heat stresss
TRANSCRIPT
EFEK HEAT STRESS TERHADAP
A. RENAL
Acute Renal Failure
Cedera Ginjal
Pre-Renal membuat deplesi volume dan hipoperfusi Renal
Rhamdomyolysis Kondisi yang menjadi faktor rumit pada stroke panas, melibatkan
cedera otot akut karena upaya exertional parah di luar batas yang telah ditelorir individu.
Hal ini sering menghasilkan myoglobinuria, yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal
terutama bila terjadi saat pasien heat stroke.
B. HAEMATOLOGICAL
- Sengatan panas (heat stroke) menyebabkan komplikasi haemoragic.
- Eccyhmosis adalah bercak perdarahan yang kecil, lebih lebar dari petekie, pada kulit
atau selaput lendir, membentuk bercak biru atau ungu yang rat, bulat atau irregular.
Ekimosis adalah tanda memar atau tanda biru kehitaman, merupakan daerah makula
besar akibat ekstravasasi darah ke dalam jaringan subkutan dan kulit. Perdarahan
yang baru berwarna biru kehitaman dan berubah warna menjadi hijau kecoklatan dan
menjadi kuning bila mengalami resolusi.
- Petechial haemorrhages adalah bintik merah kecil di kulit yang merupakan akibat
keluarnya sejumlah kecil darah.
C. IMMUNOLOGICAL
Sepsis
Aksi mediator inflamasi menyebabkan disfungsi banyak organ.
PATOFISIOLOGI HEAT STRESS
Manusia dan mamalia dapat menjaga suhu tubuh fisiologisnya dengan menyeimbangkan panas
yang didapat (heat gain) dengan panasyang hilang (heat loss) dari tubuhnya. Mekanisme
pengaturan suhutubuh ini terjadi secara kompleks melibatkan berbagai organ. Terutama
hipotalamus yang berfungsi sbg termostat yang membimbing tubuhdalam mekanisme produksi
dan pembuangan panas.Panas diperoleh dari proses metabolisme, saat istirahat punmetabolisme
tubuh kita tetap berjalan,sehingga panas tetap dihasilkantubuh. Panas juga didapatkan dari
lingkungan, yaitu melalui proseskonduksi,konveksi dan radiasi. Untuk pembuangan panas
jugamelibatkan proses konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi sesuai mekanisme yang paling
memungkinkan untuk dilakukan. Heat gain dan heat loss harus seimbang untuk
mempertahankan suhu tubuh tetap fisologis. Ketika heat gain melebihi heat loss
, suhu tubuh akan meningkat.Heat stroke terjadi pada individu yang tidak memiliki
kemampuanmemodulasi suhu lingkungan, misalnya bayi, orang tua (usila), danorang yang
sedang sakit. Ketika suhu tubuh meningkat diatas normal,maka hipotalamus akan tarangsang dan
mengeluarkan perintah kepada jantung untuk meningkatkan cardiac output dan meningkatkan
alirandarah ke perifer untuk meningkatkan produksi keringat dan menyerap kembali natrium
keringat agar panas cepat terbuang. Namun di sisi lainakan terjadi pembuangan elektrolit dan
cairan yang berlebihan disaat mekanisme heat loss terjadi terlalu lama yang berakibat
kepada pembebanan kerja pada organ jantung, jika tidak segera dilakukan rehidrasi maka akan
terjadi gagal jantung yang menyebabkan komplikasi multi organ yang sistemik. Pada tingkat seluler,
banyak teori yang menjelaskan tentang heatstroke. Secara umum, panas akan langsung
mempengaruhi tubuh pada tingkat sel dengan mengganggu proses seluler pada aktivitas
denaturasi protein dan membran seluler, sehingga berbagai sitokin inflamasi dan heat shock
protein (HSPs) yang menyebabkan stres lingkungan akandihasilkan. Jika stres ini berlanjut,
maka sel akan mati (terjadi apoptosis).
DAFTAR PUSTAKA
1. Rab, Tabrani. 2007.Gawat Darurat jilid III . PT.Alumni:Bandung
2. Sudoyo, Aru W,.et al../editor. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II EdisiIV.
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia: Jakarta.
3. American College of Sports Medicine, Armstrong LE, Casa DJ, Millard-StaffordM,
Moran DS, Pyne SW, Roberts WO. American College of SportsMedicine position stand.
Exertional heat illness during training andcompetition.