heat mantle

9
LAPORAN PRAKTIKUM ALAT INDUSTRI KIMIA MATERI : HEAT MANTEL SEBAGAI SALAH SATU JENIS ALAT POWER FURNACE Disusun Oleh : Nama : Laras Wening NIM : 011300345 Jurusan : Teknokimia Nuklir Rekan Kerja : 1. Banu Suharto 2. Doly Mauludy Dosen : Suyatno ,S.ST ,M.Eng SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Upload: muhammad-gading-permadi

Post on 25-Sep-2015

519 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

Laporan Perawatan Alat Industri Kimia

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMALAT INDUSTRI KIMIA MATERI : HEAT MANTEL SEBAGAI SALAH SATU JENIS ALAT POWER FURNACE

Disusun Oleh :Nama: Laras WeningNIM: 011300345 Jurusan: Teknokimia NuklirRekan Kerja: 1. Banu Suharto 2. Doly Mauludy Dosen : Suyatno ,S.ST ,M.Eng

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIRBADAN TENAGA NUKLIR NASIONALYOGYAKARTA2015

HEAT MANTEL SEBAGAI SALAH SATU JENIS ALAT POWER FURNACEI. TUJUAN1.1. Mahasiswa mengetahui apa itu power furnace dan bagaimana prinsip kerja heat mantel sebagai salah satu jenis alat power furnace serta fungsinya.1.2. Dapat mengoperasikan heat mantel sebagai salah satu jenis alat power furnace secara efektif dan aman.1.3. Dapat melakukan perawatan dan perbaikan-perbaikan ringan terhadap heat mantel sebagai salah satu jenis alat power furnace.II. DASAR TEORI FurnaceFurnace adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk pemanasan, seperti ekstraksi logam dari bijih (peleburan) atau di kilang minyak dan pabrik kimia lainnya, misalnya sebagai sumber panas untuk pipa distilasi fraksional . Energi panas untuk bahan bakar furnace didapat dari pembakaran bahan bakar, melalui listrik seperti tungku busur listrik, atau melalui pemanasan dalam tungku induksi Induksi.Prinsip kerja alat pemanas adalah mengubah energi listrik menjadi energi kalor. Kawat atau pita kecil merupakan bahan elemen yang memiliki resistansi yang besar jika dialiri arus listrik, maka energi listrik oleh kawat akan diubah menjadi energi kalor. Akibatnya kawat akan membara, sehingga menimbulkan kalor disekitarnya.Heat Mantel Sebuah mantel pemanas atau isomantle adalah bagian dari peralatan laboratorium yang digunakan untuk memindahkan panas ke bejana, sebagai alternatif bentuk lain dari suatu pemanasan. Berbeda dengan alat pemanas lainnya, seperti kompor listrik atau pembakar bunsen, bejana dapat ditempatkan dalam kontak langsung dengan mantel pemanas tanpa meningkatkan resiko pecah gelas, karena elemen pemanas mantel pemanas terisolasi dari wadah sehingga dapat mencegah adanya gradien suhu yang berlebihan. Dalam pengaturanya, kabel listrik yang tertanam dalam strip kain yang akan membungkus termos. Saat ini yang diberikan ke perangkat, dan karenanya suhu tercapai, diatur oleh rheostat. Jenis heat mantel ini sangat berguna untuk menjaga suhu yang dimaksudkan dalam corong pemisah, misalnya, setelah isi reaksi telah dihapus dari sumber panas utama.Heat mantel berbentuk seperti "keranjang" dalam tabung silinder (sering dibuat dari plastik atau logam seperti aluminium). Desain logam mendukung "keranjang" yang terbuat dari kain, dan termasuk elemen pemanas dalam tubuh mantel pemanas. Untuk memanaskan objek, ia ditempatkan dalam keranjang mantel pemanas. Heat mantel umumnya mendistribusikan panas secara merata di atas permukaan labu dan menunjukkan sedikit kecenderungan untuk menghasilkan hotspot berbahaya.Heat mantel dapat digunakan pada suhu diatas 1000C. Heat mantle ini terdiri dari selimut fiber glass dengan elemen pemanas listrik. Mantel dirancang untuk berbagai ukuran labu. Suhu mantel dapat dikontrol dengan alat variac.

III. LANGKAH KERJA 3.1. Alat dan bahan kerja disiapkan.3.2. Baut yang ada pada permukaan heat mantel dilepas menggunakan obeng dan selama pelepasan itu dipastikan tidak ada baut yang hilang.3.3. Bagian bawah heat mantel dibuka dan dicek keadaan alatnya masih bagus atau tidak. 3.4. Pengecekan alat dilakukan pada salah satu kabel yang ada pada heat mantel menggunakan multitester dan dilakukan perawatan pada bagian lainnya. 3.5. Setelah pengecekan dan perawatan alat selesai dilakukan, selanjutnya dipasang kembali penutup heat mantel dan memasang baut kembali. IV. ALAT DAN BAHAN a. Heat mantel b. Multitesterc. Obengd. Kain Lape. KuasVII. PEMBAHASAN Power furnace adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk pemanasan dengan prinsip kerjanya adalah mengubah energi listrik menjadi energi kalor. Heat mantel atau isomantle merupakan salah satu contoh dari power furnace yang berbentuk seperti keranjang yang akan menyelimuti seluruh bagian objek yang akan dipanaskan. Sehingga dengan menggunakan heat mantel ini pemanasan suatu objek akan terjadi secara menyeluruh ke semua permukaannya. Pada praktikum ini, permukaan heat mantle yang digunakan terbuat dari plastik dengan skala suhu dari 1 sampai 10. Pertama yang dilakukan adalah melepas baut yang mengunci permukaan luar dan memastikan baut terseimpan dalam keadaan rapi. Selajutnya dilepaskan penutup luar heat mantel dan dilakukan pengecekan. Pengecekan ini harus dilakukan sebelum dilakukannya pengecekan lanjutan dan perawatan pada alat agar diketahui apakah alat masih dalam keadaan baik atau tidak. Pengecekan paling sederhana dilakukan pada bagian kabel penyambung listrik dengan menggunakan multitester. Multitester tersebut akan bergerak menunjukkan voltase dengan skala tertentu apabila alat masih dapat digunakan dan apabila alat sudah tidak dapat digunakan, multitesternya tidak bergerak. Namun setelah dilakukan pengecekan, ternyata heat mantel digunakan ini sudah tidak dapat berfungsi kembali dan perlu dilakukan perbaikan dengan cara tertentu yang tidak dilakukan oleh praktikan. Selanjutnya dilakukan pengenaln bagian-bagian komponen yang ada di bagian dalam heat mantel tersebut. Panas yang tinggi pada saat pengoperasian alat membuat heat mantle dilengkapi dengan styrofoam yang bentuknya mengikuti struktur objek yang akan dipanaskan dengan ukuran tertentu. Styrofoam ini berfungsi sebagai penahan panas pada heat mantle sehingga dapat mencegah panas yang bisa mengalir ke komponen lain dan merusak komponen tersebut. Selain itu juga terdapat grounding yang bersimbol . Grounding ini digunakan sebagai pengamanan lain yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting saat pemakaian alat. Kabel yang ada di komponen bagian dalam heat mantel juga dilapisi dengan kain khusus sehingga dapat mencegah kabel meleleh saat pengoperasian alat pada suhu tinggi. VIII. KESIMPULAN 8.1. Power furnace merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk pemanasan. Heat mantel sebagai salah satu jenis power furnace bekerja dengan memanaskan objek pada sebuah keranjang sehingga panas yang akan mengenai objek adan tersebar merata.8.2. Pengoperasian heat mantel dengan cara mencolokkan kabel pada sumber listrik kemudian menekan tombol ON untuk menyalakan alat dan mengatur suhu sesuai keinginan. 8.3. Setelah dilakukan pengecekan, heat mantel yang digunakan pada praktikum ini sudah rusak. Hal ini dapat diketahui setelah dilakukan pengecekan pada kabel menggunakan multitester ternyata multitesternya tidak bergerak. IX. DAFTAR PUSTAKA http://en.wikipedia.org/wiki/Heating_mantle. Diakses 23 April 2015http://cara-pasang-instalasi-listrik-rumah.blogspot.com/2014/03/arti-dan-fungsi-arde-atau-grounding.html. Diakses 23 April 2015http://www.slideshare.net/AbilDarma/ppt-penglab. Diakses 23 April 2015

Yogyakarta, 23 April 2015 Asisten, Praktikan,

(Ir. Sudaryo) (Laras Wening)

X. LAMPIRAN

Gambar 10.1. Bagian Luar Heat Mantle Gambar 10.2. Bagian Depan Heat Mantle

Gambar 10.3. Spesifikasi Heat Mantle Gambar 10.4. Grounding pada Heat Mantle

Gambar 10.5. Komponen Dalam Heat Mantle

Gambar 10.6. Pengecekan Komponen Listrik

4