highway presentation
DESCRIPTION
Presentasi Tentang Rencana Jalan Baru1. Rencana Dan Tahapan Desain Jalan2. Mengaplikasikan dalam bentuk LDDTRANSCRIPT
DESAIN DAN APLIKASI PERENCANAAN JALAN BETON
Muhammad Miftakhur Riza
Oleh :
08/ 271740/ NT/ 13005
Studi Kasus : Jl. Ring Road Timur, Perempatan Wonosari
11 m
50 m
Jalan Ring Road Timur, perempatan Wonosari
LOKASI SURVEI, 1 Maret 2011
Gambar 1. Kemacetan pada Jam Puncak dari Arah Gunung Kidul
(Jam 09.00- 10.00)
Gambar 2. Beban Kendaraan yang Relatif Berat (Kendaraan dari Arah
Gunung Kidul)
DAMPAK KERUSAKAN PADA JALAN ASPAL AKIBAT BEBAN YANG TERLALU BERAT
Gambar 1. Ruas Jalan yang Dilalui Kendaraan Berat
Gambar 2. Jalan Aspal yang Tergerus karena Gesekan Rem dan Beban
Gambar 3. Jalan Aspal yang Mulai Terkelupas
Gambar 4. Jalan Aspal yang Retak dan Terkelupas
Beban kendaraan yang relatif besar
Perencanaan jalan aspalyang kurang baik
Jalan menjadi rusak
Butuh perbaikan atau perencanaan ulang
SOLUSI : JALAN BETON
Dengan konsep ini, crack yang dihasilkan relatif sedikit dan jarak sambungan antar segmen menjadi lebih panjang, sehingga jalan menjadi lebih nyaman saat dilalui.
Perencanaan Jalan Beton bertulang dengan sambungan (JRC, jointed reinforced concreate)
subgrade
PERENCANAAN JALAN BETON DENGAN SAMBUNGAN
Gambar 1. Jalan Beton tipe JRCSumber : Pavement Design Guide
Gambar 2. Susunan Lapisan Perkerasan
Menghitung % Beban Sumbu & RepetisiJSKN= 365x JSKNH x R
Menghitung JKNH (Jumlah kendaraan ≥ 5 Ton)Mulai
Data1. Jumlah Kendaraan2. R (Faktor Pertumbuhan)3. n (Umur Rencana)4. FK (Faktor Keamanan)
Tegangan yang Terjadi (Plot ke Gambar 4.8; 4.9; 4.10)
Perbandingan Tegangan (MR/ Tegangan yang Terjadi)
Selesai
TIDAK
Tebal Pelat Cukup
YA
Menghitung JSKNH(Jumlah Sumbu Kendaraan)
Menghitung JKNJKN = 365 x JKNH x R
Menghitung JSKNJSKN= 365x JSKNH x R
Pelat dipertebal
Asumsi tebal plat
Total Fatigue ≤ 100%Jumlah repetisi yang diizinkan (Tabel 4.7)
• Umur rencana = 20 tahun• Tebal Pondasi bawah (dengan batu pecah) = 15 cm• Faktor gesekan pondasi = 1,5 (batu pecah)• MR beton = 40 kg/ cm2 (40 MPa)• Fs BJTU 39 = 3390 kg/ cm3
• Pertumbuhan lalu lintas = 5% per tahun• Peranan Jalan = arteri• Koefisien distribusi jalur = 0,7 (2 jalur 1 arah, Tabel 4.5)
Tabel 1. Rekapitulasi Jumlah Kendaraan dan Konfigurasi Beban
Sumber : hasil survei kendaraan (Selasa, 1 Maret 2011, pukul 09.30 -12.30 WIB)
1. Menghitung Jumlah Kendaraan Niaga (JKN) JKN = 365 x JKNH x R JKNH = jumlah bus + jumlah truk 2 as + jumlah truk 3 as
= 158 + 140 + 101 = 399 kendaraan Faktor pertumbuhan (R)
JKN = 365 x JKNH x R = 365 x 399 x 33,06 = 4.814.693 kendaraan
2. Menghitung JSKN (Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga) selama umur rencana 20 tahun JSKN = 365 x JSKNH x R
JSKNH = jml. sumbu bus + jml. sumbu truk 2 as + jml. sumbu truk 3 as = 316 + 280 + 202 = 798
Sehingga diperoleh JSKN = 365 x JSKNH x R = 365 x 798 x 33,06 = 9.629.386 kendaraan
3. Menghitung persentase masing- masing beban sumbu dan jumlah repetisi yang akan terjadi selama umur rencana (20 tahun).
Tabel 2. Persentase masing- masing beban sumbu dan repetisi selama umur rencana
Tabel Perhitungan Tebal Pelat Beton (Asumsi Tebal Pelat 15 cm, MR 40 kg/cm2 )
Dengan tebal pelat 15 cm terlihat bahwa total fatigue yang terjadi hanya 2,90 % (< 100%), maka perhitungan sudah cukup dan tebal pelat 15 cm dapat digunakan.
1. Tulangan Melintang As =
Dipakai tulangan diameter 10 mmAs = ¼ Л d2
= ¼ x 3,14 x 102 = 78,5 mm2
Jumlah tulangan = 110,36/ 78,5 = 1.4 (dipakai buah 2 tulangan) → 2D10 – 500 mm
Karena berdasarkan peraturan penulangan untuk arah memanjang harus berjarak 300 ± 50 mm, maka digunakan D10- 250 mm.
Direction of travel
1000
mm
1000 mm
D10-
250
mm
2. Tulangan Memanjang
Dipakai tulangan diameter 12 mmAs = ¼ Л d2
= ¼ x 3,14 x 122
= 113,04 mm2
Jumlah tulangan = 772,5/ 113,04 = 6,8 (dipakai 7 tulangan)Maka penggunaan tulangan melintang adalah 7D12 – 150 mm.
Direction of travel
1000
mm
1000 mm
7D12- 150mm
10 m
5,5
m
Tul. MelintangD10- 250 Tul. Memanjang
D12- 150Direction of travel
10 m 10 m 10 m 10 m 10 m
50 m
11 m JALAN ASPAL
SEGMEN 1
SEGMEN 2
SEGMEN 3 SEGMEN 5 SEGMEN 7 SEGMEN 9
SEGMEN 4 SEGMEN 6 SEGMEN 8 SEGMEN 10
A. Jalan Aspal yang lama dibongkar
B. Pembagian segmen setiap 10 m
C. Penulangan
D. Pembetonan
TAHAPAN PELAKSANAAN
JALAN ASPAL(Lokasi : Jl. Ring Road Timur, Perempatan Wonosari)
10 m 10 m 10 m 10 m 10 m
50 m11
m
SEGMEN 1
SEGMEN 9
SEGMEN 5
SEGMEN 8
SEGMEN 3
SEGMEN 2
SEGMEN 4
SEGMEN 6
SEGMEN 7
SEGMEN 10
PERENCANAAN JALAN BETON(Lokasi : Jl. Ring Road Timur, Perempatan Wonosari)
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan :1. Jenis konstruksi yang cocok dipakai untuk perencanaan jalan beton di
Jalan Ring Road Timur, perempatan Wonosari adalah tipe JRC (jointed reinforced concrete). Dengan konsep ini, crack yang dihasilkan relatif sedikit dan jarak sambungan antar segmen menjadi lebih panjang, sehingga jalan menjadi lebih nyaman saat dilalui.
2. Perencanaan untuk tebal lapisan perkerasan jalan beton diperoleh sebesar 15 cm dengan total fatigue sebesar 2,90 %.
3. Penulangan untuk arah memanjang diperoleh sebesar D12 – 150 mm dan arah melintang sebesar D10 – 250 mm.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH