hasil penelitian dan pembahasan dskripsi tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 bab iv.pdf · kepala...

30
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dskripsi Tempat Penelitian 1. Deskripsi lokasi penelitian Pada tanggal 19 Januari 1967 pengurus Yayasan Pendidikan Kristen “Widhodho” dengan suratnya Nomor : 132/C.1/1966 mendirikan SMK Kristen “PENABUR” Purworejo. SMK/SMEA PENABUR adalah sekolah yang MENABUR benih ilmu, pengetahuan, sikap, jiwa dan budi pekerti yang baik berdasrkan CINTA KASIH kepada Tuhan,sesama dan lingkungan. Sejak tahun 1966/1967 pemerintah mengadakan perubahan dari SMEA, STM, SMKK, menjadi SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). ( Profil SMK Kristen “Penabur” Purworejo, 2007). SMK Kristen “Penabur” Purworejo secara geografis terletak di Jalan Dr. Setia Budi No. 18 Purworejo. Berdasarkan hasil observasi, baik observasi fisik sekolah maupun observasi kegiatan belajar mengajar di kelas maka diperoleh kesimpulan bahwa: SMK Kristen ”Penabur” Purworejo terletak di lokasi yang strategis yaitu di pusat kota Purworejo, sehingga mudah untuk dijangkau dengan alat transportasi umum. Selain itu SMK Kristen Penabur Purworejo sudah mendapatkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000. Disisi lain dari letak yang strategis juga memiliki kelemahan yaitu membuat situasi dan kondisi belajar mengajar kurang kondusif dikarenakan kebisingan kendaraan

Upload: duongthu

Post on 05-Mar-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Dskripsi Tempat Penelitian

1. Deskripsi lokasi penelitian

Pada tanggal 19 Januari 1967 pengurus Yayasan Pendidikan

Kristen “Widhodho” dengan suratnya Nomor : 132/C.1/1966 mendirikan

SMK Kristen “PENABUR” Purworejo. SMK/SMEA PENABUR adalah

sekolah yang MENABUR benih ilmu, pengetahuan, sikap, jiwa dan budi

pekerti yang baik berdasrkan CINTA KASIH kepada Tuhan,sesama dan

lingkungan. Sejak tahun 1966/1967 pemerintah mengadakan perubahan

dari SMEA, STM, SMKK, menjadi SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).

( Profil SMK Kristen “Penabur” Purworejo, 2007).

SMK Kristen “Penabur” Purworejo secara geografis terletak di

Jalan Dr. Setia Budi No. 18 Purworejo. Berdasarkan hasil observasi, baik

observasi fisik sekolah maupun observasi kegiatan belajar mengajar di

kelas maka diperoleh kesimpulan bahwa: SMK Kristen ”Penabur”

Purworejo terletak di lokasi yang strategis yaitu di pusat kota Purworejo,

sehingga mudah untuk dijangkau dengan alat transportasi umum. Selain

itu SMK Kristen Penabur Purworejo sudah mendapatkan Sistem

Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000. Disisi lain dari letak yang

strategis juga memiliki kelemahan yaitu membuat situasi dan kondisi

belajar mengajar kurang kondusif dikarenakan kebisingan kendaraan

Page 2: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

50

bermotor yang melintas. ( Profil SMK Kristen “Penabur” Purworejo,

2007).

a). Kondisi Fisik

Tabel 7. Kondisi Fisik Sekolah

No Nama ruang Jumlah Fasilitas/sarana kondisi

1. Ruang Kelas 18 Meja,kursi,, Papan Tulis, Kapur, Penghapus

Baik

2. Ruang Guru 1 Meja, kursi Baik 3. Ruang Kepala

Sekolah 1 Meja, kursi, komputer Baik

4. Ruang Tata Usaha 1 Meja, kursi, komputer Baik 5. Ruang BP/BK 1 Meja, kursi Baik 6. Perpustakaan 1 Meja, kursi,buku Baik 7. Ruang keterampilan

mejahit 1 Meja, kursi, mesin jahit Baik

8. Ruang UKS 1 Meja, kursi,bangsal, Baik 9. Ruang OSIS 1 Meja, kursi, papan tulis,

kapur Baik

10. Ruang Laboratorium Komputer

2 Meja, Kursi, Komputer, Papan Tulis, Spidol.

Baik

11. Ruang multimedia 1 Layar LCD, OHP, papan tulis, spidol

Baik

12. Ruang bengkel teknik jaringan komputer

1 Papan tulis, kapur, alat praktikum

Baik

13. Koperasi 1 Meja, kursi, alat tulis, komputer dan mesin

fhotocopy

Baik

14. Kamar Mandi/WC guru

2 Bak mandi dan kloset baik

15. Kamar mandi/WC siswa

4 Bak mandi dan kloset Baik

16. Lapangan 1 Tiang bendera, ring basket, tiang net volly

Baik

17. Aula 1 Baik 18. T. Parkir Siswa 2 Papan parkir Baik 19. T. Parkir Guru &

tamu 1 Papan parkir Baik

20. Kantin 2 Meja, kursi, almari makanan

Baik

21. Gudang 1 Alat perkakas Baik 22. Ruang musik 1 Alat-alat musik, almari Baik

Page 3: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

51

b). Kondisi non-Fisik

Siswa SMK Kristen “Penabur” berasal dari golongan

ekonomi menengah kebawah. Secara akademis input yang dimiliki

dibawah rata-rata. Jumlah keseluruhan siswa SMK Kristen “Penabur”

Purworejo tahun ajaran 2012/2013 adalah 389 siswa. Jumlah guru

yang ada di SMK Kristen “Penabur” Purworejo sebanyak 36 guru

yang terdiri dari 7 guru yang berstatus PNS, 22 guru tetap yayasan dan

7 guru tidak tetap (TT), dimana masing-masing guru adalah guru yang

berkompeten dibidangnya. Karyawan tersebar dalam beberapa unit,

yaitu tata usaha, petugas perpustakaan, penjaga kantin, satpam,

petugas koperasi, serta petugas kebersihan sekolah. Secara

keseluruhan jumlah karyawan yang berada di SMK Kristen “Penabur”

Purworejo ada 12 orang, yang terdiri dari 9 karyawan tetap Yayasan

dan 3 karyawan tidak tetap. Dimana menurut pengamatan kami para

karyawan cukup disiplin dan bertanggungjawab dalam bekerja. SMK

Kristen “Penabur” Purworejo memiliki 3 guru bimbingan konseling.

BK bertugas untuk menangani permasalahan siswa dan mengevaluasi

pelaksanaan bimbingan konseling dan penyusunan statistik hasil

evaluasi bimbingan konseling. Kegiatan ekstrakurikuler yang dimiliki

SMK Kristen “Penabur” Purworejo antara lain basket, paduan suara,

pramuka, kulintang dan kempo. (Profil SMK Kristen “Penabur”

Purworejo, 2007)

Page 4: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

52

Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan

“WIDODO” dan Depdiknas, serta sejajar dengan Komite Sekolah dan

Majelis Sekolah. Kepala Sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah

bidang kesiswaaan, bidang sarana dan prasarana serta bidang

kurikulum. Kepala Sekolah membawahi wakil kepala sekolah, tata

usaha, guru-guru dan karyawan. SMK Kristen “Penabur” Purworejo

memiliki organisasi intra sekolah yang kepengurusannya terdiri dari

kelas X dan XI.

2. Visi, misi, dan tujuan Sekolah

a. Visi sekolah

Terwujudnya Kasih Allah dalam pendidikan kejuruan yang

menyiapkan siswa menjadi warga Negara yang baik dan mampu

bersaing di dunia kerja.

b. Misi Sekolah

Mengajar dan mendidik siswa dalam terang kasih Allah.

Memberi pengetahuan, keterampilan dan latihan agar siswa siap

memasuki dunia kerja dengan bekal profesionalisme.

c. Tujuan Sekolah

1) Menyiapkan peserta didik untuk menjadi calon tenaga kerja yang

profesional sehingga mampu bersaing di era global.

2) Menyiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik.

3) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang

penuh kasih.

Page 5: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

53

B. Hasil Penelitian

1. Kegiatan Pra-Tindakan

Kegiatan penelitian tindakan kelas akan di laksanakan di SMK

Kristen “Penabur” Purworejo. Sebelum melaksanakan kegiatan tersebut,

peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan ijin penelitian kepada

pihak sekolah. Setelah ijin disetujui, pihak sekolah meminta surat

perijinan dari pihak kampus yang menyatakan peneliti akan melaksanakan

penelitian di sekolah tersebut. Setelah surat rekomendasi dari kampus di

serahkan kepada pihak sekolah, maka peneliti sudah di perbolehkan untuk

melaksanakan penelitian.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti di berikan kesempatan

untuk meneliti di kelas X TKJ dengan alasan bahwa kelas tersebut merupakan

kelas berbeda jauh dengan kelas-kelas yang lain tingkat prestasinya. Selain itu

juga, kelas X TKJ yang merupakan mayoritas Siswa laki-laki paling nakal dan

ramai. Peneliti memperkenalkan metode Snowball Drilling yakni dengan

langkah-langkahnya. Adapun langkah-langkah Implementasi metode

pembelajaran Snowball Drilling adalah sebagai berikut.

a. Peran guru adalah mempersiapkan paket soal-soal pilihan ganda dan

menggelindingkan bola salju berupa soal latihan.

b. Guru menunjuk atau mengundi untuk mendapatkan seorang peserta

didik yang akan menjawab soal nomor 1.

c. Jika soal peserta didik yang mendapat giliran pertama menjawab soal

nomor tersebut langsung benar, maka peserta didik itu diberi

Page 6: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

54

kesempatan menunjuk salah satu temannya menjawab soal berikutnya

yaitu soal nomor 2.

d. Jika peserta didik yang pertama mendapat kesempatan menjawab soal

nomor 1 gagal, maka harus meenjawab pertanyaan yang berikutnya.

e. Peserta didik tersebut menjawab pertanyaan berikutnya sehingga

peserta didik tersebut berhasil menjawab benar item soal pada suatu

nomor soal tertentu.

f. Jika pada putaran pertama terdapat soal yang belum dijawab, maka

dijawab oleh peserta didik yang mendapat giliran. Mekanisme giliran

menjawab sama seperti yang diuraiakan diatas.

g. Diakhir guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah dipelajari

peserta didik ( Suprijono, 2012:106).

Peneliti mengadakan dialog dengan Ibu Hari Rumanti sebagai

guru mata pelajaran IPS kelas X untuk membahas metode penelitian.

Metode pembelajaran Snowball Drilling memang belum pernah di

gunakanan oleh guru mata pelajaran. Dengan Metode pembelajaran

Snowball Drilling, diharapkan prestasi belajar IPS materi Sejarah siswa

kelas X TKJ dapat meningkat.

Peneliti juga melakukan observasi perangkat pembelajaran guna

mengetahui apakah guru mata pelajaran IPS tersebut sudah membuat

perangkat pembelajaran atau tidak. Setelah peneliti malakukan observasi

tersebut, peneliti telah menemukan hasil yang diperoleh selama obeservasi.

Page 7: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

55

Kelas X di SMK Kristen Penabur Purworejo tahun ajaran

2012/2013 sebanyak 5 kelas yang terdiri dari kelas X AK 1 dan AK 2, X

PJ, X AP, dan X TKJ. Peneliti di tunjuk untuk meneliti kelas X TKJ

dengan jumlah siswa 22 orang, dengan jumlah siswa laki-laki 15 orang dan

jumah siswa perempuan 7 orang. Dengan jumlah siswa laki-laki yang lebih

banyak daripada perempuan membuat suasana kelas sangat ribut. Peneliti

melakukan observasi kelas, yang mana peneliti telah menemukan bahwa

guru mata pelajaran sudah melaksanakan KBM dengan benar. Materi yang

tercantum dalam mata pelajaran IPS materi sejarah adalah proses

kebangkitan Nasional yang terdapat pada BAB 3. Peneliti melaksanakan

penelitan dengan Materi BAB 3 sesuai dengan basis peneliti.

Peneliti melihat guru mata pelajaran menyampaikan materi

dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan memberikan

tugas pada saat pelaksanaan KBM. Berdasarkan pengamatan peneliti,

siswa terlihat kurang semangat pada saat guru mata pelajaran

menyampaikan materi. Siswa-siswa lebih banyak berbicara sendiri di

bandingkan mendengar gurunya bicara. Peneliti melakukan dialog dengan

guru mata pelajaran mengenai prestasi siswa selama ini, guru menjelaskan

bahwa mata pelajaran IPS tidak terdaftar dalam UN sehinga siswa tidak

semangat mengikuti pembelajaran karena di anggap tidak penting.

2. Pelaksanaan Tindakan

Setelah melaksanakan Observasi perangkat pembelajaran dan observasi

kelas, peneliti kemudian melaksanakan tindakan. Dalam penelitian ini,

Page 8: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

56

peneliti menggunakan tiga siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 1 x

pertemuan sesuai dengan jadwal sekolah. Tiap siklus yang dilaksanakan

terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun

tahapannya adalah sebagai berikut.

a. Siklus I

1) Perencanaan

Dalam siklus I ini peneliti membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat lembar observasi.

Materi yang akan disampaikan adalah masuk dan berkembangnya

kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia. Peneliti juga

mempersiapkan soal pre-tes dan post-tes. Dalam siklus 1 ini

peneliti menggunakan metode pembelajaran Snowball Drilling.

2) Pelaksanaan Tindakan

Penelitian pada siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 12

November 2012. Kegiatan dilaksanakan 2 jam pembelajaran (90

menit) pada jam ke 4-5. Peneliti membagi kegiatan pelaksanaan

penelitian menjadi tiga tahap yaitu.

a) Kegiatan Awal

Dalam tahap ini peneliti membuka pembelajaran

dengan doa pembuka, kemudian peneliti menyapa siswa

dengan mengucapkan salam. Peneliti kemudian mengabsen

siswa satu persatu. Setelah mengabsen siswa, peneliti

menyampaikan tujuan pembelajaran. Peneliti kemudian

Page 9: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

57

melaksanakan pre-tes. Peneliti membagikan soal-soal pre-tes

kepada siswa untuk dikerjakan. setelah soal pre-tes telah

dijawab siswa, peneliti kemudian mengumpulkan jawaban

siswa.

b) Kegiatan Inti

Setelah menjalankan pree test, peneliti langsung

masuk pada kegiatan inti yaitu implementasi metode

pembelajaran Snowball Drilling. Peneliti memperkenalkan dan

menjelaskan metode pembelajaran Snowball Drilling kepada

siswa. Adapun langkah-langkah metode pembelajaran

Snowball Drilling adalah sebagai berikut.

(1) Peran guru adalah mempersiapkan paket soal-soal pilihan

ganda danmenggelindingkan bola salju berupa soal

latihan.

(2) Guru menunjuk atau mengundi untuk mendapatkan

seorang peserta didik yang akan menjawab soal nomor 1.

(3) Jika soal peserta didik yang mendapat giliran pertama

menjawab soal nomor tersebut langsung benar, maka

peserta didik itu diberi kesempatan menunjuk salah satu

temannya menjawab soal berikutnya yaitu soal nomor 2.

(4) Jika peserta didik yang pertama mendapat kesempatan

menjawab soal nomor 1 gagal, maka harus meenjawab

pertanyaan yang berikutnya.

Page 10: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

58

(5) Peserta didik tersebut menjawab pertanyaan berikutnya

sehingga peserta didik tersebut berhasil menjawab benar

item soal pada suatu nomor soal tertentu.

(6) Jika pada putaran pertama terdapat soal yang belum

dijawab, maka dijawab oleh peserta didik yang

mendapat giliran. Mekanisme giliran menjawab sama

seperti yang diuraikan di atas.

(7) Diakhir guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah

dipelajari peserta didik.

c) Kegiatan Akhir

Setelah kegiatan Implementasi metode pembelajaran

Snowball Drilling dilaksanakan maka peneliti memberikan soal

post-tes untuk mengetahui hasil akhir dari pembelajaran

menggunakan metode Snowball Drilling. Peneliti kemudian

menutup kegiatan pembelajaran dengan terlebih dahulu

menyampaikan materi yang akan disampaikan pada minggu

yang akan datang.

3) Observasi dan Evaluasi

Peneliti mengamati situasi siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung. Peneliti melihat masih banyak siswa

yang kebingungan pada saat pelaksanaan metode dan masih kurang

serius selama kegiatan berlangsung. Peneliti menemukan bahwa

ada beberapa siswa tidak melaksanakan instruksi dan masih banyak

Page 11: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

59

yang ribut sendiri. Dari pengamatan tersebut penulis menemukan

faktor penyebabnya yaitu peneliti kurang tegas saat pelaksanaan

pembelajaran, peneliti juga kurang memberi penjelasan tentang

materi pembelajaran. Oleh karena itu, data hasil nilai rata-rata

siswa pada pre-tes sebesar 6.8 mengingkat 0.5 setelah

menggunakan metode pembelajaran Snowball Drilling dengan

hasil nilai rata-rata siswa pada post-tes sebesar 7.3. Data tersebut

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 8. Nilai rata-rata pre-tes dan post-tes siklus I

Siklus Tes awal (Pre-tes)

Tes akhir (Post-tes)

Peningkatan prestasi

Siklus I 6,8 7,3 0,5

Demikianlah jumlah nilai rata-rata pre-tes dan post-tes

siswa pada siklus I. nilai rata-rata pada tabel diatas dijelaskan

bentuk diagram. Adapun diagram nilai tersebut adalah sebagai

berikut.

Gambar 4. Diagram nilai rata-rata pre-tes dan post-tes Siklus I

0

2

4

6

8

Siklus I

6.87.3

0.5

Pre-tes

Post-tes

Peningkatan prestasi

Page 12: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

60

4) Refleksi

Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I hasil post-

tes sebesar 7.3 belum mencapai KKM yang berlaku ≥75. Dapat

disimpulkan nilai rata-rata siswa baik. Akan tetapi, hal tersebut

menunjukkan bahwa pelaksanaan siklus I belum mencapai hasil

yang maksimal. Oleh karena itu, peneliti melanjutkan tindakan

pada siklus II untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan

sebelumnya.

b. Siklus II

1) Perencanaan

Dalam siklus II ini peneliti mempersiapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun materi yang akan

disampaikan adalah perkembangan kekuasaan Hindia Belanda dan

dampak yang di timbulkan. Peneliti membuat soal pre-tes dan post-

tes, lembar observasi. Dalam siklus 2 ini peneliti membuat media

Powerpoint dan bahan ajar. Alasan peneliti menggunakan media

Powerpoint dalam siklus II karena media Powerpoint adalah media

yang sangat menarik dan dapat menampilkan materi dengan jelas

dan ringkas. Metode yang digunakan adalah Snowball Drilling.

2) Pelaksanaan Tindakan

Penelitian siklus II dilaksanakan pada tanggal 19

November 2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam 2 jam

pembelajaran (90 menit). Peneliti melaksanakan kegiatan yang

Page 13: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

61

sudah di rencanakan sebelumnya. Adapun pelaksanaan kegiatan

akan di jelaskan berikut ini.

a) Kegiatan Awal

Dalam tahap ini peneliti membuka pembelajaran

dengan doa pembuka. Peneliti kemudian memberikan salam

setelah melihat kondisi kelas sudah siap, peneliti kemudian

mengabsen siswa. peneliti juga memberikan apersepsi untuk

mengawali pembelajaran. Peneliti juga menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Peneliti kemudian

melaksanakan pre-tes untuk mengukur pengetahuan dasar

siswa tentang materi yang akan disampaikan. Setelah siswa

menjawab soal pre-tes, peneliti kemudian mengumpulkan

lembar jawaban siswa.

b) Kegiatan Inti

Setelah melaksanakan pre-tes, peneliti masuk dalam

kegiatan inti. peneliti membagikan bahan ajar dan menjelaskan

materi secara garis besar dengan menggunakan media

powerpoint. Setelah selesai menjelaskan materi peneliti masuk

pada Implementasi metode Snowball Drilling dengan langkah

yang sudah dijelaskan pada siklus I.

c) Kegiatan Akhir

Setelah Implementasi metode pembelajaran

Snowball Drilling dilaksanakan, peneliti melaksanakan post-tes

Page 14: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

62

kepada siswa untuk mengetahui hasil akhir proses

pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Snowball

Drilling. Peneliti mengumpulkan lembar jawaban siswa.

Peneliti kemudian menyampaikan materi yang akan dipelajari

minggu depan dan mengakhiri pembelajaran dengan doa

penutup.

3) Observasi dan Evaluasi

Selama kegatan berlangsung Peneliti mengamati

aktivitas siswa. Peneliti mengamati siswa bersemangat dalam

kegiatan proses pembelajaran. Peneliti mengamati antusias siswa

pada saat pelaksanaan metode, siswa sudah dapat memahami

metode yang telah digunakan. Pelaksanaan kegiatan sudah ada

peningkatan dalam siklus II, sudah ada keseriusan siswa pada saat

mengerjakan soal-soal yang telah diberikan. Dengan jumlah rata-

rata pre-tes 4.8, terjadi peningkatan 2.9 dengan nilai rata-rata siswa

pada hasil post-tes sebesar 7.7. Nilai rata-rata siklus II sudah

mencapai nilai rata-rata diatas KKM sebesar ≥75. Nilai tersebut

dapat dikatakan baik. Nilai rata-rata tersebut dapat dijelaskan

dalam bentuk tabel. Berikut ini adalah tabel nilai rata-rata pre-tes

dan pos-tes siswa pada siklus II.

Page 15: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

63

Tabel 9. Nilai rata-rata pre-tes dan pos-tes Siklus II

Siklus Tes awal (Pre-tes)

Tes akhir (Post-tes)

Peningkatan prestasi

Siklus II 4,8 7,7 2,9

Dari tabel diatas, maka dapat dibuat dalam bentuk

diagram. Adapun diagramnya adalah sebagai berikut.

Gambar 5. Diagram nilai rata-rata pre-tes dan post-tes Siklus II

4) Refleksi

Dengan hasil yang diperoleh selama pelaksanaan siklus

II, terjadi peningkatan-peningkatan dalam kegiatan pembelajaran.

Pelaksanaan penelitan pada siklus II ini telah sudah hasil yang

cukup maksimal diatas rata-rata KKM sebesar ≥75. Maka dapat

disimpulkan bahwa nilai tersebut sudah baik. Peneliti akan

melanjutkan pelaksanaan penelitian pada siklus selanjutnya pada

0

2

4

6

8

SiklusII

4.8

7.7

2.9

Pree Tes

Post Tes

Peningkatan Prestasi

Page 16: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

64

siklus III untuk memperkuat tindakan dan untuk mengetahui lebih

lagi mengenai prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode

pembelajaran Snowball Drilling yang dipadukan dengan kerja

kelompok.

c. Siklus III

1) Perencanaan

Peneliti menyusun dan mempersiapkan perangkat

pembelajaran. Peneliti membuat Rencanan Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Adapun materi yang akan disampaikan dalam

siklus ini adalah Perang Patimura (rakyat Separua), Perang

Diponegoro, Perang Paderi dan Perang Aceh. Peneliti juga

mempersiapkan bahan ajar, membuat powerpoint, dan membuat

soal pre-tes dan post-tes. Alasan peneliti menggunakan media

Powerpoint dalam siklus III ini, karena media Powerpoint adalah

media yang sangat menarik dan dapat membrikan penjelasan yang

ringkas mengenai materi. Peneliti juga mempersiapkan skenario

kerja kelompok. Alasan peneliti menambahkan kegiatan kerja

kelompok adalah supaya siswa lebih dapat berinteraksi satu sama

lain selama kegiatan pembelajaran. Dalam siklus III peneliti

menggunakan metode pembelajaran Snowball Drilling yang

dipadukan dengan kerja kelompok sebagai pemantapan penelitian.

Page 17: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

65

2) Pelaksanaan Tindakan

Penelitian pada siklus III ini dilaksanakan pada tanggal

26 November 2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam 2

jam pembelajaran (90 menit). Peneliti melaksanakan kegiatan yang

sudah di rencanakan sebelumnya. Adapun pelaksanaan kegiatan

akan di jelaskan berikut ini.

a) Kegiatan Awal

Dalam tahap awal pelaksanaan siklus III ini, peneliti

mengawali dengan doa pembuka. Peneliti kemudian menyapa

siswa dengan mengucapkan salam. Setelah mengucapkan

salam, peneliti kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran,

kemudian peneliti memberikan pre-tes kepada siswa dengan

membagikan soal pada tiap-tiap siswa. Setelah jawaban pre-tes

sudah terkumpul, peneliti kemudian memberikan apersepsi

terkait dengan materi yang akan di sampaikan.

b) Kegiatan Inti

Setelah memberikan pre-tes, peneliti kemudian

membagikan bahan ajar dan menjelaskan materi secara garis

besar dengan menggunakan media powerpoint. Setelah selesai

menjelaskan materi peneliti membagikan siswa menjadi

beberapa kelompok untuk membahas materi dan membuat

ringkasan, kemudian langsung masuk pada kegiatan inti yaitu

Page 18: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

66

Implementasi metode pembelajaran Snowball Drilling dengan

langkah yang sudah dijelaskan sebelumnya pada siklus I.

c) Kegiatan Akhir

Setelah implementasi metode pembelajaran

Snowball Drilling dilaksanakan, peneliti kemudian

memberikan soal post-tes kepada siswa untuk mengetahui hasil

akhir dari pelaksanaan siklus III. Soal post-tes telah dijawab

oleh semua siswa, kemudian peneliti mengambil lembar

jawaban soal post-tes siswa. Peneliti kemudian menutup

pembelajaran dengan terlebih dahulu memberikan motivasi

kepada siswa. Peneliti menutup pembelajaran dengan doa

penutup.

3) Observasi dan Evaluasi

Dengan penerapan metode pembelajaran Snowball

Drilling ini, terjadi peningkatan semangat siswa dalam mengikuti

pembelajaran. Siswa sangat antusias saat peneliti menyampaikan

materi. Sebagian besar siswa sudah mau melibatkan diri dalam

pembelajaran. Semangat siswa tersebut dapat dilihat dengan

meningkatnya hasil siswa pada siklus III. Pelaksanaan pada siklus

III telah memperoleh nilai rata-rata siswa pada pre-tes sebesar 6,1,

terjadi peningkatan 3,4 dengan nilai rata-rata siswa pada post-tes

sebsar 9,5. Hasil nilai rata-rata pre-tes dan post-tes dapat dijelaskan

Page 19: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

67

dalam bentuk tabel. Berikut ini adalah tabel nilai rata-rata pre-tes

dan post-tes siswa pada siklus III.

Tabel 10. Nilai rata-rata pre-tes dan post-tes pada Siklus III

siklus Tes awal (Pre-tes)

Tes akhir (Post tes)

Peningkatan prestasi

Siklus III 6,1 9,5 3,4

Dari tabel diatas, maka dapat dibuat dalam bentuk diagram.

Adapun diagram nilai rata-rata pre-tes dan post-tes adalah sebagai

berikut.

Gambar 6. Diagram nilai rata-rata Pre-tes dan Post-tes Siklus III

4) Refleksi

Dengan melihat hasil dari pengamatan selama siklus III dijalankan,

peneliti menarik kesimpulan bahwa pelaksanaan siklus III ini telah

berhasil dengan peningkatan rata-rata prestasi yang sangat

maksimal. Dengan berhasilnya pelaksanaan siklus III ini, maka

peneliti merasa sangat puas dan tidak melanjutkan pada siklus

0

2

4

6

8

10

SiklusIII

6.1

9.5

3.4Pree Tes

Post tes

Pencapaian Prestasi

Page 20: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

68

lselanjutnya. Peneliti sudah berhasil melaksanakan implementasi

metode dengan tiga siklus berturut-turut. Peneliti kemudian

mempersiapkan untuk membuat pembahasan tentang hasil

penelitian.

Dari pelaksanaan siklus-siklus diatas maka dapat dilihat hasil

pre-tes dan post-tes pada tiap-tiap siklus adalah sebagai berikut.

Tabel 11. Nilai rata-rata Pre-tes dan Pos-tes tiap-tiap Siklus

Siklus Tes Awal (Pre -tes)

Tes Akhir (Post-tes)

Peningkatan prestasi

Siklus I 6,8 7,3 0,5 Siklus II 4,8 7,7 2,9 Siklus III 6,1 9,5 3,4 Jumlah rata-rata 17,6 24,5 6,9

Dari tabel nilai diatas, maka dapat dibuat diagram. Adapun diagramnya

adalah sebagai berikut.

Gambar 7. Diagram nilai rata-rata Pre-tes dan Post-tes tiap-tiap Siklus

0

2

4

6

8

10

Siklus ISiklus II

Siklus III

6.8

4.86.1

7.3 7.79.5

0.5

2.9 3.4 Pree Tes

Post Tes

Pencapaian Prestasi

Page 21: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

69

Dengan hasil rata-rata nilai siswa tiap-tiap siklus, maka dapat

dketahui daya serap yang diperoleh. Daya serap pada siklus I hasil nilai

rata-rata pre-tes sebesar 45,45% dan nilai rata-rata post-tes sebesar 54,54%

terjadi peningkatan sebesar 9,09%. Daya serap siklus II hasil nilai rata-rata

pre-tes 4,54% dan nilai rata-rata post-tes sebesar 72,72% terjadi

peningkatan sebesar 68,18%. Daya serap siklus III hasil nilai rata-rata pre-

tes sebesar 19,04% dan hasil nilai rata-rata post-tes sebesar 95,23% terjadi

peningkatan sebesar 76,19%. Adapun daya serap yang diperoleh tersebut

pada tiap-tiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 12. Daya Serap Pada Tiap-tiap Siklus

Siklus Tes awal (Pre-tes)

Tes akhir (Post-tes)

Peningkatan

Siklus I 45,45% 54,54% 9,09% Siklus II 4,54% 72,72% 68,18% Siklus III 19,04% 95,23% 76,19%

Dari tabel daya serap diatas, maka dapat pula dibuat dalam bentuk

diagram. Diagram tersebut dapat dilihat berikut ini.

Gambar 8. Diagram Daya serap tiap-tiap siklus

0.00%

50.00%

100.00%

Siklus ISiklus II

Siklus III

45.45%

4,54%19.04%

54.54%72.72%

95.23%

9.09%

68.18% 76.19%

Pre-tes

Post-tes

Peningkatan

Page 22: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

70

C. Pembahasan/Analisis

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam upaya untuk

meningkatkan prestasi belajar IPS materi sejarah siswa kelas X TKJ SMK

Kristen “Penabur” Purworejo. selain itu juga untuk mengetahui kelebihan dan

hambatan dalam penerapan metode pembelajaran Snowball Drilling.

Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh melalui observasi langsung

yang dilakukan dalam 3 siklus. Selain observasi, penelitian ini juga

menggunakan data wawancara dan tes hasil belajar. Hasil analisis selama

penelitian ini berlangsung dapat diuraikan berikut ini.

1. Implementasi metode pembelajaran Snowbal Driling untuk meningkatkan

prestasi belajar IPS materi Sejarah siswa kelas X TKJ SMK Kristen

“Penabur” Purworejo tahun ajaran 2012-2013.

Penerapan metode pembelajaran Snowball Drilling bertujuan untuk

meningkatkan prestasi belajar IPS materi sejarah siswa. Prestasi siswa

dapat diketahui melalui pelaksanaan tes pada setiap siklus. Setiap siklus

dilaksanakan tes yaitu pre-tes untuk mengatahui pengetahuan awal siswa

dan post-tes untuk mengtahui peningkatan prestasi belajar setelah

pelaksanaan tindakan. Setiap siklus dilaksanakan satu kali pertemuan.

Adapun penelitian ini dilaksanakan sebanyak 3 siklus, yaitu:

a. Siklus I

Penelitin pada siklus ini dilaksanakan tanggal 12 November

2012 dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 90 menit. Guru

mempersiapkan materi tentang masuk dan berkembangnya

Page 23: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

71

kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia. Pada pertemuan ini,

guru membuka pembelajaran dengan salam doa, setelah doa guru

melanjutkan presensi siswa. pada pertemuan ini semua siswa hadir

dengan jumlah 23 orang.

Guru kemudian memberikan apersepsi dengan

menunjukkan gambar pelayaran yang berkaitan dengan materi yang

akan dibahas. Guru kemudian memberikan pre-tes dengan

membagikan kertas soal kepada siswa. selanjutnya, guru

memperkenalkan metode pembelajaran Snowball Drilling. Metode

pembelajaran Snowball Drilling dikembangkan untuk menguatkan

pengetahuan peserta didik dari membaca bahan-bahan bacaan.

Guru menjelaskan langkah-langkah metode dalam kegiatan

belajar mengajar IPS materi sejarah. guru kemudian menuliskan judul

materi yang akan dibahas dipapan tulis, guru menanyakan apa saja

yang siswa ketahui mengenai materi tersebut. Guru kemudian

menyuruh siswa untuk membaca materi yang dibahas pada bahan

bacaan yang mereka punya yaitu LKS. Selanjutnya masuk dalam tahap

tindakan.

Guru mempersiapkan paket soal latihan pilihan ganda dan

menggelindingkan bola salju dengan menunjuk/mengundi untuk

mendapatkan seorang peserta didik yang akan menjawab soal nomor 1.

Siswa yang ditunjuk terlihat bingung dan tidak dapat menjwab soal

sehingga diharuskan menjawab soal nomor 2, siswa tersebut bisa

Page 24: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

72

menjawab soal dan menunjuk temannya untuk menjwab soal nomor 3,

siswa kedua tidak dapat menjwab soal nomor 3 dan 4 hingga akhirnya

berhasil menjawab soal nomor 5. Kemudian siswa yang mendapat

giliran menjawab soal yang selanjutnya hingga benar. Pada putaran ini

masih terdapat soal nomor 1, 3 dan 4 belum terjawab sehingga siswa

yang belum mendapat giliran untuk menjawabnya sampai soal

terjawab semua. Guru kemudian memberikan ulasan terhadapt hal

yang dipelajari peserta didik dan mempertegas materi yang dipelajari.

Guru kemuadian memberikan post-tes guna mengetahui peningkatan

prestasi setelah tindakan. Guru memberikan motivasi dan

memberitahukan materi yang akan dibahas menggu depan. Guru

mengakhiri pembelajaran dengan doa penutup.

Dari hasil pembelajaran menggunakan metode

pembelajaran Snowball Drilling pada siklus I sedikit meningkat.

Prestasi sebelum tindakan sebesar 6,8, sedangkan prestasi sesudah

tindakan sebesar 7,3. Mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,5.

Peningkatan prestasi pada siklus I belum mencapai KKM ≥75.

Dengan daya serap sebelum tindakan sebesar 45,45%, sedangkan daya

serap setelah tindakan sebesar 54,54%.

b. Siklus II

Pada siklus II dilakasanakan pada tanggal 19 November

2012. Dalam siklus II ini metode pembelajaran Snowball Drilling

titambah dengan media powerpoint dan bahan ajar. Materi yang

Page 25: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

73

dibahas adalah perkembangan kekuasaan Hindia Belanda dan dampak

yang di timbulkan. Kegiatan dilaksanakan dengan alokasi waktu 90

menit, guru membuka pembelajaran dengan salam doa. Setelah salam

doa guru mempresensi siswa, semua siswa hadir. Guru kemudian

memberikan apersepsi dengan mengulas sedikit materi minggu yang

lalu untuk mengkaitkan dengan materi yang akan dibahas. Guru

kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru memberikan pre-

tes untuk melihat penegtahuan awal siswa. selanjutnya guru

membagikan bahan ajar kepada siswa, guru menjelaskan materi secara

ringkas menggunakan media powerpoint.

Selanjutnya guru memerintahkan siswa untuk membaca

bahan ajar dan buku LKS untuk menggali informasi lebih mengenai

materi. Guru menjelaskan langkah-langkah metode Snowball Drilling

kepada siswa. Guru mempersiapkan paket soal latihan, kemudian

menggelindingkannya kepada siswa yang ditunjuk untuk mejawab soal

pertama, soal-soal akhirnya bisa terjawab oleh siswa yang mendapat

giliran. Guru memberikan ulasan mengenai hal yang dipelajari oleh

siswa. Selanjutnya guru memberikan post-tes guna mengetahui

peningkatan prestasi setelah tindakan. Guru memberikan motivasi dan

menyampaikan materi yang akan dibahas minggu depan. Guru

mengakhiri pembelajaran dengan doa penutup.

Dari hasil pembelajaran menggunakan metode

pembelajaran Snowball Drilling pada siklus II telah mengalami

Page 26: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

74

peningkatan. Prestasi sebelum tindakan sebesar 4,8, sedangkan prestasi

sesudah tindakan sebesar 7,7. Prestasi belajar pada siklus II telah

mencapai KKM ≥75. Daya serap sebelum tindakan sebesar 68,18%

dan daya serap setelah tindakan sebesar 72,72%.

c. Siklus III

Kegiatan pada siklus III ini dilaksanakan pada tanggal 26

November 2013. Dalam siklus II ini metode pembelajaran Snowball

Drilling ditambah dengan media powerpoint dan bahan ajar. Dalam

siklus III ini metode pembelajaran Snowball Drilling dipadukan

dengan kerja kelompok bertujuan untuk memantapkan penelitian.

Materi yang dibahas adalah perang Patimura, parang Diponegoro,

perang Padri dan perang Aceh. Kegiatan dilaksanakan dengan alokasi

waktu 90 menit, guru membuka pembelajaran dengan salam doa.

Setelah salam doa guru mempresensi siswa. Guru kemudian

memberikan apersepsi dengan mengulas sedikit materi minggu yang

lalu untuk mengkaitkan dengan materi yang akan dibahas. Guru

kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru memberikan pre-

tes untuk melihat penegtahuan awal siswa. selanjutnya guru

membagikan bahan ajar kepada siswa, guru menjelaskan materi secara

ringkas menggunakan media powerpoint.

Siswa dibagi menjadi lima kelompok. Masing-masing

kelompok mengerjakan tugas kelompok membahas materi yang telah

dijelaskan dan kemudian membuat ringkasan. Siswa terlihat sangat

Page 27: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

75

antusias mengikuti pembelajaran. Guru mempersiapkan paket latihan

pilihan ganda, kemudian menggelindingkannya kepada siswa yang

ditunjuk untuk mejawab soal pertama, soal-soal akhirnya bisa terjawab

oleh siswa yang mendapat giliran. Guru memberikan ulasan mengenai

hal yang dipelajari oleh siswa. Selanjutnya guru memberikan post-tes

guna mengetahui peningkatan prestasi setelah tindakan. Guru

mengakhiri pembelajaran dengan doa penutup.

Dari hasil pembelajaran menggunakan metode

pembelajaran Snowball Drilling pada siklus III telah mengalami

peningkatan. Prestasi sebelum tindakan sebesar 6,1, sedangkan prestasi

sesudah tindakan sebesar 9,5. Prestasi sudah sangat maksimal dan

telah melebihi KKM ≥75. Daya serap sebelum tindakan sebesar

19,04%, sedangkan daya serap setelah tindakan sebesar 95,23%.

Penerapan metode pembelajaran Snowball Drilling yang

dipadukan dengan bahan ajar dan powerpoint menjadikan pembelajaran

lebih asyik dan menyenangkan. Dengan bahan ajar siswa lebih fokus

terhadap materi, serta penyampaian materi menggunakan powerpoint yang

menampilkan materi yang menarik menjadikan siswa dapat memahami

materi dengan baik dan juga menimbulkan semangat belajar siswa

tersebut. Alhasil prestasi belajar IPS materi sejarah meningkat.

Penerapan metode pembelajaran Snowball Drilling yang

dipadukan dengan bahan ajar, powerpoint dan kerja kelompok menjadikan

pembelajaran lebih asyik dan aktif. Materi yang disajikan dengan

Page 28: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

76

powerpoint lebih ringkas, jelas dan menarik sehingga menimbulkan

semangat dan kesenangan siswa dalam menggikuti pembelajaran. Dengan

kerja kelompok menjadikan siswa lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran, siswa dapat berinteraksi dengan kelompoknya dan mampu

bekerjasama menyelesaikan tugasnya bersama-sama, selain itu juga siswa

lebih dapat mengembangkan sikap tanggung jawab dalam dirinya sendiri

maupun didalam keompok. Sehingga dapat meningkatkan minat dan

motivasi belajar siswa. Alhasil prestasi belajar IPS materi sejarah

meningkat.

Penerapan metode pembelajaran Snowball Drilling yang

dipadukan dengan bahan ajar, powerpoint dan kerja kelompok dapat

meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Alhasil prestasi belajar

IPS materi sejarah siswa meningkat.

2. Kelebihan implementasi metode pembelajaran Snowball Drilling untuk

meningkatkan prestasi belajar IPS Materi Sejarah siswa kelas X TKJ SMK

Kristen “Penabur” Purworejo tahun ajaran 2012-2013

Dengan melihat hasil dari nilai rata-rata setiap siklus, dapat

dikatakan metode pembelajaran Snowball Drilling ini memiliki kelebihan.

Kelebihan metode pembelajaran Snowball Drilling tersebut dapat

diuraikan sebagai berikut.

a. Dapat melatih siswa menjawab soal dengan cepat dan tepat.

b. Metode pembelajaran Snowball Drilling sangat asyik saat diterapkan.

c. Menimbulkan semangat baru bagi siswa dalam belajar.

Page 29: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

77

d. Siswa dapat menggali informasi ilmu pengetahuan dengan mandiri.

e. Siswa dapat berpikir cepat dan praktis untuk menjawab soal yang

diberikan.

f. Siswa dapat berpikir cepat dan praktis untuk menjawab soal yang

diberikan.

g. Adanya interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa.

h. Siswa berperan aktif dalam pembelajaran dengan menggali informasi.

3. Hambatan implementasi metode pembelajaran Snowball Drilling untuk

meningkatkan prestasi belajar IPS Materi Sejarah siswa kelas X TKJ SMK

Kristen “Penabur” Purworejo tahun ajaran 2012-2013

Pelaksanaan Implementasi metode pembelajaran Snowball

Drilling ini, peneliti telah menemukan berbagai hambatan. Adapun

hambatan-hambatan yang peneliti temukan adalah sebagi berikut.

a. Metode pembelajaran Snowball drilling tergolong baru diterapkan

sehingga siswa belum paham saat dilaksanakan.

b. Siswa kurang memahami pembelajaran dengan menggunakan metode

pembelajaran Snowball Drilling.

c. Mata pelajaran IPS adalah jam ke 4-5, terpotong jam istirahat.

d. Siswa tidak memiliki buku paket mata pelajaran.

e. Karakter siswa yang berbeda-beda sehingga guru harus sabar saat

mengimplementasikan metode pembelajaran Snowball Drilling.

Page 30: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta

78

D. Pokok Temuan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini, banyak sekali temuan-temuan

yang peneliti kumpulkan. Adapun pokok-pokok temuan tersebut adalah:

1. Siswa sangat nakal dan sibuk sendiri.

2. Siswa belum memahami metode pembelajaran Snowball Drilling.

3. Pelaksanaan Implementasi metode Pembelajaran Snowball Drilling telah

dilaksanakan dengan baik.

4. Metode pembelajaran Snowball Drilling dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa.

5. Siswa aktif dan semangat dalam mengikuti pembelajaran.

6. Peneliti kurang tegas dalam menyampaikan materi.

7. Siswa dapat belajar mandiri dengan menggali informasi tentang materi

lebih dalam.

8. Siswa tidak memiliki buku paket, dan hanya mengguakan buku LKS.