hitung sel manual - erepo.unud.ac.id

25
HITUNG SEL MANUAL dr. Ida Ayu Putri Wirawati, Sp.PK(K) PROGRAM STUDI ILMU PATOLOGI KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA/ RSUP SANGLAH DENPASAR 2019 i

Upload: others

Post on 02-Dec-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

HITUNG SEL MANUAL

dr. Ida Ayu Putri Wirawati, Sp.PK(K)

PROGRAM STUDI ILMU PATOLOGI KLINIK FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA/ RSUP SANGLAH

DENPASAR

2019

i

Page 2: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena saya

dapat menyelesaikan Karya tulis inidengan judul Hitung Sel Manual dengan baik.

Tidak lupa saya menyampaikan terima kasih kepada. semua pihak yang telah

membantu. Saya menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan dari segi

penyusunan materi dan bahasa, oleh karena itu saya mengharapkan masukan

untuk dapat menyempurnakan tulisan ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita

semua. Terima Kasih.

Denpasar, Desember 2019

Penulis

ii

Page 3: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

DAFTAR ISI

TUTOR HEMATOLOGI PUTARAN 1 ............................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .....................................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………. ............................................................. 2

2.1. Definisi Hitung Sel Manual ............................................................................................ 2

2.2. Prinsip Hitung Sel Manual …….……………………………………………. 2

2.3. Kamar Hitung ……………………………………………………………….. 3

2.4. Larutan Pengencer …………………………………..………………….…… 4

2.4.1. Larutan Pengencer Untuk Hitung Sel Eritrosit ………………..….. 4

2.4.2. Larutan Pengencer Untuk Hitung Sel Leukosit … .. …………..….. 5

2.4.3. Larutan Pengencer Untuk Hitung Sel Trombosit .……………..….. 5

2.5. Prosedur Hitung Sel Eritrosit, Leukosit, dan Trombosit …...……………….. 6

2.5.1. Alat dan Bahan ……………………………………………………. 6

2.5.2. Membuat Pengenceran Darah …………………………………….. 8

2.5.3. Mengisi Kamar Hitung …..………………………………………. 10

2.5.4. Cara Perhitungan Jumlah Sel ……………………………….…… 13

2.5.5. Perhitungan Jumlah Sel Eritrosit ……...…………………………. 15

2.5.6. Perhitungan Jumlah Sel Leukosit .….……………………………. 16

2.5.7. Perhitungan Jumlah Sel Trombosit ……………………………… 16

iii

Page 4: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

2.6. Nilai Referensi Hitung Sel Manual …..……………………………………. 17

2.7. Kesalahan Pada Hitung Sel Manual …...………………………………….. 17

BAB III RINGKASAN ……………………………………………...…………. 18

DAFTAR PUSTAKA …………………..………………….........………...…… 19

iv

Page 5: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Hemacytometer dan Counting Area ……………...……………… ... 3

Gambar 2.2. Kamar hitung Improved Neubauer ……………………………..….. 4

Gambar 2.3. Pipet Eritrosit ...................................................................................................... 6

Gambar 2.4. Pipet Leukosit … ...... …… ... ……………………………....……...… 7

Gambar 2.5. Pengenceran Darah dengan Pipet Eritrosit ……………………….... 9

Gambar 2.6. Pengenceran Darah dengan Pipet Leukosit ………….…………….. 9

Gambar 2.7. Homogen Sampel ………………………………………………… 10

Gambar 2.8. Membuang Cairan dari Dalam Pipet Thoma ………………...…… 11

Gambar 2.9. Pengisian Kamar Hitung …………………………………………. 11

Gambar 2.10. Kamar Hitung dan Kaca Penutup Dalam Cawan Petri .………… 12

Gambar 2.11. Hemocytometer …………………………………………………. 14

Gambar 2.12. Arah Hitung Sel Manual ……….……………………………….. 14

Gambar 2.13. Perbedaan Hemocytometer yang baik dan buruk …..…………… 15

v

Page 6: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Larutan Pengencer Untuk Hitung Sel ………….……...……...…..….. 7

Tabel 2.2. Pengenceran Darah (1) …...…….…………………………………….. 8

Tabel 2.3. Pengenceran Darah (2) …..…………………………………………… 8

Tabel 2.4. Cara Mengisi Kamar Hitung …...…………………………………….12

Tabel 2.5. Cara Hitung Jumlah Sel ………..…………………………………… 13

vi

Page 7: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

Hitung sel darah adalah suatu pemeriksaan untuk menentukan jumlah sel

dalam tiap mikroliter darah. Ketepatan dan ketelitian hasil pemeriksaan ini sangat

tergantung dari ketepatan dan ketelitian pengenceran volume darah yang diperiksa

dan kecermatan ketika menghitung sel tersebut dengan menggunakan mikroskop.

Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara manual atau otomatik. Hitung sel secara

manual dapat dilakukan dengan peralatan sederhana, sedangkan hitung sel dengan

cara otomatik dilakukan dengan alat elektronik yang tingkat ketelitian dan

ketepatannya melampaui cara manual (Sudiono et al, 2016).

Meskipun sebagian besar prosedur perhitungan sel rutin di laboratorium

hematologi bersifat otomatis, terkadang perlu meggunakan metode pemeriksaan

sel secara manual ketika analyzer hematologi tidak berfungsi dan tidak ada

cadangan, berada di laboratorium terpencil atau berada dalam situasi bencana

ketika pemeriksaan harus dilakukan (Keohane et al, 2016).

1

Page 8: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Hitung Sel Manual

Hitung sel dapat dilakukan secara manual atau dengan analisa hematologi

otomatis. Hitung sel secara manual dilakukan setelah pengenceran sampel dalam

hemocytometer (kamar hitung khusus yang mengandung volume spesifik),

kemudian sel dihitung dengan mikroskop. Sel darah merah, sel darah putih dan

trombosit dapat dihitung secara manual (Greer et al, 2019).

2.2. Prinsip Hitung Sel Manual

Prinsip pemeriksaan hitung sel darah secara manual adalah melakukan

pengenceran darah dengan larutan pengencer. Selanjutnya sejumlah kecil sel

darah yang sudah dilakukan pengenceran tersebut dihitung dengan menggunakan

kamar hitung, dan dihitung dengan mikroskop (Mckenzie et al,2015).

Prinsip pengenceran pada hitung sel darah secara manual adalah semakin

banyak sel yang akan dihitung, semakin tinggi pengenceran yang dilakukan.

Dengan demikian, pengenceran yang dilakukan yang dilakukan pada pemeriksaan

hitung eritrosit lebih tinggi daripada penegnceran yang dilakukan pada

pemeriksaan hitung leukosit. Perlu diingat bahwa faktor pengenceran menentukan

ketelitian dan ketepatan hasil perhitungan (Sudiono et al, 2016).

2

Page 9: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

2.3. Kamar Hitung

Hitung sel manual menggunakan hemacytometer atau kamar hitung. Yang

paling umum digunakan adalah Improved Neubauer, yang terdiri dari dua

permukaan yang terangkat, masing – masing kotak counting area berukuran 3mm

x 3 mm (total area adalah 9 mm2), dipisahkan oleh parit berbentuk H. Counting

area terdiri dari 9 kotak (masing – masing kotak berukuran 1mm x 1mm). Dari 9

kotak tersebut terdapat 4 kotak di setiap sudut kamar hitung (kiri atas dan kiri

bawah, kanan atas dan kanan bawah) dibagi lagi menjadi 16 kotak dan digunakan

untuk menghitung sel leukosit (Keohane et al, 2016).

Gambar 2.1. Hemacytometer dan Counting Area (Keohane et al, 2016).

Pada gambar diatas, area untuk menghitung sel leukosit diberi label W dan

area untuk menghitung sel eritrosit diberi label R. Seluruh kotak di tengah yang

diberi warna biru digunakan untuk menghitung sel trombosit. Tampilan di

3

Page 10: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

samping Hemacytometer menunjukan kedalaman 0,1 mm dari permukaan

counting area ke kaca penutup (Keohane et al, 2016).

Kotak yang terletak di tengah dibagi menjadi 25 kotak kecil (masing –

masing kotak kecil berukuran 0,2 mm x 0,2 mm, yang merupakan 1/25 dari

tengah kotak atau 0.04 mm2). Kaca penutup diletakkan di atas permukaan

counting area. Jarak antara setiap permukaan counting area dan kaca penutup

adalah 0,1 mm, dengan demikian total volume dari satu counting area pada satu

sisi hemacytometer adalah 0,9 mm3 (Keohane et al, 2016).

Gambar 2.2. Kamar hitung Improved Neubauer (Seward and John, 1971).

2.4. Larutan Pengencer

2.4.1. Larutan Pengencer Untuk Hitung Sel Eritrosit

Larutan pengencer untuk pemeriksaan eritrosit harus bersifat isotonis dan

sebelum digunakan harus disaring terlebih dahulu. Larutan pengencer dapat

menggunakan larutan Hayem yang mengandung 5 gram natrium sitrat (berair

4

Page 11: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

kristal), 1 gram natrium klorida, 0,5 gram merkuri khlorida kemudian volumenya

dijadikan 200 mL dengan penambahan air suling. Juga boleh dipakai larutan

Gower yang mengandung 12,5 gram natrium sulfat, 33,3 mL asam asetat glasial

kemudian volumenya dijadikan 200 mL (Gandasoebrata, 2010).

Larutan pengencer hitung eritrosit dapat juga menggunakan larutan formal

sitrat yang mengandung 10 mL formalin 40% yang volumenya dijadikan satu liter

dengan penambahan larutan trisodium sitrat 0.109M. larutan formal sitrat bersifat

isotonis, mudah dibuat dan tidak berubah dalam jangka lama. Bentuk discoid

eritrosit tetap diperahankan dan tidak menyebabkan terjadi aglutinasi (Sudiono et

al, 2016).

2.4.2. Larutan Pengencer Untuk Hitung Sel Leukosit

Larutan pengencer untuk hitung sel leukosit menggunakan larutan Turk

yang terdiri dari larutan asam asetata 2% dan ditambahkan gention violet 1%.

Tujuan penambahan gention violet untuk mewarnai inti leukosit. Sedangkan

larutan Turk menghancurkan eritrosit dan trombosit sehingga hanya leukosit dan

eritrosit berinti yang terlihat (Sudiono et al, 2016).

2.4.3. Larutan Pengencer Untuk Hitung Sel Trombosit

Larutan pengencer untuk hitung sel trombosit menggunakan larutan

ammonium oksalat 1% atau larutan Rees Ecker. Larutan Rees Ecker mengandung

3,8 gram natrium sitrat, 2 mL larutan formaldehida 40%, 30 mg brilliant cresyl

blue dan volumenya dijadikan 100 mL dengan penambahan air suling. Sebelum

dipakai larutan ini harus disaring terlebih dahulu. Perbedaan kedua larutan ini

5

Page 12: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

adalah larutan ammonium oksalat 1% membuat eritrosit lisis tetapi larutan Rees

Ecker tidak membuat eritrosit lisis (Sudiono et al, 2016).

2.5. Prosedur Hitung Sel Eritrosit, Leukosit dan Trombosit

2.5.1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan hitung sel eritrosit

antara lain : (Bagian Patologi Klinik Universitas Diponegoro Semarang, 2017)

- Darah vena atau darah kapiler (EDTA atau oxalat).

- Pipet Thoma.

o Hitung sel eritrosit menggunakan pipet eritrosit.

o Hitung sel leukosit menggunakan pipet leukosit.

o Hitung sel trombosit menggunakan pipet eritrosit.

Gambar 2.3. Pipet Eritrosit (Departemen Patologi Klinik Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga, 2012).

6

Page 13: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

Gambar 2.4. Pipet Leukosit (Departemen Patologi Klinik Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga, 2012).

- Larutan pengencer.

Tabel 2.1. Larutan Pengencer Untuk Hitung Sel (Sudiono et al, 2016).

Hitung Sel Eritrosit Hitung Sel Leukosit Hitung Sel Trombosit

- Larutan Hayem - Larutan Turk - Larutan Rees Ecker - Larutan Gower - Larutan Amonium

- Larutan Formal Sitrat Oksalat 1%

- Kamar hitung (Improved Neubauer).

- Kaca penutup.

- Karet penghisap.

- Mikroskop.

- Cell counter atau alat hitung.

7

Page 14: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

2.5.2. Membuat Pengenceran Darah

Cara membuat pengenceran darah sebagai berikut : (Sudiono et al, 2016)

Tabel 2.2. Pengenceran Darah (1) (Sudiono et al, 2016).

Hitung Sel Eritrosit Hitung Sel Leukosit Hitung Sel Trombosit

Sampel darah dihisap Sampel darah dihisap Bilas pipet eritrosit dengan menggunakan dengan menggunakan dengan larutan

pipet eritrosit sampai pipet leukosit sampai pengencer

garis tanda 0,5 garis tanda 0,5

Sampel darah dihisap

dengan menggunakan

pipet eritrosit sampai

garis tanda 0,5

- Hapus kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet thoma.

- Masukkan ujung pipet eritrosit ke dalam larutan pengencer sambil

menahan sampel darah pada garis tanda tadi. Pipet dipegang dengan sudut

45 derajat.

Tabel 2.3. Pengenceran Darah (2) (Sudiono et al, 2016).

Hitung Sel Eritrosit Hitung Sel Leukosit Hitung Sel Trombosit

Larutan pengencer Larutan pengencer Larutan pengencer dihisap perlahan-lahan dihisap perlahan-lahan dihisap perlahan-lahan

sampai garis tanda 101 sampai garis tanda 11 sampai garis tanda 101

(pengenceran 200 kali). (pengenceran 20 kali). (pengenceran 200 kali).

Pengenceran 100 kali Pengenceran 10 kali Pengenceran 100 kali

dapat dilakukan dengan dapat dilakukan dapat dilakukan dengan

mengisi pipet eritrosit dengan mengisi pipet mengisi pipet eritrosit

dengan sampel darah leukosit dengan dengan sampel darah

sampai garis tanda 1,0 sampel darah sampai sampai garis tanda 1,0

dan larutan pengencer garis tanda 1,0 dan dan larutan pengencer

sampai garis tanda 101. larutan pengencer sampai garis tanda 101.

sampai garis tanda 11.

8

Page 15: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

Gambar 2.5. Pengenceran Darah dengan Pipet Eritrosit (Departemen Patologi

Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, 2012).

Gambar 2.6. Pengenceran Darah dengan Pipet Leukosit (Departemen Patologi

Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, 2012).

- Angkat pipet thoma dari larutan pengencer kemudian tutup ujung pipet

dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap.

- Campuran dalam pipet thoma dibuat homogen dengan cara mengocok

selama 15 – 30 detik dengan gerakan melingkar atau membentuk angka

delapan (jika tidak segera akan dihitung, letakkan dalam posisi horizontal).

9

Page 16: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

Gambar 2.7. Homogen Sampel (Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga, 2012).

2.5.3. Mengisi Kamar Hitung

Cara mengisi kamar hitung Improved Neubauer : (Departemen Patologi

Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, 2012)

- Letakkan kaca penutup yang baru atau bersih (bebas lemak) di atas kamar

hitung, kemudian kamar hitung tersebut diletakkan diatas meja mendatar.

- Pipet thoma yang mengandung sampel tadi dikocok selama 1 – 3 menit

secara terus – menerus.

- Buang 3 - 4 tetes cairan dari dalam pipet thoma dan sentuhlah ujung pipet

tersebut dengan sudut 30 derajat pada permukaan kamar hitung dengan

cara menyinggung pinggir kaca penutup.

10

Page 17: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

Gambar 2.8. Membuang Cairan dari Dalam Pipet Thoma (Departemen Patologi

Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, 2012).

Gambar 2.9. Pengisian Kamar Hitung (Departemen Patologi Klinik Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga, 2012).

- Pada saat meneteskan jangan melampaui garis batas. Bila darah merembes

keluar menuju celah antar bilik, maka harus mengulang penetesan dengan

cara mengangkat dan membersihkan kaca penutup lalu bersihkan kamar

hitung. Kemudian ulangi prosedur awal (Mahode et al, 2011).

11

Page 18: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

- Biarkan kamar hitung terisi cairan secara perlahan-lahan dengan daya

kapilaritasnya sendiri.

Tabel 2.4. Cara Mengisi Kamar Hitung (Sudiono et al, 2016).

Hitung Sel Eritrosit Hitung Sel Leukosit Hitung Sel Trombosit

Kamar hitung Kamar hitung Kamar hitung didiamkan selama 2 - 3 didiamkan selama 2 - 3 didiamkan selama 10

menit agar eritrosit menit agar leukosit menit agar trombosit

dapat mengendap. dapat mengendap. dapat mengendap.

- Bila tidak dapat segera dihitung, simpan kamar hitung tersebut dalam

sebuah cawan petri tertutup yang berisi segumpal kapas basah.

Gambar 2.10. Kamar Hitung dan Kaca Penutup Dalam Cawan Petri (Departemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, 2012).

12

Page 19: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

2.5.4. Cara Perhitungan Jumlah Sel

Cara perhitungan jumlah sel dengan menggunakan kamar hitung Improved

Neubauer : (Sudiono et al, 2016)

- Letakkan kamar hitung tersebut diatas mikroskop, turunkan lensa

kondensor atau kecilkan diafragma.

- Kamar hitung dengan bidang bergaris diletakkan di bawah lensa objektif.

Tabel 2.5. Cara Hitung Jumlah Sel (Sudiono et al, 2016).

Hitung Sel Eritrosit Hitung Sel Leukosit Hitung Sel Trombosit

Atur fokus mikroskop Atur fokus mikroskop Atur fokus mikroskop dengan lensa objektif dengan lensa objektif dengan lensa objektif

kecil (pembesaran 10x) kecil (pembesaran 10x). kecil (pembesaran

kemudian lensa diganti 10x) kemudian lensa

dengan lensa objektif diganti dengan lensa

besar (pembesaran objektif besar

40x) sampai garis – (pembesaran 40x)

garis dalam bidang sampai garis – garis

tengah jelas terlihat. dalam bidang tengah

jelas terlihat.

Hitung jumlah eritrosit Hitung jumlah leukosit Hitung jumlah

yang terdapat dalam 5 yang terdapat dalam 4 trombosit yang

bidang sedang yang bidang besar yang terdapat dalam bidang

tersusun dari 16 bidang terletak pada ke-4 sudut besar pada bagian

kecil (terdapat di kamar hitung (yang tengah kamar hitung.

bagian tengah kamar tersusun dari 16 bidang

hitung). sedang).

Bila sel menyinggung

salah satu garis batas

bidang maka sel yang

dihitung adalah sel

yang menyinggung

garis batas atas dan kiri.

13

Page 20: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

Gambar 2.11. Hemocytometer (Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga, 2012).

- Perhitungan sel dimulai dari sudut kiri atas, ke kanan kemudian turun ke

bawah dari kanan ke kiri, dan seterusnya.

Gambar 2.12. Arah Hitung Sel Manual (Departemen Patologi Klinik Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga, 2012).

14

Page 21: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

Gambar 2.13. Perbedaan Hemocytometer yang baik dan buruk (Departemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, 2012).

2.5.5. Perhitungan Jumlah Sel Eritrosit (Mckenzie et al,2015)

total jumlah sel eritrosit yang dihitung X pengenceran

Jumlah kotak yang dihitung X luas setiap kotak X kedalaman bilik

Contoh :

- Total jumlah sel yang dihitung (satu sisi dari hemocytometer) = 200 sel

- Pengencer = 200

- Jumlah kotak yang dihitung = 5

- Luas setiap kotak = 0,04 mm2

- Kedalaman bilik hitung = 0,1 mm

- Jumlah leukosit

= 200 X 200

5 X 0,04 mm2 X 0,1 mm

= 2,000,000/mm3 atau 2,000,000/μL atau 2000 x 10

3/μL

15

Page 22: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

2.5.6. Perhitungan Jumlah Sel Leukosit (Mckenzie et al,2015)

total jumlah sel leukosit yang dihitung X pengenceran

Jumlah kotak yang dihitung X luas setiap kotak X kedalaman bilik hitung

Contoh :

- Total jumlah sel yang dihitung (satu sisi dari hemocytometer) = 200 sel

- Pengencer = 20

- Jumlah kotak yang dihitung = 4

- Luas setiap kotak = 1 mm2

- Kedalaman bilik hitung = 0,1 mm

- Jumlah leukosit

= 200 X 20

4 X 1 mm2 X 0,1 mm

= 10,000/mm3 atau 10,000/μL atau 10 x 10

3/μL atau 10.0 x 10

9/L

2.5.7. Perhitungan Jumlah Sel Trombosit (Mckenzie et al,2015)

total jumlah sel trombosit yang dihitung X pengenceran

Jumlah kotak yang dihitung X luas setiap kotak X kedalaman bilik

Contoh :

- Total jumlah sel yang dihitung (satu sisi dari hemocytometer) = 200 sel

- Pengencer = 200

- Jumlah kotak yang dihitung = 1

- Luas setiap kotak = 1 mm2

16

Page 23: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

- Kedalaman bilik hitung = 0,1 mm

- Jumlah trombosit

= 200 X 200

1 X 1 mm2 X 0,1 mm

= 400,000/mm3 atau 400,000/μL atau 400 x 10

3/μL atau 400 x 10

9/L

2.6. Nilai Referensi Hitung Sel Manual

Tabel 2.6. Nilai Referensi Hitung Sel Manual (Mckenzie et al,2015).

Hitung Sel Eritrosit Hitung Sel Leukosit Hitung Sel Trombosit

4,5 – 5,5 x 106/μL 4,5 – 11,0 x 10

9/L 150 - 400 x 10

3/μL

(pria) (150 - 400 x 109/L)

4,0 – 5,0 x 106/μL

(wanita)

2.7. Kesalahan Pada Hitung Sel Manual

Kesalahan yang berhubungan dengan hitung sel manual antara lain adalah

Teknik yang buruk dalam mengambil sampel darah, sampel kurang homogen,

penggunaan pipet yang tidak akurat, kalibrasi yang buruk pada pipet atau kamar

hitung, pengisian kamar hitung yang salah, dan perhitungan sel yang salah (Bain

et al, 2017).

17

Page 24: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

BAB III

RINGKASAN

Hitung sel dapat dilakukan secara manual atau dengan analisa hematologi

otomatis. Meskipun sebagian besar prosedur perhitungan sel rutin di laboratorium

hematologi bersifat otomatis, terkadang perlu meggunakan metode pemeriksaan

sel secara manual ketika analyzer hematologi tidak berfungsi dan tidak ada

cadangan, berada di laboratorium terpencil atau berada dalam situasi bencana

ketika pemeriksaan harus dilakukan.

Prinsip pemeriksaan hitung sel darah secara manual adalah melakukan

pengenceran darah dengan larutan pengencer, dimana semakin banyak sel yang

akan dihitung, semakin tinggi pengenceran yang dilakukan. Selanjutnya sejumlah

kecil sel darah yang sudah dilakukan pengenceran tersebut dihitung dengan

menggunakan kamar hitung, dan dihitung dengan mikroskop. Sel darah merah, sel

darah putih dan trombosit dapat dihitung secara manual.

18

Page 25: HITUNG SEL MANUAL - erepo.unud.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Patologi Klinik Universitas Diponegoro Semarang. 2017. Buku Petunjuk Praktikum Pemeriksaan Hematologi Rutin. p. 59-65.

Bain, B. J., Bates, I., Laffan, M. A., Lewis, S. M. 2017. Dacie and Lewis Practical

Haematology. Twelfth Edition. China : Elsevier Limited. p. 552-555.

Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. 2012.

Penuntun Praktikum Hematologi. p. 56-88.

Gandasoebrata, R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Cetakan keenambelas.

Jakarta : Dian Rakyat. p. 15-21.

Greer, J. P., Rodger , G. M., Glader, B., Arber, D. A., Means, R. T., List, A. F., et

al. 2019. Wintrobe’s Clinical Hematology. Fourteenth edition. Philadelphia : Wolters Kluwer. p. 184.

Keohane, E. M., Smith, L. J., Walenga, J. M. 2016. Rodak’s Hematology Clinical

Principles and Applications. Fifth edition. Canada : Elsevier Saunders. p. 188-192.

Mahode, A.A., Chairlan., Lestari, E. 2011. Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium Kesehatan. Edisi 2. Jakarta : EGC. p. 279.

Mckenzie, S. B., William, J. L., Piwowar, K. L. 2015. Clinical Laboratory Hematology. Third edition. New jersey : Pearson Education. p. 794-795.

Seward, E. M., John, M. W. 1971. Textbook of Clinical Pathology. 8th

ed. Asian Edition, Igaku Shoin Ltd.

Sudiono, H., Iskandar, I., Edward, H., Halim, S.L., Kosasih, R. 2016. Penuntun

Patologi Klinik Hematologi. Cetakan kelima. Jakarta : PT Sinar Surya

Mega Perkasa. p. 52-62.

19