bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

38
BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib administrasi, dan terciptanya harmonisasi, stabilitas, efektifitas, serta menjamin partisipasi masyarakat dalam pembangunan, dan dengan berlakunya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. bahwa Peraturan Bupati Badung Nomor 63 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Peraturan Bupati Badung Nomor 85 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Badung Nomor 63 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah, tidak sesuai lagi dengan perkembangan peraturan perundang-undangan maka dipandang perlu dilakukan penggatian dan pengaturan kembali; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pemberian Hibah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerahdaerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

Upload: nguyenkien

Post on 19-Jan-2017

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

BUPATI BADUNG

PROVINSI BALI

PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2016

TENTANG

PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib administrasi, dan terciptanya harmonisasi, stabilitas, efektifitas, serta menjamin partisipasi masyarakat dalam pembangunan, dan dengan

berlakunya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang

Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

b. bahwa Peraturan Bupati Badung Nomor 63 Tahun 2011tentang Pedoman Pemberian Hibah sebagaimana telahdiubah beberapakali terakhir dengan Peraturan Bupati

Badung Nomor 85 Tahun 2015 tentang Perubahan KetigaAtas Peraturan Bupati Badung Nomor 63 Tahun 2011

tentang Pedoman Pemberian Hibah, tidak sesuai lagidengan perkembangan peraturan perundang-undanganmaka dipandang perlu dilakukan penggatian dan

pengaturan kembali;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan

Peraturan Bupati tentang Pedoman Pemberian Hibah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah–daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan

Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5234);

Page 2: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

2

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2013 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5430);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang

Hibah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5272);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun

2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendaftaran Organisasi

Kemasyarakatan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;

11. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2001 tentang Desa Pakraman ( Lembaran Daerah Provinsi Bali

Tahun 2001 Nomor 29) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun

2003 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2001 tentang Desa Pakraman ( Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2003 Nomor 11,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 3 );

Page 3: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

3

12. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 9 Tahun 2012 tentang Subak (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun

2012 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 8);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2011 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten

Badung Nomor 2);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Badung.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten

Badung.

3. Bupati adalah Bupati Badung.

4. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban Daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintah

Daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan

dengan hak dan kewajiban Daerah tersebut.

5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang

selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

6. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah Kepala Satuan Kerja Pengelola

Keuangan Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara

Umum Daerah.

7. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang

selanjutnya disingkat SKPKD adalah Perangkat Daerah pada Pemerintah Daerah yang melaksanakan pengelolaan APBD.

8. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Perangkat Daerah pada Pemerintah Daerah selaku pengguna anggaran/barang.

Page 4: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

4

9. Tim Anggaran Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat TAPD adalah tim yang dibentuk dengan

keputusan Bupati dan dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan

kebijakan Bupati dalam rangka penyusunan APBD yang anggotanya terdiri dari pejabat perencana daerah, PPKD, dan pejabat lainnya sesuai kebutuhan.

10. Rencana Kerja dan Anggaran PPKD yang selanjutnya disingkat RKA-PPKD adalah rencana kerja dan anggaran badan/dinas/bagian keuangan selaku Bendahara Umum Daerah.

11. Rencana kerja dan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program, kegiatan dan

anggaran SKPD.

12. Dokumen Pelaksanaan Anggaran PPKD yang selanjutnya disingkat dengan DPA-PPKD merupakan dokumen

pelaksanaan anggaran badan/dinas/bagian keuangan selaku Bendahara Umum Daerah.

13. Dokumen pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-SKPD merupakan dokumen yang memuat

pendapatan dan belanja setiap SKPD yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran.

14. Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari

pemerintah daerah kepada pemerintah pusat atau pemerintah daerah lain, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, Badan, Lembaga,

dan Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat

serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaran urusan pemerintah daerah.

15. Naskah Perjanjian Hibah Daerah yang selanjutnya disingkat NPHD adalah naskah perjanjian hibah yang bersumber dari APBD antara pemerintah daerah dengan penerima hibah.

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 2

Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, pelaporan

dan pertanggungjawaban serta monitoring dan evaluasi pemberian Hibah yang bersumber dari APBD Kabupaten Badung.

Page 5: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

5

Pasal 3

Hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dapat berupa uang, barang atau jasa.

BAB III

HIBAH

Bagian Kesatu Umum

Pasal 4

(1) Pemerintah Daerah dapat memberikan Hibah sesuai kemampuan keuangan Daerah.

(2) Pemberian Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan setelah memperioritaskan pemenuhan belanja urusan wajib dan belanja urusan pilihan.

(3) Pemberian Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan untuk menunjang pencapaian sasaran

program dan kegiatan Pemerintah Daerah sesuai urgensi dan kepentingan Daerah dalam mendukung

terselenggaranya fungsi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan guna memperhatikan asas keadilan, kepatutan, rasionalitas, dan manfaat untuk

masyarakat.

(4) Pemberian Hibah sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) memenuhi kriteria paling sedikit :

a. peruntukannya secara spesifik telah ditetapkan;

b. bersifat tidak wajib, tidak mengikat atau tidak secara terus menerus setiap tahun anggaran sesuai dengan kemampuan keuangan Daerah kecuali ditentukan

lain oleh peraturan perundang-undangan; c. memberikan nilai manfaat bagi Pemerintah Daerah

dalam mendukung terselenggaranya fungsi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan;dan

d. memenuhi persyaratan pemberian Hibah.

Pasal 5

Hibah dapat diberikan kepada :

a. Pemerintah Pusat; b. Pemerintah daerah lain; c. Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik

Daerah; dan/atau d. Badan, Lembaga, dan Organisasi Kemasyarakatan yang

berbadan hukum Indonesia.

Page 6: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

6

Pasal 6

(1) Hibah kepada Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a diberikan kepada

satuan kerja dari kementerian/lembaga pemerintah non kementerian yang wilayah kerjanya berada di Daerah.

(2) Hibah kepada pemerintah daerah lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b diberikan kepada

daerah otonom baru hasil pemekaran daerah sebagaimana diamanatkan peraturan perundang-undangan.

(3) Hibah kepada Badan Usaha Milik Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c diberikan dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Hibah kepada Badan Usaha Milik Daerah sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 huruf c diberikan dalam rangka untuk meneruskan hibah yang diterima Pemerintah Daerah dari Pemerintah Pusat sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(5) Hibah kepada Badan dan Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d diberikan kepada Badan dan Lembaga :

a. yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-

undangan; b. yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial yang telah

memiliki Surat Keterangan Terdaftar yang

diterbitkan oleh Menteri Dalam Negeri, Gubernur atau Bupati; atau

c. yang bersifat nirlaba, sukarela bersifat sosial kemasyarakatan berupa kelompok masyarakat/kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan

perkembangan masyarakat, dan keberadaanya diakui oleh pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah melalui pengesahan atau penetapan dari

pimpinan instansi vertikal atau kepala satuan kerja perangkat daerah terkait sesuai dengan

kewenangannya.

(6) Pengesahan atau penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 huruf c adalah sebagai berikut: a. untuk badan/lembaga/kelompok masyarakat yang

pembentukannya berdasarkan Keputusan, pengesahannya atau penetapannya cukup dengan

mengesahkan keputusan dimaksud oleh Instansi Vertikal atau SKPD terkait sesuai dengan tupoksi; dan

Page 7: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

7

b. untuk badan/lembaga/kelompok masyarakat yang dibentuk tidak berdasarkan Keputusan, maka yang disahkan oleh instansi vertikal atau SKPD terkait

adalah struktur organisasi yang bersangkutan diketahui oleh Lurah/Perbekel.

(7) Hibah kepada Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 5 huruf d diberikan kepada organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum yayasan atau organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum

perkumpulan yang telah mendapat pengesahan badan hukum dari kementerian yang membidangi urusan

hukum dan hak asasi manusia sesuai peraturan perundang-undangan.

Bagian Kedua

Kriteria dan Persyaratan Penerima Hibah

Pasal 7

(1) Hibah kepada Badan dan Lembaga sebagaimana

dimaksud Pasal 6 ayat (5) huruf c diberikan dengan

persyaratan paling sedikit :

a. memiliki kepengurusan yang jelas di wilayah administrasi Pemerintah Daerah;

b. kepengurusan sebagaimana dimaksud pada huruf a minimal terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara,

dan anggota atau sebutan lainnya; c. telah dibentuk paling singkat 2 (dua) tahun; d. memiliki surat keterangan domilisi dari

Lurah/Perbekel setempat; e. berkedudukan dalam wilayah administrasi

Pemerintah Daerah; dan f. telah memiliki bukti pengesahan dari SKPD terkait.

(2) Hibah kepada Organisasi Kemasyarakatan sebagaimana

dimaksud Pasal 6 ayat (6) diberikan dengan persyaratan

paling sedikit :

a. telah terdaftar pada kementerian yang membidangi

urusan hukum dan hak asasi manusia paling singkat 3 tahun, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;

b. berkedudukan dalam wilayah administrasi Pemerintah Daerah; dan

c. memiliki sekretariat tetap di wilayah administrasi Pemerintah Daerah.

Page 8: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

8

Bagian Ketiga Perencanaan dan Penganggaran

Pasal 8

(1) Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah lain, Badan

Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, Badan dan Lembaga, serta Organisasi Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dapat

menyampaikan usulan Hibah secara tertulis kepada Bupati.

(2) Bupati menunjuk SKPD terkait untuk melakukan

evaluasi usulan hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Kepala SKPD terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyampaikan hasil evaluasi berupa rekomendasi kepada Bupati melalui TAPD.

(4) TAPD memberikan pertimbangan atas rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai dengan

prioritas dan kemampuan keuangan Daerah.

Pasal 9

(1) Rekomendasi kepala SKPD dan Pertimbangan TAPD

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) dan ayat

(4) menjadi dasar pencantuman alokasi anggaran Hibah dalam rancangan KUA dan PPAS.

(2) Pencantuman alokasi anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi anggaran Hibah berupa uang, barang atau jasa.

Pasal 10

(1) Hibah berupa uang dicantumkan dalam RKA-PPKD.

(2) Hibah berupa barang atau jasa dicantumkan dalam RKA-SKPD.

(3) RKA-PPKD dan RKA-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) menjadi dasar penganggaran Hibah dalam APBD sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 11

(1) Hibah berupa uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal

10 ayat (1) dianggarkan dalam kelompok belanja tidak langsung, jenis belanja hibah, objek belanja hibah, dan rincian objek belanja hibah pada PPKD.

(2) Objek belanja hibah dan rincian objek belanja hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

a. Pemerintah Pusat; b. Pemerintah daerah lain; c. Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik

Daerah; dan/atau d. Badan, Lembaga, dan Organisasi Kemasyarakatan

yang Berbadan Hukum Indonesia.

Page 9: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

9

(3) Hibah berupa barang atau jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) dianggarkan dalam kelompok

belanja langsung yang diformulasikan ke dalam program dan kegiatan, yang diuraikan ke dalam jenis belanja barang dan jasa, objek belanja hibah barang

atau jasa dan rincian objek belanja hibah barang atau jasa yang akan diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat pada SKPD.

Pasal 12

Bupati mencantumkan daftar nama penerima, alamat

penerima dan besaran Hibah dalam Lampiran III Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD.

Bagian Keempat

Pelaksanaan dan Penatausahaan

Pasal 13

(1) Pelaksanaan anggaran Hibah berupa uang berdasarkan atas DPA-PPKD.

(2) Pelaksanaan anggaran Hibah berupa barang atau jasa

berdasarkan atas DPA-SKPD.

Pasal 14

(1) Bupati menetapkan daftar penerima hibah beserta

besaran uang dan jenis barang atau jasa yang akan

dihibahkan dengan keputusan Bupati berdasarkan peraturan daerah tentang APBD dan peraturan Bupati tentang penjabaran APBD.

(2) Daftar penerima hibah sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) menjadi dasar penyaluran/penyerahan hibah.

(3) Penyaluran/penyerahan hibah dari pemerintah daerah

kepada penerima hibah dilakukan setelah penandatanganan NPHD.

(4) Pencairan hibah dalam bentuk uang dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung (LS) sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 15

Pengadaan barang atau jasa dalam rangka hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

Page 10: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

10

Bagian Kelima

Pelaksanaan Belanja Hibah berupa Uang

Pasal 16

(1) Mekanisme Pelaksanaan Belanja Hibah berupa uang

dilakukan oleh SKPD/Unit Kerja terkait dengan menyiapkan dokumen permohonan pencairan Hibah beserta kelengkapan persyaratan Hibah kepada Bupati

melalui Bagian Keuangan selaku PPKD dalam rangkap 4 (empat) sebagai berikut :

a. Hibah untuk Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah lain : 1. surat pengantar permohonan pencairan Hibah

dari penerima Hibah; 2. usulan Hibah;

3. Keputusan Bupati tentang penerima Hibah; 4. NPHD; 5. rincin penggunaan Hibah oleh penerima Hibah;

6. photo copy kartu tanda identitas (KTP) pimpinan instansi penerima Hibah;

7. photo copy rekening bank dan surat pernyataan

bahwa rekening bank tersebut masih aktif atas nama instansi;

8. kwitansi bermeterai cukup, ditandatangani oleh penerima Hibah (pimpinan instansi) dan disetempel;

9. pakta integritas dari penerima Hibah yang menyatakan bahwa Hibah yang diterima akan digunakan sesuai dengan NPHD;

10. Hibah kepada pemerintah daerah lain melampirkan keputusan sebagai wilayah

pemekaran; 11. surat pernyataan tidak menerima Hibah 1 (satu)

Tahun sebelumnya/terus menerus dari

Pemerintah Kabupaten Badung.

b. Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik

Daerah

1. surat pengantar permohonan pencairan Hibah dari penerima Hibah;

2. bukti penerusan Hibah pemerintah kepada

BUMN/BUMD; 3. Keputusan Bupati tentang penerima Hibah;

4. NPHD; 5. Rincian penggunaan Hibah BUMN/BUMD; 6. photo copy kartu tanda identitas (KTP) pimpinan

dan bendahara (atau sebutan lain) BUMN/BUMD; 7. photo copy rekening bank dan surat pernyataan

bahwa rekening bank tersebut masih aktif atas nama BUMN/BUMD;

8. kwitansi bermeterai cukup, ditandatangani oleh

pimpinan dan bendahara (atau sebutan lain) dan disetempel;

Page 11: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

11

9. pakta integritas dari penerima Hibah yang

menyatakan bahwa Hibah yang diterima akan digunakan sesuai dengan NPHD;

10. surat pernyataan tidak menerima Hibah 1 (satu) Tahun sebelumnya/terus menerus dari Pemerintah Kabupaten Badung.

c. Badan, Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan :

1. surat pengantar permohonan pencairan Hibah

dari penerima Hibah; 2. usulan Hibah;

3. Keputusan Bupati tentang penerima Hibah; 4. NPHD; 5. Rincian penggunaan Hibah oleh penerima Hibah;

6. photo copy kartu tanda identitas (KTP) ketua/pimpinan dan bendahara badan/lembaga

penerima Hibah; 7. photo copy rekening bank dan surat pernyataan

bahwa rekening bank tersebut masih aktif atas

nama badan/lembaga penerima Hibah; 8. kwitansi bermeterai cukup, ditandatangani

pimpinan/ketua/sebutan lainnya dan bendahara,

disetempel badan/lembaga penerima Hibah; 9. pakta integritas dari penerima Hibah yang

menyatakan bahwa Hibah yang diterima akan digunakan sesuai dengan NPHD; dan

10. surat pernyataan tidak menerima Hibah 1 (satu)

Tahun sebelumnya/terus menerus dari Pemerintah Kabupaten Badung.

(2) Bendahara Pengeluaran PPKD meneliti kelengkapan dokumen administrasi belanja Hibah yang diajukan

oleh penerima Hibah sebagai dasar menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS), sebagai bahan penerbitan Surat Perintah Membayar Langsung

(SPM-LS) selanjutnya diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) berdasarkan DPA-PPKD sesuai

peraturan perundang-undangan.

Bagian Keenam Pelaksanaan Belanja Hibah berupa Barang atau Jasa

Pasal 17

(1) SKPD melakukan proses pengadaan barang atau jasa berdasarkan DPA-SKPD sesuai peraturan perundang-undangan.

(2) SKPD mencatat barang atau jasa hasil pengadaan pada jenis belanja barang dan jasa, objek, rincian objek

belanja Hibah barang atau jasa berkenaan yang akan diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat.

(3) Penyerahan Belanja Hibah berupa barang atau jasa

dilakukan oleh SKPD kepada penerima Hibah.

Page 12: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

12

(4) Penyerahan Belanja Hibah berupa barang atau jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan setelah

persyaratan dilengkapi sebagai berikut :

a. Hibah untuk Pemerintah Pusat dan pemerintah

daerah lain :

1. Berita Acara serah terima bermaterai cukup, ditandatangani oleh pimpinan instansi dan

distempel; 2. Keputusan Bupati tentang penerima Hibah

barang atau jasa;

3. NPHD; 4. pakta integritas dari penerima Hibah yang

menyatakan bahwa Hibah yang diterima akan digunakan sesuai dengan NPHD;

5. surat pernyataan tidak menerima Hibah 1 (satu)

Tahun sebelumnya/terus menerus dari Pemerintah Kabupaten Badung.

b. Hibah untuk Badan Usaha Milik Negara atau Badan

Usaha Milik Daerah :

1. Berita Acara serah terima bermaterai cukup, ditandatangani oleh pimpinan/sebutan lain dan distempel;

2. Keputusan Bupati tentang penerima Hibah barang atau jasa;

3. NPHD; 4. pakta integritas dari penerima Hibah yang

menyatakan bahwa Hibah yang diterima akan

digunakan sesuai dengan NPHD; 5. surat pernyataan tidak menerima Hibah 1 (satu)

Tahun sebelumnya/terus menerus dari

Pemerintah Kabupaten Badung.

c. Badan, Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan :

1. Berita Acara serah terima bermaterai cukup, ditandatangani oleh pimpinan/ketua/sebutan lain dan distempel;

2. Keputusan Bupati tentang penerima Hibah barang atau jasa;

3. NPHD; 4. pakta integritas dari penerima Hibah yang

menyatakan bahwa Hibah yang diterima akan

digunakan sesuai dengan NPHD; 5. surat pernyataan tidak menerima Hibah 1 (satu)

Tahun sebelumnya/terus menerus dari

Pemerintah Kabupaten Badung.

Pasal 18

(1) Pencairan Hibah, diberikan sesuai kebutuhan

sebagaimana ditetapkan dalam NPHD.

(2) Pencairan Hibah dalam bentuk uang dilakukan dengan

mekanisme pembayaran langsung (LS), ditransfer langsung kepada Rekening penerima Hibah.

Page 13: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

13

(3) Proses penyaluran Hibah kepada lebih dari 1 (satu) sampai dengan 50 (lima puluh) penerima Hibah yang

dibebankan pada kode rekening yang sama dapat diterbitkan dalam 1 (satu) atau lebih SPM/SP2D.

(4) Hibah berupa uang disalurkan melalui Rekening Kas Umum Daerah.

(5) Pencairan Hibah yang dilakukan secara bertahap untuk pencairan tahap berikutnya dilampiri laporan

penggunaan tahap sebelumnya.

Bagian Ketujuh Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Pasal 19

(1) Penerima Hibah berupa uang menyampaikan laporan

penggunaan Hibah kepada Bupati melalui PPKD dengan tembusan SKPD/unit kerja terkait.

(2) Penerima Hibah berupa barang atau jasa menyampaikan laporan penggunaan Hibah kepada

Bupati melalui kepala SKPD terkait.

Pasal 20

(1) Hibah berupa uang dicatat sebagai realisasi jenis

belanja Hibah pada PPKD dalam tahun anggaran berkenaan.

(2) Hibah berupa barang atau jasa dicatat sebagai realisasi

obyek belanja Hibah pada jenis belanja barang dan jasa

dalam program dan kegiatan pada SKPD terkait.

Pasal 21

Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah atas pemberian Hibah meliputi :

a. usulan dari calon penerima Hibah kepada Bupati;

b. keputusan Bupati tentang Penetapan Daftar Penerima Hibah;

c. NPHD; d. pakta integritas dari penerima Hibah yang menyatakan

bahwa Hibah yang diterima akan digunakan sesuai

dengan NPHD; dan e. bukti transfer uang atas pemberian Hibah berupa uang

atau bukti serah terima barang atau jasa atas pemberian Hibah berupa barang atau jasa.

Page 14: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

14

Pasal 22

(1) Penerima Hibah bertanggung jawab secara formal dan material atas penggunaan Hibah yang diterimanya.

(2) Pertanggungjawaban penerima Hibah meliputi :

a. laporan penggunaan Hibah; b. surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan

bahwa Hibah yang diterima telah digunakan sesuai NPHD; dan

c. bukti-bukti pengeluaran yang lengkap dan sah sesuai peraturan perundang-undangan bagi penerima Hibah berupa uang atau salinan bukti serah terima barang

atau jasa bagi penerimaan Hibah berupa barang atau jasa.

(3) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hufuf a dan huruf b disampaikan kepada Bupati paling lambat tanggal 10 bulan Januari tahun anggaran

berikutnya, kecuali ditentukan lain sesuai peraturan perundang-undangan.

(4) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c disimpan dan dipergunakan oleh penerima

Hibah selaku obyek pemeriksaan. (5) Penerima Hibah berupa barang atau jasa menyampaikan

laporan penggunaan Hibah kepada Bupati melalui kepala SKPD terkait.

Pasal 23

(1) Realisasi Hibah dicantumkan pada laporan keuangan

Pemerintah Daerah dalam tahun anggaran berkenaan.

(2) Hibah berupa barang yang belum diserahkan kepada

penerima Hibah sampai dengan akhir tahun anggaran berkenaan dilaporkan sebagai persediaan dalam neraca.

Pasal 24

Realisasi Hibah berupa barang atau jasa dikonversikan sesuai standar akuntansi pemerintah pada laporan realisasi

anggaran dan diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan dalam penyusunan laporan keuangan Pemerintah Daerah.

Page 15: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

15

BAB IV MONITORING DAN EVALUASI

Pasal 25

(1) SKPD/unit kerja terkait melakukan monitoring dan

evaluasi atas pemberian Hibah.

(2) Hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) disampaikan kepada Bupati melalui SKPD yang melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan.

Pasal 26

Dalam hal hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) terdapat penggunaan Hibah

yang tidak sesuai dengan usulan yang telah disetujui, penerima Hibah yang bersangkutan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB V KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 27

(1) Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Hibah

Tahun Anggaran 2016 dapat dilaksanakan sepanjang telah dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2016

dan telah sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bupati ini.

(2) Dalam hal penganggaran Hibah Tahun Anggaran 2016 belum sesuai dengan Peraturan Bupati ini, Hibah Tahun

Anggaran 2016 dapat dianggarkan setelah dilakukan penyesuaian berdasarkan Peraturan Bupati ini dan ditetapkan dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran

2016.

BAB VI KETENTUAN PENUTUP

Pasal 28

Format tata naskah Pemberian Hibah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Paraturan Bupati ini.

Page 16: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

16

Pasal 29

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Badung Nomor 63 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pemberian Hibah (Berita Daerah Kabupaten Badung Tahun 2011 Nomor 55) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bupati Badung Nomor 85 Tahun

2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Badung Nomor 63 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah (Berita Daerah Kabupaten Badung Tahun 2015 Nomor

85), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 30

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Badung.

Ditetapkan di Mangupura

pada tanggal 22 Agustus 2016

BUPATI BADUNG,

ttd. I NYOMAN GIRI PRASTA

Diundangkan di Mangupura pada tanggal 22 Agustus 2016

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BADUNG,

ttd.

KOMPYANG R. SWANDIKA

BERITA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 NOMOR 47

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum dan HAM Setda.Kab.Badung,

ttd.

Komang Budhi Argawa,SH.,M.Si.

Pembina Tk. I

NIP. 19710901 199803 1 009

Page 17: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

LAMPIRAN

PERATURAN BUPATI BADUNG

NOMOR 47 TAHUN 2016

TENTANG

PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH

A. FORMAT SUSUNAN PENGURUS BADAN/LEMBAGA

==================================================================

SUSUNAN PENGURUS Nama Badan/Lembaga ......................................................................

...........................................................................................

Ketua : ..............................................................................

Sekretaris : ..............................................................................

Bendahara : ..............................................................................

Anggota : 1. ……………………..2. ……………………..

3. ……………………..

Kelengkapan lainnya sesuai dengan sebutan lembaga yang bersangkutan. Contoh : Bidang, Baga, Kesinoman, Seksi dan yang sejenisnya.

Ketua, Sekretaris,

...................................... ......................................

Mengetahui : Bendesa Adat ............... Kelian Br. Adat .................

............................................ ..........................................

Perbekel/Lurah ................ Kelian Br. Dinas /

Kepala Lingkungan.

.............................................. ...........................................

KOP SURAT BADAN/LEMBAGA PENERIMA HIBAH

ALAMAT PENERIMA HIBAH

Page 18: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 2 -

B. SURAT KETERANGAN DOMISILI BADAN/LEMBAGA

KOP DESA/KELURAHAN

SURAT KETERANGAN DOMISILI BADAN/LEMBAGA

Nomor : ......................................

Yang bertanda tangan di bawah ini Perbekel/Lurah .....................,

Kecamatan .................... Kabupaten Badung, menerangkan dengan

sebenarnya bahwa :

Nama Badan/Lembaga : .........................................................................

dengan susunan pengurus terlampir.

Alamat : ..........................................................................

Dengan ini menerangkan bahwa memang benar

Badan/Lembaga tersebut di atas berdomisili di Banjar/Lingkungan

............................. Desa/Kelurahan ................................... Kecamatan

.............................. Kabupaten Badung, dan telah dibentuk/berdiri sejak

……… tahun yang lalu.

Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenarnya untuk

selanjutnya dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

...............,............................... 20....

Perbekel/Lurah ..........................

................................................

Page 19: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 3 -

C. FORMAT SURAT PERMOHONAN PENGESAHAN KE SKPD TERKAIT

Nomor : /..... / .....

Lamp : 2 (dua) lembar Perihal : Mohon Pengesahan

Dengan Hormat,

Berdasarkan Peraturan Bupati Badung Nomor….. Tahun…. tentang Pedoman Pemberian Hibah, disebutkan bahwa salah satu persyaratan Badan/Lembaga penerima

hibah harus mendapat pengesahan oleh SKPD terkait. Berkenaan hal tersebut, bersama ini kami mohon

pengesahan Badan/Lembaga terlampir. Sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan Surat Keterangan Domisili dan

Susunan Pengurus. Demikian permohonan ini kami sampaikan dan atas

perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Ketua, Sekretaris,

( .................. ) ( ....................)

Mengetahui :

Perbekel/Lurah ....., Kelian Banjar Dinas/

Kepala Lingkungan,

(...............................) (.................................)

Camat .....................,

.........................................................

.........., Tanggal ................ Kepada

Yth. Kepala SKPD ...........

di-

Mangupura

KOP SURAT BADAN/LEMBAGA PENERIMA HIBAH

ALAMAT PENERIMA HIBAH

Page 20: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 4 -

D. FORMAT PENGESAHAN BADAN/LEMBAGA OLEH SKPD TERKAIT

KOP SKPD

KEPUTUSAN KEPALA ............................................................ (SKPD)

NOMOR ......................................

TENTANG

PENGESAHAN ................................................ (NAMA BADAN/LEMBAGA)

KEPALA ...................................................... (SKPD),

Menimbang : a. bahwa memperhatikan Surat Permohonan dari

................................... Nomor ................., tanggal

................., perihal permohonan pengesahan; b. …… dst..

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang

………………… ;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang ……………….. sebagaimana telah diubah

dengan………; 3. Peraturan Bupati Badung Nomor .....................

Tahun ................... tentang Pedoman Pemberian

Hibah; 4. ….dst….;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Memberikan Pengesahan kepada : .........................................................................( NAMA BADAN/LEMBAGA).

Berkedudukan di ....................................................... sebagaimana Surat Keterangan Domisili

Badan/Lembaga dari Perbekel/Lurah .............. KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ……...

Keputusan ini disampaikan kepada yang

bersangkutan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Mangupura pada tanggal .....................

KEPALA ...............(SKPD),

Nama Pangkat

NIP.

Page 21: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 5 -

E. FORMAT SURAT PERMOHONAN DANA (PROPOSAL)

Nomor : /..... / ..... Lamp :

Perihal : Mohon Bantuan Hibah.

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini kami .......................

yang berkedudukan di Banjar/Lingkungan .......

Desa/Kelurahan ............. Kecamatan .............. Kabupaten

Badung.

Berdasarkan hasil rapat pengurus (nama

Badan/Lembaga) ..........disepakati untuk ...........................

Karena kemampuan (nama Badan/Lembaga) .............

yang kurang, serta banyaknya kebutuhan dasar yang harus

dipenuhi. Bersama ini kami mengajukan permohonan

bantuan untuk .......................... kepada Bupati Badung,

sebagai berikut :

1. LATAR BELAKANG

................................................

2. MAKSUD DAN TUJUAN

...............................................

3. MANFAAT

.........................................

.............................................

................, Tanggal ..........

Kepada

Yth. Bupati Badung

di-

Mangupura

KOP SURAT BADAN/LEMBAGA PENERIMA HIBAH

ALAMAT PENERIMA HIBAH

Page 22: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 6 -

Sebagai pertimbangan kami lampirkan :

1. Rencana Anggaran Biaya (RAB).

2. Susunan Pengurus.

3. Surat Keterangan Domisili Badan/Lembaga.

4. Pengesahan Badan/Lembaga dari SKPD terkait.

5. Surat Pernyataan tidak menerima hibah 1 (satu) tahun

sebelumnya/terus-menerus.

6. Berita Acara Rapat pengurus Badan/Lembaga.

7. Gambar Desain Bangunan (untuk fisik)

8. photo obyek yang dibantu (0%) (untuk fisik)

9. photo Copy KTP Ketua, Sekretaris dan Bendahara yang

masih berlaku.

Demikian permohonan ini kami sampaikan kehadapan

Bapak atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Ketua, Sekretaris,

( .................. ) ( ....................)

Mengetahui :

Perbekel/Lurah ....., Kelian Banjar Dinas/

Kepala Lingkungan,

( ...............................) ( ..........................)

Camat ......................,

( .................................. )

Page 23: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 7 -

F. FORMAT DOKUMEN LAMPIRAN PROPOSAL FORMAT RENCANA ANGGARAN BIAYA

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) ...............................................................................................

..............................................................................................................

No

Uraian

Volume

Satuan

Harga Satuan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

..................,................................. Ketua, Sekretaris, Bendahara, ................................. .................................... ...........................

KOP SURAT BADAN/LEMBAGA PENERIMA HIBAH

ALAMAT PENERIMA HIBAH

Page 24: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 8 -

G. FORMAT SURAT PERNYATAAN TIDAK MENERIMA HIBAH TERUS-MENERUS

SURAT PERNYATAAN TIDAK MENERIMA HIBAH

TERUS-MENERUS

Kami yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Nama : ....................................................................

KTP. No. : ....................................................................

Alamat : ....................................................................

Jabatan : ....................................................................

2. Nama : ....................................................................

KTP. No. : ....................................................................

Alamat : ....................................................................

Jabatan : ....................................................................

Bertindak untuk dan atas nama Badan/Lembaga : .........................

Dalam rangka pemberian hibah dari Pemerintah Kabupaten Badung,

dengan ini saya menyatakan bahwa Badan/Lembaga yang saya pimpin

memang benar tidak menerima hibah tahun sebelumnya/terus-menerus.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya tanpa adanya

tekanan dari pihak manapun, serta apabila dikemudian hari terbukti

pernyataan saya tidak benar maka saya bersedia dikenakan sanksi sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

..................., .......................... 20.. Hormat Saya

Ketua,

(materai Rp. 6000)

.............................................

Sekretaris,

.............................................

KOP SURAT BADAN/LEMBAGA PENERIMA HIBAH

ALAMAT PENERIMA HIBAH

Page 25: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 9 -

H. FORMAT BERITA ACARA RAPAT

KOP SURAT BADAN/LEMBAGA PENERIMA HIBAH Alamat Penerima Hibah

BERITA ACARA

RAPAT PENGURUS …………. (nama Badan/Lembaga)

Pada hari ini ............ tanggal .............. bulan ................ tahun, dua ribu ................, bertempat di ....................................... telah dilaksanakan

Rapat ....................................., dihadiri ..................... orang dengan agenda : .................................................

Dengan keputusan :

1. ....................................................................................................

2. ...................................................................................................

3. ....................................................................................................

Demikian berita acara rapat ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk

dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN

....................

.....................

...................

.....................

...................

.......................

Ketua, Sekretaris,

.................................. ...........................

Page 26: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 10 -

I. FORMAT REKOMENDASI PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG DARI KEPALA SKPD TERKAIT.

KOP SURAT SKPD

……………, ……………………

Nomor : ......................... Kepada Sifat : ......................... Yth. Bupati Badung

Lampiran : ......................... Perihal : Rekomendasi Pemberian Hibah di Mangupura

Berdasarkan hasil evaluasi atas usulan hibah

(proposal) dari pemohon hibah dan berpedoman pada Peraturan Bupati Badung Nomor ............. Tahun ..................... tentang Pedoman Pemberian Hibah yang

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Badung, bersama ini dengan hormat kami

merekomendasikan pemberian Hibah sebagaimana terlampir. Demikian untuk menjadikan periksa.

Kepala………… (SKPD),

Nama Pangkat NIP.

Tembusan disampaikan Kepada Yth: 1. Tim TAPD Kabupaten Badung 2. Arsip.

Page 27: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 11 -

Lampiran Surat ………........ Nomor :

Tanggal : Perihal :

DAFTAR REKOMENDASI PENERIMA HIBAH YANG BERSUMBER DARI APBD KABUPATEN BADUNG

TAHUN ANGGARAN ……….

No

Nama Badan/Lembaga

Alamat

Usulan (Rp.)

Rekomendasi (Rp).

Keterangan

Jumlah

.............,......................

Kepala………… (SKPD),

Nama Pangkat NIP.

Page 28: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 12 -

J. FORMAT SURAT PERMOHONAN PENCAIRAN HIBAH

KOP SURAT BADAN/LEMBAGA PENERIMA HIBAH

Alamat Penerima Hibah

..........., ………...............

Sesuai dengan Keputusan Bupati Badung Nomor :

../01/HK/20.. Tanggal ....... 20... tentang Penetapan Pemberian Hibah

di Kabupaten Badung Tahun .... , dengan ini kami mengajukan

Permohonan Pencairan Hibah untuk ..............................................,

Kabupaten Badung Tahun .... Sebesar Rp. ..............,00 (..................

rupiah ).

Demikian permohonan kami sampaikan dan atas perhatiannya

kami ucapkan terima kasih.

Nomor : .../.../../....

Lamp. : -

Perihal : Permohonan Pencairan Hibah

Kepada Yth. Bupati Badung

Cq. Kabag Keuangan Setda.

Kabupaten Badung

di –

Mangupura

Ketua,

( .................................)

Sekretaris,

( .................................)

Page 29: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 13 -

K. FORMAT NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD)

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH

ANTARA

BUPATI BADUNG

DENGAN

.....................................................................

NOMOR : TAHUN .............

NOMOR : ............................

Pada hari ini ............., tanggal .................. bulan .............. tahun ......................., bertempat di Mangupura, kami yang bertanda tangan di

bawah ini:

1. ............................................. : Bupati Badung, dalam hal ini

bertindak untuk dan atas nama

Pemerintah Kabupaten Badung,

berkedudukan di Pusat

Pemerintahan Mangupraja

Mandala, Jalan Raya Sempidi,

Mengwi, Badung, Bali,

selanjutnya disebut PIHAK

PERTAMA.

2. ............................................. : ............................... yang dalam

hal ini bertindak untuk dan atas

nama .................... Nomor KTP

.......................... , berkedudukan

di ................................................

selanjutnya disebut PIHAK

KEDUA.

Page 30: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 14 -

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK

dengan ini setuju dan sepakat mengikatkan diri dalam Naskah

Perjanjian Hibah Daerah, dengan ketentuan sebagai berikut :

DASAR PERJANJIAN

Pasal 1

1. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah ( Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang - Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas

Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589 ).

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber

dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah sebagaimana telah

diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber

dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah;

Page 31: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 15 -

5. Peraturan Bupati Badung Nomor 68 Tahun 2014 tentang Standar

Biaya Masukan di Kabupaten Badung;

6. Peraturan Bupati Badung Nomor ........... Tahun 2016 tentang

Pedoman Pemberian Hibah;

7. Keputusan Bupati Badung Nomor : 1981/01/HK/2013 tentang

Penetapan Standar Harga Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten

Badung untuk Keperluan Pangadaan Tahun Anggaran 2015;

8. Keputusan Bupati Badung Nomor ............................ tentang

Penetapan Penerima Hibah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Kabupaten Badung Tahun Anggaran ......

TUJUAN BANTUAN HIBAH

Pasal 2

Tujuan pemberian hibah oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA

dipergunakan untuk ........................................................

JUMLAH DANA HIBAH

Pasal 3

(1) PIHAK PERTAMA memberikan hibah berupa uang kepada PIHAK

KEDUA sebesar Rp. ........................ (.....................) untuk,

................................................

(2) Pemberian hibah kepada PIHAK KEDUA sebagaimana ayat (1)

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten Badung Tahun Anggaran ......

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

Pasal 4

(1) Hak dan kewajiban PIHAK PERTAMA adalah sebagai berikut :

a. PIHAK PERTAMA berkewajiban mencairkan dana hibah apabila

seluruh persyaratan dan kelengkapan berkas pengajuan pencairan

dana telah dipenuhi oleh PIHAK KEDUA.

Page 32: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 16 -

b. PIHAK PERTAMA berhak melaksanakan evaluasi dan monitoring

atas penggunaan dana hibah yang digunakan oleh PIHAK KEDUA.

c. PIHAK PERTAMA berhak menunda pencairan dana hibah apabila

PIHAK KEDUA tidak/belum memenuhi persyaratan yang

ditetapkan.

(2) Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA adalah sebagai berikut :

a. PIHAK KEDUA melaksanakan dan bertanggung jawab penuh atas

pelaksanaan program dan kegiatan yang didanai dari hibah yang

telah disetujui PIHAK PERTAMA sebagaimana tujuan permohonan

hibah.

b. PIHAK KEDUA melaksanakan penerimaan hibah sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

c. PIHAK KEDUA wajib membuat dan menyampaikan laporan

penggunaan hibah.

d. PIHAK KEDUA wajib mengelola dana Hibah secara transparan,

normatif dan akuntabel.

e. PIHAK KEDUA dalam mengelola dana Hibah wajib menerapkan

prinsip hemat, efektif dan efisien serta apabila ada sisa dana Hibah

agar disetor ke kas Daerah Kabupaten Badung.

TATA CARA PENCAIRAN HIBAH

Pasal 5

(1) Pencairan Hibah oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA

dilaksanakan setelah melalui evaluasi, dan penetapan Keputusan

Bupati tentang daftar penerima hibah dan besaran dana Hibah serta

setelah penandatangan NPHD oleh PARA PIHAK.

(2) Pencairan Dana Hibah untuk PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilaksanakan dengan dilengkapi :

a. Surat permohonan Pencairan Dana.

Page 33: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 17 -

b. Proposal / Rencana Penggunaan Dana.

c. Naskah Perjanjian Hibah Daerah.

d. photo copy Rekening BPD Cabang Badung yang masih aktif

An. Ketua Badan/Lembaga penerima Hibah.

e. Pakta Integritas.

f. Surat pernyataan tidak menerima hibah 1(satu) tahun

sebelumnya/terus-menerus.

g. Susunan pengurus penerima hibah.

h. Kwitansi.

i. photo Copy KTP Ketua Badan/Lembaga penerima hibah yang

masih berlaku.

TATA CARA PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 6

(1) PIHAK KEDUA menyampaikan laporan penggunaan hibah kepada

PIHAK PERTAMA melalui Kabag. Keuangan/Pejabat Pengelola

Keuangan Daerah (PPKD) dengan tembusan kepada SKPD terkait.

(2) Pertanggungjawaban penerima hibah meliputi :

a. Laporan penggunaan hibah;

b. Surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan bahwa hibah

yang diterima telah digunakan sesuai dengan NPHD berikut bukti-

bukti pengeluaran yang lengkap dan sah.

c. Pelaporan dan pertanggungjawaban dimaksud disampaikan Kepada

PIHAK PERTAMA paling lambat tanggal 10 Januari .................

LAIN-LAIN

Pasal 7

Apabila terdapat penggunaan hibah yang tidak sesuai dengan usulan yang

telah disetujui, penerima hibah yang bersangkutan dikenakan sanksi

sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku.

Page 34: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 18 -

PENUTUP

Pasal 8

Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dibuat dan ditandatangani pada

hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana disebutkan pada awal

Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dalam rangkap 2 (dua), masing-

masing sama bunyinya, bermeterai cukup dan memiliki kekuatan hukum

yang sama untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA,

(.............................................)

PIHAK PERTAMA

( ................................................)

Page 35: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 19 -

L. FORMAT PAKTA INTEGRITAS

KOP SURAT BADAN/LEMBAGAPENERIMA HIBAH

ALAMAT PENERIMA HIBAH

PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :.........................................................................

Jabatan :.........................................................................

Nama Badan/Lembaga :.........................................................................

Alamat Badan/Lembaga : ........................................................................

Nomor Telp/HP :.........................................................................

dalam rangka pelaksanaan hibah yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Badung Tahun ............ dengan ini menyatakan bahwa saya : a. akan menggunakan dana sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam

Naskah Perjanjian Hibah Daerah; b. bertanggungjawab secara hukum atas pelaksanaan hibah;

c. melaporkan penggunaan hibah sesuai ketentuan yang tertuang dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah;

d. tidak menerima hibah 1(satu) tahun sebelumnya/terus-menerus DARI

Pemerintah Kabupaten Badung. e. tidak terjadi konflik kepentingan.

Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam

Pakta Integritas Hibah ini, saya bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

..................., .......................... 20.. Hormat Saya

Ketua, (materai Rp. 6000)

.............................................

Sekretaris,

.............................................

Mengetahui,

Perbekel/Lurah.......................,

.................................................................

Page 36: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 20 -

M. FORMAT LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN HIBAH

KOP SURAT BADAN/LEMBAGA PENERIMA HIBAH ALAMAT PENERIMA HIBAH

............, ................... 20.......

Nomor : /......./..... Kepada Lamp : - Yth. Bupati Badung Perihal : Laporan Pertanggungjawaban

Penggunaan Hibah . di- Mangupura

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan telah diterimanya dana hibah, bersama ini kami menyampaikan laporan

pertanggungjawaban penggunaan hibah sebesar Rp. .............................. yang sudah kami pergunakan sesuai dengan pertanggungjawaban seperti :

1. Laporan Penggunaan Hibah. 2. Bukti –bukti pengeluaran (berupa kwitansi/nota) dan

sejenisnya. 3. Foto (100 %) Obyek yang dibantu. 4. Foto Copy Rekening Tabungan BPD.

5. Foto Kopy KTP Ketua (Penerima Hibah) Demikian kami sampaikan untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

..................., .......................... 20..

Hormat Saya Ketua,

(materai Rp. 6000)

.............................................

Sekretaris,

.............................................

Mengetahui,

Perbekel/Lurah.......................,

.................................................................

Page 37: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 21 -

N. FORMAT PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN PENERIMA HIBAH

KOP SURAT BADAN/LEMBAGA PENERIMA HIBAH

ALAMAT PENERIMA HIBAH

PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN PENERIMA HIBAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ...................................................................

Jabatan : ...................................................................

Nama Badan/Lembaga : ...................................................................

Alamat : ....................................................................

Bahwa hibah yang kami terima sebesar Rp. .............. (....................)

sudah kami gunakan sesuai dengan yang tertera dalam Naskah Perjanjian

Hibah Daerah (NPHD) dan bukti pengeluaran kami simpan untuk

digunakan sebagai pertanggungjawaban dan pendukung kepada aparat

yang akan memeriksa.

Demikian kami sampaikan kepada Bapak Bupati untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Penerima Hibah .............

Ketua,

(.....................................)

Page 38: bupati badung provinsi bali peraturan bupati badung nomor 47

- 22 -

O. FORMAT LAPORAN PENGGUNAAN HIBAH

KOP SURAT BADAN/LEMBAGA PENERIMA HIBAH

ALAMAT PENERIMA HIBAH

LAPORAN PENGGUNAAN HIBAH BERUPA UANG

No

Uraian

Volume

Satuan

Harga Satuan

Jumlah

Ketua, Sekretaris,

.................................. ...........................

BUPATI BADUNG,

ttd.

I NYOMAN GIRI PRASTA