he ma to poiesis

6
1. PROSES HEMATOPOIESIS : Hematopoiesis adalah proses pembentukan komponen sel darah melalui proses proliferasi, diferensiasi, dan maturasi. Pembentukan komponen sel darah terbentuk dalam tempat yang berbeda sesuai dengan usia individu. 0-2 bulan (yolk sac) 2-7 bulan (hati, limpa) 5-9 bulan (sumsum tulang) Sumsum tulang (pada semua tulang) Vertebra, tulang iga, sternum, tulang tengkorak, sacrum dan pelvis, ujung proximal femur Secara garis besar perkembangan hematopoiesis dibagi dalam 3 periode: 1) Hematopoiesis yolk sac (megaloblastik atau primitif) Sel darah dibuat dari jaringan mesenkim 2-3 minggu setelah fertilisasi. Mula-mula terbentuk dalam blood island yang merupakan pelopor dari sistem vaskuler dan hemopoiesis.

Upload: tri-juni-ardhi

Post on 19-Jan-2016

27 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

qwerty

TRANSCRIPT

Page 1: He Ma to Poiesis

1.      PROSES HEMATOPOIESIS :

 

Hematopoiesis adalah proses pembentukan komponen sel darah melalui

proses proliferasi, diferensiasi, dan maturasi. Pembentukan komponen sel

darah terbentuk dalam tempat yang berbeda sesuai dengan usia

individu.

0-2 bulan (yolk sac)2-7 bulan (hati, limpa)5-9 bulan (sumsum tulang)

Sumsum tulang (pada semua tulang)

Vertebra, tulang iga, sternum, tulang tengkorak, sacrum dan pelvis, ujung proximal femur

Secara garis besar perkembangan hematopoiesis dibagi dalam 3

periode:

1)      Hematopoiesis yolk sac (megaloblastik atau primitif)

Sel darah dibuat dari jaringan mesenkim 2-3 minggu setelah fertilisasi.

Mula-mula terbentuk dalam blood island yang merupakan pelopor dari

sistem vaskuler dan hemopoiesis. Selanjutnya sel eritroid dan

megakariosit dapat diidentifikasikan dalam yolk sac pada masa gestasi 16

hari.

Sel induk primitif hematopoiesis berasal dari sel mesoderm mempunyai

respon terhadap faktor pertumbuhan antara lain eritropoietin, IL-3, IL-6

Page 2: He Ma to Poiesis

dan faktor stem. Sel induk hematopoiesis (blood borne pluripotent

hematopoietic progenitors) mulai berkelompok dalam hati janin pada

masa gestasi 5-6 minggu dan pada masa gestasi 8 minggu blood island

mengalami regresi.

2)      Hematopoiesis hati (definitif)

Hematopoiesis hati berasal dari sel stem pluripotent yang berpindah dari

yolk sac. Perubahan tempat hematopoiesis dari yolk sac ke hati dan

kemudian sumsum tulang mempunyai hubungan dengan regulasi

perkembangan oleh lingkungan mikro, produksi sitokin dan komponen

merangsang adhesi dari matriks ekstraseluler, dan ekspresi pada

reseptor.

Pada masa gestasi 9 minggu, hematopoiesis sudah terbentuk dalam hati.

Hematopoiesis dalam hati yang terutama adalah eritropoiesis, walaupun

masih ditemukan sirkulasi granulosit dan trombosit. Hematopoiesis hati

mencapai puncaknya pada masa gestasi 4-5 bulan kemudian mengalami

regresi perlahan-lahan. Pada massa pertengahan kehamilan, tampak

pelopor hematopoietik terdapat di limpa, thimus, kelenjar limfe dan ginjal.

3)      Hematopoiesis medular

Merupakan priode terakhir pembentukan sistem hematopoiesis dan

dimulai sejak masa gestasi 4 bulan. Ruang medular terbentuk dalam

tulang rawan dan tulang panjang dengan proses reabsorpsi.

Pada masa gestasi 32 minggu sampai lahir, semua rongga sumsum tulang

diisi jaringan hematopoietik yang aktif dan sumsum tulang penuh berisi

sel darah. Dalam perkembangan selanjutnya fungsi pembuatan sel darah

diambil alih oleh sumsum tulang, sedangkan hepar tidak berfungsi

membuat sel darah lagi. Sel mesenkim yang mempunyai kemampuan

untuk membentuk sel darah menjadi kurang, tetapi tetap ada dlaam

susmsum tulang, ahti, limpa, kelenjar getah bening dan dinding usus,

dikenal sebagai sistem retikuloendotelial.

Hematopoiesis bermula dari suatu sel induk pluripoten bersama, yang

dapat menyebabkan timbulnya berbagai jalur sel yang terpisah.

Page 3: He Ma to Poiesis

Diferensiasi sel terjadi dari sel induk menjadi jalur eritroid, granulositik,

dan jalur lain melalui progenitor hemopoietik terikat

(commitedhaemopoietic progenitor) yang terbatas dalam potensi

perkembangannya.

Atas dasar pemeriksaan kariotipe yang canggih (kromosom), semua sel

darah normal dianggap berasal dari satu sel induk pluripotensial dengan

kemampuan bermitosis. Sel induk dapat berdiferensiasi menjadi sel induk

limfoid dan sel induk mieloid yang menjadi sel-sel progenitor. Diferensiasi

terjadi pada keadaan terdapat faktor perangsang koloni, seperti

eritropoietin untuk pembentukan eritropoiesis ddan G-CSF untuk

pembentukan leukosit. Sel progenitor mengadakan diferensiasi melalui

satu jalan. Melalui serangkaian pembelahan dan pematangan, sel-sel ini

menjadi sel dewasa tertentu yang beredar dalam darah.

Hemopoiesis merupakan pembentukan sel-sel darah dari immatur menjadi matur dimana terjadi proliferasi dan diferensiasi sel-sel progenitor yang membentuk komponen sel darah oleh stem sel (sel induk).

Proses Hematopoiesis dalam sumsum tulang dinamakan

Hematopoiesis Intramedullar, sedangkan hematopoiesis di luar

sumsum tulang juga dapat terjadi dalam keadaan patologis dan

dinamakan Hematopoiesis Ekstramedullaer.

Sel stem primitif yang umum dalam sumsum memiliki kemampuan

untuk bereplikasi, berproliferasi dab berdiferensiasi sendiri menjadi sel

progenitor yang semakin terspesialisasi, setelah mengalami banyak

pembelahan sel dalam sumsum, dan kemudian membentuk sel matur (Sel

darah merah, granulosit, monosit, trombosit dan limfosit).

Hemopoiesis bermula dari suatu sel induk prulipoten bersama, yang

dapat menyebabkan timbulnya berbagai jalur sel yang terpisah. Fenotip

sel induk manusia yang tepat belum diketahui, tetapi pada uji imunologik,

sel ini adalah CD34+, CD38- dan tampak seperti limfosit kecil atau

sedang. Diferensiasi sel terjadi dari sel induk menjadi jalur eritroid,

granulositik, dan jalur lain melalui progenitor hemopoietik terikat yang

terbatas dalam potensi perkembangannya. Adanya berbagai sel

Page 4: He Ma to Poiesis

progenitor yang berbeda dapat ditunjukkan melalui teknik biakan in vitro.

Progenitor yang sangat dini diperiksa dengan melakukan biakan pada

stroma sumsum tulang sebagai sel pemula biakan jangka panjang,

sedangkan progenitor lanjut biasanya diperiksa pada media semi-padat.

Salah satu contohnya adalah prekursor mieloid campuran yang terdeteksi

paling dini, yang menyebabkan timbulnya granulosit, eritrosit, monosit,

dan megakriosit, dan dinamakan CFU (colony forming unit / unit

pembentuk koloni pada media biakan agar)-GEMM. Sumsum tulang juga

merupakan 

 tempat asal utama limfosit dan terdapat bukti adanya sel prekursor

sistem mieloid dan limfoid.

FAKTOR MAJOR BIOLOGICAL ACTIVITIES IN VIVO

Erythropoietin

(Epo)

Menstimulasi eritropoiesis

GM – CSF Menstimulasi granulopoiesis dan produksi makrofag

G – CSF Menstimulasi granulopoiesis dan proliferasi dari

beberapa sel leukimia

M – CSF Menstimulasi produksi makrofag

IL-3 (Multi CSF) Menstimulasi granulosit, monosit, eusinofil, sel

eritroit, megakariosit dan produksi mast sel

Thrombopoietin Menstimulai thrombopoiesis

1.      ERYTHROPOIESIS

Prekursor sel darah merah yang dapat dikenali paling awal adalah

pronormoblas.

Maturasi stage :

Stem cell – Pronormoblast – Basophilic Normoblast – Polychromatophilic

normoblast – Ortochromatophilic normoblast – retikulosit – Sel darah

merah matur.

2.      GRANULOPOIESIS

Prekursor granulosit yang dikenali paling awal adalah Promielosit.

Maturasi Stage :

Page 5: He Ma to Poiesis

Myeloblast – Promyelocyte – Myelocyte – Metamyelocyte – Band form –

Matur PMN granulosit.

3.      LYMPHOCYTOPOIESIS

Maturasi Stage :

Pre T cell (Thymic Lymphoblast) – Early thymocyte (Large Cortical

Thymocyte) – Intermediate Thymocyte (Small Cortical Thymocyte) – Late

Thymocyte (Medullary Thymocyte) – Mature T Cell.

4.      THROMBOPOIESIS

Maturasi Stage :

Pluripotential stem cell – CFU Meg – Megakariosit – Megakariosit maturasi

– Platelet Shading.