hasil penelitian dan pembahasan dskripsi tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 bab iv.pdf · kepala...
TRANSCRIPT
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Dskripsi Tempat Penelitian
1. Deskripsi lokasi penelitian
Pada tanggal 19 Januari 1967 pengurus Yayasan Pendidikan
Kristen “Widhodho” dengan suratnya Nomor : 132/C.1/1966 mendirikan
SMK Kristen “PENABUR” Purworejo. SMK/SMEA PENABUR adalah
sekolah yang MENABUR benih ilmu, pengetahuan, sikap, jiwa dan budi
pekerti yang baik berdasrkan CINTA KASIH kepada Tuhan,sesama dan
lingkungan. Sejak tahun 1966/1967 pemerintah mengadakan perubahan
dari SMEA, STM, SMKK, menjadi SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
( Profil SMK Kristen “Penabur” Purworejo, 2007).
SMK Kristen “Penabur” Purworejo secara geografis terletak di
Jalan Dr. Setia Budi No. 18 Purworejo. Berdasarkan hasil observasi, baik
observasi fisik sekolah maupun observasi kegiatan belajar mengajar di
kelas maka diperoleh kesimpulan bahwa: SMK Kristen ”Penabur”
Purworejo terletak di lokasi yang strategis yaitu di pusat kota Purworejo,
sehingga mudah untuk dijangkau dengan alat transportasi umum. Selain
itu SMK Kristen Penabur Purworejo sudah mendapatkan Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000. Disisi lain dari letak yang
strategis juga memiliki kelemahan yaitu membuat situasi dan kondisi
belajar mengajar kurang kondusif dikarenakan kebisingan kendaraan
50
bermotor yang melintas. ( Profil SMK Kristen “Penabur” Purworejo,
2007).
a). Kondisi Fisik
Tabel 7. Kondisi Fisik Sekolah
No Nama ruang Jumlah Fasilitas/sarana kondisi
1. Ruang Kelas 18 Meja,kursi,, Papan Tulis, Kapur, Penghapus
Baik
2. Ruang Guru 1 Meja, kursi Baik 3. Ruang Kepala
Sekolah 1 Meja, kursi, komputer Baik
4. Ruang Tata Usaha 1 Meja, kursi, komputer Baik 5. Ruang BP/BK 1 Meja, kursi Baik 6. Perpustakaan 1 Meja, kursi,buku Baik 7. Ruang keterampilan
mejahit 1 Meja, kursi, mesin jahit Baik
8. Ruang UKS 1 Meja, kursi,bangsal, Baik 9. Ruang OSIS 1 Meja, kursi, papan tulis,
kapur Baik
10. Ruang Laboratorium Komputer
2 Meja, Kursi, Komputer, Papan Tulis, Spidol.
Baik
11. Ruang multimedia 1 Layar LCD, OHP, papan tulis, spidol
Baik
12. Ruang bengkel teknik jaringan komputer
1 Papan tulis, kapur, alat praktikum
Baik
13. Koperasi 1 Meja, kursi, alat tulis, komputer dan mesin
fhotocopy
Baik
14. Kamar Mandi/WC guru
2 Bak mandi dan kloset baik
15. Kamar mandi/WC siswa
4 Bak mandi dan kloset Baik
16. Lapangan 1 Tiang bendera, ring basket, tiang net volly
Baik
17. Aula 1 Baik 18. T. Parkir Siswa 2 Papan parkir Baik 19. T. Parkir Guru &
tamu 1 Papan parkir Baik
20. Kantin 2 Meja, kursi, almari makanan
Baik
21. Gudang 1 Alat perkakas Baik 22. Ruang musik 1 Alat-alat musik, almari Baik
51
b). Kondisi non-Fisik
Siswa SMK Kristen “Penabur” berasal dari golongan
ekonomi menengah kebawah. Secara akademis input yang dimiliki
dibawah rata-rata. Jumlah keseluruhan siswa SMK Kristen “Penabur”
Purworejo tahun ajaran 2012/2013 adalah 389 siswa. Jumlah guru
yang ada di SMK Kristen “Penabur” Purworejo sebanyak 36 guru
yang terdiri dari 7 guru yang berstatus PNS, 22 guru tetap yayasan dan
7 guru tidak tetap (TT), dimana masing-masing guru adalah guru yang
berkompeten dibidangnya. Karyawan tersebar dalam beberapa unit,
yaitu tata usaha, petugas perpustakaan, penjaga kantin, satpam,
petugas koperasi, serta petugas kebersihan sekolah. Secara
keseluruhan jumlah karyawan yang berada di SMK Kristen “Penabur”
Purworejo ada 12 orang, yang terdiri dari 9 karyawan tetap Yayasan
dan 3 karyawan tidak tetap. Dimana menurut pengamatan kami para
karyawan cukup disiplin dan bertanggungjawab dalam bekerja. SMK
Kristen “Penabur” Purworejo memiliki 3 guru bimbingan konseling.
BK bertugas untuk menangani permasalahan siswa dan mengevaluasi
pelaksanaan bimbingan konseling dan penyusunan statistik hasil
evaluasi bimbingan konseling. Kegiatan ekstrakurikuler yang dimiliki
SMK Kristen “Penabur” Purworejo antara lain basket, paduan suara,
pramuka, kulintang dan kempo. (Profil SMK Kristen “Penabur”
Purworejo, 2007)
52
Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan
“WIDODO” dan Depdiknas, serta sejajar dengan Komite Sekolah dan
Majelis Sekolah. Kepala Sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah
bidang kesiswaaan, bidang sarana dan prasarana serta bidang
kurikulum. Kepala Sekolah membawahi wakil kepala sekolah, tata
usaha, guru-guru dan karyawan. SMK Kristen “Penabur” Purworejo
memiliki organisasi intra sekolah yang kepengurusannya terdiri dari
kelas X dan XI.
2. Visi, misi, dan tujuan Sekolah
a. Visi sekolah
Terwujudnya Kasih Allah dalam pendidikan kejuruan yang
menyiapkan siswa menjadi warga Negara yang baik dan mampu
bersaing di dunia kerja.
b. Misi Sekolah
Mengajar dan mendidik siswa dalam terang kasih Allah.
Memberi pengetahuan, keterampilan dan latihan agar siswa siap
memasuki dunia kerja dengan bekal profesionalisme.
c. Tujuan Sekolah
1) Menyiapkan peserta didik untuk menjadi calon tenaga kerja yang
profesional sehingga mampu bersaing di era global.
2) Menyiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik.
3) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
penuh kasih.
53
B. Hasil Penelitian
1. Kegiatan Pra-Tindakan
Kegiatan penelitian tindakan kelas akan di laksanakan di SMK
Kristen “Penabur” Purworejo. Sebelum melaksanakan kegiatan tersebut,
peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan ijin penelitian kepada
pihak sekolah. Setelah ijin disetujui, pihak sekolah meminta surat
perijinan dari pihak kampus yang menyatakan peneliti akan melaksanakan
penelitian di sekolah tersebut. Setelah surat rekomendasi dari kampus di
serahkan kepada pihak sekolah, maka peneliti sudah di perbolehkan untuk
melaksanakan penelitian.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti di berikan kesempatan
untuk meneliti di kelas X TKJ dengan alasan bahwa kelas tersebut merupakan
kelas berbeda jauh dengan kelas-kelas yang lain tingkat prestasinya. Selain itu
juga, kelas X TKJ yang merupakan mayoritas Siswa laki-laki paling nakal dan
ramai. Peneliti memperkenalkan metode Snowball Drilling yakni dengan
langkah-langkahnya. Adapun langkah-langkah Implementasi metode
pembelajaran Snowball Drilling adalah sebagai berikut.
a. Peran guru adalah mempersiapkan paket soal-soal pilihan ganda dan
menggelindingkan bola salju berupa soal latihan.
b. Guru menunjuk atau mengundi untuk mendapatkan seorang peserta
didik yang akan menjawab soal nomor 1.
c. Jika soal peserta didik yang mendapat giliran pertama menjawab soal
nomor tersebut langsung benar, maka peserta didik itu diberi
54
kesempatan menunjuk salah satu temannya menjawab soal berikutnya
yaitu soal nomor 2.
d. Jika peserta didik yang pertama mendapat kesempatan menjawab soal
nomor 1 gagal, maka harus meenjawab pertanyaan yang berikutnya.
e. Peserta didik tersebut menjawab pertanyaan berikutnya sehingga
peserta didik tersebut berhasil menjawab benar item soal pada suatu
nomor soal tertentu.
f. Jika pada putaran pertama terdapat soal yang belum dijawab, maka
dijawab oleh peserta didik yang mendapat giliran. Mekanisme giliran
menjawab sama seperti yang diuraiakan diatas.
g. Diakhir guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah dipelajari
peserta didik ( Suprijono, 2012:106).
Peneliti mengadakan dialog dengan Ibu Hari Rumanti sebagai
guru mata pelajaran IPS kelas X untuk membahas metode penelitian.
Metode pembelajaran Snowball Drilling memang belum pernah di
gunakanan oleh guru mata pelajaran. Dengan Metode pembelajaran
Snowball Drilling, diharapkan prestasi belajar IPS materi Sejarah siswa
kelas X TKJ dapat meningkat.
Peneliti juga melakukan observasi perangkat pembelajaran guna
mengetahui apakah guru mata pelajaran IPS tersebut sudah membuat
perangkat pembelajaran atau tidak. Setelah peneliti malakukan observasi
tersebut, peneliti telah menemukan hasil yang diperoleh selama obeservasi.
55
Kelas X di SMK Kristen Penabur Purworejo tahun ajaran
2012/2013 sebanyak 5 kelas yang terdiri dari kelas X AK 1 dan AK 2, X
PJ, X AP, dan X TKJ. Peneliti di tunjuk untuk meneliti kelas X TKJ
dengan jumlah siswa 22 orang, dengan jumlah siswa laki-laki 15 orang dan
jumah siswa perempuan 7 orang. Dengan jumlah siswa laki-laki yang lebih
banyak daripada perempuan membuat suasana kelas sangat ribut. Peneliti
melakukan observasi kelas, yang mana peneliti telah menemukan bahwa
guru mata pelajaran sudah melaksanakan KBM dengan benar. Materi yang
tercantum dalam mata pelajaran IPS materi sejarah adalah proses
kebangkitan Nasional yang terdapat pada BAB 3. Peneliti melaksanakan
penelitan dengan Materi BAB 3 sesuai dengan basis peneliti.
Peneliti melihat guru mata pelajaran menyampaikan materi
dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan memberikan
tugas pada saat pelaksanaan KBM. Berdasarkan pengamatan peneliti,
siswa terlihat kurang semangat pada saat guru mata pelajaran
menyampaikan materi. Siswa-siswa lebih banyak berbicara sendiri di
bandingkan mendengar gurunya bicara. Peneliti melakukan dialog dengan
guru mata pelajaran mengenai prestasi siswa selama ini, guru menjelaskan
bahwa mata pelajaran IPS tidak terdaftar dalam UN sehinga siswa tidak
semangat mengikuti pembelajaran karena di anggap tidak penting.
2. Pelaksanaan Tindakan
Setelah melaksanakan Observasi perangkat pembelajaran dan observasi
kelas, peneliti kemudian melaksanakan tindakan. Dalam penelitian ini,
56
peneliti menggunakan tiga siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 1 x
pertemuan sesuai dengan jadwal sekolah. Tiap siklus yang dilaksanakan
terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun
tahapannya adalah sebagai berikut.
a. Siklus I
1) Perencanaan
Dalam siklus I ini peneliti membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat lembar observasi.
Materi yang akan disampaikan adalah masuk dan berkembangnya
kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia. Peneliti juga
mempersiapkan soal pre-tes dan post-tes. Dalam siklus 1 ini
peneliti menggunakan metode pembelajaran Snowball Drilling.
2) Pelaksanaan Tindakan
Penelitian pada siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 12
November 2012. Kegiatan dilaksanakan 2 jam pembelajaran (90
menit) pada jam ke 4-5. Peneliti membagi kegiatan pelaksanaan
penelitian menjadi tiga tahap yaitu.
a) Kegiatan Awal
Dalam tahap ini peneliti membuka pembelajaran
dengan doa pembuka, kemudian peneliti menyapa siswa
dengan mengucapkan salam. Peneliti kemudian mengabsen
siswa satu persatu. Setelah mengabsen siswa, peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran. Peneliti kemudian
57
melaksanakan pre-tes. Peneliti membagikan soal-soal pre-tes
kepada siswa untuk dikerjakan. setelah soal pre-tes telah
dijawab siswa, peneliti kemudian mengumpulkan jawaban
siswa.
b) Kegiatan Inti
Setelah menjalankan pree test, peneliti langsung
masuk pada kegiatan inti yaitu implementasi metode
pembelajaran Snowball Drilling. Peneliti memperkenalkan dan
menjelaskan metode pembelajaran Snowball Drilling kepada
siswa. Adapun langkah-langkah metode pembelajaran
Snowball Drilling adalah sebagai berikut.
(1) Peran guru adalah mempersiapkan paket soal-soal pilihan
ganda danmenggelindingkan bola salju berupa soal
latihan.
(2) Guru menunjuk atau mengundi untuk mendapatkan
seorang peserta didik yang akan menjawab soal nomor 1.
(3) Jika soal peserta didik yang mendapat giliran pertama
menjawab soal nomor tersebut langsung benar, maka
peserta didik itu diberi kesempatan menunjuk salah satu
temannya menjawab soal berikutnya yaitu soal nomor 2.
(4) Jika peserta didik yang pertama mendapat kesempatan
menjawab soal nomor 1 gagal, maka harus meenjawab
pertanyaan yang berikutnya.
58
(5) Peserta didik tersebut menjawab pertanyaan berikutnya
sehingga peserta didik tersebut berhasil menjawab benar
item soal pada suatu nomor soal tertentu.
(6) Jika pada putaran pertama terdapat soal yang belum
dijawab, maka dijawab oleh peserta didik yang
mendapat giliran. Mekanisme giliran menjawab sama
seperti yang diuraikan di atas.
(7) Diakhir guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah
dipelajari peserta didik.
c) Kegiatan Akhir
Setelah kegiatan Implementasi metode pembelajaran
Snowball Drilling dilaksanakan maka peneliti memberikan soal
post-tes untuk mengetahui hasil akhir dari pembelajaran
menggunakan metode Snowball Drilling. Peneliti kemudian
menutup kegiatan pembelajaran dengan terlebih dahulu
menyampaikan materi yang akan disampaikan pada minggu
yang akan datang.
3) Observasi dan Evaluasi
Peneliti mengamati situasi siswa selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Peneliti melihat masih banyak siswa
yang kebingungan pada saat pelaksanaan metode dan masih kurang
serius selama kegiatan berlangsung. Peneliti menemukan bahwa
ada beberapa siswa tidak melaksanakan instruksi dan masih banyak
59
yang ribut sendiri. Dari pengamatan tersebut penulis menemukan
faktor penyebabnya yaitu peneliti kurang tegas saat pelaksanaan
pembelajaran, peneliti juga kurang memberi penjelasan tentang
materi pembelajaran. Oleh karena itu, data hasil nilai rata-rata
siswa pada pre-tes sebesar 6.8 mengingkat 0.5 setelah
menggunakan metode pembelajaran Snowball Drilling dengan
hasil nilai rata-rata siswa pada post-tes sebesar 7.3. Data tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 8. Nilai rata-rata pre-tes dan post-tes siklus I
Siklus Tes awal (Pre-tes)
Tes akhir (Post-tes)
Peningkatan prestasi
Siklus I 6,8 7,3 0,5
Demikianlah jumlah nilai rata-rata pre-tes dan post-tes
siswa pada siklus I. nilai rata-rata pada tabel diatas dijelaskan
bentuk diagram. Adapun diagram nilai tersebut adalah sebagai
berikut.
Gambar 4. Diagram nilai rata-rata pre-tes dan post-tes Siklus I
0
2
4
6
8
Siklus I
6.87.3
0.5
Pre-tes
Post-tes
Peningkatan prestasi
60
4) Refleksi
Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I hasil post-
tes sebesar 7.3 belum mencapai KKM yang berlaku ≥75. Dapat
disimpulkan nilai rata-rata siswa baik. Akan tetapi, hal tersebut
menunjukkan bahwa pelaksanaan siklus I belum mencapai hasil
yang maksimal. Oleh karena itu, peneliti melanjutkan tindakan
pada siklus II untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan
sebelumnya.
b. Siklus II
1) Perencanaan
Dalam siklus II ini peneliti mempersiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun materi yang akan
disampaikan adalah perkembangan kekuasaan Hindia Belanda dan
dampak yang di timbulkan. Peneliti membuat soal pre-tes dan post-
tes, lembar observasi. Dalam siklus 2 ini peneliti membuat media
Powerpoint dan bahan ajar. Alasan peneliti menggunakan media
Powerpoint dalam siklus II karena media Powerpoint adalah media
yang sangat menarik dan dapat menampilkan materi dengan jelas
dan ringkas. Metode yang digunakan adalah Snowball Drilling.
2) Pelaksanaan Tindakan
Penelitian siklus II dilaksanakan pada tanggal 19
November 2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam 2 jam
pembelajaran (90 menit). Peneliti melaksanakan kegiatan yang
61
sudah di rencanakan sebelumnya. Adapun pelaksanaan kegiatan
akan di jelaskan berikut ini.
a) Kegiatan Awal
Dalam tahap ini peneliti membuka pembelajaran
dengan doa pembuka. Peneliti kemudian memberikan salam
setelah melihat kondisi kelas sudah siap, peneliti kemudian
mengabsen siswa. peneliti juga memberikan apersepsi untuk
mengawali pembelajaran. Peneliti juga menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Peneliti kemudian
melaksanakan pre-tes untuk mengukur pengetahuan dasar
siswa tentang materi yang akan disampaikan. Setelah siswa
menjawab soal pre-tes, peneliti kemudian mengumpulkan
lembar jawaban siswa.
b) Kegiatan Inti
Setelah melaksanakan pre-tes, peneliti masuk dalam
kegiatan inti. peneliti membagikan bahan ajar dan menjelaskan
materi secara garis besar dengan menggunakan media
powerpoint. Setelah selesai menjelaskan materi peneliti masuk
pada Implementasi metode Snowball Drilling dengan langkah
yang sudah dijelaskan pada siklus I.
c) Kegiatan Akhir
Setelah Implementasi metode pembelajaran
Snowball Drilling dilaksanakan, peneliti melaksanakan post-tes
62
kepada siswa untuk mengetahui hasil akhir proses
pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Snowball
Drilling. Peneliti mengumpulkan lembar jawaban siswa.
Peneliti kemudian menyampaikan materi yang akan dipelajari
minggu depan dan mengakhiri pembelajaran dengan doa
penutup.
3) Observasi dan Evaluasi
Selama kegatan berlangsung Peneliti mengamati
aktivitas siswa. Peneliti mengamati siswa bersemangat dalam
kegiatan proses pembelajaran. Peneliti mengamati antusias siswa
pada saat pelaksanaan metode, siswa sudah dapat memahami
metode yang telah digunakan. Pelaksanaan kegiatan sudah ada
peningkatan dalam siklus II, sudah ada keseriusan siswa pada saat
mengerjakan soal-soal yang telah diberikan. Dengan jumlah rata-
rata pre-tes 4.8, terjadi peningkatan 2.9 dengan nilai rata-rata siswa
pada hasil post-tes sebesar 7.7. Nilai rata-rata siklus II sudah
mencapai nilai rata-rata diatas KKM sebesar ≥75. Nilai tersebut
dapat dikatakan baik. Nilai rata-rata tersebut dapat dijelaskan
dalam bentuk tabel. Berikut ini adalah tabel nilai rata-rata pre-tes
dan pos-tes siswa pada siklus II.
63
Tabel 9. Nilai rata-rata pre-tes dan pos-tes Siklus II
Siklus Tes awal (Pre-tes)
Tes akhir (Post-tes)
Peningkatan prestasi
Siklus II 4,8 7,7 2,9
Dari tabel diatas, maka dapat dibuat dalam bentuk
diagram. Adapun diagramnya adalah sebagai berikut.
Gambar 5. Diagram nilai rata-rata pre-tes dan post-tes Siklus II
4) Refleksi
Dengan hasil yang diperoleh selama pelaksanaan siklus
II, terjadi peningkatan-peningkatan dalam kegiatan pembelajaran.
Pelaksanaan penelitan pada siklus II ini telah sudah hasil yang
cukup maksimal diatas rata-rata KKM sebesar ≥75. Maka dapat
disimpulkan bahwa nilai tersebut sudah baik. Peneliti akan
melanjutkan pelaksanaan penelitian pada siklus selanjutnya pada
0
2
4
6
8
SiklusII
4.8
7.7
2.9
Pree Tes
Post Tes
Peningkatan Prestasi
64
siklus III untuk memperkuat tindakan dan untuk mengetahui lebih
lagi mengenai prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode
pembelajaran Snowball Drilling yang dipadukan dengan kerja
kelompok.
c. Siklus III
1) Perencanaan
Peneliti menyusun dan mempersiapkan perangkat
pembelajaran. Peneliti membuat Rencanan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Adapun materi yang akan disampaikan dalam
siklus ini adalah Perang Patimura (rakyat Separua), Perang
Diponegoro, Perang Paderi dan Perang Aceh. Peneliti juga
mempersiapkan bahan ajar, membuat powerpoint, dan membuat
soal pre-tes dan post-tes. Alasan peneliti menggunakan media
Powerpoint dalam siklus III ini, karena media Powerpoint adalah
media yang sangat menarik dan dapat membrikan penjelasan yang
ringkas mengenai materi. Peneliti juga mempersiapkan skenario
kerja kelompok. Alasan peneliti menambahkan kegiatan kerja
kelompok adalah supaya siswa lebih dapat berinteraksi satu sama
lain selama kegiatan pembelajaran. Dalam siklus III peneliti
menggunakan metode pembelajaran Snowball Drilling yang
dipadukan dengan kerja kelompok sebagai pemantapan penelitian.
65
2) Pelaksanaan Tindakan
Penelitian pada siklus III ini dilaksanakan pada tanggal
26 November 2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam 2
jam pembelajaran (90 menit). Peneliti melaksanakan kegiatan yang
sudah di rencanakan sebelumnya. Adapun pelaksanaan kegiatan
akan di jelaskan berikut ini.
a) Kegiatan Awal
Dalam tahap awal pelaksanaan siklus III ini, peneliti
mengawali dengan doa pembuka. Peneliti kemudian menyapa
siswa dengan mengucapkan salam. Setelah mengucapkan
salam, peneliti kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran,
kemudian peneliti memberikan pre-tes kepada siswa dengan
membagikan soal pada tiap-tiap siswa. Setelah jawaban pre-tes
sudah terkumpul, peneliti kemudian memberikan apersepsi
terkait dengan materi yang akan di sampaikan.
b) Kegiatan Inti
Setelah memberikan pre-tes, peneliti kemudian
membagikan bahan ajar dan menjelaskan materi secara garis
besar dengan menggunakan media powerpoint. Setelah selesai
menjelaskan materi peneliti membagikan siswa menjadi
beberapa kelompok untuk membahas materi dan membuat
ringkasan, kemudian langsung masuk pada kegiatan inti yaitu
66
Implementasi metode pembelajaran Snowball Drilling dengan
langkah yang sudah dijelaskan sebelumnya pada siklus I.
c) Kegiatan Akhir
Setelah implementasi metode pembelajaran
Snowball Drilling dilaksanakan, peneliti kemudian
memberikan soal post-tes kepada siswa untuk mengetahui hasil
akhir dari pelaksanaan siklus III. Soal post-tes telah dijawab
oleh semua siswa, kemudian peneliti mengambil lembar
jawaban soal post-tes siswa. Peneliti kemudian menutup
pembelajaran dengan terlebih dahulu memberikan motivasi
kepada siswa. Peneliti menutup pembelajaran dengan doa
penutup.
3) Observasi dan Evaluasi
Dengan penerapan metode pembelajaran Snowball
Drilling ini, terjadi peningkatan semangat siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Siswa sangat antusias saat peneliti menyampaikan
materi. Sebagian besar siswa sudah mau melibatkan diri dalam
pembelajaran. Semangat siswa tersebut dapat dilihat dengan
meningkatnya hasil siswa pada siklus III. Pelaksanaan pada siklus
III telah memperoleh nilai rata-rata siswa pada pre-tes sebesar 6,1,
terjadi peningkatan 3,4 dengan nilai rata-rata siswa pada post-tes
sebsar 9,5. Hasil nilai rata-rata pre-tes dan post-tes dapat dijelaskan
67
dalam bentuk tabel. Berikut ini adalah tabel nilai rata-rata pre-tes
dan post-tes siswa pada siklus III.
Tabel 10. Nilai rata-rata pre-tes dan post-tes pada Siklus III
siklus Tes awal (Pre-tes)
Tes akhir (Post tes)
Peningkatan prestasi
Siklus III 6,1 9,5 3,4
Dari tabel diatas, maka dapat dibuat dalam bentuk diagram.
Adapun diagram nilai rata-rata pre-tes dan post-tes adalah sebagai
berikut.
Gambar 6. Diagram nilai rata-rata Pre-tes dan Post-tes Siklus III
4) Refleksi
Dengan melihat hasil dari pengamatan selama siklus III dijalankan,
peneliti menarik kesimpulan bahwa pelaksanaan siklus III ini telah
berhasil dengan peningkatan rata-rata prestasi yang sangat
maksimal. Dengan berhasilnya pelaksanaan siklus III ini, maka
peneliti merasa sangat puas dan tidak melanjutkan pada siklus
0
2
4
6
8
10
SiklusIII
6.1
9.5
3.4Pree Tes
Post tes
Pencapaian Prestasi
68
lselanjutnya. Peneliti sudah berhasil melaksanakan implementasi
metode dengan tiga siklus berturut-turut. Peneliti kemudian
mempersiapkan untuk membuat pembahasan tentang hasil
penelitian.
Dari pelaksanaan siklus-siklus diatas maka dapat dilihat hasil
pre-tes dan post-tes pada tiap-tiap siklus adalah sebagai berikut.
Tabel 11. Nilai rata-rata Pre-tes dan Pos-tes tiap-tiap Siklus
Siklus Tes Awal (Pre -tes)
Tes Akhir (Post-tes)
Peningkatan prestasi
Siklus I 6,8 7,3 0,5 Siklus II 4,8 7,7 2,9 Siklus III 6,1 9,5 3,4 Jumlah rata-rata 17,6 24,5 6,9
Dari tabel nilai diatas, maka dapat dibuat diagram. Adapun diagramnya
adalah sebagai berikut.
Gambar 7. Diagram nilai rata-rata Pre-tes dan Post-tes tiap-tiap Siklus
0
2
4
6
8
10
Siklus ISiklus II
Siklus III
6.8
4.86.1
7.3 7.79.5
0.5
2.9 3.4 Pree Tes
Post Tes
Pencapaian Prestasi
69
Dengan hasil rata-rata nilai siswa tiap-tiap siklus, maka dapat
dketahui daya serap yang diperoleh. Daya serap pada siklus I hasil nilai
rata-rata pre-tes sebesar 45,45% dan nilai rata-rata post-tes sebesar 54,54%
terjadi peningkatan sebesar 9,09%. Daya serap siklus II hasil nilai rata-rata
pre-tes 4,54% dan nilai rata-rata post-tes sebesar 72,72% terjadi
peningkatan sebesar 68,18%. Daya serap siklus III hasil nilai rata-rata pre-
tes sebesar 19,04% dan hasil nilai rata-rata post-tes sebesar 95,23% terjadi
peningkatan sebesar 76,19%. Adapun daya serap yang diperoleh tersebut
pada tiap-tiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 12. Daya Serap Pada Tiap-tiap Siklus
Siklus Tes awal (Pre-tes)
Tes akhir (Post-tes)
Peningkatan
Siklus I 45,45% 54,54% 9,09% Siklus II 4,54% 72,72% 68,18% Siklus III 19,04% 95,23% 76,19%
Dari tabel daya serap diatas, maka dapat pula dibuat dalam bentuk
diagram. Diagram tersebut dapat dilihat berikut ini.
Gambar 8. Diagram Daya serap tiap-tiap siklus
0.00%
50.00%
100.00%
Siklus ISiklus II
Siklus III
45.45%
4,54%19.04%
54.54%72.72%
95.23%
9.09%
68.18% 76.19%
Pre-tes
Post-tes
Peningkatan
70
C. Pembahasan/Analisis
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam upaya untuk
meningkatkan prestasi belajar IPS materi sejarah siswa kelas X TKJ SMK
Kristen “Penabur” Purworejo. selain itu juga untuk mengetahui kelebihan dan
hambatan dalam penerapan metode pembelajaran Snowball Drilling.
Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh melalui observasi langsung
yang dilakukan dalam 3 siklus. Selain observasi, penelitian ini juga
menggunakan data wawancara dan tes hasil belajar. Hasil analisis selama
penelitian ini berlangsung dapat diuraikan berikut ini.
1. Implementasi metode pembelajaran Snowbal Driling untuk meningkatkan
prestasi belajar IPS materi Sejarah siswa kelas X TKJ SMK Kristen
“Penabur” Purworejo tahun ajaran 2012-2013.
Penerapan metode pembelajaran Snowball Drilling bertujuan untuk
meningkatkan prestasi belajar IPS materi sejarah siswa. Prestasi siswa
dapat diketahui melalui pelaksanaan tes pada setiap siklus. Setiap siklus
dilaksanakan tes yaitu pre-tes untuk mengatahui pengetahuan awal siswa
dan post-tes untuk mengtahui peningkatan prestasi belajar setelah
pelaksanaan tindakan. Setiap siklus dilaksanakan satu kali pertemuan.
Adapun penelitian ini dilaksanakan sebanyak 3 siklus, yaitu:
a. Siklus I
Penelitin pada siklus ini dilaksanakan tanggal 12 November
2012 dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 90 menit. Guru
mempersiapkan materi tentang masuk dan berkembangnya
71
kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia. Pada pertemuan ini,
guru membuka pembelajaran dengan salam doa, setelah doa guru
melanjutkan presensi siswa. pada pertemuan ini semua siswa hadir
dengan jumlah 23 orang.
Guru kemudian memberikan apersepsi dengan
menunjukkan gambar pelayaran yang berkaitan dengan materi yang
akan dibahas. Guru kemudian memberikan pre-tes dengan
membagikan kertas soal kepada siswa. selanjutnya, guru
memperkenalkan metode pembelajaran Snowball Drilling. Metode
pembelajaran Snowball Drilling dikembangkan untuk menguatkan
pengetahuan peserta didik dari membaca bahan-bahan bacaan.
Guru menjelaskan langkah-langkah metode dalam kegiatan
belajar mengajar IPS materi sejarah. guru kemudian menuliskan judul
materi yang akan dibahas dipapan tulis, guru menanyakan apa saja
yang siswa ketahui mengenai materi tersebut. Guru kemudian
menyuruh siswa untuk membaca materi yang dibahas pada bahan
bacaan yang mereka punya yaitu LKS. Selanjutnya masuk dalam tahap
tindakan.
Guru mempersiapkan paket soal latihan pilihan ganda dan
menggelindingkan bola salju dengan menunjuk/mengundi untuk
mendapatkan seorang peserta didik yang akan menjawab soal nomor 1.
Siswa yang ditunjuk terlihat bingung dan tidak dapat menjwab soal
sehingga diharuskan menjawab soal nomor 2, siswa tersebut bisa
72
menjawab soal dan menunjuk temannya untuk menjwab soal nomor 3,
siswa kedua tidak dapat menjwab soal nomor 3 dan 4 hingga akhirnya
berhasil menjawab soal nomor 5. Kemudian siswa yang mendapat
giliran menjawab soal yang selanjutnya hingga benar. Pada putaran ini
masih terdapat soal nomor 1, 3 dan 4 belum terjawab sehingga siswa
yang belum mendapat giliran untuk menjawabnya sampai soal
terjawab semua. Guru kemudian memberikan ulasan terhadapt hal
yang dipelajari peserta didik dan mempertegas materi yang dipelajari.
Guru kemuadian memberikan post-tes guna mengetahui peningkatan
prestasi setelah tindakan. Guru memberikan motivasi dan
memberitahukan materi yang akan dibahas menggu depan. Guru
mengakhiri pembelajaran dengan doa penutup.
Dari hasil pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran Snowball Drilling pada siklus I sedikit meningkat.
Prestasi sebelum tindakan sebesar 6,8, sedangkan prestasi sesudah
tindakan sebesar 7,3. Mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,5.
Peningkatan prestasi pada siklus I belum mencapai KKM ≥75.
Dengan daya serap sebelum tindakan sebesar 45,45%, sedangkan daya
serap setelah tindakan sebesar 54,54%.
b. Siklus II
Pada siklus II dilakasanakan pada tanggal 19 November
2012. Dalam siklus II ini metode pembelajaran Snowball Drilling
titambah dengan media powerpoint dan bahan ajar. Materi yang
73
dibahas adalah perkembangan kekuasaan Hindia Belanda dan dampak
yang di timbulkan. Kegiatan dilaksanakan dengan alokasi waktu 90
menit, guru membuka pembelajaran dengan salam doa. Setelah salam
doa guru mempresensi siswa, semua siswa hadir. Guru kemudian
memberikan apersepsi dengan mengulas sedikit materi minggu yang
lalu untuk mengkaitkan dengan materi yang akan dibahas. Guru
kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru memberikan pre-
tes untuk melihat penegtahuan awal siswa. selanjutnya guru
membagikan bahan ajar kepada siswa, guru menjelaskan materi secara
ringkas menggunakan media powerpoint.
Selanjutnya guru memerintahkan siswa untuk membaca
bahan ajar dan buku LKS untuk menggali informasi lebih mengenai
materi. Guru menjelaskan langkah-langkah metode Snowball Drilling
kepada siswa. Guru mempersiapkan paket soal latihan, kemudian
menggelindingkannya kepada siswa yang ditunjuk untuk mejawab soal
pertama, soal-soal akhirnya bisa terjawab oleh siswa yang mendapat
giliran. Guru memberikan ulasan mengenai hal yang dipelajari oleh
siswa. Selanjutnya guru memberikan post-tes guna mengetahui
peningkatan prestasi setelah tindakan. Guru memberikan motivasi dan
menyampaikan materi yang akan dibahas minggu depan. Guru
mengakhiri pembelajaran dengan doa penutup.
Dari hasil pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran Snowball Drilling pada siklus II telah mengalami
74
peningkatan. Prestasi sebelum tindakan sebesar 4,8, sedangkan prestasi
sesudah tindakan sebesar 7,7. Prestasi belajar pada siklus II telah
mencapai KKM ≥75. Daya serap sebelum tindakan sebesar 68,18%
dan daya serap setelah tindakan sebesar 72,72%.
c. Siklus III
Kegiatan pada siklus III ini dilaksanakan pada tanggal 26
November 2013. Dalam siklus II ini metode pembelajaran Snowball
Drilling ditambah dengan media powerpoint dan bahan ajar. Dalam
siklus III ini metode pembelajaran Snowball Drilling dipadukan
dengan kerja kelompok bertujuan untuk memantapkan penelitian.
Materi yang dibahas adalah perang Patimura, parang Diponegoro,
perang Padri dan perang Aceh. Kegiatan dilaksanakan dengan alokasi
waktu 90 menit, guru membuka pembelajaran dengan salam doa.
Setelah salam doa guru mempresensi siswa. Guru kemudian
memberikan apersepsi dengan mengulas sedikit materi minggu yang
lalu untuk mengkaitkan dengan materi yang akan dibahas. Guru
kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru memberikan pre-
tes untuk melihat penegtahuan awal siswa. selanjutnya guru
membagikan bahan ajar kepada siswa, guru menjelaskan materi secara
ringkas menggunakan media powerpoint.
Siswa dibagi menjadi lima kelompok. Masing-masing
kelompok mengerjakan tugas kelompok membahas materi yang telah
dijelaskan dan kemudian membuat ringkasan. Siswa terlihat sangat
75
antusias mengikuti pembelajaran. Guru mempersiapkan paket latihan
pilihan ganda, kemudian menggelindingkannya kepada siswa yang
ditunjuk untuk mejawab soal pertama, soal-soal akhirnya bisa terjawab
oleh siswa yang mendapat giliran. Guru memberikan ulasan mengenai
hal yang dipelajari oleh siswa. Selanjutnya guru memberikan post-tes
guna mengetahui peningkatan prestasi setelah tindakan. Guru
mengakhiri pembelajaran dengan doa penutup.
Dari hasil pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran Snowball Drilling pada siklus III telah mengalami
peningkatan. Prestasi sebelum tindakan sebesar 6,1, sedangkan prestasi
sesudah tindakan sebesar 9,5. Prestasi sudah sangat maksimal dan
telah melebihi KKM ≥75. Daya serap sebelum tindakan sebesar
19,04%, sedangkan daya serap setelah tindakan sebesar 95,23%.
Penerapan metode pembelajaran Snowball Drilling yang
dipadukan dengan bahan ajar dan powerpoint menjadikan pembelajaran
lebih asyik dan menyenangkan. Dengan bahan ajar siswa lebih fokus
terhadap materi, serta penyampaian materi menggunakan powerpoint yang
menampilkan materi yang menarik menjadikan siswa dapat memahami
materi dengan baik dan juga menimbulkan semangat belajar siswa
tersebut. Alhasil prestasi belajar IPS materi sejarah meningkat.
Penerapan metode pembelajaran Snowball Drilling yang
dipadukan dengan bahan ajar, powerpoint dan kerja kelompok menjadikan
pembelajaran lebih asyik dan aktif. Materi yang disajikan dengan
76
powerpoint lebih ringkas, jelas dan menarik sehingga menimbulkan
semangat dan kesenangan siswa dalam menggikuti pembelajaran. Dengan
kerja kelompok menjadikan siswa lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran, siswa dapat berinteraksi dengan kelompoknya dan mampu
bekerjasama menyelesaikan tugasnya bersama-sama, selain itu juga siswa
lebih dapat mengembangkan sikap tanggung jawab dalam dirinya sendiri
maupun didalam keompok. Sehingga dapat meningkatkan minat dan
motivasi belajar siswa. Alhasil prestasi belajar IPS materi sejarah
meningkat.
Penerapan metode pembelajaran Snowball Drilling yang
dipadukan dengan bahan ajar, powerpoint dan kerja kelompok dapat
meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Alhasil prestasi belajar
IPS materi sejarah siswa meningkat.
2. Kelebihan implementasi metode pembelajaran Snowball Drilling untuk
meningkatkan prestasi belajar IPS Materi Sejarah siswa kelas X TKJ SMK
Kristen “Penabur” Purworejo tahun ajaran 2012-2013
Dengan melihat hasil dari nilai rata-rata setiap siklus, dapat
dikatakan metode pembelajaran Snowball Drilling ini memiliki kelebihan.
Kelebihan metode pembelajaran Snowball Drilling tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Dapat melatih siswa menjawab soal dengan cepat dan tepat.
b. Metode pembelajaran Snowball Drilling sangat asyik saat diterapkan.
c. Menimbulkan semangat baru bagi siswa dalam belajar.
77
d. Siswa dapat menggali informasi ilmu pengetahuan dengan mandiri.
e. Siswa dapat berpikir cepat dan praktis untuk menjawab soal yang
diberikan.
f. Siswa dapat berpikir cepat dan praktis untuk menjawab soal yang
diberikan.
g. Adanya interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa.
h. Siswa berperan aktif dalam pembelajaran dengan menggali informasi.
3. Hambatan implementasi metode pembelajaran Snowball Drilling untuk
meningkatkan prestasi belajar IPS Materi Sejarah siswa kelas X TKJ SMK
Kristen “Penabur” Purworejo tahun ajaran 2012-2013
Pelaksanaan Implementasi metode pembelajaran Snowball
Drilling ini, peneliti telah menemukan berbagai hambatan. Adapun
hambatan-hambatan yang peneliti temukan adalah sebagi berikut.
a. Metode pembelajaran Snowball drilling tergolong baru diterapkan
sehingga siswa belum paham saat dilaksanakan.
b. Siswa kurang memahami pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Snowball Drilling.
c. Mata pelajaran IPS adalah jam ke 4-5, terpotong jam istirahat.
d. Siswa tidak memiliki buku paket mata pelajaran.
e. Karakter siswa yang berbeda-beda sehingga guru harus sabar saat
mengimplementasikan metode pembelajaran Snowball Drilling.
78
D. Pokok Temuan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini, banyak sekali temuan-temuan
yang peneliti kumpulkan. Adapun pokok-pokok temuan tersebut adalah:
1. Siswa sangat nakal dan sibuk sendiri.
2. Siswa belum memahami metode pembelajaran Snowball Drilling.
3. Pelaksanaan Implementasi metode Pembelajaran Snowball Drilling telah
dilaksanakan dengan baik.
4. Metode pembelajaran Snowball Drilling dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.
5. Siswa aktif dan semangat dalam mengikuti pembelajaran.
6. Peneliti kurang tegas dalam menyampaikan materi.
7. Siswa dapat belajar mandiri dengan menggali informasi tentang materi
lebih dalam.
8. Siswa tidak memiliki buku paket, dan hanya mengguakan buku LKS.