hipertensi dan komplikasi serebrovas

6
HIPERTENSI DAN KOMPLIKASI SEREBROVAS-KULAR Hipertensi yang tidak diobati dengan baik akhirnya menyebabkan komplikasi pada target organ yaitu jantung, mata, ginjal dan otak (serebrovaskular). Komplikasi hipertensi pada otak dapat bersifat akut atau kronik. Komplikasi hipertensi pada otak yang sifatnya akut biasanya karena kenaikan tekanan darah yang cepat dan mendadak seperti pada ensefalopati hipertensi. Sedangkan komplikasi yang bersifat kronik berupa kelainan-kelainan pembuluh darah otak berupa: 1. Nodular atherosklerosis (atheroma) 2. Charcot-Bouchard aneurysm 3. Fibrinoid necrosis 1. Nodular atherosklerosis (atheroma) Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko terpenting untuk terjadinya atheroma di pembuluh darah otak. Faktor risiko lainnya adalah: diabetes melitus, merokok, hiperkolesterolemia.. Atheroma dapat menyebabkan komplikasi stroke nonhemoragik. 2. Charcot-Bouchard aneurysm Hipertensi dianggap sebagai satu-satunya faktor utama untuk terjadinya aneurisma ini. Tekanan darah yang terus menerus tinggi dan sudah disertai komplikasi aneurisma Charcot-Bouchard dapat mengakibatkan komplikasi stroke hemoragik.

Upload: maria-agustina-sulistyo-wulandari

Post on 27-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

klinis

TRANSCRIPT

Page 1: Hipertensi Dan Komplikasi Serebrovas

HIPERTENSI DAN KOMPLIKASI SEREBROVAS-KULAR

Hipertensi yang tidak diobati dengan baik akhirnya menyebabkan komplikasi pada target organ yaitu

jantung, mata, ginjal dan otak (serebrovaskular).

Komplikasi hipertensi pada otak dapat bersifat akut atau kronik. Komplikasi hipertensi pada otak yang

sifatnya akut biasanya karena kenaikan tekanan darah yang cepat dan mendadak seperti pada

ensefalopati hipertensi. Sedangkan komplikasi yang bersifat kronik berupa kelainan-kelainan pembuluh

darah otak berupa:

1. Nodular atherosklerosis (atheroma)

2. Charcot-Bouchard aneurysm

3. Fibrinoid necrosis

1. Nodular atherosklerosis (atheroma)

Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko terpenting untuk terjadinya atheroma di pembuluh darah

otak. Faktor risiko lainnya adalah: diabetes melitus, merokok, hiperkolesterolemia.. Atheroma dapat

menyebabkan komplikasi stroke nonhemoragik.

2. Charcot-Bouchard aneurysm

Hipertensi dianggap sebagai satu-satunya faktor utama untuk terjadinya aneurisma ini. Tekanan darah

yang terus menerus tinggi dan sudah disertai komplikasi aneurisma Charcot-Bouchard dapat

mengakibatkan komplikasi stroke hemoragik.

3. Fibrinoid necrosis

Komplikasi lain hipertensi pada pembuluh darah otak adalah terjadinya fibrinoid necrosis. Kelainan

pembuluh darah ini akan bermanifestasi klinis sebagai hipertensi maligna.

Berdasarkan perubahan pembuluh darah otak akibat hipertensi, maka komplikasi serebrovaskuler

hipertensi dapat berupa :

Page 2: Hipertensi Dan Komplikasi Serebrovas

1. Ensefalopati hipertensi

2. Hipertensi maligna

3. Stroke hemoragik

4. Stroke non hemoragik

ENSEFALOPATI HIPERTENSI

Hypertensive encephalopathy (HE) atau ensefalopati hipertensi adalah sindrom klinik akut reversibel

yang dipresipitasi oleh kenaikan tekanan darah tiba-tiba sehingga melampaui batas otoregulasi otak. HE

dapat terjadi pada normotensi yang tekanan darahnya mendadak naik menjadi 160/100 mmHg.

Sebaliknya mungkin belum terjadi pada penderita hipertensi kronik meskipun tekanan arteri rata-rata

mencapai 200 atau 225 mmHg.

Selain akibat kegagalan atau keterlambatan pengobatan penderita hipertensi, HE juga dapat terjadi

akibat penyakit tertentu.

Tabel 3. Etiologi hipertensi ensefalopati

Malignant hypertension of any cause:

Acute glomerulonephritis

Eclampsia

Renovascular hypertension

Post coronary artery bypass hypertension

Abrupt withdrawal of antihypertensive therapy

Monoamine oxidase inhibitor-tyramine interaction

Pheochromocytoma

Phencyclidine poisoning

Page 3: Hipertensi Dan Komplikasi Serebrovas

Phenylpropanolamine overdose

Acute renal artery occlusion

Transplant renal artery stenosis or acute rejection

Acute or chronic spinal cord injuries

Komplikasi pada penderita stroke

Selama menjalani perawatan di RS, pasien stroke dapat mengalami komplikasi akibat penyakitnya.

Komplikasi yang umum terjadi adalah bengkak otak (edema) yang terjadi pada 24 jam sampai 48 jam

pertama setelah stroke. Berbagai komplikasi lain yang dapat terjadi adalah sebagai berikut:

- Kejang: Kejang pada fase awal lebih sering terjadi pada stroke perdarahan. Kejadian kejang umumnya

memperberat defisit neurologik

- Nyeri kepala: walaupun hebat, umumnya tidak menetap. Penatalaksanaan membutuhkan analgetik

dan kadang antiemetic

- Hiccup: penyebabnya adalah kontraksi otot-otot diafragma. Sering terjadi pada stroke batang otak,

bila menetap cari penyebab lain seperti uremia dan iritasi diafragma.

Selain itu harus diwaspadai adanya:

- pneumonia nosocomial

- Transformasi hemoragik dari infark

- Hidrosefalus obstruktif

- Peninggian tekanan darah. Sering terjadi pada awal kejadian dan turun beberapa hari kemudian.

- Demam dan infeksi. Demam berhubungan dengan prognosa yang tidak baik. Bila ada infeksi umumnya

adalah infeksi paru dan traktus urinarius.

Page 4: Hipertensi Dan Komplikasi Serebrovas

- Emboli pulmonal. Sering bersifat letal namun dapat tanpa gejala. Selain itu, pasien menderita juga

trombosis vena dalam (DVT).

- Abnormalitas jantung. Disfungsi jantung dapat menjadi penyebab, timbul bersama atau akibat stroke.

Sepertiga sampai setengah penderita stroke menderita komplikasi gangguan ritme jantung.

- Gangguan fungsi menelan, aspirasi dan pneumonia. Dengan fluoroskopi ditemukan 64% penderita

stroke menderita gangguan fungsi menelan. Penyebab terjadi pneumonia kemungkinan tumpang tindih

dengan keadaan lain seperti imobilitas, hipersekresi dll.

- Kelainan metabolik dan nutrisi. Keadaan undernutrisi yang berlarut-larut terutama terjadi pada pasien

umur lanjut. Keadaan malnutrisi dapat menjadi penyebab menurunnya fungsi neurologis, disfungsi

kardiak dan gastrointestinal dan abnormalitas metabolisme tulang.

- Infeksi traktus urinarius dan inkontinensia. Akibat pemasangan kateter dauer, atau gangguan fungsi

kandung kencing atau sfingter uretra eksternum akibat stroke.

- Perdarahan gastrointestinal. Umumnya terjadi pada 3% kasus stroke. Dapat merupakan komplikasi

pemberian kortikosteroid pada pasien stroke. Dianjurkan untuk memberikan antagonis H2 pada pasien

stroke ini.

- Dehidrasi. Penyebabnya dapat gangguan menelan, imobilitas, gangguan komunikasi dll.

- Hiponatremi. Mungkin karena kehilangan garam yang berlebihan.

- Hiperglikemia. Pada 50% penderita tidak berhubungan dengan adanya diabetes melitus sebelumnya.

Umumnya berhubungan dengan prognosa yang tidak baik.

- Hipoglikemia. Dapat karena kurangnya intake makanan dan obat-obatan.

Dampak stroke tidak hanya dirasakan oleh penderitanya namun juga oleh orang-orang terdekatnya

(anggota keluarga inti). Dampak psikologis yang sering ditemui adalah depresi. Depresi terjadi karena

penderita menyadari bahwa dirinya tidak memiliki stamina seperti sebelumnya, dan dalam kadar yang

berbeda, penderita tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal dan secara mandiri

Page 5: Hipertensi Dan Komplikasi Serebrovas

kesadaran ini menimbulkan perasaan tidak berdaya, tidak berguna, perasaan menjadi beban orang lain

sehingga sering mereka tampak sedih, melamun atau menangis

Situasi pasca stroke bukanlah situasi yang mudah untuk dihadapi. Selain mempengaruhi hubungan di

antara anggota keluarga dan penderitanya, kelelahan secara fisik dan mental juga dialami oleh anggota

keluarga yang merawat. Keadaan ini tidak dapat dipastikan akan berlangsung berapa lama, tergantung

pada kondisi penderita (stroke ringan yang menyebabkan pikun beberapa hal atau stroke berat sampai

lumpuh) dan juga penerimaan keluarga akan kondisi ini serta bagaimana mereka menyesuaikan diri

menghadapi kondisi tersebut.

Hubungan stroke dengan hipertensi dapat dijelaskan dengan singkat, bahwa tahanan dari pembuluh

darah memiliki batasan dalam menahan tekanan darah yang datang. Apalagi dalam otak pembuluh

darah yang ada termasuk pembuluh darah kecil yang otomatis memiliki tahanan yang juga kecil.

Kemudian bila tekanan darah melebihi kemampuan pembuluh darah, maka pembuluh darah ini akan

pecah dan selanjutnya akan terjadi stroke hemoragik yang memiliki prognosis yang tidak baik