hasil belajar dan keaktifan siswa kelas viii ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah...

102
HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR KALIBAWANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM MATERI RELASI DAN FUNGSI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Pendidikan Matematika Oleh: Theresia Nina Octaviandini NIM : 131414040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 12-Aug-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII

SMP PANGUDI LUHUR KALIBAWANG DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

DALAM MATERI RELASI DAN FUNGSI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana

Program Pendidikan Matematika

Oleh:

Theresia Nina Octaviandini

NIM : 131414040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

i

HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII

SMP PANGUDI LUHUR KALIBAWANG DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

DALAM MATERI RELASI DAN FUNGSI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana

Program Pendidikan Matematika

Oleh:

Theresia Nina Octaviandini

NIM : 131414040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi

nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan

permohonan dengan ucapan syukur”

(Filipi 4:6)

Dengan penuh syukur skripsi ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Kedua orangtuaku yang selalu memberiku dukungan dan kasih sayang

Mas Adit, Mbak Emi dan Dek Wuri yang selalu menyayangiku

Teman-temanku yang selalu memberikan semangat dan motivasi

Terimakasih untuk segala doa, dukungan serta kasih yang kalian limpahkan.

-Berkah Dalem-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Oktober 2018

Peneliti

Theresia Nina Octaviandini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Theresia Nina Octaviandini

NIM : 131414040

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII SMP

PANGUDI LUHUR KALIBAWANG DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM MATERI RELASI

DAN FUNGSI.

Dengan demikian saya memberikan hak untuk meyimpan kepada

Perpustakaan Sanata Dharma, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta izin dari saya, maupun memberikan royalty kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 23 Oktober 2018

Yang menyatakan

(Theresia Nina Octaviandini)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

vii

ABSTRAK

Theresia Nina Octaviandini. 2018. Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa Kelas

VIII SMP Pangudi Luhur Kalibawang dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif dalam Materi Relasi dan Fungsi. Skripsi. Program

Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan

penerapan model pembelajaran kooperatif ditinjau dari (1) keaktifan siswa di

kelas, (2) hasil belajar siswa pada materi relasi dan fungsi. Metode penelitian yang

digunakan dalam penulisan penelitian adalah metode deskriptif kualitatif

kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur

Kalibawang yang berjumlah 25 siswa. Penelitian diadakan pada semester gasal

tahun ajaran 2016/2017.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kerja siswa,

lembar observasi aktivitas siswa dan tes akhir tertulis. Lembar observasi aktivitas

siswa di kelas digunakan peneliti untuk mengetahui keaktifan siswa di kelas

dalam pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif. Tes akhir tertulis

digunakan untuk melihat keberhasilan model pembelajaran kooperatif ditinjau

dari hasil belajar siswa dalam materi relasi dan fungsi. Penelitian diadakan

sebanyak 5 kali pertemuan termasuk tes akhir tertulis. Secara garis besar

penelitian ini mengajak siswa untuk melakukan pembelajaran dengan model

kelompok dan diskusi serta melihat tingkat keberhasilan penelitian dari prestasi

hasil belajar siswa.

Berdasarkan analisis maka diperoleh hasil pembelajaran menggunakan model

kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat

meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%, pertemuan II 43,8%,

pertemuan III 52,6% dan pertemuan IV 55,3 %. Dari hasil penelitian juga terdapat

3 siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal, dan 22 siswa yang

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (k ≥ 70). Hasil analisa menunjukkan

model pembelajaran kooperatif memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi

terhadap prestasi hasil belajar siswa dengan persentase ketuntasan 88% dan nilai

rata-rata siswa 79,64. Maka disimpulkan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif efektif ditinjau dari keaktifan siswa dan hasil belajar

siswa.

Kata Kunci: hasil belajar, model, pembelajaran, kooperatif, keaktifan, hasil,

belajar, relasi dan fungsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

viii

ABSTRACT

Octaviandini, Theresia Nina. 2018. Learning Results and Activeness of the

Eighth Graders of SMP Pangudi Luhur Kalibawang Using Cooperative

Learning Models in Relations and Functions Learning Material. Thesis.

Mathematics Education Study Program, Mathematics and Natural Sciences

Department. Faculty of Teachers Training and Education, Yogyakarta: Sanata

Dharma University.

This research aimed to know the extent of the success in implementing

cooperative learning method as being evaluated for (1) the active student

participation, (2) student learning results on relations and functions learning

material. The research method to be used was quantitative qualitative description.

The research subjects were 25 eighth graders of SMP Pangudi Luhur

Kalibawang. This research was conducted in first semester of academic year

2016/2017.

The research instruments that were used were the student worksheet, the

student’s activity observation sheet, and the final written test. The student’s

activity observation sheet was used by the researcher to know the student’s

activeness inside classroom while using cooperative learning. The final written

test was used to perceive the success of cooperative learning model by being

evaluated for student learning result in relations and functions learning material.

This research was conducted in 5 meetings including final written test. As the

main point, this research asked the students to do learning using group and

discussion and perceive the success level of this research from the achievement of

student learning results

Based on the analysis, thus, it is obtained that learning result using

cooperative model towards relations and functions learning material had been

conducted well because it can increase the students’ activeness from meeting I

29.8%, meeting II 43.8%, meeting III 52.6% and meeting IV 55.3%. From this

research results, there were 3 students who had not achieved the minimum of

passing score, and 22 students who had achieved the minimum of passing score

(≥70). The analysis result shows that cooperative learning attainedthe high

success level towards the achievement of student learning results in 88% passing

percentage and the students’ average score 79.64. Therefore, it can be concluded

that learning using cooperative was effective as being evaluated for students’

activeness and students’ learning results.

Keywords: learning results, model, learning, cooperative, activeness, result,

learning, relations and functions.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus, yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan

skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa begitu banyak pihak yang membantu dalam

proses penyelesaian skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan.

2. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika.

3. Bapak Drs. A. Sardjana, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan selama proses

penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Yosep Dwi Kristanto, M.Pd., yang telah membantu penulis untuk

memvalidasi instrumen penelitian.

5. Segenap dosen Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma yang

telah membagikan ilmu dan pengalaman kepada penulis selama mengikuti

perkuliahan di Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

x

6. Segenap staf sekretariat JPMIPA yang telah banyak membantu penulis

selama proses perkuliahan di program studi Pendidikan Matematika

Universitas Sanata Dharma.

7. Bruder Yohanes Sumardi selaku kepala SMP Pangudi Luhur Kalibawang

yang telah mengijinkan penulis untuk melaksanakan penelitian.

8. Bapak Dedy Setiawan, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Matematika kelas

VIII SMP Pangudi Luhur Kalibawang yang telah bersedia memberikan jam

pelajarannya bagi penulis untuk melakukan penelitian.

9. Siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Kalibawang yang telah membantu

penulis selama proses pelaksanaan penelitian.

10. Kedua orang tuaku Yuliana Winarni dan Yohanes Sujiyana atas dukungan,

motivasi dan doa, serta cinta kasih yang diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi ini.

11. Mas Adit, Mbak Emi, Mas Juli dan Dek Wuri yang selalu memberikan

semangat.

12. Hanifahtu Solichah, Chatarina Andri, Veronika Fani Monika, Agata Selvi,

Veronika Ines, Stefany Dwiana Putri, Puspita Prasetyaningjati, Elisa Kurnia

Putri dan teman-teman Pendidikan Matematika 2013 yang tidak bisa penulis

sebutkan satu per satu. Terimakasih karena telah memberikan motivasi

kepada penulis.

13. Romo Jonathan Bilie Cahyo Adi, Rosalia Mustikaningum, Laurentius Galih,

Elisabet Apti Elita Sari, Agustinus Adi Permadi, Willybrordus Bayu Putranto,

Yurika Anly Sugesi, Atanasia Wenhing Dewanti dan teman-teman OMK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

xi

Paroki Boro yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas

dukungan, semangat dan motivasinya.

14. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Mengingat keterbatasan kemampuan penulis, maka dengan rendah hati penulis

bersedia menerima kritik dan saran.

Yogyakarta, 23 Oktober 2018

Penulis,

Theresia Nina Octaviandini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ..................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH . vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

ABSTRACT ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 6

D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 7

E. Batasan Istilah ............................................................................................... 7

F. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 8

G. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... …….11

A. Dasar Teori ................................................................................................. 11

1. Belajar Matematika ................................................................................ 11

a. Pengertian Belajar Matematika ......................................................... 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

xiii

b. Macam-Macam Gaya Belajar ........................................................... 13

c. Kesulitan Belajar ............................................................................... 15

d. Diagnosis Kesulitan Belajar .............................................................. 16

2. Pembelajaran Kooperatif ........................................................................ 17

a. Pembelajaran Kooperatif .................................................................. 17

b. Karakterisik Pembelajaran Kooperatif ............................................. 19

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif ......................................... 21

d. Prosedur Pembelajaran Kooperatif ................................................... 23

e. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif ............................................. 26

f. Kelemahan Pembelajaran Kooperatif ............................................... 27

3. Hasil Belajar ........................................................................................... 29

a. Pengertian Hasil Belajar ................................................................... 29

b. Faktor-faktor ..................................................................................... 32

4. Keaktifan Siswa ...................................................................................... 32

a. Pengertian Keaktifan ........................................................................ 32

b. Macam-macam Keaktifan ................................................................ 34

c. Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan ............................................. 35

d. Kaktifan Siswa dalam Pembelajaran ................................................ 36

e. Indikator Keaktidan .......................................................................... 37

B. Materi Relasi dan Fungsi ............................................................................. 38

C. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 41

D. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 44

A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 44

B. Subyek Penelitian ........................................................................................ 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

xiv

C. Objek Penelitian ........................................................................................... 45

D. Variabel Penelitian ....................................................................................... 45

E. Bentuk Data .................................................................................................. 46

F. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 47

G. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 50

H. Teknik Analisis Data .................................................................................... 56

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 58

J. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ................................................ 59

BAB IV PELAKSANAAN, ANALISI DATA, DAN PEMBAHASAN .............. 60

A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................ 60

B. Penyajian Data ............................................................................................. 66

1. Data Observasi ........................................................................................ 67

2. Data Uji Coba Tes Hasil Belajar ............................................................ 73

3. Data Tes Hasil Belajar Siswa ................................................................. 74

C. Analisis Data ................................................................................................ 75

1. Ananlisis Data Observasi Keaktifan Siswa ........................................... 75

2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa ........................................................ 76

D. Pembahasan .................................................................................................. 78

1. Observasi Keaktifan Siswa ..................................................................... 78

2. Hasil Belajar Siswa ................................................................................. 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 81

A. Kesimpulan .................................................................................................. 81

B. Saran ............................................................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 83

LAMPIRAN .......................................................................................................... 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Interprestasi Tingkat Reliabilitas .............................................. 53

Tabel 3.2 Daftar Keaktifan Siswa ......................................................................... 54

Tabel 3.3 Kriteria Persentase Keaktifan Siswa ...................................................... 56

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian ................................................................................... 57

Tabel 3.5 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ............................................................. 57

Tabel 3.6 Ketuntasan Belajar Siswa secara Kualitatif ........................................... 58

Tabel 4.1 Aktivitas Siswa di Kelas pertemuan I .................................................... 66

Tabel 4.2 Aktivitas Siswa di Kelas pertemuan II ................................................... 67

Tabel 4.3 Aktivitas Siswa di Kelas pertemuan III ................................................. 69

Tabel 4.4 Aktivitas Siswa di Kelas pertemuan IV ................................................. 70

Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Soal ............................................................................... 73

Tabel 4.6 Tes Hasil Belajar Siswa ......................................................................... 74

Tabel 4.7 Data Observasi Keaktifan Siswa di Kelas ............................................. 75

Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa dan Ketuntasan ...................................................... 76

Tabel 4.9 Kriteria Penilaian ................................................................................... 77

Tabel 4.10 Penilaian Hasil Belajar secara Kualitatif ............................................. 77

Tabel 4.11 Hasil Observasi Keaktifan Siswa ......................................................... 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN .................... 86

1.1 Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Sekolah ..................................... 87

LAMPIRAN II INSTRUMEN PEMBELAJARAN .............................................. 88

2.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................................ 89

2.2 Lembar Kerja Siswa dan Kunci Jawaban................................................. 107

LAMPIRAN III INSTRUMEN PENELITIAN ................................................... 110

3.1 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa .................................................... 111

3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siswa ............................................................ 112

3.3 Soal Tes Hasil Belajar Siswa ................................................................... 116

3.4 Kunci Jawaban dan Penskoran ................................................................. 118

LAMPIRAN IV HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS ................................... 122

4.1 Validasi RPP ............................................................................................ 123

4.2 Validasi Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa ...................................... 125

4.3 Validasi Soal Tes oleh Pakar.................................................................... 127

4.4 Validasi Soal Tes dengan Excel .............................................................. 129

4.5 Validasi Soal Tes dengan SPSS .............................................................. 130

LAMPIRAN V HASIL PENELITIAN ................................................................ 132

5.1 Hasil Pengerjaan Tes Hasil Belajar Siswa .............................................. 133

LAMPIRAN VI FOTO – FOTO ........................................................................ 141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semakin berkembang dunia dan kehidupan manusia, semakin berkembang

pula permasalahan yang dihadapi pendidikan. Jika perkembangan tersebut

tidak diimbangi oleh manusia yang cerdas maka perkembangan itu tidak akan

berguna untuk kehidupan di masa depan. Karena perkembangan tersebut

manusia dituntut untuk semakin maju dalam pemikiran-pemikiran tentang

pendidikan. Kini disadari bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam

kehidupan dan kemajuan manusia. Dengan demikian, pendidikan harus betul-

betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas.

Pendidikan adalah suatu hal mutlak yang harus dipenuhi dalam upaya

untuk meningkatkan taraf hidup bangsa agar tidak sampai tertinggal dengan

bangsa lain, sebab dari pendidikan inilah nanti akan lahir generasi-generasi

penerus bangsa. Dalam UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Sisdiknas) Bab I pasal 1 menyebutkan bahwa: “Pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan Negara”

Salah satu masalah yang dihadapi di dunia pendidikan kita adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Padahal, proses pembelajaran sangat

mempengaruhi bagaimana hasil pendidikan yang diperoleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

2

Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan

kemampuan berpikirnya. Proses pembelajaran di dalam kelas lebih

mengarahkan anak untuk menghafal informasi dan mengingat materi yang

diberikan. Akibatnya setelah lulus sekolah, mereka hanya pintar secara

teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi. Gejala-gejala ini merupakan gejala

umum dari hasil proses pendidikan kita. Proses pendidikan kita tidak

membentuk manusia yang cerdas, memiliki kemampuan memecahkan

masalah hidup, serta tidak membentuk manusia yang kreatif dan inovatif.

Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran, termasuk juga mata

pelajaran matematika. Matematika sebagai ilmu dasar, dewasa ini telah

berkembang dengan sangat pesat, baik materi maupun kegunaannya, sehingga

dalam pembelajarannya di sekolah kita harus memperhatikan

perkembangannya, baik di masa lalu, masa sekarang maupun untuk masa

depan. Matematika sendiri berasal dari bahasa Yunani “mathein” atau

“manthenein” yang artinya “mempelajari”. Selain itu menurut James dalam

Ruseffendi mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika

mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan

satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam

tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri. Sedangkan mata pelajaran

matematika membutuhkan banyak aplikasi untuk menyelesaikan setiap soal

dan permasalahan yang ada.

Peran para guru sangat dibutuhkan dalam pembangunan sektor pendidikan.

Guru merupakan pemegang yang amat sentral. Guru adalah jantungnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

3

pendidikan, tanpa peran aktif guru, kebijakan perubahan pendidikan

secanggih apapun akan sia-sia. Untuk itu agar semakin maksimal, para guru

dituntut untuk memiliki kemampuan mendesain programnya, menentukan

strategi, memiliki ketrampilan memilih dan menggunakan metode atau model

mengajar untuk diterapkan dalam sistem pembelajaran yang efektif. Menurut

Dri Atmaka (2004:17), pendidik atau guru adalah orang yang bertanggung

jawab untuk memberikan bantuan kepada siswa dalam pengembangan baik

fisik dan spiritual.

Dari hasil wawancara dengan guru SMP Pangudi Luhur Kalibawang dan

beberapa siswa di SMP Pangudi Luhur Kalibawang, disimpulkan bahwa guru

menyampaikan materi dengan metode ceramah, tanya jawab dan latihan soal.

Dengan metode seperti itu, siswa jadi enggan memperhatikan guru saat

pembelajaran dan membuat hasil belajar juga tidak maksimal. Guru selalu

menekankan siswa harus selalu menghafal materi. Guru belum pernah

mencoba menggunakan metode/model pembelajaran yang dapat

menumbuhkan motivasi dan keaktifan siswa dalam belajar matematika.

Berdasarkan hal tersebut di atas, ketepatan dalam pemberian pendekatan

dan penggunaan model pembelajaran untuk setiap materi itu sangat

mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Guru hendaknya dapat

memilih dan menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi

atau bahan ajar yang akan diberikan pada siswa. Dengan menggunakan

metode yang aktif dan menarik dapat menggugah semangat dan kemauan

siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Karena belajar merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

4

serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Sehingga kebiasaan belajar yang dilakukan siswa itu akan mempengaruhi

hasil yang dicapai.

Dalam pembelajaran matematika siswa dituntut untuk aktif dan kritis.

Siswa tidak sekedar mendengarkan penjelasan dari guru dan menghafalnya.

Tetapi siswa dituntut untuk aktif mengerjakan latihan soal supaya banyak tipe

soal yang pernah dicoba. Siswa juga dituntut untuk kritis dalam menemukan

sesuatu hal dalam pengerjaan soal. Proses pengerjaan soal tidak harus selalu

sama seperti yang diajarkan oleh guru, tetapi siswa juga dituntut untuk bisa

menemukan cara yang lain, untuk mengembangkan pola pikir siswa.

Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor dari

dalam diri siswa seperti minat siswa dalam belajar, karakteristik siswa dan

sebagainya. Perlu kita ketahui bahwa kemampuan antara siswa satu dengan

siswa yang lain itu berbeda-beda, hal itulah yang menyebabkan daya

penguasaan siswa akan materi yang diajarkan juga berbeda-beda. Untuk itu

diperlukan model pembelajaran yang dapat menanamkan pemahaman konsep

dasar para siswa sebagai acuan dalam memahami konsep selanjutnya.

Setiap siswa mempunyai karakteristik yang berbeda satu dengan yang lain.

Ada yang dengan cepat dan mudah menerima dan memahami pelajaran yang

disampaikan. Namun, ada juga siswa yang mengalami kesulitan dalam

belajar. Banyak orang yang beranggapan bahwa tolak ukur tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

5

pemahaman dapat dilihat dari keberhasilannya pada mata pelajaran

matematika. Mereka menganggap bahwa dengan berhasil dalam mata

pelajaran matematika maka tingkat kecerdasan siswa itu tinggi. Banyak juga

yang menganggap mata pelajaran matematika adalah momok yang

menakutkan yang membuat siswa malas untuk lebih mendalami matematika.

Salah satu model yang dapat diterapkan pada pembelajaran matematika

dan yang berkembang saat ini adalah model pembelajaran kooperatif. Model

ini merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru memanfaatkan

kelompok-kelompok kecil siswa yang bekerja bersama untuk mencapai

sasaran belajar dan memungkinkan siswa memaksimalkan proses belajar satu

sama lain. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif ini juga

dapat membantu guru untuk melihat hasil belajar siswa dari aspek afektifnya.

Karena kebanyakan guru hanya melihat hasil belajar dari aspek kognitif saja.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa perlu dan termotivasi untuk

menawarkan dan meneliti suatu model baru, berupa model pembelajaran

kooperatif untuk mencapai hasil belajar matematika siswa yang tinggi,

khususnya pada sub pokok bahasan relasi dan fungsi. Oleh karena itu peneliti

sengaja mengambil judul “Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa Kelas VIII

SMP Pangudi Luhur Kalibawang dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif dalam Materi Relasi dan Fungsi”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut :

1. Perkembangan dunia yang semakin pesat membuat bertambahnya masalah

di dunia pendidikan yang menuntut manusia untuk semakin

mengembangkan pola pikirnya.

2. Proses pembelajaran yang kurang menarik dengan model pembelajaran

yang tidak bervariasi di SMP Pangudi Luhur Kalibawang pada materi

relasi dan fungsi membuat tidak tergugahnya semangat siswa dalam

belajar.

3. Dalam proses pembelajaran siswa kurang didorong untuk mengembangkan

kemampuan berpikirnya. Proses pembelajaran di dalam kelas lebih

mengarahkan siswa untuk menghafal informasi dan mengingat materi yang

diberikan.

4. Dalam proses pembelajaran, guru belum pernah mencoba menggunakan

model pembelajaran yang dapat menumbuhkan keaktifan siswa.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah dalam penelitian

dibatasi pada hasil belajar matematika dan keaktifan siswa kelas VIII SMP

Pangudi Luhur Kalibawang dikarenakan model pembelajaran yang kurang

menarik. Hal tersebut dijadikan sebagai pokok dari permasalahan dan juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

7

sebagai hal yang harus dikembangkan lagi dalam dunia pendidikan.

Pembatasan masalah ini dilakukan untuk mempermudah dalam penelitian.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka peneliti dapat

merumuskan permasalahan ini adalah :

1. Bagaimana model pembelajaran kooperatif di SMP Pangudi Luhur

Kalibawang pada materi relasi dan fungsi ditinjau dari keaktifan siswa ?

2. Bagaimana model pembelajaran kooperatif di SMP Pangudi Luhur

Kalibawang pada materi relasi dan fungsi ditinjau dari hasil belajar siswa ?

E. Batasan Istilah

Batasan istilah judul penelitian ini (Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa

Kelas VIII SMP Pangudi Luhur Kalibawang dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif dalam Materi Relasi dan Fungsi) dimaksudkan

untuk memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap objek pilihan

penelitian dan untuk menghindari penafsiran ganda atau penafsiran yang

salah mengenai judul penelitian ini, maka diperlukan gambaran atau batasan -

batasan sebagai berikut :

1. Belajar Matematika

Belajar matematika adalah belajar tentang rangkaian-rangkaian pengertian

(konsep) dan rangkaian pertanyaan-pertanyaan (sifat, teorema, dalil,

prinsip). Untuk mengungkapkan tentang pengertian dan pernyataan

diciptakan lambang-lambang, nama-nama, istilah dan perjanjian-perjanjian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

8

(fakta). Konsep yaitu pengertian abstrak yang memungkinkan seseorang

dapat membedakan suatu obyek dengan yang lain.

2. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan yang diperoleh

siswa berupa nilai dan sikap berusaha untuk berpikir berdasarkan data

yang dapat digunakan setelah belajar matematika.

3. Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar mengajar

yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau

membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam

kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.

4. Keaktifan Siswa

Keaktifan siswa adalah keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran

yang sedang berlangsung dimana siswa berinteraksi dengan siswa lain

maupun guru.

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian berjudul “Hasil Belajar

dan Keaktifan Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur Kalibawang dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif dalam Materi Relasi dan

Fungsi “, bertujuan untuk :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

9

1. Mengetahui tingkat keberhasilan model pembelajaran kooperatif di SMP

Pangudi Luhur Kalibawang pada materi relasi dan fungsi ditinjau dari

keaktifan siswa.

2. Mengetahui tingkat keberhasilan model pembelajaran kooperatif di SMP

Pangudi Luhur Kalibawang pada materi relasi dan fungsi ditinjau dari hasil

belajar siswa.

G. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Memberikan pengalaman bagi peneliti tentang salah satu model

pembelajaran untuk mencapai hasil belajar siswa yang memuaskan yaitu

model pembelajaran kooperatif. Dari hasil penelitian ini juga dapat

digunakan sebagai tambahan dan masukan pengetahuan yang nantinya

dapat digunakan pada saat benar-benar menjadi pendidik serta sebagai

persyaratan untuk menempuh gelar S1.

2. Bagi Guru

Sebagai bahan pertimbangan guru untuk memilih model pembelajaran

yang tepat bagi siswa yang sesuai dengan tujuan pengajaran dan guru

dapat mengetahui keefektifan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

10

3. Bagi Siswa

Dapat meningkatkan keaktifan siswa, hasil belajar dan melatih sikap sosial

untuk saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai

tujuan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Dasar Teori

1. Belajar Matematika

a. Pengertian Belajar Matematika

Belajar adalah sesuatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya (Slameto, 2010 : 2).

Belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana

perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik,

tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang

lebih buruk. Perubahan terjadi melalui latihan atau pengalaman dalam

periode waktu cukup panjang. Perubahan ini disebabkan oleh

motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian dan biasanya hanya

berlangsung sementara. Tingkah laku yang mengalami perubahan

karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik

maupun psikis seperti perubahan dalam pengertian pemecahan

masalah, keterampilan, kecakapan, atau kebiasaan maupun

sikap (Purwanto, 2006 : 85).

Sudjana juga berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses yang

ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan

sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

12

seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,

keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek

yang ada pada individu yang belajar.

Adapun ciri-ciri perilaku khas yang menjadi karakteristik perilaku

belajar yang penting adalah:

1) Perubahan intensional dalam arti bukan pengalaman atau praktik

yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain

bukan kebetulan.

2) Perubahan positif dan aktif dalam arti baik, bermanfaat, serta sesuai

dengan harapan. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi

dengan sendirinya seperti karena proses kematangan, tetapi karena

usaha siswa itu sendiri.

3) Perubahan efektif dan fungsional dalam arti perubahan tersebut

membawa pengaruh, makna, dan manfaat tertentu bagi siswa.

Perubahan proses belajar fungsional dalam arti bahwa ia relatif

menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut

dapat diproduksi dan dimanfaatkan.

4) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat

proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut

bersifat potensial.

Kegiatan belajar yang dilakukan oleh individu tentunya tidak akan

terlepas dari kegiatan pembelajaran. Menurut Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

13

adalah “proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar”. Pembelajaran sebagai proses

belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas

berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta

dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksikan pengetahuan baru

sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi

pelajaran.

Menurut Johson dan Myklebust dalam Abdurrahman (2003: 252)

matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk

mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan

sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, matematika adalah

ilmu yang di dalamnya adalah tentang bilangan. Segala sesuatu yang

berubungan dengannya adalah yang mencakup segala bentuk prosedur

operasioal. Itu semua digunakan dalam menyelesaikan masalah

mengenai bilangan.

Belajar matematika berarti belajar ilmu pasti. Belajar ilmu pasti

berarti belajar bernalar. Jadi belajar matematika berarti berhubungan

dengan penalaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

14

b. Macam-macam Gaya Belajar

1) Visual (Visual Learners)

Gaya Belajar Visual (Visual Learners) menitikberatkan pada

ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus

diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham gaya seperti ini

mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk

kemudian bisa mempercayainya. Ada beberapa karakteristik yang

khas bagi orang-orang yang menyukai gaya belajar visual ini.

Pertama adalah kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran)

secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya, kedua

memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, ketiga memiliki

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik, keempat

memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung, kelima

terlalu reaktif terhadap suara, keenam sulit mengikuti anjuran

secara lisan, ketujuh seringkali salah menginterpretasikan kata

atau ucapan.

2) Auditori (Auditory Learners)

Gaya belajar Auditori (Auditory Learners) mengandalkan pada

pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya.

Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan

pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau

pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita

bisa mengingat dan memahami informasi itu. Karakter pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

15

orang yang memiliki gaya belajar ini adalah semua informasi

hanya bisa diserap melalui pendengaran, kedua memiliki kesulitan

untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung,

ketiga memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.

3) Kinestetik (Kinesthetic Learners)

Gaya belajar kinestetik (Kinesthetic Learners) mengharuskan

individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan

informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada

beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua

orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan

tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus

mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang

memiliki gaya ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca

penjelasannya.

c. Kesulitan Belajar

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011 : 235) kesulitan belajar

adalah suatu kondisi dimana peserta didik tidak dapat belajar secara

wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan atau gangguan belajar.

Menurut Thursan Hakim (20015 : 14) kesulitan belajar adalah suatu

kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar seseorang.

Hambatan itu menyebabkan orang tersebut mengalami kegagalan atau

setidak-tidaknya kurang berhasil mencapai tujuan belajar.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kesulitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

16

belajar adalah hambatan yang ditemui seseorang dalam belajar yang

dapat muncul karena faktor dari dalam diri siswa dan dari luar diri

siswa tersebut sehingga siswa dapat mengalami kegagalan dalam

mencapai tujuan belajar.

Secara garis besar, faktor-faktor penyebab kesulitan belajar terdiri

atas dua macam :

1. Faktor intern siswa; yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang

muncul dari dalam diri siswa sendiri.

Yang bersifat kognitif ( ranah cipta ), antara lain seperti

rendahnya kapasitas intelektual/intelegensi siswa.

Yang bersifat afektif ( ranah rasa ), antara lain seperti

labilnya emosi dan sikap

Yang bersifak psikomotor ( ranah karsa ), antara lain seperti

terganggunya alat-alat indera penglihat dan pendengar ( mata

dan telinga )

2. Faktor ekstern siswa; yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang

datang dari luar diri siswa.

Lingkungan keluarga

Lingkungan masyarakat

Lingkungan sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

17

d. Diagnosis Kesulitan Belajar

Banyak langkah-langkah diagnostik yang dapat ditempuh guru,

antara lain adalah prosedur Weener dan Senf (1982) sebagaimana

yang dikutip Wardani (1991) sebagai berikut :

1) Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang

siswa ketika mengikuti pelajaran.

2) Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa khususnya yang

diduga mengalami kesulitan belajar.

3) Mewawancarai orangtua atau wali siswa untuk mengetahui hal

keluarga yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar.

4) Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk

mengetahui hakikat kesulitan belajar yang dialami siswa.

5) Memberikan tes kemampuan intelegensi (IQ) khususnya kepada

siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar.

2. Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Kelompok merupakan konsep yang penting dalam kehidupan

manusia, karena sepanjang hidupnya manusia tidak akan terlepas dari

kelompoknya. Kelompok dalam konteks pembelajaran dapat diartikan

sebagai kumpulan dua orang individu atau lebih yang berinteraksi

secara tatap muka, dan setiap individu menyadari bahwa dirinya

bagian dari kelompoknya, sehingga mereka merasa memiliki, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

18

merasa saling ketergantungan secara positif yang digunakan untuk

mencapai tujuan bersama. Dalam proses pembelajaran kelompok

setiap anggota kelompok akan bekerja sama untuk mencapai tujuan

bersama pula.

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan

menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat

sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan

akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen).

Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan

memperoleh penghargaan, jika kelompok mampu menunjukkan

prestasi. Dengan demikian, setiap anggota kelompok akan mempunyai

ketergantungan positif. Ketergantungan semacam itulah yang akan

memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok dan

keterampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok. Setiap

individu akan saling membantu, mereka akan mempunyai motivasi

untuk keberhasilan kelompok, sehingga setiap individu akan memiliki

kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi demi

keberhasilan kelompok.

Pembelajaran kooperatif mempunyai dua komponen utama, yaitu

komponen tugas kooperatif dan komponen struktur insentif kooperatif.

Tugas kooperatif berkaitan dengan hal yang menyebabkan anggota

bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok; sedangkan

struktur insentif kooperatif merupakan sesuatu yang membangkitkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

19

motivasi individu untuk bekerja sama mencapai tujuan kelompok.

Struktur insentif dianggap sebagai keunikan dari pembelajaran

kooperatif, karena melalui itu setiap anggota kelompok bekerja keras

untuk belajar, mendorong dan memotivasi anggota lain menguasai

materi pelajaran, sehingga mencapai tujuan kelompok.

Jadi, hal yang menarik dari pembelajaran kooperatif adalah adanya

harapan selain memiliki dampak pembelajaran, yaitu berupa

peningkatan prestasi belajar peserta didik juga mempunyai dampak

pengiring seperti relasi sosial, penerimaan terhadap peserta didik yang

dianggap lemah, harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap

waktu, dan suka memberi pertolongan pada yang lain.

b. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif berbeda dengan pembelajaran yang lain.

Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih

menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang

ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian

penguasaan bahan pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama

untuk penguasaan materi teresebut. Adanya kerja sama inilah yang

menjadi ciri khas dari pembelajaran kooperatif. Karakteristik

pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :

1) Pembelajaran secara tim

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim. Tim

merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

20

harus mampu membuat setiap siswa belajar. Semua anggota tim

(anggota kelompok) harus saling membantu untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Untuk itulah, kriteria keberhasilan pembelajaran

ditentukan oleh keberhasilan tim.

2) Didasarkan pada manajemen kooperatif

Sebagaimana pada umumnya, manajemen mempunyai empat

fungsi pokok, yaitu fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi

pelaksanaan, dan fungsi kontrol. Demikian juga dalam

pembelajaran kooperatif. Fungsi perencanaan menunjukkan bahwa

pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang

agar proses pembelajaran berjalan secara efektif, misalnya

mencapai tujuan apa yang harus dicapai, bagaimana cara

mencapainya, apa yang harus digunakan untuk mencapai tujuan itu

dan lain sebagainya. Fungsi pelaksanaan menunjukkan bahwa

pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai dengan

perencanaan, melalui langkah-langkah pembelajaran yang sudah

ditentukan termasuk ketentuan-ketentuan yang sudah disepakati

bersama. Fungsi organisasi menunjukkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap anggota

kelompok, oleh sebab itu perlu diatur tugas dan tanggung jawab

setiap anggota kelompok. Fungsi kontrol menunjukkan bahwa

dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria

keberhasilan baik melalui tes maupun nontes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

21

3) Kemauan untuk bekerja sama

Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh

keberhasilan seacara kelompok. Oleh sebab itu, prinsip bekerja

sama perlu ditekankan dalam proses pembelajaran kooperatif.

Setiap anggota kelompok bukan saja harus diatur tugas dan

tanggung jawab masing-masing, akan tetapi juga ditanamkan

perlunya saling membantu.

4) Keterampilan bekerja sama

Kemauan untuk bekerja sama itu kemudian dipraktikan

melalui aktivitas dan kegiatan yang tergambarkan dalam

keterampilan bekerja sama. Dengan demikian, siswa perlu

didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan bekomunikasi

dengan anggota lain. Siswa perlu dibantu mengatasi berbagai

hambatan dalam berinteraksi dan berkomunikasi, sehingga setiap

siswa dapat menyampaikan ide, mengemukakan pendapat, dan

memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok.

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Terdapat empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif, seperti

dijelaskan di bawah ini :

1) Prinsip ketergantungan positif (positif interdependence)

Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan suatu

penyelesaian tugas sangat tergantung kepada usaha yang dilakukan

setiap anggota kelompoknya. Oleh sebab itu, perlu disadari oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

22

setiap anggota kelompok keberhasilan penyelesaian tugas

kelompok akan ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota.

Dengan demikian, semua anggota dalam kelompok akan merasa

saling ketergantungan.

Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota

kelompok masing-masing perlu membagi tugas sesuai dengan

tujuan kelompoknya. Tugas tersebut tentu saja disesuaikan dengan

kemampuan setiap anggota kelompok. Inilah hakikat

ketergantungan positif, artinya tugas kelompok tidak mungkin bisa

diselesaikan manakala ada anggota yang tak bisa menyelesaikan

tugasnya, dan semua ini memerlukan kerja sama yang baik dari

masing-masing anggota kelompok. Anggota kelompok yang

mempunyai kemampuan lebih, diharapkan mau dan mampu

membantu temannya untuk menyelesaikan tugasnya.

2) Tanggung jawab perseorangan (individual accountability)

Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama.

Oleh karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap

anggotanya, maka setiap anggota kelompok harus memiliki

tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Setiap anggota harus

memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelomponya. Untuk

mencapai hal tersebut, guru perlu memberikan penilaian terhadap

individu dan juga kelompok. penilaian individu bisa berbeda, akan

tetapi penilaian kelompok harus sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

23

3) Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction)

Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang

luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling

memberikan informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap

muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap

anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap

perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota, dan

mengisi kekurangan masing-masing. Kelompok belajar kooperatif

dibentuk secara heterogen, yang berasal dari budaya, latar belakang

sosial, dan kemampuan akademik yang berbeda. Perbedaan

semacam ini akan menjadi modal utama dalam proses saling

memperkaya antar anggota kelompok.

4) Partisipasi dan komunikasi (participation communication)

Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu

berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat

penting sebagai bekal mereka dalam kehidupan di masyarakat

kelak. Oleh sebab itu, sebelum melakukan pembelajaran

kooperatif, guru perlu membekali siswa dengan kemampuan

berkomunikasi.

d. Prosedur Pembelajaran Kooperatif

Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat

tahap :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

24

1) Penjelasan materi

Tahap penjelasan diartikan sebagai proses penyampaian

pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam

kelompok. Tujuan utama dalam tahap ini adalah pemahaman siswa

tehadap pokok materi penjelasan. Pada tahap ini guru memberikan

gambaran umum tentang materi pelajaran yang harus dikuasai yang

selanjutnya siswa akan memperdalam materi dalam pembelajaran

kelompok (tim).

2) Belajar dalam kelompok

Setelah guru menjelaskan gambaran umum tentang pokok-

pokok materi pelajaran, selanjutnya siswa diminta untuk belajar

pada kelompoknya masing-masing yang telah dibentuk

sebelumnya. Pengelompokan dalam pembelajaran kooperatif

bersifat heterogen, artinya kelompok dibentuk berdasarkan

perbedaan-perbedaan setiap anggotanya, baik perbedaan gender,

latar belakang agama, sosial-ekonomi, dan etnik, serta perbedaan

kemampuan akademik. Dalam hal kemampuan akademis,

kelompok pembelajaran biasanya terdiri dari satu orang

berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan

sedang, dan satu lainnya dari kelompok kemampuan akademis

kurang (Anita Lie, 2005). Selanjutnya, Lie menjelaskan beberapa

alasan lebih disukainya pengelompokan heterogen. Pertama,

kelompok heterogen memberikan kesempatan untik saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

25

mengajar (peer tutoring) dan salin mendukung. Kedua, kelompok

ini meningkatkan relasi dan interaksi antar ras, agama, etnis, dan

gender. Terakhir, kelompok heterogen memudahkan pengelolaan

kelas karena dengan adanya satu orang yang berkemampuan

akademis tinggi, guru mendapatkan satu asisten untuk setiap tiga

orang. Melalui pembelajaran dalam tim siswa didorong untuk

melakukan tukar-menukar (sharing) informasi dan pendapat,

mendiskusikan permasalahan secara bersama, membandingan

jawaban mereka, dan mengoreksi hal-hal yang kurang tepat.

3) Penilaian

Penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan

dengan tes atau kuis. Tes atau kuis dilakukan baik secara

individual maupun secara kelompok. Tes individual nantinya akan

memberikan informasi kemampuan setiap siswa; dan tes kelompok

akan memberikan informasi kemampuan setiap kelompok. Hasil

akhir setiap siswa adalah penggabungan keduanya dan dibagi dua.

Nilai setiap kelompok memiliki nilai sama dalam kelompoknya.

Hal ini disebabkan nilai kelompok adalah nilai bersama dalam

kelompoknya yang merupakan hasil kerja sama setiap anggota

kelompok.

4) Pengakuan tim

Pengakuan tim (team recognition) adalah penetapan tim yang

dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

26

kemudian diberikan penghargaan atau hadiah. Pengakuan dan

pemberian penghargaan tersebut diharapkan dapat memotivasi tim

untuk terus berprestasi dan juga membangkitkan motivasi tim lain

untuk lebih mampu meningkatkan prestasi mereka.

e. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif

1) Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu

menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah

kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi

dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang siswa yang lain.

2) Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan

mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal

dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.

3) Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada

orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta

menerima segala perbedaan.

4) Pembelajaraan kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap

siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.

5) Pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup

ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus

kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga

diri,hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain,

mengembangkan keterampilan me-manage waktu,dan sikap positif

terhadap sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

27

6) Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan

kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri,

menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan

masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang

dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.

7) Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa

menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi

nyata (riil).

8) Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan

motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini

berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.

f. Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

1) Untuk memahami dan mengerti filosofi pembelajaran kooperatif

memang butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau kita

mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti dan

memahami filsafat cooperative learning. Untuk siswa yang

dianggap memiliki kelebihan, contohnya, mereka akan merasa

terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan.

Akibatnya, kedaan semacam ini dapat mengganggu iklim kerja

sama dalam kelompok.

2) Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa saling

membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang

efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

28

bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya

dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.

3) Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif

didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru

perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang

diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.

4) Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya

mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode

waktu yang cukup panjang, dan, hal ini tidak mungkin dapat

tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-sekali penerapan

strategi ini.

5) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang

sangat penting untuk siswa, akan tetap banyak aktivitas dalam

kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara

individual. Oleh karena itu idealnya melalui pembelajaran

kooperatif selain siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus

belajar bagaimana membangun kepercayaan diri. Untuk mencapai

kedua hal itu dalam pembelajaran kooperatif memang bukan

pekerjaan yang mudah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

29

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah menerima pengalaman belajar (Nana Sudjana, 2010 : 22).

Winkel (Purwanto 2010 : 45) berpendapat bahwa hasil belajar adalah

perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan

tingkah lakunya. Nana Sudjana (2006 : 22) mendefinisikan hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya. Benyamin Bloom (Nana Sudjana,

2006 : 22) mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu

ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Adapun hasil

yang ingin dicapai adalah :

1) Ranah Kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental

(otak). Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah

termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif memiliki enam

jenjang atau aspek, yaitu:

a. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)

b. Pemahaman (comprehension)

c. Penerapan (application)

d. Analisis (analysis)

e. Sintesis (syntesis)

f. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

30

Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir

yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu

mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang

menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan

beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk

memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek kognitif

adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan

mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke

tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.

2) Ranah Afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan

nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan,

minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa

sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang

telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil

belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai

tingkah laku.

Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang,

yaitu:

a) Receiving atau attending ( menerima atua memperhatikan)

b) Responding (menanggapi) mengandung arti “adanya

partisipasi aktif”

c) Valuing (menilai atau menghargai)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

31

d) Organization (mengatur atau mengorganisasikan)

e) Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi

dengan suatu nilai atau komplek nilai)

3) Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik merupakan ranah yang berkaitan dengan

keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang

menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotorik

ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif

(memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru

tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku).

Ranah psikomotorik adalah berhubungan dengan aktivitas fisik,

misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan

sebagainya.

Hasil belajar keterampilan (psikomotorik) dapat diukur melalui:

(1) pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik

selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2) sesudah

mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes

kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan,

dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan

kelak dalam lingkungan kerjanya.

Dari pernyataan-pernyataan di atas hasil belalar matematika adalah

kemampuan-kemampuan yang diperoleh siswa berupa nilai dan sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

32

berusaha untuk berpikir berdasarkan data yang dapat digunakan

setelah belajar matematika.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

1) Faktor Internal ( berasal dari dalam diri anak )

Aspek Fidiologis

Aspek Psikologis ( intelegensi, sikap, bakat, minat, dan

motivasi )

2) Faktor Eksternal ( berasal dari luar diri anak )

Lingkungan Sosial

Lingkungan Non Sosial

3) Faktor Pendekatan Belajar

Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau

strategi yang digunakan anak dalam menunjang keefektifan dan

efisiensi proses pembalajaran materi tertentu.

4. Keaktifan Siswa

a. Pengertian Keaktifan Siswa

Unsur terpenting dalam keberhasilan proses pembelajaran pada

keaktifan siswa. Menurut Nana Sudjana (2010 : 28) belajar merupakan

proses yang aktif, apabila tidak dilibatkan dalam berbagai kegiatan

belajar sebagai responsi siswa terhadap stimulus guru, tidak mungkin

siswa dapat mencapai hasil yang dikehendaki.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 17) menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

33

bahwa aktif berarti giat (bekerja atau berusaha) sedangkan keaktifan

adalah hal atau keadaan dimana siswa dapat aktif. Maka guru perlu

mencari cara untuk meningkatkan keaktifan siswa. Keaktifan

merupakan motor dalam kegiatan belajar, siswa dituntut untuk aktif.

Menurut Nana Sudjana (2005 : 72) keaktifan siswa dapat dilihat

dari keikutsertaan siswa dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat

dalam memecahkan masalah, bertanya kepada siswa lain atau guru

apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi, berusaha mencari

berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah atau

soal, serta menilai kemampuan diri sendiri dan hasil-hasil yang

diperoleh.

Keaktifan siswa pada saat belajar matematika tampak pada

kegiatan berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran. Keaktifan

belajar siswa tidak lepas dari paradigma pembelajaran yang diciptakan

oleh guru.

Keaktifan peserta didik dalam proses belajar merupakan upaya

peserta didik dalam memperoleh pengalaman belajar, yang mana

keaktifan belajar peserta didik dapat ditempuh dengan upaya kegiatan

belajar kelompok maupun belajar secara perseorangan.

Berdasarkan beberapa pengertian keaktifan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa keaktifan yaitu keikutsertaan siswa dalam proses

pembelajaran yang sedang berlangsung dimana siswa berinteraksi

dengan siswa lain maupun guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

34

b. Macam-macam Keaktifan

Menurut Sriyono, dkk (1992 : 75) keaktifan jasmani dan rohani

yang dilakukan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar adalah

sebagai berikut :

1) Keaktifan indera

2) Keaktifan akal

3) Keaktifan ingatan

4) Keaktifan emosi

Sebenarnya semua proses belajar mengajar peserta didik

mengandung unsur keaktifan, tetapi antara peserta didik yang satu

dengan yang lainnya tidak sama. Oleh karena itu, peserta didik harus

berpartisipasi aktif secara fisik dan mental dalam kegiatan belajar

mengajar. Keaktifan peserta didik dalam proses belajar merupakan

upaya peserta didik dalam memperoleh pengalaman belajar, yang

mana kekatifan belajar peserta didik dapat ditempuh dengan upaya

kegiatan belajar kelompok maupun belajar secara perseorangan.

c. Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan

Muhhibin Syah (2008 : 146) mengatakan bahwa faktor yang

mempengaruhi kekatifan belajar peserta didik dapat digolongkan

menjadi tiga macam, yaitu faktor internal (faktor dari dalam peserta

didik), faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), dan faktor

pendekatan belajar. Secara sederhana faktor-faktor yang

mempengaruhi keaktifan peserta didik tersebut dapat diuraikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

35

sebagai berikut :

1) Faktor Internal

a) Aspek fisiologis

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang

menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-

sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intesitas peserta

didik dalam mengikuti pembelajaran.

b) Aspek psikologis

Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh

karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja

mempengaruhi belajar seseorang. Adapun faktor psikologis

peserta didik yang mempengaruhi kekatifan belajarnya adalah

intelegensi, sikap, bakat, minat dan motivasi.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal peserta didik merupakan faktor dari luar

siswa yakni kondisi lingkungan sekitar siswa. Adapun yang

termasuk dari faktor eskternal diantaranya adalah : a) lingkungan

sosial, yang meliputi : guru, staf administrasi dan teman-teman

sekelas; b) lingkungan non sosial, yang meliputi: gedung sekolah

dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar

yang digunakan peserta didik.

3) Faktor Pendekatan Belajar

Faktor pendekatan belajar merupakan segala cara atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

36

strategi yang digunakan peserta didik dalam menunjang keektifan

dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.

d. Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran tidak hanya guru yang aktif dalam

menyampaikan penjelasan materi tetapi dibutuhkan juga kekatifan

peserta didik agar kegiatan proses belajar mengajar lebih maksimal.

Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran itu sendiri

merupakan interaksi antara guru dan peserta didik. Menurut Mulyono

(Kurniawati, 2009 : 12) keaktifan adalah kegiatan atau aktivitas atau

segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik

fisik maupun non fisik.

Keaktifan yang dimaksud disini adalah pada peserta didik, sebab

dengan adanya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran

akan tercipta situasi belajar yang aktif. Menurut Sudjana (2001 : 61)

dalam penilaian proses belajar mengajar terutama adalah melihat

sejauh mana keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses belajar

mengajar.

Menurut Usman (2013:22) berpendapat bahwa aktivitas belajar

peserta didik digolongkan ke dalam beberapa hal, yaitu :

1) Aktivitas visual seperti membaca, menulis, eksperimen, dan

demonstrasi.

2) Aktivitas lisan seperti bercerita, membaca sajak, tanya jawab,

diskusi dan menyanyi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

37

3) Aktivitas mendengarkan seperti mendengarkan penjelasan guru,

ceramah, dan pengarahan.

4) Aktivitas gerak seperti senam, atletik, menari, dan melukis.

5) Aktivitas menulis seperti mengarang, membuat makalah, dan

membuat surat.

Dari jenis-jenis aktivitas di atas dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan

yang dilakukan oleh peserta didik dan cara belajar peserta didik yang

aktif di dalam proses belajar mengajar.

e. Indikator Keaktifan dalam Kegiatan Pembelajaran

Keaktifan peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran

merupakan hal yang snagat penting. Kegiatan disini adalah

keterlibatan peserta didik yang secara langsung dapat dilihat. Meurut

Sudjana (2001:61) keaktifan peserta didik dapat dilihat dalam hal :

1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.

2) Terlibat dalam pemecahan masalah.

3) Bertanya pada peserta didik lain atau guru apabila tidak memahami

persoalan yang dihadapi.

4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

memecahkan masalah.

5) Melakukan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.

6) Melatih diri dalam memecahkan persoalan masalah atau soal.

7) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh.

8) Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

38

diperolehnya dan menyelesaikan tugas atau persoalan yang

dihadapinya.

B. Materi

1. Relasi

a. Pengertian Relasi

Relasi adalah hubungan antara dua himpunan. Relasi antara dua

himpunan, contoh himpunan A dengan himpunan B adalah suatu aturan

yang memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-

anggota himpunan B.

b. Penyajian Relasi

1) Diagram Panah

Relasi antara himpunan A dengan himpunan B dinyatakan dengan

panah-panah yang memasangkan anggota himpunan A dengan

anggota himpunan B. Karena penggambarannya menggunakan

bentuk panah (arrow) maka disebut dengan diagram panah.

2) Diagram Kartesius

Relasi antara dua himpunan dapat dinyatakan ke dalam pasangan

3

4

3

4

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

39

berurutan yang kemudian dituangkan dalam dot (titik-titik) dalam

diagram cartesius. Contoh dari relasi suka dengan warna di atas

dapat digambarkan dalam bentuk diagram cartesius sebagai

berikut:

3) Himpunan Pasangan Berurutan

Sebuah relasi juga dapat dinyatakan dengan menggunakan

pasangan beruturan. Artinya kita memasangkan himpunan A

dengan himpunan B secara berurutan.

Contoh : Eko menyukai warna merah, Rina menyukai warna

hitam, Tono menyukai warna merah, Dika menyukai warna biru.

Jadi, bisa dinyatakan relasinya dengan pasangan berurutan

sebagai berikut: (eko, merah), (rina, hitam), (tono, merah), (dika,

biru).

Jadi relasi antara himpunan A dengan himpunan B dapat

dinyatakan sebagai pasangan berurutan (x,y) dengan x ∈ A dan y

∈ B.

0

10

20

30

40

0 1 2 3 4 5 6 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

40

2. Fungsi

a. Pengertian Fungsi

Fungsi atau pemetaan adalah hubungan atau relasi spesifik yang

memasangkan setiap anggota suatu himpunan dengan tepat satu

anggota himpunan yang lain.

b. Penyajian Fungsi

Misalkan ada contoh P = {0,2,4} dan Q = {-3,-2,-1,0,1,2,3}. Jika

fungsi P ke Q ditentukan dengan , maka penyajiannya :

1) Himpunan Pasangan Berurutan

Himpunan pasangan berurutan dari fungsi f tersebut adalah

{(0,-2), (2,0), (4,2)}

2) Diagram Panah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

41

3) Grafik

4) Rumus Fungsi

Rumus Fungsi dari fungsi tersebut adalah 2

C. Kerangka Berpikir

Salah satu faktor untuk mencapai tujuan pendidikan adalah proses

pembelajaran yang dilaksanakan. Proses pembelajaran yang baik yaitu

pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam lingkungan

sekitar, memotivasi siswa untuk aktif, dan memberikan kebebasan siswa

untuk berkreasi dalam melakukan pembelajaran secara optimal. Pencarian

informasi merupakan keterampilan awal harus dikuasai oleh siswa yang

Model

Pembelajaran

Kooperatif

Hasil Belajar

Siswa

Keaktifan Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

42

diakui dengan pemantapan informasi di kelas yang dilanjutkan dengan

pengembangan keterampilan akan menjadikan siswa menguasai dasar-dasar

keterampilan tersebut. Tahap berikutnya adalah memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menerapkan keterampilan yang sudah dikuasai dalam

berbagai situasi dan materi pelajaran baru.

Suatu keputusan penting dalam pengembangan proses pembelajaran

adalah penentuan model pembelajaran yang dilakukan. Kesalahan penerapan

suatu model pembelajaran akan berpengaruh terhadap hasil belajar dan

perkembangan mental siswa sehingga siswa kurang mampu menggunakan

keterampilan berpikirnya. Pembelajaran yang hanya berlangsung satu arah

dan kurang melibatkan mental siswa secara aktif akan menghambat hasil

belajar siswa sehingga pembelajaran hanya bersifat hafalan.

Pada kondisi awal siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Kalibawang

mempunyai kualitas belajar metematika yang rendah. Siswa belum bisa aktif

dalam pembelajaran dan masih terpancang dengan materi yang disampaikan

guru. Hal ini dikarenakan guru masih kurang optimal memanfaatkan model

pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan

kualitas belajar matematika.

D. Hipotesis Penelitian

Dugaan sementara dari penelitian yang berjudul “Hasil Belajar Siswa

ditinjau dari Perilaku Kognitif dan Afektif dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

43

Kalibawang dalam Materi Relasi dan Fungsi” adalah : hasil belajar siswa

yang didapatkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dapat

memberikan prestasi belajar yang memuaskan dalam ranah kognitif maupun

afektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif –

kuantitatif. Kuantitatif karena penelitian ini dengan desain spesifik, jelas dan

rinci. Rencana ditentukan dari awal dengan mantap yang akan menjadi

pegangan langkah demi langkah. Hasil pengukuran variabel yang

dioperasionalkan dengan metode instrumen. Sampel yang diambil dengan

jumlah 25 anak. Analisis dapat dilakukan setelah selesai pengumpulan data.

Dikatakan kualitatif karena dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan

metode observasi dan wawancara. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian

ini berupa bilangan dan uraian. Jenis data berupa bilangan diperoleh dari nilai

hasil belajar siswa dalam pengerjaan tes akhir. Jenis data uraian diperoleh

dari hasil pengamatan/observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, penelitian ini dimaksud sebagai

usaha membantu siswa membangun pemahaman terhadap materi relasi dan

fungsi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Dalam

membangun pemahaman tersebut, peneliti berperan sebagai pelaksana

pembelajaran. Penelitian ini lebih menekankan pada proses pembelajaran dan

hasil akhir pembelajaran. Proses yang diamati adalah aktifitas siswa selama

melakukan kegiatan pembelajaran. Hasil akhir pembelajaran dalam penelitian

ini akan dilihat dari perilaku kognitif dan perilaku afektif siswa.

Perilaku kognitif dinilai dengan menggunakan tes pada akhir pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

45

Sedangkan perilaku afektif dinilai berdasarkan pengamatan selama proses

pembelajaran.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP

Pangudi Luhur Kalibawang. Jumlah siswa di kelas VIII SMP Pangudi Luhur

Kalibawang sebanyak 25 orang. Alasan dipilih kelas VIII karena siswa kelas

VIII dalam proses pembelajaran masih bersifat pasif. Diharapkan dengan

adanya model pembelajaran kooperatif ini, siswa dapat lebih aktif dalam

proses belajar mengajar.

C. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.

2. Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika.

D. Perumusan Variabel-Variabel

Variabel adalah karakteristik yang bisa diduplikasi ke dalam sekurang-

kurangnya dua klasifikasi atau indikator.

Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel penjelas, variabel penentu/variabel

penduga. Variabel bebas dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan

menggunanakan model pembelajaran kooperatif. Karena dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

46

penelitian ini diharapkan pembelajaran kooperatif akan menjadi tolak

ukur keberhasilan belajar matematika.

Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel konsekuensi atau akibat. Variabel

terikat dari penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik. Karena yang

akan dicari adalah seberapa besar hasil belajar peserta didik dengan

pembelajaran kooperatif.

E. Bentuk Data

Bentuk data dalam penelitian ini berupa:

1. Data Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa yang diperlukan dalam penelitian ini adalah hasil

belajar siswa dalam ranah kognitif dan ranah afektif.

a. Hasil belajar siswa dalam ranah kognitif

Data hasil belajar yang diperoleh dalam ranah kognitif ini

merupakan data prestasi belajar siswa yang berbentuk nilai atau skor.

Dari data ini, peneliti ingin melihat keberhasilan pembelajaran yang

dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

ditinjau dari prestasi belajar siswa.

b. Hasil belajar siswa dalam ranah afektif

Data hasil belajar yang diperoleh dalam ranah afektif ini

merupakan data keaktifan siswa dan perilaku siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Dari data ini, peneliti ingin melihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

47

keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif ditinjau dari perilaku siswa.

2. Data Observasi

Data observasi yang dilakukan oleh peneliti dilakukan untuk

membantu memperkuat hasil belajar siswa dengan mendeskripsikan

keadaan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan

yang diamati adalah kegiatan siswa selama pembelajaran sebelum

menggunakan model pembelajaran kooperatif dan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif.

F. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap objek penelitian. Observasi dapat dilaksanakan

secara langsung maupun tidak langsung. Observasi langsung adalah

mengadakan pengamatan secara langsung (tanpa alat) terhadap gejala-

gejala subjek yang diselidiki, baik pengamatan itu dilakukan di dalam

situasi sebenarnya maupun dilakukan di dalam situasi buatan yang khusus

dilakukan. Sedangkan observasi tidak langsung adalah mengadakan

pengamatan terhadap gejala-gejala subjek yang diselidiki dengan

perantara sebuah alat. Pelaksanaannya dapat berlangsung di dalam situasi

yang sebenarnya maupun di dalam situasi buatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

48

Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data

yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda serta rekaman

gambar. Adapun metode ini, peneliti gunakan untuk memperoleh data

hasil belajar siswa tentang proses model pembelajaran kooperatif ditinjau

dari ranah afektif (perilaku siswa selama pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif).

2. Catatan lapangan

Dalam hal ini, peneliti mencatat informasi apa saja yang didapatkan

saat observasi. Selain itu, dalam penelitian ini catatan lapangan digunakan

untuk melengkapi data yang tidak terekam dalam instrumen pengumpulan

data yang ada dari awal tindakan sampai akhir tindakan. Dengan demikian

diharapkan tidak ada data penting yang terlewatkan dalam kegiatan

penelitian ini.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan benda tertulis

maupun benda tidak tertulis. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,

foto , karya dan sebagainya. Dokumen dari penelitian ini akan dijadikan

sebagai bukti dalam penelitian. Dokumentasi dilakukan dengan

mengambil foto pada saat pembelajaran berlangsung.

4. Tes Hasil Belajar Siswa

Tes adalah latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

49

penelitian ini tes dilaksanakan dengan latihan soal sebanyak 10 soal

berbentuk essay. Tes ini bertujuan untuk mengetahui ketercapaian hasil

belajar siswa ditinjau dari ranah kognitif.

Sudijano mengemukakan dalam dunia pendidikan yang dimaksud

dengan tes adalah cara yang dapat dipergunakan atau prosedur yang perlu

ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan

yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa

pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau perintah-perintah yang

harus dikerjakan oleh testee (peserta tes), sehingga atas data yang

diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat dihasilkan nilai yang

melambangkan tingkah laku atau prestasi testee, nilai mana dapat

dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya atau

dibandingkan dengan nilai standar.

Tes yang digunakan pada penelitian ini berupa soal essay yang

dilaksanakan pada saat akhir tindakan (post test) yang nantinya hasil tes

ini akan diolah untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses

model pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran matematika.

G. Instrumen Pengumpulan Data

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Proses Pembelajaran (RPP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

50

Menurut Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar

proses, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana

kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.

RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan

pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar.

Menurut Permendikbud Nomor 81 A tahun 2013 lampiran IV tentang

Implementasi Kurikulum Pedoman Pembelajaran, RPP paling sedikit

memuat :

Tujuan pembelajaran

Materi pembelajaran

Metode pembelajaran

Sumber belajar

Penilaian

Pada penelitian ini, RPP mengacu pada langkah-langkah

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran yang berisi tugas

yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS biasanya berupa

petunjuk, langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, suatu tugas yang

diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar

yang akan dicapainya. (Depdiknas; 2004; 18). LKS yang dibuat

mengacu pada indikator dan tujuan pembelajaran.

2. Instrumen Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

51

a. Soal Tes Hasil Belajar Siswa

Untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif yang dilihat dari hasil

belajar siswa, maka peneliti mengadakan tes hasil belajar siswa

dengan materi relasi dan fungsi. Bentuk soal yang diberikan adalah

soal essay yang terdiri dari 10 butir soal. Penyusunan soal tes

meengacu pada indikator pembelajaran dan kisi-kisi yang telah

ditentukan oleh peneliti dan telah divalidasi. Materi pokok yang

digunakan adalah bab relasi dan fungsi.

Sebelum soal tes ini digunakan dilakukan ujicoba untuk melihat

validitas butir dan reliabilitas yang dilakukan oleh kelas IX yang

sebelumnya sudah mempelajari materi relasi dan fungsi. Selain itu

juga dilakukan validasi pakar terhadap soal tes.

1) Validitas Tes Hasil Belajar

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahihan suatu isntrumen. Sebab instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan

(Suharsimi, 2006: 168). Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan jenis validasi isi dan dan validasi butir.

Teknik penilaian pakar dilakukan peneliti dengan meminta

bantuan dosen pengampu mata kuliah aljabar untuk menelaah

konsep materi instrumen tes hasil belajar siswa, sehingga layak

untuk digunakan dalam penelitian. Peneliti juga menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

52

validasi butir dengan menggunakan rumus korelasi Product

moment dari Pearson dengan mengkorelasikan skor yang didapat

siswa pada suatu butir soal dengan skor total yang didapat. rumus

korelasi Product moment dari Pearson yaitu :

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

Keterangan :

: Koefisien relasi antara variabel X dan Y, dua variabel

yang dikorelasi

: banyaknya sampel

: skor item nomor

: skor total

Untuk mengetahui validitas tiap item soal dari hasil tes uji

coba hasil belajar yang dianalisis menggunakan rumus korelasi

Product moment dari Pearson. Hasil yang diperoleh

dikonsultasikan dengan r product moment dengan taraf signifikan

5%.

Jika maka item soal tersebut valid.

Jika maka item soal tersebut tidak valid.

dapat dilihat dengan mennggunakan tabel nilai-nilai r Product

Moment berikut dengan taraf signifikan 5%.

2) Reliabilitas Tes Hasil Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

53

Kata reliabilitas diambil dalam bahasa inggris dari kata

reliability dan berasal dari kata reliable yang artinya dapat

dipercaya, keajegan, konsisten, keandalan, kestabilan yang

digunakan sebagai alat pengumpulan data. Reliabilitas instrumen

dalam penelitian ini diperoleh dengan mengolah dat hasil uji coba

instrumen dengan menggunakan rumus Alpha :

(

)(

)

Keterangan :

: relibilitas instrumen

: banyak soal

: jumlah varians soal

: varians total

Untuk mengetahui reliabilitas soal tes ditentukan menggunakan

tabel interprestasi tingkat reliabilitas sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kriteria Interprestasi Tingkat Reliabilitas Koefisien Korelasi Interprestasi

Antara 0,800 sampai 1,00 Sangat Tinggi

Antara 0,600 sampai 0,800 Tinggi

Antara 0,400 sampai 0,600 Cukup

Antara 0,200 sampai 0,400 Rendah

Antara 0,000 sampai 0,200 Sangat Rendah

Sumber : Suharsimi (2006:276)

b. Instrumen Observasi Aktivitas Siswa

Instrumen observasi aktivitas siswa terdiri dari kegiatan-kegiatan

siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

54

model pembelajaran kooperatif. Berikut adalah tabel observasi

aktivitas siswa :

Tabel 3.2

Daftar Keaktifan Siswa

No

Aktivitas Siswa

(hal yang

diamati)

Menit ke Jumlah

15 30 45 60 75

1

Siswa siswa

melakukan

pengamatan.

2

Siswa bertanya

jika ada hal yang

kurang

dimengerti.

3

Siswa melakukan

interaksi antar

siswa pada saat

diskusi.

4

Siswa

menggunakan

media pada saat

pembelajaran

(buku paket,

LKS)

5

Siswa berani

mempresentasika

n hasil diskusi

dan pekerjaan

kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

55

6

Siswa mengikuti

arahan dari guru

untuk mengamati

dan mngerjakan

latihan

7 Siswa mencatat

hal-hal penting.

8

Siswa

mengacungkan

tangan untuk

menanggapi

presentasi dari

kelompok lain.

9

Siswa berani

mengemukakan

saran dan

pendapat.

10

Siswa membuat

kesimpulan

materi yang telah

diberikan.

H. Metode Analisis Data

1. Analisis Data Observasi Keaktifan Siswa

Data hasil observasi keaktifan siswa di kelas yang dilakukan oleh

observer kemudian dianalisis dengan persentase keaktifan siswa di kelas

pada tiap pertemuan dalam penelitian. Dari persentase yang telah

didapatkan kemudian disimpulkan dari kriteria persentase keaktifan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

56

Kriteria yang digunakan oleh peneliti adalah kriteria yang digunakan oleh

Kartika Budi dalam Widya Dharma edisi April 2001.

Tabel 3.3

Kriteria Persentase Keaktifan Siswa Frekuensi (%) Kriteria

80 < x ≤ 100 Sangat Aktif

60 < x ≤ 80 Aktif

40 < x ≤ 60 Cukup Aktif

20 < x ≤ 40 Kurang Aktif

0 ≤ x ≤ 20 Tidak Aktif

Persentase keaktifan siswa tiap pertemuan dapat digunakan untuk melihat

peningkatan keaktifan siswa di kelas.

2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa dalam penelitian ini didapatkan dari tes hasil

belajar siswa. Soal tes dalam penelitian ini terdiri dari 10 butir soal essay.

Soal nomor 1, 9, 10 jika tepat diberi skor 5. Sedangkan soal nomor 2, 3, 4,

6 memiliki skor 10. Soal nomor 5, 7, 8 memiliki skor maksimal 15.

Dengan demikian akan didapatkan nilai siswa yang merupakan jumlah

dari skor yang didapatkan yaitu dengan rentan 0-100. KKM yang harus

dicapai oleh siswa lebih dari atau sama dengan 70.

Menghitung rata-rata kelas dengan rumus :

Menghitung presentase ketuntasan hasil belajar siswa :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

57

Untuk melihat presentase ketuntasan hasil belajar siswa peneliti

menggunakan tabel penilaian Kartika Budi dalam sebuah jurnal ilmiah

(2001:53) sebagai landasan analisis. Hasil belajar siswa ditetapkan

menggunakan kriteria penilaian sebagai berikut :

Tabel 3.4

Kriteria penilaian

Inteval Skor (%) Nilai

≤44 4

45 – 54 5

55 – 64 6

65 – 74 7

75 – 84 8

85 – 94 9

95 – 100 10

Tabel 3.5

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa % siswa yang berhasil Keterangan

≤ 40 sangat rendah

41 – 55 Rendah

56 – 65 Cukup

66 – 79 Tinggi

80 - 100 sangat tinggi

Tabel 3.6

Ketuntasan Belajar Siswa secara Kualitatif

.

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Agar penelitian ini berjalan dengan lancar, maka dibuat suatu rencana

kegiatan penelitian yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan kegiatan

Jumlah siswa yang memperoleh nilai Kriteria

≥8 ≥7 ≥6 ≥5 ≥4

≥75% Sangat Tinggi

<75% ≥75% Tinggi

<75% ≥65% Cukup

<65% ≥65% Rendah

<65% Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

58

yang akan dilaksanakan pada penelitian ini. Rencana kegiatan yang akan

dilakukan dalam penelitian ini adalah :

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan

dalam penelitian, anatara lain :

1) Peneliti datang ke sekolah meminta ijin kepada sekolah untuk

melakukan observasi dan penelitian pada anak-anak kelas VIII SMP

Pangudi Luhur Kalibawang

2) Peneliti melakukan observasi atau mengamati kegiatan belajar

mengajar mata pelajaran matematika di kelas VIII untuk mengetahui

bagaimana guru memberikan pengajaran dan bagaimana karakter

siswa

3) Menentukan materi yang akan digunakan dalam penelitian

4) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

5) Menyiapkan lembar observasi keaktifan siswa dan soal tes hasil

belajar siswa

6) Peneliti melakukan uji coba soal tes hasil belajar siswa kepada siswa

kelas IX SMP Pangudi Luhur Kalibawang dan melakukan validasi

pakar

7) Peneliti melakukan revisi soal, apabila soal tidak valid

b. Pelaksanaan dan pengamatan

Pada tahap ini, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

59

1) Peneliti melakukan pembelajaran di kelas VIII dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan RPP

2) Peneliti melakukan ulangan harian ( tes hasil belajar siswa) mengenai

materi pembelajaran yang telah diajarkan

3) Peneliti meminta rekan sebagai observer untuk melihat keaktifan

siswa dalam pembelajaran

c. Pengolahan dan penyusunan laporan

1) Peneliti mengolah data hingga diperoleh kesimpulan.

2) Peneliti menyusun laporan penelitian yang telah dilaksanakan

J. Setting Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada

Tempat : SMP Pangudi Luhur Boro

Waktu : Bulan oktober-november

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

60

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA,

DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas VIII SMP Pangudi Luhur Kalibawang selama

4 kali kegiatan pembelajaran dan 1 kali tes pada akhir pembelajaran yang

sudah disepakati oleh guru mata pelajaran.

1. Perencanaan Pembelajaran

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu bertemu

dengan guru mata pelajaran matematika untuk menentukan waktu

penelitian yang digunakan peneliti melakukan penelitian dan mencocokan

materi yang akan diberikan pada saat pembelajaran. Selain itu, peneliti

juga berkonsultasi dengan dosen pembimbing mengenai instrumen-

instrumen yang akan digunakan untuk penelitian serta melakukan validasi

pakar untuk soal yang akan diujikan pada salah satu dosen matematika

Universitas Sanata Dharma, dan melakukan validasi butir soal pada 28

siswa kelas IX SMP Pangudi Luhur Kalibawang. Terdapat beberapa

perbaikan soal setelah dilakukan validasi. Pembelajaran dilakukan

sebanyak 4 kali pertemuan, 11 jam pelajaran, setiap 1 jam pelajaran

berdurasi 40 menit untuk kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif dan 1 kali pertemuan, 2 jam pelajaran

untuk tes hasil belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

61

2. Pembelajaran

a. Pertemuan pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 4 Oktober 2017.

Pada pertemuan ini, peneliti melaksanakan proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif sesuai RPP

yang telah disusun yaitu membahas mengenai relasi serta macam-

macam penyajian relasi.

Pembelajaran dimulai dengan peneliti memberikan salam pembuka

dan melakukan perkenalan kepada siswa-siswa kelas VIII SMP

Pangudi Luhur Kalibawang. Kemudian peneliti memeriksa kehadiran

siswa, memastikan bahwa siswa siap mengikuti pembelajaran dan

menyampaikan materi yang akan dipelajari, yaitu tentang Relasi dan

Fungsi. Peneliti juga menyampaikan tujuan pembelajaran serta

langkah-langkah yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.

Kegiatan pendahuluan berlangsung kira-kira 15 menit. Setelah itu,

siswa diminta untuk membuat silsilah keluarga masing-masing dan

menukarkannya kepada teman di sebelahnya untuk saling mengamati

dan mencoba mencari informasi apa yang mereka dapat dari silsilah

keluarga tersebut. Dari hasil berdiskusi dengan teman didapatkan

bahwa dalam keluarga ada yang dinamakan relasi dan relasi itu adalah

hubungan. Lalu siswa dibagi dalam kelompok, satu kelompok

beranggotakan 4 orang. Karena siswa hadir semua yaitu terdapat 25

siswa, jadi ada 1 kelompok yang beranggotakan 5 orang. Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

62

memberikan contoh kasus yang harus diselesaikan oleh siswa secara

berkelompok berkaitan dengan macam-macam cara penyajian relasi.

Diskusi kelompok berlangsung sekitar 35-40 menit. Setelah

melakukan diskusi, peneliti meminta salah satu kelompok untuk maju

ke depan dan mempresentasikan hasil diskusi kepada teman-

temannya. Presentasi ini berlangsung sekitar 20 menit. Kemudian

siswa diminta untuk mengerjakan soal sebagai latihan. Karena waktu

tidak cukup, maka soal dilanjutkan dikerjakan di rumah masing-

masing.

b. Pertemuan kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Oktober 2017.

Pada pertemuan ini, peneliti melaksanakan proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif sesuai RPP

yang telah disusun yaitu membahas mengenai fungsi dan ciri-ciri

fungsi.

Pertemuan kedua dimulai dengan peneliti memeriksa kehadiran

siswa, memastikan siswa siap mengikuti pembelajaran,

menyampaikan pokok bahasan, menyampaikan tujuan pembelajaran

dan menyampaikan langkah-langkah pembelajaran. Pada pertemuan

ini, sebelum membahas mengenai fungsi dan ciri-ciri fungsi, peneliti

mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang dibahas pada

pertemuan sebelumnya dan membahas soal latihan yang mereka

kerjakan. Setelah itu, siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

63

4-5 siswa dan siswa diminta secara berkelompok untuk mengamati

contoh pesan yang terdiri atas kode sandi pada powerpoint. Lalu

kemudian secara bersama-sama peneliti dengan siswa membahas cara

memecahkan pesan tersebut dengan menggunakan aturan-aturan yang

bisa digunakan dan meminta salah satu siswa untuk menuliskan hasil

pengerjaannya di papan tulis serta menjelaskan kepada teman-

temannya. Kegiatan ini berlangsung sekitar 40 menit.

Setelah itu, siswa bersama dengan kelompok kembali diminta

untuk mengamati kasus pada buku siswa halaman 93 untuk mencari

perbedaan masing-masing relasi. Waktu diskusi untuk membahas

kasus ini sekitar 40 menit. Kemudian salah satu kelompok diminta

untuk maju mempresentasikan hasil diskusi mereka. Presentasi

berlangsung sekitar 15 menit dengan begitu menarik, siswa terlihat

lebih antusias pada pertemuan ini dibandingkan dengan pertemuan

sebelumnya. 5 menit peneliti meminta waktunya kepada siswa untuk

sedikit menjelaskan mengenai domain, kodomain dan range. Pada

akhir pembelajaran peneliti bersama dengan siswa menyimpulkan

hasil pembelajaran pada pertemuan kedua dan bersama-sama

berefleksi.

c. Pertemuan ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Oktober 2017.

Pada pertemuan ini, peneliti melaksanakan proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif sesuai RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

64

yang telah disusun yaitu membahas mengenai bentuk penyajian

fungsi.

Pada pertemuan ketiga sama seperti pertemuan-pertemuan

sebelumnya, pertemuan dimulai dengan peneliti memeriksa kehadiran

siswa, memastikan siswa siap mengikuti pembelajaran,

menyampaikan pokok bahasan, menyampaikan tujuan pembelajaran

dan menyampaikan langkah-langkah pembelajaran. Pada pertemuan

ini sebelum masuk materi, peneliti mengajak siswa untuk sedikit

melakukan ice breaking untuk menambah semangat dan konsentrasi

siswa dengan bernyanyi konsentrasi. Setelah itu siswa dibagi ke dalam

kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa dan bersama-sama dengan

kelompok mengamati permasalahan taksi dalam tayangan powerpoint

serta mencari penyelesaian dari permalahan tersebut. Kemudian secara

berkelompok siswa diminta untuk membaca buku siswa halaman

105-106 mengenai penyajian fungsi dan saling berdiskusi. Lalu siswa

diminta untuk mengerjakan soal sebagai latihan dan dibahas bersama-

sama. Pertemuan ketiga ditutup dengan bersama-sama menyimpulkan

apa yang telah dibahas pada pertemuan ini.

d. Pertemuan keempat

Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Oktober

2017. Pada pertemuan ini, peneliti melaksanakan proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif sesuai RPP

yang telah disusun yaitu membahas mengenai rumus fungsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

65

Sama seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya, pertemuan

keempat dimulai dengan peneliti memeriksa kehadiran siswa,

memastikan siswa siap mengikuti pembelajaran, menyampaikan

pokok bahasan, menyampaikan tujuan pembelajaran dan

menyampaikan langkah-langkah pembelajaran. Lalu siswa dibagi

berkelompok yang terdiri dari 2-3 orang dan diminta untuk mengamati

permasalahan taksi yang melibatkan rumus fungsi dalam powerpoint

yang telah disertai dengan perhitungannya. Siswa saling berdiskusi

mengenai permasalahan taksi tersebut dan mengerjakan soal yang

diberikan oleh peneliti. Setelah berdiskusi, siswa bersama dengan

peneliti membahas hasil diskusi dengan perwakilan satu kelompok

maju ke depan untuk membahas permasalahan taksi dan satu

kelompok membahas salah satu contoh soal. Pertemuan keempat

ditutup dengan bersama-sama menyimpulkan apa yang telah dibahas

pada pertemuan ini.

e. Pertemuan kelima

Pertemuan kelima dilakukan pada hari Kamis, 2 November 2017.

Pada pertemuan ini diadakan tes hasil belajar, semua siswa mengikuti

tes hasil belajar ini. Soal tes sudah divalidasi dan diperbaiki sebelum

diujikan. Sebelum tes dimulai siswa-siswa banyak yang mengeluh

(“yahhhhhh”, “soalnya jangan banyak-banyak ya mbak”, “soalnya

jangan susah-susah ya mbak”, dsb). Namun pada saat tes suasana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

66

kelas tampak tenang, hanya ada beberapa siswa yang terlihat kurang

siap yang membuat peneliti harus menegurnya.

B. Penyajian Data

Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh data-data yang akan

dianalisis untuk memperoleh kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

Data-data tersebut sebagai berikut :

1. Data Observasi

a. Data Observasi Pertemuan 1

Tabel 4. 1

Aktivitas Siswa di kelas

No

Aktivitas

Siswa (hal

yang diamati)

Menit ke Jumlah

15 30 45 60 75

1

Siswa siswa

melakukan

pengamatan.

10 15 - - - 25

2

Siswa bertanya

jika ada hal

yang kurang

dimengerti.

- 5 10 15 - 30

3

Siswa

melakukan

interaksi antar

siswa pada saat

diskusi.

- - 10 15 20 45

4

Siswa

menggunakan

media pada

saat

pembelajaran

(buku paket,

LKS)

25 25 25 25 25 125

5

Siswa berani

mempresentasi

kan hasil

diskusi dan

pekerjaan

- - - 1 1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

67

kelompok.

6

Siswa

mengikuti

arahan dari

guru untuk

mengamati dan

mngerjakan

latihan

15 20 20 25 25 105

7 Siswa mencatat

hal-hal penting. - 3 5 8 10 26

8

Siswa

mengacungkan

tangan untuk

menanggapi

presentasi dari

kelompok lain.

- - - 2 - 2

9

Siswa berani

mengemukakan

saran dan

pendapat.

- - - - 2 2

10

Siswa membuat

kesimpulan

materi yang

telah diberikan.

- - - - 10 10

b. Data Observasi Pertemuan 2

Tabel 4. 2

Aktivitas Siswa di kelas

No

Aktivitas

Siswa (hal

yang

diamati)

Menit ke

Jumlah 15 30 45 60 75

1

Siswa siswa

melakukan

pengamatan.

10 15 20 25 - 70

2

Siswa

bertanya jika

ada hal yang

kurang

dimengerti.

- 10 13 20 - 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

68

3

Siswa

melakukan

interaksi

antar siswa

pada saat

diskusi.

- - 15 25 25 65

4

Siswa

menggunaka

n media pada

saat

pembelajaran

(buku paket,

LKS)

25 25 25 25 25 125

5

Siswa berani

mempresenta

sikan hasil

diskusi dan

pekerjaan

kelompok.

- - - 2 2 4

6

Siswa

mengikuti

arahan dari

guru untuk

mengamati

dan

mngerjakan

latihan

15 20 20 25 25 105

7

Siswa

mencatat hal-

hal penting.

- 5 8 20 10 43

8

Siswa

mengacungk

an tangan

untuk

menanggapi

presentasi

dari

kelompok

lain.

10 15 25

9

Siswa berani

mengemukak

an saran dan

pendapat.

2 10 15 15 5 47

10

Siswa

membuat

kesimpulan

- - - 20 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

69

materi yang

telah

diberikan.

c. Data Observasi Pertemuan 3

Tabel 4. 3

Aktivitas Siswa di kelas

No

Aktivitas

Siswa (hal

yang

diamati)

Menit ke

Jumlah 15 30 45 60 75

1

Siswa siswa

melakukan

pengamatan.

15 25 25 25 25 115

2

Siswa

bertanya jika

ada hal yang

kurang

dimengerti.

2 15 10 20 8 55

3

Siswa

melakukan

interaksi

antar siswa

pada saat

diskusi.

- - 15 25 25 65

4

Siswa

menggunaka

n media pada

saat

pembelajaran

(buku paket,

LKS)

25 25 25 25 25 125

5

Siswa berani

mempresenta

sikan hasil

diskusi dan

pekerjaan

kelompok.

- - 2 3 - 5

6

Siswa

mengikuti

arahan dari

guru untuk

mengamati

15 20 25 25 25 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

70

dan

mngerjakan

latihan

7

Siswa

mencatat hal-

hal penting.

- 15 20 25 10 70

8

Siswa

mengacungka

n tangan

untuk

menanggapi

presentasi

dari

kelompok

lain.

- - - 15 10 25

9

Siswa berani

mengemukak

an saran dan

pendapat.

3 15 20 20 5 63

10

Siswa

membuat

kesimpulan

materi yang

telah

diberikan.

- - - - 25 25

d. Data Observasi Pertemuan 4

Tabel 4. 4

Aktivitas Siswa di kelas

No

Aktivitas

Siswa (hal

yang

diamati)

Menit ke

Jumlah 15 30 45 60 75

1

Siswa siswa

melakukan

pengamatan.

15 25 25 25 25 115

2

Siswa

bertanya jika

ada hal yang

kurang

dimengerti.

10 10 20 8 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

71

3

Siswa

melakukan

interaksi

antar siswa

pada saat

diskusi.

- - 25 25 25 75

4

Siswa

menggunaka

n media pada

saat

pembelajaran

(buku paket,

LKS)

25 25 25 25 25 125

5

Siswa berani

mempresenta

sikan hasil

diskusi dan

pekerjaan

kelompok.

- - 2 3 - 5

6

Siswa

mengikuti

arahan dari

guru untuk

mengamati

dan

mngerjakan

latihan

15 25 25 25 25 115

7

Siswa

mencatat hal-

hal penting.

- 15 25 25 10 75

8

Siswa

mengacungka

n tangan

untuk

menanggapi

presentasi

dari

kelompok

lain.

- - - 10 10 20

9

Siswa berani

mengemukak

an saran dan

pendapat.

3 15 20 25 25 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

72

10

Siswa

membuat

kesimpulan

materi yang

telah

diberikan.

- - - - 25 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

73

2. Data Uji Coba Tes Hasil Belajar

Tabel 4.5

Hasil Uji Soal

No Kode Siswa Butir Soal (X)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 A1 5 10 5 7 13 10 15 13 5 2

2 A2 5 10 7 7 5 10 15 15 5 2

3 A3 5 10 7 7 15 10 11 13 5 4

4 A4 5 10 7 10 10 10 10 12 5 2

5 A5 4 10 7 10 10 10 13 14 5 4

6 A6 4 10 7 10 12 10 15 15 5 3

7 A7 5 10 7 7 10 10 15 10 5 3

8 A8 4 10 7 7 7 10 10 7 0 2

9 A9 5 10 5 7 8 10 10 5 5 2

10 A10 5 7 7 10 5 10 10 5 5 2

11 A11 5 10 5 8 5 3 5 1 5 2

12 A12 3 2 7 7 2 10 4 1 0 3

13 A13 5 10 5 5 5 10 15 12 5 2

14 A14 5 10 5 10 12 10 13 15 5 2

15 A15 5 10 10 10 15 9 15 15 5 2

16 A16 5 10 7 5 15 10 15 0 5 2

17 A17 5 10 5 10 12 10 8 12 5 2

18 A18 5 10 7 5 15 10 8 7 5 2

19 A19 5 10 10 10 15 10 14 14 5 2

20 A20 5 10 5 5 15 10 8 8 5 2

21 A21 5 10 10 10 1 10 12 12 5 3

22 A22 5 6 7 10 8 10 10 14 5 3

23 A23 5 10 10 10 3 9 15 15 5 2

24 A24 5 10 5 3 1 5 7 1 0 0

25 A25 5 10 7 3 5 10 5 5 5 2

26 A26 3 5 5 3 1 5 5 1 0 0

27 A27 5 5 9 10 5 10 5 5 5 2

Terdapat 27 siswa kelas IX yang megikuti uji coba soal tes. Analisis hasil

uji coba tes berupa validitas dan reliabilitas terlampir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

74

3. Data Tes Hasil Belajar Siswa

Berikut adalah hasil tes yang diperoleh siswa dari setiap nomor :

Tabel 4.6

Hasil Tes Belajar Siswa

Nomor

Absen

Siswa

Nomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 5 10 5 7 13 10 15 13 5 2

2 5 10 7 7 5 10 15 15 5 2

3 5 10 7 7 15 10 11 13 5 4

4 5 10 7 10 10 10 10 12 5 2

5 4 10 7 10 10 10 13 14 5 4

6 4 10 7 10 12 10 15 15 5 3

7 5 10 7 7 10 10 15 10 5 3

8 4 10 10 10 15 10 15 15 5 5

9 5 10 7 9 10 10 12 10 5 2

10 5 7 7 10 5 10 10 5 5 2

11 5 10 8 8 12 7 10 7 5 5

12 3 8 10 7 10 10 13 8 5 3

13 5 10 5 5 7 10 15 12 5 2

14 5 10 5 10 12 10 13 15 5 2

15 5 10 10 10 15 9 15 15 5 2

16 5 10 7 7 15 10 15 0 5 2

17 5 10 5 10 12 10 8 12 5 2

18 5 10 7 5 15 10 11 7 5 2

19 5 10 10 10 15 10 14 14 5 2

20 5 10 5 5 15 10 10 9 5 2

21 5 10 10 10 1 10 12 12 5 3

22 1 10 8 10 7 0 0 0 0 4

23 5 10 10 10 15 10 15 15 5 5

24 3 10 3 10 13 10 10 9 2 5

25 3 10 8 8 12 0 0 0 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

75

C. Analisis Data

1. Analisis Hasil Observasi Keaktifan Siswa

Tabel 4.7

Data Observasi Keaktifan Siswa di Kelas

Keaktifan

Siswa

P1 P2 P3 P4

FS FSS Pr(%) FS FSS Pr(%) FS FSS Pr(%) FS FSS Pr(%)

1 25 125 20 70 125 56 115 125 92 115 125 92

2 30 125 24 43 125 34,4 55 125 44 48 125 38,4

3 45 125 36 65 125 52 65 125 52 75 125 60

4 125 125 100 125 125 100 125 125 100 125 125 100

5 2 125 1,6 4 125 3,2 5 125 4 5 125 4

6 105 125 84 105 125 84 110 125 88 115 125 92

7 26 125 20,8 43 125 34,4 70 125 56 75 125 60

8 2 125 1,6 25 125 20 25 125 20 20 125 16

9 2 125 1,6 47 125 37,6 63 125 50,4 88 125 70,4

10 10 125 8 20 125 16 25 125 20 25 125 20

Jumlah 372 1250 29,8 547 1250 43,8 658 1250 52,6 691 1250 55,3

Berdasarkan analisis observasi keaktifan siswa di kelas, maka

dapat diketahui frekuensi keaktifan siswa pada pertemuan I sebesar

29,8%, pertemuan II sebesar 43,8%, pertemuan III sebesar 52,6% dan

pertemuan IV sebesar 55,3 %.

2. Analisis Hasil Belajar Siswa

Tes hasil belajar siswa dilaksanakan pada tanggal 2 November 2017. Pada

tabel ini akan disajikan hasil tes tersebut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

76

Tabel 4.8

Hasil belajar siswa dan ketuntasan

Nomor

Absen

Siswa

Nomor Soal

NILAI Ketuntasan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 5 10 5 7 13 10 15 13 5 2 85 Tuntas

2 5 10 7 7 5 10 15 15 5 2 81 Tuntas

3 5 10 7 7 15 10 11 13 5 4 87 Tuntas

4 5 10 7 10 10 10 10 12 5 2 81 Tuntas

5 4 10 7 10 10 10 13 14 5 4 87 Tuntas

6 4 10 7 10 12 10 15 15 5 3 91 Tuntas

7 5 10 7 7 10 10 15 10 5 3 82 Tuntas

8 4 10 10 10 15 10 15 15 5 5 99 Tuntas

9 5 10 7 9 10 10 12 10 5 2 80 Tuntas

10 5 7 7 10 5 10 10 5 5 2 66

Tidak

Tuntas

11 5 10 8 8 12 7 10 7 5 5 77 Tuntas

12 3 8 10 7 10 10 13 8 5 3 77 Tuntas

13 5 10 5 5 7 10 15 12 5 2 76 Tuntas

14 5 10 5 10 12 10 13 15 5 2 87 Tuntas

15 5 10 10 10 15 9 15 15 5 2 96 Tuntas

16 5 10 7 7 15 10 15 0 5 2 76 Tuntas

17 5 10 5 10 12 10 8 12 5 2 79 Tuntas

18 5 10 7 5 15 10 11 7 5 2 77 Tuntas

19 5 10 10 10 15 10 14 14 5 2 95 Tuntas

20 5 10 5 5 15 10 10 9 5 2 76 Tuntas

21 5 10 10 10 1 10 12 12 5 3 78 Tuntas

22 1 10 8 10 7 0 0 0 0 4 40

Tidak

Tuntas

23 5 10 10 10 15 10 15 15 5 5 100 Tuntas

24 3 10 3 10 13 10 10 9 2 5 75 Tuntas

25 3 10 8 8 12 0 0 0 0 0 41

Tidak

Tuntas

jumlah nilai 1991

rata-rata

nilai 79,64

persentase

ketuntsan

siswa

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

77

Dari nilai-nilai yang diperoleh siswa, tingkat keberhasilan penerapan

model pembelajaran yang digunakan akan ditentukan dari nilai tes akhir

dengan menggunakan tabel kriteria Kartika Budi. Dalam tabel penilaian

siswa terlihat bahwa persentase ketuntasan siswa lebih besar atau sama

dengan 70, menunjukkan angka ketuntasan kelas sebsar 70% dengan rata-

rata nilai kelas sebesar 79,56. Secara kualitatif, berdasarkan pafa kriteria

penilaian yang ditentukan oleh Kartika Budi dalam jurnalnya (2001:53)

nilai yang diperoleh siswa termasuk dalam kategori sangat tinggi. Berikut

adalah kriteria nilai dan tabel penilaian secara kualitatif :

Tabel 4.9

Kriteria Penilaian

Inteval Skor (%) Nilai

≤44 4 = 2 siswa

45 - 54 5

55 - 64 6

65 - 74 7 = 1 siswa

75 - 84 8 = 13 siswa

85 - 94 9 = 5 siswa

95 - 100 10 = 4 siswa

Tabel 4.10

Penilaian Hasil Belajar secara Kualitatif Jumlah siswa yang memperoleh nilai Kriteria

≥8 ≥7 ≥6 ≥5 ≥4

Sangat

Tinggi

Dari tabel penilaian secara kualitatif dapat dilihat bahwa tingkat

keberhasilan hasil belajar yang diperoleh siswa sudah mampu mencapai

kategori “sangat tinggi”. Hal ini sesuai dengan persentase ketuntasan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

78

belajar siswa memenuhi KKM lebih dari atau sama dengan 70% yang di

capai yaitu sebesar 88%.

D. Pembahasan

1. Observasi Keaktifan Siswa di Kelas

Dari tabel rangkuman hasil observasi keaktifan siswa, dapat dijelaskan

indikator-indikator yang mengalami peningkatan persentase keaktifan dan

persentase total dari seluruh indikator sebagai berikut :

a. Pertemuan 1

Pada pertemuan 1 persentase keaktifan siswa di kelas 29,8%, dari

hasil persentase keaktifan siswa belum terlihat maksimal bahkan bisa

dikatakan masih sangat rendah. Belum semua siswa melakukan

pengamatan pada saat pembelajaran, siswa belum berani bertanya saat

mereka mengalami permasalahan, siswa belum berani mengemukakan

pendapatnya mengenai materi pembelajaran. Pada saat diskusi

kelompok hanya beberapa siswa yang menggunakan waktu diskusi

untuk berdiskusi, banyak siswa yang hanya diam dan menunggu

teman lainnya berbicara, siswa masih merasa malu saat

mempresentasikan hasil diskusi. Saat mempresentasikan hasil diskusi

belum banyak siswa yang menanggapi. Terlihat juga banyak siswa

yang belum mencatat materi-materi penting pada saat pembelajaran.

Pada akhir pembelajaran siswa belum mampu mengemukakan

kesimpulan dari pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

79

b. Pertemuan kedua

Secara keseluruhan frekuensi keaktifan siswa pada pertemuan

kedua sekitar 43,8%. Pada pertemuan yang kedua semua siswa sudah

mulai melakukan pengamatan walaupun harus dipancing terlebih

dahulu. Pada saat diskusi semua siswa sudah melakukan interaksi dan

menggunakan waktu diskusi dengan baik, semua perwakilan

kelompok sudah berani mempresentasikan hasil diskusinya. Siswa

sudah mulai memberikan tanggapan pada kelompok yang sedang

presentasi. Sudah banyak siswa yang berani memberikan kesimpulan

di akhir pembelajaran.

c. Pertemuan ketiga

Pada pertemuan ketiga hasil observasi keaktifan siswa mencapai

52,3%, semakin terlihat keaktifan dibandingkan dengan pertemuan

pertama dan kedua. Semua siswa sudah mulai melakukan pengamatan

dengan baik, siswa berani bertanya saat menemukan permasalahan

dalam pembelajaran. Diskusi kelompok terlihat lebih hidup dan semua

siswa terlihat memberikan masukan dan tanggapan untuk

memecahkan permasalahan kelompok. Pada saat presentasi hampir

semua siswa memberikan tanggapan. Dan di akhir pembelajaran

semua siswa sudah mampu memberikan kesimpulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

80

d. Pertemuan keempat

Pada pertemuan keempat hasil observasi keaktifan siswa mencapai

55,3%, tidak berbeda jauh dari pertemuan ketiga. Suasana kelas terihat

lebih hidup dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.

Secara keseluruhan, dari pertemuan pertama sampai pertemuan

keempat keaktifan siswa dapat dilihat dengan tabel sebagai berikut :

Tabel 4.11

Hasil Observasi Keaktifan Siswa Hasil Observasi

Keaktifan Siswa

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Pertemuan

III

Pertemuan

IV

Persentase 29,8% 43,8% 52,6% 55,3%

Kriteria Kurang

Aktif

Cukup

Aktif

Cukup Aktif Cukup Aktif

Dari deskripsi hasil observasi siswa di kelas, dapat disimpulkan bahwa

keaktifan siswa dari pertemuan pertama, kedua, ketiga dan keempat

mengalami peningkatan.

2. Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan data analisis hasil belajar siswa, dapat dikatakan bahwa

pembelajaran telah berhasil dan tidak perlu diadakan remidi. Dari 25

siswa hanya 3 siswa yang dinyatakan belum tuntas dan 22 siswa

dinyatakan sudah tuntas. Dengan demikian sudah lebih dari 70% siswa

yaitu 88% telah memenuhi nilai KKM . Menurut Kartika Budi, dengan

hasil ketuntasan 88% dapat dikatakan hasil belajar siswa sudah sangat

memuaskan dan masuk pada kriteria sangat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan bab

IV, maka kesimpulan yang telah didapat dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Observasi Keaktifan Siswa

Keaktifan siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif mengalami peningkatan pada setiap

pertemuan. Kesimpulan tersebut diperoleh dari analisis hasil observasi

keaktifan siswa di kelas yang dilakukan selama empat pertemuan dalam

penelitian yang dilaksanakan. Dari analisis yang telah dilakukan, diperoleh

persentase keaktifan siswa di kelas pada pertemuan I, II, III dan IV yaitu

29,8 %, 43,8%, 52,6%, dan 55,3 %. Persentase tersebut menunjukkan

bahwa terjadi peningkatan dari pertemuan pertama yang masuk pada

kriteria kurang aktif dan pertemuan kedua, ketiga serta keempat yang

masuk pada kriteria cukup aktif.

2. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur Kalibawang

Menurut kriteria Kartika Budi penggunaan model pembelajaran

kooperatif dapat menghasilkan hasil belajar siswa yang sangat tinggi

untuk siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Kalibawang dengan

persentase ketuntasan 88% dan nilai rata-rata siswa 79,64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

82

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti mengajukan

saran sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Diharapkan bagi guru pelajaran matematika menggunakan model

pembelajaran kooperatif agar suasana kelas terlihat lebih hidup. Dalam

proses pembelajaran guru juga diharapkan mampu mengkondisikan kelas

dan memastikan setiap siswa untuk siap mengikuti pembelajaran.

2. Bagi Siswa

Bagi siswa yang masih merasa kurang aktif dalam pembelajaran dapat

belajar dengan cara sering bertanya dan diskusi bersama teman

sekelasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

83

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta : Rineka Cipta dan Depdikbud.

Akhyak. 2005. Profil Pendidikan Sukses. Surabaya: eLKAF.

Atmaka. Tips menjadi Guru Kreatif. Bandung : Yrama Widya.

Baharudin dan Esa Nur Wahyuni. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Erman Suherman, et.all. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung: Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Universitas

Pendidikan Indonesia.

Johson dan Myklebust. Learning Disbilities. New York : Crime and Stratton.

Kartika Budi. 2001. Berbagi Strategi untuk Melibatkan Siswa secara Aktif dalam

Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektivitas, dan Sikap Merdeka Pada

Strategi tersebut. USD: Widya Dharma.

Oermar Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Moch. Masykur dan Abdul Halim Fathani. 2008. Mathematical Intelligence (Cara

Cerdas Melatih Otak dan Menanggulanggi Kesulitan Belajar).

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Moh Surya. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Ilmu Pendidikan IKIP Bandung :

Penerbit Publikasi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.

Muhibbin Syah. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Muhibbin Syah. 2008. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

84

Muslikah. 2010. Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas.

Yogyakarta: Interprebook.

Nana Sudjana. Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja

Rosdakarya. 2005.

Nana Sudjana. 2010. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.

Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Nana Sudjana. 2014. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya.

Purwanto, Ngalim. 2006. Hubungan Antara Persiapan Belajar dengan Hasil

Belajar. Bandung : PT. Remaja.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1998. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta : Perum Balai Pustaka.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka

Cipta.

Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar CBSA. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipasif. Bandung : Fallah

Production.

Sugembong. Meraih Bintang di Sekolah. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Suryana. 2010. Buku Ajar Perkuliahan Metodologi Penelitian. Universitas

Pendidikan Indonesia.

Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Thurson Hakim. 2005. Belajar secara Efektif. Jakarta : Puspa Swara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII ...kooperatif pada materi relasi dan fungsi telah terlaksana dengan baik karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dari pertemuan I 29,8%,

85

Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta: Grafida.

Usman, Husaini. 2008. Manajemen : Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta

: Bumi Aksara.

Wina Sanjaya. 2006 Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenadamedia

Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI