hiperlipidemia
DESCRIPTION
hiperlipidemia farmakoterapiTRANSCRIPT
HIPERLIPIDEMIA
Presented by: Kelompok 3• Putri Aulia Fajar 260112120502• Githa Destrian Lestari 260112120528 • M. Agung Pratama Suharto 260112120542• Indah Prihandini 260112120550• Hananto Dwiandono 260112120564• Tri Rahayu Renggani Asri 260112120568• Hedi Kurniadi 260112120582• Testy Dwi Septiandini 260112120608• Dhaniar S. Kusumawardhani 260112120610• Charisatul Ummi 260112120614
Tugas Farmakoterapi terapan
Hiperlipidemia
• Hiperlipidemia merupakan peningkatan salah satu atau lebih kolesterol ester, fosfolipid, atau trigliserid.
• Atau naiknya kolesterol total, LDL, atau trigliserida, atau menurunnya HDL dalam darah.
Definisi ??
Video Pemahaman Hiperlipidemia
1. Tipe I (hiperkilomikronemia familial)
2. Tipe II (hiperkolesterolemia familial)
3. Tipe III (penyakit keturunan yang jarang terjadi)
4. Tipe IV (penyakit umum )
5. Tipe V (penyakit keturunan yang jarang terjadi)
Penggolongan Hiperlipidemia
Berdasarkan kadar lipid yang meningkat, hiperlipidemia dibagi menjadi lima tipe :
Hiperlipidemia tipe 1
• merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi dan ditemukan pada saat lahir, dimana tubuh penderita tidak mampu membuang kilomikron dari dalam darah.
• Penderita diharuskan menghindari semua jenis lemak
Hiperlipidemia tipe 2
• merupakan suatu penyakit keturunan yang mempercepat terjadinya aterosklerosis dan kematian dini, biasanya karena serangan jantung.
• Penderita diharuskan menjalani diet rendah lemak atau tanpa lemak, terutama lemak jenuh dan kolesterol serta melakukan olah raga secara teratur karena tingginya kadar LDL dalam darah.
Hiperlipidemia tipe 3
• Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang menyebabkan tingginya kadar kolesterol VLDL dan trigliserida.
• Pengobatannya meliputi pencapaian dan pemeliharaan berat badan ideal serta mengurangi asupan kolesterol dan lemak jenuh. Biasanya diperlukan obat penurun kadar lemak. Kadar lemak hampir selalu dapat diturunkan sampai normal, sehingga memperlambat terjadinya aterosklerosis
Hiperlipidemia tipe 4
• Merupakan penyakit umum yang sering menyerang beberapa anggota keluarga dan menyebabkan tingginya kadar trigliserida. Penyakit ini bisa meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis.
• Penderita dianjurkan untuk mengurangi berat badan, mengendalikan diabetes dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar lemak darah.
Hiperlipidemia tipe 5
• Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana tubuh tidak mampu memetabolisme dan membuang kelebihan trigliserida sebagaimana mestinya.
• Komplikasi utamanya adalah pankreatitis. Pengobatannya berupa penurunan berat badan, menghindari lemak dalam makanan dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar lemak.
Patofisiologi
• Peningkatan LDL-C dan pengurangan HDL-C
• Disfungsi endotelial• Lesi aterosklerosis• Respon inflamasi• Kontrol genetik
• Hiperlipidemia merupakan suatu kondisi, bukan merupakan suatu penyakit sehingga tidak ada gejala-gejala klinisnya.
• Manifestasi klinik dapat terlihat setelah pemeriksaan klinik di laboratorium
• Pada tahap lebih lanjut, beberapa simptom yang mungkin timbul antara lain: terjadinya pengendapan lemak pada otot dan kulit (xanthoma).
• Pada saat kadar trigliserida sangat tinggi (800 mg / dl atau lebih) terjadi pembesaran hati dan limpa dan gejala-gajala dari pankreatitis (misalnya nyeri perut yang hebat).
MANIFESTASI KLINIK
MANIFESTASI KLINIK
• Manifestasi klinik yang tampak dapat membantu membedakan tipe kelainan ini dengan menggunakan klasifikasi Fredrickson dan Lees (Ontoseno, 2007).
•
Manifestasi Klinik Hiperlipidemia untuk aterosklerosis dan PJK
Sebagian besar tidak memberikan tanda klinis
Xantoma (penumpukan jaringan lemak di dalam tendon dan di dalam kulit)
Kadar kolesterol tidak tekontrol lama kelamaan menumpuk
aterosklerosis dan penyakit jantung koroner
(Dipiro et al., 2008)
Klasifikasi LDL, HDL, Kolesterol, dan Trigliserida
Gejala-gejala
Seringkali hiperlipidemia tidak memperlihatkan gejala nyata, ada kalanya xanthomata yaitu lapisan kuning pada kelopak mata dan siku.
Maka diperlukan pemeriksaan laboratorium.
Diagnosa
Anamnese
Usia
Jenis kelamin
Status menstrual bagi wanita
Terapi
Terapi non-farmakologi
TLC (Therapeutic Lifestyle Change)• Pengurangan berat badan dan
peningkatan aktivitas fisik• Menurunkan konsumsi lemak total, lemak
jenuh, dan kolesterol• Konsumsi serat larut sekitar 20-30 g/hari,
misalnya oat atau gandum
Terapi farmakologiTipe Lipoprotein Pilihan Obat Terapi Kombinasi
I Tidak diindikasikan -
IIa Statin Niasin atau BAR
Kolestriramin / kolestipol Statin atau niasin
Niasin Statin atau BAR, Ezetimib
IIb Statin BAR atau fibrat atau niasin
Fibrat Statin atau BAR atau niasin
Niasin Statin atau fibrat
Ezetimib
III Fibrat Statin atau niasin
Niasin Statin atau fibrat
Ezetimib
IV Fibrat Niasin
Niasin Fibrat
V Fibrat Niasin
Niasin Minyak ikan
STATIN
• Menghambat 3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A (HMG-CoA) reduktase, mengganggu konversi HMGCoA reduktase menjadi mevalonate, tahap yang menentukan dalam biosintesis kolesterol de-novo. Pengurangan sintesis LDL dan peningkatan katabolisme LDL dimediasi melalui reseptor LDL menjadi prinsip kerja untuk efek penurunan lipid (Sukandar dkk, 2008).
• Contohnya: Simvastatin, Lovastatin
BAR (Bile Acid Resins)
• Mengikat asam empedu dalam lumen saluran cerna, dengan gangguan stimulasi terhadap sirkulasi enterohepatik asam empedu, yang menurunkan penyimpanan asam empedu dan merangsang hepatiksintesis asam empedu dari kolesterol (Sukandar dkk, 2008).
• Contohnya: Kolestiramin dan kolestipol
FIBRAT
• Fibrat bekerja sebagai ligan untuk reseptor transkripsi nukleus, reseptor alfa peroksisom yang diaktivasi proliferator (PPAR-alfa) dan menstimulasi aktivitas lipoprotein lipase (Neal, 2006).
• Contohnya: Gemfibrozil dan klofibrat
DERIVAT NIKOTINAT
• Mengurangi sintesis hepatik VLDL, yang akan mengarah pada pengurangan sintesis LDL. Niasin juga meningkatkan HDL dengan mengurangi katabolismenya (Neal, 2006).
• Contohnya: niasin
EZETIMIB
• Menghambat absorpsi kolesterol tanpa mengganggu absorpsi vitamin-vitamin yang melarut dalam lemak (Neal, 2006).
Hasil yang Diinginkan
• Hasil yang ingin dicapai pada terapi adalah penurunan kolesterol total dan LDL untuk mengurangi resiko pertama atau berulang dari infark miokardiak, angina, gagal jantung, stroke iskemia atau kejadian lain pada penyakit arterial perifer (Sukandar et al., 2008)
Evaluasi Hasil Terapi
• Pemeriksaan hasil laboratorium• Pemantauan efek samping obat• Pemantauan pasien dengan berbagai
faktor risiko.
Kasus
Seorang pasien pria dengan tinggi badan 165 cm dan berat badan 87 kg,mempunyai kebiasaan merokok 1 pak sehari, tidak pernah berolahraga dan mempunyai riwayat keluarga, yakni kakak pertama menderita hipertensi, kakak kedua menderita diabetes dan ayah meninggal karena myocardial infarction.
• Data pemeriksaan fisik– TD: 140/80 mmHg– BMI pasien: 52,72 kg/m
• Data laboratorium
• Assesment: Hiperlipidemia tipe IIb
No Pemeriksaan lipid puasa
Pasien (mmol/L)
Normal (mmol/L)
1 Total kolesterol 6,7 ≤ 5,18
2 LDL-kolesterol 3,6 < 3,36
3 HDL-kolesterol 1,2 -
4 Trigliserida 1,8 < 1,8
Plan
• Tujuan terapi– Menurunkan kadar kolesterol total dan LDL – Meningkatkan kualitas hidup pasien
• Terapi non-farmakologi– Diet dengan menurunkan konsumsi lemak total,
lemak jenuh, dan kolesterol– Meningkatkan konsumsi lemak tak jenuh dan
serat larut– Mengurangi atau menghentikan konsumsi rokok.
Terapi Farmakologi
• Pilihan terapi obat rasional– Golongan statin: atorvastatin, fluvastatin, lovastatin,
rosuvasatin, simvastatin– Golongan fibrat: bezafibrat, fenofibrat, gemfibrozi, klofibrat,
siprofibrat– Golongan niasin: niaspan
Tipe Lipoprotein Pilihan Obat Terapi Kombinasi
IIb Statin BAR atau fibrat atau niasin
Fibrat Statin atau BAR atau niasin
Niasin Statin atau fibrat
Ezetimib
Evaluasi Obat Terpilih
• Golongan statin: Lovastatin• Menurunkan kadar kolesterol total dan
kolesterol LDL, pada pasien hiperkolesterolimia primer disertai hipertrigliserida.
• Efek samping obat: nyeri abdomen, sakit kepala, reaksi hiperssensitif, nyeri dada non-cardiak, mual, muntah
Monitoring
• Monitoring subyektif– Apakah berat badannya sudah berkurang?– Apakah pasien sudah mengurangi atau berhenti
mengkonsumsi rokok?• Monitoring obyektif
– Kadar kolesterol total– Kadar LDL
• Monitoring efek samping obat– Apakah pasien mengalami nyeri abdomen, sakit
kepala, reaksi hiperssensitif, nyeri dada non-cardiak, mual, muntah?
Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pasien
• Pasien diharapkan melakukan diet dan berolah raga.
• Pasien diharapkan mengurangi konsumsi lemak jenuh dan kolesterol, meningkatkan konsumsi lemak tak jenuh dan serat larut.
• Pasien diharapkan mengurangi/ berhenti mengkonsumsi rokok.
Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pasien
• Obat ( lovastatin ) sebaiknya diberikan pada malam hari karena efek sampingnya yaitu gastrointestinal, sehingga tidak mengganggu aktivitas pasien. Selain itu metabolism kolesterol terjadi pada malam hari sehingga obat lebih cepat berefek.
• Obat lovastatin dikonsumsi sesudah makan atau bersama makanan karena absorbsinya lebih besar jika diberikan bersama makanan.
Daftar Pustaka
• Dipiro, J.T., R.L. Talbert., G.C. Yee., G. R. Matzke., B. G. Wells., and L.M. Posey. 2005. Pharmacotherapy APathophisiologic Approach, Sixth Edition. United States of America: The McGraw-Hill Companies.
• Dipiro, J.T., R.L. Talbert., G.C. Yee., G. R. Matzke., B. G. Wells., and L.M. Posey. 2009. Pharmacotherapy Handbook, Seventh Edition. United States of America: The McGraw-Hill Companies.
• Katzung, B.G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Buku 2, edisi 8. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
• Neal, M.J., 2006. At a Glance FarmakologiMedis.Jakarta: Erlangga• Ontoseno, Teddy. 2007. Pencegahan Primordial PenyakitJantungKoroner. Surabaya:
Lab. Ilmukesehatananak FK Unair.• Richard, N., Mitchell et al .2008. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit Robbins dan
Cotran, ed.7,.Jakarta : EGC.• Sukandar, Elin Y., et al. 2008. ISO Farmakoterapi. PT. ISFI Penerbitan. Jakarta.• Tatro DS. 2003. A to Z Drug Facts. San Francisco : Facts and Comparisons.• Tjay dan Rahardja. 2007. Obat-Obat Penting. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Selesai