hasil penelitian - tangselbaru.com...tangerang selatan √ 8 rumah sakit umum kota tangerang selatan...

HASIL PENELITIAN

UJI KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

PADA PEMERINTAH KOTA TANGERANG

SELATAN

Terselenggara atas kerjasama:

i


PADA PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN

kata pengantar

Informasi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap orang untuk

mengembangankan pribadi dan lingkungan sosialnya. Hak memperoleh informasi

merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri

penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan

penyelenggaraan negara yang baik, itulah yang tertuang dalam konsideran Undang-Undang

Nomor 14 Tahun 2008.

Namun di Kota Tangerang Selatan, khususnya pada Pemerintah Kota Tangerang

Selatan, masih belum terbuka atas informasi publik, untuk itu dibutuhkan peran serta

masyarakat dalam mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan,

efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan.

Lahirnya Sekolah Antikorupsi (Sakti) Tangerang merupakan kegelisahan dari para

pemuda terhadap isu-isu korupsi, buruknya kualitas pelayanan publik, serta kebijakan

pemerintah yang tidak berpihak pada kepentingan publik. bersama Tangerang public

transparency watch (Truth) dan Indonesia Corruption Watch (ICW) maka

diselenggarakanlah Sekolah antikorupsi (Sakti) yang pada tahun ini telah memasuki

angkatan yang ke 3.

Sebagai suatu syarat kelulusan, peserta diwajibkan melakukan Rencana Tindak

Lanjut (RTL), dan RTL kali meneliti tentang “Uji Keterbukaan Informasi Publik di Kota

Tangerang Selatan”, yang dilakukan selama 2 bulan lebih.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan membantu

penelitian ini hingga akhirnya hasil penelitian ini jadi diselesaikan, terkhusus kami

mengucapkan terima kasih kepada:

a. Tim Peneliti, yang telah luar biasa bekerja keras dalam menyelesaikan penelitian ini.

b. Tangerang Public Transparency Watch (Truth), yang telah membantu dan memfasiitasi

kami dalam menyelesaikan penelitian ini.

c. Indonesia Corruption Watch (ICW), yang telah mensupport baik moril maupun materil

terhadap gerakan kami.

Dengan kerendahan hati, kritik dan saran yang konstuktif sangat kami harapkan,

agar kami dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam penelitian ini. Atas perhatian

dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Ahmad Priatna

Divisi Monitoring Pelayanan

Publik Truth

ii



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................ i

PENDAHULUAN ......................................................................1

TUJUAN PENELITIAN ............................................................. 2

METODE PENELITIAN ............................................................. 2

OBJEK PENELITIAN................................................................. 2

HASIL PENELITIAN.................................................................. 4

KESIMPULAN & REKOMENDASI ............................................ 23

TIM PENELITI: AL ABSAR CHENDI VICKY HAFIDZ NURMANSYAH WAHIDIN

KETUA TIM PENELITI

AHMAD PRIATNA

Divisi Monitoring Pelayanan Publik TRUTH

SUPERVISI

SUHENDAR

M. IBNU NOVIT NEANG

ACO ARDIANSYAH


PENDAHULUAN

ak memperoleh informasi

hak secara konstitusional bagi

setiap warga negara sebagaimana

itu di atur dalam Undang

Dasar 1945 Pasal 28 F yang berbunyi:

“Setiap orang berhak untuk berkomunikasi

dan memperoleh informasi untuk

mengembangkan pribadi dan lingkungan

sosialnya, serta berhak untuk mencari,

memperoleh, memiliki, menyimpan,

mengolah, dan menyampaikan informasi

dengan menggunakan segala jenis saluran

yang tersedia”. Hal serupa pun di jelaskan

Dalam Undang-Undang No.39 tahun 1999

pasal 14 yang berisi : “ 1. Setiap

berhak untuk berkomunikasi dan

memperoleh informasi yang diperlukan

untuk mengembangkan pribadi dan

lingkungan sosialnya. 2. Setiap orang

berhak untuk mencari, memperoleh,

memiliki, menyimpan, mengolah, dan

menyampaikan informasi dengan

menggunakan segala jenis sarana

tersedia.” Atas dasar intrumentasi hukum

tersebut sebetulnya sudah jelas tergambar

bahwa hak untuk memperoleh informasi

merupakan hak pokok bagi setiap warga

negara dan negara wajib untuk memenuhi

kebutuhan informasi setiap warga

negaranya. Sebagai suatu hak, keterbukaan

informasi merupakan instrumen penting

dalam menciptakan demokrasi yang

H

UJI KETERBUKAAN INFORMASI


ak memperoleh informasi adalah

ak secara konstitusional bagi

setiap warga negara sebagaimana

itu di atur dalam Undang-Undang

Dasar 1945 Pasal 28 F yang berbunyi:

“Setiap orang berhak untuk berkomunikasi

dan memperoleh informasi untuk

mengembangkan pribadi dan lingkungan

a, serta berhak untuk mencari,

memperoleh, memiliki, menyimpan,

mengolah, dan menyampaikan informasi

dengan menggunakan segala jenis saluran

yang tersedia”. Hal serupa pun di jelaskan

Undang No.39 tahun 1999

pasal 14 yang berisi : “ 1. Setiap orang

berhak untuk berkomunikasi dan

memperoleh informasi yang diperlukan

untuk mengembangkan pribadi dan

lingkungan sosialnya. 2. Setiap orang

berhak untuk mencari, memperoleh,

memiliki, menyimpan, mengolah, dan

menyampaikan informasi dengan

egala jenis sarana yang

tersedia.” Atas dasar intrumentasi hukum

tersebut sebetulnya sudah jelas tergambar

bahwa hak untuk memperoleh informasi

merupakan hak pokok bagi setiap warga

negara dan negara wajib untuk memenuhi

kebutuhan informasi setiap warga

garanya. Sebagai suatu hak, keterbukaan

informasi merupakan instrumen penting

dalam menciptakan demokrasi yang

bermakna. Atas dasar semangat tersebut

kami meyakini bahwa lahirnya Undang

Undang No. 14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi publik merupaka

salah satu bentuk mewujudkan tekad

tersebut. Sebagaimana disebutkan hak

memperoleh informasi merupakan hak

asasi manusia dan keterbukaan informasi

publik merupakan salah satu ciri negara

yang demokratis yang menjunjung tinggi

kedaulatan rakyat guna mewuj

penyelenggaraan negara yang baik. Dan

sesuai dengan Pasal 4 Undang

bahwa setiap orang berhak memperoleh

informasi publik sesuai peraturan

perundang-undangan. Kota Tangerang

Selatan yang mengadopsi konsep smart city

atau kota cerdas sudah sepatutnya terbuka

atas informasi publik, karena dalam

mewujudkan konsep smart city akses

informasi dan dokumentasi menjadi basis

utama dalam pemenuhan kebutuhannya.

Berdasarkan hal tersebut kami dari Sekolah

Antikorupsi (SAKTI) Tangerang angkatan III

yang merupakan program dari

Public Transparency Watch

Indonesian Corruption Watch

melakukan penelitian uji keterbukaan

informasi publik di 30 badan publik Kota

Tangerang selatan, untuk mengukur

seberapa terbuka Pemerintah Kota

Tangerang Selatan atas informasi publik.

1 UJI KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK


bermakna. Atas dasar semangat tersebut

kami meyakini bahwa lahirnya Undang-

Undang No. 14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi publik merupakan

salah satu bentuk mewujudkan tekad

tersebut. Sebagaimana disebutkan hak

memperoleh informasi merupakan hak

asasi manusia dan keterbukaan informasi

publik merupakan salah satu ciri negara

yang demokratis yang menjunjung tinggi

kedaulatan rakyat guna mewujudkan

penyelenggaraan negara yang baik. Dan

sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang ini

bahwa setiap orang berhak memperoleh

informasi publik sesuai peraturan

undangan. Kota Tangerang

Selatan yang mengadopsi konsep smart city

epatutnya terbuka

atas informasi publik, karena dalam

mewujudkan konsep smart city akses

informasi dan dokumentasi menjadi basis

utama dalam pemenuhan kebutuhannya.

Berdasarkan hal tersebut kami dari Sekolah

Antikorupsi (SAKTI) Tangerang angkatan III

merupakan program dari Tangerang

Public Transparency Watch (Truth) dan

Indonesian Corruption Watch (ICW)

melakukan penelitian uji keterbukaan

informasi publik di 30 badan publik Kota

Tangerang selatan, untuk mengukur

seberapa terbuka Pemerintah Kota

ang Selatan atas informasi publik.



TUJUAN PENELITIAN

a. Mengukur seberapa terbuka objek yang diteliti terhadap informasi publik b. Menilai kepatuhan objek yang diteliti terhadap UU keterbukaan informasi publik c. Memberikan rekomendasi perbaikan terkait hasil penelitian

METODE PENELITIAN

Informasi yang diminta merupakan informasi publik, yang sebagaimana telah diatur

dalam UU No.14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. Dari 4 jenis

informasi yang ada, kami meminta 3 jenis informasi, yaitu: informasi berbasis

permohonan, informasi yang diumumkan dan disediakan secara berkala dan informasi

yang wajib tersedia setiap saat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode audit sosial. Dalam

penyusunan Metode ini didasarkan pada instrumentasi hukum, yaitu:

a. Mengajukan surat permohonan informasi berdasarkan UU No.14 Tahun 2008

b. Mengkonfirmasi ketersediaan informasi yang wajib diumumkan dan disediakan secara

berkala berdasarkan Perki No.1 Tahun 2010.

c. Mengkonfirmasi ketersediaan informasi yang wajib tersedia saat berdasarkan Perki

No.1 Tahun 2010.

OBJEK PENELITIAN

Yang menjadi objek penellitian ini adalah 30 badan publik yang ada di Pemerintah

Kota Tangerang Selatan. Adapun nama badan publik yang menjadi objek penelitian

sebagai berikut:

No Nama Badan Publik 1 Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan

2 Kantor Pemadam Kebakaran Kota Tangerang Selatan

3 Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

4 Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman Kota

5 Rumah Sakit Umum Kota Tangeran g Selatan

6 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tangerang Selatan

7 Dinas Binamarga Sumber Daya Air Kota Tangerang Selatan

8 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Tangerang Selatan

9 Dinas Kebersihan, Pertanaman dan Pemakaman Kota Tangerang

Selatan

10 Badan Lingkungan Hidup Daerah Kota Tangerang Selatan

11 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan

12 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Tangerang Selatan

13 Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan



14 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang Selatan

15 Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Tangerang Selatan

16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang Selatan

17 Kantor Penanaman Modal Daerah Kota Tangerang Selatan

18 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

19 Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan

20 Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tangerang Selatan

21 Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangerang Selatan

22 Inspektorat Kota Tangerang Selatan

23 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota

Tangerang Selatan

24 Dinas Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan

25 Badan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan

26 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tangerang Selatan

27 Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Tangerang Selatan

28 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang Selatan

29 Kantor Arsip Daerah Kota Tangerang Selatan

30 Sekretaris Daerah Kota Tangerang Selatan



HASIL PENELITIAN

1. Hasil temuan uji keterbukaan informasi publik berbasis permohonan.

Data ini didapat dari temuan kami dilapangan pada saat pengajuan surat

permohonan informasi dan surat keberatan atas permohonan informasi. Data ini

disajikan untuk memotret seberapa terbuka objek yang kami teliti atas informasi

publik dan seberapa kepatuhannya terhadap Undang-Undang No.14 Tahun 2008

tentang Keterbukaan Informasi Publik.

a. Berdasarkan surat permohonan informasi yang diajukan secara keseluruhan di

Pemerintah Kota Tangerang Selatan ditemukan badan publik yang belum

memahami keberadaan PPID pembantu, secara umum dihasilkan sebagai berikut:

Gambar 1.a Jumlah temuan pada PPID Pembantu pada objek yang diteliti

Dari 30 badan publik yang diteliti, sebanyak 9 (30%) yang memahami

keberadaan PPID Pembantu, sebanyak 20 (67%) memahami tapi tidak

menjalankan fungsi kerja PPID Pembantu dan sebanyak 1 (3%) yang memahami

dan menjalankan fungsi kerja PPID Pembantu. Adapun bila dirinci sebagai berikut:

Tidak Paham PPID30%

Paham PPID tapi tidak

menjalankan fungsi

kerjanya67%

Paham PPID dan

menjalankan fungsi

kerjanya3%

PPID Pembantu



No

Nama Badan Publik Tidak Memahami PPID Pembantu

Paham PPID Pembantu Tapi Tidak Menjalankan Fungsi Kerjanya

Paham PPID Pembantu dan Menjalankan Fungsi Kerjanya

1 Walikota dan Wakil Walikota Kota Tangerang Selatan

√


√


√

4 Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman Kota Tangerang Selatan

√


√


√


√

8 Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan

√


√


√


√


√


√


√


√


√


√

18 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Tangerang Selatan

√

19 Kantor Penanaman Modal √



Ada50%

Tidak50%

Daerah Kota Tangerang Selatan


√


√


√


√


√


√

26 Kantor Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan

√


√


√

29 Dinas Kebersihan, Pertanaman dan Pemakaman Kota Tangerang Selatan

√


√

TOTAL 9 20 1

b. Berdasarkan surat permohonan informasi yang diajukan pada Pemerintah Kota

Tangerang Selatan, badan publik yang memberikan jawaban atas surat

permohonan informasi, secara umum dihasillkan sebagai berikut:

Gambar 1.b Jumlah tanggapan surat permohonan informasi pada badan publik yang

diteliti



Dari 30 badan publik yang diteliti, sebanyak 15 (50%) yang menanggapi surat

permohonan informasi, dan sebanyak 15 (50%) tidak menanggapi.

Pada hakikatnya badan publik tidak memberikan informasi yang dimohon,

melainkan mempersoalkan: 1. Identitas diri (KTP), 2. Melampirkan surat keterangan

keabsahan lembaga dan 3. Mengisi formulir Permohonan Informasi yang disediakan

badan publik, yang sesungguhnya tidak relevan serta seharusnya tetap memberikan

informasi yang diminta. Demikian persoalan tersebut menjadi alasan untuk tidak

memberikan informasi pada masing-masing surat permohonan informasi. Adapun

secara umum badan publik yang demikian bila dirinci sebagai berikut:

No Nama Badan Publik

Jawaban Surat

Permohonan Informasi

Ada Tidak


√

2 Sekretaris Daerah Kota Tangerang Selatan √


√


√


√


√


√

8 Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan √

9 Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan √


√


√

12 Inspektorat Kota Tangerang Selatan √


√


√


√


√


√


√

19 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan √



Aset Daerah Kota Tangerang Selatan


√


√


√

23 Badan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan √


√


√

26 Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan √

27 Kantor Arsip Daerah Kota Tangerang Selatan √


√


√


√

TOTAL 15 15

c. Berdasarkan surat keberatan informasi yang diajukan pada Pemerintah Kota

Tangerang Selatan, badan publik yang memberikan jawaban surat keberatan

tersebut, secara umum dihasilkan sebagai berikut:

Gambar 1.c Jumlah tanggapan surat keberatan pada badan publik yang diteliti

Dari 30 badan publik yang diteliti, sebanyak 9 (30%) yang menanggapi surat

keberatan atas informasi dan sebanyak 21 (70%) tidak menanggapi.

Pada hakikatnya badan publik tidak memberikan informasi yang dimohon,

melainkan mempersoalkan: 1. Identitas diri (KTP), 2. Melampirkan surat keterangan

keabsahan lembaga dan 3. Mengisi formulir Permohonan Informasi yang disediakan

badan publik, yang sesungguhnya tidak relevan, serta seharusnya tetap memberikan

informasi yang diminta. Demikian persoalan tersebut menjadi alasan untuk tidak

memberikan informasi pada masing-masing surat keberatan atas permohonan

Ada30%

Tidak70%



informasi. Adapun secara umum badan publik yang demikian bila dirinci sebagai

berikut:


Tanggapan Surat

Keberatan Informasi

Ada Tidak


√

2 Sekretaris Daerah Kota Tangerang Selatan √


√


√


√


√


√

8 Rumah Sakit Umum Kota Tangeran g Selatan √

9 Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan √


√


√



√


√


√


√


√


√


√


√


√


√

23 Badan Perijinan Terpadu Kota Tangerang √



d. Berdasarkan surat permohonan informasi secara keseluruhan pada Pemerintah

Kota Tangerang Selatan, badan publik yang memberikan dokumen informasi

yang diminta, secara umum dihasilkan sebagai berikut:

Gambar 1.d Jumlah dokumen yang diberikan pada badan publik yang diteliti

Dari 30 badan publik yang diteliti, sebanyak 1 (3%) yang memberikan dokumen

yang diminta (hanya sebagian), dan sebanyak 29 (97%) tidak memberikan sama

sekali.

Adapun badan publik yang memberikan dokumen (hanya sebagian) adalah Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Tangerang Selatan dan

selebihnya tidak memberikan dokumen yang diminta.

Selatan


√


√

26 Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan √

26 Kantor Arsip Daerah Kota Tangerang Selatan √


√


√


√

TOTAL 9 21

Diberikan

3%

Tidak Diberika

n97%



2. Hasil konfirmasi ketersediaan informasi yang wajib diumumkan dan

disediakan secara berkala berdasarkan Perki No.1 Tahun 2010.

Data ini disajikan untuk memperlihatkan hasil temuan dari objek yang diteliti (badan

publik) yang mengumumkan dan menyediakan informasi publik secara berkala yang

sekurang-kurangnya di umumkan melalui situs resmi dan papan pengumuman.

Warna pada grafik menunjukan indikator keberadaan informasi publik, angka pada

grafik menunjukan hasil temuan, sedangkan huruf a, b, c dan d dibawah grafik

menerangkan penjelasan tentang jenis informasi yang wajib diumumkan dan

disediakan secara berkala. Adapun secara umum dihasilkan sebagai berikut:

Gambar 2.a Hasil konfirmasi ketersediaan informasi yang wajib diumumkan dan

disediakan secara berkala berdasarkan Perki No.1 Tahun 2010.

Angka di atas di dapat dari konfirmasi ketersediaan informasi yang wajib dimumkan

secara berkala di 30 badan publik yang diteliti. Penelitian dilakukan dengan

mengecek situs resmi serta mengecek secara langsung melalui papan pengumuman.

Adapun hasil yang di peroleh adalah sebagai berikut:

1 12

0

21

7

4

1

8

22 22

29

a b c d

ADA ADA SEBAGIAN TIDAK ADA



a. Informasi tentang profil badan publik yang memuat 8 komponen informasi (bisa

dilihat di Perki No.1 tahun 2010),

Ditemukan hanya ada 1 badan publik yang menyedikan informasi secara utuh, 21

badan publik menyediakan informasi sebagian dan 8 badan publik tidak

menyediakan informasi. Adapun bila dirinci sebagai berikut:


Indikator Informasi

Ada Ada

sebagian Tidak ada


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√



√


√


√


√


√


√


√


√




√


√


√


√


√


√


√


√


√


√

TOTAL 1 21 8

b. Ringkasan informasi tentang program dan/atau kegiatan yang sedang dijalankan

dalam lingkup badan publik yang memuat 9 komponen informasi (bisa dilihat di

Perki no.1 tahun 2010),

Ditemukan hanya 1 badan publik yang menyediakan informasi secara utuh, 7

badan publik menyediakan informasi sebagian dan 22 badan publik tidak



Indikator Informasi

Ada Ada

sebagian Tidak ada


√


√


√


√


√


√


√

8 Rumah Sakit Umum Kota Tangeran g √



Selatan


√


√


√



√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√

TOTAL 1 7 22



c. Ringkasan informasi tentang kinerja dalam lingkup badan publik berupa narasi

tentang realisasi kegiatan yang telah maupun sedang dijalankan beserta

capaiannya ringkasan laporan keuangan, yang memuat 4 komponen informasi

(bisa dilihat di Perki No.1 tahun 2010),

Ditemukan hanya 2 badan publik yang menyediakan informasi secara utuh, 4

badan publik yang menyediakan informasi sebagian dan 24 badan publik tidak

menyediakan informasi. Adapub bila dirinci sebagai berikut:

No. Nama Badan Publik

Indikator Informasi

Ada Ada

sebagian Tidak ada


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√

18 Dinas Perindustrian dan √



Perdagangan Kota Tangerang Selatan


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√

TOTAL 2 4 24

d. Ringkasan laporan akses informasi publik, yang memuat 4 komponen informasi

(bisa dilihat di Perki No.1 tahun 2010),

Ditemukan tidak ada badan publik yang menyediakan informasi secara utuh, 1

badan publik yang menyediakan informasi sebagian dan 29 badan publik tidak


No.

Nama Badan Publik

Indikator Informasi

Ada Ada

sebagian Tidak ada


√


√


√




√


√


√


√


√


√


√


√



√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√

28 Badan Penanggulangan Bencana √



Daerah Kota Tangerang Selatan


√


√

TOTAL 0 1 29



3. Hasil konfirmasi ketersediaan informasi yang wajib tersedia saat

berdasarkan Perki No.1 Tahun 2010.

Data ini disajikan untuk memperlihatkan hasil temuan dari objek yang diteliti

(badan publik) yang mengumumkan informasi yang tersedia setiap saat.

Warna pada grafik menunjukan indikator keberadaan informasi publik, angka

pada grafik menunjukan hasil temuan, sedangkan penjelasan dibawah grafik

menerangkan tentang jenis informasi yang tersedia setiap saat.

Gambar 3.a Hasil konfirmasi ketersediaan informasi yang wajib tersedia saat

berdasarkan Perki No.1 Tahun 2010.

Angka di atas di dapat dari hasil konfirmasi tentang informasi yang wajib tersedia setiap saat di 30 badan publik yang diteliti. Adapun secara umum dihasilkan sebagai berikut: a. Daftar informasi publik, yang memuat 7 komponen informasi (bisa dilihat di Perki

No.1 tahun 2010), Ditemukan hanya 2 badan publik yang menyediakan informasi secara utuh, 3 badan publik menyediakan informasi sebagian dan 25 badan publik tidak menyediakan informasi. Adapun bila dirinci sebagai berikut:

2 23

2

2526

Daftar Informasi Publik Informasi tentang peraturan, keputusan dan/atau kebijakan Badan Publik

ADA ADA SEBAGIAN TIDAK ADA


Indikator Informasi

Ada Ada

sebagian Tidak ada


√


√




√


√


√


√


√


√


√


√


√



√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√

26 Dinas Kesehatan Kota Tangerang √



b. Informasi tentang peraturan, keputusan dan/atau kebijakan badan publik (bisa dilihat di Perki No.1 Tahun 2010). Ditemukan hanya 2 badan publik yang menyediakan informasi secara utuh, 2 badan publik menyediakan informasi sebagian dan 26 badan publik tidak menyediakan informasi. Adapun bila dirinci sebagai berikut:

No. Nama Badan Publik

Indikator Informasi

Ada Ada

sebagian Tidak ada


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√

Selatan


√


√


√


√

TOTAL 2 3 25




√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√


√

24 Kantor Pemadam Kebakaran Kota Tangerang Selatan √


√


√


√


√


√


√

TOTAL 2 2 26



KESIMPULAN & REKOMENDASI

Berdasarkann surat permohonan informasi yang diajukan kepada 30 (100%) badan publik:

1. Ditemukan 9 (30%) yang memahami keberadaan PPID Pembantu, 20 (67%)

memahami tapi tidak menjalankan fungsi kerja PPID Pembantu dan 1 (3%) yang

memahami dan menjalankan fungsi kerja PPID Pembantu. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa Pemerintah Kota Tangerang Selatan banyak yang belum

mengetahui tentang keberadaan PPID pembantu. Dengan ini kami

merekomendasikan:

a. Mendesak Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmidiany dan Wakil Walikota

Tangerang Selatan Benyamin Davnie agar menempatkan pejabat yang

kompeten dengan berkordinasi dan melibatkan komisi informasi dalam

penyusunan pejabat PPID/PPID pembantu di Kota Tangerang Selatan.

2. Ditemukan 15 (50%) yang menanggapi surat permohonan informasi, dan 15 (50%) tidak menanggapi serta ditemukan 9 (30%) yang menanggapi surat keberatan atas informasi, dan 21 (70%) tidak menanggapi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Kota Tangerang Selatan kurang merespon surat permohonan informasi secara keseluruhan. Dengan ini kami merekomendasikan: a. Mendesak Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmidiany dan Wakil Walikota

Tangerang Selatan Benyamin Davnie agar memberikan dan menetapkan peraturan mengenai SOP layanan informasi di Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

b. Mendesak Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmidiany dan Wakil Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie agar mengintruksikan badan publik dibawah kewenangannya untuk merespon setiap permohonan informasi publik.

3. Hanya 1 (3%) yang memberikan dokumen informasi, itupun hanya sebagian. Sisanya sebanyak 29 (97%) badan publik tidak memberikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemerintah Kota Tangerang Selatan sangat tertutup atas informasi publik. Dengan ini kami merekomendasikan: a. Mendesak Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmidiany dan Wakil Walikota

Tangerang Selatan Benyamin Davnie agar memberikan sanksi tegas kepada badan publik di Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang tidak terbuka atas informasi publik.

b. Mendesak DPRD kota Tangerang Selatan untuk memanggil Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmidiany dan Wakil Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie agar melakukan evaluasi dan pengawasan secepatnya terhadap pelaksanaan pelayanan informasi publik di Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

4. Hasil konfirmasi ketersediaa informasi yang wajib disediakan secara berkala dan tersedia setiap saat baik melalui papan pengumuman maupun situs resmi, dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Kota Tangerang Selatan tidak terbuka atas informasi publik. Dengan ini kami merekomendasikan: a. Mendesak Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk menyediakan maklumat

pelayanan informasi di setiap badan publik di Kota Tangerang Selatan.



b. Mendesak Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan agar memberikan sanksi tegas kepada badan publik dibawah kewenangannya yang tidak memberikan informasi publik, baik melalui surat permohonan, papan pengumuman maupun situs resmi.

c. Mendorong DPRD beserta Pemerintah Kota Tangerang Selatan agar segera membentuk Komisi Informasi di tingkat Kota.

hasil penelitian - tangselbaru.com...tangerang selatan √ 8 rumah sakit umum kota tangerang selatan...

Documents