€¦ · hasil kajian kritis tentang pendidikan agama katolik yang belum pernah dimuat atau...

32

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 2: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia

.JPAK JURNAL PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK Jumal Pendidikan Agama Katolik (JPAK) adalah media komunikasi ilmiah yang dimaksudkan untuk mewadahi basil penelitian, basil studi, atau kajiari ilmiah yang berkaitan dtmgan PendidikanAgamaKatolik sebagai salah satu bentuk sumbangan STKIP Widya Yuwana Madiun bagi pengembangan PendidikanAgama Katolik pada umumnya.

Penasihat Ketua Yayasan Widya Yuwana Madiun

Pelindung Ketua STKIP Widya Yuwana Madiun

Penyelenggara Lembaga Penelitian STKIP Widya Yuwana Madiun

Ketua Penyunting Hipolitus Kristoforus Kewuel

Penyunting Pelaksana FX. Hardi Aswinamo DB. Kaman Ardijanto

Penyunting Ahli John Tondowidjojo

Ola Rongan Wilhelmus Armada Riyanto

Sekretaris Gabriel Sunyoto

Alamat Redaksi STKIP Widya Yuwana

Jln. Mayjend Panjaitan. Tromolpos: 13. Telp. 0351-463208. Fax. 0351-483554 Madiun 63137 - Jawa Tunur- Indonesia

Jumal Pendidikan Agama Katolik (JPAK) diterbitkan oleh Lembaga Penelitian, STKIP Widya Yuwana Madiun. Terbit 2 kali setahun (April dan Oktober).

Page 3: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia

JPAK Vol. 10, Tahun ke-5, Oktober 2013 ISSN; 2085-07 43

2

5

30

49

61

85

104

DAFTARISI

Editorial

Peranan Keluarga Kristiani Sebagai Medan Pendidikan Dasar Iman dan Manusiawi Antonius Tse, S.Ag., M.Pd.

Komunitas Basis Gerejani Merespon Budaya Hidup lndividualisme, Konsumerisme dan Hedonisme di TengahArus Globalisasi 0/aRongan Wilhelmus

Kuis Sebagai Media Pe'wartaan Kitab Suci Bagi Kaum Muda Katolik Agustinus WISnuDewantara

Persekutuan Allah Tritunggal Sebagai Model Pastoral MenumbuhanPerdamaian Alberti KetutDeni Wijaya

Peran Alumni Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan dan KualitasAlmamater Agustin us Supriyadi

Peranan Alumni Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Guru Agama dan Katekesis STKIP Widya Yuwana Madiun · Dr. Andreas Kosasih; M.Pd.

1

Page 4: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia

Editorial

Keluarga merupakan medan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak. Keluarga kristiani merupakan lingkungan pen­didikan paling dasar dan paling alamiah. Gereja Katolik melihat

. bahwa keluarga itu memiliki martabat yang luhur dan peranan yang amat penting bagi anak, Gereja, masyarakat dan bangsa (bdk. GS 47). Keluarga merupakan akar kehidupan sosial pertama setiap orang. Dalam keluarga seorang bertumbuh dan berkembang, dibiasakan dan membiasakan diri untuk bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai kehidupan dan tata aturan yang berlaku. Dengan demikian keluarga mempunyai peranan sangat vital bagi kehidupan anak. Akan tetapi banyak orangtua belum menjalankan peranannya secara optimal sebagai pendidik utama bagi anak-anak dalam keluarga karena berbagai faktor termasuk kebingungan akan peranan mereka sebagai pendidik utama (bdk. FC 1 ), serta bel urn sepenuhnya memahami prinsip, makna dan cara mendidik anak -anak dalam keluarga.

Kehidupan setiap orang, keluarga, masyarakat dan bangsa saat ini telah menjadi bagian dari realitas globalisasi. Karena itu setiap orang, keluarga, masyarakat serta bangsa perlu memiliki kesadaran yang benar tentang realitas ini. Globalisasi sepatutnya dilihat secara lebih positif mengingat globalisasi itu seridiri merupakan cermin prestasi yang dicapai manusia dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi-komunikasi dan transportasi. Globalisasi pada satu sisi telah membawa kemakmuran hidup bagi masyarakat dunia karena terus memacu semangat inovasi, kompetisi dan produktivitas manusia. Di sisi lain, globalisasi juga telah melahirkan budaya hidup konsumerisme, individualisme, hedonisme di tengah masyarakat luas. Budaya hidup ini terlihat jelas dari anggapan umum bahwa setiap orang harus hidup bebas sejauh tidak mengganggu orang lain, serta pandangan yang menganggap seseorang itu sukses sejauh bisa menumpuk kekayaan dan menikmati kebahagiaan hidup sebanyak­banyaknya tanpa peduli orang lain. Budaya ini tentunya bertentangan dengan nilai dan semangat hidup kristiani. Menghadapi budaya hidup ini, Gereja sebagai Komunitas Umat Beriman ditantang untuk terus bermisi mewartakan Injil di tengah tantangan budaya ini demi pembaharuan dan pertobatan hidup yang pada akhirnya melahirkan semangat hidup penuh damai, suka cita, kasih, pengorbanan, peng­ampunan, solider dan kerelaan berbagi. Pewartaan Injil itu bisa berlangsung secara efektif melalui Komunitas Basis Gerejani.

2

Page 5: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia

Komunitas Basis Gerejani merupak:an lokus pewartaan Injil atau kabar gembira mengen:ai keselamatan. Prinsip dasar kegem­biraan inilah yang menjadi inti dari lnjil itu sendiri. Hak:ekat kabar gembira yang diterima manusia ini sering mengalami kesulitan metodologis ketika harus diwartak:an, apalagi kepada kaum inuda. Metode konvensional berupa khotbah ataupun renungan dalam ruang ibadat dan doa kerap kali menemui kendala ketika berhadapan dengan dinamisitas kaum muda. Karena itu perlu dikembangkan metode pewartaan Injil yang lebih cocok dengan sistuasi hidup kaum muda. Salah satu metode yang perlu dikembangkan ialah pemak:aian kuis bagi pewartaan Kitab Suci bagi kaum muda. Metode kuis selain penuh keceriaan, temyata juga menghibur, mencerdaskan, sekaligus mengekplorasi semua potensi yang dimiliki kaum muda.

Pewartaan Injil ak:an melahirkan nilai-nilai kehidupan kristiani seperti kasih, damai, suka cita yang seharunya menjadi bagian dari habitus umat beriman kristiani. Apalagi dunia saat ini sangat mem­butuhkan dan mendambak:an kedamaian hidup (Paulus II, 1994). Peperangan, pembunuhan, pertikaian dan konflik pada saat ini tidak: jarang berak:ar dalam persoalan agama. Pertikaian dan konflik ini membuat banyak: orang semakin haus ak:an damai, kasih, pertobatan dan pengampunan. Setiap orang yang mengalami pertikaian dan konflik selalu mendambak:an kedamaian sejati sebab dalam kedamaian sejati ini terdapat cinta sejati. Dalam cinta sejati setiap pribadi bisa diterima apa adanya, tanpa melihat asal-usul serta latar belak:ang budaya dan status sosialnya. Kedamaian sejati dapat dimiliki manusia hila manusia membuka diri untuk belajar dan menghayati terus model relasi persekutuan Allah Tritunggal. Dalam model relasi ini, man usia bisa bela jar bahwa semua orang di dunia ini saling kait mengait, saling melengkapi, saling membutuhkan sambil tetap mempertahankan kekhasannyamasing-masing.

Dalam era globalisasi, berbagai dimensi sosial senantiasa mengalami dinamika perkembangan dan perubahan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan dan per­kembangan ini merupak:an salah satu fak:tor dominan yang terus membentuk eksistensi pendidikan manusia dari wak:tu ke wak:tu. Sementara itu pendidikan itu sendiri merupak:an instrumen dan kekuatan sosial yang sangat berpengaruh dalam proses pembentukan dan persiapan manusia yang lebih bermutu dan mampu menjawab tuntutan zaman. Man usia bermutu merupak:an manusia yang inovatif, kreatif dan bisa bersaing dalam dunia kerja. Demi menciptak:an manusia bermutu ini mak:a tugas lembaga pendidikan ialah terus

3

Page 6: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia

meningkatkan mutu pendidikan agar mampu melahirkan output dan · outcome pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu selalu

memberikan harapan kepada manusia akan kehidupan yang lebih maju dan sejahterah. UNESCO pada tahun 2008 telah mencanangkan empat pilar pendidikan yang bermutu dan diharapkan mampu men­jawab kebutuhan sepanjangjaman yaitu: learning to think/learning to know (dapat berpikir), learning to do (dapat berbuat/melakukan sesuatu), learning to be (dapat menghayati hidupnya sebagaimana pilihan pribadi), dan learning to live together (bisa hidup dan kerjasama secara baik dengan orang lain). Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan ini, alumni STKIP Widya Yuwana sebagai salah satu bagian dari civitas akademika pada Lembaga Pendidikan Tinggi ini hendaknya terus merasa terpanggil untuk berperan serta sec;:u-a aktif dalam peningkatan mutu pendidikan Lembaga Pendidikan Tinggi ini agar ke depannya dapat melahirkan para guru agama dan katakis yang bermutu yaitu: (1) memiliki kebiasaan untuk terus belajar; (2) tidak gagap teknologi dan ketinggalan informasi; (3) tekun dan setia melakukan pekerjaan secara professional;. (4) tetap bersemangat menghayati atau mengintegrasikan nilai-nilai injil dalam hidup dan kerja sehari-hari; (5) sanggup hidup dan bekerja sama dengan orang lain dari berbagai latar budaya dan sosial; 6) dan mampu bersaing dalam dunia kerj a nyata.

4

Page 7: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 8: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 9: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 10: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 11: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 12: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 13: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 14: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 15: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 16: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 17: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 18: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 19: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 20: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 21: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 22: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 23: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 24: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 25: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 26: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 27: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 28: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 29: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 30: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 31: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia
Page 32: €¦ · Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya. 02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia

PERSYARATAN PENULISAN ILMIAH Dl JURNAL JPAK WIDYA YUWANA MADIUN

01. Jumalllmiah JPAK Widya Yuwana memuat hasil-hasil Penelitian, Hasil Refleksi, atau Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya.

02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia atau lnggris sepanjang 7500-10.000 kata dilengkapi denganAbstrak sepanjang 50-70 kata dan 3-5 kata kunci.

03. Artikel Hasil Refleksi atau Kajian Kritis memuat: Judul Tulisan, Nama Penulis, lnstansi tempat bemaung Penulis, Abstrak (lndonesia/lnggris), Kata-kata Kunci, Pendahuluan (tanpa anak judul), lsi (subjudul-subjudul sesuai kebutuhan), Penutup (kesimpulan dan saran), Daftar Pustaka.

04. Artikel Hasil Penelitian memuat: Judul Penelitian, Nama Penulis, lnstansi tempat bemaung Penulis, Abstrak (lndonesia/lnggris), Kata-kata Kunci, Latar Belakang Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Hasil Penelitian, Penutup (kesimpulan dan saran), Daftar Pustaka

05. Catatan-catatan berupa referensi disajikan dalam model catatan lambung. Contoh: Menurut Caputo, makna religius kehidupan harus berpangkal pada

pergulatan diri yang terus menerus dengan ketidakpastian yang radikal yang disuguhkan oleh masa depan absolut (Caputo, 2001 : 15)

06. Kutipan lebih dari em pat baris diketik dengan spasi tunggal dan diberi baris baru. Contoh: Religions claim that they know man an the world as these really are, yet

they they differ in their views of reality. Question therefore arises as to how the claims to truth by various religions are related. Are they complementary? Do they contradict or overlap one another? What -according to the religious traditions themselves-is the nature of religious knowledge?(Vroom, 1989: 13)

07. Kutipan kurang dari empat baris ditulis sebagai sambungan kalimat dan dimasukkan dalam teks dengan memakai tanda petik. Contoh: Dalam kedalaman mistiknya, Agustinus pernah mengatakan "saya tidak

tahu apakah yang saya percayai itu adalah Tuhan atau bukan." (Agustin us, 1997: 195)

08. Daftar Pustaka diurutkan secara alfabetis dan hanya memuat literature yang dirujuk dalam artikel. Contoh; Tylor, E. B., 1903. Primitive Culture: Researches Into the Development of Mythology,

Philosophy, Religion, Language, Ert, and Custom, John Murray: London Aswinamo, Hardi, 2008. "Theology of Uberation As a Constitute of Consciousness,"

dalam Jumal RELIGIO No.I,April2008, hal. 25-35. Borgelt, C., 2003. Finding Association Rules with the Apriori Algorthm,

http://www.fuzzi.cs.uni-magdeburg.de/-borgelt/apriori/. Juni 20, 2007 Derivaties Research Unicorporated. http//fbox.vt.edu.10021/business/finance/

dmc/RU/content.htrnl. Accesed May 13, 2003