hasil indeks kepuasan masyarakat · dalam instrumen kuesioner survei ini terdapat satu (1) soal...

16

Upload: others

Post on 20-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik memiliki tugas utama

    dalam memberikan pelayanan di berbagai bidang untuk memenuhi kebutuhan

    masyarakat. Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai subjek pemberi layanan harus

    mengedepankan prinsip public oriented yang berarti bahwa kepentingan

    masyarakat harus diutamakan. Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan

    masyarakat yang optimal dan tercapainya kepuasan masayrakat, menjadi hal

    wajib bagi setiap instansi pemerintah untuk melakukan perbaikan dalam

    pemberian layanan. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk meningkatkan

    kualitas pelayanan sekaligus juga menilai kinerja pemberi layanan itu sendiri.

    Terdapat dua pendekatan dalam menilai kinerja pelayanan publik, yaitu

    pendekatan yang melihat kinerja pelayanan dari sudut pandang pemberi layanan

    dan dari sudut pandang pengguna layanan atau masyarakat. Menurut Undang-

    Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Peraturan

    Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang

    Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, mengamanatkan kepada

    seluruh instansi pemerintah, baik tingkat pusat maupun daerah untuk melakukan

    Survei Kepuasan Masyarakat sebagai tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan

    pelayanan.

    Dalam dua peraturan tersebut menegaskan bahwa kepuasan masyarakat

    merupakan ukuran untuk menilai kualitas layanan publik. Sebagai tindak lanjut

    dari dua peraturan tersebut, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

    Reformasi Birokrasi telah menetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan

    Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang

    Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggara Pelayanan

    Publik. Peraturan tersebut menjadi acuan bagi instansi pemerintah baik pusat

    maupun daerah untuk mengevaluasi penyelenggaraan pelayanan publik

    sekaligus sebagai alat untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik.

    Oleh karena itu, Kantor Regional VIII Badan Kepegawaian Negara (BKN)

    sebagai instansi penyelenggara layanan manajemen kepegawaian memandang

  • perlu melakukan penilaian terhadap kualitas pelayanan yang diberikan melalui

    Pusat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

    B. DASAR HUKUM

    a. Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

    b. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1995 tentang

    Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Kepada Masyarakat;

    c. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :

    63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan

    Pelayanan Publik;

    d. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/26/

    /M.PAN/2004 tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas Dalam

    Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

    e. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/25/

    /M.PAN/2/2003 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan

    Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah;

    f. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi

    Birokrasi Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit

    Pelayanan Publik;

    g. Peraturan Menteri Pembedayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

    Nomor 16 Tahun 2014 tentang Survey Kepuasan Masyarakat.

    C. MAKSUD DAN TUJUAN

    Hasil survei yang dilakukan untuk penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat

    sebagai acuan bagi Kantor Regional VIII BKN untuk mengetahui tingkat

    kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan. Selain itu, hasil survey ini

    juga dijadikan bahan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka

    peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya.

    Sedangkan bagi masyarakat, hasil perhitungan Indeks Kepuasan Masyarakat

    ini dapat menjadi gambaran tentang kinerja pelayanan yang diberikan oleh

    Kantor Regional VIII BKN.

    D. RUANG LINGKUP

  • Kegiatan survei dalam rangka penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat di

    Kantor Regional VIII BKN mencakup keseluruhan pelayanan kepegawaian yang

    diberikan oleh bagian/ bidang pada Pusat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

    di Kantor Regional VIII BKN yang terdiri dari Bagian Tata Usaha, Bidang Mutasi

    dan Status Kepegawaian, Bidang Pengangkatan dan Pensiun, Bidang Informasi

    Kepegawaian, serta Bidang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian. Nilai

    dari kuesioner yang diberikan kepada publik dalam survei ini, merupakan data

    utama yang digunakan sebagai evaluasi kinerja terhadap kualitas pelayanan

    kepegawaian di Kantor Regional VIII BKN secara komprehensif.

    E. SASARAN

    Sasaran yang menjadi subjek dalam survei kepuasan masyarakat terhadap

    layanan kepegawaian di Kantor Regional VIII BKN adalah seluruh tamu atau

    masyarakat yang mengakses layanan kepegawaian pada Pusat Pelayanan Satu

    Pintu (PTSP) Kantor Regional VIII BKN.

  • BAB II

    PELAKSANAAN KEGIATAN

    A. INDIKATOR PENILAIAN

    Indikator penilaian dalam survei kepuasan masyarakat Kantor Regional VIII BKN

    meliputi :

    1. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan

    kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan.

    Dalam instrumen kuesioner survei ini terdapat satu (1) soal pada nomor 1

    yang menanyakan tentang kemudahan persyaratan pelayanan

    kepegawaian.

    2. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang

    diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis

    pelayanannya. Dalam instrumen kuesioner survei ini terdapat satu (1) soal

    pada nomor 2 yang menanyakan tentang kesesuaian informasi persyaratan

    pelayanan kepegawaian.

    3. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kejelasan identitas

    petugas yang memberikan pelayanan (nama, jabatan serta kewenangan dan

    tanggung jawabnya).

    Dalam instrumen kuesioner survey ini terdapat satu (1) soal pada nomor 3

    yang menanyakan tentang kejelasan petugas dalam memberikan

    pelayanan.

    4. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam

    memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai

    ketentuan yang berlaku.

    Dalam instrumen kuesioner survei ini terdapat satu (1) soal pada nomor 4

    yang menanyakan tentang kedisplinan petugas dalam memberikan

    pelayanan

    5. Tanggungjawab petugas pelayanan, yaitu tanggung jawab petugas dalam

    penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan.

    Dalam instrumen kuesioner survei ini terdapat satu (1) soal pada nomor 5

    yang menanyakan tentang tanggung jawab petugas dalam memberikan

    pelayanan

  • 6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan keterampilan

    yang dimiliki petugas dalam memberikan/menyelesaikan pelayanan kepada

    mayarakat.

    Dalam instrumen kuesioner survei ini terdapat satu (1) soal pada nomor 6

    yang menanyakan tentang kemampuan petugas dalam memberikan

    informasi maupun penjelasan pelayanan.

    7. Kecepatan pelayanan, yaitu kesesuaian target waktu pelayanan dapat

    diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara

    pelayanan.

    Dalam instrumen kuesioner survei ini terdapat satu (1) soal pada nomor 7

    yang menanyakan tentang kecepatan pelayanan yang diberikan.

    8. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan

    tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani.

    Dalam instrumen kuesioner survei ini terdapat satu (1) soal pada nomor 8

    yang menanyakan tentang keadilan pelayanan yang diberikan.

    9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas

    dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah

    serta saling menghargai dan menghormati.

    Dalam instrumen kuesioner survei ini terdapat satu (1) soal pada nomor 9

    yang menanyakan tentang perilaku sopan santun dan keramaahan petugas

    saat memberikan pelayanan.

    10. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai

    dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

    Dalam instrumen kuesioner survei ini terdapat 2 (dua) soal pada nomor 10

    dan 12 yang menanyakan tentang ketepatan target waktu penyelesaian

    pelayanan kepegawaian yang diberikan.

    11. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan

    yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman

    kepada penerima pelayanan.

    Dalam instrumen kuesioner survei ini terdapat satu (1) soal pada nomor 11

    yang menanyakan tentang kenyamanan ruangan pelayanan.

    12. Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit

    penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga

  • masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko-

    resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.

    Dalam instrumen kuesioner survei ini terdapat satu (1) soal pada nomor 13

    yang menanyakan tentang jaminan keamanan dalam ruang pelayanan.

    B. KEGIATAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

    Kegiatan survei dilaksanakan sepanjang tahun 2019, yaitu mulai bulan Januari

    s.d. Desember 2019, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:

    1. Penyiapan bahan

    a. Kuesioner

    Dalam survei Indeks Kepuasan Masyarakat digunakan kuesioner

    dengan model skala likert sebagai alat bantu pengumpulan data

    kepuasan masyarakat penerima pelayanan. Item pertanyaan kuesioner

    ini disusun sesuai tujuan survei yaitu menghitung indeks tingkat

    kepuasan masyarakat. Kuesioner kepuasan masyarakat terhadap

    layanan kepegawaian di Kantor Regional VIII BKN sesuai pada lampiran

    I laporan ini.

    b. Data Kepuasaan pada Digital Screen

    Selain bentuk kuesioner tertulis secara konvensional berdasarkan

    Peraturan Menteri Pembedayaan Aparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Survei Kepuasan Masyarakat,

    terdapat juga aplikasi kepuasan dalam bentuk tekonologi digital screen.

    Tersedia layar sentuh pada PTSP Kantor Regional VIII BKN untuk

    mendata kepuasan masyarakat setelah mendapatkan layanan

    kepegawaian. Adanya pembaruan pendataan tingkat kepuasan

    menggunakan teknologi menjadi lebih mudah dan menarik bagi

    pengunjung.

    c. Bagian dari kuesioner dibagi atas 2 (dua) bagian yaitu:

    Bagian I : Identitas responden meliputi tujuan keperluan, usia,

    jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan.

    Bagian II : Mutu pelayanan publik adalah pendapat penerima

    pelayanan yang memuat kesimpulan atau pendapat responden terhadap

    unsur-unsur pelayanan yang dinilai.

  • d. Bentuk Jawaban

    Bentuk jawaban pertanyaan dari setiap unsur pelayanan secara umum

    mencerminkan tingkat kualitas pelayanan, yaitu dari yang sangat baik

    sampai dengan tidak baik, dengan persepsi numerik (angka) sebagai

    berikut:

    Angka 1 adalah nilai persepsi tidak baik

    Angka 2 adalah nilai persepsi kurang baik

    Angka 3 adalah nilai persepsi baik

    Angka 4 adalah nilai persepsi sangat baik

    2. Penetapan responden, lokasi dan waktu pengumpulan data.

    a. Jumlah Responden

    Jumlah responden yang menjadi sasaran kuesioner IKM ditetapkan

    minimal sebanyak 140 responden dengan ketentuan

    Responden ditentukan secara acak pada tamu/ masyarakat yang datang

    dengan cakupan PTSP Kantor Regional VIII BKN yang terdiri dari 5

    (lima) Bidang, yaitu: Bagian Tata Usaha, Bidang Mutasi dan Status

    Kepegawaian, Bidang Pengangkatan dan Pensiun, Bidang Informasi

    Kepegawaian, Bidang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian.

    b. Lokasi Pengumpulan Data

    Lokasi pengumpulan data di Pusat Pelayanan Terpadu Satu Pintu

    Kantor Regional VIII BKN.

    3. Pengolahan Data

    a. Metode Pengolahan Data

    Kuesioner yang masuk akan diolah dalam pada aplikasi Kepuasan

    Masyarakat milik Kantor Regional VIII BKN mengikuti rumus yang

    berlaku sesuai PermenPAN-RB Nomor 16 Tahun 2014. Nilai IKM

    dihitung dengan menggunakan “Nilai rata-rata tertimbang” masing-

    masing unsur pelayanan, dalam menghitung indeks kepuasan

    S = (Jumlah Unsur Pertanyaan + 1) x 10

    = (13 + 1) x10

    = 140

  • masyarakat tehadap 13 unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur

    pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan memakai rumus

    sebagai berikut :

    = = = 0,0769

    Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai

    rata-rata tertimbang ( 0,0769 ) dengan rumus sebagai berikut :

    Untuk memudahkan intepretasi terhadap penilai IKM yaitu antara 25 -100

    maka hasil penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai dasar 25,

    dengan rumus sebagai berikut :

    Bobot nilai rata-rata

    tertimbang

    Jumlah bobot

    Jumlah unsur

    1

    13

    Total dari Nilai Persepsi per unsur

    x Nilai Penimbang

    Total unsur yang diisi

    IKM =

    IKM Unit Pelayanan x 25

  • b. Hasil Penyusunan IKM

    Dari 150 responden yang telah diminta pendapat mengenai

    pengalamannya dalam memperoleh pelayanan kepegawaian di Kantor

    Regional VIII BKN, nilai rata-rata per unsur pelayanan sebagai berikut:

    Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat pada Kantor Regional VIII BKN Tahun 2019

    adalah NILAI INDEKS x NILAI DASAR = 3,264 x 25 = 86,150

    Tabel 1.1 Nilai rata-rata unsur pelayanan

    Perhitungan Indeks Kepuasan Masyarakat Kantor Regional VIII BKN Tahun 2019

  • b. Tabel Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan

    Kinerja Unit Pelayanan

    Nilai IKM Unit Pelayanan (Nilai Interval Konversi IKM) 86,150

    menunjukkan nilai interval IKM Kanreg VIII BKN pada posisi 3,26 – 4,00.

    Sesuai dengan tabel di atas maka dapat dikatakan Kinerja Unit Pelayanan

    dan Mutu Pelayanan Kantor Regional VIII BKN pada Tahun 2019 adalah A

    atau berpredikat “SANGAT BAIK”.

    4. Hasil Data Media Digital Screen

    Tabel 1.2 Nilai Persepsi Indeks Indeks Kepuasan Masyarakat

    Kantor Regional VIII BKN Tahun 2019

    Tampilan Survei Kepuasan Layanan pada Media Layar Sentuh

    di PTSP Kantor Regional VIII BKN

  • No Bagian/ Bidang Tujuan Input

    Sangat Puas

    Puas Kurang Puas

    Tidak Puas

    1 Tata Usaha 39 10

    2 Informasi Kepegawaian 161 25

    3 Pengangkatan dan Pensiun

    27 36

    4 Mutas dan Status Kepegawaian

    38 21

    5 Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian

    13 9

    10 15

    Total Respon 278 101 10 15

    Total Responden yang memberikan masukan terkait kepuasan layanan

    kepegawaian di PTSP Kantor Regional VIII BKN tahun 2019 sebanyak 404.

    Masih terdapat 25 responden yang merasa belum puas terhadap pelayanan

    kepegawaian yang diberikan oleh Kantor Regional VIII BKN.

    C. PERMASALAHAN

    Berdasarkan pengalaman di lapangan (studi empiris) pelaksanaan survei IKM

    di PTSP Kantor Regional VIII BKN pada tahun 2019 ada beberapa masalah

    sebagai berikut:

    1. Masih banyak masyarakat/responden yang menolak mengisi kuisioner yang

    diberikan dengan berbagai alasan pribadi.

    2. Masyarakat / responden masih kurang mengetahui sepenuhnya tujuan dan

    dampak dari adanya survey IKM.

    3. Responden ada kecenderungan memberikan penilaian yang merata pada

    seluruh unsur penilaian.

    4. Kurang meratanya kemampuan pegawai yang bertugas di PTSP pemberi

    pada seluruh bagian/ bidang dalam memberikan pelayanan kepegawaian

    yang jelas.

    Tabel 1.3 Hasil Respon Kepuasan Pelayanan pada Media Digital Screen

    PTSP Kantor Regional VIII BKN Tahun 2019

  • BAB III

    ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

    A. ANALISA MASALAH

    Faktor yang menimbulkan permasalahan dalam proses pengumpulan data

    kuesioner survei IKM cukup beragam. Namun berdasarkan pengamatan yang

    diperoleh di lapangan, penyebab yang dianggap paling dominan terhadap

    timbulnya masalah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

    1. Masalah masyarakat (responden) kurang respek/tidak bersungguh-sungguh

    dalam memberikan pendapatnya (tidak obyektif).

    Hal ini penyebabnya adalah:

    - kurangnya pemahaman responden terkait respon yang diberikan guna

    peningkatan pelayanan pada pelanggan.

    - kurangnya kepercayaan responden (masyarakat) terhadap upaya

    perubahan pelayanan publik.

    2. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) masih belum dianggap penting oleh

    sebagian unit kerja dan pegawai, karena kurangnya kesadaran akan tugas

    dan tanggung jawab terhadap pelayanan publik.

    3. Perlunya pemahaman dan pelatihan lebih lanjut kepada pegawai yang

    bertugas memberikan layanan kepegawaian di PTSP Kantor Regional VIII

    BKN, sehingga layanan yang diberikan jelas, akurat, dan tepat.

    4. Perlunya publikasi terkait standar operasional prosedur dan standar

    pelayanan untuk seluruh layanan kepegawaian yang dapat di akses oleh

    publik, sehingga masyarakat mendapatkan informasi awal yang jelas ketika

    akan mengakses layanan di PTSP Kantor Regional VIII BKN.

    B. PEMECAHAN MASALAH

    Berdasarkan analisa permasalahan tersebut di atas maka solusi pemecahan

    permasalahannya adalah sebagai berikut:

    1. Perlunya diadakan sosialisasi kepada pegawai dan masyarakat tentang

    pentingnya survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dalam upaya

    meningkatkan kualitas pelayanan untuk mewujudkan pelayanan prima (public

    service) dalam arti memenuhi harapan dan kebutuhan baik bagi pemberi

    maupun penerima pelayanan.

  • 2. Diperlukannya komitemen yang kuat dari seluruh pegawai sebagai

    penyelenggara pelayanan publik di Kantor Regional VIII BKN untuk terus

    menerus meningkatkan kemampuannya, keterampilan, kenyamanan,

    keamanan, dan kelengkapan sarana prasarana pendukung dan kesadaran

    dalam melaksanakan pelayanan publik secara transparan, akuntabel, dan

    profesional.

    3. Perlunya dibentuk tim penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kantor

    Regional VIII BKN dan pelaksana Indeks Kepuasan Masyarakat sehingga

    persiapan, pelaksanaan, analisa hasil hingga evaluasi survei dapat diolah

    lebih baik serta memberikan dampak yang signifikan bagi perbaikan layanan

    di PTSP secara berkesinambungan.

    4. Perbaikan dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk seluruh layanan

    kepegawaian sehingga dapat mudah dan cepat diakses oleh masyarakat

    luas.

    5. Adanya publikasi yang terintegrasi terkait standar operasional prosedur dan

    standar pelayanan sehingga masyarakat mendapatkan informasi awal yang

    jelas terkait layanan kepegawaian yang akan di akses.

    6. Hasil Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) harus ditindaklanjuti oleh

    unit-unit kerja pemberi pelayanan teknis. Terutama pada unsur yang masih

    mendapat nilai terendah yaitu dalam poin kecepatan layanan. Diharapkan

    dengan adanya evaluasi yang terintegrasi antar bidang, pelayanan

    kepegawaian yang diberikan lebih profesional dan memuaskan masyarakat.

  • BAB IV

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. KESIMPULAN

    1. Pelaksanaan pelayanan publik (public service) pada Kantor Regional VIII

    BKN, secara umum mencerminkan tingkat kualitas yang baik. Dimana dari

    hasil capaian indeks pada IKM meningkat dari Tahun 2018 meskipun sudah

    berada pada kategori A (Sangat Baik) dengan nilai 81,600 sedangkan pada

    Tahun 2019 nilai capiaan IKM meningkat yaitu 86,150 berada pada kategori A

    (Sangat Baik)

    2. Kecepatan pelayanan adalah unsur pelayanan yang memiliki nilai rata-rata

    terendah yaitu sebesar 3,333 maka perlu mendapatkan prioritas peningkatan

    pelayanan di tahun berikutnya. Unsur pelayanan yang memiliki nilai tertinggi

    3,580 adalah unsur kenyamanan tempat pelayanan, maka unsur ini harus

    tetap dipertahankan dan dapat ditingkatkan lagi.

    3. Hasil IKM selanjutnya diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi Kantor

    Regional VIII BKN untuk memperbaiki pelayanan di segala sektor sehingga

    layanan kepegawaian yang diberikan lebih profesional.

    B. SARAN

    1. Guna mewujudkan terlaksananya pelayanan prima maka diperlukan

    komitmen yang kuat oleh pengambil keputusan, pimpinan unit pelaksana dan

    pelaksana pelayanan publik untuk melaksanakan transparansi, akuntabilitas,

    dan prosfesionalisme.

    2. Petugas pelayanan hendaknya selalu berupaya memberikan pelayanan

    secara cepat, tepat, terbuka, sederhana, dan mudah dilaksanakan serta tidak

    diskriminatif. Di sisi lain pelanggan (masyarakat) diharapkan ikut membantu

    dengan mengikuti peraturan yang ada diantaranya melengkapi

    syarat/ketentuan layanan serta mentaati prosedur yang berlaku.

    3. Peningkatan penggunaan teknologi dan pengembangan sistem informasi

    juga diperlukan dalam rangka memberikan pelayanan yang prima kepada

    masyarakat, langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain yaitu:

  • a. Adanya informasi terkait standar operasional prosedur dan standar

    pelayanan kepegawaian yang jelas di PTSP Kantor Regional VIII BKN

    sebagai informasi awal untuk masyarakat dalam mengakses layanan.

    b. Komitmen seluruh pegawai terkait penyelesaian layanan harus sesuai

    dengan standar prosedur yang berlaku, sehingga layanan yang diberikan

    lebih cepat, tepat, dan akurat.

    c. Pelatihan dan evaluasi secara berkala untuk petugas/ pegawai yang

    terlibat dalam pemberian layanan, sehingga pelayanan yang diberikan

    dapat diterima jelas oleh masyarakat.

    d. Memberikan penghargaan kepada petugas yang memiliki kinerja

    bagus dan memberikan sanksi/teguran sesuai peraturan kepegawaian

    kepada petugas yang tingkat kedisiplinannya rendah yang mengakibatkan

    pelayanan kepegawaian terhambat dan menjadi lamban.

    e. Mensosialisasikan pentingnya pelayanan publik kepada seluruh pegawai

    dalam upaya mendukung pelayanan publik yang transparan dan

    akuntabel.