hasil kebudayaan masa bercocok tanam

15
Oleh kelompok 7 Ais Daeng Renata (01) Debora Glori Permatasari (06) Faradiba Trianura Puteri (08) HASIL KEBUDAYAAN MASA BERCOCOK TANAM

Upload: debora-gp

Post on 19-Jul-2015

2.266 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hasil Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

Oleh kelompok 7

Ais Daeng Renata (01)

Debora Glori Permatasari (06)

Faradiba Trianura Puteri (08)

HASIL KEBUDAYAANMASA BERCOCOK TANAM

Page 2: Hasil Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

Masa bercocok tanam adalah masa dimana manusia purba

mulai bisa menanam tanamannya sendiri setelah masa berburu.

Masa ini mulai diterapkan sistem barter, mulai berinteraksi

sosial (bekerja sama) dan kepercayaannya adalah kepada roh-

roh leluhur.

MASA BERCOCOK TANAM

Page 3: Hasil Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

Perkembangan kebudayaan pada masa bercocok tanam makin

bertambah pesat.

Hal ini dikarenakan manusia mulai dapat mengembangkan

dirinya untuk menciptakan kebudayaan yang lebih baik.

Peninggalan-peninggalan kebudayaan manusia pada masa

bercocok tanam makin banyak dan beragam, baik yang terbuat

dari tanah liat, batu maupun logam.

Page 4: Hasil Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

a. Alat-alat batu yang digunakan umumnya sudah diupam

hingga halus. Alat batu yang digunakan berupa kapak persegi,

kapak lonjong, alat-alat obsidian, dan mata panah.

b. Masyarakat mulai menunjukkan

tanda-tanda menetap di suatu

tempat.

CIRI-CIRI MASA BERCOCOK TANAM :

Page 5: Hasil Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

c. Telah terbentuk desa-desa kecil semacam pedukuhan.

d. Kegiatan bercocok tanam telah menghasilkan sukun,

pisang, durian, manggis, rambutan, duku, salak, dan

sebagainya.

e. Masyarakat mulai mengenal sistem barter (tukar menukar

barang dengan barang).

CIRI-CIRI MASA BERCOCOK TANAM :

Page 6: Hasil Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

f. Perahu bercadik dan rakit banyak digunakan sebagai saranalalu lintas air.

g. Alat komunikasi berupa bahasa dianggap sangat penting.

h. Tumbuh kepercayaan animisme (pemujaan terhadap rohnenek moyang) dan dinamisme (kepercayaan terhadap benda-benda yang mempunyai kekuatan gaib).

CIRI-CIRI MASA BERCOCOK TANAM :

Page 7: Hasil Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

Alat-alat yang

dihasilkan Manusia Purba

pada Masa Bercocok

Tanam :

Page 8: Hasil Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

Peralatan batu yang paling menonjol dari masa bercocok

tanam.

Bentuknya mirip cangkul, namun tidak sebesar dan selebar

cangkul zaman sekarang.

BELIUNG PERSEGI

Page 9: Hasil Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

Digunakan untuk mengolah kayu, misalnya untuk membuat

rumah dan perahu.

Beliung persegi ditemukan hampir di seluruh wilayah kepulauan

Indonesia,

yaitu Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.

Adapun penemuannya diluar

wilayah Indonesia yaitu di

Semenanjung Melayu dan

Asia Tenggara.

Beliung persegi terbuat dari

batu api.

BELIUNG PERSEGI

Page 10: Hasil Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

Kapak lonjong terbuat dari batu kali yang warnanya

kehitaman.

Kapak lonjong juga dapat dibuat dari jenis batu nefrit yang

berwarna hijau tua yang diperoleh dari segumpal batu yang

diserpih atau dari kerakal yang sudah sesuai bentuknya.

Setelah permukaan batu itu diratakan,

selanjutnya diasah sampai halus.

KAPAK LONJONG

Page 11: Hasil Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

1. Kapak lonjong kecil

sebagai benda wasiat.

2. Kapak lonjong besar

sebagai cangkul untuk menggarap ladang/sawah dan sebagai

kapak biasa.

3. Kapak-kapak lonjong

untuk keperluan upacara saja.

MANFAAT KAPAK LONJONG

Page 12: Hasil Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

Merupakan salah satu dari perlengkapan berburu maupun

menangkap ikan.

Mata panah untuk menangkap ikan dibuat bergerigi seperti mata

gergaji dan umumnya dibuat dari tulang.

Sisi-sisi mata panah dari zaman kehidupan bercocok tanam

berhasil ditemukan didalam gua-gua yang ada di pinggir sungai.

Kemungkinan juga ada mata panah yang dibuat dari kayu seperti

yang masih digunakan oleh penduduk asli Papua. Daerah yang

banyak ditemukan mata panah ini adalah Jawa Timur dan Sulawesi

Selatan.

MATA PANAH

Page 13: Hasil Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

Pada tahap kehidupan bercocok tanam di

persawahan atau masa bercocok tanam tingkat

lanjut, pembuatan gerabah mengalami

kemajuan dan ragamnya pun bertambah banyak.

Gerabah terbuat dari tanah liat yang dibakar.

Gerabah digunakan untuk keperluan rumah

tangga sehari-hari.

Contoh : sebagai tempat air, alat untuk masak,

tempat menyimpan makanan, untuk menyimpan

perhiasan dan sebagai aksesoris untuk upacara

keamanan dan ritual, misalnya untuk tempayan

dan sebagai bekal kubur.

GERABAH

Page 14: Hasil Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

Pada masa kehidupan bercocok tanam telah dikenal berbagai

bentuk perhiasan.

Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat

perhiasan seperti tanah liat, batu kalsedon, batu agat, batu

yaspur yang berwarna kuning; putih; cokelat; merah; serta

kulit kerang.

PERHIASAN

Page 15: Hasil Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

SEKIAN PRESENTASI DARI

KAMI

TERIMAKASIH