hemoptisis
DESCRIPTION
okTRANSCRIPT
STRATEGI TO STOP HEMOPTYSIS
Agus SuryantoDivision of Pulmonology Department of Internal Medicine
Diponegoro university – Dr. Kariadi Hospital Semarang
Hemoptisis• Merupakan kegawatan Bidang paru• Perlu diagnosis yang teliti• Kegawatan tersering adalah asfiksia• Faktor risiko terjadinya asfiksia;
– Hemoptisis berulang– Hemoptisis masif, perdarahan > 600 ml/24 jam– Takut mengeluarkan dahak– Refleks batuk yang buruk– Posisi pasien
Etiologi• Infeksi
– Tb, jamur, abces dll• Inflamasi
– Bronkhitis, bronkhiektasis• Neoplasma
– Adenoma, karsinoma bronkogenik, hemangioma• Gangguan immun
– Wegener grunulomatosis, Guoodpasture syndrome• Gangguan vaskuler paru
– Emboli paru, arteriovenous malformasion, DIC.• Lain – lain;
– Catameneal, pneumokoniosis, coagulopati, trauma, idiopatik
Penatalaksanaan
1. Konservatif
2. Menghentikan perdarahan
Konservatif- Tirah baring dg posisi miring ke arah yg sakit- Bersihkan jalan nafas - Pemberian cairan- Bila perlu transfusi- Pemberian oksigen- Bila batuk sebagai pencetus Codein - Hati2 codein menekan batuk --> mempercepat
pembekuan darah asfiksia
Menghentikan Perdararahan
1. Bronkoskopi terapeutik- Menentukan sumber perdarahan- Pemberian cairan fisiologis suhu 40C, 20 –
50 CC- Efinefrin / adrenalin 1/20 000 mg/cc
2. Bronkoplasti
- Meinsersikan kateter balon melalui saluran nafas, kemudian dikembangkan pada sumber perdarahan(sebagai tampon).
3. Laser terapi
• Biasanya digunakan ablasi endoluminal pd malignansi / jaringan granulasi.
• Sinar laser Nd: YAD (Neodymium: yttrium-aluminum-garnet)
- Daya tembus 3 – 5 mm
- Menghentikan perdarahan dg efek fototerpi
• Efek samping; bronkoesofageal atau trakeaesofageal fistel.
4. Elektroterapi
- Hampir sama dengan laser terapi
- Dapat menjangkau lebih distal
- Efek samping lebih kecil
- Penetrasi 2 – 3 mm
- Metoda sangat baik untuk hemoptisis
5. Embolisasi• Tehnik kateterisasi selektif pada arteri bronkial
diikuti dengan enbolisasi• Efektif untuk mengatasi perdarahan masif
saluran nafas• Material; partikel Polivinyl alkohol dg ukuran
250 - 750 micron.• Bila ada shunting arteriovenous dapat
digunakan Platinum microcoils.• Keberhasilan mengatasi perdarahan masif 85%.• Keberhasilan lebih tinggi pada proses inflamasi
dari pada malignansi.• Komplikasi terberat salah memilih cabang arteri;
misal pada spinal cord
6. Mengatasi penyakit yang mendasari
- Penting mengatasi penyebab;
. Inflamasi akut / kronik
. Neoplasma jinak/ ganas
7. Tindakan operatif
• Dilakukan bila konservatif dan invasif tidak dapat mengatasi hemoptisis
• Tindakan invasif sebaiknya dilakukan di kamar operasi.
Simpulan• Hemoptisis merupakan kegawatan paru yang
dapat menyebabkan kematian• Penyebab kematian terbanyak asfiksia• Faktor risiko asfiksia; perdarahan masif,
hemoptisis berurang, refleks batuk buruk, posisi pasien.
• Etiologi hemoptisis; inflamasi dan malignansi• Penatalaksanaan; konservatif, invasif atau
operatif