hasil workshop mgmp matematika kabupaten badung tahun 2014
DESCRIPTION
Hasil Workshop MGMP Matematika Kabupaten Badung Tahun 2014TRANSCRIPT
BUKTI FISIK HASIL WORKSHOPPENINGKATAN KARIER GURU MATEMATIKA SMP SE KABUPATEN BADUNG MELALUI KEGIATAN MGMP SMP KABUPATEN BADUNG
TAHUN 2014
Kegiatan Workshop ini dilaksanakan dari tanggal 1 sampai dengan 13 Desember 2014.
Kegiatan ini diikuti oleh guru-guru Matematika SMP Swasta maupun Negeri se Kabupaten
Badung yang berjumlah 30 orang.
Adapun hasil yang dicapai adalah kompetensi yang berkaitan dengan administrasi guru dan
media yang digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain :
1. Beberapa contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013.
2. Contoh pengisian blangko Penilaian Kinerja Guru (PKG)
3. Contoh Artikel
4. Contoh Media Power point
5. Contoh Media Geogebra
6. Mmmmmm
1. CONTOH RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
SATUAN PENDIDIKAN : SMP Negeri 2 Kuta UtaraMATA PELAJARAN : MATEMATIKAKELAS/SEMESTER : VIII / 2MATERI POKOK : Persamaan Linear Dua Variabel ALOKASI WAKTU : 1 x Pertemuan (2 JP)
A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnyaKI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi1 1.1 Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya2 2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis,
analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.
2.1.1 Memiliki sikap tanggung jawab dalam pembelajaran dan mengerjakan tugas-tugas yang terkait dengan materi SPLDV.
2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar.
2.2.1 Memiliki rasa ingin tahu tentang permasalaha persamaan linear dua variabel yang ada disekitar siswa.
3 3.2 Menentukan nilai variabel persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata
1.2.1 Mengubah model masalah sehari-hari kedalam bentuk PLDV.
1.2.2 Membuat contoh dari masalah sehari-hari dan mengubahnya kedalam bentuk PLDV.
1.2.3 Menentukan bentuk umum PLDV.1.2.4 Menentukan penyelesaian PLDV.
4 4.1 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan dengan persamaan linear dua variabel
4.1.1 Membuat Model Masalah dari SPLDV.
4.1.2 Menyelesaikan masalah yang berkaiatan dengan SPLDV ddengan metode gafik dan substitusi, eliminasi.
C. Tujuan Pembelajaran1. Membuat dan mendefinisikan bentuk persamaan linear dua variabel. 2. Membedakan bentuk PLDV dengan yang bukan PLDV.3. Menentukan selesaian persamaan persamaan linear dua variabel. 4. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan
linear dua variabel. 5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peramaan linear dua variabel
D. Materi Pembelajaran
Membuat Model Masalah dari Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Permasalahan.
Perhatikan masalah berikut ini. Nawa dan Rina membeli alat tulis untuk mereka sendiri dan teman-temannya. Mereka membeli di toko yang sama dan membeli barang dengan merek yang sama. Masalahnya, mereka lupa meminta struk pembelian.
Gunakan gambar-gambar di atas untuk menjawab masalah berikut:
1. Tanpa mengetahui harga sebuah papan penjepit atau pensil, dapatkah kalian menentukan barang mana yang lebih mahal? Jelaskan.
2. Berapa harga sebuah pensil? Jelaskan.
Alternatif penyelesaian
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Nawa dan Rina membuat persamaan masing-masing pembelian mereka. Persamaan yang dibuat Nawa adalah 4j + 8p = 80.000 dan persamaan yang dibuat Rina adalah 3j + 10p = 70.000. Huruf j menunjukkan harga papan penjepit dan p menunjukkan harga pensil.
Dea membeli sebuah baju dan 2 buah kaos, ia harus membayar Rp100.000,00. Adapun Butet membeli sebuah baju dan 3 buah kaos, ia harus membayar Rp120.000,00. Dapatkah kalian menentukan harga dari sebuah baju dan sebuah kaos?
Dapatkah kalian menentukan harga dari sebuah baju?Diskusikan hal ini dengan teman sebangkumu.Misalkan x = harga 1 baju dan y = harga 1 kaos, maka ilustrasidi atas dapat dituliskan sebagai berikut.x + 2y = 100.000x + 3y = 120.000Kedua persamaan tersebut dikatakan membentuk sistem persamaan linear dua variabel.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Problem Based Learning
F. Sumber Belajar
Buku Siswa Matematika Kelas VIII, Kemendikbud, Kurikulum 2013.
G. Media PembelajaranMediaMenggunakan gambar dalam slide.
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi Waktu
Pendahuluan 1. Dimulai dengan mengucapkan salam, dilanjutkan berdoa, mengecek kehadiran siswa, dan menyiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang diharapkan dicapai siswa.
3. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh.(pengamatan, tanya jawab, diskusi, latihan dan pembahasannya secara kelasikal)
4. Siswa diingatkan dengan tanya jawab tentang materi prasyarat yang telah diajarkan yang berkaiatan dengan materi yang akan diajarkan yaitu: Persamaan linear dua variabel.
10 menit
Kegiatan Inti 1. Siswa diminta mengamati gambar yang mencerminkan permasalahan melalui tayangan slide.
2. Guru memotivasi, mendorong kreatifitas dalam bentuk bertanya, memberi gagasan yang menarik dan menantang untuk didalami.
3. Melalui tanya jawab siswa diminta membahas model masalah sehari-hari yang berkaiatan dengan sistem persamaan linear dua variabel.
4. Mendiskusikan, membahas dan menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel.
50 menit
Penutup 1. Siwa dengan bimbingan guru merangkum isi pembelajaran secara lengkap, sistem penyelesaian persamaan linear dua variabel.
2. Siswa mengerjakan evaluasi/tes tertulis.
10 menit
3. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau tugas sebagai bagian dari pengayaan.
I. Penilaian Hasil Pembelajaran1. Penilaian Spiritual, dan Sikap Sosial:
Tehnik : Non tes (pengamatan)2. Penilaian Pengetahuan:
a. Tehnik : Kuis dan tertulisb. Bentuk : Soal Uraian dan Pengamatan c. Instrumen : Kuis dan Lembar Pengamatan
3. Prosedur Penilaian:
No Aspek yang dinilai Bentuk Penilaian Pada Kegiatan
1 SikapPengamatan Inti sampai dengan
penutup
2 KeterampilanPengamatan dan pertanyaan lisan dan, proyek, portopolio, soal uraian
Pendahuan, Inti, dan Penutup
3 PengetahuanSoal Uraian Akhir Kegiatan Inti
4. Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan:KUIS (Waktu: maksimal 10 menit)Petunjuk: Kerjakan soal-soal berikut!
1. Berapa harga sebuah kacamata? Jelaskan alasanmu.
Gambar 1.3 Perbandingan harga dua paket kacamata dan celana
Strategi apa yang kalian gunakan untuk menyelesaikan ketiga masalah di atas? Berapa persamaan yang terbentuk dari dua gambar di atas?
2. Lima sampan besar dan dua sampan kecil dapat mengangkut 36 orang. Dua sampan besar dan sebuah sampan kecil dapat mengangkut 15 orang. Tulislah dua persamaan yang menyatakan informasi di atas. Gunakan huruf b dan k untuk variabel.!
3. Sebuah persegi panjang memiliki panjang 1 cm lebih dari 2 kali lebarnya. Jika keliling persegi panjang 44 cm. Nyatakanlah dalam bentuk persamaan!
4. Jumlah umur ibu dan ayah 62 tahun dan selisih umur mereka 8 tahun. Nyatakan dalam bentuk persamaan!
5.Jawaban : Pedoman Penskoran:
N
oUraian Jawaban Skor
1 Misalkan kaca mata =x Celana panjang = yPersamaan linear dua variabel : x + 2y = 500.000 3x + y = 500.000
1
1
2 Misalkan sampan besar = b sampan kecil = k2b + 2k = 36 2b + k = 15
1
13 Misalkan panjang(p), lebar (l)
P = 2l + 1 k = 2(p +l) 44 = 2(2l + 1) +l 44 = 5l + 2
1111
4 Umur ayah ( a) , umur ibu(i) a. + i = 62 a – i = 8
11
Jumlah Skor 10
Nilai =
skor Perolehanskor maksimum
×4
LEMBAR PENGAMATAN KOMPETENSI SIKAP
Mata Pelajaran : MatematikaKelas/Semester : VIII/2Tahun Pelajaran : 2014/2015Tanggal Pengamatan : ................
Sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah tanggung jawab dan rasa ingin tahu.Indikator perkembangan sikap TANGGUNGJAWAB
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam KBM2. Cukup Baik jika menunjukkan ikut ambil bagian dalam KBM 3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam KBM tetapi belum
ajeg/konsisten4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam KBM secara terus menerus
dan ajeg/konsisten
Indikator perkembangan sikap INGIN TAHU1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk mencoba atau bertanya atau acuh tak
acuh (tidak mau tahu) dalam proses pembelajaran2. Cukup jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba atau bertanya dalam proses
pembelajaran tetapi bertanyan sering nyoloteh masih belum ajeg/konsisten3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba atau bertanya dalam proses
pembelajaran tetapi masih belum ajeg/konsisten4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha untuk mencoba atau bertanya dalam proses
pembelajaran secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator perkembangan Keterampilan1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha memperhatikan atau bertanya, menulis,
menggambar, membuat dan bersikap/berucap tidak baik dalam proses pembelajaran2. Cukup jika menunjukkan sudah ada perhatikan atau bertanya, menulis, menggambar
yang masih asal-asalan, membuat dan bersikap/berucap kurang baik dalam proses pembelajaran
3. Baik jika menunjukkan sudah ada perhatikan atau bertanya, menulis, menggambar, membuat dan bersikap/berucap kurang baik dalam proses pembelajaran
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha memperhatikan atau bertanya, menulis, menggambar, membuat dan bersikap/berucap baik dalam proses pembelajaran secara terus menerus.
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
NO NamaTanggungjawab Rasa ingin tahu Ketrampilan TOT
SB B C KB SB B C KB SB B C KB
SKALA (4) (3) (2) (1) (4) (3) (2) (1) (4) (3) (2) (1)
1
2
3
Dst
Keterangan :SB = sangat baik B = baik KB = kurang baik
Mengetahui Kuta Utara,Kepala SMP Negeri 2Kuta Utara Guru Mata Pelajaran
Drs. A. A. Putu Oka Sujana,M. Si I Made Alit Supanta, S.PdNIP. 196009291982011016 NIP. 19631231 198601 1 080
KELAS VII SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
OLEH
I WAYAN DANA,S.Pd,M.Pd
SMP NEGERI 2 ABIANSEMAL
BADUNG
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 AbiansemalMata Pelajaran : MatematikaKelas/Semester : VII/1Topik : HimpunanSub Topik : Operasi HimpunanAlokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Kompetensi Inti:1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi : No.
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. 1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. 2.1. Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.
2.2. Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar.
2.3. Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari.
3. 3.2. Menjelaskan pengertian himpunan, himpunan bagian, komplemen himpunan, operasi himpunan dan
3.2.1. Peserta didik aktif bertanya dalam diskusi kelompok atau dikusi kelas sehingga dapat menahami operasi
menunjukkan contoh dan bukan contoh
himpunan (Irisan dan Gabungan)
4. 4.8. Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk tabel, diagram.
4.8.1. Peserta didik dapat memahami dan menggambar operasi himpunn dalam irisan dan gabungan
C. Tujuan PembelajaranMelalui pengamatan, tanya jawab, penugasan individu dan kelompok, diskusi kelompok, Peserta didik dapat :1. Bertanggung jawab dalam kelompok belajarnya.2. Siswa dapat menyatakan masalah sehari hari dalam bentuk himpunan dan mendata
anggotannya 3. Menentukan Irisan dan Gabungan dua himpunan dengan tepat.
D. Materi Pembelajaran Tabel Peserta Piala Dunia 2014
1. IrisanIrisan (interseksi) dua himpunan adalah suatu himpunan yang anggotanya merupakan anggota persekutuan dari dua himpunantersebut.Irisan himpunan A dan B dinotasikan sebagai berikut
2. GabunganJika A dan B adalah dua buah himpunan, gabungan himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya terdiri atasanggota-anggota A atau anggota-anggota B.
Dengan notasi pembentuk himpunan, gabungan A dan B dituliskan sebagai berikut.
E. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Scientific, dengan model Discovery Learning b. Metoda : Pengamatan, tanya jawab, penugasan individu dan kelompok, diskusi kelompok.
F. Media Pembelajaran LCD, Laptop, Lingkungan Kelas
G. Sumber Belajar Buku siswa Matematika Kemdikbud Kurikulim 2013, Benda dilingkungan sekolah.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARANAlokasi waktu
PENDAHULUAN
Tahap Apersepsi dan Motivasi
Tahap Stimulasi
Guru menyapa siswa dan mengajak siswa berdoa. Siswa menyapa dan memberi salam kepada guru Siswa menngingat kembali materi pada pelajaran sebelumnya
tentang himpunandengan menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru
Contoh pertanyaan :1. Masihkah kalian ingat tentang pengertian himpunan?2. Apakah semua kumpulan adalah himpunan?3. Jika J adalah Himpunan Nama Bulan yang diawali hurf
J, dapatkah kalian menyebutkan anggota J?4. Dapatkah kalian menyebutkan nama bulan yang bukan
anggota J?
Siswa mencermati kembali gambar pembagian Group Piala Dunia 2014 (1)
Siswa diminta mengajukan pertanyaan yang mengarah pada terbentuknya dua himpunan dari negara-negara yang mengikuti piala dunia 2014
5”
5”
Kegiatan Inti
Tahap Identifikasi/Pernyataanmasalah (Problem statement
Selanjutnya guru berperan memberikan penekanan kepada dua pertanyaan yang dapat mengarahkan pada dua himpunan yang saling beririsan (misalnya pertanyaan ttg):
V = Himpunan nama negara yang berawalan huruf Vokal E = Himpunan negara yang berasal dari Benua Asia
20”
Tahap Pengumpulan data (Data collection)
Dari tampilan pembagian group piala dunia, siswa menentukan anggota himpunan V dan E
V={Australia , Inggris , Italia, Argentina ,Iran , Amerika , Aljazair }
E={Jepang , Korea, Iran}
15”
V E
Selanjutnya siswa menuliskan anggota himpunan di atas dalam satu diagram Venn
Tahap Pembuktian (Verification)
Salah satu kelompok mengkomunikasikan hasil diskusinya dan ditanggapi kelompok yang lain
20”
Tahap Generalisasi/ menarik kesimpulan (Generalization)
Siswa diarahkan untuk merumuskan definisi dari irisan, gabungan, dari dua buah himpunan
Siswa diminta menjelaskan dengan bahasanya sendiri alternatif cara untuk menentukuan irisan, gabungan dua himpunan
Siswa mengerjakan Soal Latihan
15”
PENUTUP Siswa merangkum kembali pelajaran hari ini dengan memaparkan definisi dari irisan, gabungan dan selisih himpunan
Siswa diberikan PR sebagai tambahan latihan di rumah
5”
I. Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Penilaian spiritual, dan sikap sosial :
Teknik : Non Tes ( pengamatan ) 2. Penilaian Pengetahuan :
Teknik : Lisan, kuis dan tertulis
Bentuk : Soal Uraian dan Pengamatan Instrumen : Kuis dan Lembar Pengamatan
Prosedur Penilaian:No Aspek yang dinilai Bentuk Penilaian Pada Kegiatan1 Sikap Pengamatan Inti sampai dengan penutup
2 KeterampilanPengamatan dan pertanyaan lisan dan, proyek, portopolio, soal uraian
Pendahuan, Inti, dan Penutup
3 Pengetahuan Soal Uraian Akhir Kegiatan Inti
No Aspek yang dinilai Bentuk Penilaian Pada Kegiatan
Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan:KUIS (Waktu: maksimal 10 menit)Petunjuk: Kerjakan soal berikut secara individu dan JujurSoal : 1. Diketahui
S = Himpunan bilangan asli kurang dari 16A = Himpunan bilangan asli kurang dari 8 B = { x | x = 2n + 1, n bilangan asli antara 1 dan 7 } Tentukan:a. Daftarkan anggota S, A, dan Bb. AnggotaA B c. Anggota A B
Jawaban :
No Uraian Jawaban Skor 1. a. S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15}
A = {1,2,3,4,5,6,7}B = {5,7,9,11,13,15}
b. A B = {5,7}c. A B = {1,2,3,4,5,6,7,9,11,13,15}
11111
Jumlah Skor Maksimum 5
Nilai =
skor Perolehanskor maksimum
×4
Instrumen Penugasan atau portopolio Soal : 1. Diketahui
S = Himpunan bilangan asli kurang dari 16A = Himpunan bilangan asli kurang dari 8 B = { x | x = 2n + 1, n bilangan asli antara 1 dan 7 } Gambarkan diagram Venn dari operasi himpunan berikut A B! Jawaban Penugasan atau portopolio:
S
No Uraian Jawaban Skor 1. a. 2
Jumlah Skor Maksimum 2
Nilai =
skor Perolehanskor maksimum
×4
Mengetahui Badung, Desember 2014Kepala SMP Negeri 2 Abiansemal Guru Mata Pelajaran Matematika
I Wayan Tisna, S.Pd I Wayan Dana, S.Pd,M.Pd
1. Angket Penilaian Diri
Mata Pelajaran : MatematikaNama : …………………………….Kelas : VIITopik : Himpunan Tanggal Mengisi : ……………………………..
No PernyataanAlternatif
Ya Tidak1 Saya bersyukur atas kesempatan yang diberikan Tuhan dalam
mempelajari operasi himpunan sehingga saya dapat mengetahui kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari
2 Saya bersyukur atas kesempatan berlatih untuk bertanggung jawab menyelesaikan tugas melalui belajar operasi himpunan
BA
No PernyataanAlternatif
Ya Tidak3 Saya telah memahami tentang operasi himpunan4 Saya optimis dapat memperbaiki pemahaman saya terhadap
hal-hal yang belum saya pahami sepenuhnya dalam belajar tentang operasi himpunan
5 Saya akan belajar keras untuk mempelajari lebih lanjut terkait operasi himpunan dan saya yakin akan bisa memahaminya
6 Saya telah berperan aktif dalam kegiatan belajar matematika pada hari ini
7 Saya akan berperan lebih banyak selama belajar matematika dalamkelompok pada hari-hari yang akandatang dan saya yakin hal itu bisa saya lakukan
2. Lembar Observasi Penilaian Sikap
Mata Pelajaran : MatematikaKelas : VIITahun Pelajaran : 2013/2014Topik : Himpunan Waktu Pengamatan : ..........................................................................
Petunjuk:Fokus sikap siswa yang dikembangkan atau ditumbuhkan dalam proses pembelajaran pertemuan ke-1 adalah rasa ingin tahu dan disiplin dalam kelompok.Kriteria perkembangan sikap RASA INGIN TAHU
1. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha untuk mencoba atau bertanya dalam proses pembelajaran secara terus menerus dan ajeg/konsisten
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba atau bertanya dalam proses pembelajaran, cenderung ajeg/konsisten tetapi masih belum terus menerus
3. Cukup jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba atau bertanya dalam proses pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
4. Kurang jika sama sekali tidak berusaha untuk mencoba atau bertanya atau acuh tak acuh (tidak mau tahu) dalam proses pembelajaran
Kriteria perkembangan sikap DISIPLIN (dalam pembelajaran)1. Sangat baik jika menunjukkan sikap disiplin waktu dan disiplin dalam melaksanakan
tugas-tugas kelompokterus menerus dan ajeg/konsisten2. Baik jika menunjukkan sikap disiplin waktu dan disiplin dalam melaksanakan tugas-
tugas kelompok, cenderung ajeg/konsisten tetapi belum terus menerus3. Cukup jika menunjukkan sikap disiplin waktu dan disiplin dalam melaksanakan tugas-
tugas kelompok tetapi belum ajeg/konsisten4. Kurang jika menunjukkan sama sekali tidak disiplin waktu maupun dalam
melaksanakan tugas kelompok
Tuliskan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
NO Nama Rasa ingin tahu DisiplinSB B C K SB B C K
123
...32
SB = sangat baik B = baik C = Cukup K = kurang baik
3. Penilaian PengetahuanTes Tertulis
1. Diketahui S = { x | 1 < x < 15, x A }, A adalah Himpunan bilangan asli.P = { faktor prima kurang dari 15 }.Q = Himpunan 5 bilangan kelipatan 3 yang pertama.R = { x | 4 ≤ x < 10, x A }
Tentukan:a. Daftarkan anggota-anggotanyab. P Qc. P Rd. Q Re. Gambar dalam diagram Venn
2. Gambar diagram venn berikut !S = ( 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 }A = { faktor dari 8 } dan B = { bilangan asli genap antara 2 dan 10 }
SOAL REMIDI
1. Tentukan irisan dan gabungan dari :A= {1, 2, 3, 4} dan B = {2, 4, 6, 8}
2. DiketahuiP = { bilangan prima kurang dari 10 }Q = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
Tentukan: a. P Qb. P Q
3. Gambar diagram venn berikut !S = ( 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 }A = { 1, 2, 3, 4 } dan B = { 2, 3, 5, 7 }
SOAL PENGAYAAN
1. Tentukan irisan dan gabungan dari :
A= { factor dari 18} dan B = {bilangan asli genap kurang dari 10}
2. DiketahuiP = { bilangan prima kurang antara 2 dan 15 }Q = { x/ 1 < x ≤ 12 }
Tentukan: a. P Qb. P Q
3. Gambar diagram venn berikut !S = ( 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 }A = { faktor dari 8 } dan B = { bilangan asli genap antara 2 dan 10 }
Lembar Kerja Siswa
Perhatikan Tampilan Peserta Piala Dunia 2014
- Jika V adalah himpunan negara peserta piala dunia 2014 yang namanya diawali huruf
vokal, coba tuliskan V dengan menyebutkan anggotanyaV = { }
- Jika E adalah himpunan negara peserta piala dunia 2014 yang berasal dari benua Asia, coba
tuliskan E dengan menyebutkan anggotanyaE = { }
- Sajikan V dan E dalam Diagram Venn berikut ini
S
SS VE
- Coba kalian sebutkan anggota V yang juga menjadi anggota E
{ }
- Coba kalian sebutkan semua anggota V dan anggota E
{ }
Operasi Himpunan
Untuk soal no 1-7!Diketahui:A = Himpunan bilangan asli ganjil kurang dari 10B = { bilangan prima kurang dari 10 }C = { x | 0 x 4, x bilangan cacah }Dengan cara mendaftar semua anggotanya, maka:1. A = { ............................................................ }2. B = { ............................................................ }3. C = { ............................................................ }4. A B = { ............................................................ }5. A C = { ............................................................ }6. B C = { ............................................................ }7. Gambar diagram Venn dari himpunan A, B, dan C adalah sebagai berikut.
Untuk soal no 8-14!Diketahui: P = Himpunan 5 kuadrat bilangan asli yang pertama.Q = Himpunan 5 bilangan komposit yang pertama.R = Himpunan 5 kelipatan 4 yang pertama.Dengan cara mendaftar semua anggotanya, maka:8. P = { ............................................................ }9. Q = { ............................................................ }10. R = { ............................................................ }
S
1
2
S VE
1
2
4
3
5 7
9
10
11. P Q = { ............................................................ }12. P R = { ............................................................ }13. Q R = { ............................................................ }14. Gambar diagram Venn dari himpunan P, Q, dan R adalah sebagai berikut.
Bahan pekerjaan rumah; 1. Diketahui:
A = { a, b, c, d, e }B = { b, c, e, g, k }C = { a, c, e, g, h }a. Dengan cara mendaftar semua anggotanya, carilah: A B dan B Cb. Gambarkan diagram Venn dari masing-masing soal tersebut.
2. Diketahui: K = Himpunan kuadrat bilangan asli kurang dari 50.L = Himpunan bilangan kelipatan 4 kurang dari 50M = Himpunan bilangan kelipatan 5 kurang dari 50. a. Dengan cara mendaftar semua anggotanya, tentukan :K L dan K Mb. Gambarkan diagram Venn dari masing-masing soal tersebut.
3. Perhatikan diagram Venn di bawah ini.Berdasarkan diagram Venn di bawah ini, dengan cara mendaftar semua anggotanya tentukan:a. Sb. A c. Bd. A Be. A B
2. CONTOH HASIL PENILAIAN KINERJA GURU
NOTUGAS UTAMA / INDIKATOR
KINERJA GURU
HASIL ANALISIS KAJIAN ATAU KESIMPULAN DARI DATA/BUKTI-BUKTI/DOKUMEN DAN/ATAU CATATAN HASIL
PENGAMATAN
BUTIR PENILAIAN INDIKATOR KINERJA GURU
HASIL PENILAIAN
YA TIDAK
IPERENCANAAN PEMBELAJARAN
1. Guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik.
Sebelum pengamatan: a. Tujuan pembelajaran dirumuskan dan dikembangkan berdasarkan SK/KD yang akan dicapai.
Selama pengamatan: b. Tujuan pembelajaran memuat gambaran proses dan hasil belajar yang dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan belajarnya
Setelah pengamatan: c. Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta didik
Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator 3
kinerja
Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4]
4
2. Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir.
Sebelum pengamatan: a. Bahan ajar disusun dari yang sederhana ke kompleks, mudah ke sulit dan/atau konkrit ke abstrak sesuai dengan tujuan pembelajaran
Selama pengamatan:
b. Keluasan dan kedalaman bahan ajar disusun dengan memperhatikan potensi peserta didik (termasuk yang cepat dan lambat,motivasi tinggi dan rendah)
Setelah pengamatan: c. Bahan ajar dirancang sesuai dengan konteks kehidupan dan perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Bahan ajar dirancang dengan menggunakan sumber yang bervariasi (tidak hanya buku pegangan peserta didik)
Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator kinerja
4
Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4]
43. Guru merencanakan kegiatan
pembelajaran yang efektif
Sebelum pengamatan: a. Strategi, pendekatan, dan metode pembelajaran relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai /kompetensi harus dikuasai peserta didik.
Selama pengamatan: b. Strategi dan metode pembelajaran yang dipilih dapat memudahkan pemahaman peserta didik
Setelah pengamatan:
c. Strategi dan metode pembelajaran yang dipilih sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik.
d. Setiap tahapan pembelajaran diberi alokasi waktu secara proporsional dengan memperhatikan tingkat kompleksitas materi dan/atau kebutuhan belajar peserta didik.
Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator kinerja
4
Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4]
4
4 Guru memilih sumber belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran.
Sebelum pengamatan: a. Sumber belajar/media pembelajaran yang dipilih dapat dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai (misalnya buku,
modul untuk kompetensi kognitif; media audio visual, Komputer untuk kompetensi keterampilan).
Selama pengamatan: b. Sumber belajar/media pembelajaran termasuk TIK yang dipilih dapat memudahkan pemahaman peserta didik (misalnya lidi/sempoa digunakan untuk operasi hitung matematika, lampu senter, globe, dan bola untuk mengilustrasikan proses terjadinya gerhana).
Setelah pengamatan: c. Sumber belajar/media pembelajaran yang dipilih sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik.
Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator kinerja
3
Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4] 4
II PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru memulai pembelajaran dengan efektif
Sebelum pengamatan: a. Melakukan apersepsi
Selama pengamatan: b. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dalam rencana kegiatan
Setelah pengamatan:
Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator kinerja
2
Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4] 4
B. Kegiatan Inti
2. Guru menguasai materi pelajaran
Sebelum pengamatan: a. Kemampuan menyesuiakan materi dengan tujuan
pembelajaran.
Selama pengamatan:
b. Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata .
Setelah pengamatan:
c. Tingkat ketepatan pembahasan dengan materi pembelajaran.
d. Kemampuan menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)
Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator kinerja
4
Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4]
4
3. Guru menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif
Sebelum pengamatan: a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
b. Melaksanakan pembelajaran secara runtut
Selama pengamatan: c. Menguasai kelas
d. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
Setelah pengamatan: e. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect)
f. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator kinerja
6
Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4]
4
4. Guru memanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran
Sebelum pengamatan: a. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar/media pembelajaran
Selama pengamatan: b. Menghasilkan pesan yang menarik
Setelah pengamatan: c. Melibatkan siswa dalam pembuatan dan pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran
Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator kinerja
2
Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4]
3
5. Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran
Sebelum pengamatan: a. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui interaksi guru, siswa, sumber belajar
Selama pengamatan: b. Merespon positif partisipasi siswa
c. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa
Setelah pengamatan:
d. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
e. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar
Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator kinerja
3
Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4]
3
6. Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
Sebelum pengamatan: a. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
Selama pengamatan: b. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
Setelah pengamatan: c. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator kinerja
3
Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4] 4
C. Kegiatan Penutup
7. Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif
Sebelum pengamatan: a. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
Selama pengamatan:
Setelah pengamatan: b. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan
Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator kinerja
2
Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4] 4
III PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Guru merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik
Sebelum pengamatan: a. Kesesuaian teknik dan jenis penilaian (tes lisan, tes tertulis, tes perbuatan) sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Selama pengamatan:
b. Alat tes dirancang untuk dapat mengukur kemajuan belajar peserta didik dari aspek kognitif, afektif dan/atau psikomotorik.
c. Rancangan penilaian portofolio peserta didik minimal 1 kali per semester.
Setelah pengamatan: d. Hasil analisis penilaian sebelumnya (UH, UAS, UN) digunakan untuk keperluan program perbaikan (remedial, pengayaan, dan/atau menyempurnakan rancangan dan/atau pelaksanaan pembelajaran)
Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator 2
kinerja
Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4]
2
2. Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP.
Sebelum pengamatan: a. Menggunakan teknik penilaian otentik (kuis, pertanyaan lisan, pemberian tugas, dsb.) untuk memantau kemajuan belajar peserta didik.
Selama pengamatan:
b. Menggunakan teknik penilaian (ulangan harian, tengah semester, dan ulangan semester) disusun untuk mengukur hasil belajar peserta didik dalam aspek kognitif, afektif dan/atau psikomotor.
c. Menerapkan penilaian portofolio dalam bentuk berbagai tugas terstruktur
Setelah pengamatan: d. Menggunakan alat penilaian yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan materi ajar sebagaimana disusun dalam RPP.
Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator kinerja
3
Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4]
3
3. Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya
Sebelum pengamatan: a. Menggunakan hasil analisis penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang mudah, sedang dan sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan.
Selama pengamatan: b. Menggunakan hasil penilaian untuk menyempurnakan rancangan dan/atau pelaksanaan pembelajaran
c. Melaporkan kemajuan dan hasil belajar peserta didik kepada orang tua, teman guru dan bagi peserta didik sebagai refleksi belajarnya.
Setelah pengamatan: d. Memanfaatkan hasil penilaian secara efektif untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, tantangan dan masalah potensial untuk peningkatan keprofesian dalam menunjang proses pembelajaran
Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator kinerja
2
Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4] 2
Total Nilai Kinerja Guru 49
Konversi Total Nilai Kinerja Guru ke Skala 100 (Permenneg PAN dan RB No. 16 Tahun 2009, pasal 15)
88
LAPORAN DAN EVALUASI
PENILAIAN KINERJA GURU MATA PELAJARAN
PERSETUJUAN
(Persetujuan ini harus ditandatangani oleh penilai dan guru yang dinilai)
Penilai dan guru yang dinilai menyatakan telah membaca dan memahami semua aspek yang ditulis/dilaporkan dalam format ini dan menyatakan setuju.
Nama Guru :Ni Gusti Made Rusmini, S.Pd Nama penilai : I Wayan Dana, S.Pd.M.Pd
Lampiran 1C
HASIL PENILAIAN KINERJA GURU MATA PELAJARAN
a. Nama : Ni Gusti Made Rusmini, S.Pd
N I P : 19681231 199002 2 017
Program Keahlian yang diampu : -
b. Nama Instansi/Sekolah : SMP Negeri 2 Abiansemal
Telp / Fax : ( 0361 ) 460156
Kelurahan : Sedang
Kecamatan : Abiansemal
Kabupaten/kota : Badung
Provinsi : Bali
Periode penilaian
1 Juli …… sampai dengan 30 Juni …….
(tanggal, bulan, tahun) (tanggal, bulan, tahun)
Formatif Tahun Ajaran 2014/2015
Sumatif v
Kemajuan
NO DIMENSI TUGAS UTAMA/INDIKATOR KINERJA GURU NILAI*)
I. Perencanaan Pembeljaran
1. Guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatian karakteristik peserta didik
4
2. Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir. 4
3. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif 4
4. Guru memilih sumber belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran. 4
II. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN
EFEKTIF
A Kegiatan Pendahuluan
5 Guru memulai pembelajaran dengan efektif 4
B Kegiatan Inti
6 Guru menguasai materi pelajaran 4
7 Guru menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif 4
8 Guru memanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran 3
9 Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran 3
10 Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran 4
C Kegiatan Penutup
11. Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif 4
III. PENILAIAN PEMBELAJARAN
12 Guru merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik 2
13 Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP
3
14 Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan 2
JUMLAH NILAI KINERJA GURU 49
Lampiran 1D
FORMAT PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PK GURU MATA PELAJARAN
a. Nama : Ni Gusti Made Rusmini, S.Pd
N I P : 19681231 199002 2 017
b. Nama Instansi/Sekolah : SMP Negeri 2 Abiansemal
Telp / Fax : ( 0361 ) 460156
Kelurahan : Sedang
Kecamatan : Abiansemal
Kabupaten/kota : Badung
Provinsi : Bali
Nilai PK GURU Mata Pelajaran NILAI
Pembelajaran 49
Konversi nilai PK GURU ke dalam skala 0 – 100 sesuai Permenang PAN & RM No. 16 Tahun 2009 dengan rumus
Nilai PKG (100) =
Nilai PKGNilai PKG tertinggi x 100
88
Pembelajaran
Berdasarkan hasil konversi ke dalam skala nilai sesuai dengan peraturan
tersebut, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase angka kreditnya.
Pembelajaran/Bimbingan Sebutan BAIK
NPK 100%
Perolehan angka kredit untuk pembelajaran/bimbingan yang
dihitung berdasarkan rumus berikut ini:
Angka Kredit satu tahun :
(AKK-AKPKB-AKP) X ( JM/JWM ) X NPK
AK = -------------------------------------------------------------=
4
AK = ( 150 – 16 – 15 ) x (24/24) x 100% / 4 = 119 / 4 = 29,75
29,75
Guru yang Dinilai Penilai Kepala Sekolah
(Ni Gusti Made Rusmini, S.Pd) ( I Wayan Dana, S.Pd.M.Pd) (I Wayan Tisna, S.Pd) NIP:19630906 198411 2 002 NIP:19691104 199802 1 003 NIP:19630429 198411 1 002
LEMBAR PENGAMATAN DAN PEMANTAUAN PENILAIAN KINERJA GURU
MATA PELAJARAN
Indikator Kinerja 1 : Guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP
sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatian karakteristik
peserta didik
Nama Guru : Ni Gusti Made Rusmini, S.Pd
Nama Penilai : I Wayan Dana, S.Pd.M.Pd
Sebelum Pengamatan
Tanggal
Dokumen dan bahan lain
Yang diperiksa
Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru
Tindak lanjut yang diperlukan:
Selama Pengamatan
Tanggal
Dokumen dan bahan lain
yang diperiksa
Kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik selama pengamatan.
Tindak lanjut yang diperlukan:
Setelah Pengamatan
Tanggal
Dokumen dan bahan lain
yang diperiksa
Setelah Pengamatan: Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru
Tindak lanjut yang diperlukan:
Pemantauan
Tanggal
Dokumen dan bahan lain
yang diperiksa
Catatan dan Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru
(catat kegiatan yang dilakukan)
3.ARTIKEL
KURIKULUM 2013 MEMBAWA HARAPAN BARU, BENARKAH ?
Oleh :
Si Luh Made Sudani, S.Pd.,M.Pd
Latar belakang perlunya perubahan kurikulum menurut Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Muhammad Nuh bahwa ditengah perubahan zaman, sistem pendidikan di
Indonesia juga harus selalu ikut menyesuaikan. Pengembangan kurikulum 2013
diharapkan dapat menjadi jawaban untuk meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia hadapi perubahan dunia. Pengembangan kurikulum 2013 sudah melalui proses
panjang dan ditelaah sehingga saatnya disampaikan ke publik agar dapat bisa memberi
pandangan lebih sempurna. Dengan segala konsekuensinya, perubahan kurikulum yang
akan dimulai 2013 harus dilakukan jika tidak ingin kualitas SDM Indonesia tertinggal.
Wacana perubahan kurikulum pendidikan nasional kian menguat. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan bertekad untuk merevisi kurikulum yang selama ini
berlaku. Selain karena masa "aktif" kurikulum KTSP (2006) ini memang akan berakhir,
fenomena anomali pendidikan tampaknya menjadi pendorong upaya merevisi
kurikulum tersebut. Kurikulum yang menekankan pada pendidikan karakter menjadi
fokus perhatian dalam kurikulum baru ini.
Ada beberapa prasyarat yang kiranya menjadi pertimbangan dalam penyusunan
kurikulum baru. Pertama, kurikulum tersebut harus berorientasi pada tujuan
pendidikan. Hal ini dikandung maksud bahwa kurikulum merupakan alat dan cara yang
digunakan dalam pendidikan. Alat tersebut tentunya harus mengacu pada tujuan
pendidikan itu sendiri. Hal ini mengisyaratkan bahwa pendidikan nasional berupaya
membentuk karakter anak bangsa yang tangguh. Kedua, kurikulum harus mampu
mengakomodir dan melestarikan budaya bangsa. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang
multikultural dan plural. Berbagai bahasa, suku, agama, budaya, etnis, tradisi yang
tersebar dari Sabang sanpai Merauke adalah hazanah kekayaan budaya yang
menginspirasi corak pendidikan. Keaneka-ragaman tersebut adalah kearifan lokal yang
tidak boleh digeser dan dihilangkan. Kurikulum baru diharapkan mampu
mengembangkan hazanah budaya tersebut dalam membangun karakter peserta didik
yang bersumbu pada nilai luhur tradisi dan budaya. Ketiga, kurikum harus bernuansa
perbaikan. Salah satu prinsip kurikulum adalah kontinuitas, ada keberlangsungan. Di
sini, kurikulum yang telah ada ibarat mata rantai yang saling terkait. Perubahan
kurikulum dalam hal ini tidak serta merta merombak dan meninggalkan kurikulum
sebelumnya. Namun semangat perbaikanlah yang menjadi dasar perubahan tersebut.
Pengembangan kurikulum 2013, selain untuk memberi jawaban terhadap
beberapa permasalahan yang melekat pada kurikulum sebelumnya, bertujuan juga
untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan
observasi, bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan (mempresentasikan), apa yang
di peroleh atau diketahui setelah siswa menerima materi pembelajaran. Oleh karena itu
diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif. Sedikitnya ada
lima entitas, masing-masing peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan,
manajemen satuan pendidikan, Negara dan bangsa, serta masyarakat umum, yang
diharapkan mengalami perubahan.
Tema pengembangan kurikulum 2013 adalah dapat menghasilkan insan
Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap (tahu
mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang
terintegrasi. Diakui dalam perkembangan kehidupan dan ilmu pengetahuan abad 21,
kini memang telah terjadi pergeseran baik ciri maupun model pembelajaran. Inilah yang
diantisipasi pada kurikulum 2013.
Adapun ciri paradigma belajar abad 21 adalah pertama, Informasi yang tersedia
dimana saja dan kapan saja dengan pembelajaran yang diarahkan untuk mendorong
peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi; kedua, Komputasi melalui
sarana computer yang membantu dalam proses pembelajaran untuk mengarahkan
pembelajaran untuk merumuskan masalah dan bukan hanya menyelesaikan masalah
saja; ketiga, Otomasi yang menjangkau semua kegiatan rutin untuk mengarahkan
pembelajaran untuk berlatih berfikir analitis; dan keempat, Komunikasi darimana saja
dan kemana saja dengan pembelajaran yang menekankan pentingnya kerjasama dan
kolaborasi dalam menyelesaikan masalah.
Dari perubahan paradigma belajar tersebut di atas, melalui pengembangan
kurikulum 2013 diharapkan peserta didik menjadi lebih produktif, kreatif, inovatif dan
afektif. Sementara itu pendidik dan tenaga kependidikan diharapkan akan menjadi
lebih bergairah dalam mengajar dan mampu memenuhi ketentuan 24 jam perminggu.
Sedangkan bagi manajemen satuan pendidikan diharapkan akan lebih mengedepankan
layanan pembelajaran termasuk bimbingan dan penyuluhan. Secara umum bagi
masayarakat, bangsa dan Negara, melalui perubahan kurikulum 2013 diharapkan dapat
meningkatkan pemenuhan kebutuhan pendidikan di sekolah dan memperoleh lulusan
sekolah yang kompeten, meningkatkan daya saing dan reputasi internasional dalam
bidang pendidikan.
Perubahan kurikulum pendidikan yang dimulai 2013 harus dilakukan dengan
penuh tanggung jawab oleh semua pihak dengan saling mendukung agar kualitas
sumber daya manusia (SDM) Indonesia tidak tertinggal dengan negara lain.
ABSTRAK
PENERAPAN METODE WE EXIS DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI DAN EFEKTIFITAS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
OlehI Made Artamayasa
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan efektivitas pembelajaran dan peningkatan prestasi belajar matematika siswa melalui penerapan metode pembelajaran WE Exis dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini dilakukan mengikuti prosedur penelitian tindakan kelas dengan melibatkan siswa kelas VIIIA7 SMP Negeri 1 Mengwi pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 27 orang. Sejumlah data dikumpulkan dengan teknik tes untuk prestasi belajar matematika siswa, dan dokumentasi untuk efektivitas metode pembelajaran yang diterapkan. Data yang terkumpul dianalisis dengan statistik deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran WE Exis dapat
meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas VIIIA7 SMP Negeri 1 Mengwi, dan metode pembelajaran WE Exis dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran matematika di kelas VIIIA7 SMP Negeri 1 Mengwi. Hal ini diindikasikan dengan adanya peningkatan rata-rata prestasi belajar dari 7,83 pada kegiatan pra tindakan, menjadi 8,31 pada siklus I, dan meningkat menjadi 9,15 serta 8,81 pada siklus II dan di akhir tindakan. Sedangkan peningkatan efektivitas pembelajaran diindikasikan dengan adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa secara klasikal, dari 59,26% pada kegiatan pra tindakan, menjadi 74,04% pada siklus I, dan meningkat menjadi 96,30% dan 80,77% pada siklus II dan di akhir tindakan.
Kata kunci: prestasi belajar, efektivitas pembelajaran matematika, WE Exis
A. Pendahuluan
Salah satu ciri sukses dalam belajar adalah memperoleh prestasi yang tinggi.
Prestasi belajar yang diindikasikan dengan perolehan nilai hasil belajar sering menjadi
tujuan utama dari pembelajaran itu sendiri. Dari sisi peserta didik, perolehan nilai yang
baik merupakan keberhasilannya dalam mengikuti proses pembelajaran, dan dari sisi
pendidik, pencapaian nilai baik oleh peserta didiknya menjadi indikator keberhasilan
pembelajaran yang dirancangnya. Keberhasilan proses pembelajaran biasanya
dicerminkan dari ketercapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM). Atas dasar itulah
pencapaian hasil belajar yang dituangkan dalam bentuk angka-angka menjadi indikator
pencapaian proses pembelajaran, baik bagi siswa maupun guru.
Berdasarkan hasil observasi dan analisis peneliti, khususnya pada peserta didik
kelas VIIIA7 SMP Negeri 1 Mengwi untuk semester genap, tahun pelajaran 2011/2012
pada mata pelajaran matematika menunjukan bahwa ekspektasi peserta didik akan hasil
belajar matematika sangat tinggi (rata-rata ekspektasi hasil belajar = 8,91), dan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika dalam katagori
baik. Hal ini dapat dilihat dari skill peserta didik dalam menggunakan formula-formula
matematika, skill peserta didik dalam melakukan perhitungan dan aktivitas belajar yang
cukup baik. Namun demikian, jika dikaji lebih mendalam, skill matematika peserta
didik ternyata kurang berkorelasi positif terhadap pemahaman mereka terhadap apa
yang sedang dikerjakan. Untuk pertanyaan berapa ataupun hitunglah, sebagian besar
peserta didik mampu melakukannya, sekalipun dalam memberikan jawaban kurang
lengkap sesuai prosedur yang berlaku. Sedangkan untuk pertanyaan mengapa
melakukan proses demikian, sangat jarang siswa yang memiliki rasional yang benar.
Belajar matematika tidaklah sebatas belajar menghitung angka-angka. Belajar
matematika adalah belajar logika dengan rasionalisasi yang logis. Belajar matematika
juga belajar tentang seni, belajar tentang desiplin, belajar tentang ketegasan, belajar
tentang tanggung jawab, belajar tentang penghargaan, belajar tentang pengakuan, dan
belajar tentang banyak hal dalam kehidupan ini. Dengan demikian, belajar matematika
tidak cukup hanya memperoleh nilai di atas KKM yang ditetapkan, namun juga akan
sempurna jika memiliki kemampuan menerapkan prinsip-prinsip dasar matematika
dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu penerapan matematika dalam kehidupan
sehari-hari adalah bagaimana menghormati dan menghargai orang lain, menghormati
dan menghargai kesepakatan-kesepakatan yang telah diputuskan bersama.
Dalam upaya mencapai tujuan mulia tersebut maka proses pembelajaran
memiliki peranan penting dan sewajarnya lebih menekankan pada kemampuan peserta
didik memberikan argumentasi atas segala yang dilakukan, tidak semata-mata nilai
tinggi yang ditunjukkan dengan angka-angka.
Keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor, satu di
antaranya adalah metode pembelajaran yang diterapkan oleh pendidik. Ada banyak
metode pembelajaran yang dapat diterapkan dan semuanya memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan metode pembelajaran yang satu sangat mungkin dapat menutupi
kekurangan metode yang lain. Artinya penerapan metode pembelajaran tidaklah
menganut paham tunggal, namun dapat saja melakukan modifikasi di antara beberapa
motode pembelajaran, yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, fasilitas
yang ada, dan juga kompleksitas dari materi yang akan didiskusikan.
Berdasarkan pengalaman penulis dalam membantu proses pembelajaran di kelas
VIIIA7 SMP Negeri 1 Mengwi, dan mengacu Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
maka peneliti mencoba menerapkan metode “WE Exis” dalam pembelajarn
matematika. WE Exis adalah satu metode pembelajaran dengan langkah utama kegiatan
pembelajarannya adalah peserta didik mengerjakan Worksheet, dan dari analisa hasil
worksheet, pendidik bersama peserta didik melaksanakan Expository, serta diakhiri
dengan Exercise untuk memastikan pengetahuan awal peserta didik terkuatkan ataupun
diperbaiki.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian tindakan partisipatoris. Penelitian ini dikategorikan
penelitian tindakan partisipatoris mengingat peneliti sendiri terlibat langsung dalam
proses perencanaan pembelajaran (penelitian), pelaksanaan pembelajaran (penelitian),
refleksi hingga tersusunnya laporan hasil penelitian. Penelitian ini dilakukan di SMP
Negeri 1 Mengwi dengan melibatkan 27 orang siswa kelas VIIIA7, yang terdiri dari 13
orang siswa putra dan 14 orang siswa putri. Penelitian ini melibatkan materi Lingkaran
dengan kompetensi dasar (KD): 1) menghitung panjang jari-jari lingkaran dalam, 2)
menghitung panjang jari-jari lingkaran luar, 3) menghitung panjang garis singgung
persekutuan luar dua lingkaran, dan 4) menghitung panjang garis singgung persekutuan
dalam dua lingkaran.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini dirancang sesuai model penelitian
tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis & Taggart (1998). Secara umum prosedur
penelitiannya adalah: 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, dan 3) refleksi
atas tindakan yang telah dilakukan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi instumen untuk
mengumpulkan data tentang: 1) prestasi belajar matematika siswa, berupa tes prestasi belajar,
2) efektivitas pembelajaran, berupa lembar observasi hasil akhir pembelajaran. Instrumen yang
disusun didasari atas validitas isi, yakni penyusunannya disesuaikan dengan kompetensi yang
sedang diajarkan.
C. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil analisa data di atas dan atas dasar indikator keberhasilan tindakan
yang ditetapkan sebelumnya yakni bahwa prestasi belajar minimal dalam kategori baik dan
efektivitas pembelajaran dalam kategori efektif, dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran
WE Exis berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa dalam matematika dan berhasil
meningkatkan efektivitas pembelajaran matematika. Hal ini dapat dilihat dari adanya
peningkatan rata-rata prestasi belajar siswa dari kegiatan pra tindakan sebesar 7,83 menjadi
8,31 pada siklus I, dan meningkat menjadi 9,15 pada siklus II, serta di akhir tindakan rata-rata
prestasi belajar siswa dalam pelajaran matematika adalah 8,81 Peningkatan dari segi nilai
maksimum dan nilai minimum juga terjadi. Untuk nilai maksimum mencapai nilai 9 pada saat
pra tindakan, meningkat menjadi 9,75 pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 10 pada siklus
II dan akhir tindakan. Untuk nilai minimum, pada saat pra siklus mencapai nilai 6, meningkat
menjadi 6,5 pada siklus I, dan terus meningkat menjadi 7,75 pada siklus II serta 7 pada akhir
siklus.
Tidak saja peningkatan nilai prestasi belajar yang bisa ditunjukkan, metode
pembelajaran WE Exis juga menunjukkan peningkatan persentase ketuntasan belajar secara
klasikal yang menjadi indikasi keefektifan pembelajaran yang dilaksanakan. Pada saat pra
tindakan, efektivitas pembelajaran mencapai 59,26%, meningkat menjadi 74,04% pada siklus I,
terus meningkat pada siklus II menjadi 96,30%, serta diakhir tindakan mencapai 80,77%.
Hasil ini mengindikasikan bahwa tindakan berupa metode pembelajaran WE Exis
sangat cocok untuk karakteristik siswa seperti kelas VIIIA7 SMP Negeri 1 Singaraja. Hasil ini
juga sejalan dengan pendapat yang menyatakan bahwa metode pembelajaran yang tepat akan
mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Sebagaimana yang dikatakan Sudjana (2000)
bahwa makin baik metode pembelajaran yang digunakan makin efektif pula pencapaian tujuan
pembelajaran. Hal ini juga mengindikasikan pencapaian prestasi belajar yang baik.
Metode pembelaaran WE Exis adalah metode pembelajaan yang student centered
(berfokus pada aktivitas siswa). Metode WE Exis meningkatkan peranan siswa dalam aktivitas
pembelajaran. Peningkatan peran ini dapat dilihat dari kegiatan pengerjaan LKS yang
dilakukan oleh siswa dengan tujuan penggalian informasi awal tentang suatu topik yang akan
dibahas, baik secara individu maupun kelompok. Aktivitas siswa pada saat ekspositori pun
sangat dominan karena siswa dengan mediasi guru melakukan elaborasi dan juga mencari
konfirmasi atau kepastian atas pekerjaan mereka pada saat mengerjakan LKS. Pada saat
kegiatan akhir pun dominasi aktivitas siswa masih terlihat yakni pada saat mengerjakan
exercise.
Dominasi aktivitas siswa ini diperkirakan menjadi tuntutan secara tidak langsung bagi
siswa yang berdampak pada faktor kesiapan siswa dalam belajar. Faktor kesiapan belajar siswa
dan adanya suasana belajar yang menantang dan menyenangkan adalah dua faktor yang
memiliki pengaruh terhadap keyakinan belajar siswa akan kesuksesan yang pada akhirnya
berpengaruh pada hasil belajar siswa berupa prestasi belajar. Semakin banyak siswa yang
berhasil dalam belajarnya yang diindikasikan dengan pencapaian nilai di atas KKM berarti
semakin besar pencapaian ketuntasan belajar siswa secara klasikal. Semakin besar ketuntasan
belajar siswa secara klasikal berarti semakin tepat sasaran atau tujuan yang dirancang
sebelumnya, yang memiliki arti bahwa pembelajaran semakin efektif.
Jadi dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran WE Exis terbukti
mampu meningkatkan prestasi belajar siswa dan terbukti mampu meningkatkan efektivitas
pembelajaran matematika yang dilaksanakan.
D. Simpulan dan Saran
Sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan di atas, penelitian tindakan tentang
implementasi metode pembelajaran WE Exis di kelas VIIIA7 SMP Negeri 1 Mengwi dapat
disimpulkan sebagai berikut: (1) metode pembelajaran WE Exis dapat meningkatkan prestasi
belajar matematika siswa kelas VIIIA7 SMP Negeri 1 Mengwi, dan (2) metode pembelajaran
WE Exis mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran matematika untuk siswa kelas VIIIA7
SMP Negeri 1 Mengwi.
Sesuai hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar
siswa dan peningkatan efektivitas pembelajaran matematika, maka saran peneliti
khususnya kepada para guru matematika adalah: (1) metode pembelajaran WE Exis
agar terus dikembangkan oleh para guru lainnya dengan subjek dan masalah yang
berbeda sebagai salah satu metode pembelajaran alternative, dan (2) para guru
diharapkan selalu membuka diri terhadap inovasi tentang metode pembelajaran
sehingga pembelajaran matematika tidak menoton yang pada akhirnya akan
mempengaruhi kualitas layanan guru terhadap anak didiknya.
DAFTAR RUJUKAN
Blom B.S, etc. 1971. Handbook on Formative dan Sumative Evaluation of Student Learning. New York : McGraw-Hill Book Co.
Degeng, S I Nyoman. 1989. Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel. Jakarta : P2LPTK Depdikbud
Nasution, Farid. 2001. Hubungan Metode Mengajar Dosen, Keterampilan Belajar, Sarana Belajar dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Ilmu Pendidikan. Jilid 8, Nomor 1
Sofyatiningrum, Etty. 2001. Pengaruh Umpan Balik Guru terhadap Siswa dalam Meningkatkan Prestasi Belajar di SLTP Muhammaddiyah 22 Pamulang (Studi Kasus). Jurnal Ilmu Pendidikan. Nomor 030. Tahun ke-7
Woodworth, R.S & Marquis, D.G. 1962. Psychologi. New York : Rinehart and Winston.Zuhairini. 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya : Usaha Nasional.
SEJUMLAH PERSEPSI KELIRUTERHADAP AKTIVITAS MENULIS
Oleh: I Ketut Gede Birawa Anuraga, S.Pd.,M.Pd
Menulis (mengarang) adalah aktivitas yang sangat penting untuk mengembangkan wawasan keilmuan seseorang. Sayang sekali, banyak orang yang memberikan persepsi keliru terhadap kegemaran yang satu ini., termasuk di kalangan siswa. Buktinya, ekstrakurikuler jurnalistik dan karya ilmiah remaja (KIR) nyaris sepi peminat setiap tahunnya. Lalu, bagaimanakah bentuk persepsi keliru tersebut?
Pertama, menulis adalah kegiatan yang tidak produktif. Hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak punya kesibukan. Sehingga, hasil dari aktivitas ini dianggap sebagai hasil dari khayalan yang tidak ada manfaatnya.
Kedua, bakat menulis bersifat bawaan (keturunan). Banyak orang yang berhasil menulis dianggap karena dia mewarisi bakat menulis dari orang tuanya. Akibatnya, banyak orang yang tidak berani mengasah potensi menulisnya.
Ketiga, hasil kegiatan menulis dianggap tidak penting. Dianggap tidak ada artinya dibandingkan dengan prestasi yang lain seperti olimpiade mata pelajaran, olahraga, atau seni.
Keempat, menekuni aktivitas menulis dianggap tidak baik bagi keberhasilan masa depan. Menekuni kegemaran menulis dianggap menghambat cita-cita seperti menjadi dokter, arsitek, diplomat, dan sebagainya. Sehingga, banyak orang, termasuk siswa, menjauhi aktivitas ini.
Kelima, menulis adalah kegemaran yang dilakukan oleh orang-orang yang menekuni bahasa dan sastra saja. Artinya, kegiatan ini dianggap haram dilakukan oleh orang-orang yang menekuni IPA, Matematika, dan IPS.
Keenam, menekuni kegemaran menulis dianggap dapat mengganggu atau menghambat prestasi baik sebagai pelajar, mahasiswa, atau karier dalam pekerjaan.
Persepsi yang keliru ini perlu diluruskan dengan argumentasi yang logis. Pertama, menekuni aktivitas menulis dapat membangkitkan inovasi, kreasi, dan estetika. Banyak ilmuwan dunia baik dalam bidang sains, sosial, dan seni mampu menghasilkan karya-karya yang monumental karena mereka umumnya penulis juga. Hal ini dapat diterima karena menulis pada hakikatnya aktivitas yang mengembangkan kedua belahan otak, yaitu otak kiri dan otak kanan (DePorter dan Mike Hernacki,
2002). Ilmuwan-ilmuwan tersebut misalnya Enstein, Newton, Archimedes, dan Aristoteles.
Berikutnya, menekuni aktivitas menulis dapat menumbuhkan pribadi-pribadi yang utuh baik secara jasmani maupun rohani, etika dan estetika, sikap dan moral dan sebagainya. Orang-orang yang gemar menulis umumnya tubuh menjadi pribadi yang utuh yang mampu mengatasi tantangan zaman. Mereka disegani sebagai pemimpin. Mudah memimpin tapi tidak otoriter. Mudah dipimpin namun mustahil diperbudak. Berperilaku jujur, ksatria, tidak korup, tidak hedonis, tidak suka menerabas, dan instan. Indonesia punya sejumlah nama besar yang produktif dengan tulisannya seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, Adam Malik, Haji Agus Salim, Soetomo, Muhammad Yamin, dan sebagainya.
Kemudian, menulis dapat membangkitkan wawasan dan mengembangkan intelektualitas. Para penulis umumnya adalah pembaca yang baik. Sebab, kita tidak mungkin dapat menulis apabila tidak pernah membaca. Semakin sering menulis pasti semakin sering membaca sehingga wawasan dan intelektualitas kita akan berkembang pesat.
Keempat, aktivitas menulis dapat menopang kesuksesan dalam pendidikan.. Menjadi siswa atau mahasiswa yang gemar menulis dan namanya sering muncul di media massa umumnya akan memperoleh kesuksesan. Fakta menunjukkan mereka selalu berhasil meraih juara. Ini terjadi karena yang ditulis pada umumnya adalah pengetahuan atau ilmu yang sedang mereka pelajari. Berarti, dengan menulis mereka akan membaca lebih banyak literatur. Jika mereka kuliah di fakultas kedokteran, mereka akan menulis topik-topik tentang kesehatan. Jika mereka kuliah di fakultas hukum, mereka akan menulis topik-topik tentang hukum, politik, dan sebagainya. Umumnya mereka akan menjadi mahasiswa yang berprestasi dan cukup disegani sehingga begitu tamat mereka menerima sejumlah tawaran pekerjaan atau tawaran sebagai dosen di almamaternya.
Kelima, menulis juga dapat menopang karier. Banyak dosen menjadi terkenal dan jabatannya naik secara lancar karena mereka penulis. Sejumlah guru berhasil menjadi guru berprestasi karena meraka rajin menulis. Banyak birokrat yang mampu meraih karier puncak karena mereka memiliki kemampuan menulis. Ini adalah hanya contoh kecil. Masih banyak contoh keberhasilan yang lain.
Keenam, aktivitas menulis dapat dan penting ditekuni oleh berbagai profesi, bidang ilmu, dan jurusan. Jika Anda menekuni ilmu-ilmu alam, tetaplah berada di sana! Tulislah hal-hal yang berkaitan dengan ilmu alam! Jika Anda menekuni ilmu-ilmu sosial, tetaplah berada di sana. Galilah inspirasi dari ilmu-ilmu sosial untuk tulisan Anda. Jadi, tidak perlu pindah ke jurusan bahasa atau sastra! Mudah kan?
Terakhir, dengan menulis kita dapat memperoleh royalti sebagai penghasilan tambahan. Sebab, tulisan yang mampu menembus publikasi di media massa akan
dibayar oleh media tersebut. Jika kelak Anda menjadi mahasiswa, dengan berbekal kemampuan menulis dan sebuah laptop yang lengkap dengan modemnya, Anda akan gampang memperoleh sejumlah uang. Tidak mustahil Anda akan menjadi mahasiswa yang mandiri. Tidak perlu lagi minta uang dari orang tua. Marilah bergabung menjadi penulis! Demi masa depan Anda.
4. MEDIA POWER POINT
5. MEDIA GEOGEBRA
Tugas: Nama: Drs. I Ketut Gede Birawa Anuraga, M.PdSekolah: SMP Negeri 2 Kuta
Media Pembelajaran Matematika
Contoh 1: Garis Bilangan bulat antara -8 dan 9
Contoh 2: Diagram Venn
Contoh 3: Diagram Perbandingan senilai dan berbalik nilai