sungai code

15
KUALITAS AIR DI INDONESIA 1. Ci Tarum, Provinsi Jawa Barat (6°59'11" S & 107°35'0" E) Sumber: Google Earth Ci Tarum melintasi 13 wilayah di Provinsi Jawa Barat dengan ±13.000 km 2 , dan memiiki potensi air 13 milyar m 3 /tahun, dan telah dimanfaatkan sebanyak 7,5 milyar m 3 /tahun dengan sumber dari Ci Tarum sebanyak 6 milyar m 3 /tahun, dan sisanya dari sumber air lain. Bila dilihat dari peta di atas, penggunaan lahan di sisi Ci Tarum, lebih banyak didominasi oleh pemukiman dan perindustrian, selain itu juga ada pertanian karena Ci Tarum digunakan sebagai sumber irigasi. Dampak dari adanya penggunaan lahan ini membuat Ci Tarum menjadi tercemar karena limbah-limbah dari rumah tangga, industri dan pertanian langsung masuk ke Ci Tarum tanpa ada pengolahan terlebih dahulu sehingga saat ini Ci Tarum sudah tidak layak digunakan untuk sumber air minum. Bisa dilihat dari tabel kadar BOD sebanyak 10,428 mg O 2 /L yang telah melebihi ambang batas kandungan kadar BOD dalam air. Ini disebabkan karena buangan limbah bahan organik dari limbah domestik rumah tangga. Lalu kadar COD sebanyak 32,14 mg O 2 /L menyatakan juga Ci Tarum telah tercemar COD. Ini disebabkan buangan limbah dari industri di Daerah Aliran Sungai Ci Tarum, yang biasanya industri pengolahan. Dari industri tekstil dan pertanian juga membuat kadar pencemaran bahan kimia di Ci Tarum meningkat. Ci Tarum

Upload: abdula25

Post on 04-Jul-2015

280 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sungai Code

KUALITAS AIR DI INDONESIA

1. Ci Tarum, Provinsi Jawa Barat (6°59'11" S & 107°35'0" E)

Sumber: Google Earth

Ci Tarum melintasi 13 wilayah di Provinsi Jawa Barat dengan ±13.000 km2, dan memiiki potensi air 13 milyar m3/tahun, dan telah dimanfaatkan sebanyak 7,5 milyar m3/tahun dengan sumber dari Ci Tarum sebanyak 6 milyar m3/tahun, dan sisanya dari sumber air lain. Bila dilihat dari peta di atas, penggunaan lahan di sisi Ci Tarum, lebih banyak didominasi oleh pemukiman dan perindustrian, selain itu juga ada pertanian karena Ci Tarum digunakan sebagai sumber irigasi. Dampak dari adanya penggunaan lahan ini membuat Ci Tarum menjadi tercemar karena limbah-limbah dari rumah tangga, industri dan pertanian langsung masuk ke Ci Tarum tanpa ada pengolahan terlebih dahulu sehingga saat ini Ci Tarum sudah tidak layak digunakan untuk sumber air minum. Bisa dilihat dari tabel kadar BOD sebanyak 10,428 mg O2/L yang telah melebihi ambang batas kandungan kadar BOD dalam air. Ini disebabkan karena buangan limbah bahan organik dari limbah domestik rumah tangga. Lalu kadar COD sebanyak 32,14 mg O2/L menyatakan juga Ci Tarum telah tercemar COD. Ini disebabkan buangan limbah dari industri di Daerah Aliran Sungai Ci Tarum, yang biasanya industri pengolahan. Dari industri tekstil dan pertanian juga membuat kadar pencemaran bahan kimia di Ci Tarum meningkat. Ci Tarum menampung ± 280 ton limbah kimia organik setiap hari sehingga tidak heran CI Tarum saat ini semakin tercemar.

Tabel Indikator Pencemaran Kualitas AirBahan Pencemar Angka Kandungan Bahan Pencemar

Calcium (mg Ca/L) 16,47

Cyanide (mg CN/l) 0,01

Fluoride (mg F/L) 0,125

Magnesium (mg Mg/L) 6,71

Pottasium (mg K.L) 4,14

Page 2: Sungai Code

Sodium adsorb (mg {Na/L) 1,14

Chloride (mg Cl/l) 20,49

Sodium disolved ratio (REL.UNIT)

25,33

Sulphate (mg SO4/L) 18,02

BOD (mg O2/L) 10,428

COD (mg O2/L) 32,14

Sumber: www.gemstat.org

2. Ci Manuk, Jawa Barat (6°45'43" S & 108°8'0" E )

Sumber: Google Earth

Ci Manuk membelah Kabupaten Garut dan memiliki 31 anak sungai yang berada di Kabupaten garut. Ci Manuk dimanfaatkan oleh masyarakat untuk irigasi pertanian di Garut, Sumedang, dan Majalengka. Penggunaan lahan di sepanjang Ci Manuk merupakan pertanian. Pencemaran yang terjadi di Ci Manuk akibat adanya pembuangan limbah langsung dari pertanian di Ci Manuk dan limbah itu bisa merupakan pestisida sehingga meningkatkan kadar bahan pencemar kimia terhadap air Ci Manuk. Selain itu, adanya intrusi air laut di hilir Ci Manuk yang mencemarkan air di daerah hilir dan membuat menjadi terasa asin dan berwarna hitam. Pencemaran yang terjadi di Ci Manuk merupakan ulah manusia yang tidak membuang limbah dengan tata cara yang benar.

Tabel Indikator Pencemaran Kualitas AirBahan Pencemar Angka Kandungan Bahan Pencemar

Calcium (mg Ca/L) 18,34

Cyanide (mg CN/l) 0,01

Fluoride (mg F/L)  -

Magnesium (mg Mg/L) 7,35

Pottasium (mg K.L) 3,65

Sodium adsorb (mg {Na/L)  -

Page 3: Sungai Code

Chloride (mg Cl/l) 11,025

Sodium disolved ratio (REL.UNIT)

11,29

Sulphate (mg SO4/L) 13,98

BOD (mg O2/L) 2,96

COD (mg O2/L) 15,95

Sumber: www.gemstat.org

3. Sungai Barito, Kalimantan (3°19'0" S & 114°33'0" E )

Sumber: Google Earth

Sungai Barito merupakan sungai yang melintasi dua Provinsi di Kalimantan, yaitu Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Hulu dari sungai Barito berada di perbatasan pegunungan Muller dan berhilir di Laut Jawa melalui Kalimantan Selatan. Panjang sungai Barito adalah 1500 km. Sungai Barito tercemar logam berat sangat tinggi, ini bisa dilihat dari tabel, air di sungai Barito memiliki kadar klorida sangat tinggi, yaitu 57,56 mgCl/l. Pencemaran klorida ini terjadi karena banyaknya penambangan-penambangan emas dan batu bara di sepanjang sungai Barito, kerusakan hutan, dan alih fungsi lahan menjadi pertanian dan pemukiman membuat pencemaran air di sungai Barito semakin meningkat sehingga air sungai Barito tidak bisa digunakan.

Tabel Indikator Pencemaran Kualitas AirBahan Pencemar Angka Kandungan Bahan Pencemar

Calcium (mg Ca/L) 12,68

Cyanide (mg CN/l) 0,01

Fluoride (mg F/L)  

Magnesium (mg Mg/L) 5,84

Page 4: Sungai Code

Pottasium (mg K.L) 2,02

Sodium adsorb (mg {Na/L)  

Chloride (mg Cl/l) 57,56

Sodium disolved ratio (REL.UNIT)

31,5

Sulphate (mg SO4/L) 18,62

BOD (mg O2/L) 5,46

COD (mg O2/L) 16,48

Sumber: www.gemstat.org

4. Sungai Musi, Sumatera Selatan (3°0'0" S & 104°45'1" E)

Sumber: Google Earth

Sungai Musi yang terletak di Sumatera Selatan ini merupakan salah satu yang terpanjang terkenal di Indonesia. Oleh karena itu, selalu menjadi sorotan terhadap kualitas airnya. Sungai Musi merupakan objek wisata di Sumatera Selatan dan juga sebagai jalur transportasi air. Jelas semua itu membuat sungai Musi terkena ancaman pencemaran air. Bisa dilihat di tabel, pencemaran terbesar dari kadar COD yang mencapai nilai 11,35 mg O2/L, ini disebakan oleh pembuangan limbah dari industri yang ada di sepanjang sungai Musi, dan juga dari transportasi air yang membuang limbah, baik limbah manusia ataupun minyak (jika kapal membawa minyak dan bocor) dapat meningkatkan pencemaran air di sungai Musi. Air di sungai Musi tetap tidak digunakan sebagai air minum walaupun kadar BOD masih tergolong rendah.

Tabel Indikator Pencemaran Kualitas AirBahan Pencemar Angka Kandungan Bahan Pencemar

Calcium (mg Ca/L) 4,37

Cyanide (mg CN/l)  

Page 5: Sungai Code

Fluoride (mg F/L) 0,08

Magnesium (mg Mg/L) 2

Pottasium (mg K.L) 1,26

Sodium adsorb (mg {Na/L) 0,24

Chloride (mg Cl/l) 4,78

Sodium disolved ratio (REL.UNIT)

3,01

Sulphate (mg SO4/L) 4,15

BOD (mg O2/L) 1,59

COD (mg O2/L) 11,35

Sumber: www.gemstat.org

5. Sungai Surabaya (Tawangsari) (7°21'5" S & 112°40'0" E)

Sumber: Google Earth

Sungai Surabaya (Tawang Sari) ini pada beberapa tahun silam digunakan oleh PDAM sebagai sumber air minum, tetapi saat ini sudah tidak digunakan lagi dengan alasan sungai yang sudah keruh, kotor, dan tercemar. Penyebabnya adalah banyaknya pemukiman di sepanjang sungai ini dan juga industri. Bisa dilihat dari tabel, kadar bahan pencemar sangat tinggi dan sudah melewati ambang batas normal kandungan bahan pencemar tersebut dan yang paling tinggi pencemarannya adalah kalsium, yaitu 40,85 mg Ca/l. penyebabnya adalah

Page 6: Sungai Code

pembuangan limbah domestik rumah tangga dan industri yang langsung dibuang ke sungai. Hasilnya sekarang adalah air sungai Surabaya ini tidak dapat lagi digunakan.

Tabel Indikator Pencemaran Kualitas AirBahan Pencemar Angka Kandungan Bahan Pencemar

Calcium (mg Ca/L) 40,85

Cyanide (mg CN/l) 0,01

Fluoride (mg F/L)  

Magnesium (mg Mg/L) 13,58

Pottasium (mg K.L) 5,15

Sodium adsorb (mg {Na/L)  

Chloride (mg Cl/l) 30,56

Sodium disolved ratio (REL.UNIT)

21,86

Sulphate (mg SO4/L) 13,51

BOD (mg O2/L) 8,31

COD (mg O2/L) 22,65

Sumber: www.gemstat.org

6. Ci Liwung, Jawa Barat (6°12'28" S & 106°50'55" E )

Sumber: Google Earth

Page 7: Sungai Code

Ci Liwung merupakan sungai yang menjadi ikon kota Jakarta. Seperti yang kita tahu Ci Liwung merupakan salah satu sungai penyangga di Jakarta untuk kehidupan masyarakatnya di zaman dahulu. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu dan penggunaan lahan di sepanjang Ci Liwung, membuat pencemaran terhadap kualitas air di Ci Liwung tidak terkendali. Bisa dilihat dari tabel, semua kadar bahan pencemar memiliki angka yang sangat tinggi. Itu disebabkan oleh adanya pembuangan limbah rumah tangga, industri, pertanian, perternakan di Ci Liwung tanpa terkendali dan diproses terlebih dahulu. Selain itu, banyaknya masyarakat yang tidak sadar akan lingkungan, seenaknya saja membuang sampah di Ci Liwung sehingga Ci Liwung saat ini menjadi dangkal, bahkan ikan pun tak dapat hidup di Ci Liwung. Padahal pada zaman penjajahan, Ci Liwung termasuk sungai terbersih.

Tabel Indikator Pencemaran Kualitas AirBahan Pencemar Angka Kandungan Bahan Pencemar

Calcium (mg Ca/L) 10,12

Cyanide (mg CN/l) 0,01

Fluoride (mg F/L)  

Magnesium (mg Mg/L) 3,19

Pottasium (mg K.L) 1,59

Sodium adsorb (mg {Na/L)  

Chloride (mg Cl/l) 8,96

Sodium disolved ratio (REL.UNIT)

5,65

Sulphate (mg SO4/L) 3,86

BOD (mg O2/L) 8,05

COD (mg O2/L) 18,57

Sumber: www.gemstat.org

Page 8: Sungai Code

7. Sungai Code, DIY

Sumber: Google Earth

Sungai Code merupakan salah satu sungai yang terkenal di DIY sehingga membuat banyak peneliti ingin mengetahui kualitas airny, ditambah banyaknya perubahan penggunaan lahan di sepanjang sungai Code. Bisa dilihat dari peta, bahwa penggunaan tanah di sepanjang sungai Code merupakan pemukiman sehingga dapat kita ketahui pencemaran yang terjadi akibat adanya limbah domestik rumah tangga yang langsung dibuang ke sungai yang mengakibatkan pencemaran tidak terkendali. Terlihat dari tabel kadar BOD dan COD yang melebihi ambang batas aman. Selain itu, penyebab lainnya adalah masyarakat membuang sampah langsung ke sungai Code.

Kadar BOD Kadar COD

5,91 33,6

Page 9: Sungai Code

8. Sungai Garang, Jawa Tengah (7°56'37" S & 110°24'40" E)

Sumber: Google Earth

Sungai Garang yang terletak di Jawa Tengah ini sebenarnya tidak terlalu tercemar apabila dilihat dari kadar BOD dan COD, tetapi apabila dilihat dari bahan pencemar kimia, seperti fosfat, kalsium, sungai ini telah tercemar karena penggunaan lahan yang telah berubah dari hutan sebagai daerah resapan air menjadi pemukiman, industri, dan pertanian. Limbah dari pertanian yang biasanya dari bahan pestisida dapat meningkatkan kadar bahan pencemar kimia, begitu juga dengan industri, terutama industry yang bergerak di bidang tekstil juga berpengaruh dalam meningkatkan pencemaran di sungai Garang.

Tabel Indikator Pencemaran Kualitas AirBahan Pencemar Angka Kandungan Bahan Pencemar

Calcium (mg Ca/L) 24,11

Cyanide (mg CN/l) 0,01

Fluoride (mg F/L) 0,14

Magnesium (mg Mg/L) 8,41

Pottasium (mg K.L) 4,39

Sodium adsorb (mg {Na/L) 0,91

Chloride (mg Cl/l) 15,26

Sodium disolved ratio (REL.UNIT) 17,61

Sulphate (mg SO4/L) 9,8

Page 10: Sungai Code

BOD (mg O2/L) 2,29

COD (mg O2/L) 10,03

Sumber: www.gemstat.org

9. Sungai Sunter, Jakarta (6°7'48" S & 106°53'39" E)

Sumber: Google Earth

Sungai Sunter yang merupakan salah satu sungai yang membelah kota Jakarta ini, kondisi saat ini juga telah tercemar oleh limbah-limbah dari rumah tangga, dan industri. Itu bisa terlihat dari peta, dimana sangat padat sekali sisi sungai Sunter oleh bangunan-bangunan. Kadar BOD dan COD sungai Sunter sudah melewati ambang batas aman, begitu juga dengan bahan pencemar kimia, seperti klorida, kalsium, dan potassium kadarnya sangat tinggi. Selain itu, sampah-sampah yang dibuang juga menambah pencemaran. Oleh karena itu, air sungai Sunter tidak dapat digunakan untuk sumber air minum.

Tabel Indikator Pencemaran Kualitas AirBahan Pencemar Angka Kandungan Bahan Pencemar

Calcium (mg Ca/L) 16,79

Cyanide (mg CN/l) 0,01

Fluoride (mg F/L) 0,18

Magnesium (mg Mg/L) 4,89

Pottasium (mg K.L) 3,48

Sodium adsorb (mg {Na/L) 1,18

Chloride (mg Cl/l) 13,38

Page 11: Sungai Code

Sodium disolved ratio (REL.UNIT) 16,84

Sulphate (mg SO4/L) 13,44

BOD (mg O2/L) 11,75

COD (mg O2/L) 28,79

Sumber: www.gemstat.org

10. Banjir Kanal, Jakarta (6°5'6" S & 106°52'30" E)

Sumber: Google Earth

Banjir kanal merupakan sungai buatan yang digunakan untuk mengatasi banjir di Jakarta dan juga sebagai sarana transportasi untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Air dari banjir kanal ini masih digunakan untuk sumber air minum oleh salah satu perusahaan air di Jakarta, walaupun sungai ini sudah tergolong dalam air yang tercemar sangat berat. Bisa dilihat dari tabel, kadar bahan pencemarnya sangat tinggi angkanya. Pencemaran ini terjadi karena masyarakat sekitar banjir kanal menjadikan banjir kanal sebagai tempat pembuangan limbah rumah tangga, dan juga tempat pembuangan sampah sehingga banjir kanal tercemar.

Tabel Indikator Pencemaran Kualitas AirBahan Pencemar Angka Kandungan Bahan Pencemar

Calcium (mg Ca/L) 14,42

Cyanide (mg CN/l) 0,01

Fluoride (mg F/L) 0,1

Magnesium (mg Mg/L) 4,48

Pottasium (mg K.L) 3,14

Page 12: Sungai Code

Sodium adsorb (mg {Na/L) 0,54

Chloride (mg Cl/l) 14,9

Sodium disolved ratio (REL.UNIT) 11,9

Sulphate (mg SO4/L) 9,01

BOD (mg O2/L) 10,22

COD (mg O2/L) 21,68

Sumber: www.gemstat.org

Kesimpulan:Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pencemaran kualitas air di Indonesia rata-rata disebabkan oleh manusia yang tidak dapat menjaga lingkungannya dan tidak ada tindak tegas dari pemerintah dalam menindaklanjuti pencemaran air tersebut. Seharusnya pemerintah dan masyarakat membangun kerja sama dalam hal pengolahan limbah sebelum dibuang ke sungai agar pencemaran dapat ditekan dan di Indonesia tidak terjadi kasus krisis air bersih lagi.