hasil survey kali code

19
Pengelolaan Industri, Energi dan Lingkungan dalam Prespektif Pembangunan Wilayah Studi kasus: Kali Code Yogyakarta Ernastin Maria 13/357497/PTK/09302 Fery Wisnu S 13/357498/PTK/09303 Andri Perdana 13/353874/PTK/09051 Magister Teknik Sistem Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Upload: andri-perdana

Post on 17-Jan-2016

33 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Analisis kali code

TRANSCRIPT

Page 1: Hasil Survey Kali Code

Pengelolaan Industri, Energi dan Lingkungan

dalam Prespektif Pembangunan WilayahStudi kasus: Kali Code Yogyakarta

Ernastin Maria 13/357497/PTK/09302

Fery Wisnu S 13/357498/PTK/09303

Andri Perdana 13/353874/PTK/09051

Magister Teknik Sistem Fakultas Teknik

Universitas Gadjah Mada

2014

Page 2: Hasil Survey Kali Code

Pengelolaan Industri, Energi dan Lingkungan

dalam Prespektif Pembangunan Wilayah

Studi kasus: Kali Code Yogyakarta

A. Profil Kali Code

Lokasi wisata Kali Code terletak di Kelurahan Kota Baru, Kecamatan

Gondokusuman, Yogyakarta. Bantaran Kali Code membujur dari Jembatan Tungkak,

Jembatan Sayidan, Jembatan Juminahan, Jembatan Gondolayu, Jembatan Sarjito,

Jembatan Blunyah, Jembatan Ring Road Utara, Jembatan Dayu, dan Jembatan Plumbon.

Anda dapat menikmati keindahan kali Code dari atas jembatan-jembatan ini, atau Anda

dapat turun ke kampung di bantaran Kali Code untuk melihat Kali Code lebih dekat, atau

untuk berinteraksi dengan warga setempat. Pada malam hari, suasana Kali Code terasa

indah dengan adanya lampu-lampu yang meneranginya.

Sungai Code atau Sungai Boyong (bagian hulu) yang bermata air di kaki Gunung

Merapi ini merupakan salah satu sungai yang memiliki arti yang sangat penting bagi

penduduk provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya daerah yang dilalui oleh

sungai ini. Dengan mata air yang berada di salah satu gunung yang aktif di dunia, mata

airnya dimanfaatkan untuk pengairan persawahan di Sleman dan Bantul serta

dipergunakan juga sebagai sumber air minum.

Dikarenakan sungai ini berasal dari gunung berapi yang sangat aktif, maka sungai

ini seringkali mengalami banjir lahar, atau lebih dikenal dengan banjir yang diakibatkan

oleh gugurnya atau hanyutnya lahar dingin yang mengendap di kubah Gunung Merapi,

sebagai akibat dari hujan yang terjadi di wilayah gunung tersebut. banjir lahar yang dapat

dipastikan akan selalu terjadi apabila endapan lahar yang ada di Gunung Merapi terkena

hujan, sehingga lahar tersebut hanyut dan mengalir melalui sungai code akan

menimbulkan dampak yang sangat besar bagi penduduk di sepanjang bantaran sungai.

Banyak rumah yang rusak atau hanyut terkena terjangan banjir lahar dingin tersebut.

Untuk mengantisipasi datangnya banjir lahar, pemerintah kota telah membuat talud

di sepanjang pinggiran Sungai Code yang ada di wilayah Kota Yogyakarta, dan secara

berkala melakukan pengerukan sungai dengan menggunakan ekskavator.

Bercerita tentang sejarah kali Code, maka tak lepas dari peran seorang budayawan,

Y.B. Mangunwijaya atau yang lebih dikenal dengan Romo Mangun. Pada tahun 1970-an,

Kali Code relatif tidak dapat dimanfaatkan lagi karena dipenuhi sampah rumah tangga.

Page 3: Hasil Survey Kali Code

Karena kepeduliannya yang tinggi terhadap kebersihan lingkungan di Kali Code, maka

Romo Mangun melakukan suatu usaha untuk menciptakan lingkungan Kali Code yang

bersih dan indah sehingga dapat menjadi sebuah alternatif tempat wisata bagi masyarakat

sekitarnya.

Pertama kali, Romo Mangun tinggal di bantaran Kali Code untuk memberi contoh

kepada warga setempat untuk menjaga kali dengan cara tidak membuang sampah di kali.

Hasilnya, sejak saat itu banyak turis lokal hingga mancanegara yang berwisata

mengunjungi Kali Code.  Sepeninggal Romo Mangun, upaya pelestarian Kali Code

diteruskan oleh para pegiat sosial yang tergabung dalam Yayasan Pondok Rakyat.

Yayasan ini juga aktif membangun kampung percontohan seperti Badran, Tungkak,

Kricak, dan Sidomulyo, yang kondisinya sama dengan kampung Kali Code. Organisasi

sosial lainnya yang juga memiliki kepedulian terhadap pemberdayaan Kali Code adalah

Pemerti Code. Pemerintah Kota Yogyakarta juga berpartisipasi dalam program

pemberdayaan Kali code.

B. Kondisi Kali Code

a. Lingkungan

Aliran air di sepanjang Kali Code kondisinya bersih, dimana Kali Code merupakan

salah satu sungai didalam kota terbersih di Indonesia. Hal ini dikarenakan peran

masyarakat yang menjaga kebersihan sungai. Kali Code dimanfaatkan oleh masyarakat

untuk aktivitas sehari-hari seperti air minum yang diambil dari mata air sungai (belik),

unruk mencuci pakaian, memasak, mandi bahkan ada beberapa masyarakat yang

langsung mandi di aliran Kali Code.

Page 4: Hasil Survey Kali Code

Akan tetapi masih ada saluran pembuangan air limbah rumah tangga yang langsung

dibuang ke aliran Kali Code, dimana apabila terus dibiarkan maka akan berpotensi

menimbulkan pencemaran. Selain air limbah rumah tangga, masih ditemukan beberapa

sampah yang ada di aliran Kali Code, hal ini menggagu pemandangan di sekitar Kali

Code.

b. Masyarakat

Meskipun masyarakat yang bermukim di Kali Code beranekaragam, mereka mampu

bekerjasama untuk membuat Lingkungan Kali Code menjadi layak huni baik dari segi

pemukiman maupun aliran Kali Code. Sehingga warga tidak digusur oleh pemerintah

dan dapat tinggal di sekitar wilayah Kali Code dengan nyaman. Masyarakat dan

beberapa instansi pendididkan bekerjasama membuat program-program untuk

kemajuan Kali Code, Seperti:

1. Teras menghadap ke Sungai, dimana dulunya arah rumah yang bervariasi yang

tidak teratur sekarang berubah menjadi ke arah sungai. Hal inidimaksudkan untuk

mengubah persepsi masyarakat yang semula sungai digunakan untuk membuang

sampah dan kotor menjadi hal yang penting untuk dijaga kebersihan dan

kenyamanannya. Dengan demikian muncullah kesadaraan masyarakat untuk selalu

menjaga kebersihan sungai untuk keberlangsungan hidup mereka dan anak cucu

mereka.

Page 5: Hasil Survey Kali Code

2. Pengolahan air bersih dari mata air sungai (belik)

Untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam memperoleh air bersih, maka

masyarakat dengan pemerintah bekerjasama membuat Clean Water Supply .

Dimana Clean Water Supply digunakan untuk mengolah air belik menjadi air

bersih yang bisa digunakan untuk aktivitas rumah tangga.

3. Septictank Komunal yang digunakan oleh warga sebanyak 2 Rt, akan tetapi masih

kendala dalam pengelolaan septictank komunal, yaitu belum dibentuknya

kepengurusan dan pengelolaan secara berkelanjutan.

Page 6: Hasil Survey Kali Code

4. Pengolahan Drinking Water, berasal dari mata air setempat dimana melalui proses

ionisasi dirubah menjadi air bersih yang dapat langsung di konsumsi/diminum, hal

ini bertujuan untuk memberikan air minum yang murah yakni dengan harga

Rp.5000/galon dimana sehari dapat terjual 20-30 galon, uang yang di dapat dari

hasil penjualan digunakan kembali untuk manajemen operasionalnya.

5. Pemilahan Sampah, adanya tempat pemilahan sampah di pemukiman kali Code ini

menunjukan bahwa masyarakat setempat telah sadar akan adanya manfaat yang

dapat diperoleh dari sampah yang mereka buang sehari-hari. Terdapat suatu tempat

yang di jadikan tempat pemilahan sampah, dimana sampah tersebut dipilah-pilah

seperti kertas, plastik, logam dan masih banyak yang lainnya untuk selanjutnya

dikumpulkan dan diangkut oleh truk yang bertugas pengangkut sampah.

6. Festival Kali Code, kegiatan ini bertujuan untuk merubah cara berfikir masyarakat

setempat supaya mereka selalu menjaga kebersihan sungai. Selain itu dengan

adanya Festival Kali Code ini masyarakat umum menjadi tahu akan keberadaan

Kali Code dengan program-program sadar lingkungan, Sehingga masyarakat

umum menjadi terinspirasi dan memiliki kemauan untuk menjaga lingkungan

disekitarnya.

Page 7: Hasil Survey Kali Code

C. Harapan dan Potensi

Dari hasil kunjungan mahasiswa MTS UGM pada Kawasan Kalicode 2 September 2014,

di jembatan Sardjito, membuat mahasiswa berfikir dan muncul sebuah gagasan dalam

pengembangannya untuk masa yang akan datang. Kami mahasiswa MTS yang memiliki 3

konsentrasi dalam perkuliahannya yaitu konsentrasi industri, lingkungan dan energi akan

memberikan usulan pengembangan potensi kawasan kalicode di jembatan sardjito I, sebagai

berikut :

1. Lingkungan

Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk tetap menjaga dan meningkatkan kebersihan

kali Code.

- Perlunya pembentukan pengurus/pengelola septic tank komunal secara berkelanjutan

- Mengoptimalkan kali Code sebagai tempat wisata, dapat dilakukan dengan cara :

Selalu menjaga kebersihan sungai

Melakuan festival, kirab sungai

Melakukan penghijauan di sepanjang pinggiran sungai berupa tanaman hias,

apotik hidup, dll untuk meningkatkan daya tarik bagi pengunjung. Perlunya

penangan bagi limbah cair yang berasal dari limnbah rumah tangga.

Pengolahan limbah cair ini dapat dilakukan dengan beberaopa metode. Metode

dan tahapan proses pengolahan limbah cair yang telah dikembangkan sangat beragam.

Limbah cair dengan kandungan polutan yang berbeda kemungkinan akan

membutuhkan proses pengolahan yang berbeda pula. Proses- proses pengolahan

tersebut dapat diaplikasikan secara keseluruhan, berupa kombinasi beberapa proses

atau hanya salah satu. Proses pengolahan tersebut juga dapat dimodifikasi sesuai

dengan kebutuhan atau faktor finansial. Berikut adalah contoh untuh pengolahan

limbah cair.

Page 8: Hasil Survey Kali Code

1. Pengolahan Primer (Primary Treatment)

Tahap pengolahan primer limbah cair sebagian besar adalah berupa proses pengolahan

secara fisika.

      A.    Penyaringan (Screening)

Pertama, limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan disaring menggunakan

jeruji saring. Metode ini disebut penyaringan.  Metode penyaringan merupakan cara yang

efisien dan murah untuk menyisihkan bahan-bahan padat berukuran besar dari air limbah.

      B.     Pengolahan Awal  (Pretreatment)

Kedua, limbah yang telah disaring kemudian disalurkan kesuatu tangki atau bak yang

berfungsi untuk memisahkan pasir dan partikel padat teruspensi lain yang berukuran

relatif besar. Tangki ini dalam bahasa inggris disebut grit chamber dan cara kerjanya

adalah dengan memperlambat aliran limbah sehingga partikel – partikel pasir jatuh ke

dasar tangki sementara air limbah terus dialirkan untuk proses selanjutnya.

      C.    Pengendapan

Setelah melalui tahap pengolahan awal, limbah cair akan dialirkan ke tangki atau bak

pengendapan. Metode pengendapan adalah metode pengolahan utama dan yang paling

banyak digunakan pada proses pengolahan primer limbah cair. Di    tangki pengendapan,

limbah cair didiamkan agar partikel – partikel padat yang tersuspensi dalam air limbah

dapat mengendap ke dasar tangki. Enadapn partikel tersebut akan membentuk lumpur

yang kemudian akan dipisahkan dari air limbah ke saluran lain untuk diolah lebih lanjut.

Selain metode pengendapan, dikenal juga metode pengapungan (Floation).

      D.    Pengapungan (Floation)

Metode ini efektif digunakan untuk menyingkirkan polutan berupa minyak atau

lemak. Proses pengapungan dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat

menghasilkan gelembung- gelembung udara berukuran kecil (± 30 – 120 mikron).

Gelembung udara tersebut akan membawa partikel –partikel minyak dan lemak ke

permukaan air limbah sehingga kemudian dapat disingkirkan.  

Page 9: Hasil Survey Kali Code

Bila limbah cair hanya mengandung polutan yang telah dapat disingkirkan melalui proses

pengolahan primer, maka limbah cair yang telah mengalami proses pengolahan primer

tersebut dapat langsung dibuang kelingkungan (perairan). Namun, bila limbah tersebut

juga mengandung polutan yang lain yang sulit dihilangkan melalui proses tersebut,

misalnya agen penyebab penyakit atau senyawa organik dan anorganik terlarut, maka

limbah tersebut perlu disalurkan ke proses pengolahan selanjutnya.

2. Pengolahan Sekunder (Secondary  Treatment)

Tahap pengolahan sekunder merupakan proses pengolahan secara biologis, yaitu

dengan melibatkan mikroorganisme yang dapat mengurai/ mendegradasi bahan organik.

Mikroorganisme yang digunakan umumnya adalah bakteri aerob.

Terdapat tiga metode pengolahan secara biologis yang umum digunakan yaitu

metode penyaringan dengan tetesan (trickling filter), metode lumpur aktif (activated

sludge), dan metode kolam perlakuan (treatment ponds / lagoons).

      A.    Metode Trickling Filter

Pada metode ini, bakteri aerob yang digunakan untuk mendegradasi bahan

organik melekat dan tumbuh pada suatu lapisan media kasar, biasanya berupa serpihan

batu atau plastik, dengan dengan ketebalan  ± 1 – 3 m. limbah cair kemudian

disemprotkan ke permukaan media dan dibiarkan merembes melewati media tersebut.

Selama proses perembesan, bahan organik yang terkandung dalam limbah akan

didegradasi oleh bakteri aerob. Setelah merembes sampai ke dasar lapisan media,

limbah akan menetes ke suatu wadah penampung dan kemudian disalurkan ke tangki

pengendapan.

Dalam tangki pengendapan, limbah kembali mengalami proses pengendapan

untuk memisahkan partikel padat tersuspensi dan mikroorganisme dari air limbah.

Endapan yang terbentuk akan mengalami proses pengolahan limbah lebih lanjut,

sedangkan air limbah akan dibuang ke lingkungan atau disalurkan ke proses

pengolahan selanjutnya jika masih diperlukan

      B.     Metode Activated Sludge

Pada metode activated sludge atau lumpur aktif, limbah cair disalurkan ke sebuah

tangki dan didalamnya limbah dicampur dengan lumpur yang kaya akan bakteri aerob.

Proses degradasi berlangsung didalam tangki tersebut selama beberapa jam, dibantu

dengan pemberian gelembung udara aerasi (pemberian oksigen).

Page 10: Hasil Survey Kali Code

Aerasi dapat mempercepat kerja bakteri dalam mendegradasi limbah.

Selanjutnya, limbah disalurkan ke tangki pengendapan untuk mengalami proses

pengendapan, sementara lumpur yang mengandung bakteri disalurkan kembali ke

tangki aerasi. Seperti pada metode trickling filter, limbah yang telah melalui proses ini

dapat dibuang ke lingkungan atau diproses lebih lanjut jika masih dperlukan.

C.   Metode Treatment ponds/ Lagoons

Metode treatment ponds/lagoons atau kolam perlakuan merupakan metode yang

murah namun prosesnya berlangsung relatif lambat. Pada metode ini, limbah cair

ditempatkan dalam kolam-kolam terbuka. Algae yang tumbuh dipermukaan kolam

akan berfotosintesis menghasilkan oksigen.

Oksigen tersebut kemudian digunakan oleh bakteri aero untuk proses

penguraian/degradasi bahan organik dalam limbah. Pada metode ini, terkadang kolam

juga diaerasi. Selama proses degradasi di kolam, limbah juga akan mengalami proses

pengendapan. Setelah limbah terdegradasi dan terbentuk endapan didasar kolam, air

limbah dapat disalurka untuk dibuang ke lingkungan atau diolah lebih lanjut. 

3.     Pengolahan Tersier (Tertiary Treatment)

Pengolahan tersier dilakukan jika setelah pengolahan primer dan sekunder masih

terdapat zat tertentu dalam limbah cair yang dapat berbahaya bagi lingkungan atau

masyarakat. Pengolahan tersier bersifat khusus, artinya pengolahan ini disesuaikan

dengan kandungan zat yang tersisa dalam limbah cair / air limbah. Umunya zat yang tidak

dapat dihilangkan sepenuhnya melalui proses pengolahan primer maupun sekunder

adalah zat-zat anorganik terlarut, seperti nitrat, fosfat, dan garam- garaman. 

Pengolahan tersier sering disebut juga pengolahan lanjutan (advanced treatment).

Pengolahan ini meliputi berbagai rangkaian proses kimia dan fisika. Contoh metode

pengolahan tersier yang dapat digunakan adalah metode saringan pasir, saringan

multimedia, precoal filter, microstaining, vacum filter, penyerapan dengan karbon aktif,

pengurangan besi dan mangan, dan osmosis bolak-balik.

Metode pengolahan tersier jarang diaplikasikan pada fasilitas pengolahan limbah.

Hal ini disebabkan biaya yang diperlukan untuk melakukan proses pengolahan tersier

cenderung tinggi sehingga tidak ekonomis.  

Page 11: Hasil Survey Kali Code

4.     Desinfeksi (Desinfection)

Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh atau mengurangi

mikroorganisme patogen yang ada dalam limbah cair. Meknisme desinfeksi dapat secara

kimia, yaitu dengan menambahkan senyawa/zat tertentu, atau dengan perlakuan fisik.

Dalam menentukan senyawa untuk membunuh mikroorganisme, terdapat beberapa

hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

  Daya racun zat

  Waktu kontak yang diperlukan

  Efektivitas zat

  Kadar dosis yang digunakan  Kadar dosis yang digunakan

  Tidak boleh bersifat toksik terhadap manusia dan hewan

  Tahan terhadap air

  Biayanya murah

Contoh mekanisme desinfeksi pada limbah cair adalah penambahan klorin (klorinasi),

penyinaran dengan ultraviolet(UV), atau dengan ozon (Oз).Proses desinfeksi pada

limbah cair biasanya dilakukan setelah proses pengolahan limbah selesai, yaitu setelah

pengolahan primer, sekunder atau tersier, sebelum limbah dibuang ke lingkungan

2. Industri

Dilihat dari kacamata Industri, hampir tidak ada industri yang aktif di sepanjang Kali

Code. Hal ini dikarenakan aturan pemerintah yang mengharuskan memenuhi peraturan

tertentu untuk mendirikan industri disepanjang sungai yang ada dipertengahan kota. Akan

tetapi sebenarnya Kali Code dapat dimanfaatkan untuk kegiatan bisnis dalam hal ini

Industri. Salah satu industri yang bisa dijalankan adalah industri pariwisata. Ada beberapa

peluang bisnis yang dapat dijalankan dari industri pariwisata Kali Code, Diantaranya:

- Pariwisata Lingkungan

- Pariwisata Air Kali (Arum jeram memakai ban)

- Flying Fox

- Bangi Jumping

- Taman lingkungan sehat

Selain fasilitas industri pariwisataKali Code, ada peluang Industri yang mampu

menunjang industri pariwisata Kali Code. Beberapa Industri yang dapat dikembangkan

guna menunjang industri pariwisata Kali Code diantaranya adalah:

Page 12: Hasil Survey Kali Code

- Industri makanan khas atau oleh-oleh

Industri ini nantinya akan membantu masyarakat sekitar Kali Code untuk menambah

penghasilan mereka sehari-hari. Selain lebih mudah dijalankan, limbah dari industri

ini lebih bisa ditolerir oleh Limgkungan, sehingga tidak akan menggagu lingkungan

kali code.

- Industri Accesoris dan Souvenir

- Mineral Acessorist

3. Energi

Potensi energi yang ada di kawasan kalicode di jembatan sardjito I tidak begitu

banyak. Secara umum, sumber energi yang dihasilkan bisa bersumber dari pemanfaatan

pengelolaan limbah yang dari dari pemukiman warga tersebut. Akan tetapi, walaupun

potensi energy yang dihasilkan kecil, namun dapat memiliki potensi kebermanfaatan yang

besar apabila dilakukan penanganan dan pengelolaan yang sinergis dengan kondisi

masyarakat yang ada.

Berikut potensi energi yang dapat dihasilkan dari kawasan kalicode di jembatan

sardjito I :

Biogas ( dari septitank komunal )

Energi gas metan yang dihasilkan tidak begitu besar,mengingat jumlah warga dan

sumber bahan baku pembuatan gas tidak mudah dikontrol. Hal yang serupa sudah

pernah dilakukan dibeberapa tempat seperti : Masyarakat Gili Trawangan salah satu

objek wisata unggulan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Yayasan Sumber

Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) Lamongan (Jawa Timur ), dan Dusun

Tambak, Desa Begedeng, Kecamatan Warujayeng, Nganjuk ( Lihat link berita :

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/157047-raih-kalpataru-berkat-septic-tank )  

Page 13: Hasil Survey Kali Code

Secara sederhana, proses dari pengelolaan septitank berbasis energi biogas ini

menghasilkan pembuangan berupa air yang lebih bersih dan padatan sebagai pupuk.

Adapun gas metan yang dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai

bahan bakar di dapur untuk memasak dengan cara disalurkan ke rumah rumah

penduduk kembali.

Apabila jumlah produksi gas (biogas) tidak begitu banyak, maka dapat

dimanfaatkan untuk dapur komunal atau sarana memasak di pos ronda

(menghangatkan badan di malam hari dengan makanan dan minuman ) seperti yang

telah dilakukan di Desa Sukunan, Sleman, DIY.

Mikrohidro, PLTMH

Untuk pembangkit ini, tidak berada di lokasi kali code jembatan sardjito I,

melainkan di jembatan sardjito II ( jembatan teknik UGM ). Dengan memanfaatkan

aliran air jatuh yang berdekatan dari jembatan sardjito II, dapat digunakan untuk

menghasilkan listrik yang akan meningkatkan daya tarik wisatawan berbasis ilmiah

datang ke kali code. Listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk menerangi

jembatan pada malam hari dan sepanjang aliran sungai yang akan meningkatkan

nuansa dan menambah nilai estetika dari kali code.