provinsi bali peraturan bupati badung nomor …jdih.badungkab.go.id/uploads/perbup_1_2016.pdf ·...

39
BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan tata kelola keuangan Desa yang asfiratif, dan partisipatif.bersih,keterbukaan dan bertanggung jawab untuk tertib Administrasi Pengelolaan Keuangan Desa, perlu menetapkan Tata cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 5. Undang Undang Nomer 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 244,Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomer 5587 ) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomer 9 tahun 2015 Tentang perubahan kedua atas Undang Undang Nomer 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomer 5679 )

Upload: dinhtu

Post on 06-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

BUPATI BADUNG

PROVINSI BALI

PERATURAN BUPATI BADUNG

NOMOR 1 TAHUN 2016

TENTANG

TATA CARA PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN

DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan tata kelola keuangan Desa yang

asfiratif, dan partisipatif.bersih,keterbukaan dan bertanggung jawab

untuk tertib Administrasi Pengelolaan Keuangan Desa, perlu

menetapkan Tata cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa ;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun

Anggaran 2016;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I

Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5049);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5234);

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

5. Undang Undang Nomer 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor

244,Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomer 5587 )

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang

Undang Nomer 9 tahun 2015 Tentang perubahan kedua atas Undang

Undang Nomer 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 58,

Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomer 5679 )

Page 2: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-2-

6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47

tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43

tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6

tahun 2014 Tentang Desa ( Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 nomor 157,Tambahan Lembar Negara Republik

Indonesia Nomer 5717 )

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang

Pedoman Tehnis Peraturan di Desa;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Keuangan Desa;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang

Pedoman Pembangunan di Desa;

11. Keputusan Menteri dalam Negeri Nomer 131 .51- 4620 tahun 2015

Tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Badung Provinsi Bali;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 4 Tahun 2007 tentang

Perangkat Desa Lainnya;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 5 Tahun 2007 tentang

Badan Permusyawaratan Desa;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 3 Tahun 2008 tentang

Lembaga Kemasyarakatan;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 8 Tahun 2015 tentang

Keuangan Desa.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN

ANGGARAN 2016.

Pasal 1

(1) Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

(APBD Desa ) Tahun Anggaran 2016, meliputi:

a. sinkronisasi kebijakan pemerintah desa dengan kebijakan

Pemerintah Daerah;

b. prinsip penyusunan APBDesa;

c. kebijakan penyusunan APBDesa;

d. teknis penyusunan APBDesa; dan

e. hal-hal khusus lainnya.

Page 3: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-3-

(2) Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan Format

Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Desa ( APBD Desa ) Tahun Anggaran 2016 beserta rinciannya. dalam

Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 2

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah

Kabupaten Badung.

Ditetapkan di Mangupura

pada tanggal 4 Januari 2016

Pj. BUPATI BADUNG,

ttd.

NYM .HARRY YUDHA SAKA

Diundangkan di Mangupura

pada tanggal 4 Januari 2016

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BADUNG,

ttd.

KOMPYANG R. SWANDIKA

BERITA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 NOMOR 3

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum dan HAM Setda.Kab.Badung,

ttd.

Komang Budhi Argawa,SH.,M.Si.

Pembina

NIP. 19710901 199803 1 009

Page 4: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BADUNG

NOMOR :

TANGGAL :

1 TAHUN 2016

4 JANUARI 2016

TENTANG : TATA CARA PENYUSUNAN ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN

ANGGARAN 2016

URAIAN TATA CARA PENYUSUNAN APBDESA TAHUN ANGGARAN 2016

I. SINKRONISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DESA DENGAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Badung Tahun 2016

menetapkan bahwa tema Pembangunan Daerah Kabupaten Badung adalah

“MEMANTAPKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN KEMANDIRIAN

MASYARAKAT UNTUK MEMPERKUAT DAYA SAING DAERAH ”, dengan prioritas

pembangunan Daerah sebagai berikut :

1. Peningkatan Akuntabilitas dan Transparansi dan Tehnologi Informasi

2. Pengembangan Kualitas Pelayanan Pendidikan dan Tehnologi Informasi

3. Perluasan Akses Layanan Kesehatan

4. Pemantapan Kemandirian Ekonomi Kerakyatan

5. Pemantapan Ketahanan Pangan dan Produktivitas hasil Pertanian

6. Peningkatan Infrakstruktur Dasar Permukiman dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup

7. Mengembangkan Pariwisata dan Budaya dan Berbasis Masyarakat

8. Penanganan Kebencanaan terpadu serta Peningkatan Ketentraman dan

Ketertiban Masyarakat

9. Perluasan Perlindungan Sosial dan Pengarusutamaan

Pemerintah desa harus mendukung tercapainya prioritas pembangunan Daerah

Kabupaten Badung sesuai dengan potensi dan kondisi masing-masing Desa, mengingat

keberhasilan pencapaian prioritas pembangunan Daerah sangat tergantung pada keselarasan

kebijakan antara Pemerintah Desa dengan Pemerintah Daerah yang dituangkan dalam Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Keselarasan kebijakan pemerintah desa dan Pemerintah Daerah antara lain diwujudkan

dalam penyusunan Rencana Kegiatan Pembangunan (RKP) Desa yang dibahas dalam

Musyawarah Desa serta disepakati bersama antara Pemerintah Desa dan BPD serta tokoh

masyarakat di masing-masing desa sebagai dasar dalam penyusunan Rancangan Peraturan

Desa tentang APBDesa Tahun Anggaran 2016. Rancangan APBDesa berpedoman pada RKP

Desa Tahun 2016 yang telah disinkronisasikan dengan RPJM Desa.

Hasil keselarasan kebijakan tersebut disampaikan kepada Bupati Badung melalui

Camat bersamaan dengan penyampaian Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa Tahun

Anggaran 2016 serta dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam rangka evaluasi Rancangan

Peraturan Desa tentang APBDesa Tahun Anggaran 2016 dan Rancangan Peraturan Perbekel

tentang Arah Penggunaan Dana Alokasi Desa Tahun 2016, Rancangan Peraturan Perbekel

tentang Arah Penggunaan Dana Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Tahun 2016,

serta Peraturan Perbekel tentang Arah Penggunaan Dana Desa Tahun 2016.

II. PRINSIP PENYUSUNAN APBDesa

Penyusunan APBDesa Tahun Anggaran 2016 didasarkan prinsip sebagai berikut:

1. Sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan desa;

2. Tepat waktu sesuai dengan tahapan dan jadwal yang telah ditetapkan dalam peraturan

perundang-undangan;

3. Transparan, sehingga memudahkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan

akses informasi seluas-luasnya tentang APBDesa;

Page 5: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-2-

4. Melibatkan partisipasi masyarakat;

5. Memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan; dan

6. Substansi APBDesa tidak bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan yang

lebih tinggi dan Peraturan Daerah lainnya.

III. KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBDesa

Kebijakan yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Desa dalam penyusunan

APBDesa Tahun Anggaran 2016 terkait dengan pendapatan desa, belanja desa dan

pembiayaan desa adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan Desa

Pendapatan Desa yang dianggarkan dalam APBDesa merupakan perkiraan yang

terukur secara rasional dan memiliki kepastian serta dasar hukum penerimaannya yang

meliputi :

a. Pendapatan Asli Desa (PAD)

Penganggaran pendapatan desa yang bersumber dari PAD memperhatikan hal-hal

sebagai berikut:

1) Kondisi perekonomian yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, perkiraan

pertumbuhan ekonomi pada tahun berikutnya dan realisasi penerimaan PAD

tahun sebelumnya

2) Tidak memberatkan masyarakat dan dunia usaha.

3) Penganggaran hasil pengelolaan kekayaan desa yang dipisahkan seperti hasil

penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),

memperhatikan rasionalitas dengan memperhitungkan nilai kekayaan daerah

yang dipisahkan dan memperhatikan perolehan manfaat ekonomi, sosial

dan/atau manfaat lainnya dalam jangka waktu tertentu. Pengertian rasionalitas

dalam konteks hasil pengelolaan kekayaan desa yang dipisahkan:

a) Bagi BUMDes yang menjalankan fungsi pemupukan laba (profit oriented)

adalah mampu menghasilkan keuntungan atau deviden dalam rangka

meningkatkan PAD; dan

b) Bagi BUMDes yang menjalankan fungsi kemanfaatan umum (public

service oriented) adalah mampu meningkatkan baik kualitas maupun

cakupan layanan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4) Penganggaran Lain-lain PAD Yang Sah seperti Pendapatan bunga

dianggarkan pada akun pendapatan, kelompok PAD, jenis Lain-lain PAD

Yang Sah, obyek Bunga, rincian obyek Bunga sesuai peruntukannya.

b. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Anggaran bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Dana Desa)

merupakan anggaran yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang digunakan untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat,

dan kemasyarakatan.

c. Bagian dari hasil pajak Daerah dan retribusi Daerah;

` Pendapatan desa yang besumber dari bagian dari hasil pajak Daerah dan retribusi

Daerah dialokasikan untuk belanja Aparatur dan Operasional Pemerintah Desa

dan BPD serta untuk meningkatkan perbaikan infrastruktur lokal skala desa,

pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat Desa serta

menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat Desa dalam pelaksanaan

pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan pemberdayaan.

Page 6: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-3-

d. Alokasi Dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang diterima

Daerah;

Pendapatan desa yang bersumber dari alokasi dana desa (ADD) diantaranya

dialokasikan untuk penghasilan tetap Perbekel dan perangkat Desa menggunakan

penghitungan sebagai berikut:

a. ADD yang berjumlah sampai dengan Rp500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah) digunakan paling banyak 60% (enam puluh per seratus);

b. ADD yang berjumlah lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

sampai dengan Rp700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah) digunakan antara

Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak 50%

(lima puluh per seratus);

c. ADD yang berjumlah lebih dari Rp700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah)

sampai dengan Rp900.000.000,00 (sembilan ratus juta rupiah) digunakan

antara Rp350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) sampai dengan

paling banyak 40% (empat puluh per seratus); dan

d. ADD yang berjumlah lebih dari Rp900.000.000,00 (sembilan ratus juta

rupiah) digunakan antara Rp360.000.000,00 (tiga ratus enam puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak 30% (tiga puluh per seratus).

e. Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

Pendapatan desa yang bersumber dari bantuan keuangan, apabila diterima setelah

peraturan desa tentang APBDesa Tahun Anggaran 2016 ditetapkan, maka

pemerintah desa harus menyesuaikan alokasi bantuan keuangan dimaksud pada

peraturan desa tentang Perubahan APBDesa Tahun Anggaran 2016 atau

dicantumkan dalam Laporan Realisasi Anggaran bagi pemerintah desa yang tidak

melakukan Perubahan APBDesa Tahun Anggaran 2016. Dalam hal bantuan

keuangan tersebut diterima setelah penetapan peraturan desa tentang Perubahan

APBDesa Tahun Anggaran 2016, maka bantuan keuangan tersebut ditampung

dalam Laporan Realisasi Anggaran pemerintah Desa penerima bantuan.

f. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga;

Penganggaran pendapatan hibah yang bersumber dari pemerintah, pemerintah

daerah Provinsi, Pemerintah Daerah atau pihak ketiga, baik dari badan, lembaga,

organisasi swasta dalam negeri/luar negeri, kelompok masyarakat maupun

perorangan yang tidak mengikat dan tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran

atau pengurangan kewajiban pihak ketiga atau pemberi hibah, dianggarkan dalam

APBDesa setelah adanya kepastian pendapatan dimaksud. Untuk kepastian

pendapatan hibah yang bersumber dari pemerintah, pemerintah daerah Provinsi,

Pemerintah Daerah atau pihak ketiga tersebut didasarkan pada perjanjian hibah

antara Kepala Daerah/pejabat yang diberi kuasa selaku pemberi dengan Perbekel

selaku penerima, sedangkan untuk penerimaan hibah yang bersumber dari pihak

ketiga juga didasarkan pada perjanjian hibah antara pihak ketiga selaku pemberi

dengan Perbekel selaku penerima. Dari aspek teknis penganggaran, pendapatan

tersebut di atas dianggarkan pada akun pendapatan, kelompok pendapatan Lain-

Lain Pendapatan Desa Yang Sah, dan diuraikan ke dalam jenis, obyek dan rincian

obyek pendapatan sesuai kode rekening berkenaan.

Penganggaran pendapatan yang bersumber dari sumbangan pihak ketiga, baik dari

badan, lembaga, organisasi swasta dalam negeri, kelompok masyarakat maupun

perorangan yang tidak mengikat dan tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran

atau pengurangan kewajiban pihak ketiga atau pemberi sumbangan, dianggarkan

dalam APBDesa setelah adanya kepastian pendapatan dimaksud.

Page 7: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-4-

Dari aspek teknis penganggaran, pendapatan tersebut di atas dianggarkan pada

akun pendapatan, kelompok pendapatan Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah,

dan diuraikan ke dalam jenis, obyek dan rincian obyek pendapatan sesuai kode

rekening berkenaan.

g. Lain-lain pendapatan Desa yang sah.

Pendapatan desa yang bersumber dari lain-lain pendapatan Desa yang sah antara

lain pendapatan sebagai hasil kerja sama dengan pihak ketiga dan bantuan

perusahaan yang berlokasi di Desa.

2. Belanja Desa

Belanja desa harus digunakan untuk pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan pemerintah desa. Belanja penyelenggaraan pemerintahan diprioritaskan

untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya

memenuhi kewajiban desa yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan

dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta

mengembangkan sistem jaminan sosial.

Pemerintah desa menetapkan target capaian kinerja setiap belanja, baik dalam konteks

program dan kegiatan, yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan

anggaran dan memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran. Program

dan kegiatan harus memberikan informasi yang jelas dan terukur serta memiliki

korelasi langsung dengan keluaran yang diharapkan dari program dan kegiatan

dimaksud ditinjau dari aspek indikator, tolok ukur dan target kinerjanya.

Secara umum Belanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa digunakan dengan

ketentuan:

a. paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja Desa

digunakan untuk mendanai penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan

pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan

masyarakat Desa; dan

b. paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja Desa

digunakan untuk:

1. penghasilan tetap dan tunjangan Perbekel dan perangkat Desa;

2. operasional Pemerintah Desa;

3. tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa; dan

4. penghasilan tetap dan tunjangan unsur staf perangkat Desa.

Uraian Belanja Desa terdiri atas :

Penganggaran belanja memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Belanja Pegawai

Jenis belanja pegawai dianggarkan untuk pengeluaran penghasilan tetap dan

tunjangan bagi Perbekel dan Perangkat Desa serta tunjangan BPD. Belanja

Pegawai dianggarkan dalam kelompok Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,

kegiatan pembayaran penghasilan tetap dan tunjangan. Besarnya penganggaran

untuk belanja Pegawai setiap bulan harus memperhatikan kemampuan keuangan

desa dengan mengacu pada Peraturan Bupati.

b. Belanja Barang dan Jasa

Jenis belanja barang/jasa antara lain:

1. alat tulis kantor;

2. benda pos;

3. bahan/material;

4. pemeliharaan;

Page 8: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-5-

5. cetak/penggandaan;

6. sewa kantor desa;

7. sewa perlengkapan dan peralatan kantor;

8. makanan dan minuman rapat;

9. pakaian dinas dan atributnya;

10. perjalanan dinas;

11. upah kerja;

12. honorarium narasumber/ahli;

13. operasional Pemerintah Desa;

14. operasional BPD;

15. insentif Rukun Tetangga /Rukun Warga; dan

16. pemberian barang pada masyarakat/kelompok masyarakat.

Penganggaran belanja barang pakai habis menmperhatikan ketentuan :

1. Disesuaikan dengan kebutuhan nyata yang didasarkan atas pelaksanaan tugas

dan fungsi Pemerintah Desa, jumlah pegawai dan volume pekerjaan serta

memperhitungkan sisa persediaan barang Tahun Anggaran 2015.

2. Mengutamakan produksi dalam negeri dan melibatkan usaha mikro dan usaha

kecil serta koperasi tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat,

kesatuan sistem dan kualitas kemampuan teknis.

3. Penganggaran untuk pengadaan barang pada masyarakat/kelompok

masyarakat termasuk kepada desa adat, subak dan banjar adat pada tahun

anggaran berkenaan, dianggarkan pada jenis belanja barang dan jasa.

4. Penganggaran belanja perjalanan dinas dalam rangka kunjungan kerja dan

studi banding, dilakukan secara selektif, frekuensi dan jumlah harinya

dibatasi serta memperhatikan target kinerja dari perjalanan dinas dimaksud

sehingga relevan dengan substansi kebijakan pemerintah desa. Perserta

kunjungan kerja dan studi banding melaporkan hasil kunjungan kerja dan

studi banding kepada Perbekel.

5. Penganggaran untuk menghadiri pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis

atau sejenisnya yang terkait dengan pengembangan sumber daya manusia

Perbekel, perangkat desa, Anggota BPD serta lembaga Desa, yang tempat

penyelenggaraannya di luar daerah harus dilakukan sangat selektif dengan

mempertimbangkan aspek-aspek urgensi dan kompetensi serta manfaat yang

akan diperoleh dari kehadiran dalam pendidikan dan pelatihan, bimbingan

teknis atau sejenisnya guna pencapaian efektifitas penggunaan anggaran desa.

6. Penganggaran untuk penyelenggaraan kegiatan rapat, pendidikan dan

pelatihan, bimbingan teknis atau sejenisnya diprioritaskan untuk

menggunakan fasilitas aset Desa, seperti ruang rapat atau wantilan yang

sudah tersedia milik pemerintah desa.

c. Belanja Modal

Belanja Modal digunakan untuk pengeluaran dalam rangka pembelian/pengadaan

barang atau bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan.

Pembelian /pengadaan barang atau bangunan digunakan untuk kegiatan

penyelenggaraan kewenangan desa, dengan memperhatikan standar harga barang

dan dapat berpedoman pada Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara

Pengadaan Barang/Jasa di Desa, serta Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2014

tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa.

Page 9: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-6-

3. Pembiayaan Desa

a. Penerimaan Pembiayaan

1) Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA)

harus didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional dengan

mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran Tahun Anggaran 2015

dalam rangka menghindari kemungkinan adanya pengeluaran pada Tahun

Anggaran 2016 yang tidak dapat didanai akibat tidak tercapainya SiLPA

yang direncanakan. Selanjutnya SiLPA dimaksud harus diuraikan pada obyek

dan rincian obyek sumber SiLPA Tahun Anggaran 2015.

2) Dalam menetapkan anggaran penerimaan pembiayaan yang bersumber dari

pencairan dana cadangan, waktu pencairan dan besarannya sesuai Peraturan

Desa tentang Pembentukan Dana Cadangan.

3) Pemerintah desa dapat melakukan pinjaman desa berdasarkan peraturan

perundang-undangan di bidang pinjaman desa.

b. Pengeluaran Pembiayaan

1) Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, pemerintah desa dapat

menganggarkan investasi jangka panjang dalam bentuk penyertaan modal

pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) dan/atau badan usaha lainnya.

2) Penyertaan modal Pemerintah Desa pada Badan Usaha Milik Desa

(BUMDesa) dan/atau badan usaha lainnya ditetapkan dengan Peraturan Desa

tentang penyertaan modal. Penyertaan modal dalam rangka pemenuhan

kewajiban yang telah tercantum dalam peraturan desa penyertaan modal pada

tahun sebelumnya, tidak perlu diterbitkan peraturan desa tersendiri sepanjang

jumlah anggaran penyertaan modal tersebut belum melebihi jumlah

penyertaan modal yang telah ditetapkan pada peraturan desa tentang

penyertaan modal. Dalam hal pemerintah desa akan menambah jumlah

penyertaan modal melebihi jumlah penyertaan modal yang telah ditetapkan

dalam peraturan desa tentang penyertaan modal, pemerintah desa melakukan

perubahan peraturan desa tentang penyertaan modal tersebut.

3) Pemerintah desa dapat menambah modal yang disetor dan/atau melakukan

penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)

untuk memperkuat struktur permodalan, sehingga BUMDesa dimaksud dapat

lebih berkompetisi, tumbuh dan berkembang. Khusus untuk BUMDesa

dengan unit usaha pada sektor perbankan, pemerintah desa dapat melakukan

penambahan penyertaan modal dimaksud guna meningkatkan akses

pembiayaan bagi Usaha Masyarakat Kecil dan Menengah (UMKM).

4) Untuk menganggarkan dana cadangan, pemerintah desa harus menetapkan

terlebih dahulu peraturan desa tentang pembentukan dana cadangan yang

mengatur tujuan pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yang

akan dibiayai dari dana cadangan, besaran dan rincian tahun dana cadangan

yang harus dianggarkan.

c. Sisa Lebih Pembiayaan (SiLPA) Tahun Berjalan

Dalam hal perhitungan penyusunan Rancangan APBDesa menghasilkan SILPA

Tahun Berjalan positif, pemerintah desa harus memanfaatkannya untuk

penambahan program dan kegiatan prioritas yang dibutuhkan, volume program

dan kegiatan yang akan dianggarkan, dan/atau pengeluaran pembiayaan. Dalam

hal perhitungan SiLPA Tahun Berjalan negatif, pemerintah desa melakukan

pengurangan bahkan penghapusan pengeluaran pembiayaan yang bukan

merupakan kewajiban desa, pengurangan program dan kegiatan yang kurang

prioritas dan/atau pengurangan volume program dan kegiatannya.

Page 10: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-7-

IV. TEKNIS PENYUSUNAN APBDesa

Dalam menyusun APBDesa Tahun Anggaran 2016, pemerintah desa dan BPD

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

(1). Penetapan APBDesa harus tepat waktu. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah desa

harus memenuhi jadwal proses penyusunan APBDesa, mulai dari penyusunan dan

penyampaian rancangan APBDesa kepada BPD untuk dibahas dan disepakati

bersama BPD. Selanjutnya rancangan peraturan desa tentang APBDesa yang telah

disepakati bersama akan menjadi dasar bagi Perbekel untuk menyampaikan kepada

Bupati Badung c.q. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemerintah Desa

Kabupaten Badung melalui Camat untuk memperoleh evaluasi terhadap rancangan

peraturan desa tentang APBDesa. Evaluasi terhadap Rancangan Peraturan Desa

tentang APBDesa Tahun Anggaran 2016 dan Rancangan Peraturan Desa tentang

APBDesa Perubahan Tahun Anggaran 2016 dilaksanakan oleh Bupati melalui Badan

Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemerintah Desa Kabupaten Badung bersama

Satuan Kerja Perangkat Desa terkait dengan membentuk Tim Evaluasi APBDes.

Hasil evaluasi terhadap rancangan peraturan desa tentang APBDesa dijadikan dasar

untuk melakukan penyempurnaan rancangan peraturan desa tentang APBDesa Tahun

Anggaran 2016 sampai dengan tercapainya kesepakatan bersama antara Perbekel

dengan BPD terhadap rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa untuk ditetapkan

menjadi Peraturan Desa tentang APBDesa Tahun 2016.

(2). Substansi RAPBDesa mencakup hal-hal yang sifatnya kebijakan umum dan

menjelaskan hal-hal yang bersifat teknis. Hal-hal yang sifatnya kebijakan umum,

seperti:

a. Asumsi dasar penyusunan Rancangan APBDesa Tahun Anggaran 2016 terkait

dengan kondisi ekonomi desa;

b. Kebijakan pendapatan desa yang menggambarkan prakiraan rencana sumber dan

besaran pendapatan desa untuk Tahun Anggaran 2016 serta strategi pencapaiannya;

c. Kebijakan belanja desa yang mencerminkan program dan langkah kebijakan dalam

upaya peningkatan pembangunan desa yang merupakan manifestasi dari

sinkronisasi kebijakan antara pemerintah daerah dan pemerintah serta strategi

pencapaiannya;

d. Kebijakan pembiayaan yang menggambarkan sisi defisit dan surplus anggaran desa

sebagai antisipasi terhadap kondisi pembiayaan desa dalam rangka menyikapi

tuntutan pembangunan desa serta strategi pencapaiannya. Disamping itu, juga harus

mencerminkan prioritas pembangunan desa yang dikaitkan dengan sasaran yang

ingin dicapai termasuk program prioritas dari Desa berdasarkan RPJMDesa dan

RKP Desa.

Pagu sementara tersebut akan menjadi pagu definitif setelah rancangan peraturan desa

tentang APBDesa disepakati bersama antara Perbekel dengan BPD serta rancangan

peraturan Desa tentang APBDesa tersebut ditetapkan oleh Perbekel menjadi peraturan

desa tentang APBDesa.

(3). Alokasi belanja desa dalam APBDesa digunakan untuk pelaksanaan urusan

pemerintahan desa. Belanja dituangkan dalam bentuk program dan kegiatan, yang

manfaat capaian kinerjanya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dalam rangka

peningkatan kualitas pelayanan publik dan keberpihakan pemerintah desa kepada

kepentingan publik. Penyusunan anggaran belanja untuk setiap program dan kegiatan

memperhatikan harga pasar yang berlaku dan digunakan sebagai dasar penyusunan

Rencana Anggaran Biaya (RAB) Desa.

Page 11: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-8-

(4). Program dan kegiatan yang akan dituangkan dalam APBDesa, dikelompokkan dalam 4

(empat) bidang yaitu :

a. Bidang penyelenggaraan pemerintahan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

antara lain:

1. penetapan dan penegasan batas Desa;

2. pendataan Desa;

3. penyusunan tata ruang Desa;

4. penyelenggaraan musyawarah Desa;

5. pengelolaan informasi Desa;

6. penyelenggaraan perencanaan Desa;

7. penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa;

8. penyelenggaraan kerjasama antar Desa;

9. pembangunan sarana dan prasarana kantor Desa; dan

10. kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.

b. Bidang pelaksanaan pembangunan Desa antara lain:

1. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrasruktur dan lingkungan

Desa antara lain:

a). tambatan perahu;

b). jalan pemukiman;

c). jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian;

d). pembangkit listrik tenaga mikrohidro ;

e). lingkungan permukiman masyarakat Desa; dan

f). infrastruktur Desa lainnya sesuai kondisi Desa.

2. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan

antara lain:

a). air bersih berskala Desa;

b). sanitasi lingkungan;

c). pelayanan kesehatan Desa seperti posyandu; dan

d). sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa.

3. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

pendidikan dan kebudayaan antara lain:

a). taman bacaan masyarakat;

b). pendidikan anak usia dini;

c). balai pelatihan/kegiatan belajar masyarakat;

d). pengembangan dan pembinaan sanggar seni; dan

e). sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan lainnya sesuai kondisi

Desa.

4. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan, pemanfaatan

dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi antara lain:

a). pasar Desa;

b). pembentukan dan pengembangan BUM Desa;

c). penguatan permodalan BUM Desa;

d). pembibitan tanaman pangan;

e). penggilingan padi;

f). lumbung Desa;

g). pembukaan lahan pertanian;

h). pengelolaan usaha hutan Desa;

i). kolam ikan dan pembenihan ikan;

j). kapal penangkap ikan;

k). cold storage (gudang pendingin);

l). tempat pelelangan ikan;

m). tambak garam;

n). kandang ternak;

o). instalasi biogas;

p). mesin pakan ternak;

Page 12: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-9-

q). sarana dan prasarana ekonomi lainnya sesuai kondisi Desa.

5. pelestarian lingkungan hidup antara lain:

a). penghijauan;

b). pembuatan terasering;

c). pemeliharaan hutan bakau;

d). perlindungan mata air;

e). pembersihan daerah aliran sungai;

f). perlindungan terumbu karang; dan

g). kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.

c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan antara lain:

1. pembinaan lembaga kemasyarakatan;

2. penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban;

3. pembinaan kerukunan umat beragama;

4. pengadaan sarana dan prasarana olah raga;

5. pembinaan lembaga adat;

6. pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat; dan

7. kegiatan lain sesuai kondisi Desa.

d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat antara lain:

1. pelatihan usaha ekonomi, pertanian, perikanan dan perdagangan;

2. pelatihan teknologi tepat guna;

3. pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan bagi kepala Desa, perangkat Desa,

dan Badan Pemusyawaratan Desa;

4. peningkatan kapasitas masyarakat, antara lain:

a). kader pemberdayaan masyarakat Desa;

b). kelompok usaha ekonomi produktif;

c). kelompok perempuan,

d). kelompok tani,

e). kelompok masyarakat miskin,

f). kelompok nelayan,

g). kelompok pengrajin,

h). kelompok pemerhati dan perlindungan anak,

i). kelompok pemuda;dan

j). kelompok lain sesuai kondisi Desa.

(5). Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa harus memperhatikan:

a. Anggaran belanja desa dibatasi maksimum sama dengan anggaran belanja desa

dalam Perubahan APBDesa Tahun Anggaran 2015 atau APBDesa Tahun

Anggaran 2015 apabila tidak ada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015.

b. Belanja desa diprioritaskan untuk mendanai belanja yang bersifat mengikat dan

belanja yang bersifat wajib untuk terjaminnya kelangsungan pemenuhan

pelayanan dasar masyarakat sesuai dengan kebutuhan Tahun Anggaran 2016.

c. Pelampauan batas tertinggi dari jumlah belanja hanya diperkenankan apabila ada

kebijakan Pemerintah Daerah untuk kenaikan Penghasilan tetap (nafkah) dan

tunjangan Perbekel dan Perangkat desa serta peningkatan jumlah pendapatan desa.

(6). Perubahan APBDesa Tahun Anggaran 2016 harus dilakukan setelah penetapan

Peraturan Desa tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa Tahun Anggaran

2015 dan laporan semester pertama pelaksanaan APBDesa Tahun Anggaran 2016.

(7). Dalam Perubahan APBDesa Tahun Anggaran 2016, pemerintah desa tidak

diperkenankan untuk menganggarkan program dan kegiatan apabila dari aspek waktu

dan tahapan pelaksanaan kegiatan tersebut diperkirakan tidak selesai sampai dengan

akhir Tahun Anggaran 2016.

Page 13: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-10-

(9). Dalam hal Perbekel berhalangan tetap, maka pejabat yang ditunjuk oleh pejabat yang

berwenang selaku penjabat/pelaksana tugas perbekel menyampaikan rancangan

peraturan desa tentang APBDesa/Perubahan APBDesa kepada BPD.

(10). Rancangan peraturan desa tentang APBDesa dan rancangan peraturan desa tentang

Perubahan APBDesa sebelum ditetapkan menjadi peraturan desa harus dilakukan

evaluasi oleh Tim Evaluasi Kabupaten.

(11). Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) harus melakukan penyempurnaan atas

rancangan peraturan Desa tentang APBDesa atau perubahan APBDesa berdasarkan

hasil evaluasi terhadap rancangan peraturan desa tentang APBDesa atau perubahan

APBDesa paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah hasil evaluasi diterima. Hasil

penyempurnaan tersebut ditetapkan dalam Keputusan BPD dan menjadi dasar bagi

Perbekel untuk menetapkan peraturan desa tentang APBDesa atau perubahan

APBDesa.

V. HAL-HAL KHUSUS LAINNYA

Pemerintah Desa dalam menyusun APBDesa Tahun Anggaran 2016, selain memperhatikan

kebijakan dan teknis penyusunan APBDesa, juga memperhatikan hal-hal khusus, antara

lain sebagai berikut:

1. Hasil penerimaan dana penyisihan pajak daerah dan retribusi daerah kepada desa,

dialokasikan untuk pemberdayaan masyarakat, menggali potensi pendapatan desa,

pelestarian adat budaya Daerah serta pembangunan dan/atau pemeliharaan jalan serta

peningkatan moda dan sarana umum.

2. Dalam rangka menunjang penyelenggaraan pemerintahan desa dan menjalin koordinasi

yang intensif antara Pemerintah Desa dengan Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga

Adat, pemerintah desa melakukan pembinaan secara intensif melalui fasilitasi dan

dukungan pendanaan melalui pemberian honor/santunan kepada Bendesa Adat, Kelian

Banjar Adat, Pekaseh dan Pangliman, kegiatan bimbingan teknis kepada Lembaga

Kemasyarakatan dan Lembaga Adat yang diatur sesuai dengan kemampuan keuangan

desa dengan mempertimbangkan asas kepatutan, keadilan dan kewajaran.

3. Dalam rangka meningkatkan efisiensi anggaran desa, penganggaran honorarium bagi

Perangkat Desa dan Non Perangkat Desa memperhatikan asas kepatutan, kewajaran

dan rasionalitas dalam pencapaian sasaran program dan kegiatan sesuai dengan

kebutuhan dan waktu pelaksanaan kegiatan dalam rangka mencapai target kinerja

kegiatan dimaksud. Berkaitan dengan hal tersebut, pemberian honorarium bagi

Perangkat Desa dan Non Perangkat Desa dibatasi dan hanya didasarkan pada

pertimbangan bahwa keberadaan Perangkat Desa dan Non Perangkat Desa dalam

kegiatan benar-benar memiliki peranan dan kontribusi nyata terhadap efektifitas

pelaksanaan kegiatan dimaksud. Dalam satu kegiatan tidak diperkenankan hanya

diuraikan ke dalam jenis belanja barang/jasa, obyek belanja honorarium dan rincian

obyek belanja honorarium Non Perangkat Desa tetapi diuraikan sesuai dengan jenis,

obyek dan rincian obyek belanja berdasarkan kebutuhan untuk satu kegiatan. Besaran

honorarium bagi Perangkat Desa dan Non Perangkat Desa dalam kegiatan, termasuk

honorarium narasumber/tenaga ahli dari luar instansi pelaksana kegiatan ditetapkan

dengan keputusan perbekel.

4. Penyediaan dana pendamping atau sebutan lainnya hanya diperkenankan untuk

kegiatan yang telah diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan, seperti dalam

rangka mendukung efektifitas implementasi program penanggulangan kemiskinan

sepanjang dipersyaratkan dana pendamping dari APBDesa.

Page 14: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-11-

5. Belanja Tidak Terduga yang akan digunakan untuk mendanai tanggap darurat,

penanggulangan bencana alam dan/atau bencana sosial serta kejadian luar biasa (KLB),

dilakukan dengan cara:

a. Perbekel menetapkan kegiatan yang akan didanai dari belanja tidak terduga dengan

keputusan Perbekel dan diberitahukan kepada BPD paling lama 1 (satu) bulan

terhitung sejak keputusan dimaksud ditetapkan.

b. Atas dasar keputusan Perbekel tersebut, pelaksana kegiatan yang akan

bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan mengajukan usulan kebutuhan.

c. Perbekel dapat mengambil kebijakan percepatan pencairan dana belanja tidak

terduga untuk mendanai penanganan tanggap darurat yang mekanisme pemberian

dan pertanggungjawabannya diatur dengan Peraturan Perbekel berdasarkan pada

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Dalam rangka memenuhi azas-azas pengelolaan keuangan desa, pemerintah desa

meningkatkan akuntabilitas dan transparansi penggunaan APBDesa dengan menempel

ringkasan APBDesa pada papan pengumuman Desa dan/atau memasukkan dalam web-

site Desa.

7. Penyediaan anggaran untuk perjalanan dinas dilaksanakan melalui penerapan

penganggaran dan pelaksanaan perjalanan dinas berdasarkan prinsip kebutuhan nyata

(ad cost) sekurang-kurangnya untuk pertanggungjawaban biaya transport dan

menghindari adanya penganggaran yang bersifat “paket”. Perjalanan dinas yang

mengikutsertakan non Perangkat Desa diperhitungkan dalam belanja perjalanan dinas.

Tata cara dan standar satuan harga penganggaran perjalanan dinas mengacu pada

ketentuan perjalanan dinas yang ditetapkan dengan Peraturan Perbekel tentang Belanja

Perjalanan Dinas.

8. Berdasarkan Azas Umum Pelaksanaan APBDes yaitu pengeluaran belanja desa

menggunakan prinsip hemat, tidak mewah, efisien dan efektif, pemerintah desa untuk

selektif melaksanakan kegiatan orientasi lapangan atau studi banding keluar daerah dan

lebih memprioritaskan kegiatan dibidang pembangunan, pemberdayaan dan social

kemasyarakatan sesuai kebutuhan dan kemampuan keuangan desa seperti program

pengentasan kemiskinan, program penguatan ekonomi kerakyatan dan infrastruktur

perdesaan.

9. Untuk kebutuhan pendanaan dalam mendukung terlaksananya tugas dan fungsi Tim

Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) desa, pemerintah

desa dapat menganggarkan program dan kegiatan secara fungsional terkait dengan

pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga yang secara teknis operasional ditangani

melalui kepala urusan yang membidangi kesejahteraan rakyat.

10. Pemerintah Desa tidak diperkenankan untuk menganggarkan belanja tali kasih kepada

perangkat desa dan penawaran kepada perangkat yang pensiun dini dengan uang

pesangon, mengingat tidak memiliki dasar hukum yang melandasinya.

11. Peruntukan pendapatan desa yang bersumber dari bagian hasil pajak Daerah dan

retribusi Daerah dialokasikan secara bertahap kepada Desa berdasarkan realisasi

penerimaan hasil pajak Daerah dan retribusi Daerah, Peruntukan pendapatan desa yang

bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dialokasikan kepada Desa sesuai dari

besarnya dana perimbangan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Daerah,

sedangkan peruntukan Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

12. Pemerintah desa mensinergikan penganggaran program dan kegiatan dalam

penyusunan APBDesa Tahun Anggaran 2016 dengan kebijakan Daerah dan Nasional,

antara lain:

a. Program kesetaraan gender, penanggulangan penyalahgunaan Narkotika,

penanggulangan HIV/AIDS, serta penyakit menular lainnya;

Page 15: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-12-

b. Program rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi para lanjut usia dan

pembentukan Komisi Daerah Lanjut Usia (Komda Lansia) sebagaimana

diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan

Lanjut Usia, serta program rehabilitasi dan perlindungan sosial penyandang cacat;

c. Program Penguatan Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa sebagai salah

satu strategi pembangunan desa berbasis data sebagaimana diatur dalam Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Penyusunan dan

Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan; dan

d. Program percepatan penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial.

Pj. BUPATI BADUNG,

ttd.

NYM .HARRY YUDHA SAKA

Page 16: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-15-

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BADUNG

NOMOR : 1 TAHUN 2016

TANGGAL : 4 JANUARI 2016

TENTANG : PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN

ANGGARAN 2016

FORMAT RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG APBDES

TAHUN ANGGARAN 2016 BESERTA RINCIANNYA

PERATURAN DESA ………………..

NOMOR ………… TAHUN …………

TENTANG

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERBEKEL ……………….,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemerintahan

dan pembangunan di Desa, dan sesuai dengan ketentuan Pasal 69 ayat (4)

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, maka Rancangan

Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa harus

mendapatkan evaluasi dari Bupati sebelum ditetapkan menjadi Peraturan

Desa;

b. bahwa berdasarkan hasil Evaluasi/Verifikasi Tim Evaluasi/Verifikasi APB

Desa Kabupaten Badung, sesuai surat Nomor …………….,

tanggal……………………..

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan

b, maka perlu ditetapkan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-

Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa

Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958

Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1665);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme (Lembaran

Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

Page 17: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-16-

3. Undang Undang Nomer 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 244,Tambahan

Lembar Negara Republik Indonesia Nomer 5587 ) sebagaimana telah

diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomer 9 tahun 2015

Tentang perubahan kedua atas Undang Undang Nomer 23 tahun 2014

Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun

2015 Nomor 58, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomer

5679 )

4. Dst……….

Dengan Kesepakatan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

DAN

PERBEKEL

MEMUTUSKAN

Menetapkan : RANCANGAN PERATURAN DESA ................ TENTANG

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN

ANGGARAN ....................

Pasal 1

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ...... dengan rincian sebagai berikut:

1. Pendapatan Desa terdiri dari :

Pendapatan Asli Desa Rp…....................

a. Hasil Usaha

b. Swadaya,Partisipasi dan Gotong Royong Rp…....................

c. Lain-lain Pendapatan Asli Desa Yang Sah Rp…....................

Pendapatan Transfer terdiri dari :

a. Dana Desa Rp…....................

b. Bagian dari hasil Pajak dan Retribusi Daerah Rp…....................

c. Alokasi Dana Desa Rp…....................

d. Bantuan Provinsi Rp…....................

e. Bantuan Kabupaten/Kota Rp…....................

Pendapatan lain-lain

a.Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak Rp….............

Yang tidak mengikat

b.Lain lain pendapatan Desa yang sah Rp…....................

Jumlah pendapatan Rp…....................

Page 18: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-17-

1 Belanja Desa

a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp…..........................

b. Bidang Pembangunan Rp…..........................

c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp…..........................

d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp…..........................

e. Bidang Tak Terduga Rp…..........................

Jumlah Belanja Rp…..........................

Surplus/Defisit Rp…......................

= = = = = = = = = ===

2 Pembiayaan Desa

a. Penerimaan Pembiayaan Rp. …….....................

b. Pengeluaran Pembiayaan Rp. ...........................

Selisih Pembiayaan ( a – b ) Rp……........................

= = = = = = = = = ======

Pasal 2

Uraian lebih lanjut mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagaimana dimaksud

Pasal 1, tercantum dalam lampiran Peraturan Desa ini berupa Rincian Struktur Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa.

Pasal 3

Lampiran-lampiran sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan Desa ini.

Pasal 4

Kepala Desa menetapkan Peraturan Kepala Desa dan/atau Keputusan Kepala Desa guna

pelaksanaan Peraturan Desa ini.

Pasal 5

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dalam

Lembaran Desa dan Berita Desa oleh Sekretaris Desa.

Ditetapkan di ....................

Pada tanggal .....................

PERBEKEL ...................

.........................................

Page 19: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-18-

LAMPIRAN PERATURAN DESA

NOMER........

TAHUN.........

TENTANG :ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA

DESAamat .......ter

ttd

(...............................................)

FORMAT

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

PEMERINTAH DESA…………..

TAHUN ANGGARAN………….

KODE

REKENING URAIAN ANGGARAN

(Rp.)

KETERANG

AN

1 2 3 4

1 PENDAPATAN

1 1 Pendapatan Asli Desa

1 1 1 Hasil Usaha

1 1 2 Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong

1 1 3 Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang sah

1 2 Pendapatan Transfer

1 2 1 Dana Desa

1 2 2 Bagian dari hasil pajak &retribusi daerah

kabupaten/ kota

1 2 3 Alokasi Dana Desa

1 2 4 Bantuan Keuangan

1 2 4 1 Bantuan Provinsi

1 2 4 2 Bantuan Kabupaten / Kota

1 3 Pendapatan Lain lain

1 3 1 Hibah dan Sumbangan dari pihak ke-3 yang

tidak mengikat

1 3 2 Lain-lain Pendapatan Desa yang sah

JUMLAH PENDAPATAN

2 BELANJA

2 1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa

2 1 1 Penghasilan Tetap dan Tunjangan

2 1 1 1 Belanja Pegawai:

- Penghasilan Tetap Kepala Desa dan

Perangkat

- Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat

- Tunjangan BPD

2 1 2 Operasional Perkantoran

2 1 2 2 Belanja Barang dan Jasa

- Alat Tulis Kantor

- Benda POS

Page 20: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-19-

- Pakaian Dinas dan Atribut

- Pakaian Dinas

- Alat dan Bahan Kebersihan

- Perjalanan Dinas

- Pemeliharaan

- Air, Listrik,dasn Telepon

- Honor

- dst…………………..

2 1 2 3 Belanja Modal

- Komputer

- Meja dan Kursi

- Mesin TIK

- dst……………………..

2 1 3 Operasional BPD

2 1 3 2 Belanja Barang dan Jasa

- ATK

- Penggandaan

- Konsumsi Rapat

- dst ………………………….

2 1 4 Operasional RT/ RW

2 1 4 2 Belanja Barang dan Jasa

- ATK

- Penggandaan

- Konsumsi Rapat

- dst ………………………….

2 2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa

2 2 1 Perbaikan Saluran Irigasi

2 2 1 2 Belanja Barang dan jasa

- Upah Kerja

- Honor

- dst………………..

2 2 1 3 Belanja Modal

- Semen

- Material

- dst…………

2 2 2 Pengaspalan jalan desa

2 2 2 2 Belanja Barang dan Jasa :

- Upah Kerja

- Honor

- dst…………………………………..

2 2 2 3 Belanja Modal:

- Aspal

- Pasir

- dst ……………

2 2 3 Kegiatan……………………………

Page 21: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-20-

2 3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

2 3 1 Kegiatan Pembinaan Ketentraman dan

Ketertiban

2 3 1 2 Belanja Barang dan Jasa:

- Honor Pelatih

- Konsumsi

- Bahan Pelatihan

- dst…………………

2 3 2 Kegiatan…………………….

2 4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat

2 4 1 Kegiatan Pelatihan Kepala Desa dan

Perangkat

2 4 1 2 Belanja Barang dan Jasa:

- Honor pelatih

- Konsumsi

- Bahan pelatihan

- dst…………………

2 4 2 Kegiatan………………………..

2 5 Bidang Tak Terduga

2 5 1 Kegiatan Kejadian Luar Biasa

2 5 1 2 Belanja Barang dan Jasa:

- Honor tim

- Konsumsi

- Obat-obatan

- dst……………………

2 5 2 Kegiatan………………………

JUMLAH BELANJA

SURPLUS / DEFISIT

3 PEMBIAYAAN

3 1 Penerimaan Pembiayaan

3 1 1 SILPA

3 1 2 Pencairan Dana Cadangan

3 1 3 Hasil Kekayaan Desa Yang dipisahkan

JUMLAH ( RP )

3 2 Pengeluaran Pembiayaan

3 2 1 Pembentukan Dana Cadangan

3 2 2 Penyertaan Modal Desa

JUMLAH ( RP )

DISETUJUI OLEH

PERBEKEL ………………………

TTD

(……………………………….)

Page 22: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-21-

A. format Rencana Anggaran Biaya (RAB)

RENCANA ANGGARAN BIAYA

DESA …………………… KECAMATAN …………………………….

TAHUN ANGGARAN ................

1. Bidang : ..............................

2. Kegiatan : ..............................

3. Waktu Pelaksanaan :

Rincian Pendanaan :

NO. URAIAN VOLUME HARGA

SATUAN

(Rp.)

JUMLAH

(Rp.)

1 2 3 4 5

JUMLAH (Rp.)

Disetujui/mengesahkan

Perbekel

……………………………………

................., tanggal ………………….

Pelaksana Kegiatan

…………………………………….

Cara pengisian :

1. Bidang diisi dengan kode rekening berdasarkan klasifikasi kelompok belanja desa.

2. Kegiatan diisi dengan kode rekening sesuai dengan urutan kegiatan dalam APBDesa.

3. kolom 1 diisi dengan nomor urut

4. kolom 2 diisi dengan uraian berupa rincian kebutuhan dalam kegiatan.

5. kolom 3 diisi dengan volume dapat berupa jumlah orang/barang.

6. kolom 4 diisi dengan harga satuan yang merupakan besaran untuk membayar orang/barang

7. kolom 5 diisi dengan jumlah perkalian antara kolom 3 dengan kolom 4.

Page 23: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-22-

B. FORMAT BUKU KAS PEMBANTU KEGIATAN

BUKU KAS PEMBANTU KEGIATAN

DESA……………….. KECAMATAN…………………..

TAHUN ANGGARAN…………………………………….

1. Bidang :

2. Kegiatan :

No. Tanggal Uraian

Penerimaan (Rp.)

Nomor

Bukti

Pengeluaran(Rp.) Jumlah

Pengembalian ke

Bendahara

Saldo Kas

(Rp.) Dari Bendahara Swadaya

Masyarakat

Belanja

Barang dan

Jasa

Belanja

Modal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pindahan Jumlah dari halaman

sebelumnya

Jumlah

Total Penerimaan Total Pengeluaran

Total Pengeluaran + Saldo Kas

Desa………………..

…….,Tanggal……

Pelaksana Kegiatan

Cara pengisian:

1. Bidang diisi berdasarkan klasifikasi kelompok.

2. Kegiatan diisi sesuai dengan yang ditetapkan dalam APBDesa.

3. Kolom 1 diisi dengan nomor urut.

4. Kolom 2 diisi dengan tanggal transaksi.

5. Kolom 3 diisi dengan uraian transaksi.

6. Kolom 4 diisi dengan jumlah rupiah yang diterima bendahara.

7. Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah yang diterima dari masyarakat.

8. Kolom 6 diisi dengan nomor bukti transaksi.

9. Kolom 7 diisi dengan jenis pengeluaran belanja barang dan jasa.

10. Kolom 8 diisi dengan jenis pengeluaran belanja modal.

11. Kolom 9 diisi dengan jumlah rupiah yang dikembalikan kepada bendahara.

12. Kolom 10 diisi dengan jumlah saldo kas dalam rupiah.

Page 24: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-23-

C. Format Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN ( SPP )

DESA …………………… KECAMATAN …………………………….

TAHUN ANGGARAN ................

1. Bidang : ..............................

2. Kegiatan : ..............................

3. Waktu Pelaksanaan :

Rincian Pendanaan :

NO. URAIAN PAGU

ANGGARAN

PENCAIRAN

S.D. YG

LALU

PERMINTAAN

SEKARANG

JUMLAH

SAMPAI

SAAT INI

SISA

DANA

(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

JUMLAH

Telah dilakukan verifikasi

Sekretaris Desa

……………………………………

................., tanggal ………………….

Pelaksana Kegiatan

…………………………………….

Setujui untuk dibayarkan

Perbekel

……………………………………

Telah dibayar lunas

Bendahara

…………………………………….

Petunjuk pengisian:

1. Bidang diisi dengan kode rekening berdasarkan klasifikasi kelompok belanja desa.

2. Kegiatan diisi dengan kode rekening sesuai dengan urutan kegiatan dalam APBDesa.

3. Kolom 1 dengan nomor urut.

4. Kolom 2 diisi dengan rincian penggunaan dana sesuai rencana kegiatan.

5. Kolom 3 diisi dengan rincian pagu dana sesuai dengan rencana kegiatan.

6. Kolom 4 diisi dengan rincian jumlah anggaran yang telah dibayar sebelumnya.

7. Kolom 5 diisi dengan rincian yang dimintakan untuk dibayar.

8. Kolom 6 diisi dengan jumlah permintaan dana sampai saat ini.

9. Kolom 7 disi dengan sisa anggaran.

Page 25: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-24-

D. Format Pernyataan Tanggungjawab Belanja

PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB BELANJA

DESA …………………… KECAMATAN …………………………….

TAHUN ANGGARAN ................

1. Bidang : ..............................

2. Kegiatan : ..............................

NO. PENERIMA URAIAN JUMLAH

(Rp.)

1 2 3 4

JUMLAH (Rp.)

Bukti-bukti pengeluaran atau belanja tersebut diatas sebagai terlampir, untuk kelengkapan

administrasi dan pemerikasaan sesuai peraturan perundang-undangan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

............................,tanggal ..................................

Pelaksana Kegiatan

..........................................................

Cara pengisian:

1. Bidang diisi dengan kode rekening berdasarkan klasifikasi kelompok belanja desa.

2. Kegiatan diisi dengan kode rekening sesuai dengan urutan kegiatan dalam APBDesa

3. Kolom 1 diisi dengan nomor urut

4. Kolom 2 diisi dengan penerima pembayaran yang ada di bukti belanja

5. Kolom 3 diisi dengan uraian keperluan belanja

6. kolom 4 diisi dengan jumlah belanja

7. baris jumlah diisi jumlah keseluruhan

Page 26: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-25-

E. Format Penatausahaan 1. Buku Kas Umum

BUKU KAS UMUM

DESA …………………… KECAMATAN …………………………….

TAHUN ANGGARAN .......................

No. Tgl. KODE REKENING URAIAN

PENERIMAAN

(Rp.)

PENGELUARAN

(Rp.)

NO BUKTI

JUMLAH

PENGELUARAN

KOMULATIF

SALDO

1 2 3 4 5 6 7 8 9

JUMLAH Rp. Rp.

……………., tanggal …………………

MENGETAHUI BENDAHARA DESA,

PERBEKEL,

………………………………….. ………………………….

Cara Pengisian :

Kolom 1diisi dengan nomor urut penerima kas atau pengeluaran kas

Kolom 2 diisi dengan tanggal penerimaan kas atau pengeluaran kas

Kolom 3 diisi dengan kode rekening penerimaan kas atau pengeluaran kas

Kolom 4 diisi dengan uraian transaksi penerimaan kas atau pengeluaran kas

Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah penerimaan kas

Kolom 6 diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran kas

Kolom 7 diisi dengan nomor bukti transaksi

Kolom 8 diisi dengan penjumlahan komulatif pengeluaran kas

Kolom 9 diisi dengan saldo kas.

Catatan :

sebelum ditandatangani Kepala Desa wajib di periksa dan di paraf oleh Sekretaris Desa.

Page 27: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-26-

2. Buku Kas Pembantu Pajak

BUKU KAS PEMBANTU PAJAK

DESA …………………… KECAMATAN …………………………….

TAHUN ANGGARAN ........

No. TANGGAL URAIAN PEMOTONGAN

(Rp.)

PENYETORAN

(Rp.)

SALDO

(Rp.)

1 2 3 4 5

JUMLAH

……………., tanggal …………………

MENGETAHUI BENDAHARA DESA,

PERBEKEL

…………………… ………………………….

Cara Pengisian :

Kolom 1diisi dengan nomor urut penerimaan atau pengeluaran kas pengeluaran

Kolom 2 diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran kas pengeluaran

Kolom 3 diisi dengan uraian penerimaan kas atau pengeluaran kas

Kolom 4 diisi dengan jumlah rupiah penerimaan kas.

Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran kas.

Kolom 6 diisi dengan saldo buku kas bendahara.

Page 28: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-27-

3. Buku Bank Desa

BUKU BANK DESA

DESA …………………… KECAMATAN …………………………….

TAHUN ANGGARAN .........

BULAN :

BANK CABANG :

REK. NO. :

No. TANGGAL

TRANSAKSI

URAIAN

TRANSAKSI BUKTI TRANSAKSI

PEMASUKAN PENGELUARAN

SALDO SETORAN

(Rp.)

BUNGA BANK

(Rp.)

PENARIKAN

(Rp.)

PAJAK

(Rp.)

BIAYA

ADMINISTRASI

(Rp.)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

TOTAL TRANSAKSI BULAN INI

TOTAL TRANSAKSI KUMULATIF

………., tanggal …………………

MENGETAHUI BENDAHARA DESA,

PERBEKEL

………………………………….. ………………………….

Cara Pengisian :

Kolom 1diisi dengan nomor urut pemasukan dan pengeluarandengan Bank.

Kolom 2 diisi dengan tanggal transaksi Bank.

Kolom 3 diisi dengan uraian transaksipemasukan dan pengeluaran.

Kolom 4 diisi dengan bukti transaksi.

Kolom 5 diisi dengan pemasukan jumlah setoran.

Kolom 6 diisi dengan pemasukan jumlah bunga bank..

Kolom 7 diisi dengan pengeluaran jumlah penarikan.

Kolom 8 diisi dengan pengeluaran jumlah pajak.

Kolom 9 diisi dengan pengeluaran biaya administrasi.

Kolom 10 diisi dengan saldo Bank.

Page 29: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-28-

F. Format Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

1. Laporan Realisasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (Semester

Pertama)

LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

SEMESTER PERTAMA

PEMERINTAH DESA…………..

TAHUN ANGGARAN………….

KODE

REKENIN

G

URAIAN

JUMLAH

ANGGARAN

(Rp.)

JUMLAH

REALISASI

(Rp.)

LEBIH/

KURANG

(Rp.)

KET.

1 2 3 4

1 PENDAPATAN

1 1 Pendapatan Asli Desa

1 1 1 Hasil Usaha

1 1 2 Swadaya, Partisipasi dan

Gotong Royong

1 1 3 Lain-lain Pendapatan Asli Desa

yang sah

1 2 Pendapatan Transfer

1 2 1 Dana Desa

1 2 2 Bagian dari hasil pajak

&retribusi daerah kabupaten/

kota

1 2 3 Alokasi Dana Desa

1 2 4 Bantuan Keuangan

1 2 4 1 Bantuan Provinsi

1 2 4 2 Bantuan Kabupaten / Kota

1 3 Pendapatan Lain lain

1 3 1 Hibah dan Sumbangan dari

pihak ke-3 yang tidak mengikat

1 3 2 Lain-lain Pendapatan Desa

yang sah

JUMLAH PENDAPATAN

2 BELANJA

2 1 Bidang Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa

2 1 1 Penghasilan Tetap dan

Tunjangan

2 1 1 1 Belanja Pegawai:

- Penghasilan Tetap Kepala

Desa dan Perangkat

- Tunjangan Kepala Desa dan

Perangkat

- Tunjangan BPD

2 1 2 Operasional Perkantoran

2 1 2 2 Belanja Barang dan Jasa

- Alat Tulis Kantor

- Benda POS

- Pakaian Dinas dan Atribut

Page 30: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-29-

- Pakaian Dinas

- Alat dan Bahan Kebersihan

- Perjalanan Dinas

- Pemeliharaan

- Air, Listrik,dasn Telepon

- Honor

- dst…………………..

2 1 2 3 Belanja Modal

- Komputer

- Meja dan Kursi

- Mesin TIK

- dst……………………..

2 1 3 Operasional BPD

2 1 3 2 Belanja Barang dan Jasa

- ATK

- Penggandaan

- Konsumsi Rapat

- dst …………………….

2 1 4 Operasional RT/ RW

2 1 4 2 Belanja Barang dan Jasa

- ATK

- Penggadaan

- Komsumsi Rapat

- dst ………………………….

2 2 Bidang Pelaksanaan

Pembangunan Desa

2 2 1 Perbaikan Saluran Irigasi

2 2 1 2 Belanja Barang dan jasa

- Upah Kerja

- Honor

- dst………………..

2 2 1 3 Belanja Modal

- Semen

- Material

- dst…………

2 2 2 Pengaspalan jalan desa

2 2 2 2 Belanja Barang dan Jasa :

- Upah Kerja

- Honor

- dst……………………………

……..

2 2 2 3 Belanja Modal:

- Aspal

- Pasir

- dst ……………

2 2 3 Kegiatan………………………

……

2 3 Bidang Pembinaan

Kemasyarakatan

2 3 1 Kegiatan Pembinaan

Ketentraman dan Ketertiban

2 3 1 2 Belanja Barang dan Jasa:

Page 31: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-30-

- Honor Pelatih

- Konsumsi

- Bahan Pelatihan

- dst…………………

2 3 2 Kegiatan…………………….

2 4 Bidang Pemberdayaan

Masyarakat

2 4 1 Kegiatan Pelatihan Kepala

Desa dan Perangkat

2 4 1 2 Belanja Barang dan Jasa:

- Honor pelatih

- Konsumsi

- Bahan pelatihan

- dst…………………

2 4 2 Kegiatan……………………….

.

2 5 Bidang Tak Terduga

2 5 1 Kegiatan Kejadian Luar Biasa

2 5 1 2 Belanja Barang dan Jasa:

- Honor tim

- Konsumsi

- Obat-obatan

- dst……………………

2 5 2 Kegiatan…………………

JUMLAH BELANJA

SURPLUS / DEFISIT

3 PEMBIAYAAN

3 1 Penerimaan Pembiayaan

3 1 1 SILPA

3 1 2 Pencairan Dana Cadangan

3 1 3 Hasil Kekayaan Desa Yang di

pisahkan

JUMLAH ( RP )

3 2 Pengeluaran Pembiayaan

3 2 1 Pembentukan Dana Cadangan

3 2 2 Penyertaan Modal Desa

JUMLAH ( RP )

DISETUJUI OLEH

PERBEKEL ………………………

TTD

(……………………………….)

Page 32: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-31-

2. Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (Semester Akhir

Tahun)

LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN

BELANJA DESA

SEMESTER AKHIR TAHUN

PEMERINTAH DESA…………..

TAHUN ANGGARAN………….

KODE

REKENI

NG

URAIAN

JUMLAH

ANGGARA

N

(Rp.)

JUMLAH

REALISA

SI

(Rp.)

LEBIH/

KURANG

(Rp.)

KET.

1 2 3 4

PINDAHAN SALDO

(SEMESTER PERTAMA )

1 PENDAPATAN

1 1 Pendapatan Asli Desa

1 1 1 Hasil Usaha

1 1 2 Swadaya, Partisipasi dan

Gotong Royong

1 1 3 Lain-lain Pendapatan Asli

Desa yang sah

1 2 Pendapatan Transfer

1 2 1 Dana Desa

1 2 2 Bagian dari hasil pajak

&retribusi daerah kabupaten/

kota

1 2 3 Alokasi Dana Desa

1 2 4 Bantuan Keuangan

1 2 4 1 Bantuan Provinsi

1 2 4 2 Bantuan Kabupaten / Kota

1 3 Pendapatan Lain lain

1 3 1 Hibah dan Sumbangan dari

pihak ke-3 yang tidak

mengikat

1 3 2 Lain-lain Pendapatan Desa

yang sah

JUMLAH PENDAPATAN

2 BELANJA

2 1 Bidang Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa

2 1 1 Penghasilan Tetap dan

Tunjangan

2 1 1 1 Belanja Pegawai:

- Penghasilan Tetap Kepala

Desa dan Perangkat

- Tunjangan Kepala Desa dan

Perangkat

- Tunjangan BPD

Page 33: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-32-

2 1 2 Operasional Perkantoran

2 1 2 2 Belanja Barang dan Jasa

- Alat Tulis Kantor

- Benda POS

- Pakaian Dinas dfan Atribut

- Pakaian Dinas

- Alat dan Bahan Kebersihan

- Perjalanan Dinas

- Pemeliharaan

- Air, Listrik,dasn Telepon

- Honor

- dst…………………..

2 1 2 3 Belanja Modal

- Komputer

- Meja dan Kursi

- Mesin TIK

- dst……………………..

2 1 3 Operasional BPD

2 1 3 2 Belanja Barang dan Jasa

- ATK

- Penggandaan

- Konsumsi Rapat

- dst …………………….

2 1 4 Operasional RT/ RW

2 1 4 2 Belanja Barang dan Jasa

- ATK

- Penggadaan

- Konsumsi Rapat

- dst ………………………….

2 2 Bidang Pelaksanaan

Pembangunan Desa

2 2 1 Perbaikan Saluran Irigasi

2 2 1 2 Belanja Barang dan jasa

- Upah Kerja

- Honor

- dst………………..

2 2 1 3 Belanja Modal

- Semen

- Material

- dst…………

2 2 2 Pengaspalan jalan desa

2 2 2 2 Belanja Barang dan Jasa :

- Upah Kerja

- Honor

- dst…………………………

………..

2 2 2 3 Belanja Modal:

- Aspal

- Pasir

- dst ……………

2 2 3 Kegiatan………..........

Page 34: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-33-

2 3 Bidang Pembinaan

Kemasyarakatan

2 3 1 Kegiatan Pembinaan

Ketentraman dan Ketertiban

2 3 1 2 Belanja Barang dan Jasa:

- Honor Pelatih

- Konsumsi

- Bahan Pelatihan

- dst…………………

2 3 2 Kegiatan………………….

2 4 Bidang Pemberdayaan

Masyarakat

2 4 1 Kegiatan Pelatihan Kepala

Desa dan Perangkat

2 4 1 2 Belanja Barang dan Jasa:

- Honor pelatih

- Konsumsi

- Bahan pelatihan

- dst…………………

2 4 2 Kegiatan………………..

2 5 Bidang Tak Terduga

2 5 1 Kegiatan Kejadian Luar Biasa

2 5 1 2 Belanja Barang dan Jasa:

- Honor tim

- Konsumsi

- Obat-obatan

- dst……………………

2 5 2 Kegiatan…………………

JUMLAH BELANJA

SURPLUS / DEFISIT

3 PEMBIAYAAN

3 1 Penerimaan Pembiayaan

3 1 1 SILPA

3 1 2 Pencairan Dana Cadangan

3 1 3 Hasil Kekayaan Desa Yang di

pisahkan

JUMLAH ( RP )

3 2 Pengeluaran Pembiayaan

3 2 1 Pembentukan Dana Cadangan

3 2 2 Penyertaan Modal Desa

JUMLAH ( RP )

DISETUJUI OLEH

PERBEKEL ………………………

TTD

(……………………………….)

Page 35: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-34-

FORMAT RANCANGAN PERATURAN DESA

TENTANG APBDES PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN DESA ………………..

NOMOR ………… TAHUN …………

TENTANG

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

TAHUN ANGGARAN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERBEKEL ……………….,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan adanya peningkatan pendapatan Desa, perlu

dilakukan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;

b. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemerintahan

dan pembangunan di Desa, dan sesuai dengan ketentuan Pasal 69 ayat (4)

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, maka Rancangan

Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa harus

mendapatkan evaluasi dari Bupati sebelum ditetapkan menjadi Peraturan

Desa;

c. bahwa berdasarkan hasil Evaluasi/Verifikasi Tim Evaluasi/Verifikasi APB

Desa Kabupaten Badung, sesuai surat Nomor …………….,

tanggal……………………..

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

huruf b dan huruf c, maka perlu ditetapkan Peraturan Desa tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Perubahan Tahun Anggaran 2015;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-

Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa

Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958

Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1665);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme (Lembaran

Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

3. Undang Undang Nomer 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 244,Tambahan

Lembar Negara Republik Indonesia Nomer 5587 ) sebagaimana telah

diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomer 9 tahun 2015

Tentang perubahan kedua atas Undang Undang Nomer 23 tahun 2014

Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun

2015 Nomor 58, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomer

5679 )

4. Dst……….

Page 36: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-35-

Dengan Kesepakatan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA…….

MEMUTUSKAN

Menetapkan: PERATURAN DESA TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2016.

Pasal 1.

Jumlah Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APBDes )tahun Anggaran ……

Sebesar Rp……………………….Terdiri dari :

FORMAT

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

PEMERINTAH DESA…………..

TAHUN ANGGARAN………….

KODE

REKENI

NG

URAIAN

ANGGARAN

(Rp.)

KETERANG

AN

1 2 3 4

1 PENDAPATAN

1 1 Pendapatan Asli Desa

1 1 1 Hasil Usaha

1 1 2 Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong

1 1 3 Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang sah

1 2 Pendapatan Transfer

1 2 1 Dana Desa

1 2 2 Bagian dari hasil pajak &retribusi daerah

kabupaten/ kota

1 2 3 Alokasi Dana Desa

1 2 4 Bantuan Keuangan

1 2 4 1 Bantuan Provinsi

1 2 4 2 Bantuan Kabupaten / Kota

1 3 Pendapatan Lain lain

1 3 1 Hibah dan Sumbangan dari pihak ke-3 yang

tidak mengikat

1 3 2 Lain-lain Pendapatan Desa yang sah

JUMLAH PENDAPATAN

2 BELANJA

2 1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

2 1 1 Penghasilan Tetap dan Tunjangan

2 1 1 1 Belanja Pegawai:

- Penghasilan Tetap Kepala Desa dan

Perangkat

- Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat

- Tunjangan BPD

2 1 2 Operasional Perkantoran

2 1 2 2 Belanja Barang dan Jasa

- Alat Tulis Kantor

- Benda POS

Page 37: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-36-

- Pakaian Dinas dfan Atribut

- Pakaian Dinas

- Alat dan Bahan Kebersihan

- Perjalanan Dinas

- Pemeliharaan

- Air, Listrik,dasn Telepon

- Honor

- dst…………………..

2 1 2 3 Belanja Modal

- Komputer

- Meja dan Kursi

- Mesin TIK

- dst……………………..

2 1 3 Operasional BPD

2 1 3 2 Belanja Barang dan Jasa

- ATK

- Penggandaan

- Konsumsi Rapat

- dst ………………………….

2 1 4 Operasional RT/ RW

2 1 4 2 Belanja Barang dan Jasa

- ATK

- Penggandaan

- Konsumsi Rapat

- dst ………………………….

2 2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa

2 2 1 Perbaikan Saluran Irigasi

2 2 1 2 Belanja Barang dan jasa

- Upah Kerja

- Honor

- dst………………..

2 2 1 3 Belanja Modal

- Semen

- Material

- dst…………

2 2 2 Pengaspalan jalan desa

2 2 2 2 Belanja Barang dan Jasa :

- Upah Kerja

- Honor

- dst…………………………………..

2 2 2 3 Belanja Modal:

- Aspal

- Pasir

- dst ……………

2 2 3 Kegiatan……………………………

2 3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

2 3 1 Kegiatan Pembinaan Ketentraman dan

Ketertiban

2 3 1 2 Belanja Barang dan Jasa:

- Honor Pelatih

- Konsumsi

Page 38: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-37-

- Bahan Pelatihan

- dst…………………

2 3 2 Kegiatan…………………….

2 4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat

2 4 1 Kegiatan Pelatihan Kepala Desa dan Perangkat

2 4 1 2 Belanja Barang dan Jasa:

- Honor pelatih

- Konsumsi

- Bahan pelatihan

- dst…………………

2 4 2 Kegiatan………………………..

2 5 Bidang Tak Terduga

2 5 1 Kegiatan Kejadian Luar Biasa

2 5 1 2 Belanja Barang dan Jasa:

- Honor tim

- Konsumsi

- Obat-obatan

- dst……………………

2 5 2 Kegiatan………………………

JUMLAH BELANJA

SURPLUS / DEFISIT

3 PEMBIAYAAN

3 1 Penerimaan Pembiayaan

3 1 1 SILPA

3 1 2 Pencairan Dana Cadangan

3 1 3 Hasil Kekayaan Desa Yang dipisahkan

JUMLAH ( RP )

3 2 Pengeluaran Pembiayaan

3 2 1 Pembentukan Dana Cadangan

3 2 2 Penyertaan Modal Desa

JUMLAH ( RP )

DISETUJUI OLEH

PERBEKEL ………………………

TTD

(……………………………….)

Page 39: PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_1_2016.pdf · bupati badung . provinsi bali . peraturan bupati badung . nomor 1 tahun 20. 1. 6

-38-

Pasal 2

Rincian lebih lanjut mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APBDes)

Perubahan tahun Anggaran ……sebagai tercantum dalam lampiran Peraturan Desa dan

merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.

Pasal 3

Peraturan Desa ini berlaku pada tanggal diundangkan

Agar setiap orang mengetahuinya,memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini

dengan penempatannya dalam Lembaran Desa………

Ditetapkan di………………

Pada tanggal…………….

PERBEKEL……………

TTD

……………………..

Diundangkan di………………..

Pada tanggal……………………

SEKRETARIS DESA…………….

TTD

LEMBARAN DESA …………KECAMATAN …………KABUPATEN BADUNG

TAHUN…………NOMOR………..

Pj.BUPATI BADUNG,

ttd.

NYM .HARRY YUDHA SAKA