hati nurani istimewa, harus selalu diandalkan, sbg ... · d. sakramen krisma (penguatan) orang...
TRANSCRIPT
E – Learning BSLC, by: Claresta 1901518071
HATI NURANI
Tempat Tuhan mewahyukan dirinya istimewa, harus selalu diandalkan, sbg penuntun perilaku –
pelanggaran: gelisah, dosa, terputus hubungan dengan Tuhan
= kesadaran moral yang menuntun manusia untuk merespon peristiwa yang terjadi di luar selalu
positif, tidak pernah berbohong – pengembangan sikap sabar, memaafkan, dll. – kesadaran moral
yang mutlak dan tegas (merujuk pada Tuhan yang mutlak)
Media perjumpaan Tuhan dan manusia – transendensi Allah
Mengembangkan suara hati bangun relasi dengan Tuhan, sesama, alam – doa, puji2an,
mendengar kehendak Tuhan maka respon positif: menahan diri, sabar, besar jiwa, memaafkan
Terus berdialog dengan Tuhan, untuk mengetahui bagaimana harus merespon – dengan suara Tuhan
dalam hati sebelum respon
Membiasakan diri dengan hal baik respon positif yang akan menuntun jalan terbaik untuk
memecahkan persoalan
Tantangan: 1. Ilpeng menggantikan peran Allah justru membawa ketakutan, makanya harus
terus membangun dialog dengan Tuhan untuk memecahkan masalah hidup –
menggunakan ilpeng dalam tuntunan Allah, besukacita dalam setiap situasi
2. Materialisme yang menempatkan materi sebagai paling utama dalam hidup –
melakukan apapun sekalipun bertentangan dengan nilai agama, menganti peran
Tuhan dengan materi yang menjadi ukuran perilaku tidak menciptakan
kebahagiaan, malah kecemasan (takut ilang) – coba bangun relasi dengan Tuhan
3. Kebudayaan sbg hasil peradaban manusia (cara piker, nilai, norma, kebiasaan,
perilaku, produk) tidak semua dapat membuat orang beriman mengembangkan
suara hati – budaya tidak dapat menggantikan peran Tuhan sebagai pembimbing
hidup, terlepas menciptakan keteraturan sosial, sehingga tidak cukup berdasarkan
tuntutan budaya saja
Sikap dasar orang beriman mendengarkan tuntunan Tuhan melalui suara hati untuk merespon
setiap situasi
E – Learning BSLC, by: Claresta 1901518071
AGAMA DAN SEKULARISME
“duniawi kebendaan”, tidak bersifat rohani = paham yang bernuansa duniawi belaka (muncul dari
aliran agnostik: ilmu melebihi segalanya) pemikiran ilmiah bertentangan nilai agama
Ilmu pengetahuan dan rasio bisa mengatasi berbagai persoalan hidup di dunia agama tidak
populer, ketinggalan zaman, tidak penting
Paham tertutup thd agama, menolak kehidupan lain diluar dunia ini (tidak ada kehidupan setelah
kematian) kebebasan liberal, tolak institusi religius yang mengatur dan mengarahkan masa depan
manusia
Berkembang seiring pertumbuhan ilpeng dan teknologi – mengutamakan filsafat politik, tanpa
didasari nilai agama
Tantangan: penghayatan agama dan iman luntur (jauh dari nilai otentik luhur agama), tempat ibadah
sepi, generasi muda terjerumus godaan duniawi, lifestyle
1. Kekuasaan – penindasan, pemaksaan kehendak, penyalahgunaan, “penghalalan segala cara
untuk dapat kuasa”, tidak jujur, sewenang-wenang, mementingkan diri. Kekuasaan itu
penting agar tujuan tercapai, tapi salah kl mengedepankan ego dan mengesampingkan
rambu-rambu etis (e.g. korupsi)
2. Materi – tidak pernah puas, konsumisme (nafsu membeli) bs jd ke cara ga halal untuk
menuhin napsu. Salah ketika nafsu liar untuk punya barang secara irasional yang bs
mendatangkan derita
3. Seks – kebahagiaan badaniah / kesenangan badan, tercemar ketika melakukan tindakan
prostitusi, seks bebas, pemerkosaan, pelecehan, selingkuh, perzinahan merusak maknsa
seks yang sejati sebagai hubungan intim personal, indah, sejati, suci. Harus dihayati sebagai
karunia Tuhan dan diekspresikan secara sadar, etis, tanggung jawab, spiritual
Mengatasi: 1. Bertindak bijak rasional berpikir sebagai pengarah tindakan baik dan etis (bukan
dorongan insting belaka) – mengendalikan diri (nafsu), mengarahkan diri pada hal
benar = bahagia
2. Beriman teguh pada Tuhan nilai religius-spiritual yang abadi sbg sumber
kebahagiaan – beriman dan mendekatkan diri pada Tuhan (intervensi Ilahi untuk
mengatasi godaan, pertolongan Tuhan), sikap rendah hati dan berdoa (meminta
kekuatan spiritual) = transformasi dari kerapuhan godaan jadi kekuatan dalam Tuhan
E – Learning BSLC, by: Claresta 1901518071
3. Menjaga satu sama lain peduli pada kebaikan sesama, tidak saling
menjerumuskan, berjuang bersama (keberanian moral & keteguhan hati) – saling
membantu, menasihati, menjaga, solider (tanggung jawab bersama)
Mengendalikan diri – mencegah kecenderungan insting, usaha kritis dan sadar untuk antisipasi
godaan usaha secara kritis dan sadar untuk selalu memegang kendali dalam menghadap godaan:
berpikir jenih dan bertekad kuat = tahap penghayatan kualitas hidup rohani-spiritual, menerapkan
cinta kasih (mengesampingkan egoisme akibat godaan yang menjauhkan diri dari Tuhan dan sesama)
“metanoia religius” – kembali ke jalan yang benar demi kebaikan bersama
Mengendalikan godaan untuk saling berkembang, menjaga harga diri orang lain, menjaga kesucian,
memperlakukan sesama sebagai subjek-subjek, solidaritas, setia kawan – berbagi, peduli, peka,
mengashi dengan tulus dan iklas = “surga spiritual”
Indonesia agama dan negara bekerja sama (lembaga agama, UU agama), tapi tantangan masih
tetap ada – rakyat tetap jadi sekuler, termasuk akibat dampak globalisasi
sebagai orang beragama, terapkanlah ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, jalankan agama
sebaik mungkin
E – Learning BSLC, by: Claresta 1901518071
RITUS-RITUS DALAM AGAMA
Islam
Ibadah khas (mahdhoh) & fleksibel (‘Am / Ghoir mahdhoh)
Ibadah tidak berubah urutan wudhu, shalat, puasa, syarat ketentuan Haji
Upacara peribadatan: 1. Shalat doa, diawali wudhu
2. Puasa sebulan penuh, dr terbitnya fajar hingga tenggelam – tahan haus,
lapar, perilaku tidak baik, nafsu, banyak bersedekah
3. Haji wajib bagi yang mampu (finansial & fisik) – Haji Kecil & Haji Besar
Kristen & Katolik
Tidak banyak perbedaan, hanya perkembangan & perbaharuan tradisi (Katolik mempertahankan)
= pengikut Yesus Kristus – perayaan litrugi / oikumenis (kebaktian) berpusatkan pada Kristus
Diadakan di Gereja, dipimpin imam/gembala/Pastor/Pendeta
Pujian, syukur, penyerahan diri, tobat, persembahan, permohonan, pembacaan Firman, puji-ujian,
doa, pengakuan iman, penerimaan berkat
Diawali “damai sejahtera dari Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus selalu menyertai umat-Nya”
Diakhiri berkat pengutusan untuk mewartakan damai dan kebaikan Tuhan
Katolik – air suci (pembersihan & penyucian diri) dan simbol salib
1. Ibadat mingguan Gereja, khotbah, mengaku iman, doa, permohonan ucapan syukur,
terima berkat, salah damai
2. Perayaan sakramen
a. Sakramen Permandian (pembabtisan) [Mat 28:19] sakramen pertama setelah sah
jadi Kristen, ada air sebagai lambang pembersihan (lahir baru dalam Kristus) + ucapan
teks pembabtisan
b. Sakramen Ekaristi (Perjamuan Kudus) peringatan akan Yesus, dipimpin oleh Imam
(diawali ucapan syukur dan permohonan kekuatan) – tubuh dan darah Kristus
c. Sakramen Tobat (pengakuan atau pengampunan dosa) memulihkan hubungan baik
dengan Tuhan [Mat 16:19] – masuk ke ruang pengakuan (ada imam), berjanji tidak
berbuat dosa lagi, imam memberi pelepasan dan pemberkatan, “hukuman” berupa
aktivitas rohani
E – Learning BSLC, by: Claresta 1901518071
d. Sakramen Krisma (penguatan) orang dewasa untuk menjadi saksi Kristus, perlu
persiapan (pendalaman iman), pengurapan dengan minyak krisma
e. Sakramen Perminyakan Suci (pengurapan orang sakit) bagi orang sakit untuk
memberi kekuatan, permohonan penyembuhan, megurapi dengan minyak dan doa
f. Sakramen Perkawinan (Pernikahan) pasangan suami-istri di hadapan Tuhan yang
bersifat kekal (hanya dipisahkan oleh maut) [Mat 19:6, Mrk 10:9], janji nikah, sehidup
semati saling mencintai dalam suka duka
g. Sakramen Imamat khusus untuk pentabhisan imam oleh Uskup – telah melalui
pembinaan hidup rohani, pendidikan filsafat dan teologi, kematangan = Pastor
(tinggal di paroki, pelayanan, dll)
3. Ibadat harian biarawan-biarawati, imam, orang Kristen – konsisten (“renungan”), kalau
biarawan gt2 setiap hari ekaristi
Hindu
Puja (mantra, puji2an, doa) & Yajna (persembahan / pemberian yang tulus)
1. Puja
a. Trisandhya 3x sehari 6 bait mantra – pemujaan, permohonan tuntunan, pengakuan
keesaan Tuhan, pengakuan semua dari Tuhan, pengakuan kelemahan, permohonan
kesejahteraan dan tuntunan, permohonan maaf
b. Suryasewana pemimpin agama untuk memuja Tuhan yang tidak terbatas
c. Berjapa penyucian diri, pemujaan, baca mantra ulang2
d. Sembayang / muspa pakai kembang, bersila (laki2), berlutut (perempuan)
e. Trihayatra mengunjungi tempat suci untuk meningkatkan kehidupan spiritual
f. Ibadah puasa (tidak makan, minum, bicara, tidur) – Hari Raya Nyepi, untuk penebusan
dosa, penyucian diri, pengendalian diri, meningkatkan kualitas spiritual
2. Yajna tulus ikhlas kepada siapa saja – upacara sakramen penyucian dan peningkatan
hakekat diri pribadi, makin dekat dengan Tuhan, upacara & sesajen (dipimpin Pujari /
Pinandita / Pamangku)
Budha
Doa, terkadang bercampur tradisi
Ritual diperlukan ketika ada perubahan sikap sosial untuk memulihkan keseimbangan (e.g. hamil,
melahirkan, pertunangan, pernikahan, kematian, penahbisan, pelantikan, perlahian musim) – tubuh
(gerakan), perkataan (mantra), pikiran (meditasi)
Sikap mental dan pikiran, aktif
E – Learning BSLC, by: Claresta 1901518071
1. Doa pengharapan bukan permintaan dan pemaksaan, disertai usaha. Membersihkan
pikiran dari kotoran batin, mengendalikan ucapan dan perbuatan, menjalankan kebiasaan
baik
2. Paritta dan Mantra bacaan perlindungan (atau doa): agar tehindar dari kesulitan atau
terlindung dari kejahatan. Penghormatan dan pujian, persembahan, pernyataan keyakinan
dan perlindungan, pernyataan janji atau tekad, pernyataan kebenaran, perenungan, sutta
atau khotbah Budha, ungkapan cinta kasih, pengharapan dan pemberkahan, syukur,
penyesalah dan permohonan bimbingan
3. Persembahan sajian dpada altar (bukan keharusan atau karena diminta melainkan
merupakan cara untuk mengembangkan potensi batin dan melatih pikiran, mengikis egoism,
memberi yang terbaik, terima kasih tulus, gembira berbagi tanpa merasa kehilangan) – msg2
punya makna simbolis
4. Uposatha ”masuk untuk berdiam” – perenungan di Wihara, untuk menyucikan diri,
menjalankan ritus weda, memperdalam teori dan latihan, membersihkan pikiran
(menghindari pembunuhan, tidak mengambil apa yang tidak diberikan, menghindari
hubungan kelamin, menghindari ucapan yang tidak benar, menghindari konsumsi bahan-
bahan yang memabukkan atau mengurangi kesadaran, tidak makan di luar waktunya,
menghindari tari2an, nyanyian, musik, tontonan, mengenakan perhiasan, wangi2an, dan
kosmetik, dan tidak menggunakan tempat tidur dan tempat duduk yang tinggi dan mewah)
Makna ibadat: 1. Sebagai perayaan iman hubungan khusus manusia dengan Tuhan, dilakukan
dengan benar, penuh khusyuk, sukacita, harapan – menyemangati iman,
memperdalam hubungan dengan Tuhan
2. Membawa seluruh aktivitas hidup kepada Tuhan persembahan seluruh hidup,
mulai atas Tuhan dan dikembalikan pada-Nya, bawa segala hal ke hadapan Tuhan
(luapan hati, rasa syukur, pujian, kekecewaan, permohonan ampun, penyertaan, dll)
3. Menimba kekuatan yang akan di bawa dalam kehidupan membuka hati untuk
mendengar pesan Tuhan melalui firman-Nya, pegangan bagi pelaksanaan aktivitas
hidup, pemberi semangat baru dan motivasi serta orientasi hidup, perlu
dikembangkan dan disebarkan dalam kehidupan sehari-hari
Menghayati kekhusyukan ibadat: 1. Mempersiapkan diri persiapan hati, refleksi, hati yang
terbuka, bawa seluruh diri, mendengar dengan baik, hayati
dengan iman yang hidup
2. Mengikuti dengan kesungguhan hati aktif (doa, pujian),
konsentrasi, fokus, menghayati makna ibadat
E – Learning BSLC, by: Claresta 1901518071
3. Hidup sebagai orang yang selalu dibaharui
mengibadahkan seluruh hidup, hayati, ibadah memperbaharui
hidup, mengurangi keterikatan pada hal2 duniawi,
memperbaharui komitmen
E – Learning BSLC, by: Claresta 1901518071
KERENDAHAN HATI DAN MEMAAFKAN
Semua hanya karena kebaikan Tuhan, kita bisa selamat & bahagia manusia tidak ada apa2nya
Tuhan terus menerus mau mengampuni saling mengampuni satu sama lain
Perlu kerendahan hati, kebesaran jiwa, hati yang kuat – pertobatan, niat, komitmen
Tuhan Maha Pengampun semangat tetap diampuni sekalipun berdosa, sebagai tanda cinta kasih
Tuhan, semangat saling mengampuni sebagai ajaran & perintah Tuhan
1. Tuhan mengampuni umat-Nya – wujud cinta kasih
Yes 1:18, Dan 9:9, Luk 15:11-32 pengorbanan Yesus Kristus sebagai penebusan dan
pengampunan bagi manusia (Mat 26:28), Kol 1:14; menyembuhkan orang lumpuh (Mat 9:6,
Mrk 2:10, Luk 5:24)
2. Perlu pertobatan – membuka hati untuk menerima (sadar kesalahan, penyesalah, perubahan
cara piker, sikap hati, membalikkan arah hidup, tindakan nyata mengarahkan hidup pada
Tuhan, bangkit dari kejatuhan)
Pertobatan untuk memperoleh pengampunan (Mrk 1:4, Luk 3:3), kebinasaan orang yang
tidak bertobat (Luk 13:3)
3. Perintah untuk mengampuni – sebagaimana Tuhan mau mengampuni, begitu pula Dia mau
umat-Nya agar saling mengampuni, secara tulus, sebagai tanda syukur bermanfaat:
meringkankan beban, hidup lebih bebas
Teladan Yesus tidak membalas, “Ya Tuhan ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu
apa yang mereka perbuat”(Luk 23:34), tak henti2nya harus mengampuni (Mat 18:21), Ef 4:32,
Doa Bapa Kami dengan semangat pengampunan dari Tuhan (Mat 6:9-13)
Mengampuni harus dengan kerendahan hati (hanya mengandalkan Allah, tidak menganggap diinya
lebih berharga, menyadari bahwa semua hanya karena kebaikan Tuhan) & kebesaran jiwa saling
menolong dan menerima
1. Berat namum tetap merupakan kewajiban bertindak jangan hanya berdasarkan kemauan
dan kehendak manusiawi, harus tulus sekalipun tidak diterima dengan senang hati, tanda
penghayatan iman – membangun perdamaian “Nelson Mandela”
2. Dasar bagi kerendahan hati kehidupan hanya karena Tuhan, bergantung pada Tuhan; jauh
dalam lubuk hati ada keinginan dan kerinduan untuk mau mengampuni – pengalaman rohani
3. Menghayati dan mengembangkan kerendahan hati bersedia memaafkan, minta maaf –
pengalaman, saling memaaf2kan sebagai orang beriman
Wujud pemberian maaf dan ampun: 1. Mulai dari hati yang mau mengampuni, tidak dendam dan
benci
E – Learning BSLC, by: Claresta 1901518071
2. Menunjukkan sikap dan perilaku kebaikan, memperlihatkan
bahwa sebenarnya telah memaafkan – tidak menjauhi, tetap
mau bergaul,mau menolong
3. Menyatakan dengan kata2 untuk menjernihkan keraguan
melalui pernyataan terbuka – menciptakan suasana baru
Makna pemberian maaf dan ampun:
1. Tercipta kedamaian kelegaan dan kebahagiaan, kerukunan, kehangatan hubungan – kaya
dalam anugerah rohani, memancarkan pengaruh yang baik
2. Tanda kemenangan karena telah mengampuni dengan tulus, menang atas kejahatan
3. Memperlihatkan kebesaran jiwa mau mengalah, tidak menonjolkan diri, mendahulukan
orang lain – rendah hati dan mau mengampuni
4. Mengungkapkan kematangan pribadi konsisten, tidak dipengaruhi keadaan lingkungan,
kokoh – orang terpandang
5. Memperlihatkan kedewasaan iman tindakan berdasarkan iman, berani menanggung
konsekuensi iman
E – Learning BSLC, by: Claresta 1901518071
MENJADI PRIBADI YANG RELIGIUS-SPIRITUAL
4 dimensi: cinta Tuhan, diri sendiri, sesama, alam lingkungan percaya pada Tuhan disertai sikap
positif terhadap diri sendiri, sesama, alam – mengekspresikan kepercayaan kepada Tuhan
Melakukan yang terbaik untuk diri sendiri – mengembangkan potensi, memelihara kesehatan (fisik,
psikologis, sosial) modal untuk kontribusi bagi sesama dan alam
Bangun relasi dengan Allah (ciri orang beriman) jalan yang baik mengembangan diri,
melakukan upaya terbaik
Beriman pada Tuhan basis percaya dan relasi pada Tuhan – kebenaran tentang Tuhan yang kokoh,
pasti, tetap (melalui sikap hati) mengandalkan Tuhan sepenuhnya, penyerahan diri total, jawaban
manusia akan wakyu Tuhan (dapat dikenal dan disembah)
Penyataan sikap melalui ritus – bina relasi dengan Tuhan dengan sopan, tenang, bersikap pantas
doa pribadi, permohonan, pujian, mendengar pesan Tuhan (melalui suara hati)
Tuhan tahu segala hal memberikan yang terbaik – penderitaan sebagai bentuk keterbatasan, yang
membuat manusia membangun relasi secara lebih lagi dengan Tuhan, sebagai perenungan
Orang beriman setiap peristiwa (menyenangkan atau tidak) = berkat Tuhan, tidak akan mengeluh
– tenang, sukacita, damai, berserah dan percaya pada Tuhan sebagai penyelenggara hidupnya
Mencintai diri: 1. Terbaik untuk tubuh makan dan minum benar, tidak akses berita dampak
negatif, olahraga, istirahat, aktivitas cukup (standar masing2 orang berbeda)
2. Terbaik untuk jiwa hindari perasaan dan sikap negatif (marah, kecewa, putus
asa, cemas, sombong, dll)
Tubuh & jiwa saling berkaitan – sama penting untuk dapat mencintai sesama,
penuh sukacita, gembira, empati, optimis
Mencintai sesama semua orang, yang hadir secara langsung/tidak = sepadan, saling bergantung –
dapat tercapai apabila tubuh dan jiwa sehat (jadi inspirasi), keluar dari tempat ssendiri / menjadi
bagian dari kehidupan orang lain menguasai pengetahuan, kerajinan dan ketekunan belajar,
partisipasi aktif, bekerja
Cinta alam sadar kalau bergantung pada alam – sumber kehidupan (makanan, dll). Tidak buang
sampah sembarangan, tidak boros air, jaga udara bersih, ruang hijau, dll.
E – Learning BSLC, by: Claresta 1901518071
Cinta diri, sesama, alam sebagai tanda menghormati Allah – semua adalah ciptaan Allah, sebagai
pernyataan kehendak Allah wujud Allah menunjukkan kasih-Nya (melalui sesama yang turut
berperan dalam memenuhi kebutuhan dan alam sebagai penyedia sumber kehidupan)
Sumber utama segalanya = Allah yang terus mewahyukan diri-Nya kepada manusia berelasi
dengan Tuhan, orang beriman memiliki tanggung jawab untuk membaginya kepada orang lain, saling
bahu membahu, tolong menolong – memberikan contoh yang baik
E – Learning BSLC, by: Claresta 1901518071
MAKNA RELIGIUS KERJA
Tuhan menciptakan dunia baik dan indah tugas & tanggung jawab manusia untuk membangun,
mengembangkan, memelihara sesuai kehendak Tuhan – kerja bukan untuk kepentingan sendiri,
melainkan juga ilahi “melihat wajah Allah dalam segala sesuatu” = maknai sebagai tindakan
religius, melanjutkan pekerjaan Tuhan di dunia – membangun dunia demi kemuliaan Allah
Manusia – perpanjangan tangan Allah, melanjutkan karya penciptaan butuh kesadaran religio-
spiritual = secara baik, benar, bertanggung jawab
Wujud partisipasi dalam penciptaan Tuhan, jaga & lestarikan dunia, jawaban iman memuliakan an
mengagungkan nama Tuhan (bukan untuk kepentingan sendiri) – nilai ilahi & kudus
Kerja = ibadah nyata sehari-hari lakukan dengan sungguh-sungguh sesuai iman agama
Melakukan kerja secara religius setia dan penuh tanggung jawab
Islam diiringi niat dan sesuai etika moral (akhlak) – kebahagiaan dunia & akhirat
Katolik manusia adalah citra Allah, dipanggil untuk bekerja cari nafkah, menguasai iptek, bangun
kebudayaan & kemanusiaan, peduli masalah sosial & perdamaian dunia, melakukan pekerjaan untuk
memuliakan Allah – manusia sebagai subjek kerja (memanusiakan manusia)
Kristen Kejadian I – mengembangkan diri, menaklukkan bumi, menguasai isinya (melalui kerja) =
rajin dan giat untuk mengembangkan diri, memajukan masyarakat, mengembangkan kehidupan
dunia
Budha etika bekerja – kepuasan, semangat, perhatian, renungkan; tidak membunuh, wajar, tidak
menipu, tidak black magic. Dilarang berdagang mahluk hidup, minuman keras, racun, daging giat,
penuh perhatian, disiplin, pengendalian diri
Hindu kerja adalah kewajiban, perintah Tuhan, tuntutan kelangsungan hidup – tanpa pamrih,
untuk kesejahteraan manusia dan memelihara ketertiban sosial
Kong Hu Chu ditujukan pada Thien – murah hati, benar, berani, bijaksana, tulus, santun, setia
Aspek religius kerja: 1. Aktualisasi diri hal terbaik, rasa jadi diri sendiri – gembira, sukacita,
keinginan merubah kondisi hidup ke arah lebih baik, memperbaiki diri,
mengekspresikan kualitas rohani. Berkaitan nilai etis-moral, iman-keagamaan,
prinsip yang benar, harapan luhur, terus refleksi, terus memperbaiki diri,
kreatif, terbuka untuk belajar, menyempurnakan diri, melihat kenyataan hidup
E – Learning BSLC, by: Claresta 1901518071
2. Panggilan Tuhan untuk emngembangkan diri, merealisasikan
harapan/keinginan/kebutuhan diri – percaya pada Tuhan, percaya diri,
percaya sesama rekan kerja, disiplin, tanggung jawab, refleksi-retrospeksi-
retrodiksi
3. Dengan baik, sesuai nilai orgaisasi yang benar adil, iman, jujur, disiplin,
persaudaraan (nilai2 positif), terus mengembangkan diri, harmonisasi berbagai
nilai – seimbang hak & kewajiban, sesuai aturan normative = sesuai hakikat
Tuhan
Menghayati makna religius kerja:
1. Disiplin dalam bekerja waktu, peraturan, komitmen – mengikuti aturan yang telah
ditetapkan, taat/patuh, muncul dari hati nurani inisiatif, usaha, niat, kemauan, kehendak
baik (rendah hati untuk taat)
2. Sesuai sistem nilai & lingkungan patuh < identifikasi < internalisasi (rasa takut vs.
kekaguman vs. kematangan pribadi dan kompetensi kerja ideal)
3. Berani menanggung resiko konsekuensi luas (besar), alternatif ganda (sesuai kondisi),
akibat berbeda (+ vs -), ketidakpastian konsekuensi (tidak diketahui secara tepat), efek
personal (keputusan take tis)
4. Bekerja dengan penuh kebebasan etika religius kerja (pedoman, standar etika – kualitas
religius: pengabdian, tanggung jawab, adil, jujur, loyal, ulet) & etika religius bisnis (dalam
menjalankan bisnis/usaha – tanggung jawab sosial kemanusiaan, kebudayaan bersama =
semua demi kemuliaan Allah, hukum Allah yang tertinggi. Kode etik perusahaan, aspirasi,
umpan balik, kritik dan saran)
5. Bekerja dengan otonom (mandiri) memahami ruang lingkup kerja dengan baik
(managemen SDM – belajar, latih diri, mengembangkan diri, motivasi spiritual,
mengendalikan diri), percaya diri (pikiran positif, iklas terima, gigih berjuang, pengembangan
potensi, karakter positif, optimis, fair, professional, bermoral-etis – sesuai etika, hukum cinta
kasih, kondisi kondusif dampak positif)