health education mi

5
Health Education Discharge planning dan perawatan di rumah merupakan komponen perawatas berkelanjutan, pelayanan promosi kesehatan dimulai saat pasien masuk hingga pulang dari rumah sakit. Steele dan Ruzicki dalam M Yilmaz (2004) menemukan bahwa pasien post Mi yang diberikan informasi sesuai dengan kebutuhannya, melalui discharge planningdapat secara efektif untuk menentukan keputusan dan dapat kembali ke aktivitas semula, dan pendidikan kesehatan yang diberikan di rumah sakit meningkatkan tingkat berhenti merokok, penurunan berat badan, tetap bertahan pada dietnya dan kembali untuk follow up secara rutin (M Yilmaz, 2004).. Berikut ini discharge planning yang diberikan menurut Michael J. Fucci (2013) adalah sebagai berikut. A. Home Care : Beristirahatlah sampai dokter mengijinkan untuk kembali bekerja atau melakukan aktivitas lainnya Minum obat sesuai yang diresepkan, seperti Beta Blocker, ACE inhibitor, dan terapi antiplatelet Datang pada saat program rehabilitasi jantung jika direkomendasikan oleh dokter B. Diet : Makanlah menu yang aman bagi jantung seperti, batasi konsumsi lemak, kolesterol dan garam. Makanan seperti ice cream, keju, daging merah tidak disarankan. Tingkatkan konsumsi gandum, ikan, buah – buahan, sayur – sayuran dan kacang – kacangan.

Upload: karmany-hachikyu

Post on 06-Nov-2015

224 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

health education

TRANSCRIPT

Health Education Discharge planning dan perawatan di rumah merupakan komponen perawatas berkelanjutan, pelayanan promosi kesehatan dimulai saat pasien masuk hingga pulang dari rumah sakit. Steele dan Ruzicki dalam M Yilmaz (2004) menemukan bahwa pasien post Mi yang diberikan informasi sesuai dengan kebutuhannya, melalui discharge planningdapat secara efektif untuk menentukan keputusan dan dapat kembali ke aktivitas semula, dan pendidikan kesehatan yang diberikan di rumah sakit meningkatkan tingkat berhenti merokok, penurunan berat badan, tetap bertahan pada dietnya dan kembali untuk follow up secara rutin (M Yilmaz, 2004).. Berikut ini discharge planning yang diberikan menurut Michael J. Fucci (2013) adalah sebagai berikut.

A. Home Care :

Beristirahatlah sampai dokter mengijinkan untuk kembali bekerja atau melakukan aktivitas lainnya

Minum obat sesuai yang diresepkan, seperti Beta Blocker, ACE inhibitor, dan terapi antiplatelet

Datang pada saat program rehabilitasi jantung jika direkomendasikan oleh dokter

B. Diet :

Makanlah menu yang aman bagi jantung seperti, batasi konsumsi lemak, kolesterol dan garam. Makanan seperti ice cream, keju, daging merah tidak disarankan. Tingkatkan konsumsi gandum, ikan, buah buahan, sayur sayuran dan kacang kacangan. Konsumsi alkohol dalam jumlah terbatas, misal 1 sampai 2 kali sehari untuk laki laki dan 1 kali sehari untuk wanita, dan konsumsilah suplemen (Fucci, 2013). C. Aktivitas Fisik :

AHA merekomendasikan paling tidak 30 menit untuk latihan setiap hari, atau 3-4 kali per minggu untuk pasien yang mengalami serangan jantung(Fucci, 2013). Menurut Michael A. Chen (2012), waktu yang diperlukan seseorang untuk dapat kembali pada aktivitas semual tergantung pada kondisi fisik sebelum serangan jantung, seberapa luas MI, adanya komplikasi dan kecepatan kesembuhan yang telah dicapai. D. Medikasi :

Obat obatan berikut yang diresepkan untuk mencegah timbulnya serangan jantung berikutnya.

Aspirin, yang terbukti menurunkan risiko serangan jantung. Penghilang nyeri seperti ibuprofen ketika dikonsumsi bersama aspirin dapat menyebabkan risiko tinggi perdarahn gastrointestinal dan juga menurunkan efektivitas aspirin (Fucci, 2013).

Clopidogrel / prasugrel, hindari omeprazole atau esomeprazole jika menggunakan clopidogrel. Obat tersebut dapat menghambat kerja clopidogrel.

ACE inhibitor

Nitroglycerin

Betablocker atau Calcium Channel Blocker

Cholesterol-lowering medicine

Obat tekanan darah

Antinyeri

Antidepresan

E. Perubahan gaya hidup dan pencegahan :

Berhentilah merokok Mengukur kadar kolesterol secara teratur

Kontrol tekanan darah

Melakukan medical check-up secara teratur

Makanlah makanan yang sehat yang rendah lemak jenuh, dan perbanyak gandum, buah dan sayuran

Berolahragalah secara teratur namun latihan yang tidak terlalu berat

Pertahankan berat badan yang sesuai

Mengelola stress melalui kegiatan seperti yoga, meditasi dan konseling

Segera untuk meminta bantuan medis jika terjadi tanda tanda berikut :

Nyeri dada terasa seperti ada benda yang menindih dada

Dada terasa penuh, dan tertekan

Ansietas, terutama panik tanpa sebab yang jelas

Detak jantung yang cepat dan iregular

Nyeri, mati rasa di bahu kiri dan lengan, leher atau lengan kanan

Berkeringan

Mual atau muntah

Masalah pencernaan

Pusing, kelemahan, pingsan

Sesak napas

Nyeri abdomen

Menurut NICE (2013), merekomendasikan beberapa poin yang perlu diperhatikan setelah serangan MI : Rehabilitasi Jantung setelah serangan MI, jelaskan pentingnya menjalani program ini. Mulailah rehabilitasi jantung sesegera mungkin setelah direkomendasikan dan sebelum pulang dari rumah sakit.

Perubahan gaya hidup setelah serangan MI

Jika memungkinkan, bisa mengikuti diet Mediterranean style diet (roti, buah, sayur, dan ikan; sedikit daging, dan ganti mentega dan keju dengan produk yang berasal dari minyak sayur). Lakukanlah aktivitas aktif selama 20 30 menit sehari jika mempunyai sesak napas ringan. Melakukan aktivitas tidak boleh langsung ditingkatkan secara spontan namun secara bertahap untuk meningkatkan kapasitas latihan. Mulailah dengan level latihan yang nyaman, lalu tingkatkan durasi dan intensitas dari aktivitas. Berhentilah untuk merokok. Daftar Pustaka :

Care for Patients Following A Myocardial Infarction. Retrivied from https://www.nice.org.uk/guidance/cg172/resources/guidance-mi-secondary-prevention-pdfChen MA. (2012). Heart attack discharge. Retrieved from http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000090.htmFucci MJ. (2013). Discharge Instructions for Heart Attack. EBSCOM Yilmaz, O Emiroglu. (2004). The Need Assessment Of MI Patients In Discharge Planning And Home-Health Care: A Sample From Turkey. The Internet Journal of Advanced Nursing Practice. 7 (2)NICE. (2013). MI Secondary Prevention ; Secondary Prevention in Primary and Secondary