hc bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00219-mn bab 4.pdf• motor grader...

40
48 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil PT BUDI PURNAMA PERMAI (PT BPP) 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT BPP Sejarah PT BPP PT Budi Purnama Permai didirikan di Jakarta pada tanggal 21 November 1985. Bergerak di bidang jasa penyewaan alat-alat berat, perusahaan ini didirikan oleh tiga orang, yakni Firman Chandra, Ruddy P, dan Kaman W. PT BPP berdomisili di Jalan Pluit Selatan Raya No. 105, Jakarta 14450. Adapun latar belakang dari pendirian usaha ini adalah karena pada saat itu peluang bisnis ini masih sangat besar dikarenakan banyaknya pembangunan proyek-proyek, baik itu perumahan maupun infrastruktur jalan. Dan juga didukung oleh masih sedikitnya perusahaan yang bergerak di bidang yang sama. Perkembangan PT BPP Semenjak didirikan pada tahun 1985 sampai dengan sebelum terjadinya krisis moneter pada tahun 1998, PT BPP mengalami perkembangan yang cukup pesat. Banyak pembangunan proyek yang membutuhkan jasa alat-alat berat ini. Namun semenjak krisis moneter terjadi, imbasnya terasa juga bagi perusahaan. Keadaan mulai sulit dan tingkat penyewaan alat berat ini pun mulai menurun karena sedikitnya proyek-proyek pembangunan yang ada. Tapi perusahaan terus bertahan. Dan sekarang semenjak banyak dimulainya lagi pembangunan berbagai proyek, mulai dari infrastruktur jalan seperti Jalan Tol Cipularang dan Jakarta Outer Ring Road (JORR), serta mulai banyaknya pembangunan perumahan, apartemen, maupun pusat-pusat perbelanjaan di Jabodetabek, perusahaan mulai bangkit kembali.

Upload: vuminh

Post on 08-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

48

BAB 4

HASIL dan PEMBAHASAN

4.1 Profil PT BUDI PURNAMA PERMAI (PT BPP)

4.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT BPP

Sejarah PT BPP

PT Budi Purnama Permai didirikan di Jakarta pada tanggal 21 November 1985.

Bergerak di bidang jasa penyewaan alat-alat berat, perusahaan ini didirikan oleh tiga orang,

yakni Firman Chandra, Ruddy P, dan Kaman W. PT BPP berdomisili di Jalan Pluit Selatan

Raya No. 105, Jakarta 14450. Adapun latar belakang dari pendirian usaha ini adalah karena

pada saat itu peluang bisnis ini masih sangat besar dikarenakan banyaknya pembangunan

proyek-proyek, baik itu perumahan maupun infrastruktur jalan. Dan juga didukung oleh

masih sedikitnya perusahaan yang bergerak di bidang yang sama.

Perkembangan PT BPP

Semenjak didirikan pada tahun 1985 sampai dengan sebelum terjadinya krisis

moneter pada tahun 1998, PT BPP mengalami perkembangan yang cukup pesat. Banyak

pembangunan proyek yang membutuhkan jasa alat-alat berat ini. Namun semenjak krisis

moneter terjadi, imbasnya terasa juga bagi perusahaan. Keadaan mulai sulit dan tingkat

penyewaan alat berat ini pun mulai menurun karena sedikitnya proyek-proyek pembangunan

yang ada. Tapi perusahaan terus bertahan. Dan sekarang semenjak banyak dimulainya lagi

pembangunan berbagai proyek, mulai dari infrastruktur jalan seperti Jalan Tol Cipularang

dan Jakarta Outer Ring Road (JORR), serta mulai banyaknya pembangunan perumahan,

apartemen, maupun pusat-pusat perbelanjaan di Jabodetabek, perusahaan mulai bangkit

kembali.

Page 2: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

49

Dalam perkembangannya PT BPP sudah beberapa kali mengalami perubahan

struktur kepemilikan dan komposisi pemegang saham dikarenakan adanya perbedaan

kepentingan antara pihak-pihak yang terkait dalam aktivitas perusahaan. Maka sejak tahun

2005, berdasarkan Akta Notaris Nomor 27 tanggal 14 Februari 2005 yang disahkan

oleh Notaris Fenny Tjitra, S.H., posisi kepemilikan perusahaan dipegang Oleh Kaman W

sebagai Komisaris Utama, Indrawaty Tirta sebagai Komisaris, dan Lindajanty Ie sebagai

Direktur.

PT BPP bergerak dalam bidang jasa penyewaan alat-alat berat. Usaha jasa

penyewaan alat-alat berat ini merupakan suatu usaha yang cukup menjanjikan di era

globalisasi, apalagi sekarang ini Indonesia adalah negara yang sedang berkembang sehingga

banyak terjadi pembangunan di berbagai wilayah, khususnya di wilayah Jabodetabek, dan

dalam pembangunan ini membutuhkan jasa alat-alat berat.

Jenis alat-alat berat yang disewakan antara lain:

• Bulldozer

• Motor grader

• Excavator

Untuk keperluan mengerjakan proyek seperti:

• Pembukaan lahan baru

• Penggalian lahan

• Pembuatan jalan

Dengan dukungan jenis armada alat berat yang bervariasi, serta tenaga-tenaga ahli

yang sudah cukup lama berpengalaman di bidangnya masing-masing, di antaranya operator

(pengoperasi alat berat) dan mekanik yang bertugas memperbaiki alat-alat berat,

perusahaan terus-menerus berbenah diri untuk meningkatkan profesionalisme dan efisiensi

dalam menghadapi persaingan di era globalisasi.

Page 3: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

50

PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : PT BUDI PURNAMA PERMAI

Alamat Kantor : Jalan Pluit Selatan Raya No. 105

Jakarta 14450

Tel. (021) 6603091

Fax. (021) 6697113

Alamat Workshop : Jalan Raya Narogong KM 8 gg Caringin

No. 8

Dasar Hukum

• Akta Pendirian : Notaris Darsono Ps. S.H.

Nomor 101

Tanggal 21 November 1985

• Akta Perubahan Terakhir : Notaris Fenny Tjitra, S.H

Nomor 27

Tanggal 14 Februari 2005

Perpajakan

• Nomor Pokok Wajib Pajak : Nomor 01.368.541.7-047.000

(NPWP)

• Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak : PKP 041.02143.0990

(PKP)

Ijin Operasional

• Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) : Nomor 350/3554/09-02/PK/V/2000

• Tanda Daftar Perusahaan (TDP) : Nomor 09.01.1.52.00169

Page 4: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

51

4.1.2 Visi dan Misi PT BPP

Visi:

• Menjadi perusahaan penyewaan alat berat yang unggul, maju, dan ternama.

Misi:

• Menyediakan alat-alat berat dengan kualitas terbaik dengan harga bersaing.

• Memberikan layanan pelanggan dan layanan purnasewa yang baik dan sigap.

• Menciptakan suatu struktur organisasi dinamis yang dapat mendukung dan

mempercepat perkembangan perusahaan.

• Meningkatkan kinerja karyawan dan staf yang ada dalam perusahaan.

Tujuan jangka panjang:

Memperoleh keuntungan sebesar 30% dari bisnis perusahaan, yakni penyewaan

alat-alat berat.

Memperoleh pangsa pasar (market share) sebesar 10% dari total industri

penyewaan alat-alat berat di Indonesia secara keseluruhan.

4.1.3 Kondisi Bisnis Perusahaan

Sejak awal didirikan sampai dengan sekarang PT BPP telah mengalami kemajuan

maupun kemunduran. Dari awal didirikan sampai dengan sebelum krisis moneter terjadi di

Indonesia pada tahun 1998, perusahaan dapat dikatakan cukup berkembang dan maju. Hal

ini dikarenakan banyaknya pembangunan proyek di Jabodetabek yang membutuhkan jasa

alat-alat berat, dan juga didukung oleh masih sedikitnya pesaing dalam industri ini. Namun

semenjak krisis moneter, ekonomi, politik, dan krisis-krisis lainnya melanda Indonesia,

ditambah dengan situasi keamanan yang buruk, perusahaan mulai mengalami kemunduran.

Hal ini tercermin dari terjadinya penurunan tingkat penyewaan alat-alat berat. Namun

Page 5: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

52

perusahaan mencoba untuk terus bertahan. Berbagai strategi bisnis dijalankan oleh

perusahaan untuk mencoba bertahan dalam situasi sulit ini.

Kondisi perusahaan beberapa tahun belakangan mulai membaik. Semenjak banyak

dimulainya lagi pembangunan berbagai proyek, mulai dari infrastruktur jalan seperti Jalan Tol

Cipularang, Jakarta Outer Ring Road (JORR), pembangunan flyover maupun underpass di

berbagai daerah, dan juga didukung dengan meningkatnya pembangunan kompleks-

kompleks perumahan, apartemen, maupun pusat perbelanjaan, perusahaan mulai bangkit

kembali. Hal ini terlihat dari tingkat penyewaan alat-alat berat yang mulai menunjukkan

peningkatan dalam lima tahun terakhir, yang seiring dengan peningkatan pendapatan bersih

perusahaan. Peningkatan ini juga didukung oleh mulai membaiknya kondisi perekonomian

Indonesia secara umum seiring dengan banyaknya pembangunan yang dilakukan di berbagai

daerah di negara yang sedang berkembang ini.

4.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan PT BPP

Semakin besar perusahaan, maka semakin banyak pula tugas dan tanggung jawab

setiap karyawan yang menjadi bagian dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu, para

pimpinan PT BPP membagi tugas dan tanggung jawab ini pada para karyawan dalam tiap

divisi yang ada dalam perusahaan, yaitu Divisi Alat Berat dan Divisi Keuangan & Akuntansi.

Tugas dan tanggung jawab atau biasa disebut job description (uraian pekerjaan) ini sangat

penting dalam sebuah perusahaan agar tiap-tiap karyawan dapat mengerti akan fungsi dan

tugasnya masing-masing dalam perusahaan. Berikut ini dipaparkan struktur organisasi

beserta uraian pekerjaan dalam PT BPP

Page 6: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

53

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT BPP

Sumber: PT BPP (2007)

DIREKTUR

MANAJER

Divisi Alat Berat Divisi Keuangan & Akuntansi

Administrasi

Operasional

Mekanik Operator

Administrasi

Keuangan & Akuntansi

Page 7: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

54

Untuk melengkapi struktur organisasi di atas, di bawah ini akan dijelaskan lebih

lanjut mengenai tugas dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan yang bekerja di PT

BPP berdasarkan struktur organisasi tersebut.

1. Direktur

Tugas:

Mengatur permbagian pekerjaan sesuai divisi masing-masing.

Mengendalikan jalannya perusahaan.

Mengambil keputusan dalam perusahaan secara keseluruhan.

Menerima hasil laporan yang berhubungan dengan perusahaan dari Manajer

secara berkala.

Menjalin hubungan dengan perusahaan lain untuk kepentingan perusahaan.

Memberikan sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan.

Tanggung Jawab:

Bertanggung jawab terhadap Komisaris Utama dan Komisaris.

Bertanggung jawab atas keberlangsungan perusahaan yang dijalankannya.

2. Manajer

Tugas:

Membantu Direktur dalam menjalankan perusahaan.

Membantu Direktur dalam pembagian tugas tiap divisi dan stafnya.

Memberikan masukan dalam pengambiilan keputusan di dalam perusahaan.

Memberikan hasil laporan kegiatan perusahaan kepada Direktur secara berkala.

Tanggung Jawab:

Bertanggung jawab kepada Direktur.

Menggantikan tugas dan tanggung jawab Direktur ketika Direktur berhalangan

hadir.

Page 8: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

55

3. Administrasi Divisi Alat Berat

Tugas:

Melakukan pencatatan di mana saja alat-alat berat perusahaan sedang

beroperasi (sedang disewa).

Melakukan pencatatan atas jam kerja alat-alat berat yang sedang beroperasi di

lapangan.

Melakukan pencatatan atas suku cadang, oli, dan lain-lain yang berhubungan

dengan operasional alat berat perusahaan.

Memberikan laporan secara berkala kepada Manajer.

Tanggung Jawab:

Bertanggung jawab kepada Manajer.

Bertanggung jawab penuh atas segala hal yang berhubungan dengan alat-alat

berat perusahaan.

4. Mekanik Alat Berat

Tugas:

Melakukan perbaikan terhadap alat-alat berat yang rusak.

Melakukan perawatan rutin atau servis berkala terhadap alat-alat berat

perusahaan.

Mencatat dan melaporkan jumlah pemakaian suku cadang alat berat.

Tanggung Jawab:

Bertanggung jawab kepada Manajer

Bertanggung jawab penuh atas kondisi fisik alat-alat berat perusahaan.

Page 9: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

56

5. Operator Alat Berat

Tugas:

Mengoperasikan alat-alat berat perusahaan di lapangan.

Melakukan pencatatan jam kerja alat berat di lapangan di dalam Time Sheet

perusahaan.

Melaporkan jika ada kendala kerusakan alat berat maupun kendala cuaca dan

kondisi di lapangan kepada Manajer.

Tanggung Jawab:

Bertanggung jawab kepada Manajer

Bertanggung jawab penuh mengoperasikan alat-alat berat dengan baik.

6. Administrasi Divisi Keuangan & Akuntansi

Tugas:

Menyusun daftar gaji karyawan.

Mengatur pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan perusahaan.

Mengurus pajak perusahaan.

Tanggung Jawab:

Bertanggung jawab kepada Manajer

Bertanggung jawab penuh atas arus keluar-masuk kas perusahaan.

7. Bagian Keuangan dan Akuntansi

Tugas:

Menyusun laporan keuangan secara akurat dan tepat waktu.

Melakukan pembayaran gaji karyawan.

Menerima pembayaran atas penyewaan alat-alat berat perusahaan.

Melakukan pembayaran atas pembelian suku cadang dan lain-lain yang

berhubungan dengan alat berat dan operasional perusahaan.

Page 10: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

57

Memberikan hasil laporan keuangan kepada Manajer.

Tanggung Jawab:

Bertanggung jawab kepada Manajer.

Bertanggung jawab penuh atas keuangan perusahaan secara keseluruhan.

4.1.5 Komposisi Karyawan PT BPP

Jumlah karyawan perusahaan adalah sebanyak 30 orang. Jumlah ini tidak terlampau

besar, namun cukup untuk menjalankan aktivitas perusahaan sehari-hari. Berikut ini

dipaparkan tabel jumlah karyawan PT BPP berdasarkan jabatannya dan beberapa komposisi

lainnya di dalam perusahaan.

Tabel 4.1

Tabel Jumlah Karyawan PT BPP

Jabatan Jumlah

Direktur 1

Manajer 1

Administrasi Alat Berat 1

Mekanik Alat Berat 4

Operator Alat Berat 21

Administrasi Keuangan 1

Keuangan & Akuntansi 1

Jumlah Karyawan 30 Orang

Sumber: PT BPP (2007)

Sumber Daya Manusia (SDM) pada perusahaan dapat dikatakan sebagai rata-rata.

Karena hanya terdapat beberapa karyawan yang bergelar Sarjana (S1), dan mayoritas

karyawan perusahaan berpendidikan SMU atau SMK, seperti lulusan STM, SMEA, dan lain-

lain. Namun hal ini tidak secara langsung memengaruhi kinerja perusahaan, karena rata-rata

dari mereka sudah bekerja cukup lama pada perusahaan dan memiliki jam terbang yang

cukup tinggi. Memang masa kerja karyawan juga berpengaruh penting dalam aktivitas

perusahaan. Masa kerja ini menunjukkan loyalitas dan pengalaman kerja tiap karyawan.

Page 11: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

58

Ketika sebuah perusahaan terlalu sering berganti-ganti karyawan, maka selain

mengakibatkan biaya yang besar, juga membuat aktivitas perusahaan terganggu. Dari tabel

berikut dapat dilihat bahwa mayoritas karyawan perusahaan telah bekerja antara 10 sampai

15 tahun pada perusahaan. Hal ini mencerminkan bahwa karyawan yang dimiliki perusahaan

cukup loyal dan memiliki pengalaman yang cukup banyak di bidangnya masing-masing.

Berikut ini dipaparkan tabel komposisi karyawan berdasarkan jenjang pendidikan, dan masa

kerja mereka pada perusahaan.

Tabel 4.2

Tabel Komposisi Karyawan PT BPP Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Jenjang Pendidikan Jumlah Prosentase (%)

Sarjana (S1) 3 10

Diploma 5 16.67

SMU/ SMK 16 53.33

Lain-lain 6 20

Jumlah 30 orang 100

Sumber: PT BPP (2007)

Tabel 4.3

Tabel Komposisi Karyawan PT BPP Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Jumlah Prosentase (%)

Kurang dari 5 tahun 4 13.33

Antara 5 sampai 10 tahun 7 23.33

Antara 10 sampai 15 tahun 10 33.33

Antara 15 sampai 20 tahun 6 20

Lebih dari 20 tahun 3 10

Jumlah 30 orang 100%

Sumber: PT BPP (2007)

Selain tingkat pendidikan dan masa kerja karyawan, usia karyawan juga merupakan

faktor yang penting dalam suatu perusahaan. Apabila seorang karyawan berusia terlalu tua,

maka kondisi fisik mereka umumnya lebih lemah dibandingkan yang berusia lebih muda.

Page 12: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

59

Namun karyawan berusia tua tidak selalu merugikan, karena mereka pada umumnya

memiliki pengalaman lebih banyak daripada yang muda, selalu berhati-hati dalam mengambil

keputusan, dan sabar dalam bekerja. Dari tabel berikut dapat diketahui bahwa mayoritas

karyawan PT BPP berada pada usia produktif, yaitu antara 26 sampai 45 tahun. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan ini memiliki potensi yang besar yang dapat berguna bagi

kemajuan perusahaan. Berikut ini dipaparkan tabel komposisi karyawan berdasarkan jenjang

usia.

Tabel 4.4

Tabel Komposisi Karyawan PT BPP Berdasarkan Jenjang Usia

Usia (tahun) Jumlah Prosentase

18 – 25 4 13.33

26 - 35 12 40

35 – 45 12 40

45 tahun ke atas 2 6.67

Jumlah 30 orang 100%

Sumber: PT BPP (2007)

PT BPP tidak pernah membedakan apakah karyawannya pria atau wanita karena

yang terutama adalah kemampuan dan pengalaman kerja mereka. Selain itu pria dan wanita

memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang pada akhirnya akan saling

melengkapi dan dapat membantu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya dengan baik.

Berikut ini dipaparkan tabel komposisi karyawan berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.5

Tabel Komposisi Karyawan PT BPP Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

Pria 24 orang

Wanita 6 orang

Jumlah 30 orang

Sumber: PT BPP (2007)

Page 13: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

60

4.1.6 Analisis Persaingan Model Lima Kekuatan Porter pada PT BPP

Analisis persaingan ini merupakan pendekatan yang banyak dipakai oleh perusahaan

untuk mengembangkan strateginya. Karena itu PT BPP harus memperhatikan kelima elemen

kekuatan persaingan dalam industri ini agar dapat mengantisipasi keadaan dan dalam rangka

pengambilan keputusan yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan.

Gambar 4.2

Model Lima Kekuatan Persaingan Menurut Michael E. Porter pada PT BPP

Sumber: PT BPP (2007)

Perseteruan di antara perusahaan

yang saling bersaing

- CV KORENTA - PT. CAHAYA GEMILANG

Potensi pengembangan produk pengganti.

Tidak ada produk subtitusi, kecuali menggunakan tenaga manusia.

Kekuatan tawar-menawar pemasok

- PT. BUMIMAS MANDIRI UTAMA - PT. SINAR UNDAH PERKASA - ASTRA DIESEL - PT. CAHAYA DIESEL

Kekuatan tawar-menawar konsumen

- JO JAYA-LAMPIRI JO - PT. JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA, TBK - CV. SATRIA JAYA MANDIRI

Potensi masuknya pesaing baru Perorangan yang menyewakan alat

berat.

Page 14: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

61

4.2 Analisis Strategi Bisnis PT BPP Saat Ini

Meskipun kondisi perekonomian Indonesia secara umum mulai menunjukkan

perbaikan seiring dengan banyaknya pembangunan yang dilakukan di berbagai daerah di

negara yang sedang berkembang ini, tentu saja PT BPP harus memiliki dan menjalankan

strategi bisnis. Terlebih lagi, intensitas persaingan semakin ketat di industri ini. Strategi bisnis

yang telah diterapkan oleh PT BPP di tengah situasi sulit ini adalah Strategi Rasionalisasi

Biaya, yaitu strategi merestrukturisasi perusahaan dengan cara mengurangi biaya dan aset

agar dapat meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan.

Hal ini dilakukan perusahaan dengan cara:

Melakukan rasionalisasi (PHK) terhadap karyawan perusahaan yang kinerjanya kurang

maksimal.

Menekan overhead cost perusahaan dengan jalan melakukan efisiensi dalam aktivitas

perusahaan sehari-hari, seperti: penghematan listrik, air, telepon, penggunaan suku

cadang, oli, dan pengurangan biaya-biaya lainnya.

Evaluasi terhadap penggunaan strategi ini oleh perusahaan menunjukkan hasil yang

cukup baik walaupun belum maksimal. Tingkat penyewaan alat-alat berat mulai

menunjukkan adanya peningkatan dalam lima tahun terakhir yang seiring dengan

peningkatan pendapatan bersih perusahaan. Dari Tabel Pendapatan perusahaan di bawah

ini, dapat dilihat bahwa pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan pada tahun 2002

adalah sebesar Rp 638 Juta, tahun 2003 sebesar Rp 669.9 juta, tahun 2004 sebesar Rp

708.75 juta, tahun 2005 sebesar Rp 746.31 juta, dan tahun 2006 sebesar RP 791.09 juta.

Page 15: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

62

Atau dapat dikatakan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 setiap tahunnya

pendapatan bersih perusahaan mengalami peningkatan antara 5-6% per tahunnya.

Tabel 4.6

Tabel Pendapatan PT BPP

(Tahun 2002-2006)

Tahun Pendapatan Bersih

(dalam jutaan Rupiah)

2002 638

2003 669.9

2004 708.75

2005 746.31

2006 791.09

Sumber: PT BPP (2007)

Meskipun pendapatan bersih perusahaan mengalami peningkatan dalam lima tahun

terakhir, namun target laba yang diharapkan oleh perusahaan (sesuai dengan tujuan jangka

panjang perusahaan) yakni sebesar 30% belum juga tercapai. Oleh karena itu perusahaan

membutuhkan strategi bisnis yang baru, yang lebih sesuai dengan situasi persaingan dalam

industri ini dan situasi ekonomi secara keseluruhan. Dengan demikian perusahaan dapat

bersaing di industrinya dan dapat keluar menjadi pemenang dalam persaingan ini.

Page 16: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

63

4.3 Identifikasi Lingkungan Eksternal dan Internal PT BPP

Data yang diambil untuk penelitian ini merupakan data sekunder PT BPP, yang

diperoleh dari beberapa pihak yang terlibat langsung dalam perencanaan dan pembuatan

strategi bisnis perusahaan. Untuk dapat mengetahui situasi yang sedang dihadapi oleh

perusahaan saat ini, maka diperlukan identifikasi lingkungan eksternal dan internal

perusahaan. Dalam mengidentifikasikan lingkungan eksternal (yang meliputi peluang dan

ancaman), serta lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) PT BPP, telah dilakukan

wawancara langsung kepada pihak-pihak terkait di perusahaan. Dari hasil wawancara

tersebut dan dengan didukung oleh data-data yang diperoleh dari perusahaan, maka dapat

direkapitulasikan Faktor Eksternal dan Internal PT BPP dengan rincian sebagai berikut.

4.3.1 Rekapitulasi Faktor Kekuatan Internal PT BPP

Berikut ini hasil rekapitulasi faktor kekuatan internal perusahaan.

Tabel 4.7

Tabel Rekapitulasi Faktor Kekuatan Internal PT BPP

No Faktor Kekuatan PT BPP

1 Harga bersaing

2 Jenis alat berat yang ditawarkan bervariasi

3 Tepat waktu dalam pengiriman alat berat

4 Tenaga operator alat berat yang handal

5 Pengalaman perusahaan dalam bidangnya

6 Layanan purnasewa yang sigap

Sumber: Hasil Penelitian (2007)

Page 17: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

64

1. Harga bersaing

PT BPP merupakan perusahaan penyewaan alat-alat berat yang menawarkan

jasanya dengan harga yang sangat bersaing jika dibandingkan dengan perusahaan

sejenis.

Tabel 4.8

Tabel Jasa Penyewaan Alat-Alat Berat PT BPP

Jenis Alat Berat Merk Jumlah Tarif Sewa (Rp)

Excavator Hyundai 5 Unit 90.000 – 100.000 / Jam

Samsung 4 Unit 90.000 – 100.000 / Jam

Vibratory Roller STA VV 110 5 Unit 70.000 – 85.000 / Jam

CA 25 1 Unit 70.000 – 85.000 / Jam

Motor Grader Mitsubishi 1 Unit 95.000 – 100.000 / Jam

3 Wheel Roller Jing Ling 2 Unit 170.000 – 200.000 / Hari

Sumber: PT BPP (2007)

2. Jenis alat berat yang ditawarkan bervariasi

Jenis alat berat yang ditawarkan oleh PT BPP sangat beragam.

Penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan penyewa, apakah untuk pembukaan

lahan baru, penggalian lahan, pembuatan jalan, dan lain-lain. Alat-alat berat yang

dimiliki PT BPP antara lain: Excavator, Vibratory Roller, Motor Grader, dan 3 Wheel

Roller.

Tabel 4.9

Tabel Alat-Alat Berat PT BPP dan Fungsinya

Jenis Alat Berat Fungsi

Excavator Penggalian lahan

Vibratory Roller Pemadatan badan jalan

Motor Grader Meratakan lahan

3 Wheel Roller Pemadatan lahan

Sumber: PT BPP (2007)

Page 18: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

65

3. Tepat waktu dalam pengiriman alat berat

Ketepatan waktu dalam pengiriman alat berat juga menjadi perhatian utama

perusahaan, karena bila terlalu lama atau tidak tepat waktu akan membuat

pelanggan kecewa, mengingat pekerjaan di proyek tidak dapat menunggu. Oleh

sebab itu, PT BPP selalu berupaya mengirim alat berat yang hendak disewa oleh

pelanggan dari workshop perusahaan di Bekasi menuju ke proyek segera setelah

dipesan. Waktu pengiriman alat berat ini umumnya dilakukan pada malam hari,

karena menggunakan jasa trailer berukuran besar yang hanya diperbolehkan

beroperasi pada malam hari.

Tabel 4.10

Tabel Jangka Waktu Pengiriman Alat-Alat Berat PT BPP

Tujuan Jangka Waktu (Jam)

Jakarta 4-6

Bogor 6-8

Depok 6-8

Tangerang 5-7

Bekasi 2-4

Sumber: PT BPP (2007)

4. Tenaga operator alat berat yang handal

Mayoritas tenaga Operator (pengemudi / pengoperasi) alat berat PT BPP

telah memiliki pengalaman kerja antara 10-15 tahun (sudah sejak tahun 90-an

bekerja pada PT BPP). Karena itu mereka semua sudah sangat berpengalaman.

Peranan operator ini sangat penting dalam mengemudikan dan menjalankan alat

berat sesuai fungsinya masing-masing.

Page 19: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

66

5. Pengalaman perusahaan dalam bidangnya

PT BPP sudah berdiri sejak tahun 1985. Karena itu pengalamannya di bidang

penyewaan alat-alat berat sudah tidak perlu diragukan lagi. Perusahaan sudah

mengerti seluk-beluk industri ini, dan sudah cukup banyak pelanggan yang mengenal

PT BPP.

6. Layanan purnasewa yang sigap

Adakalanya alat berat yang sedang beroperasi di lapangan mengalami

kerusakan, seperti slang yang pecah, dinamo yang tidak menyala, dan masalah

lainnya. Tentu saja hal ini menjadi tanggung jawab PT BPP karena ini termasuk

pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Segera setelah perusahaan menerima

laporan dari operator alat berat ataupun penyewa bahwa alat yang sedang disewa

mengalami kerusakan, maka mekanik perusahaan akan meluncur ke lapangan untuk

memperbaiki kerusakan tersebut. Jika kerusakannya ringan, maka akan langsung

diperbaiki di lapangan supaya alat berat dapat segera beroperasi lagi. Tapi jika

kerusakannya terlampau berat, maka alat berat itu akan dibawa ke workshop / pool

perusahaan untuk diperbaiki di sana. Dan kepada penyewa akan diberikan alat berat

pengganti tanpa dikenai biaya apa pun.

Page 20: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

67

4.3.2 Rekapitulasi Faktor Kelemahan Internal PT BPP

Berikut ini hasil rekapitulasi faktor kelemahan internal perusahaan.

Tabel 4.11

Tabel Rekapitulasi Faktor Kelemahan Internal PT BPP

No Faktor Kelemahan PT BPP

1 Kurangnya tenaga pemantau di lapangan

2 Banyak alat berat yang sudah berumur

3 Belum berencana untuk menambah unit alat berat baru

4 Manajemen perusahaan masih konvensional

5 Sistem pengawasan internal yang lemah

Sumber: Hasil Penelitian (2007)

1. Kurangnya tenaga pemantau di lapangan

Jumlah tenaga pemantau yang dimiliki oleh PT BPP hanya sedikit. Aktivitas

monitoring (pemantauan) itu biasa dilakukan oleh Manajer. Karena jumlah alat berat

yang dimiliki cukup banyak, dan tersebar di berbagai lokasi proyek, maka Manajer

tidak dapat memantau secara terus-menerus alat-alat berat di berbagai lokasi ini

setiap hari. Karena itu sering ditemukan kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh

operator yang bekerja sama dengan penyewa. Terutama dalam hal pencatatan

waktu penggunaan alat-alat berat pada Time Sheet perusahaan.

2. Banyak alat berat yang sudah berumur

Meskipun jumlah armada alat-alat berat yang dimiliki PT BPP cukup banyak,

kebanyakan dari alat berat itu sudah agak berumur. Umumnya alat berat yang

dimiliki oleh PT BPP diproduksi tahun 1991 sampai dengan tahun 1995. Hal ini

mengakibatkan cukup banyak kerusakan yang terjadi pada alat berat ini.

Page 21: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

68

3. Belum berencana untuk menambah unit alat berat baru

Di tengah situasi perekonomian yang sulit dan penuh ketidakpastian, PT BPP

belum berencana untuk menambah unit alat baru. Harga satu unit alat berat yang

baru ini berkisar di angka Rp 500 juta sampai RP 1 milyar. Karena itu perusahaan

tidak mau mengambil risiko dulu untuk berinvestasi membeli unit alat berat baru.

Mereka hanya memanfaatkan armada alat berat yang dimiliki saat ini.

4. Manajemen perusahaan masih konvensional

Sistem Manajemen dan pengelolaan yang diterapkan oleh PT BPP masih

konvensional, karena masih bersifat kekeluargaan. Hal ini mengakibatkan kinerja

karyawan kurang maksimal. Dan ditambah lagi dengan belum diterapkannya sistem

komputerisasi pada perusahaan. Hal ini membuat aktivitas perusahaan kurang efektif

dan efisien.

5. Sistem pengawasan internal yang lemah

Karena lokasi kantor (Pluit, Jakarta Utara) dan workshop perusahaan

(Bekasi) yang berjauhan, maka perusahaan kesulitan untuk selalu memantau

aktivitas yang terjadi di workshop. Seperti jumlah unit alat berat yang beroperasi,

yang rusak, dan lain-lain. Hal ini terkadang mengakibatkan banyak kecurangan yang

dilakukan karyawan, terutama mekanik. Kecurangan ini seperti manipulasi data

pencatatan jumlah oli yang digunakan, suku cadang yang rusak, dan lain

sebagainya.

Page 22: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

69

4.3.3 Rekapitulasi Faktor Peluang Eksternal PT BPP

Berikut ini hasil rekapitulasi faktor peluang eksternal perusahaan.

Tabel 4.12

Tabel Rekapitulasi Faktor Peluang Eksternal PT BPP

No Faktor Peluang PT BPP

1 Meningkatnya pembangunan perumahan maupun pusat perbelanjaan di

berbagai daerah

2 Meningkatnya pembangunan infrastruktur jalan oleh Dinas Pekerjaan

Umum & Jasa Marga

3 Pemanfaatan teknologi informasi dalam aktivitas perusahaan

4 Mengadakan kerja sama dengan developer (pengembang) maupun

kontraktor

5 Mengadakan kerja sama strategis dengan perusahaan sejenis

Sumber: Hasil Penelitian (2007)

1. Meningkatnya pembangunan perumahan maupun pusat perbelanjaan di

berbagai daerah

Beberapa tahun belakangan banyak dilakukan pembangunan di berbagai

daerah di Indonesia, khususnya wilayah Jabodetabek, seperti Cibubur, Serpong,

Cimanggis, Depok, Bogor dan lain-lain. Hal ini merupakan peluang besar bagi PT BPP

untuk mengembangkan usahanya karena semua proyek pembangunan ini pasti

membutuhkan jasa alat berat.

2. Meningkatnya pembangunan infrastruktur jalan oleh Dinas Pekerjaan

Umum & Jasa Marga

Beberapa waktu belakangan ini juga banyak dilakukan pembangunan

infrastruktur seperti jalan tol, SPBU, flyover maupun underpass oleh Jasa Marga,

Page 23: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

70

Dinas Pekerjaan Umum, maupun perusahaan swasta atau perusahaan asing.

Misalnya, flyover di Jalan Yos Sudarso, Jalan Tol Outer Ring Road (JORR) Cikunir-Jati

Asih, Proyek Banjir Kanal Timur, SPBU Shell, Petronas, dan Pertamina, juga proyek-

proyek lainnya. Hal ini merupakan peluang besar bagi PT BPP untuk

mengembangkan usahanya karena semua proyek pembangunan ini pasti

membutuhkan jasa alat berat.

3. Pemanfaatan teknologi informasi dalam aktivitas perusahaan

Di era globalisasi ini, Teknologi Informasi (TI) memegang peranan yang

penting. Dengan adanya TI, yang penerapannya dapat berupa sistem komputerisasi

dalam perusahaan, ini akan memberi banyak kemudahan dalam menjalankan

aktivitas perusahaan. Demikian pula dengan PT BPP, sistem komputerisasi dapat

diterapkan perusahaan dalam hal melakukan pemasukan (input) data-data

karyawan, data absensi karyawan, data gaji karyawan, data pengambilan suku

cadang alat berat, data pemakaian alat-alat berat, dan lain-lain. Juga tidak tertutup

kemungkinan ke depannya perusahaan akan melakukan pemasaran melalui dunia

internet.

4. Mengadakan kerja sama dengan developer (pengembang) maupun

kontraktor

Banyaknya pembangunan proyek-proyek perumahan maupun infrastruktur

jalan, diimbangi juga dengan meningkatnya jumlah pengembang maupun kontraktor

pembangunan. Seperti Agung Sedayu, Jaya Konstruksi, dan lain-lain. Karena itu PT

BPP harus menjalin kerja sama yang baik dengan pihak-pihak ini supaya ketika ada

proyek pembangunan yang membutuhkan jasa alat-alat berat, para pengembang

maupun kontraktor ini akan langsung menghubungi perusahaan.

Page 24: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

71

5. Mengadakan kerja sama strategis dengan perusahaan sejenis

Adakalanya alat berat yang ingin disewa oleh pelanggan sedang tidak ada

(sedang beroperasi di tempat lain). Supaya PT BPP tidak kehilangan pelanggan,

maka perusahaan harus menjalin hubungan kerja sama strategis dengan perusahaan

penyewaan alat-alat berat lain, seperti CV Korenta dan PT Cahaya Gemilang. Jadi

ketika perusahaan sedang tidak ada stok alat berat, maka tinggal menguhubungi

perusahaan rekanannya. Demikian pula sebaliknya.

Page 25: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

72

4.3.4 Rekapitulasi Faktor Ancaman Eksternal PT BPP

Berikut ini hasil rekapitulasi faktor ancaman eksternal perusahaan

Tabel 4.13

Tabel Rekapitulasi Faktor Ancaman Eksternal PT BPP

No Faktor Ancaman PT BPP

1 Banyaknya pesaing pendatang baru

2 Fluktuasi harga minyak dunia

3 Kondisi cuaca yang tidak menentu

4 Fluktuasi nilai mata uang asing

5 Banyak piutang tak tertagih (bad debt) Sumber: Hasil Penelitian (2007)

1. Banyaknya pesaing pendatang baru

Prospek di bidang penyewaan alat-alat berat ini cukup menjanjikan di tengah

situasi Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang. Karena dengan

banyaknya pembangunan yang berjalan, maka pasti membutuhkan jasa alat berat.

Karena itu banyak muncul pesaing-pesaing baru yang juga menyewakan alat-alat

berat seperti halnya PT BPP. Pesaing baru ini terutama muncul dari kalangan

pemain perorangan yang hanya memiliki beberapa alat berat, namun sudah terjun

ke bisnis ini. Mereka dapat dikategorikan sebagai ancaman bagi perusahaan karena

dapat memberikan harga yang lebih murah dari harga pasar. Mereka dapat

melakukannya karena mereka hanya perorangan (tidak punya badan usaha, biaya

gaji, dan biaya lain-lain untuk karyawan dan operasional sangat kecil), otomatis

karena biaya yang mereka keluarkan sedikit, mereka dapat memberikan harga sewa

alat berat yang lebih murah, yang pada akhirnya akan merusak harga pasar serta

merugikan para pemain lama seperti PT BPP.

Page 26: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

73

2. Fluktuasi harga minyak dunia

Naik-turunnya harga minyak dunia beberapa waktu belakangan ini juga

memengaruhi dan mengancam aktivitas bisnis PT BPP. Naiknya harga minyak dunia

berimbas pada terkoreksinya harga BBM sebagai bahan bakar utama untuk

mengoperasikan alat-alat berat. Kenaikan harga BBM ini biasanya juga diikuti dengan

kenaikan harga suku cadang, oli, dan lain-lain yang berhubungan dengan aktivitas

perusahaan.

3. Kondisi cuaca yang tidak menentu

Kondisi cuaca yang tidak menentu dan tidak bersahabat akhir-akhir ini juga

memengaruhi aktivitas PT BPP. Di beberapa daerah sudah sering terjadi hujan lebat

dan banjir mulai melanda. Hal ini akan sangat menghambat aktivitas perusahaan.

Hujan dapat menghambat proses pekerjaan di lapangan (proyek) dan juga proses

pengiriman alat berat. Ketika cuaca sedang hujan atau banjir, alat berat tidak bisa

beroperasi, maka hal itu akan merugikan perusahaan, karena alat sudah ada di

proyek tapi tidak bisa dijalankan. Otomatis pemasukan perusahaan akan berkurang.

4. Fluktuasi nilai mata uang asing

Fluktuasi nilai mata uang asing juga berpengaruh pada aktitivas perusahaan

karena beberapa suku cadang alat-alat berat masih diimpor dari luar negeri, di

antaranya Ceko Slovakia, Taiwan, dan negara lain. Naik-turunnya nilai mata uang

asing (kurs) ini, akan memengaruhi harga beli suku cadang tersebut.

5. Banyak piutang tak tertagih (bad debt)

Karena kurang selektif dalam memilih pelanggan, PT BPP memiliki beberapa

piutang tak tertagih. Yaitu mereka yang setelah menyewa alat, tetapi kabur dan

Page 27: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

74

tidak membayar. Hal ini biasa dilakukan oleh para makelar liar yang menjadi

perantara antara perusahaan dan penyewa, juga oleh penyewa alat berat langsung

yang sejak awal memang tidak memiliki itikad baik untuk membayar biaya sewa. Hal

ini tentu sangat merugikan perusahaan.

4. 4 Rekomendasi/Usulan Strategi Bisnis bagi PT BPP

Untuk mengetahui lebih jauh lagi mengenai strategi bisnis yang sebaiknya dijalankan

oleh perusahaan di masa yang akan datang (rekomendasi atau usulan strategi), maka

setelah didapat Faktor Eksternal dan Internal perusahaan yang telah direkapitulasikan dalam

tabel-tabel di atas, langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data. Langkah ini

dibagi menjadi 3 tahap, yakni Tahap Masukan, Tahap Pencocokan, serta Tahap Keputusan

dengan teknik analisisnya (Matriksnya) masing-masing. Berikut ini akan dijelaskan hasil

pengolahan data melalui tahapan-tahapan yang telah disebutkan di atas.

Page 28: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

75

4.4.1 TAHAP MASUKAN

4.4.1.1 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) PT BPP

Tabel 4.14

Tabel Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) PT BPP

Faktor-Faktor Esternal Kunci Bobot Peringkat Nilai Yang

dibobot

Peluang:

1. Meningkatnya pembangunan perumahan maupun

pusat perbelanjaan di berbagai daerah.

2. Meningkatnya pembangunan infrastruktur jalan

oleh Dinas Pekerjaan Umum & Jasa Marga.

3. Pemanfaatan teknologi informasi dalam aktivitas

perusahaan.

4. Mengadakan kerja sama dengan developer

(pengembang) maupun kontraktor.

5. Mengadakan kerja sama strategis dengan

perusahaan sejenis.

Ancaman:

1. Banyaknya pesaing pendatang baru.

2. Fluktuasi harga minyak dunia.

3. Kondisi cuaca yang tidak menentu.

4. Fluktuasi nilai mata uang asing.

5. Banyak piutang tak tertagih (bad debt).

0.15

0.15

0.05

0.10

0.10

0.15

0.10

0.05

0.10

0.05

4

4

2

3

3

4

3

2

3

2

0.60

0.60

0.10

0.30

0.30

0.60

0.30

0.10

0.30

0.10

Jumlah 1.00 3.30

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2007)

Dari Tabel Matriks EFE di atas, diketahui bahwa jumlah nilai yang dibobot untuk PT

BPP adalah sebesar 3.30. Nilai ini menunjukkan bahwa PT BPP memberikan respons yang

Page 29: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

76

baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya, yakni industri penyewaan

alat-alat berat. Dengan kata lain, PT BPP secara efektif sudah memanfaatkan peluang yang

ada dengan baik, dan sudah meminimalkan potensi pengaruh negatif dari ancaman eksternal

yang ada.

4.4.1.2 Matriks Profil Kompetitif/Persaingan (CPM) PT BPP

Tabel 4.15

Tabel Matriks Profil Persaingan PT BPP

Faktor Penentu Keberhasilan Bobot CV Korenta

Peringkat Nilai

PT CG

Peringkat Nilai

1. Harga.

2. Mutu alat berat.

3. Layanan purnasewa

pelanggan.

4. Jumlah pelanggan.

5. Variasi jenis alat berat yang

ditawarkan.

Jumlah

0.25

0.20

0.20

0.15

0.20

1.00

3

4

2

3

2

0.75

0.80

0.40

0.45

0.40

2.80

4

3

2

2

3

1.00

0.60

0.40

0.30

0.60

2.90

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2007)

Dari Tabel Matriks CPM di atas diketahui bahwa ada dua pesaing utama bagi PT BPP

dalam industri penyewaan alat-alat berat. Yaitu CV Korenta dan PT Cahaya Gemilang. Nilai

yang dibobot bagi CV Korenta sebesar 2.80, dan 2.90 bagi PT Cahaya Gemilang. Hal ini

hanya mencerminkan kekuatan relatif dari tiap perusahaan pesaing utama PT BPP.

Page 30: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

77

4.4.1.3 Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) PT BPP

Tabel 4.16

Tabel Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) PT BPP

Faktor-faktor Internal Kunci Bobot Peringkat Nilai Yang dibobot

Kekuatan:

1. Harga bersaing.

2. Jenis alat berat yang ditawarkan bervariasi.

3. Tepat waktu dalam pengiriman alat berat.

4. Tenaga operator alat berat yang handal.

5. Pengalaman perusahaan dalam bidangnya.

6. Layanan purnasewa yang sigap.

Kelemahan:

1. Kurangnya tenaga pemantau di lapangan.

2. Banyak alat berat yang sudah berumur.

3. Belum berencana untuk menambah unit alat

berat baru.

4. Manajemen perusahaan masih konvensional.

5. Sistem pengawasan internal yang lemah.

0.15

0.10

0.05

0.10

0.10

0.10

0.10

0.10

0.05

0.05

0.10

4

3

3

4

3

4

2

1

2

1

1

0.60

0.30

0.15

0.40

0.30

0.40

0.20

0.10

0.10

0.05

0.10

Jumlah 1,00 2,70

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2007)

Dari tabel Matriks EFI di atas, diketahui bahwa jumlah nilai yang dibobot untuk PT

BPP adalah sebesar 2.70. Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi internal

yang cukup kuat, karena nilai yang diperolehnya di atas nilai rata-rata, yakni 2.50. Dan nilai

ini juga menunjukkan bahwa perusahaan ini berada dalam posisi di atas rata-rata pada

kekuatan internal keseluruhannya.

Page 31: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

78

4.4.2 TAHAP PENCOCOKAN

4.4.2.1 Matriks TOWS

KEKUATAN (S) 1. Harga bersaing. 2. Jenis alat berat yang ditawarkan bervariasi. 3. Tepat waktu dalam pengiriman alat berat. 4. Tenaga operator alat berat yang handal. 5. Pengalaman perusahaan dalam bidangnya. 6. Layanan purnasewa yang sigap.

KELEMAHAN (W) 1. Kurangnya tenaga pemantau di lapangan. 2. Banyak alat berat yang sudah berumur. 3. Tidak berencana untuk menambah unit alat berat baru. 4. Manajemen perusahaan masih konvensional. 5. Sistem pengawasan internal yang lemah

PELUANG (O) 1. Meningkatnya pembangunan perumahan maupun pusat perbelanjaan di berbagai daerah. 2. Meningkatnya pembangunan infrastruktur jalan oleh Dinas Pekerjaan Umum & Jasa Marga. 3. Pemanfaatan teknologi informasi dalam aktivitas perusahaan. 4. Mengadakan kerjasama dengan developer (pengembang) maupun kontraktor. 5. Mengadakan kerjasama strategis dengan perusahaan sejenis.

STRATEGI SO 1. Menjalin kerjasama yang baik dan memberikan penawaran dan harga khusus bagi developer / kontraktor langganan mereka. (S1,O4) 2. Bekerjasama dalam penyediaan alat-alat berat dengan perusahaan sejenis jika salah satu perusahaan sedang tidak ada stok alat berat. (S5,O5) 3. Mulai menggunakan sistem komputerisasi dalam aktivitas perusahaan. (S5,O3).

STRATEGI WO 1. Mulai menggunakan sistem komputerisasi dalam aktivitas manajemen perusahan. (W4,O3) 2. Menggunakan sistem komputerisasi dalam aktivitas pengawasan internal perusahaan. (W5,O3)

ANCAMAN (T) 1. Banyaknya pesaing pendatang baru. 2. Fluktuasi harga minyak dunia. 3. Kondisi cuaca yang tidak menentu. 4. Fluktuasi nilai mata uang asing. 5. Banyak piutang tak tertagih (bad debt).

STRATEGI ST 1. Selalu memberikan harga yang bersaing yang diimbangi dengan pelayanan terbaik. (S1,T1) 2. Lebih selektif dalam memilih pelanggan. (S5,T5) 3. Melakukan pembelian suku cadang alat berat dalam partai besar untuk stok / cadangan. (S5,T2,T4)

STRATEGI WT 1. Memperbaharui sistem manajemen perusahaan dan selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. (W4,T1)

Gambar 4.3 Matriks TOWS PT. BPP

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2007)

Page 32: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

79

4.4.2.2 Matriks Internal-Eksternal (IE) PT BPP

TOTAL NILAI IFE YANG DIBERI BOBOT

Kuat Rata-rata Lemah 3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99

Tinggi 3,0-4,0

Sedang 3.0 2,0-2,99

Rendah 2,0

1,0-1,99

1.0

Gambar 4.4

Matriks IE PT BPP

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2007)

Berdasarkan hasil dari Tabel Matriks EFE (Tabel 4.1) dan Tabel Matriks EFI (tabel 4.3),

diketahui bahwa nilai EFE-nya adalah sebesar 3.30 dan nilai IFE-nya adalah sebesar 2.70.

Dengan demikian dapat dilihat bahwa PT BPP berada dalam sel II, yaitu pada divisi tumbuh dan

membangun. Dimana dalam divisi ini, ada beberapa alternatif strategi yang dapat dijalankan

oleh perusahaan, diantaranya:

Strategi Intensif (Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar, atau Pengembangan

Produk).

Strategi Integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horisontal).

PT. BPP (2,70 ; 3.30)

TOTA

L N

ILA

I EFE

YA

NG

D

IBO

BO

T

Page 33: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

80

4.4.2.3 Matriks SPACE PT BPP Tabel 4.17

Matriks SPACE PT BPP

KEKUATAN KEUANGAN (FS)

- Laba bersih naik sebesar 3.5% dari tahun lalu.

- Penghasilan naik 6% menjadi Rp 791.09 juta dibandingkan

tahun sebelumnya.

PERINGKAT

4.0

3.0

7.0

KEKUATAN INDUSTRI (IS)

- Potensi laba pada bisang usaha ini sebesar 25-35%.

- Banyaknya proyek pembangunan di wilayah Jabodetabek.

4.0

5.0

9.0

STABILITAS LINGKUNGAN (ES)

- Fluktuasi harga minyak dunia (BBM) di Indonesia.

- Kondisi cuaca yang tidak menentu.

- Maraknya penggunaan TI dalam setiap aktivitas.

-4.0

-5.0

-3.0

-12.0

KEUNGGULAN KOMPETITIF (CA)

- Harga bersaing.

- Jenis alat berat yang ditawarkan bervariasi.

- Layanan purnasewa yang sigap.

-1.0

-2.0

-1.0

-4.0

KESIMPULAN

Rata-rata: FS = 7.0 : 2 = 3.5

IS = 9.0 : 2 = 4.5

ES = -12.0 : 3 = -4.0

CA = -4.0 : 3 = -1.33

Koordinat vektor arah

Sumbu x: 4.5 + (-1.33) = 3.17

Sumbu y: 3.5 + (-4.0) = -0.5

PT BPP harus menjalankan Strategi Kompetitif

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2007)

Page 34: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

81

Gambar 4.5

Matriks SPACE PT BPP

Sumber: Hasil Penelitian (2007)

Dari tabel dan gambar Matriks SPACE PT BPP di atas, diketahui bahwa koordinat

vektor arah pada sumbu x sebesar 3.17, dan pada sumbu y sebesar -0.5. Dengan

demikian dapat dilihat bahwa perusahaan berada pada kuadran Kompetitif (bersaing).

Kuadran ini menunjukkan strategi yang harus dijalankan perusahaan adalah strategi

kompetitif. Strategi kompetitif ini termasuk strategi integrasi ke belakang, ke depan, dan

horisontal (Strategi Integratif); penetrasi pasar; pengembangan pasar; pengembangan

produk (Strategi Intensif); dan usaha patungan.

FS

IS

ES

CA

Konservatif Agresif

Defensif Bersaing

+1 +2 +3 +4 +5 +6 ---1 -2 -3 -4 -4 -6

+6 +5 +4 +3 +2 +1

-6 -5 -4 –3 –2 -1

(+3.17 ; -0.5)

Page 35: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

82

4.4.3 TAHAP KEPUTUSAN

4.4.3.1 Matriks QSPM PT BPP

Tabel 4.18

Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) PT BPP

STRATEGI-STRATEGI ALTERNATIF

Pengembangan

Produk

Penetrasi

Pasar

Faktor-Faktor Kunci Bobot AS TAS AS TAS

Peluang-peluang

1. Meningkatnya pembangunan perumahan

maupun pusat perbelanjaan di berbagai

daerah.

2. Meningkatnya pembangunan infrastruktur

jalan oleh Dinas Pekerjaan Umum & Jasa

Marga.

3. Pemanfaatan teknologi informasi dalam

aktivitas perusahaan.

4. Mengadakan kerja sama dengan developer

(pengembang) maupun kontraktor.

5. Mengadakan kerja sama strategis dengan

perusahaan sejenis.

0.15

0.15

0.05

0.10

0.10

3

2

3

2

4

0.45

0.30

0.15

0.20

0.40

4

3

2

3

3

0.60

0.45

0.10

0.30

0.30

Ancaman-ancaman

1. Banyaknya pesaing pendatang baru.

2. Fluktuasi harga minyak dunia.

3. Kondisi cuaca yang tidak menentu.

4. Fluktuasi nilai mata uang asing.

5. Banyak piutang tak tertagih (bad debt).

0.15

0.10

0.05

0.10

0.05

4

2

4

2

-

0.60

0.20

0.20

0.20

-

3

1

3

1

-

0.45

0.10

0.15

0.10

-

Jumlah 1.00

Kekuatan-kekuatan

1. Harga bersaing.

2. Jenis alat berat yang ditawarkan bervariasi.

0.15

0.10

3

4

0.45

0.40

4

3

0.60

0.30

Page 36: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

83

3. Tepat waktu dalam pengiriman alat berat.

4. Tenaga operator alat berat yang handal.

5. Pengalaman perusahaan dalam bidangnya.

6. Layanan purnasewa yang sigap

0.05

0.10

0.10

0.10

4

4

3

4

0.20

0.40

0.30

0.40

2

2

2

2

0.10

0.20

0.20

0.20

Kelemahan-kelemahan

1. Kurangnya tenaga pemantau di lapangan.

2. Banyak alat berat yang sudah berumur.

3. Belum berencana untuk menambah unit alat

berat baru.

4. Manajemen perusahaan masih konvensional.

5. Sistem pengawasan internal yang lemah.

0.10

0.10

0.05

0.05

0.10

-

3

2

3

-

-

0.30

0.10

0.15

-

-

2

1

2

-

-

0.20

0.05

0.10

-

Jumlah Total Nilai Daya Tarik 1.00 5.40 4.50

Sumber: Hasil Penelitian (2007)

Dari Tabel Matriks QSPM PT BPP di atas, terlihat bahwa Strategi Pengembangan

Produk memiliki Total Nilai Daya Tarik sebesar 5.40, lebih tinggi jika dibandingkan

dengan Total Nilai Daya Tarik untuk Strategi Penetrasi Pasar yang bernilai 4.50.

Angka ini menunjukkan bahwa Strategi Pengembangan Produk lebih menarik untuk

diterapkan jika dibandingkan dengan Strategi Penetrasi Pasar.

Page 37: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

84

4.5 Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan data-data dan informasi (yang didapat dari Tahap

Masukan) menggunakan Matriks TOWS, PT BPP sebaiknya menjalankan Strategi SO

(Strengths – Opportunities), yaitu strategi di mana perusahaan menggunakan kekuatan

internalnya untuk memanfaatkan peluang eksternal yang ada.

Dengan demikian perusahaan sebaiknya berkonsentrasi untuk menjalin kerja sama

yang baik dengan developer (pengembang) atau kontraktor pembangunan proyek-proyek

yang sedang dan akan berjalan, maupun dengan perusahaan sejenis yang juga menyewakan

alat-alat berat. Selain itu perusahaan juga harus mulai memanfaatkan sistem komputerisasi

(Teknologi Informasi) dalam menjalankan aktivitasnya.

Kerja sama dengan pihak-pihak yang terkait aktivitas perusahaan dapat dilakukan

dengan beberapa cara, di antaranya:

1. Memberikan penawaran paket dan harga khusus bagi pelanggan-pelanggan tetap

perusahaan maupun pelanggan yang melakukan penyewaan dalam partai besar,

dalam artian menyewa alat dalam jumlah banyak dan dalam jangka waktu tertentu.

2. Selalu memberikan harga yang terbaik bagi para pelanggan tetap perusahaan.

3. Selalu memberikan pelayanan yang terbaik, dan layanan purnasewa yang sigap dan

cepat tanggap setiap kali ada keluhan dari pelanggan.

Untuk memanfaatkan Teknologi Informasi (mulai menggunakan sistem

komputerisasi) dalam menjalankan aktivitas perusahaan, dapat dilakukan perusahaan

dengan berbagai cara, di antaranya:

1. Menggunakan sistem komputerisasi dalam aktivitas manajemen perusahaan, seperti

absensi karyawan, data gaji karyawan, data pelanggan, data pemasok, dan lain-lain.

Page 38: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

85

2. Menggunakan sistem komputerisasi dalam aktivitas pengawasan internal

perusahaan, di antaranya pengambilan suku cadang, oli, dan juga data penggunaan

alat-alat berat di lapangan (proyek).

Berdasarkan Hasil Pengolahan Data melalui Matriks IE dan Matriks SPACE, diketahui

bahwa kedua matriks ini menghasilkan alternatif strategi yang serupa bagi PT BPP, yakni:

Strategi Intensif (Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar, atau Pengembangan

Produk).

Strategi Integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horisontal)

Setelah dianalisis dan disesuaikan dengan keadaan perusahaan, maka Strategi

Integratif dan usaha patungan kurang sesuai untuk diterapkan perusahaan pada saat ini.

Karena dengan kapasitas yang ada saat ini, perusahaan belum dapat menguasai perusahaan

pemasok, pengecer maupun para pesaing-pesaingnya. Dan usaha patungan juga belum

dapat diterapkan karena perusahaan belum berencana untuk membentuk kemitraan seperti

joint venture dengan perusahaan lain.

Sesuai dengan situasi perusahaan saat ini, strategi yang dapat diterapkan adalah

Strategi Intensif, yang terdiri dari Strategi Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar,

dan Pengembangan Produk. Strategi ini disebut sebagai strategi intensif karena

semuanya memerlukan usaha-usaha yang intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan

produk atau jasa yang ada sekarang ingin ditingkatkan.

Dari tiga alternatif Strategi Intensif yang ada, maka ada dua strategi bisnis yang

sesuai dan dapat diterapkan oleh PT BPP, yakni Strategi Penetrasi Pasar dan Strategi

Pengembangan Produk. Strategi pengembangan pasar belum dapat diterapkan saat ini

karena perusahaan belum berencana untuk memperkenalkan jasa mereka ke wilayah

Page 39: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

86

geografis lain di luar wilayah Jabodetabek. Hal ini dikarenakan perusahaan masih

berkonsentrasi untuk memenuhi kebutuhan pasar di wilayah Jabodetabek dan mengingat

mayoritas pembangunan yang terjadi saat ini masih terkonsentrasi di wilayah Jabodetabek

yang dekat dengan ibukota Indonesia, yakni Jakarta.

Dengan demikian perusahaan sebaiknya berkonsentrasi untuk mencari pangsa pasar

lebih besar bagi jasa perusahaan yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang

lebih gencar (Strategi Penetrasi Pasar). Selain itu perusahaan juga harus mencoba

meningkatkan penjualan dengan memperbaiki jasa yang sudah ada sekarang (Strategi

Pengembangan Produk).

Untuk melakukan usaha pemasaran yang lebih gencar, dapat dilakukan perusahaan

dengan beberapa cara, di antaranya:

1. Memasang iklan di surat kabar terkemuka di daerah Jabodetabek.

2. Memberikan penawaran dan promosi-promosi menarik kepada pelanggan. Dalam

bentuk:

• Diskon khusus bagi pelanggan yang menyewa dalam partai besar.

• Memberikan dispensasi minimum charge bagi pelanggan yang menyewa dan

membayar di muka untuk jangka waktu penyewaan tertentu

• Memberi pelanggan kemudahan dalam pembayaran.

Untuk mencoba meningkatkan penjualan dengan memperbaiki jasa yang sudah ada

sekarang, dapat dilakukan perusahaan dengan beberapa cara, di antaranya:

1. Meningkatkan kualitas alat-alat berat yang dimiliki perusahaan dengan cara rekondisi

fisik dan mesin alat berat, dan lain-lain.

Page 40: HC bab 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00219-MN bab 4.pdf• Motor grader • Excavator ... Jalan Pluit Selatan Raya No. 105 Jakarta 14450 Tel. (021) 6603091

87

2. Lebih meningkatkan lagi layanan purnasewa yang sudah ada sekarang, dengan cara

memberikan mekanik alat berat terbaik kepada penyewa, dan juga merespons

dengan segera setiap kali ada keluhan dari pelanggan.

3. Meningkatkan kualitas operator alat berat perusahaan yang sudah ada dengan

memberikan pelatihan-pelatihan (training) kepada mereka mengenai teknik-teknik

mengatasi masalah-masalah yang biasa terjadi pada alat-alat berat di lapangan

(troubleshooting). Tujuannya agar para operator bisa menghandle (mengatasi)

sendiri jika terjadi kerusakan di lapangan, tanpa harus selalu bergantung pada

mekanik. Dengan demikian, jam kerja alat berat dapat dioptimalkan.

4. Meningkatkan kualitas mekanik perusahaan dengan cara mengadakan pelatihan-

pelatihan secara berkala bagi mereka.

Berdasarkan Hasil Pengolahan Data melalui Matriks QSPM yang merupakan tahapan

terakhir dalam kerangka penyusunan strategi yang komprehensif, yakni Tahap Keputusan,

terlihat bahwa Strategi Pengembangan Produk lebih menarik untuk diterapkan

perusahaan jika dibandingkan dengan Strategi Penetrasi Pasar.

Jadi rekomendasi/usulan strategi bisnis yang sebaiknya diterapkan oleh PT BPP agar

dapat bersaing di industrinya adalah Strategi Pengembangan Produk. Strategi

Rasionalisasi Biaya yang digunakan perusahaan saat ini sudah tidak sesuai lagi dengan

situasi dan intensitas persaingan yang kian ketat sekarang. Oleh karena itu perusahaan

sebaiknya mulai mencoba menjalankan Strategi Pengembangan Produk supaya perusahaan

dapat bertahan dan dapat keluar menjadi pemenang dalam persaingan yang ada dalam

industrinya, dan hal ini pada akhirnya akan meningkatkan laba perusahaan dan target laba

perusahaan akan dapat tercapai.