hasil penelitian dan pembahasan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5531/5/t1... ·...

16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Izin Penelitian Mengurus izin penelitian pada tanggal 9 Mei 2014, penulis memiinta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin kepada guru BK dan Kepala Sekolah SMP N2 Pabelan secara informal untuk mengadakan penelitian di SMP N2 Pabelan, serta menyampaikan maksut dan tujuan penulis mengadakan penelitian. Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut, Kepala Sekolah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. Penulis juga melakukan persiapan instrumen berupa satuan layanan, prosedur pelaksanaan konseling kelompok. Penulis juga membentuk kelompok eksperimen sebagai sampel penelitian. 4.2 Deskripsi Subjek Penelitian Siswa kelas VIII C SMP N 2 Pabelan, yang terdiri dari 41 siswa ini adalah kelas yang paling disoroti dibandingkan dengan kelas-kelas lain. Menurut guru BK kelas VIII, siswa kelas VIII C ini mengalami permasalahan yaitu semangat belajar yang kurang, suka ramai dikelas, susah diatur dan motivasi belajarnya kurang. Terdapat 8 orang siswa yang termasuk dalam kategori tertinggi yang mengalami motivasi belajar rendah melalui pengambilan subjek berdasarkan hasil skala motivasi dari 41 responden. 4.3 Uji Homogenitas Dalam penelitian eksperimen dibutuhkan jumlah yang sama untuk setiap kelompoknya. Dalam penelitian ini kesamaan antara kedua kelompok dapat dilihat dari hasil

Upload: hoangdan

Post on 27-Mar-2018

224 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5531/5/T1... · dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. ... kelas VIII C ini mengalami permasalahan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Izin Penelitian

Mengurus izin penelitian pada tanggal 9 Mei 2014, penulis memiinta surat

permohonan izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang

dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin

kepada guru BK dan Kepala Sekolah SMP N2 Pabelan secara informal untuk mengadakan

penelitian di SMP N2 Pabelan, serta menyampaikan maksut dan tujuan penulis mengadakan

penelitian. Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut, Kepala Sekolah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. Penulis juga melakukan

persiapan instrumen berupa satuan layanan, prosedur pelaksanaan konseling kelompok.

Penulis juga membentuk kelompok eksperimen sebagai sampel penelitian.

4.2 Deskripsi Subjek Penelitian

Siswa kelas VIII C SMP N 2 Pabelan, yang terdiri dari 41 siswa ini adalah kelas yang

paling disoroti dibandingkan dengan kelas-kelas lain. Menurut guru BK kelas VIII, siswa

kelas VIII C ini mengalami permasalahan yaitu semangat belajar yang kurang, suka ramai

dikelas, susah diatur dan motivasi belajarnya kurang. Terdapat 8 orang siswa yang termasuk

dalam kategori tertinggi yang mengalami motivasi belajar rendah melalui pengambilan

subjek berdasarkan hasil skala motivasi dari 41 responden.

4.3 Uji Homogenitas

Dalam penelitian eksperimen dibutuhkan jumlah yang sama untuk setiap

kelompoknya. Dalam penelitian ini kesamaan antara kedua kelompok dapat dilihat dari hasil

Page 2: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5531/5/T1... · dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. ... kelas VIII C ini mengalami permasalahan

skor motivasi belajar. Setelah dilakukan uji beda pada hasil kuisioner motivasi belajar pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

kedua kelompok dengan ditunjukkan sig. 0.758> 0.5, sedangkan mean rank kelompok

eksperimen 8.69 dan mean rank kelompok kontrol adalah 8.31, sehingga penulis dapat

melanjutkan penelitian.

Tabel 4.1 Uji homogenitas Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Ranks

VAR00001 N Mean Rank Sum of Ranks

VAR00002 kelompok eksperimen 8 8.69 85.50

kelompok kontrol 8 8.31 50.50

Total 16

Test Statisticsb

VAR00002

Mann-Whitney U 14.000

Wilcoxon W 36.000

Z -.394

Asymp. Sig. (2-tailed) .758

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .865a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: VAR00001

Setelah dilakukan uji homogenitas pada hasil motivasi belajar pada kelompok

eksperimen dan kontrol, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok

dengan ditunjukan sig 0.758>0.5 sedangkan mean rank kelompok eksperimen 8.69 dan mean

rank kelompok kontrol 8.31.

Page 3: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5531/5/T1... · dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. ... kelas VIII C ini mengalami permasalahan

4.4 Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dua kali yaitu pre test dan

post test. Pre test dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2014, dengan menyebar skala

motivasi yang terdiri dari 30 item. Pre test diberikan kepada siswa kelas VIII C yang

berjumlah 41 orang.

Pengambilan data post test dilakukan setelah seluruh rangkaian kegiatan eksperimen

selesai. Post test dilakukan pada tanggal 31 Mei 2014, diberikan kepada kelompok

eksperimen yang terdiri dari 8 siswa. Daftar pernyataan yang diberikan pada post test sama

dengan pernyataan pada pre test.

Tabel 4.2 Berikut ini merupakan susunan program layanan yang akan diberikan

kepada kelompok eksperimen

Sesi/frekuensi Indikator topik tujuan Metode1-2(2x45 menit)

Anggotakelompok dapatmenjalinhubungan yangbaik dan terbukadenganpemimpinkelompok

Penggunaanteknikcognitiverestructuringdalamkonseling

tercipta hubunganyang baik antaraanggota kelompokdengan pemimpinkelompok.Anggota kelompokmau menceritakanmasalahnya secaraterbuka

CeramahTanya jawab

3-4(2x45 menit)

Mampumenyelesaikanmasalah dalamkelompok

Penggunaanteknikcognitiverestructuringdalamkonselingkelompok

Anggota kelompokdapat mengenalimasalahnya danmampumenyelesaikannyadalam kelompokdengan bantuanpemimpin kelompok

tanya jawabsharingteknikcognitiverestructuring

5-6(2x45 menit)

Mampumenyelesaikanmasalah dalamkelompok

Penggunaanteknikcognitiverestructuringdalamkonselingkelompok

Anggota kelompokdapat mengenalimasalahnya danmampumenyelesaikan dalamkelompok

Tanya jawabSharingteknikcognitiverestructuring

7-8(2x45 menit)

Evaluasi kegiatankonselingkelomp[ok

Penggunaanteknikcognitiverestructuringdalam

Anggota kelomp[okdapat menunjukkanperubahan sikapsetelah kegiatankonseling berakhir

Tanya jawab

Page 4: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5531/5/T1... · dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. ... kelas VIII C ini mengalami permasalahan

konselingkelompok

4.5 Perlakuan ( Treatment)

Penulis memberikan treatment dengan memberikan layanan konseling kelompok

teknik cognitive restructuring sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat oleh penulis

selama 8 sesi dan dilaksanakan selama kurang lebih satu minggu atau sesuai dengan

kesepakatan siswa setelah jam kegiatan sekolah usai. Layanan yang diberikan penulis dapat

dikatakan berhasil apabila kelompok eksperimen setelah mendapatkan layanan konseling

kelompok teknik cognitive restructuring selama 8 kali pertemuan selesai dan diberiakn post

test menunjukan peningkatan motivasi belajar dari pada kelompok kontrol.

Adapun sesi kegiatan layanan konseling kelompok atau treatment sebagai berikut :

Sesi 1 : Sabtu, 25 Mei 2014

Pada pertemuan pertama ini penulis tidak langsung memberikan kegiatan konseling

kelompok, melainkan mengadakan layanan bimbingan klasikal terlebih dulu yang bertujuan

untuk memperkenalkan diri, membina hubungan yang akrab dengan siswa yang akan

mengikuti kegiatan konseling kelompok. Penulis juga menjelaskan kegiatan yang akan

dilakukan, memberikan penjelasan tentang konseling kelompok.

Penulis menceritakan pengalamannya mengenai motivasi belajar, yang bertujuan agar

siswa yang akan mengikuti kegiatan konseling kelompok dapat terdorong untuk menceritakan

masalahnya khususnya yang berkenaan dengan motivasi belajar. Siswa diajak untuk ikut aktif

dalam Tanya jawab menegenai motivasi belajar.

Sebelum mengakhiri sesi pertama, penulis meminta kepada siswa untuk

mengungkapkan perasaan serta hal apa yang siswa dapat dalam kegiatan ini. Penulis juga

menyampaikan rencana layanan sesi selanjutnya.

Page 5: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5531/5/T1... · dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. ... kelas VIII C ini mengalami permasalahan

Sesi 2 : Senin, 26 Mei 2014

Pada sesi kedua ini penulis memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang akan

dilakukan pada sesi kedua kali ini. Penulis mengajak anggota kelompok untuk melakukan

kegiatan konseling kelompok teknik cognitive restructuring. Penulis menjelaskan pengertian,

tujuan, asas, dan prosedur dari kegiatan konseling kelompok. Menyiapkan kontrak waktu

(1x40menit), memberikan semangat agar anggota kelompok antusias dalam melakukan

layanan yang diberikan.

Setelah menanyakan kesiapan anggota kelompok dalam mengikuti kegiatan, penulis

akan memulai kegiatan dengan memberikan tugas kepada anggota kelompok untuk membuat

pohon keluarga dan menceritakan keadaan serta pengalaman masing-masing anggota

kelompok yang berkenaan dengan belajar dan motivasi belajar. Kegiatan ini bertujuan agar

siswa dapat dengan terbuka mengungkapkan masalah apa saja yang sedang dialaminya.

Setelah para anggota kelompok mengungkapkan permasalahannya masing-masing,

penulis membantu anggota kelompok untuk menentukan masalah siapa saja yang akan

dibahas terlebih dahulu. Setelah menyepakati untuk membahas masalah yang dialami oleh V2

karena dirasa paling mendesak. V2 diminta untuk menceritakan masalah yang dialaminya

secara mendetail dan terbuka kepada anggota kelompok. V2 mengaku ia tidak termotivasi

belajar karena ia lebih suka balapan liar dengan teman-temannya dari sekolah lain.

Menurutnya itu lebih menarik dari pada harus terpaku terhadap pelajaran yang kurang

menarik dan menantang. Kemudian kepada V2, penulis mengarahkan perubahan skema

berpikir agar menimbulkan perubahan tingkah laku yang lebih positif. V2 diminta untuk

mencoba mau membaca, membuka kembali atau sekedar memperhatikan dengan salah satu

mata pelajaran yang paling ia sukai agar V2 tidak merasa bosan dan lebih merasa antusias

terhadap mata pelajaran tersebut. Kemudian untuk mata pelajaran yang menurutnya sulit dan

Page 6: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5531/5/T1... · dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. ... kelas VIII C ini mengalami permasalahan

tidak disukai, penulis meminta agar V2 duduk di barisan bangku tengah (zona aman).

Mengajukan pertanyaan sederhana kepada guru mata pelajaran apabila ia tidak jelas.

Setelah V2 menyetujui arahan dari penulis, ia berjanji akan melakukan kesepakatan

itu pada hari berikutnya setelah layanan konseling kelompok sesi kedua ini selesai. Sebelum

mengakhiri kegiatan pada sesi kedua ini, penulis dan anggota kelompok membuat kesepatan

untuk sesi berikutnya akan membahas permasalahan yang dialami oleh V1, V4, V5 karena

memiliki masalah yang hampir sama. Penulis menutup kegiatan dan diakhiri dengan doa.

Sesi 3 dan 4: Selasa, 27 Mei 2014

Pada sesi ketiga ini dilanjutkan dengan sesi keempat karena waktunya pada hari yang

sama, sebelum memulai kegiatan penulis menanyakan kepada V2 apakah sudah memulai

dapat merubah seperti yang disepakati pada sesi konseling kelompok sebelumnya. Penulis

meminta kepadsa V2 untuk memberikan contoh perubahan perilaku seperti apa yang sudah

dilakukan oleh V2. V2 mengaku baru membuka-buka buku pelajaran yang ia suka sesekali.

Penulis memberikan semangat kepada V2 agar mau melanjutkan pada tahap-tahap

berikutnya.

Penulis melanjutkan kegiatan konseling kelompok dengan kesepakatan sebelumnya

yaitu akan membahas permasalahan yang dialami oleh V1, V4, dan V5. mereka ini memiliki

masalah yang sama karena mereka adalah teman satu geng. V4 mengakui ia tidak termotivasi

untuk belajar sendiri karena ia hanya mengandalkan teman yang lain yaitu V1. V5 pun juga

demikian, ia lebih suka meminta bantuan kepada V1. sedangkan V1 merasa ia biasa-biasa

saja disaat teman-temannya meniru setiap tugas yang diberikan guru ia berpikir jika

mendapat nilai jelek maka teman-teman yang lain juga akan mendapatkan nilai jelek pula.

Jadi kesimpulannya mereka ini saling bergantung satu sama lain.

Page 7: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5531/5/T1... · dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. ... kelas VIII C ini mengalami permasalahan

Penulis mencoba mencari jalan keluar atas permasalahan yang mereka alami.

Pertama-tama penulis menjelaskan bahwa skema berpikir mereka yang seperti itu adalah

salah, penulis menjelaskan sisi negatif dan sisi positifnya. Kemudian memberikan contoh

kepada V1, V4 dan V5 pikiran yang benar dan perubahan perilaku yang bermanfaat kepada

mereka yaitu dengan menjadikan teman-temannya sebagai kompetitor. Penulis meminta agar

V1, V4 dan V5 berkompetisi dalam pelajaran. Hal ini dimaksudkan agar V1, V4 dan V5

dapat termotivasi dalam belajar untuk menjadi yang terbaik di antara teman-teman yang lain.

Penulis juga meminta agar V1, V4 dan V5 mau mengadakan belajar kelompok bersama agar

kesulitan-kesulitan yang dialami dalam pelajaran dapat diselesaikan bersama-sama.

Sebelum mengkhiri kegiatan konseling kelompok pada sesi ini penulis dan anggota

kelompok kembali membuat kesepakatan yaitu, membahas permasalahan V3, V6 dan V7

karena memiliki masalah yang sama. Penulis menutup kegiatan konseling kelompok sesi ini

dengan doa

Sesi 5 : Rabu, 28 Mei 2014

Pada sesi kelima ini, sebelum memulai kegiatan penulis kembali menanyakan kepada

V1, V4 dan V5 tentang apa yang sudah mereka sepakati pada konseling kelompok sesi

sebelumnya. Apakah sudah memulai menjalankan apa yang menjadi tugas mereka. V1, V4

dan V5 hari ini mulai duduk terpisah supaya tidak menimbulkan keramaian dikelas. Mereka

mengaku jika duduk berdekatan intensitas mengobrol saat jam pelajaran berlangsung lebih

besar. oleh karenanya V1, V4 dan V5 memilih untuk duduk terpisah untuk bisa lebih

berkonsentrasi dalam menerima pelajaran.

Penulis dan anggota kelompok kembali melanjutkan kegiatan konseling kelompok

dengan membahas permasalahan yang dialami oleh V3,V6 dan V7. mereka adalah anak-anak

yang mempunyai permasalahan sama yaitu kurang perhatian orang tua. Terutama dalam

Page 8: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5531/5/T1... · dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. ... kelas VIII C ini mengalami permasalahan

kegiatan di sekolahnya. Mereka mengaku orang tuanya cuek terhadap hasil belajar, dan hanya

sesekali menanyakan saat kenaikan kelas saja. Karena itu mereka tidak termotivasi untuk

mencapai prestasi agar membuat orang tuanya bangga. V3 menceritakan tentang orang

tuanya yang sibuk sendiri dengan pekerjaannya dan jarang memeprtanyaakan kegiatan

sekolahnya. V6 merasa tidak dipedulikan orangtuanya karena lebih focus kepada adiknya

yang masih kecil. Setelah pulang sekolah ia lebih memilih pergi bermain dengan teman-

teman sebayanya. V7 karena orang tuanya membuka usaha PS2 dirumahnya, ia disuruh untuk

menjaga PS2 setelah pulang sekolah, karena itu ia berkesempatan untuk tidak belajar dan

malah bermain PS2.

Kegiatan konseling kelompok pada sesi ini di akhiri sebelum sampai pada tahap

pemecahan jalan keluar karena kontrak waktu dan beberapa siswa harus mengikuti kegiatan

ekstrakulikuler dan akan dilanjutkan pada sesi berikutnya. Penulis menutup kegiatan

konseling kelompok pada sesi ini dengan doa.

Sesi 6 : Kamis, 29 Mei 2014

Pada pertemuan sesi keenam ini melanjutkan pembahasan dari sesi sebelumnya, yaitu

permasalahan dari V3, V6 dan V7. penulis meminta agar V3, V6 dan V7 mengulas kembali

sedikit tentang permasalahan mereka yang diungkapkan pada sesi sebelumnya agar anggota

kelompok yang lain dapat mengingat-ingat kembali. Setelah mengungkapkan kembali

permasalahan masing-masing, maka akan dibahas mengenai pemecahan jalan keluar apa

yang akan diambil oleh V3, V6 dan V7.

Penulis mengarahkan kepada V3, V6 dab V7 agar berani membuka pembicaraan

dengan orang tua masing-masing. Meminta agar orangtuanya lebih perhatian terhadap setiap

kegiatan disekolah dan mau memberikan semangat serta motivasi belajar anak-anaknya.

Penulis memberikan contoh kepada V3, V6 dan V7 cara memberikan penjelasan dan

Page 9: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5531/5/T1... · dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. ... kelas VIII C ini mengalami permasalahan

pengertian kepada orang tua bahwa dengan dukungan orangtua si anak akan termotivasi

untuk lebih giat belajar dan juga meraih prestasi untuk membuat bangga orangtua. Begitu

pula dengan V3, V6 dan V7, mereka juga harus mau belajar disela-sela waktu luang mereka,

apalagi akan mendekati tes akhir semester. Penulis meminta V3, V6 dan V7 untuk

mempraktrikkan apa yang sudah dicontohkan oleh penulis kepada mereka sebelum

mengakhiri kegiatan konseling kelompok sesi ini.

Sesi 7 : Jum’at, 30 Mei 2014

Pada sesi ketujuh ini akan membahas permasalahan yang dialami oleh V8 . penulis

meminta agar V8 mengungkapkan masalahnya kepada anggota kelompok yang lain dengan

terbuka. V8 ini adalah anak yang cenderung pendiam dibandingkan dengan anggota

kelompok yang lain. Ia agak merasa enggan untuk menceritakan masalahnya kepada anggota

kelompok lain. Penulis mencoba memberi pengertian dan penguatan kepada V8 agar ia mau

mengungkapkan masalahnya.

V8 ini sebenarnya termasuk siswa yang cukup baik dalam belajar, hanya saja ia tidak

bisa membagi waktu antara belajar dengan kegiatn pekerjaan rumahnya. Dirumah V8 biasa

menggantikan pekerjaan rumah neneknya, karena ia tinggal bersama neneknya sedang

orangtuanya pergi merantau ke luar jawa. Ia hanya berpikir untuk membantu neneknya.

Menurut pengakuannya, neneknya ingin ia melanjutkan sekolah supaya menjadi orang yang

berguna.

Penulis meminta agar V8 membuat jadwal harian dan menyelipkan waktu kurang

lebih 2 jam untuk belajar dalam jadwalnya. Dan menjadikan neneknya (factor eksternal)

sebagai motivasi, penulis meminta agar V8 mematuhi jadwal yang dibuatnya sendiri setiap

harinya.

Page 10: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5531/5/T1... · dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. ... kelas VIII C ini mengalami permasalahan

Sesi 8 : Sabtu, 31 Mei 2014

Pada sesi ke delapan ini, evaluasi terhadap semua anggota kelompok dari pembahasan

sesi pertama sampai ke tujuh. Disini setiap anggota kelompok akan diminta untuk

mengutarakan setiap perubahan yang di alami selama proses konseling kelompok.

Pada sesi ini penulis mengemukakan bahwa kegiatan konseling kelompok akan

berakhir. Kemuidian penulis dan anggota kelompok mengemukakan kesan-kesan dan hasil

kegiatan yang sebagian siswa merasa senang dan bermanfaat dengan adanya kegiatan

konseling kelompok ini. Penulis mengucapkan terimakasih atas kepartisipasian anggota

dalam kegiatan kelompok dan ditutup dangan doa.

Pengambilan data post test di lakukan setelah rangkaian kegiatan selesai. Post test

dilakukan pada pertemuan terakhir hari sabtu 31 Mei 2014. Test yang di berikan pada post

test sama dengan test yang di berikan pada pre test sebelumnya.

4.6 Hasil Observasi

Menurut hasil observasi yang penulis lakukan dapat diketahui bahwa selama

mengikuti kegiatan layanan konseling kelomppok siswa cukup antusias selama kegiatan

berlangsung. Siswa dapat menunjukkan keseriusan dan dapat menjalin hubungan yang baik

dengan penulis dan mau terbuka dalam menceritakan semua masalahnya. Interaksi antara

anggota kelompok satu dengan yang lain juga cukup baik, mereka merespon dan memberikan

tanggapan terhadap masalah yang sedang diungkapkan anggota kelompok dengan

mendengarkan masalah yang diungkapkan. Siswa mampu menyelesaikan masalah dalam

Page 11: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5531/5/T1... · dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. ... kelas VIII C ini mengalami permasalahan

kelompok. Siswa dapat menunjukkan tanda-tanda perubahan sikap yang telah disepakati saat

kegiatan layanan konseling setelah berakhirnya kegiatan layanan.

4.7 Analisis Data

Analisis data menggunakan teknik analisis Mann Whitney, pengujian pertama

dilakukan pada data pre test. Pre test dilaksanakan sebelum pemeberian layanan konseling

kelompok cognitive restructuring pada tanggal 3 Februari 2014. Pengujian kedua adalah post

test yang diberikan setelah diberikan layanan konseling kelompok cognitive restructuring

pada tanggal 31 Mei 2014. Setelah memberikan post test, penulis kemudian mengolah skala

tersebut dan memperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.3 Tabel Perbandingan Hasil Post test Skala Motivasi Belajar pada Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Kelompok ekperimen Kelompok KontrolNo. Nama Skor No. Nama Skor1 IF 73 1 RS 632 NT 74 2 SF 753 AS 75 3 BK 714 FA 88 4 RR 745 MN 96 5 IM 616 MF 94 6 DS 547 SA 83 7 WS 658 DM 67 8 LS 57

Berikut merupaka hasil analisis data perbandingan hasil post test skala motivasi

belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diuji menggunakan analisis

data Mann Whitney.

Table 4.4 Hasil Analisis Data Perbandingan Post test Skala Motivasi Belajar pada

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Ranks

Page 12: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5531/5/T1... · dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. ... kelas VIII C ini mengalami permasalahan

VAR00002 N Mean Rank Sum of Ranks

VAR00001 kelompok eksperimen 8 11.63 93.00

kelompok control 8 5.38 43.00

Total 16

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16.0, diketahui bahwa terdapat

perbedaan antara mean rank kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Setelah

diberikan treatmen berupa layanan konseling kelompok teknik cognitive restructuring pada

kelompok eksperimen, mean rank hasil skala motivasi belajar pada kelompok ini berjumlah

11.63. Sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak mendapatkan treatmen berupa layanan

konseling kelompok teknik cognitive restructuring, jumlah mean rank hasil skala motivasi

belajar pada kelompok ini berjumlah 5.38, sehingga mean rank hasil skala motivasi belajar

kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan mean rank hasil skala motivasi belajar

kelompok kontrol.

Test Statisticsb

VAR00001

Mann-Whitney U 7.000

Wilcoxon W 43.000

Z -2.629

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .007a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: VAR00002

Page 13: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5531/5/T1... · dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. ... kelas VIII C ini mengalami permasalahan

Berdasarkan hasil analisis diatas, diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan

antara hasil skala motivasi belajar kelompok eksperimen dengan hasil skala motivasi belajar

kelompok kontrol. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil Asymp. Sig (2-tailed) hasil analisis

berjumlah 0.009 < 0.01.

Berikut merupakan hasil analisis data perbandingan hasil pre test dan post test skala

motivasi belajar pada kelompok eksperimen yang diuji menggunakan Analisis data Mann

Whitney.

Ranks

Total N Mean Rank Sum of Ranks

Kelompok pre test 8 4.50 36.00

post test 8 12.50 100.00

Total 16

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16.0, diketahui bahwa terdapat

perbedaan antara mean rank hasil pre test dan post test skala motivasi belajar pada kelompok

eksperimen. Mean rank pre test skala motivasi belajar 4.50, sedangkan mean rank post test

skala motivasi belajar lebih tinggi dibanding hasil pre test skala motivasi belajar pada

kelompok eksperimen.

Test Statisticsb

kelompok

Page 14: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5531/5/T1... · dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. ... kelas VIII C ini mengalami permasalahan

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 36.000

Z -3.411

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: total

Berdasarkan hasil analisis diatas, diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan

antara hasil pre test dan post test skala motivasi belajar pada kelompok eksperimen. Hal

tersebut dibuktikan dengan hasil Asymp. Sig (2-tailed) 0.001 < 0.01.

4.8 Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan penulis adalah Layanan Konseling Kelompok teknik

cognitive restruckturing dapat meningkatkan motivasi belajar pada diri siswa kelas VIII C

SMP N 2 Pabelan Tahun Ajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil analisis data yang

membandingkan hasil pre test dan post test kelompok eksperimen dengan hasil Asymp. Sig

(2-tailed) 0.001 < 0.01 sehingga dinyatakan signifikan. Selain itu, ada peningkatan motivasi

belajar siswa yang signifikan yaitu sebesar 8.00, dibuktikan dengan hasil analisis data mean

rank pre test yaitu 4.50 dan mean rank post test sebesar 12.50 pada kelompok eksperimen.

Berdasarkan hasil analisis data tersebut maka hipotesis yang diajukan penulis dapat diterima.

4.9 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data yang membandingkan hasil post test kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol yang menghasilkan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.009 <

0.01 sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok

kontrol dengan kelompok eksperimen. Selain itu, ada peningkatan motivasi belajar siswa

yang signifikan yaitu sebesar 8.00, dibuktikan dengan hasil analisis data mean rank pre test

yaitu 4.50 dan mean rank post test sebesar 12.50 pada kelompok eksperimen.

Page 15: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5531/5/T1... · dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. ... kelas VIII C ini mengalami permasalahan

Menurut Supriyatna (2003) Layanan Konseling Kelompok dengan pendekatan

Behavioral, khususnya teknik cognitive restructuring dapat digunakan sebagai strategi

penanganan masalah belajar.

Teknik cognitive restructuring disebut juga teknik penataan ulang skema pikiran ini

adalah proses menemukan dan menilai kognisi siswa, memahami dampak negatif pikiran

tertentu terhadap perilaku, dan belajar mengganti kognisi tersebut dengan pikiran yang lebih

realistik dan lebih cocok. Proses kognitif yang terjadi di dalam diri siswa sering kali

mempunyai implikasi terhadap perubahan tingkah laku. Cognitive restructuring adalah proses

mengajar anggota kelompok untuk mengindentifikasi, mengevaluasi dan mengubah

perusakan yang ada pada diri atau pikiran irasional yang secara negatif mempengaruhi

perilaku siswa, sehingga dengan adanya layanan konseling kelompok behavioral teknik

cognitive restruckturing siswa dapat teratasi dalam motivasi belajar (Sudrajat, 2008).

Hal tersebut juga didukung oleh temuan hasil penelitiandari Evi Seytaningsih(2010),

menemukan bahwa ada perubahan perilaku malas belajar setelah mengikuti layanan

konseling kelompok behavioral teknik cognitive restructuring pada subjek penelitian yang

mendapatkan perlakuan atau tindakan.

Dengan demikian, layanan konseling kelompok teknik cognitive restruckturing dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII C SMP N 2 Pabelan tahun Ajaran 2013/2014.

Page 16: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5531/5/T1... · dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. ... kelas VIII C ini mengalami permasalahan