagian besar merupakan sebuah siklus. Yaitu para pelalku bullying bisa jadi

pada awalnya ada!ah korban. Maraknya praktek bullying biasanya terjadi

pada Masa Orientasi Siswa atau MOS, dimana pada rnasa ini menjadi satu

kesempatan para senior mem-bully para juniornya dengan alasan tradisi.

Lebih parahnya perilaku bullying pun sering berlanjut setelah MOS berakhir

dan akan terulang setiap tahunnya. Seperti insiden yang terjadi di lnstitut

Page 20: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

9

Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Selain itu kasus bullying di sekolah juga

ditemukan di sekolah-sekolah menengah.

Berdasarkan fenomena yang terjadi di Jingkungan tempat linggal peneliti,

perilaku bullying ditemukan di SMP dan SMU. Seperti yan!J telah

dikemukakan diatas bahwa perilaku bullying, sering sekali dilakukan secara

berkelompok. Walaupun pada kenyataannya, tidak semua remaja dalam

kelompok melakukan bullying secara aktif, akan tetapi beberapa remaja

dalam kelompok menjadi pendukung perilaku bullying tersebut dengan alasan

kekompakkan atau kesetiaan pada kelompok. Dalam bullying terdapat

beberapa peran diantaranya bully (pelaku), asisten bully, n'1inforcer, victim,

defender, dan outsider(Salmivalli et al., 1996). Dan asisten dan reinfocer

adalah orang-orang yang menjadi pendukung dari bullying. Remaja tidak lagi

memperdulikan norma yang berlaku, yang terpenting mereka sesuai dengan

kelompok dan diakui dalam kelompok tersebut.

Peneliti pun telah mengamati salah satu sekolah menengah pertama (SMP)

disekitar tern pat tinggal peneliti yang sering terjadi bullying. Hal tersebut

berdasarkan cerita dari siswa dan alumni sekolah tersebut yaitu SMP PGRI

35 Serpong yang akan menjadi tempat dalam penelitian inii. Peneliti telah

melakukan wawancara singkat dengan siswa di sekolah tersebut berkaitan

dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasilnya siswa tersebut menyatakan

Page 21: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

10

perilaku bullying memang ada di sekolahnya, terutama dilakukan oleh senior.

Dan yang biasanya menjadi sasaran adalah junior yang dianggap

menyebalkan oleh senior. Sayangnya, bagi mereka yang rnengalami atau

pernali dibu//y oleh kakak kelasnya akan membalasnya pada adik kelas

mereka.

Menurutnya, hal tersebut dilakukan karena teman-teman yang lain juga

melakukan hal yang sama dan mereka menganggap itu merupakan suatu

tradisi. Oleh karena itu perilaku bullying terus terjadi di setiap tahunnya. Dari

penuturan siswa lain, bahwa disekolah ini ada geng yang terbentuk dan

terkadang terjadi kegiatan 'ngelabrak', yang ditujukan kepada orang yang

tidak disukai. 'ngelabrak' merupakan salah satu bentuk perilaku bullying yang

dilakukan dalam bentuk verbal. Perilaku bullying juga terjadi sesama

angkatan atau teman sekelas, seperti yang dikemukakan salah seorang

siswa berikut " ..... tapi kalo teman sekelas ya ... paling ngerjain anak yang

'cupu' (culun punya), ya gitu 1eh kan seru lagi! He .. he .. ". Maraknya praktek

bullying di sekolah merupakan hal yang sangat disayangkan.

Pada dasarnya perilaku bullying terjadi karena adanya ketidak seirnbangan

kekuatan, yang berarti bullying tidak hanya terjadi antara senior dan junior

tetapi bisa terjadi dalam satu angkatan, biasanya yang menjadi sasaran para

bully adalah anakyang lemah bisa secara fisiknya ataupun yang lainnya.

Page 22: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Bullying memang dapat disebabkan oleh beberapa sumber, secara garis

besar dari dalam individu (harga diri, dll) dan dari luar individu remaja itu

sendiri (lingkungan). Dalam hal lingkungan individu terutarna bagi remaja,

lingkungan yang sangat berperan adalah teman sebaya yang merupalcan

kelompok sosial remaja yang penting. Sebagai contoh perilaku bullying

11

terjadi karena dianggap sebuah tradisi dan membuat siswa menjadi mengikuti

tradisi tersebut sebagai bagian dari kelompok siswa. Dalam kelompok teman

sebaya sikap konformitas selalu dipertahankan seperti mengikuti nilai-nilai

baru dan aturan-aturan dalam pergaulan, walaupun hal tersebut dapat

menimbulkan pertentangan antara remaja dengan orang tuanya. Karena

pada masa ini remaja dihadapkan pada persoalan penerimaan dan

penolakan teman sebaya atas kehadirannya dalam pergaulan.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Staub (1996)

dalam Sarwono (1999) bahwa tekanan atau desakan dari l<elompok dan

identitas kelompok serta adanya deindividuasi (identitas SE!bagai individu

tidak akan dikenal) dapat mempengaruhi timbulnya perilaku agresif. Oleh

karena itu dapat dikatakan bahawa perilaku bullying merupakan bentuk

perilaku agresif yang dapat muncul karena adanya pengaruh dari kelompok.

Peneliti berasumsi bahwa sikap konformitas terhadap kelompok sebaya yang

ditur.jukkan oleh remaja dapat berpengaruh negatif diantaranya munculnya

perilaku agresif seperti perilaku bullying.

Page 23: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Bullying memang dapat disebabkan oleh beberapa sumber, secara garis

besar dari dalam individu (harga diri, dll) dan dari luar individu remaja itu

sendiri (lingkungan). Dalam hal lingkungan individu terutama bagi remaja,

lingkungan yang sangat berperan adalah teman sebaya yang merupakan

kelompok sosial remaja yang penting. Sebagai contoh perilaku bullying

11

terjadi karena dianggap sebuah tradisi dan membuat siswa menjadi mengikuti

tradisi tersebut sebagai bagian dari kelompok siswa. Dalam kelompok teman

sebaya sikap konformitas selalu dipertahankan seperti mengikuti nilai-nilai

baru dan aturan-aturan dalam pergaulan, walaupun hal tersebut dapat

menimbulkan pertentangan antara remaja dengan orang tuanya. Karena

pada masa ini remaja dihadapkan pada persoalan penerimaan dan

penolakan teman sebaya atas kehadirannya dalam pergaulan.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Staub (1996)

dalam Sarwono (1999) bahwa tekanan atau desakan dari kelompok dan

identitas kelompok serta adanya deindividuasi (identitas SE~bagai individu

tidak akan dikenal) dapat mempengaruhi timbulnya peri!aku agresif. Oleh

karena itu dapat dikatakan bahawa perilaku builying merupakan bentuk

perilaku agresif yang dapat muncul karena adanya pengaruh dari kelompok.

Peneliti berasumsi bahwa munculnya sikap konformitas terhadap kelompok

sebaya yang ditunjukkan oleh remaja dapat berpengaruh negatif diantaranya

munculnya perilaku agresif seperti perilaku bullying.

Page 24: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

12

Hal tersebut menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian mengenai

faktor-faktor munculnya sikap konformitas para remaja terhadap

kelompoknya dalam kaitannya dengan perilaku bullying yang terjadi di

sekolah. Maka dari itu, penulis tertarik untuk mencliti apakah ada hubungan

antara faktor-faktor munculnya konformitas kelompok sebaya dengan

perilaku bullying pada remaja di SMP PGRI 35 Serpon~1.

1.2. ldentifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, terdapat masalah-masalah yang muncul

yaitu:

a. Apakah ada hubungan antara faktor-faktor munculnya konformitas

kelompok sebaya dengan perilaku bullying pada remaja?

b. Bagaimana hubungan faktor-faktor munculnya konformitas kelompok

sebaya dengan masing-masing aspek perilaku bullying yang pada

remaja?

c. Bagaimana hubungan faktor-faktor munculnya konformitas kelorr.pok

sebaya dengan masing-masing aspek perilaku bullying pada remaja

laki-laki dan remaja perempuan?

d. Bagaimana perilaku bullying yang muncul pada remaja?

e. Apakah ada perbedaan konformitas kelompok sebaya dan perilaku

bullying antara remaja laki-laki dan remaja perempuan?

Page 25: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

1.3.Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.3.1. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

13

a. Konformitas yang dimaksud adalah perubahan sikap atau tingkah laku baik

yang nyata atau tidak karena mengikuti perilaku orang lain atau kelompol<.

b. Konformitas kelompok sebaya yang dimal<sud adalah perubahan perilaku

atau keyakinan yang terjadi karena adanya tekanan dari kelompok dengan

tujuan untuk memenuh: harapan dan diterima kelompok.

c. Faktor-faktor munculnya konformitas yang dimaksud adalah kurangnya

informasi, rasa takut terhadap penyimpangan, rasa takut terhadap celaan

sosial, kekompokan kelompok, kesepakatan kelompok, ukuran kelompok,

Kepercayaan terhadap kelompok dan Kepercayaan yang lemah terhadap

diri sendiri.

d. Bullying atau tindak kekerasan yang dimaksud adalah penggunaan agresi

dengan tujuan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental.

Dalam penelitian ini bentuk perilaku bullying yang digunakan yaitu, fisik, non

fisik (verbal, nonverbal langsung, dan nonverbal tidak lang$11nc), dan

merusak benda milik orang lain.

e. Remaja yang dimaksud adalah remaja laki-laki atau perempuan yang

berusia 12 -16 tahun atau rernaja yang berada pada tingkat pendidikan

sekolah menengah pertama.

Page 26: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

1.3.2. Perumusan Masalah

Perumusan permasalahan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Apakah terdapat hubungan antara faktor-faktor munculnya konformitas

kelompok sebaya dengan perilaku Bullying pada remaja.

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

14

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan

antara faktor-faktor munculnya konformitas kelompok sebaya dengan perilaku

Bullying pada remaja.

1.4.2. Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis : diharapkan dapat memberikan sumbangsih ilmiah bagi

pengembangan keilmuan bidang psikologi mengenai penyebab dan bahaya

bullying, serta dapat memberikan informasi tentang pergaulan remaja dalam

kelompoknya.

Manfaat praktis :

a. Bagi orang tua : diharapkan menjadi informasi dalam menjaga

pergaulan remaja, serta menjadikan orang tua .lebih memperhatikan

dengan lingkungan sosial remaja.

b. Bagi sekolah : diharapkan dapat menjadi gambaran untuk lebih

memperhatikan lagi kondisi siswa didiknya, tidak hanya sisi

akademisnya saja akan tetapi hal penting lainnya yang juga sangat

Page 27: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

semakin meluas. Serta dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

mengevaluasi kegiatan-kegiatan sekolah.

15

c. Bagi remaja : diharapkan dapat lebih waspada pada pergaulannya dan

dapat menjaga diri dari pengaruh negatif di lingkungan sekolahnya.

1.5. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN : terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan rnanfaat penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI : terdiri dari pengertian, jenis-jenis, karakteristik

pelaku, terjadinya, sumber-sumber psikologis yang mendasari, dan dampak

perilaku bullying; pengertian dan struktur kelompok sebaya; pengertian dan

jenis-jenis konformitas, dan kondisi yang mendorong terjadinya konformitas;

kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN : terdiri dari pend<~katan dan metode

penelitian, variabel penelitian, definisi variabel dan operasional, populasi dan

sampel, instrumen penelitian, teknik uji instrumen, dan teknik analisis data.

BAB IV ANALISIS DATA : terdiri dari gambaran umum responden dan hasil

penelitian.

BAB V PENUTUP : terdiri dari kesimpulan, diskusi, dan saran.

Page 28: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

2.1. Bullying

2.1.1. Pengertian

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Definisi mengenai perilaku bullying menurut Sullivan dkk. (2005) adalah

perilaku negative dan agresif atau tindakan yang disengaja atau berulang

yang dilakukan oleh satu orang atau lebih terhadap orang lain, biasanya

terjadi secara berkala. Bullying diilhami dari kata bull (bahasa inggris) yang

berarti 'banteng' yang suka menanduk (SEJIWA, 2008).

Sedangkan David Elkind mendefinisikan bullying: " Children who consistently

try to control peers through verbal or physical aggression to relieve their own

feelings of inadequacy". Yang berarti bahwa bullying terjadli ketika seorang

anak yang konsisten mencoba mengontrol teman sebayanya dengan

menggunakan agresi baik secara verbal ataupun fisik untuk menutupi

perasaan inadekuat dalam dirinya. (dalam Sullivan, 2000)

Sharp dan Smith (1994) memberikan definisi bullying sebagai berikut:

"Bullying is a form of aggressive behaviour which usually hurtful and

deliberate; it is often persistent, sometimes continuing for weeks, mounths or

Page 29: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

17

even years and it is difficult for those being bullied to defend themselves.

Most bullying behaviour is an abuse of power and a desire to intimidate and

dominate".

flu/lying adalah suatu bentuk perilaku agresif yang merugilcan dan dilakukan

dengan sengaja; terkadang berlangsung berminggu-minggu, berbulan-bulan,

bahkan bertahun-tahun dan sangat sulit bagi korbannya untuk

mempertahankan diri mereka. Perilaku bullying sebagian besar adalah

penyalahgunaan kekuatan yang bertujuan untuk mengintimidasi dan

mendominasi orang lain.

Menurut Andrew Mellor dari Antibullying Network University of Edinburgh,

bullying terjadi ketika seseorang merasa teraniaya oleh tindakan orang lain,

dan ia takut bila perilaku buruk tersebut akan terjadi lagi, dan merasa tak

berdaya untuk mencegahnya (LIN, 2008).

Menurut Theresia Kaunang seorang psikolog anak dan remaja yang juga

mengamati perilaku bullying di sekolah, berpendapat bahwa bullying adalah

suatu keadaan kekerasan baik secara emosional maupun fisik yang

dilakukan oleh murid terhadap teman sekelas atau teman di dalam sekolah

yang lebih lemah, merugikan dengan sengaja dan dapat menimbulkan

trauma psikis bagi korbannya. (Kaunang, 2007)

Page 30: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

18

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bullying adalah suatu perilaku

agresif yang dilakukan individu atau kelompok yang memiliki kekuatan

terhadap individu atau kelompok yang lebih lemah baik fisik maupun psikis

secara berulang atau dalam periode tertentu, yang bertujuan untuk menyakiti

korban serta menimbulkan ketakutan pada diri korban.

2.1.2. Ciri-ciri tindakan Bullying

Sullivian (2000) mengatakan ada beberapa elemen di dalam bullying yaitu:

1. Adanya niat melukai atau merugikan orang lain.

2. Adanya ketidak-seimbangan kekuatan (imbalance of power).

3. Dilakukan secara terorganisir dan sistematis.

4. Dilakukan secara berulang-ulang.

5. Pengalaman yang menyakitkan bagi korban yang b•3rbentuk fisik

(eksternal) dan psikologis (internal).

Menurut Olweus (1993), ketidak-simbangan kekuatan ini merupakan ciri

khusus dari perilaku bullying (dalam Sumarhudoyo, 2004). Ketidak­

seimbangan kekuatan antara pelaku dengan korban dapat berbentuk macam­

macam, misalnya ketidak-seimbangan yang berkaitan den!gan keadaan

tubuh, kapasitas mendominasi orang lain secara verbal, maupun

mengucilkan seseorang dari kelompok tertentu.

Page 31: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

2.1.3. Jenis-jenis Bullying

Perilaku bullying dapat terjadi dalam bentuk bullying fisik, non fisik, dan

termasuk perusakan benda. Adapun penjabaran secara khususnya adalah

sebagai berikut:

• Bullying fisik adalah bentuk perilaku bullying yang paling nyata dan

terjadi ketika seseorang terluka secara fisik, yaitu meliputi menggigit,

memukul, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan,

mencubit, mencakar, mendorong, menjambak, atau bentuk serangan

fisik yang lainnya.

• Bullying nonfisik dalam bentuk verbal dan nonverbal.

o Bullying verbal meliputi : telefon ancaman, meminta uang atau

barang dengan paksa, mengancam, mempermalukan,

merendahkan, mengintimidasi, memberi pan!~gilan nama

(name-calling), mencela/mengejek ras, memaki, dan

menyebarkan gosip.

19

o Bullying non-verbal langsung meliputi : gerak tubuh yang kasar,

melihat dengan sinis, menampilkan ekspresi muka yang jahat.

o Bullying non-verbal tidak langsung meiiputi : mendiamkan

seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi

retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan

surat kaleng, dan membuat orang dibenci oleh orang lain.

Page 32: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

20

• Merusak benda milik orang lain , meliputi : menyobek pakaian,

merusak buku, menghancurkan, dan mengambil benda milik orang lain

(Sullivan, Cleary, Ginny Sullivan, 2005).

Bullying dapat dilakukan dalam salah satu bentuk diatas atau kombinasi dari

beberapa bentuk perilaku Bullying. Pada perilaku Bullying tidak

memperhitungkan alasan pelaku melakukan Bullying. Terkadang pelaku

hanya mencari alasan yang dapat diterima atas tindakan yang ia lakukan.

2.1.4. Karakteristik Pelaku Bullying

Para pelaku Bullying memiliki karakteristik umum menurut Olweus (1993)

dalam Sumarhudoyo (2004) yaitu :

1. Memiliki kebutuhan yang besar untuk mendominasi orang lain

2. Menggunakan orang lain untuk mendapatkan hal yang diinginkan

3. Hanya memperhatikan kesenangan dan kebutuhan diri sendiri, serta

mengabaikan kebutuhan, hak serta perasaan orang lain.

4. Apabila merupakan anak laki-laki, maka memiliki fisnk yang lebih kuat

dibandingkan anak laki-laki pada umumnya.

5. Memiliki sikap positif terhadap kekerasan.

6. Populer dalam pergaulan di sekolah.

7. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

Page 33: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Sedangkan Stephenson dan Smith (1989; dalam Sullivan, 2000),

mengatakan bahwa ada tiga tipe pelaku Bullying, yaitu :

1. Pelaku dengan tipe percaya diri. Memiliki karakteristik: kuat secara

fisik, menikmati agresivitas, merasa aman dan biasanya populer.

2. Pelaku dengan tipe pencemas. Memiliki karakteristik: lemah secara

akademik, lemah dalam berkonsentrasi, kurang populer dan kurang

merasa aman.

3. Pelaku/korban. Memiliki karakteristik: seseorang yang terkadang

menjadi pelaku, terkadang menjadi korban, tergantung situasi.

21

Menurut beberapa psikolog dan psikiatris, individu yang berperilaku agresif

dan memiliki kekuatan sebenarnya rnerupakan individu yang mernpunyai sifat

cemas dan tidak arnan di dalam diri mereka akan tetapi rnE~reka mempunyai

rasa percaya diri yang tinggi. Tidak semua bully yang berk13lompok terdiri dari

orang-orang yang selalu memberikan ir.isiatif atau bully akitif. Hal itu

dikarenakan adanya pelaku Bullying yang terdiri dari beberapa orang yang

saling mendukung satu sama lain sehingga satu kelompok ada bully aktif dan

ada bully pasif atau pengikut. Ada juga kelompok bully yang semua aktif.

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa karakter utama dari pelaku bullying

dapat dijelaskan sebagai seseorang yang memiliki perilaku agresif yang

dikaitkan dengan fisik yang kuat (Olweus, 1993; dalam Sunivan, 2000).

Page 34: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

2.1.5. Terjadinya Bullying

Terjadinya bullying di sekolah rnenurut Salmivalli dan kawan-kawan (1996)

rnerupakan proses dinarnika kelornpok dan di dalarnnya ada pernbagian

peran. Peran-peran tersebut adalah bully, asisten bully, reinforcer, victim,

defender, dan outsider.

22

Bully, yaitu siswa yang dikategorikan sebagai pemirnpin. Berinisiatif dan aktif

terlibat dalarn perilaku bullying.

Asisten bully juga terlibat al<tif dalam perilaku bullying, narnun ia cenderung

bergantung atau rnengikuti perintah bully.

Reinforcer adalah mereka yang ada ketika kejadian bullying terjadi, ikut

rnenyaksikan, mentertawakan korban, mernprovokasi bully, mengajak siswa

lain untuk menonton dan sebagainya.

Defendei · adalah orang-orang yang berusaha membela dan rnernbantu

korban. Seringkali rnereka akhirnya rnenajdi korban juga.

Outsider adalah orang-orang yang tahu bahwa hal itu terjadi, namun tidak

melakukan apapun, seo!ah-olah tidak peduli.

Victim adalah orang yang seringkali menjadi sasaran bully.

Page 35: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

23

Dalam skema kognitif korban yang diteliti oleh Riauskina dkk., (2005) korban

mempunyai persepsi bahwa pelaku melakukan bullying karena :

• Tradisi

• Balas dendam karena dia dulu diperlakukan sama (menurut korban

laki-laki)

• lngin menunjukkan kekuasaan

• Marah karena korban tidak berperifaku sesuai dengan yang

diharapkan

• Mendapatkan kepuasan (menurut korban perempuan)

• lri hati (menurut korban perempuan)

Adapun korban juga mempersepsikan dirinya sendiri menjadi korban bullying

karena:

• Penampilan menyolok

• Tidak berperilaku dengan sesuai

• Perilaku dianggap tidak sopan

• Tradisi

2.1.6. Sumber-Sumber Psikologis Yang Mendasari BuUying

Olweus (1993) rnengungkapkan sumber psikologis yang rnendasari

rnunculnya perilaku bullying, yang sebagian berkaitan den9an motif, sumber­

sumber psikologis tersebut adalah:

1. Para bully mempunyai keinginan yang kuat untuk kekuasaan dan

dominasi. Mereka terlihat sangat menikrnati dalam mengontrol orang lain

Page 36: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

dan adanya keinginan untuk memiliki orang lain dalam maksud yang tidak

baik.

24

2. Bagaimana para bully ini dibesarkan di lingkungan keluarganya. Bully yang

dibesarkan dalam keluarga yang authoritarian dengan tingkat kepaduan

yang rendah dan menunjukkan sikap bermusuhan, oran(J tua menganggap

bahwa pendapat orang tualah yang benar dan tidak menghargai pendapat

anak.

3. Adanya keuntungan atas perilaku para bully. Mereka mendapatkan

sesuatu yang menguntungkan bagi mereka secara materil maupun non

materil. (dalam Sumarhudoyo, 2004)

Adapun karakteristik korban bullying dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Korban Pasif : biasanya pendiam, amat peka dan mudah menangis,

kurang mampu bergaul, pasif, sulit mengungkapkan perasaannya, mudah

gagap, dan memiliki kekurangan secara fisik sehingga menjadi bulan­

bulanan.

2. Korban Provokatif : mudah sekali marah, dianggap hiperaktif, canggung,

dianggap tidak dewasa, sulit diterima dalam pergaulan, s.iswa/i yang pandai,

disukai guru dan lawan jenis/populer, 'ngocol, dan menyebaikan pembuli

(Tim SEJIWA, 2008).

Page 37: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

25

2.1. 7. Dampak Bullying Terhadap Korban

Salah satu dampak dari bullying yang paling jelas terlihat adalah kesehatan

fisik. Beberapa dampak fisik yang biasanya ditimbulkan bullying adalah sakit

kepala, sakit tenggorokan, flu, batuk, bibir pecah-pecah, dan sakit dada.

Dampak lain yang kurang terlihat, namun berefek jangka panjang adalah

menurunnya kesejahteraan psikologis (psychological well-being) dan

penyesuaian sosial yang buruk. Kesulitan menyesuaikan diri dengan

lingkungan sosial juga muncul pada para korban. Mereka ingin pindah ke

sekolah lain atau keluar dari sekolah itu, dan kalaupun rnereka masih berada

di sekolah itu, mereka biasanya terganggu prestasi akadernisnya atau sering

sengaja tidak masuk sekolah. Yang paling ekstrim dari dampak psikologis ini

adalah kemungkinan untuk timbulnya gangguan psikologis pada korban

bullying, seperti rasa cemas berlebihan, selalu merasa takut, depresi, ingin

bunuh diri, dan gejala-gejala gangguan stres pasca-trauma (post-traumatic

stress disordei). (Riauskina, 2005)

2.2. Konformitas Kelompok Sebaya

2.2.1. Pengertian Kelompok Sebaya

Chaplin (1999) mengartikan peer group atau kelompok sebaya adalah satu

kelompok, dengan mana anak mengasosiasikan dirinya. S13dangkan definisi

kelompok sebaya menurut Santrock (2005) adalah sebagai berikut:

Page 38: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

"Peers are children or adolescents who are about the same age or maturity

level".

Yang berarti kelompok sebaya adalah anak atau remaja yang berada pada

usia atau tingkat kematangan yang sama.

Kelompok teman sebaya atau peer group adalah sekelompok remaja yang

memiliki kesamaan dalam usia atau tingkat kematangan, latar belakang

sosial serta sikap dalam memilih aktivitas sekolah dan waktu luang (Muss,

1990, dalam Santrock, 2005).

26

Horrock dan Benimoff (dalam Hurlock, 1998), menyatakan bahwa Kelompok

sebaya memberikaan sebuah dunia tempat kawula muda dapat melakukan

sosialisasi dalam suasana dimana nilai-nilai yang berlaku bukanlah nilai-nilai

yang ditetapkan oleh orang dewasa melainkan oleh teman-teman seusianya.

Pada satu studi pada remaja oleh Ryan & Patrick (1996), rnenyatakan bahwa

hubungan kelompok sebaya yang positif diasosiasikan dengan penilaian

sosial yang positif pula. Hubungan kelompol< sebaya pada anak dan remaja

selalu behubungan dengan perkembangan mereka berikutnya. Pada studi

lain, kurangnya hubungan kelompok sebaya pada masa anak-anak teleh

diasosiasikan dengan dikeluarkan dari sekolah dan kenakalan pada remaja

awal (Roff, Sells, & Golden, 1972 dalam Santrock, 2005).

Page 39: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

27

Papalia & Olds (2001) mengemukakan bahwa kelompok ti~man sebaya

merupakan sumber referensi utama bagi remaja dalam hal persepsi dan

sikap yang berkaitan dengan gaya hidup. Walaupun rernaja telah mencapai

tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannya

sendiri, namun penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi

oleh tekanan dari kelompok teman sebaya (Conger, 1991). Bagi remaja,

teman-teman menjadi sumber informasi misalnya mengenai bagaimana cara

berpakaian yang menarik, musik atau film apa yang bagus, dan sebagainya

(Conger, 1991 ).

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kelompok sebaya

adalah kelompok remaja yang memiliki kesamaan usia atau tingkat

kematangan serta adanya kesamaan dalam aktivitas yang dilakukan.

2.2.2. Pengertian Konformitas

Dalam kamus Chaplin (1999). konformitas diartikan sebagai kecenderungan

untuk memperbolehkan satu tingkah laku seseorang dikuasai oleh silcap dan

pendapat yang berlaku. Konformitas menurut Santrock (2005) adalah

perubahan sikap atau tingkah laku baik yang nyata atau ticlak karena adanya

tekanan dari kelompok.

Kiesler & Kiesler (1969) mendefinisikan "Conformity is a change in behavior

or belief as a result of real or imagined group of pressure". Konformitas tidak

Page 40: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

PERPU-S-f /\~"~/\-"\"! , 'r 1\A,1/\

UIN SY,l\.HlD ··k"'·h''

hanya bertindak atau bertingkah laku seperti yang orang la1in lakukan tetapi

juga terpengaruh bagaimana orang lain bertindak. Menurut Jon M Shepard

Conformity sebagai "the type of social interaction in which an individual

behaves toward others in ways expected by the group". Jadi konformitas

adalah seseorang berperilaku terhadap orang lain sesuai clengan harapan

28

merupakan bentuk interaksi yang di dalamnya kelompok. ( Kamanto Sunarto,

2004; dalam http://psychemate.blogspot.com/2007 )

Willis (dalam Sarwono, 2002) mengemukakan perilaku konformitas yang

murni adalah usaha terus-menerus yang dilakukan oleh individu untuk selalu

selaras dengan norman-norma yang diharapkan kelompok. Menurut Willis

definisi l<onformitas mengandung dua unsur yaitu selaras (congruence) yang

berarti persetujuan/kesamaan antara respons oleh individu dengan respons

yang secara sosial dianggap "benar". Unsur yang satu lagii adalah gerak

(movement) yaitu perubahan respons dalam kaitannya dengan standar

sosial. Dari kedua unsur tersebut dapat disimpulkan bahwa konformitas

adalah perubahan respons yang dilakukan agar selaras dengan standar

sosial yang dianggap "benar".

Soerjono Soekanto (2000),mengartikan konformitas berarti penyesuaian diri

dengan masyarakat dengan cara mengindahkan norma dan nilai masyarakat.

Sedangkan menurut M. Sherif (1966) yang dikutip oleh Zanden (1979),

Page 41: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

29

konformitas berarti keselarasan,kesesuaian perilaku individu-individu anggota

masyarakat dengan harapan-harapan masyarakatnya, sejalan dengan

kecenderungan manusia dalam kehidupan berkelompok membentuk norma

sosial. http://psychemate.blogspot.com/2007

Myers (2005) mendefinisikan "Conformity is change in behavior or belief to

accord with others ". Konformitas adalah perubahan pada tingkah laku atau

kepercayaan agar sesuai dengan yang lain. Menurut Feldman (1995)

konformitas adalah perubahan perilaku atau sikap karena adanya keinginan

untuk mengikuti keyakinan atau standar tertentu yang dimiliki orang lain.

Sedangkan Sears, Freedman, dan Peplau (2000) mengun9kapkan, bila

seseorang menampilkan perilaku tertentu karena setiap orang lain

menampilkan perilaku tersebut, maka hal tersebut disebut konformitas.

Berdasarkan beberapa definisi yang diungkapkan oleh beberapa tokoh

diatas, dapat disimpulkan bahwa konformitas adalah perubahan perilaku atau

keyakinan yang terjadi karena adanya tekanan dari kelompok dengan tujuan

untuk memenuhi harapan dan diterima kelompok.

Dapat disimpulkan bahwa definisi konformitas kelompok sebaya adalah

perubahan perilaku atau keyakinan yang terjadi karena adanya tekanan dari

kelompok dengan tujuan untuk memenuhi harapan dan diterima kelompok.

Page 42: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

30

2.2.3. Hal-hal yang mempengaruhi konformitas

Terkadang kita melakukan konformitas tanpa keyakinan yang dalam dengan

apa yang kita lakukan. Kita menerima perintah untuk melakukan sesuatu

walaupun kita tidak menyukai hal terseout. Konformitas yang tidak didasari

ketulusan ini disebut compliance. konformitas ini terjadi dengan tujuan untuk

diterima dalam kelompok atau menghindari penolakan. Konformitas

compliance adalah suatu bentuk konformitas dimana inclividu bertingkah laku

sesuai dengan tekanan yang diberikan oleh kelompok sementara secara

pribadi ia tidal< menyetujui perilaku tersebut.

Terkadang kita benar-benar meyakini dengan apa yang diyakinkan kelompok

kepada kita.konformitas yang didasari ketulusan ini disebut acceptance.

Konformitas acceptance adalah suatu bentuk konformitas dimana tingkah

laku maupun keyakinan individu sesuai dengan tekanan kelompok yang

diterimanya. Myers menyebutkan bahwa konformitas ini terjadi karena

kelompok meyediakan informasi yang dibutuhkan indiviclu {Myers, 2005).

2.2.4. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya konformitas

Campbell dan Fairey (dalam Sears, Peplau & Taylor, 1991) mengatakan

bahwa pada dasarnya seseorang akan melakukan konforrnitas untuk dua

alasan, yaitu agar benar (to be right) dan agar disukai (to be liked). Baron dan

Byrne (2000) mengungkapkan bahwa tujuan seseorang melakukan

Page 43: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

31

konformitas agar disukai (to be liked) karena adanya pengaruh sosial normatif

(normative social influence), sedangkan tujuan melakukan konformitas agar

benar (to be right) karena adanya pengaruh sosial informa:si (informational

social influence).

Dapat dikatakan bahwa konformitas terjadi karena adanya pengaruh sosial

atau adanya tekanan kelompok. Untuk memahami mengapa orang

melakukan konformitas terhadap tekanan kelompok, psikolog sosial

membedakan dalam dua tipe tekanan sosial yaitu: pengaruh sosial normatif

dan pengaruh sosial informasi (Deutsch & Gerard, 1995; Kaplan & Miller,

1987; Campbell & Fairey,1989, Dalam Feldman, 1995).

1. Pengaruh sosial normatif merupakan tekanan yang menggambarkan

norma kelompok, yang memiliki harapan rnengenai tin~1kah laku yang

sesuai dengan norma yang dibuat oleh anggota kelompok tersebut.

T ekanan norma sosial dapat burlaku karena adanya keinginan agar

disukai dan untuk mendapatkan pengakuan oleh orang lain. Serta agar

terhindar dari konsekuensi yang diberikan oleh kelompok apabila tidak

mengikuti ketentuan kelompok.

2. Pengaruh sosial lnformasi merupakan tekanan untuk rnelakukan

konformitas berdasarkan asumsi kita bahwa orang lain memiliki informasi

yang tidak kita ketahui. Konformitas terjadi karena kita berpikir bahwa

Page 44: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

32

anggota kelompok memilki atau menyediakan informasii yang bermanfaat

mengenai situasi yang tidak kita ketahui.

Lebih lanjut Sears, Freedman, Peplau (2000) menjabarkan kondisi yang

dapat mendorong terjadinya konformitas, yaitu:

1. Kurangnya lnformasi

Alasan yang pertama seseorang melakukan konformitas adalah karena

kurangnya informasi yang dimiliki sedangkan kelompol< menyediakan

informasi yang sebenarnya tidak diketahui kebenarannya. Akan tetapi

karena individu tidak memiliki alasan yang untuk menilainya, maka individu

tersebut akan memutuskan untuk mengikuti kelompok.

2. Rasa takut terhadap celaan sosial

Alasan utama orang melakukan konformitas adalah untuk memperoleh

persetujuan, atau menghindari celaan, kelompok. Orang akan berusaha

tar.1pil sesuai dengan kelompok agar dapat menghindari celaan dari

kelompok.

3. Rasa takut terhadap penyimpangan

Rasa takut dipandang sebagai orang yang menyimpang, merupakan faktor

dasar hampir semua situasi sosial. Hal ini diperkuat oleh tanggapan

kelompok terhadap perilaku menyimpang. Konformitas ak:an terjadi pada

orang yang berada dalam situasi yang membuat rasa takut terhadap

penyimpangan kelompok muncul.

Page 45: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

4. Kekompakan kelompok

Konformitas juga dipengaruhi oleh eratnya hubungan antara individu

dengan kelompoknya. Kekompakan yang tinggi menimbulkan konformitas

yang semakin tinggi.

5. Kesepakatan Kelompok

33

Faktor yang sangat penting bagi timbulnya konformitas adalah kesepakatan

pendapat kelompok. Orang yang dihadapkan pada keputusan kelompok

yang sudah bulat akan mendapat tekanan yang kuat untuk menyesuaikan

pendapatnya.

6. Ukuran Kelompok

Pada penelitian yang dilakukan oleh Mann (1977) dalam sebuah antrian,

menghasilkan bahwa jumlah orang yang mengantri mempengaruhi

banyaknya orang yang ikut mengantri. Hal tersebut berarti bahwa

peningkatan konformitas terjadi bila ukuruan kelompok meningkat.

7. Kepercayaan terhadap kelompok

Kepercayaan individu terhadap informasi yang diberikan kelompok

merupakan faktor utama. Apabila kepercayaan terhadap informasi yang

diberikan kelompok meningkat maka kecenderungan untuk mengikuti

kelompok juga akan semakin besar.

8. Kepercayaan yang lemah terhadap diri sendiri

Salah satu faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri clan tingkat

konformitas adalah tingkat keyakinan seseorang pada kemampuan sendiri

Page 46: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

34

untuk menampilkan satu reaksi. Tingkat konformitas akan menurun apabila

rasa percaya diri individu meningkat.

Selain itu terdapat dua hal yang dapat menurunkan i<onforrnitas yang

diungkapkan oleh Sears, Freedman, dan Peplau (2000), yaitu:

1. Keterikatan pada penilaian bebas

Orang yang secara terbuka dan bersungguh-sungguh terikat suatu

penilaian bebas akan lebih enggan menyesuaikan diri terhadap penilaian

kelompok yang berlawanan. Keterikatan yang sernakin kuat akan sernakin

rnenurunkan konformitas.

2. Keterikatan terhadap nonkonformitas

Apabila tanggapan dikemukakan secara terbuka, rnaka mereka akan

rnengetahui orang itu menunjukkan konformitas atau tidak. lni akan

rneningkatkan keterikatan pada konformitas atau kemanclirian. Orang yang

menunjukkan konformitas maka ia akan mempertahankannya, dan bagai

orang yang tidak menunjukkan konformitas pada umurnnya juga akan tetap

rnandiri.

2.3. Remaja

2.31. Pengertian

Dalam perkembangan kepribadian seseorang, remaja rnempunyai arti yang

khusus, namun begitu rnasa rernaja rnempunyai ternpat yang tidak jelas

Page 47: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

35

dalam rangkaian proses perkembangan seseorang. Remaj.a tidak termasuk

golongan anak, tetapi tidak pula termasuk golongan orang dewasa atau tua.

Remaja ada diantara anak dan orang dewasa.

Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah ma1sa transisi

perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada

umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhi!r pada usia akhir

belasan tahun atau awal dua puluhan tahun. Sedangkan Hlurlock (1990)

membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hin!ma 16 atau 17

tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 1B tahun). Masa

remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja

akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati

masa dewasa. http://rumahbelajarpsikologi.com

Namun pada saat ini memberikan batasan usia berapa dapat disebut remaja

adalah hal yang tidak dapat dipastikan. k arenu pada dasarnya seseorang

sudah masuk dalam usia remaja dihubungkan dengan perl<embangan secara

fisik terutama organ-organ seksualnya. Anna Freud (dalarn Hurlock, '1990)

berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi

perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan

psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua

dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses

Page 48: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

pembentukan orientasi masa depan.

http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/remaja.html

36

Adapun menurut Harvighurts (1955) mengemukakan bahwa terdapat tugas­

tugas yang khas pada setiap masa seseorang, yang disebut tugas

perkembangan (development task) yaitu tugas yang harus dilakukan oleh

seseorang dalam masa hidup tertentu sesuai dengan nom1a masyarakat dan

norma kebudayaan. Dan tugas perkembangan pada masa remaja sebagai

berikut:

../ Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman

sebaya baik pria maupun wanita

../ Mencapai peran sosial baik pria dan wanita

../ Menerima keadaan fisik dan menggunakan tubulmya secara efektif

../ Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab

../ Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang

dewasa lainnya

v' Oii. (dalam Hurlock, 1998)

2.3.2. Ciri-Ciri Umum Remaja

Menurut Hurlock (1998) ciri-ciri masa remaja adalah sebanai berikut:

1. Masa remaja adalah periode yang penting.

Page 49: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

37

Pada masa ini perkembangan fisik yang cepat dan pentring disertai degan

perkembangan mental yang cepat, terutama pada awal masa remaja akan

membutuhkan penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap, nilai,

dan minat baru.

2. Masa remaja sebagai periode peralihan

Dalam priode peralihan, masa remaja mempunyai tempat yang tidak jelas

dalam rangkaian proses perkembangan seseorang. Remaja tidak

termasuk golongan anak, tetapi tidak pula termasuk golongan orang

dewasa atau tua.

3. Masa remaja sebagai periode perubahan

Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar

dengan tingkat perubahan fisik. Terdapat lima perubahan yang hampir

bersifat universal, yaitu: meningginya emosi, perubahan tubuh, ambivalen

terhadap perubahan, perubahan minat dan pola perilaku.

4. Masa remaja sebagai usia bermasalah

Masa remaja menjadi masalah hampir sebagian besar remaja. Hal

tersebut disebabkan karena dua alasan, yaitu: masalah yang dihadapi

pada masa anak-anak diselesaikan oleh orang dewasa dan remaja

merasa mandiri sehingga tidak ingin dibantu oleh oran~1 dewasa.

5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas

Page 50: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Pada periode ini remaja memiliki beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi

bagi remaja, adapun objek tuntutan pemenuhan kebutuhan pada remaja

adalah:

38

./ Kebutuhan kepada peer group : yaitu kebutuhan-kebut• 1han untuk

diterima oleh peer group dan kebutuhan untuk menghindari penolakan

peer group .

./ Kebutuhan kepada orang tua : yaitu kebutuhan yang menonjol berupa

pengakuan sebagai orang yang mampu untuk menjadi dewasa,

perhatian dan kasih sayang. (Mappiare, 1982)

2.4. Kerangka Berpikir

Di Indonesia, sejak 5 tahun terakhir, gejala bullying di sekolah mulai

diperhatikan media massa, walau dengan istilah yang beragam. Dalam

bahasa pergaulan kita sering mendengar istilah gencet-gencetan atau juga

senioritas. Masih banyak bentuk bullying yang tidak terlihat langsung,

padahal dampaknya sangat serius (Ratna Djuwita, 2007).

Berita mengenai peristiwa bullying di institusi pendidikan diawali dari

terkuaknya kasus kekerasan yang terjadi di IPDN. Dimana terdapat lebih dari

30 kasus kematian tak wajar yang dicurigai disebabkan oleh penganiayaan.

lronis memang, di tengah maraknya pemberantasan kekerasan dalam

pendidikan seperti di IPDN, para oknum pelajar itu ma:sih saja melakukan

Page 51: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

39

ritual kesenangan mereka dengan mengintimidasi, memu~:ul, memalak junior

mereka. Kasus-kasus bullying di sekolah yang melibatkan remaja belakangan

ini sering terdengar mulai dari kasus SMAN 34 sampai kasus geng NERO.

Perilaku bullying yang dilakukan oleh para pelajar dap'ilt disebabkan oleh

banyak faktor. Diantaranya dipengaruhi oleh kelompok sebayanya. Suatu

penelitian menunjukkan bahwa tekanan kelompok berhubungan dengan

masalah-masalah dalam kehidupan remaja. Masalah-masalah ini meliputi

perilaku bullying, pencurian, penggunaan obat-obatan terlarang, membolos

dan rasisme {Miles Coverdale Primary School, 2002; dalam Chairani, 2005).

Usia remaja merupakan periode penting dalam rentang kehidupan. Pada

masa ini, remaja mengalami banyak perubahan dalam hal perkembangan

dari segi fisik yaitu remaja mengalami pematangan organ-organ tubuh

terutaman organ seksual. Dimana perkembangan tersebut mempengaruhi

perkembangan emosi remaja yang mengalami peningkatan seiring dengan

perkembar.gan secara fisik maupun psikologis remaja. Selain itu remaja juga

mengalami perubahan dalam hal minat dan peran yang diharapkan oleh

kelompok sosial yang dapat menimbulkan masalah bagi remaja. Yang

terpenting dan tersulit adalah penyesuaian diri dengan meningkatnya

pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalam perilkau sosial,

pengelompokkan sosial baru dan nilai-nilai baru dalam dukungan dan

penolakan sosial.

Page 52: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

40

Terjadinya peningkatan dalam pengaruh kelompok sebaya adalah karena

remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama teman-teman sebaya

sebagai kelompok. Sehingga tidak heran jika teman-teman sebaya memiliki

pengaruh yang lebih besar daripada keluarga dalam hal bersikap dan

perilaku (Hurlock, 1998). Hal tersebut dilakukan remaja agar dapat sesuai

dengan norma-norma yang ada dalam kelompok. Memang salah satu tugas

perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan

penyesuaian sosial. Dan remaja perlu melakukan banyak penyesuaian agar

dapat mencapainya.

Penyesuaian terhadap kelompok sebaya merupakan bentuk konformitas

yang dipertahankan agar dapat diterima oleh kelompok. Mappiare (1982)

menyatakan bahwa pada masa remaja awal kebutuhan akan konformitas

dengan teman-teman sebaya sangat besar, sehingga remaja berusaha

bersikap sesuai dengan norma-norma kelompoknya. Tekanan untuk

melakukan konformitas menjadi sangat kuat selama usia remaja (Santrock,

2005). Menurut Staub (1996) dalam Sarwono (1999), tel<anan atau desakan

dari kelompok, identitas kelompok serta adanya deindivivuasi dapat

mempengaruhi timbulnya perilaku agresif. Dapat dikatakan perilaku agresif

ditimbulkan salah satunya karena terjadinya konformitas terhadap kelompok.

Page 53: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Bullying merupakan salah satu bentuk perilaku agresif yang dilakukan

dengan tujuan untuk menyakiti korbannya baik secara fisik maupun mental.

Perilaku bullying sendiri biasanya dilakukan secara berkelompok. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa konformitas kelompok sebaya

berhubungan dengan timbulnya perilaku bullying pada remaja. Adapun

kerangka berpikir pada penelitian ini digambarkan melalui skema berikut:

Remaja

2.5. Hipotesis

Kelompok sebaya

Perilaku

I bully._in_g---'

Konformitas: ~ krn adanya

tekanan

Ho : Tidak ada hutiungan yang signifikan antara faktor-faktor munculnya

konformitas kelompok sebaya dengan perilaku bullying pacla remaja.

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara faktor-faktor munculnya

konformitas kelompok sebaya dengan perilaku bullying pada remaja.

41

Page 54: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

BAB Ill

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu

pendekatan dimana data yang dihasilkan dari hasil penelitian adalah

berwujud data kuantitatif atau berbentuk bilangan (Arikunto,2002).

Sedangkan metode yang digunakan adalah metode koreiasional, yaitu

melihat hubungan antara dua fenomena atau lebih. Dimana penelitian ini

mencari permasalahan dan bagaimana hubungan antara fenomena satu

dengan fenomena yang lain (Arikunto,2002).

3.2. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau

sifat yan'g berdiri sendiri-sendiri. Kerlinger (1973) menyebut variabel sebagai

konstruk atau sifat (properties) yang diteliti (dalam Sevilla, 1993).

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu:

a. variabel bebas (independent variabel) : faktor-faktor munculnya

konformitas kelompok sebaya

b. variabel terikat (dependent variabel) : perilaku bullying

Page 55: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

3.3. Definisi variabel dan definisi operasional variabel

3.3.1. Definisi variabel

43

a. Konformitas menurut Sears, Freedman, dan Peplau (2000) adalah apabila

seseorang menampilkan perilaku tertentu karena setiap orang lain

menampilkan perilaku tersebut.

b. Perilaku bullying menurut Sullivan dkk. (200£5) adalah perilaku negative dan

agresif atau tindakan yang disengaja atau berulang yang dilakukan oleh

satu orang atau lebih terhadap orang lain, biasanya terjadi secara berkala.

3.3.2. Definisi operasional variabel

a. Faktor-faktor munculnya konformitas kelompok sebaya yang dimaksud

adalah hal-hal yang mendorong perilaku konformitas pada siswa, dengan

indikator: kurangnya informasi, rasa takut terhadap penyimpangan aturan

kelompok, rasa takut terhadap celaan teman sebaya, kekompakan kelompok,

kesepakatan kelompok, ukuran kelompol< (banyaknya siswa yang

melakul<an), Kepercayaan terhadap kelompok dan Kepercayaan yang lemah

terhadap diri sendiri.

b. Perilaku bullying yang dimal<sud adalah perilaku agresif atau tindal<

kekerasan yang dilal<ukan oleh siswa yang berl<aitan dengan fisik, non fisil<

(verbal, nonverbal langsung, dan nonverbal tidak langsung), dan merusak

benda milik orang lain.

Page 56: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

3.4. Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi

44

Populasi menurut Arikunto (2002) adalah keseluruhan subj,ek penelitian.

Suatu populasi adalah kelompok yang oleh peneliti dapat clipakai untuk

mengeneralisasikan hasil studi (Sukadji, 2000). Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa/i SMP PGRI 35 Serpong yang berjumlah 72!5 siswa pada tahun

ajaran 2008/2009.

3.4.2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (/l.rikunto, 2002).

Sedangkan sampling menurut Sukadji (2000) adalah proses memilih

sejumlah individu untuk riset sedemikian rupa sehingga individu-individu

tersebut mewakili kelompok darimana mereka dipilih. Untuk menentukan

ukuran sampel dari populasi, Gay (1976, dalam Sevilla, 1993) menawarkan

beberapa ukuran sampel minimum yang dapat diterima untuk per.elitian

korelasi yaitu sebanyak 30 orang. Berdasarkan pertimban!ian biaya dan

waktu, maka peneliti akan mengambil jumlah sampel sebanyak 30 siswa dari

populasi sebanyak 726 siswa yang dianggap memenuhi karakteristik sampel

penelitian.

Adapun karakteristik sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

• Merupakan siswa/i SL TP Negri 1 Serpong .

Page 57: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

45

• Remaja laki-laki dan perempuan yang berada da!am rentang usia 12-

16 tahun.

• Pernah atau teridentifikasi melakukan bullying.

3.4.3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling atau sampel bertujuan yang dilakukan dengan cara

mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi

berdasarkan atas adanya tujuan (Arikunto, 2002). Purposive sampling atau

sampling berdasar pertimbangan, dasarnya berkaitan den1~an pemilihan

sampel yang dipercayai representatif untuk populasi tertentu (Sukadji, 2000).

Sampel yang purposive adalah sampel yang dipilih dengan cermat sehingga

relevan dengan rancangan riset. Peneliti akan berusaha a1~ar dalam sampel

terdapat wakil-wakil segala lapisan populasi. Dengan demi:kian, di usahakan

agar sampel tersebut memiliki cirri-ciri yang esensial, strata apa yang harus di

wakili, tergantung pada penilaian atau pertimbangan pene11iti. Oleh karena itu,

purposive sampling ini disebut juga judgmental sampling (Sumarsono, 2004).

3.5. lnstrumen Penelitian

lnstrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan skala. Kerlinger (1973; dalam sevilla, 1993) mendefinisikan

Page 58: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

46

skala sebagai suatu perangkat simbol atau angka-angka dalam bentuk simbol

atau angka yang ditetapkan menurut aturan individu (atau tingkah laku

mereka) dimana skala diterapkan, penetapan dinyatakan melalui pernilikan

individu skala apa saja yang dianggap perlu diukur.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala model Likert yang

dimodifikasi yang terdiri dari empat pilihan jawaban, yaitu :sangat setuju,

setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dalam penelitian ini terdapat dua

skala, yaitu :

Skala faktor-faktor munculnya konformitas kelompok sebaya

Skala faktor-faktor munculnya konformitas kelompok sebaya berdasarkan

teori yang dikemukakan oieh Sears, Freedman, Peplau (2000) mengenai hal-

hal yang mendorong timbulnya perilaku konformitas yang disesuaikan

dengan tujuan penelitian ini yaitu konformitas pada kelompok sebaya, yang

• terdiri dari indikator-indikator : kurangnya informasi, rasa takut terhadap '

celaan sosial, rasa takut terhadap penyimpangan, kekompakkan kelompok,

kesepakatan kelornpok, ukuran kelornpok, kepercayaan terhadap kelornpok,

dan kepercayaan yang lernah terhadap diri sendiri. Berikut ini adalah blue

print dari skala faktor-faktor rnunculnya konformitas kelornpok sebaya:

Page 59: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

47

Tabel 3.1 BLUEPRINT

SKALA FAKTOR-FAKTOR MUNCULNYA KOl~FORMITAS KELOMPOK SEBA YA -lndikator Favorable Unfavorable Jumlah

Kurangnya informasi 1,2, 3,4,5,6, 7 8, 10, 11, 14, 15 12

Rasa takut terhadap celaan sosial 9, 13, 16, 18 19,20,21 7

Rasa takut terhadap 17, 22, 23, 25, 24,26,28,29 8 oenvimoanaan Kekompakkan kelompok 27,31, 33 30, 32 5

Kesepakatan kelompok 37,39,41,43 34,35 6

Ukuran kelompok 36,47,49 38,40,44 6

Kepercayaan terhadap kelompok 45,46 42,51, 52 5 --

Kepercayaan yang lemah 12,53,54 48, 50, 5!), 56 7 terhadap diri sendiri

Jumlah 30 26 56

Skala perilaku bullying

Skala perilaku bullying berdasarkan teori bentuk-bentuk perilaku bullying

yang dikemukakan oleh Sullivan, dkk., (2005), yang terdiri dari aspek-aspek:

bullying fisik, bullying nonfisik verbal, bullying nonfisik nonverbal langsung,

bullying nonfisik nonverbak tidak langsung, dan merusak benda milik orang

lain. Adapun blue print dari skala perilaku bullying adalah sebagai berikut: )

Tabel 3.2 BLUEPRINT

SKALA PERILAKU BULL YING Aspek lndikator Favorable T Unfavorable

!lying Fisik menggigit, memukul, menendang, 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, :26, 28, 30, 32, 34, mencubit; mencakar, mendorong, 15, 17, 43, 45, 36, menjambak, atau bentuk serangan fisik yang lainnya.

flying . telefon ancaman, meminta uang 19, 21, 23, 25, 27, 38, 40, 42, 44, ifisik: atau barang dengan paksa 29, 31, 33, 35, 37, rbal ('memalak'), mengintimidasi, 39, 41,

rnemberi panaailan nama (name-

Jumlah

17

16

Page 60: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

48

calling), mencela/mengejek ras, memaki, dan menvebarkan aosio.

I lying gerak tubuh yang kasar, melihat 47, 49, 51, 46, nfisik: dengan sinis, menampilkan mimik inverbal muka yang jahat. 1gsung 11/ying menjauhi seseorang, 2, 4, 6, 53, 55, 57, 48, 50, 52, 54, 56, nfisik: memanipulasi persahabatan 59, 61. 63, in verbal sehingga menjadi retak, sengaja ak mengucilkan atau mengabaikan, 1gsung mengirimkan surat kaleng, dan

membuat orang dibenci oleh orana lain.

erusak menyobek pakaian, merusak 8, 10, 12, 14, 16, 18, 58,60,62 ~nda milik buku, menghancurkan dan 20, 22, 24, ang lain menaambil benda milik orana lain

Jumlah 44 19

3.6. Telmik Uji fnstrumen

3.6.1. Uji Validitas

Validitas adalah derajat ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti

sebenarnya yang diukur (Sevilla, 1993). Pengujian validitas dilakukan untuk

mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan dci+" ~·3r~1 akurat

sesuai dengan tujuan ukurnya (dalam Az:.Nar, 2005). Dalam uji validitas skala

yang digunakan dalam penelitian ini akan dihitung koefisien korelasi diantara )

skor-skor skala dengan program SPSS 11.5 menggunakan formula korelasi

product-moment, yaitu:

D<Y - (EX)(EY)/ n

2 2 2 2 ,/(D< -{LX) )I n { r.v -{EV) }/ n

keterangan:

X dan Y = skor masing-masing skala

n = banyaknya subjek

4

14

12

63

Page 61: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

49

Item-item yang dapat dikatakan valid adalah item -item yang memiliki

koefisien validitas minimal 0,30. Sesuai dengan yang dikatakan oleh

Cronbach dalam Azwar (2005), dikatakannya bahwa koefisien yang berkisar

antara 0,30 sampai dengan 0,50 telah dapat memberikan k.ontribusi yang

baik terhadap efisiensi suatu lembaga pelatihan.

Setelah dilakuk.an uji coba pada skala fak.tor-faktor munculnya k.onformitas

kelompok sebaya, maka diperoleh item-item yang valid sebanyak 37 item dari

56 item yang ada.

Tabel 3.3

BLUEPRINT

ITEM FAKTOR-FAKTOR MUNCULNYA SKALA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA

lndikator Favorable Unfavorable Jumlah

Kurangnya informasi 1*, 2*, 3•, 4, 5*, 6'\ 7* 8*, 10, 11', 14, 15 12

Rasa takut terhadap ceJaan sosial 9*, 13', 16, 18 19*, 20, 21 * 7 -

Rasa takut terhadap 17, 22, 23*, 25*, 24, 26*, 28*, 29 8 oenvimoanaan Kekompakkan kelompok 27, 3·1·, 33* 30*, 32* 5

Kesepakatan kelompok 37, 39*, 41, 43 34*, 35* 6

Ukuran kelompok 36*, 47', 49 :i8*. 40'\ 44 * 6

' Kepercayaan terhadap kelompok 45*, 46* 42, 51*, 52* 5

Kepercayaan yang lemah 12*, 53*, 54* 48*, 50, 55*, 56 '7 terhadao diri sendiri

Jumlah 30 26 56

* item yang valid

Sedangkan pada skala perilaku bullying terdapat 50 item yang valid dari 63

item yang ada.

Page 62: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Aspek

11/ying Fisik

11/ying nfisik : 'rbal

11/ying nlisik: mverbal 1QSUJ1Q 1llying nfisik: mverbal ak 1gsung

~rusak

:nda milik ana lain Jumlah

Tabel 3.4

BLUE PRINT ITEM SKALA PERILAKU BULL YING

lndikator Favorable

menggigit, memukul, menendang, 1 *, 3*, 5, 7•, 9*, 11'", mencubit, mencakar, mendorong, 13*, 15*, 17*, -43*, menjambak, atau bentuk 45*, seranaan fisik yana lainnva. telefon ancaman, meminta uang 19', 21·. 23', 25·, atau barang dengan paksa 2r, 29, 31 '. 33'. 35', ('memalak'), mengintimidasi, 37*, 39*, 41 *, memberi panggilan nama (name-calling), mencela/mengejek ras, memaki, dan menvebarkan qosip. gerak tubuh yang kasar, melihat 47*, 49*, 51*, dengan sinis, menampilkan mimik muka yang jahat.

menjauhi seseornng, 2*, 4*, 6'", 53*, 55*, memanipulasi persahabatan 57', 59, 61 *, 63*, sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng, dan membuat orang dibenci oleh oranq lain. menyobek pakaian, merusak 8*, 10', 12, 14*, 16*, buku, menghancurkan dan 18, 20*, 22, 24*, menaambil benda milik orana lain -

44 * item yang valid

3.6.2. Uji Reliabilitas

Unfavorable

26*, 28*, 30, 32, 34" 36*,

38*, 40, 42*, 44*,

46,

48, 50', 52*, 54, 56"',

58·, 60, 62*

19

Reliabilitas adalah derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ' ,

ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Sevilla, 1993). Pada penelitian ini

pengukuran reliabilitas akan dihitung dengan cara menghitung koefisien

reliabilitas alpha Cronbach, dengan program SPSS 11.!) menggunakan

rumus koefisien alpha Cronbach (Az:war, 2005), yaitu:

a = 2 [1 - s,2 + s,2 J

s 2 x

50

Jumlah

17

16

4

14

12

63

Page 63: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

keterangan:

S,2 dan S/ = Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2

= Varians skor skala

Setelah dilakukan uji coba diperoleh koefisien alpha untuk skala faktor-fator

munculnya konformitas kelompok sebaya sebesar 0,8836 dan untuk skala

perilaku bullying sebesar 0,9316. Dalam Kuncono (2005) terdapat kaidah

reliabilitas (r) menurut Guilford yaitu sebagai berikut:

Sangat reliabel

Reliabel

Cukup reliabel

Kurang reliabel

Tidak reliabel

: > 0.9

: 0.7 - 0.9

: 0.4 - 0.7

: 0.2-0.4

: < 0.2

Oleh karena itu dapat ditafsirkan bahwa untuk koefisien reliabilitas skala

faktor-faktor rnunculnya konforrnitas kelornpok sebaya sebesar 0.8836

dikatakan reliabel. Sedangkan untuk i<oefisien reliabilitas ska la perilaku

bullying sebesar 0.9316 dikatakan sangat reliabel.

Berikut ini adalah blue print kedua skala yang akan digunakan dalarn

penelitian yang sesungguhnya :

Tabel 3.5

BLUEPRINT

51

SKALA FAKTOR-FAKTOR MUNCULNYA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA UNTUK

PENELITIAN

lndikator Favorable Unfa

Kurangnya informasi 1, 2, 3,4, 5,6 7,9

Page 64: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Rasa takut terhadap 14, 15 16, 17 4 oenvimoanqan Kekompakkan kelompok 19,21 18,20 4

Kesepakatan kelompok 26 22, 23 3

Ukuran kelompok 24, 31 25, 27, 2B 5

Kepercayaan terhadap kelompok 29, 30 33, 34 4

Kepercayaan yang lemah 10,35, 36 32,37 5 terhadap diri sendiri ·---- ·---- ·------·------------·-

Jumlah 20 17 37

Aspek

/lying Fisik

/lying nfisik : rbal

r/Jying nfisik: mverbal lQSUnq 1/Jying nfisik: mverbal ak 1gsung

:;n.:sak rnda milik ano lain Jumlah ------

Tabel 3.6

BLUE PRINT

I

SKALA PERILAKU BULL YING UNTUK PENELITIAN - - --

lndikator Favorable Unfavorable

menggigit, memukul, menendang, 1, 3, 6, 8, 10, 11, 13, 22,24,27,29 mencubit, mencakar, mendorong, 15, 35, 37 menjambak, atau bentuk seranoan fisik vano lainnva. -telefon ancaman, meminta uang 16, 18, 19, 21, 23, 31,34,36 atau barang dengan paksa 25, 26, 28, 30, 32, 33 ('memalak'), mengintimidasi, memberi panggilan nama (name-calling), mencela!mengejek ras, memaki, dan menyebarkan qosio. gerak tubuh yang kasar, melihat 38, 39,41 dengan sinis, menampilkan mimik muka yang jahat.

menjauhi seseorang, 2, 4, 5, 43, 44, 46, 40,42,45 memanipulasi persahabatan 48, 50, sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng, dan membuat orang d1benci oleh orana lain. rr:Gnycbck rakaian, merusak 7, 9, 12, 14, 17, 20 47, 49 buku, menghancurkan dan menaambil benda milik orana lain

38 12

52

·-Jumlah

14

---14

3

11

'

8

50 I

Page 65: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

53

3.7. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa statistik untuk melihat

hubungan antara dua variabel penelitian. Perhitungan statistik menggunakan

program komputer SPSS 11.5 den!]an rum us Speannan 's Rank Corelation

dalam Reksoatmodjo (2007), sebagai berikut:

rs = 1 -

keterangan:

r, : koefisien antar jenjang (rank)

n : jumlah subjek

l:D2 : jumlah kuadrat beda antar jenjang setiap subjek

3.8. Prosedur Penelitian

a. Tahap persiapan penelitian

> Alat penelitian : (a) membuat skala penelitian untuk mengukur

konformitas kelompok sebaya dan perilaku bullying (b) melakukan uji /

coba skala kepada kelompok try out sebanyak 30 responden (c). '

analisa item yang telah di uji coba (d) menyusun da:n merapikan skala.

yang telah di uji coba untuk penelitian yang sesungguhnya.

> Subyek penelitian : (a) meminta izin kepada pihak SMP PGRI 35

Serpong (b) melakukan diskusi dengan guru BK untuk mengetahui

Page 66: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

54

subyek yang memiliki karakteristik sebagai pelaku bullying untuk

menjadi sampel penelitian.

b. Tahap pelaksanaan penelitian

Pelal<sanaan penelitian diadal<an pada tanggal 21 Januari 2009 dengan

tahapan pelal<sanaan sebagai berikut : (a) mengumpulkan responden

dalam satu ruangan yang telah ditentukan oleh guru (b) membagikan

skala penelitian kepada responden (c) rnenjelaskan petunjuk pengisian (d)

memberikan kesempatan kepada responden yang ingin bertanya (e)

meminta responden untuk memeriksa kembali sebelum mengumpulkan

skala penelitian.

• ,

Page 67: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

BAB IV

ANALISIS DAT A

4.1. Gambaran Umum Responden

Responden pada penelitian ini sebanyak 30 orang yang memenuhi

karakteristik penelitian. Adapun gambaran responden secara umum akan

dilihat dalam dua kategori yaitu jenis kelamin dan tingkatan kelas responden.

Berikut tabel gambaran responden :

Tabel 4.1

Gambaran umum responden

Kategori ,Jumlah Persentase

Jenis kelamin :

Laki-laki 16 53.33 %

Perempuan 14 46.67 %

Jumlah 30 100 % -

Tingkatan kelas :

Kelas VII 4 13.33 %

Kelas VIII 18 60%

Kelas IX 8 26.67 %

Jumlah 30 100 %

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden laki-laki sebanyak 16

orang dan responden perempuan sebanyak 14 orang. Dalam bentuk

presentase, jumlah responden lal<i-laki sebanyak 53.33% sedangl<an jumlah

Page 68: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

responden perempuan sebanyak 46.67%. Hal tersebut menggambarkan

bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak daripada siswa perempuan.

Berdasarkan tingkatan kelas, jumlah responden dengan tingkatan kelas VII

sebanyak 4 orang, kelas VIII sebanyak 18 orang, dan kEilas IX sebanyak 8

orang. Dalam persentase, jumlah responden kelas VII sebanyak 13.33 %,

responden kelas VIII sebanyak 60 %, dan jumlah responden kelas IX

56

sebanyak 26.67 %. Dapat dilihat bahwa jumlah terbanyak i:esponden berasal

dari tingkatan kelas VIII, diikuti jumlah responden kelas IX, dan jumlah

responden yang paling sedikit adalah kelas VII.

4.2. Hasil Penelitian

Seperti yang telah dikemukakan pada bab I, bahwa tujuan penelitian ini

adal.ah untuk mengetahui apakah ada hubungan nntara konformitas

kelompok sebaya dengan perilaku bullying pada remaja. Berikut hasil

penghitungan SPSS 11.5 dengan rumus Spearman's Rank Core/ation :

Tabel 4.2 Hasil Spearman's Rank Correlations

I I KONFORMI BULLYING Spearman's rho FKTRMNCL Correlation 1.000 .674( .. )

KONFORMITAS Coefficient KELOMPOK Sig. (2-tailed) .000 SEBA YA N 30 30 BULLYING Correlation .674( .. ) 1.000 Coefficient

Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

•• Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 69: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

57

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa besarnya nilai koefisien korelasi antara

variabel faktor-faktor munculnnya konformitas kelompok sebaya dengan

variabel perilaku bullying yaitu sebesar 0.67 4 cangan tingf;at :;ig.>ifi:;:ansi a =

0.01. Sehingga dapat dinyatakan bahwa :

1. Terdapat hubungan antara faktor-faktor munculnya konformitas

kelompok sebaya dengan perilaku bullying, karena nilai koefisien

korelasi 0.674 mendekati nilai r = +1. Yakni bila nilai r = 0 berarti tidak

ada korelasi, jika r = +1 atau r = -1 berarti terdapat korelasi yang

sempurna (dalam Reksoatmodjo, 2007).

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor-faktor munculnya

konformitas kelompok sebaya dengan perilaku bullying, karena jika

nilai r yang .berada antara :!:: 0.60 sampai dengan :!:: 0. 79 menunjukkan

adanya korelasi yang cukup tinggi (signifikan) (dalam Sevilla, 1993).

3. Terdapat korelasi yang positif antara faktor-faktor rnunculnya

konformitas kelompok sebaya dengan perilaku bullying. Yaitu sem?kin

tinggi konformitas maka semakin tinggi pula perilaku bullying dap

sebaliknya, jika semakin rendah konformitas maka :semakin rendah

pula perilaku bullying.

Kemudian dari tabel 4.2 dapat dilihat nilai p untuk menguji hipotesis penelitian

yang diajukan oleh peneliti. Dinyatakan bahwa jika p > O.Oti maka Ho :

Page 70: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

58

diterima dan jika p < 0.05 maka Ho : ditolak. Adapun nilai p yang diperoleh

adalah sebesar 0.000, sehingga nilai p < 0.05 yang berarti Ho yang

menyatakan bahwa tidak ada hubunganyang signifikan antara faktor-faktor

munculnya konformitas kelompok sebaya dengan perilal<u bullying pada

remaja, ditolak. Dan Ha yang menyatakan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara faktor-faktor munculnya konformitas kelompok sebaya

dengan perilaku bullying pada remaja, diterima.

4.3, Hasil Tambahan

Selain hasil penelitian utama yang telah diperoleh, penelitijuga melihat

permasalahan yang mungkin muncul pada penelitian ini sebagaimana yang

telah diungkapkan pada identifikasi masalah, diantaranya:

Bagaimana hubungan antara faktor-faktor munculnya lkonformitas

kelompok sebaya dengan masing-masing aspek perilaku bullying?

Untuk melihat hubungan antara faktor-faktor munculnya konformitas

kelompok sebaya dengan aspek bullying yang terdiri dari Hrna aspek, yaitu

bullying fisik, bullying verbal, bullying nonverbal langsung, bullying nonverbal

tidak langsung, dan bullying merusak benda milik orang lain. Maka peneliti

menggunakan rumus korelasi dari Speatman yang dihitunu menggunakan

program SPSS 11.5. Berikut ini adalah tabel nilai r yang diperoleh :

Page 71: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

59

Tabel 4.3 Hasil korelasi antara faktor-faktor munculnya konformitas kelompok

sebaya dengan aspek-aspek bullying

Bullying Bullying Bullying Bullying Bullying Fisik Verbal Nonverbal Nonverbal Merusak

langsung tdk langsung benda milik oranq lain

Fktr mncl 0.691

I 0.546 0.287 0.598 0.670

Konformitas

slompok sebaya I

Dari tabel nilai r yang diperoleh di atas, maka hubungan antara konformitas

kelompok sebaya dengan aspek perilaku bullying adalah s.ebagai berikut:

Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor-faktor munculnya

konformitas kelompok sebaya dengan bullying fisik. Terdapat hubungan

yang signifikan antara faktor-faktor munculnya ko'lformitas kelompok sebaya

dengan bullying merusak benda rnilik orang lain. Terdapat hubungan yang

signifikan antara faktor-faktor munculnya konformitas kelompok sebaya

dengan bullying nonverbal tidak langsung. Terdapat hubungan yang·

signifikan antara konformitas faktor-faktor munculnya kelompok sebaya )

dengan bullying verbal. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antar'il

faktor-faktor munculnya konformitas kelompok sebaya dengan bullying

nonverbal langsung.

Page 72: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

60

Bagaimana hubungan antara faktor-faktor munculnya konformitas

kelompok sebaya dengan masing-masing aspek perilaku bullying pada

remaja laki-laki?

Tabel 4.4 Hasil korelasi antara faktor-faktor munculnya konformitas kelompok

sebaya dengan aspek-aspek bullying pada remaja laki-laki

Bullying Bullying Bullying Bullying Bullying Fisik Verbal Nonverbal Nonverbal Merusak

langsung tdk langst:~g C;Dnda milik orang lain

Fktr mncl 0.815 0.753 0.603 0.1'16 0.704

Konfonnitas

ilompok sebaya

Dari tabel nilai r yang diperoleh di atas. maka hubungan antara faktor-faktor

munculnya konformitas kelompok sebaya dengan aspek perilaku bullying

pada remaja laki-laki adalah sebagai berikut: Terdapat hubungan yang

signifikan antara faktor-faktor munculnya konformitas kelompok sebaya

dengan bullying fisik. Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor-faktor )

munculnya konformitas kelompok sebaya dengan bullying verbal. Terdapat

hubungan yang signifikan antara faktor-faktor munculnya konformitas

kelompok sebaya dengan bullying nonverbal tidak langsun9. Terdapat

hubungan yang signifikan antara faktor-faktor munculnya konformitas

kelompok sebaya dengan bullying merusak benda milik orang lain. Terdapat

Page 73: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

61

hubungan yang signifikan antara faktor-faktor munculnya konformitas

kelompok sebaya dengan bullying nonverbal langsung.

Bagaimana hubungan antara faktor-faktor munculnya l<onformitas

kelompok sebaya dengan masing-masing aspek perilaku bullying pada

remaja perempuan?

Tabel 4.5 Hasil korelasi antara faktor-faktor munculnya konformitas kelompok

sebaya dengan aspek-aspek bullying pada remaja perempuan

Bullying Bullying Bullying Bullying Bullying Fisik Verbal Nonverbal Nonverbal Merusak

langsung tdk Jangsung benda milik orana lain

Fktr mncl 0.661 0.353 0.080 0.569 0.500

Konformitas

elompok sebaya

Dari tabel nilai r yang diperoleh di atas, maka hubungan antara faktor-faktor

rnunculnya konformitas kelornpok sebaya dengan aspel< perilaku bullying

pada rernaja perernpuan adalah sebagai berikut: Terdapat hubungan yang

signifil<an antara faktor-faktor munculnya konforrnitas kelompok sebayc;i

dengan bullying fisil<. Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor-faktor

munculnya konforrnitas kelompok sebaya dengan bullying nonverbal tidak .

langsung. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor-faktor

munculnya konforrnitas kelompok sebaya dengan bullying rnerusak benda

rnilik orang lain. Tidak ter:lapat hubungan yang signifikan antara faktor-faktor

Page 74: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

62

munculnya konformitas kelompok sebaya dengan bullying verbal. Tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara faktor-faktor munculnya

konformitas kelompok sebaya dengan bullying nonverbal langsung.

Bagaimana perilaku bullying yang muncul pada remaja?

Selain melihat bagaimana hubungan antara konformitas demgan aspek-aspek

bullying, peneliti juga melakukan uji crosstab untuk melihat persentase

perilaku bullying yang muncul pada responden. Peneliti akan melihat

persentase tersebut berdasarkan jenis kelamin dan tingkatan kelas

responden. Hasil uji crosstab adalah sebagai berikut :

Tabet 4.6

Perilaku bullying yang muncul pada responden

Subjek Bullying Bullying Bullying Bullying Bullying Total fisik verbal nonverbal nonverbal merusak

Langsung Tidal< benda milik larigsung orang lain

(%) (%) (%) (O~ (%) (%) 1nis kelamin:

~

ki-laki 23,3 6,7 16,7 0 6,7 53,3

1rempuan 10,0 0 33,3 3,3 0 46,7

1mlah 33,3 6,7 50 3,3 6,7 100

~gkatan kelas :

ilas VII 3,3 3,3 6,7 0 0 13,3

Page 75: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

63

ilas VII 20,0 0 30,0 0 6,7

~las IX 10,0 3,3 13,3 ~1,3 0

1mlah 33,3 6,7 50 3,3 6,7

--~

Dari label di atas dapat disimpulkan bahwa pada remaja laki-laki persentse

perilaku bullying yang terbesar adalah 23,3 % untuk bullying fisik dengan

persentase total perilaku bullying sebesar 53,3 %. Pada remaja perempuan

persentase perilaku bullying yang terbesar adalah 33,3 % untuk bullying

nonverbal langsung dengan persentase total perilaku bullying sebesar 46,7%.

Sedangkan berdasarkan tingkatan kelas total persentase perilaku bullying di

kelas VII sebesar 13,3 %, kelas VII sebesar 56,7 %, dan kelas IX sebesar

30 %. Persentase tertinggi di ketiga tingkatan kelas adalah sama yaitu pada

perilaku bullying nonverbal langsung; pada kelas VII sebesar 6,7 %, kelas Viii

sebesar 30,0 %, dan kelas IX sebesar 13,3 %.

Apakah ada perbedaan faktor-faktor munculnya konformitas kelompo'k

sebaya dan perilaku bullying antara remaja laki-laki dan remaja

perempuan?

Untuk melihat apakah ada perbedaan konformitas kelompok sebaya dan

perilaku bullying antara remaja laki-laki dengan rerr.aja perempuan, maka

dilakukan uji t dengan hasil sebagai berikut:

56,7

30

100

Page 76: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Fktr mncl Konformitas kelompok sebava Bullying

Tabel 4.7

Hasil uji t

Equal variances assumed

Equal variances not assumed

Equal variances assumed

Equal variances not assumed

64

T df Sig.

0, 102 28 0,919

0,105 25,277 0,917

-~28 0,047

-2, 133 26,814 0,042

Dari hasil uji t yang telah dilakukan, pada faktor-faktor munculnya konformitas

kelompok sebaya didapatkan nilai t sebesar 0, 102 dan nilai p sebesar 0, 919.

Dimana jika nilai p < 0.05, maka Ho yang menyatakan ada perbedaan faktor-

faktor munculnya konformitas kelompok sebaya antara remaja laki-laki dan

perempuan, ditolak. Dan nilai p yang diperoleh > 0.05, maka berarti Ho yang

menyatakan tidak ada perbedaan faktor-faktor munculnya konformitas

kelompok sebaya antara remaja laki-laki dan perempuan, diterima.

Sedangkan pada perilaku bullying didapatkan nilai t sebesar -2,083 dan nilai

p sebesar 0.047. Dimana jika nilai p < 0.05, maka Ho yang menyatakan ada

perbedaan perilaku bullying antara remaja laki-laki dan perempuan, ditolak.

Dan nilai p yang diperoleh > 0.05, maka berarti Ho yang menyatakan tidak

ada perbedaan perilaku bullying antara remaja laki-laki dan perempuan,

diterima.

Page 77: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

BABV

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Seperti yang telah dijelaskan pada bab pendahuluan bahwa penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara faktor-faktor

munculnya konformitas kelompok sebaya dengan perilaku bullying pada

remaja.

Dari hasil penelitian yang telah dibahas pada bab IV, maka diperoleh

kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang signifikan antara faktor-faktor munculnya

konformitas kelompok sebaya dengan perilaku bullying pada remaja.

Berdasarkan hasil temuan tambahan diperoleh kesimpulan bahwa diantara

aspek··aspek perilaku bullying, faktor-faktor munculnya konformitas kelompok

sebaya memiliki hubung2n yang paling signifikan dengan aspek perilaku • '

< bullying fisik. Begitupula dengan konformitas kelompok sebaya pada remaja

laki-laki dan remaja perempuan juga memiliki hubungan yang paling

singnifikan dengan aspek perilaku bullying fisik.

Page 78: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

66

Kemudian perilaku bullying yang muncul dengan persenta:se tertinggi pada

remaja laki-laki adalah perilaku bullying fisik. Dan pada rernaja perempuan ·

diperoleh persentase tertinggi pada perilaku bullying nonverbal langsung.

Sedangkan persentase berdasarkan tingkatan kelas, baik di kelas VII, kelas

VIII, dan kelas IX menghasilkan persentase tertinggi pada perilaku bullying

nonverbal langsung. Peneliti juga melakukan uji t terhadap faktor-faktor

munculnya konformitas kelornpok sebaya dan perilaku bullying pada remaja

laki-laki dan perempuan yang hasilnya adalah tidak ada perbedaan faktor­

faktor munculnya konformitas kelompok sebaya dan perilaku bullying antara

remaja laki-laki dan remaja perempuan.

5.2. Diskusi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dinyatakan terdapat

hubungan antara faktor-faktor munculnya konformitas kelompok sebaya

dengan perilaku bullying pada remaja.

Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Di~a

Chairani (2005) mengenai gambaran proses kelompok pada sebuah geng

pelaku bullying. Dalam hal ini proses kelompok yang dimaksud oleh peneliti

adalah melihat pengaruh sosial (konformitas, compliance, dan obdiance)

yang manakah yang muncul, serta peneliti ingin melihat bagaimana peran

anggota geng tersebut dalam konteks perilaku bullying. Didapatkan hasil

bahwa pengaruh sosial yang terlihat pada anggota geng dalam melakukan

Page 79: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

•'I UT 67

perilaku bullying berupa konformitas. Dimana anggota geng melakukannya

agar mereka tetap sejalan dengan keinginan kelompok dan diakui bahwa

dirinya masih menjadi bagian dari kelompok.

Secara teoritis menurut Santrock (2005), tekanan untuk melakukan

konformitas menjadi semakin kuat selama usia remaja. Dan tekanan

kelompok dalam konformitas pada remaja bisa berpengaruh positif dan

negatif. Hal tersebut didukung oleh Berndt (1979; dalarn Santrock, 1995),

bahwa pada usia remaja, konformitas dengan teman sebaya; khususnya

dengan standar anti sosial mereka; memuncak.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Staub (1996)

dalam Sar'wono (1999) bahwa tekanan atau desakan dari kelompok dan

identitas kelompok serta adanya deindividuasi (identitas sebagai individu

tidak akan dikenal) dapat mempengaruhi timbulnya perilaku agresif. Dapat

dikatakan bahwa perilaku bullying merupal<.an bentuk perilaku agresif yang

dapat muncul karena adanya pengaruh dari kelompok.

Pada penelitian ini juga dapat dilihat bahwa secara umum, korelasi yang

signifikan terdapat pada faktor-faktor munculnya konformitas kelompok

sebaya dengan aspek bullying fisik. Faktor-faktor munculnya konformitas

kelompok sebaya pada remaja laki-laki terdapat korelasi yang signifikan

• ,.

dengan aspek bullying fisik. Begitupula pada remaja perempuan faktor-faktor

Page 80: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

68

munculnya konformitas kelompok sebaya berkorelasi signifikan dengan

aspek bullying fisik. Hal tersebut menunjukkan bahwa perilaku bullying fisik

yang muncul pada remaja berkaitan erat dengan perilaku konformitas mereka

terhadap kelompok sebayanya. Dapat dikatakan perilaku bullying fisik yang

belakangan ini sering muncul pada remaja karena mengikuti perilaku remaja-

remaja yang lainnya.

Pada hasil uji crosstab yang dilakukan menunjukkan bahwa remaja laki-laki

memiliki persentase yang tinggi pada perilaku bullying fisik dan remaja

perempuan memiliki persentase tinggi pada perilaku bullying nonverbal tidak

langsung. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang diungkapkan oleh

Smith (1999) dan Smith dan Sharp (1994) dalam Sullivan (2000), bahwa anak

laki-laki lebih menyukai membully secara fisik dari pada anak perempuan,

dan anak perempuan lebih memilih bullying yang tidak lan9sung seperti

dengan sengaja menyebarkan gossip yang buruk.

• '

Berbeda dengan teori yang diungkapkan oleh Smith & Sharp diatas. Hasil uji t

yang diperoleh pada penelitian ini adalah tidal< ada perbeclaan perilaku

bullying antara remaja laki-laki dan remaja perempuan. Disimpulkan oleh

peneliti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perilaku

bullying yang dimunculkan oleh remaja laki-laki dan remaja perempuan. Yang

Page 81: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

berarti bahwa baik remaja laki-laki maupun remaja perempuan keduanya

memunculkan perilaku bullying yang tidak jauh berbeda.

69

Hasil uji t pada faktor-faktor munculnya konformitas kelompok sebaya

dihasilkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan faktor-faktor

munculnya konformitas kelompok sebaya antara remaja lal<i-laki dan remaja

perempuan. Sedangkan dalam Feldman (1995), dinyatakan bahwa

perempuan lebih l<onform daripada lal<i-laki. Artinya perempuan cenderung.

untuk melakul<an konformitas daripada laki-laki. Perbedaan antara teori dan

hasil uji t yang telah dilaksanakan, dapat disebabkan oleh jumlah sampel

yang kurang banyak padc: penelitian ini ataupun adanya perbedaan latar

belakang dan kebudayaan masyarakat di luar negeri dengan masyarakat

Indonesia.

5.3. Saran

Berdasarl<an hasil penelitian yang telah dilakul<an, peneliti sadar bahwa pada

penelitian ini terdapat keterbatasan. Terutama dalam hal sampel penelitian,

peneliti merasa bahwa sampel yang diambil sangat terbatas. Oleh karena itu

peneliti mengungkapl<an beberapa hal yang dapat dipe1timbangkan sebagai

saran. Diantaranya sebagai berikut:

Saran untuk penelitian selanjutnya :

Bagi peneliti mendatang : diharapkan untul< penelitian selanjutnya dapat

memperbanyak sampel penelitian serta bagi peneliti yang berminat untuk

Page 82: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

70

melakukan penelitian lanjutan diharapkan dapat melaksanakan penelitian

kualitatif mengenai perilaku bullying untuk mendapatkan informasi yang lebih

mendalam, baik mengenai penyebab terjadinya bullying maupun hal-hal yang

dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi bullying.

Saran praktis :

a. Bagi orang tua : agar lebih menjaga pergaulan remaja, serta dapat

lebih memperhatikan lingkungan sosial remaja yan~1 ternyata rentan

terpengaruh oleh teman sebayanya.

b. Bagi sekolah : diharapkan dapat untuk lebih memperhatikan lagi

kondisi siswa didiknya, seperti kondisi emosi serta perilaku siswa agar

proses pendidikan dapat berjalan lebih baik lagi. Selain itu diharapkan

dapat menjadi antisipasi bagi pihak sekolah agar bullying di sekolah

tidak semakin rneluas. Sebagai contoh, pihak sekolah lebih

memperhatikan dan mengawasi jalannya kegiatatan-kegiatan siswa

' yang memungkinkan munculnya tindakan bullying, seperti pelantikan

pada kegiatan ekstrakuril<uler dan kegiatan masa orientasi sisw~

(MOS).

c. Bagi remaja : diharapkan dapat lebih waspada pada pergaulannya

dan dapat menjaga diri dari pengaruh negatif di lingkungan sosialnya,

khususnya di sel<olah.

Page 83: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

DAFT AR PUST AKA

Andy Mappiare,.(1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Baron, Robert A. and 5yrne, Donn. (2000). Social psychology ninth edition.

Boston: Allyn and Bacon.

Chaplin, J.P.(1999). Kamus Lengkap Psikologi, Kartini Kartono (Telj.).

Jakarta : Rajawali.

71

Disa Chairani,. (2005). Gambaran proses kelompok pada sebuah peer group

pelaku builying di SMA ,,"Z". Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas

Indonesia.

Feldman, Robert S. (1995). Social Psychology. New Jersey: Prentice Hall.

Greta L. Sumarhudoyo, (2004). Hubungan po/a attachment dan intensi untuk

melakukan perilaku bullying. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas

Indonesia.

HM. Sonny Sumarsono. (2004). Metode Riset Sumber Da)la Manusia.

Jakarta: Graha llmu.

Hurlock, Elizabeth.(1998). Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT. Erlangga.

Kuncono. (2005). Aplikasi komputer psikologi, diktat kuliah dan panduan

praktilwm. Jakarta: Universitas Persada Indonesia.

Myers, David G. (2005). Social Psychology eight ed. New York: Mc Graw Hill.

Saifudin Azwar,. (2005). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 84: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Saifudin Azwar,. (2005). Penyusunan ska/a psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

72

Salmivalli et al. (1996). Bullying as a group process: participant roles and their

relations to social status within the group. Journal of aggressive behaviour

22, 1-15.

Santrock, John W. (1995). Life-span development: perkembangan masa

hidup, edisi 5 jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Santrock, John W. (2005). Adolescence tenth edition. Boston: Mc Graw Hill,

USA.

Sarlito W Sarwono,. (2002). Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sarlito W Sarwono,. (1999). Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka.

Sears, Freedman, and Peplau.(2000). Psiko/ogi Sosialjilid 2. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Sears, Peplau, anJ Taylor.(1991). Social Psychology. 7th 1~dition. USA:

Prentice Hall International Ltd.

SEJIWA. (2008). Mengatasi kekerasan di sekolah dan lingkungan sekitar

anak. Jakarta: PT. Grasindo.

Sevilla, C. G., et.al. (1993). Pengantar metode penelitian. ,Jakarta: Penerbit

Universitas Indonesia.

Sharp, Sonia, and Smith, Peter K. (1994). Tackling Bullying in your school. A

practical handbook fbr teachers. New York: Routledge.

Page 85: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Siti Maryanah,. (2006). Hubungan Konfonnitas Kelompok Sebaya Dengan

Kenakalan Remaja Awai Siswa Mts. Al hidayah Depok. Skripsi. Jakarta:

Fakultas Psikologi UIN.

73

Soetarlinah Sukadji,. (2000). Menyusun dan mengeva/uasi /aporan penelitian.

Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Suharsini Arikunto,. (2002). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Penelitian.

Jakarta : Rineka Cipta.

Sullivan, Keith. (2000). The anti-bullying handbook. Oxford University Press.

Sullivan, Keith; Cleary, Mark, and Sullivan, Ginny. (2005). Bullying in

secondary schools: what it looks like and how to managei it. Paul Chapman

Publshing & Corwin Press.

Tedjo N. Reksoatmodjo.(2007). Statistika untuk psikologi clan pendidikan.

Bandung: PT Refika Aditama.

Theresia Kaunang,. (18 November 2007). "Bullying" Pn~man Keci/ Di

Sekolah. Jakarta: Suara Pembaruan.

Tim SEJIWA. (17 Mei 2008). Berbagai Upaya Penangan Bullying: laporan

hasi/ riset & penerapan sistem sekolah damai (SEMAI). ,lakarta.

Internet:

Conger, J.J. (1991). Adolescence and youth (4th ed). New York: Harper

Collins. retrived from:

http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/remaja.html

Page 86: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Hurlock, E. (1990). Developmental psychology: a lifespan approach.

Boston: McGraw-Hill. retrived from:

http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/remaja.html

LIN. (2008). Hati-hati Bullying di Sekolah. retrived from:

http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/17115195762/

74

Papalia, DE., Olds, S. W., & Feldman, Ruth D. (2001). Human development

(8th ed.). Boston: McGraw-Hill. retrived from:

http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/remaja. html

Riauskina, I. I., Djuwita, R., dan Soesetio, S. R. (2005). "Gencet-gencetan" di

mata siswalsiswi kelas 1 SMA: Naskah kognitif ientang arti, skenario, dan

dampak ''gencet-gencetan". Jumal Psiko/ogi Sosial, 12 (01), 1 -13. retrived

from: http://popsy.wordpress.com/20

http://psychemate.blogspot.com/2007 /12/remaja.html.

Page 87: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

2 2 4 2 2 2 322141 1 3 4 4 4 2 1 4 3 3 1 4 2 1 3 1 2 4 3 3 1 2 1 4 3 1 90 3 1 3 3 2 3 4334322 1 1 2 4 2 1 2 1 2 1 3 3 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 75 4 3 2 1 2 2 3112322 3 1 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 3 1 74 5 3 21234231 3 2 2 1 1 2 4 2 1 2 1 2 2 3 2 1 4 4 1 3 1 3 1 1 4 2 1 1 78 6 2 3 4 1 3 3222422 2 2 4 3 2 1 2 2 2 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 86 7 2 2 3 2 3 3222322 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 81 8 2 1 2 1 2 114241 1 4 4 1 4 1 1 2 1 1 2 2 2 3 4 3 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 73 9 1 2 1 2 3 3132422 2 3 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 3 2 2 1 1 1 3 2 1 67

10 2 2 1 3 3 2132332 2 2 3 1 1 1 2 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 1 2 1 2 3 2 2 1 75 11 3 3 2 2 3 2223322 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 91

c: 12 2 3 2 1 4 3222342 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 2 1 2 1 89 ~ 13 2 3 2 2 4 3222322 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 2 3 3 2 91 c: g_ 14 3 2 1 2 3 423121 3 2 2 2 1 1 4 2 2 1 2 2 2 4 4 3 2 3 2 3 1 2 3 2 3 2 84 (/) 15 2 ~ 3 2 2 3 4 2 3 1 1 2 4 2 3 4 1 1 4 1 1 2 1 2 2 4 3 4 1 3 1 3 1 2 3 2 3 1 84 ~ 16 3 0 2 3 1 2 2 2 2 1 3 3 1 2 3 3 4 2 2 3 2 2 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 1 1 4 2 3 1 94 E 17 3 2 2 2 2 3113312 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 88 g 18 1 3 3 3 3 2233424 4 3 2 1 2 1 3 1 1 2 1 1 3 2 2 2 2 2 3 1 1 3 2 2 1 81

19 2 2 2 2 3 3114221 1 2 3 2 1 2 2 3 2 1 2 2 4 1 4 3 3 2 4 1 4 3 2 4 1 84 20 4 1 1 1 3 1212421 2 1 4 1 1 1 3 1 3 1 1 3 2 3 2 2 4 4 4 1 1 2 2 3 1 76 21 3 2 2 2 3 212341 1 1 1 4 1 1 1 3 1 2 1 2 3 1 1 2 1 2 2 3 1 1 2 3 2 1 69 22 2 3 3 2 3 4 1 3 1 2 2 2 2 2 2 4 1 1 2 1 3 2 1 2 2 3 3 1 2 2 2 1 2 1 2 3 2 77 23 2 3 2 2 3 3333321 1 2 3 4 2 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 1 84 24 2 3 3 3 2 3123322 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 1 1 2 1 3 2 1 78 25 3 2 3 1 3 3111421 1 1 2 3 2 1 3 1 2 1 1 3 3 1 3 1 2 3 3 1 1 2 2 3 1 72 26 3 3 2 2 2 3142422 1 2 2 1 1 2 3 2 2 1 3 2 2 4 2 2 3 3 3 1 1 2 4 3 1 83 27 4 3 2 2 3 423331 1 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 2 • 2 3 3 2 1 3 3 2 < 83 I ' 28 3 2 2 2 2 411341

.., ' ~ .., ..,

" 3 3 " " .., ..,

" 0 0 0 0 0 0 .., 0 0 2 0 3 2 87 " " " "- " " " 4 " " 4 v " v v ' v ' ' ' v

29 1 3 3 2 3 3231442 1 1 3 1 1 1 4 3 2 3 2 4 2 4 3 2 2 2 1 1 2 1 4 1 2 84 30 1 3 3 2 3 3333442 1 2 3 1 1 1 4 2 2 3 2 4 2 4 3 1 2 2 1 1 1 1 4 1 1 84

2426

Page 88: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 o 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 26 29 30 31 ;:iz 33 34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 1 2 2 2 3 3 4 3 4 4 3 2 3 2 3 2 2 4 2 4 2 3 1 3 4 2 4 2 3 1 3 4 1 3 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 3 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 3 1 2 4 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 4 2 2 1 2 3 1 2 2 2 3 5 3 1 4 2 2 4 1 1 1 4 3 2 3 1 1 4 2 3 1 1 3 1 4 2 3 2 1 2 1 2 1 3 2 2 6 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 7 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 8 2 1 2 1 2 1 2 4 1 1 2 1 2 4 1 4 2 1 1 3 1 1 3 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 4 9 1 1 1 1 2 1 3 3 1 1 2 1 3 2 1 2 2 1 1 1 2 1 3 2 4 2 1 2 2 1 1 2 2 1

10 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 4 3 2 4 2 4 2 11 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2

c: 12 1 1 1 1 1 1 2 2 4 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 4 ~ 13 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 4 c: g_ 14 4 2 3 1 1 2 2 1 2 2 4 3 3 2 3 1 1 2 1 2 3 3 4 2 4 2 2 1 2 4 2 3 2 1 !/) 15 4 ~ 4 2 2 1 1 2 1 1 2 3 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 4 3 3 4 2 2 1 2 4 2 3 2 1 ~ 16 3 0 3 4 1 2 1 2 1 3 4 2 3 4 1 2 2 3 3 3 4 1 2 2 1 4 1 3 2 2 1 4 4 3 3 ~ 17 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 4 3 1 2 2 2 1 2 2 4 4 2 3 2 3 2 4 2 4 2 1 2 c: 18 3 2 3 2 1 4 2 3 4 4 2 2 3 4 1 2 1 3 3 1 4 3 3 2 2 3 2 3 1 2 2 3 3 2

19 3 1 2 2 1 4 4 3 4 4 2 2 4 2 1 2 3 3 2 1 4 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 4 20 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 4 2 1 2 1 4 2 3 2 1 2 2 1 21 1 1 1 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 4 3 1 2 2 4 2 3 2 1 3 1 1 22 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 3 2 3 1 3 2 2 1 4 4 3 3 23 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 3 2 2 3 2 3 2 3 4 1 3 2 3 2 24 1 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 4 3 2 4 2 3 3 25 4 2 1 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 2 4 2 3 1 1 3 2 3 1 2 3 1 2 2 2 2 1 3 2 26 2 2 2 2 1 3 1 1 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 1 1 3 2 4 2 2 3 2 3 4 2 3 2 1 2 27 3 2 2 2 1 1 3 3 4 2 2 1 2 2 3 3 2 3 2 1 2 3 1 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 1 28 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 1 4 4 1 1 2 2 1 2 2 3 4 2 3 2 1 2 3 2 3 2 1 2 29 1 4 2 3 3 3 2 3 1 4 2 3 4 3 2 3 2 2 3 2 4 1 4 1 4 3 1 4 3 3 2 3 3 3 30 1 4 1 3 2 3 2 3 4 4 2 3 3 3 1 3 2 2 3 1 4 1 1 1 1 3 2 4 3 3 2 3 3 3

Page 89: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 4 7 48 49 50 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 62 3 2 2 3 4 2 3 1 3 3 1 4 4 2 2 3 134 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 77 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 87 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 96 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 1 3 2 4 3 2 110 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 126 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 84 3 1 3 3 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 4 1 87 2 4 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 96 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 120 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 4 3 2 3 120 3 2 4 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 110 2 1 2 4 1 2 2 1 2 1 4 1 1 2 2 1 106 3 3 4 2 1 3 4 1 2 2 1 1 1 2 2 1 104 4 1 3 1 3 1 2 4 4 2 2 4 2 2 4 4 127 2 2 4 2 3 2 3 1 2 2 3 2 3 4 1 3 120 3 1 3 4 4 2 4 4 3 1 1 2 3 2 1 2 125 4 2 1 4 4 3 4 2 1 1 1 2 2 3 1 2 134 3 1 1 4 2 1 3 1 2 3 3 3 4 1 1 1 92 3 1 2 2 2 1 3 1 1 2 2 1 4 1 1 1 89 4 1 2 1 3 1 2 4 1 2 2 2 3 1 3 4 109 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 1 3 4 3 4 127 3 1 3 3 3 1 3 3 1 2 2 2 3 3 1 3 126 2 2 1 4 4 2 4 1 1 1 1 3 1 1 1 3 111 2 1 3 3 3 3 3 1 2 2 4 2 3 2 4 2 113 3 2 2 3 2 4 3 2 2 1 1 1 1 2 1 1 107 2 2 4 1 3 2 3 1 2 2 1 1 3 4 1 3 113 3 2 3 4 4 2 4 2 2 4 2 2 3 2 2 2 134 3 2 4 4 4 2 4 2 3 2 2 3 3 2 2 2 128

3274

Page 90: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

I Spearman's rho

Hasil uji korelasi Nonparametric Correlations

Correlations

I KONFORMI

KONFORMI Correlation 1.000 Coefficient Sig. (2-tailed)

N 30 BULLYING Correlation .674(**)

Coefficient Sig. (2-tailed) .000

N 30

•• Correlation 1s s1gmficant at the 0.01 level (2-tailed).

Nonparametric Correlations

BULLYING

.674(**)

.000

30

1.000

30

Korelasi konformitas kelompok sebaya dengan aspek-aspek bullying

Correlations

I I KONFORMI B.FISIK Spearman's rho KONFORMI Correlation

1.000 .691(**) Coefficient Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

B.FISIK Correlation .691(**) 1.000 Coefficient

Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

~ Correlabon 1s s1gmficant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I I KCNFORMI B.VERBAL Spearman's rho KONFORMI Correlation

1.000 .546(**) Coefficient Sig. (2-tailed) .002 N 30 30 Correlation

.546(**) 1.000 Coefficient B.VERBAL

Sig. (2-tailed) .002 N 30 30

~ Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 91: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Correlations

I I KON FORM I B.~IVLNG

Spearman's rho KON FORM I Correlation 1.000 .287 Coefficient Sig. (2-tailed) .124 N 30 30

B.NVLNG Correlation .287 1.000 Coefficient Sig. (2-tailed) .124 N 30 30

Correlations

I I KONFORMI B.NVTLNG Spearman's rho KONFORMI Correlation 1.000 .598('')

Coefficient Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

B.NVTLNG Correlation .598("'} 1.000 Coefficient Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

• Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I I KONFORMI B.MBND Spearman's rho KONFORMI Correlation 1.000 .670( .. )

Coefficient Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

B.MBND Correlation .670(*') 1.000 Coefficient

Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

* Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Korelasi konformitas kelompok sebaya dengan aspek-aspiek bullying pada remaja perempuan

CorreJations

I I KNFPR --

BFSKP Spearrnan's rho KNFPR Correlation

1.000 .661(') Coefficient Sig. (2-tailed) .010 N 14 14

BFSKP Correlation .661(*) 1.000 Coefficient

Sig. (2-tailed) .010 N 14 14 ·-' Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 92: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Correlations

I I KNFPR BVRBLP Correlation 1.000 .353 Coefficient

Spearman's rho KNFPR

Sig. (2-tailed) .2.16 N 14 14

BVRBLP Correlation .353 1.000 Coefficient Sig. (2-tailed) .216 N 14 14

Correlations

--I I KNFPR BNVLP Spearrnan's rho KNFPR Correlation 1.000 .080

Coefficient Sig. (2-tailed) .787 N 14 ·14

BNVLP Correlation .080 1.000 Coefficient Sig. (2-tailed) .787

I N 14 '14

Correlations

I I KNFPR BNVT~!:_ ' Speannan's rho KNFPR Correlation

1.000 .56()(*) Coefficient Sig. (2-tailed) .034 N 14 14

BNVTLP Correlation .569(*) 1.000 Coefficient

Sig. (2-tailed) .034 N 14 14 ·-• Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

I I KNFPR ·-

BMBNJ~ Spearrnan's rho KNFPR Correlation

1.000 .!500 Coefficient Sig. (2-tailed) .069 N 14 14

BMBNDP Correlation .500 1.000 Coefficient

Sig. (2-tailed) .069 N 14 14

Page 93: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Korelasi konformitas kelompok sebaya dengan aspek-aspiek bullying pada remaja laki-laki

Correlations

·-I I KNFLK BFSKL ·-Correlation 1.000 .815(*') Coefficient

Spearman's rho KNFLK

Sig. (2-tailed) .000 N 16 11)

BFSKL Correlation .815(**) 1.001) Coefficient Sig. (2-tailed) .000 N 16 1!3

'* Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I I KNFLK BVRBLK ·-Correlation Coefficient 1.000 .753( .. ) Spearman's rho KNFLK

Sig. (2-tailed) .001 N 16 16

BVRBLK Correlation .753(**) 10:J

Coefficient Sig. (2-tailed) .001 N 16 16

• Correlation is significant al the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I I KNFLK BNVLK Spearrnan's rho KNFLK Correlation

1.000 .603(*) Coefficient Sig. (2-tailed) 01:l N 16 1()

BNVLK Correlation .603(*) 1.000 Coefficient Sig. (2-tailed) .013 N 16 1()

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

I I KNFLK BNVTLK Spearrnan's rho KNFLK Correlation

1.000 .716('~) Coefficient Sig. (2-tailed) .002 N 16 16

BNVTLK Correlation .716(**) 1.000 Coefficient

Sig. (2-tailed) .002 N 16 '16

• Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 94: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Correlations

--I I KNFLK BMBNDL Correlation 1.000 .704("*) Coefficient

5pearrnan's rho KNFLK

Sig. (2-tailed) .002 N 16 16

BMBNDL Correlation .704('*) 1.000 Coefficient Sig. (2-tailed) .002 N 16 16 ·-' Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Crosstab

Hasil crosstab perilaku bullying berdasarkan jenis kelamin

Case Processing Summary

'---· -~--

Cases

Valid Missina Total ---- .. ·--

N Percent N Percent N "'"rcent jenis kelamin • bullying 30 100,0% 0 ,0% 30 100,0%

jenis kelamin * bullying Crosstabulation

bullvina

b.fisik b.verbal b.nvlna 'U!.vtlna b.mrsk bnd Total 1in laki-laki Count 7 2 5 0 2 16

% of Total 23,3% 6,7o/o 16,7% ,0°/o 6,7°/o 53,3% perempuan Count 3 0 10 1 0 14

% of Total 10,0% ,Oo/o 33,3% 3,3% ,Oo/o 46,7% Count 10 2 15 1 2 30 % of Total 33,3% 6,7% 50,0% 3,3% 6,7% 100,0%

Page 95: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Hasil crosstab perilaku bullying berdasarkan tingkatan kelas

Case Processing Summary

Cases

Valid Missina Total

N Percent N Percent N Percent tingkatan kelas * bullying 30 100.0% 0 .Oo/o 30 100.0%

tingkatan kelas * bullying Crosstabulation

··~

bullying -b.tisik b.verbal b.nvlnn b.ntvlnn b.mrskbnd Total

tingkatan VII Count 1 1 2 0 0 4 kelas o/o of

Total 3.3% 3.3% 6.7% .0% .Oo/& 13.3%

VIII Count 6 0 9 0 2 17 0/o Qf

20.0% .Oo/o 30.0% .0°/o 6.7% 56.7% Total IX Count 3 1

133': I 1 0 9

0/o of 10.0% I 3.3% 3.3% .Oo/o 30.0% Total

Total Count 10 2 15 1 2 30 %of

33.3% 6.7% 50% 3.3% 6.7% 100.0% Total

Page 96: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

Hasil uji t

Group Statistics

ienis kelamin N I Mean i I Std. Error

Std. Deviation Mean konformitas laki-laki 15 I 81.0000 9.07744 2.26936

perempuan 14 80.7143 5.56678 1.48778 bullying laki-laki 16 102.8750 20.13248 5.03312

perempuan 14 116.2857 14.10635 3.77008

Independent Samples Test

Levene's Test for Eaualitv of Variances Hest for Eaualitv of Means

95% Confidence Interval of the Difference

Mean Std. Error F Sig. t di Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower LJnner

konformitas Equal variances 4.7861 .1021 assumed .037 28 .919 .2857 2.79981 ·5.44943 6.02086

Equal variances ) I ! I I not assumed .105 25.277 .917 .2857 2.71358 ·5.29990 5.87132

bullying Equal variances 2.027 assumed .166 ·2.083 28 .047 -13.4107 6.43846 ·26.59931 .. 22212

Equal variances ·2.133 j 26.814 not assumed .042 I ·13.4107 6.288541 ·26.317921 -.50351

' ' '

Page 97: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

'AR00042 118,4333 278,7368 '1108 ,8851 'AR0004 3 118' 7000 275,1828 ,2916 ,8821 'AR00044 118,5000 270,7414 ,4372 ,8802 Clill00045 118,5333 272,8092 ,3651 ,8812 'AR00046 118 ,2000 273,5448 ,3514 ,8814 'AR00047 118,7333 262,6851 ,7353 ,8761 Clill00048 119,1333 273,0161 ,4349 ,8806 'AR00049 118, 8333 278, 0747 ,2109 ,8830 'AR00050 119, 0000 279,1034 '1315 ,8842 •AR00051 119,2000 275 ,2690 ,4538 ,8810 •AR00052 118,1000 271, 6793 ,3475 ,8814 'AR00053 118,6000 273,0759 ,3289 ,8817 •AR00054 118,2333 271,0816 ,6239 ,8791 •AR00055 119 ,3333 274,0230 ,5393 ,8803 'AR00056 118, 8333 289,2471 -,2578 ,8887

teliability Coefficients

I of Cases 30,0 N of Items 56

>lpha ~ ,8836

;KALA PERILAKU BULLYING TRY OUT

<ELIABILITY A N A L Y S I S SCl\LE (A L P ! A) :tern-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha

if Item if Item Total if :tern

Deleted Deleted Correlatior1 Jeleted

TAR00001 119.0333 373.0678 .4054 .9307 TAR00002 119.4333 374.7368 • 546"1 . 9299 TAR00003 119.4667 379.1540 .3153 .9311 TAR00004 119.6333 380.2402 . 3634 .9309 /AR00005 119.0000 383.4483 .0979 .9331 TAR00006 119.5000 380.5345 .3163 .9311 TAR00007 119. 2667 372.6851 .4812 .9301 TAR00008 119.1000 371.3345 .5355 • 9297 TAR00009 119.2000 376.5103 .5405 .9301 rAROOOlO 119.1667 381.6609 .1827 .9321 TAR00011 119.0667 369.8575 .5391 .9297 IAR00012 119.3333 380.5057 .2608 .9315 TAR00013 119.2000 379.6828 .3380 . 9310 1AR00014 119.2667 376.1333 .4583 .9303 1AR00015 118.8333 359.9368 .7754 .9277 l'ARDDD16 119.0667 377.3057 .3429 .9310

Page 98: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

7AR00017 119.6000 375.1448 .5528 . 9299

IAR00018 119.3333 384.5747 .1153 .9322 7AR00019 119.0000 370.2759 .5315 . 9297 7AR00020 119. 2667 367 .1678 .7148 .9286 7AR00021 118.8667 369.0851 .6828 . 9289 1AR00022 119.1667 380.6954 .2317 .9317 7AR00023 119.5333 377.0851 .4240 .9305 7AR00024 119.4333 377.0126 .5009 .9302 7AR00025 118.8667 371.8437 .5036 . 9299 l'AR00026 119.0667 372.3402 .4154 .9306 7AR00027 118.6667 377.1264 .3114 .9?13 7AR00028 119.3000 376.3552 .4350 .9305 IAR00029 119.0333 383.2057 .1737 .9319 IAR00030 119.4000 382.6621 .1852 .9318 l'AR00031 119.1000 375.0586 .4360 .9304 1AR00032 119.3000 382.8379 .1369 .9325 7AR00033 118.9000 372.2310 .4046 .9307 rAR00034 119.6333 370.6540 .5499 . 9296 7AR00035 118.9333 373.2368 .5465 .9298 7AR00036 119.1000 368.6448 .5100 .9299 7AR00037 119.3000 376.6310 .4666 .9303 TAR00038 119.0000 371.1724 .5025 .9299 7AR00039 119.0667 376.8230 .3876 .9307 IAR00040 119. 2333 390.5989 -.1115 .9342 TAR00041 119.1000 370.5069 .6032 .9294 TAR00042 119.2000 374.3034 .5249 . 9300 TAR00043 118.8667 368.3264 .6633 . 9289 TAR00044 119.2000 375.4759 .4768 .9302 7AR00045 118.9000 374.4379 .4230 .9305 IAR00046 119.6333 386.4471 .0296 .9328 IAP.00047 118.9000 371.3345 .6081 . 9294 TAR00048 118.9667 380.4471 .2991 .9312 TAR00049 119.0333 366.4471 .7119 .9286 TAR00050 119.3333 367.9540 .585El .9293 171R00051 119.0000 381.4483 . 357!1 .9310 TAR00052 119.5333 373.8437 .5139 .9300 1AR00053 119.2667 381.1678 .3170 .9311 TAR00054 119.3667 381. 4816 .2003 .9319 TAR00055 119.3667 374.7230 . 4 7 6JJ .9302 TAR00056 119.5667 378.8057 .3193 .9311 l'AR00057 119.2667 373 . .9954 .5475 . .92.98 7AR00058 119.3333 371.3333 .5384 . 9297 1AR00059 119.7667 382.4609 .2269 .9315 rAR00060 119.0000 376.5517 .2591 .9321 TAR00061 119. 0667 377.2368 .3231 .9312 TAR00062 119.4333 380.1161 .3113 .9311 171R00063 119.5000 374.1897 .5522 . 9298 teliabili ty Coefficients

I of Cases = 30.0 N of Items 63

<lpha = .9316

Page 99: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

:rpong, 14 Januari 2009

!pada siswa/siswi SMP PGRI 35 Serpong

;salamu'alaikum Wr.Wb.

tlam persahabatan kami sampaikan, semoga kesuksesan selalu menyertai hari-hari teman­

man semua, amin.

tya Wuriyanti Handayani, adalah mahasiswi fakultas psikologi UIN Syarif Hidayatullah

karta yang sedang melakukan penelitian tentang "hubungan antara konformitas kelompok

baya dengan perilaku bullying pada remaja".

dapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas akhir atau skripsi. Untuk

J kami meminta kesediaan teman-teman untuk turut serta membantu penelitian ini dengan

engemukakan pcndapat dengan sejujur-jujumya mengenai pemyataan yang terdapat pada

mbar yang telah kami sediakan. Pemyataan yang teman-teman berikan akan dijamin

~rahasiaannya dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian.

ami mengharapkan teman-teman tidak melewatkan satupun pemyataan demi lengkapnya

formasi yang diperoleh. Sebelum diserahkan sudilah kiranya teman-teman untuk

emeriksa kembali kelengkapan jawaban teman-teman.

tas kerjasama dan bantuannya, kami ucapkan terima kasih.

'assalamu'alaikum Wr. Wb.

eneliti

Page 100: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

entitas Responden

isial

Ha

nis kelamin

etas

etunjnk pengisiau:

tahun

:L/P

ngket ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pertama dan bagian kedua. Diharapkan

:pada teman-teman sekalian untuk mengisi semua pernyataan yang tertera sesuai dengan

:tunjuk pengisian berikut ini:

Bacalah pernyataan dibawah ini dengan cermat.

Kemudian berilah tanda silang (X) pada salah satu kolom :

SS : Sangat setuju

S : Setuju

TS : Tidak setuju

STS : Sangat Tidak setuju

yang paling sesuai dengan jawaban teman-teman.

~ontoh :

lo Pemyataan

saya suka makan mi ayam

Saya tidak hobi bermain sepakbola

BAGIAN PERTAMA

lo Pernyataan

Karena saya kurang mengetahui soal fashion terbaru saya lebih suka

mengikuti gaya teman-teman saya yang sudah umum.

Saya lebih sering mengetahui informasi tentang libur sekolah dari

teman-teman saya.

Biasanya saya baru ingat bahwa ada tugas dari guru, jika teman-

teman saya sudah terlihat sibuk mengerjakan tugas.

SS s TS

x x

SS s TS

STS

STS

Page 101: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

) Pernyataan SS s TS STS

Terkadang saya telat mengumpulkan tugas karena tidak tahu kapan

harus mengumpulkannya.

Walaupun saya tidak tahu alasannya, saya malas jajan disalah satu

tempat yangjarang dikunjungi teman saya.

Jika saya tidak mengerti tentang hal yang sedang didiskusikan, saya

akan mengikuti jawaban mayoritas di kelas.

Meskipun teman-teman saya tidak setuju, saya akan bertahan dengan

jawaban saya karena saya tahu bahwa saya benar.

Saya setuju dengan pendapat teman-teman saya bahwa anak yang

tidak tahu perkembangan gossip di sekolah adalah anak yang 'kuper'.

Saya biasanya tahu lebih awal jika ada perubahan waktu

pengumpulan tugas.

I Bersama teman-teman atau geng saya membuat saya bisa lebih

berekspresi.

Saya akan berusaha mengikuti apa saja yang dilakukan oleh teman-

teman saya agar saya tidak dijauhi oleh mereka.

! Saya tidak takut dijauhi karena tidak 'bergaul'.

I Saya tidak peduli d~jauhi oleh teman-teman saya karena berbeda gaya

dalam berpenampilan.

~ Setiap pulang sekolah saya selalu ikut 'nongkrong' bersama teman-

teman walaupun saya sering merasa bosan.

; Saya sering mengikuti apapun yang dilakukan oleh teman-teman saya

sebagai wujud solidaritas.

) Saya tidak keberatan jika dijuluki 'cupu' oleh teman-teman saya hanya

karena tidak bergaya seperti teman-teman saya.

r Menurut saya, tidak perlu memaksakan diri untuk selalu bersama-

sama dengan teman satu kelompok.

~ I Menurut saya lcekompakkan kelompok tidak diukur dari gaya

berpakaian yang sama.

Page 102: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

) Pemyataan SS s TS STS

Menurut saya memiliki barang-barang yang sama dengan teman satu

geng/kelompok adalah ha! yang penting.

Saya pikir, walaupun saya sering ikut berkumpul teman-teman saya,

saya tidak perlu mengikuti gaya berbicara mereka.

Saya mengikuti gaya berbicara teman-teman saya yang gaul, agar

sesuai dengan mereka.

Saya pikir 'nongkrong' bersama teman sepulang sekolah bukanlah ha!

yang penting.

Saya tidak setuju jika harus memaksakan diri untuk mengikuti aturan

kelompok.

Cara berpakaian teman-teman saya cukup mempengaruhi saya dalam

berpenampilan.

Saya tidak tertarik untuk menjadi anggota sebuah geng/ke!ompok.

Menurut saya 'nongkrong' bersama teman-teman sepulang seko!ah

adalah hat penting untuk mengakrabkan persahabatan.

Saya merasa risih jika berjalan bergerombolan, walaupun dengan

teman-teman kelompok saya.

Saya tidak akan terpengaruh untuk mengubah gaya saya, walaupun

sebagian besar teman saya melakukannya.

Saya berpikir untuk mengganti gaya rambut saya karena menurut

teman-teman saya, saya akan terlihat lebih keren.

Saya tertarik untuk menggunakan suatu barang karena teman-teman

saya mengatakan barang itu bagus.

Menurut saya, menjadi anggota geng/ kelompok yang besar disekolah

adalah ha! yang membanggakan.

Saya lebih percaya diri jika tampil dengan gaya saya sendiri.

Saya memiliki penilaian sendiri da!am membeli sesuatu.

Saya pikir, saya tidak perlu meminta pendapat teman-teman saya

dalam memutuskan suatu ha!.

Page 103: HlJBUNGAN ANTARA FAKTOR-:l?AI(TOR MUNCULNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24440/1... · persiapan bagi remaja untuk menghadapi masa dewasanya. Pada masa peralihan

-11

DEP ARTEMEN AGAr.1A UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI (UIN) SY ARIF HIDAY A TULLAR JAKARTA

FAKULTAS PSIKOLOGI JI. Kerta Mukti No.5 Cirendeu Jakarta Selatnn 15419 Telp. (021) 7430060 Fnx. 74714714

Un.O l/F7/KM.O1.3/ :Z.4D 12009 Jakarta, 19 Januari 2009

Permohonan /zin Penelitian

Kepada Yth. Kepala Sekolah SMP PGRI 35 Serpong Tangerang

Assalamu 'a/aikum Wr. Wh.

Dengan hormat, kami sampaikan bahwa:

Nam a Nomor Pokok Semester Tahun Akademik Program

Wuriyanti Handayani 104070002287 IX (Sembi!~n) 2008/2009 Strata 1 (S-1)

Mahasiswa tersebut sedang menulis skripsi yang berjudul : "Hubungan Antara Konformitas Kelompok Sebaya Dengan Pcrilaku Bullying Pada Remaja", yang bersangkutan perlu melakukan Penelitian di lembaga yang Bapak/lbu/Saudara pimpin.

Sehubungan dengan itu kami mengharapkan kesediaannya untuk memberikan data maupun informasi yang diperlukan oleh mahasiswa tersebut.

Demikian atas perhatian dan kerja sama yang baik kami uc.apirnn terima kasih.

Wassalamu 'a/aikum Wr. Wb.

-n Nihayah, M.Si p

8 773

Tembusan: Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta