harian pelita november 2012 (kunci kemenangan presiden barack obama) hal 1

1
KAMIS | 8 November 2012/23 Dzulhijjah 1433 H HOTLINE HARIAN PELITA: Langganan dan Iklan Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706781 Redaksi: Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706771 www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.431 Tahun XXXVIII Harga Eceran Rp3.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim) THN ONH ($) KURS ONH (RP) HIKMAH Bersyukurlah Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberi- kan rejeki kepadamu, maka mintalah rejeki itu di sisi Allah; dan sembahlah Dia dan ber- syukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan. (QS Al ‘Ankabuut: 17) JADWAL SHALAT Kamis, 8 November 2012 Dzuhur 11.45 Ashar 15.05 Maghrib 17.56 Isya 19.09 Jumat, 9 November 2012 Subuh 04.13 Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya 8 November 1945 – Masyumi mendeklarasi- kan dirinya sebagai partai politik. Partai ini didirikan melalui sebuah Kongres Umat Islam pada 7-8 November 1945 ASSALAMUALAIKUM Politik “Adu-Domba” B ENTROKAN massa di negara kita semakin mudah ter- jadi, akhir-akhir ini. Di satu daerah kasus bentrokan yang melibatkan masyarakat antar-kampung belum bisa diredam dan diselesaikan secara tuntas, di daerah lain juga terjadi hal serupa. Bahkan mungkin bentro- kannya lebih besar lagi. Sebenarnya apa yang terjadi dengan bangsa kita? Kenapa masyarakat kita sekarang mudah sekali tersinggung dan melampiaskan kemarahannya? Akibatnya tidak jarang di antara mereka yang bentrok --bahkan sudah saling serang dengan menggunakan ber- bagai jenis senjata— jatuh korban jiwa, baik yang meninggal dunia ataupun luka-luka, serta kerugian harta benda. Tidakkah masyarakat sadar bahwa dalam bentrokan itu tidak ada yang diuntungkan. Malah bisa dikatakan semuanya rugi. Yang “menang”, bisa jadi akan berhadapan dengan hukum, dan yang “kalah” menjadi “arang”. Semuanya sia-sia. Tidakkah masyarakat sadar bahwa dalam bentrokan itu tidak musta- hil ada yang sengaja “memancing di air keruh”? Dengan keahliannya, pi- hak yang “memiliki tujuan tertentu” sengaja menyulut masyarakat agar berbenturan. Ini yang dari dulu disebut politik “adu-domba”. Penjajah Belanda berhasil memecah kekuatan Bangsa Indonesia dengan politik “adu-domba” dan fitnah. Dari kasus bentrokan antar-masyarakat yang terjadi selama ini, pe- micunya sebagian besar disebabkan hal sepele yang sebenarnya bisa diselesaikan secara cepat dan tidak harus “mengundang” massa yang banyak. Dari kasus-kasus yang terjadi selama ini, terlihat ada pihak yang “bermain”. Memang agak sulit membuktikannya. Tapi dari peristiwa demi peristiwa, hal itu sebenarnya bisa “dirasakan”. Ini sangat berbahaya, jika masyarakat tidak waspada. Negara kita yang sangat luas dan terdiri atas berbagai suku ini ber- potensi menjadi “bara api” yang setiap saat berkobar. Jangankan suku, para pelajar dan mahasiswa saja –termasuk mahasiswa yang berada dalam satu kampus-- sangat mudah digesek oleh pihak-pihak yang ti- dak menginginkan negara kita tenang dan damai. Dari embusan kabar yang belum tentu kebenarannya, masyarakat dari suku tertentu bisa saja menyerang suku lainnya. Itu sudah pernah terjadi di negara kita. Dan apa yang terjadi? Ketika mereka yang terlibat dalam pertikaian dan kemudian akhirnya bisa didamaikan, hanya pe- nyesalan yang tersisa. Yang sangat mengkhawatirkan lagi, jika pihak-pihak yang “bermain” itu berusaha mengadu-domba aparat keamanan. Karena mereka sama- sama memegang senjata. “Perang” antar-aparat keamanan bisa saja me- letus, jika mereka mudah “termakan” oleh isu-isu yang belum tentu benar. Karena itu, kami berharap agar antar-kelompok masyarakat, antar- pelajar, antar-mahasiswa, dan antar-aparat keamanan sering melakukan silaturahmi dan berkomunikasi. Dengan tali silaturahmi dan dengan ko- munikasi yang intens, rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan itu akan tumbuh subur yang insya Allah akan mampu menangkal berbagai upaya adu-domba dan memecah belah persatuan dan kesatuan anak bangsa ini. Indonesia yang besar ini akan bangkit dan disegani oleh negara lain, jika rakyatnya bersatu-padu dalam persatuan, kesatuan, dan ke- bersamaan. Kita semua harus tahu bahwa dewasa ini ada upaya untuk mengeroposi Bangsa Indonesia dengan berbagai cara. n PELITA HATI Kunci Kemenangan Presiden Barack Obama dan Kepentingan Diplomatik Indonesia A KHIRNYA pemilihan Presiden Amerika Seri- kat dimenangkan oleh Presiden inkumben, untuk periode kedua. Ini meru- pakan sejarah tersendiri bagi Partai Demokrat. Demikian pula bagi masyarakat Ameri- ka Serikat, Presiden kulit hitam pertama untuk periode kedua. Kemenangan tersebut ten- tu diraih dengan tidak mu- dah. Bahkan kalau boleh di- katakan sangat sulit dan berat, karena pesaingnya dari Partai Republik, Mitt Romney adalah sangat populer dan kaya raya. Namun, berkat kerja keras dan tim yang solid, sehingga kun- ci kemenangan Obama, kalau bisa dirangkum, sebagai beri- kut: 1). Obama mampu meya- kinkan masyarakat Ameri- ka bahwa kondisi ekonomi AS akan lebih baik di bawah kepemimpinannya. 2). Obama mampu meyakinkan bahwa pendidikan akan lebih baik. 3). GELAR PAHLAWAN NASIONAL - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) dan Wakil Presiden Boediono (ketiga kanan) memberi salam kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) dan Ketua DPR Marzuki Alie (kiri) ketika memasuki ruang acara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/11). Pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Proklamator Kemerdekaan Indonesia yang juga Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia Soekarno dan Mohammad Hatta pada rangkaian peringatan Hari Pahlawan Nasional tahun 2012. (Baca berita Halaman 19) nant/widodo s jusuf Bersambung ke hal 19 u Bersambung ke hal 19 u Biaya Haji Naik Terus, Pelayanan Jalan di Tempat? Universitas Mercu Buana Mengutamakan Kualitas Kenyamanan Beragama ADA fenomena kelompok muda kita se- dang gelisah dalam beragama. Mereka sep- ertinya tidak nyaman didalam menjalankan ritual-ritual dan ajaran agamanya, meskipun mereka saya yakin bahwa agama itu datangnya dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Di antara mereka banyak yang menjalankan agama secara ter- paksa, paling tidak, mereka merasakan agama sebagai “beban” yang mesti dilakukan. Mereka sepertinya tidak enjoy dan menikmati penga- malan ajaran agama. Sudah barang tentu di sini ada salah atau ada yang harus dilakukan secara serius khususnya para pemuka agama. Kegelisahan didalam beragama bisa melahirkan dampak bermacam- macam. Tidak mustahil di antara mereka ada yang meninggalkan sama sekali ajaran agamanya kecuali yang tersisa di KTP. Ada yang berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan sehari-harinya, ka- lau sempat beribadah dilaksanakan kalau tidak sempat ya tidak, tanpa merasa ada rasa bersalah. Ada yang berusaha untuk memaafkan dirinya sendiri dengan berpendapat agama untuk manusia, jika rasa kema- nusiaan itu tetap dipelihara berarti tetap aman, meskipun tidak men- jalankan ritual-ritual keagamaannya. Ia juga berusaha mereinterpretasi ajaran agamanya sesuai dengan kondisi nyata kehidupannya. Kelompok seperti ini sering dicap sebagai kelompok liberal karena terlalu jauh menginterpretasi ajaran agama sesuai dengan rasionya. Ada juga yang berusaha mengembalikan semangat agamanya sep- erti di zaman lampau. Kelompok ini dengan penuh kekuatan mengede- pankan dalil-dalil agama didalam mengevaluasi pola hidup yang se- dang berlaku di dalam masyarakat. Bahkan ada yang lebih keras lagi, berusaha melakukan perlawanan terhadap apa yang dianggap kebati- lan dengan cara-cara kekerasan. Kelompok ini menghalalkan berbagai cara untuk mewujudkan ide-idenya di dalam masyarakat, kalau perlu dengan kekerasan, termasuk praktik teroris. Mereka ini memaknai jihad dengan perjuangan fisik yang dijamin mati syahid dan surga bagi yang korban karena menjalankan jihadnya. Kenyamanan beragama perlu dipikirkan oleh semua pihak, sebab se- tiap individu berpotensi menjadi pelaku kekerasan. Konflik terbuka dan kekerasan menurut Nelson akan muncul manakala didukung oleh lima kondisi, yaitu 1) adanya keresahan di dalam masyarakat, 2) ada ideologi tertentu yang sedang mencari pengaruh, 3) ada aktor intelektual yang berpengaruh, 4) kontrol sosial penguasa lemah, dan 5) ada pemicu yang melahirkan konflik itu menjadi terbuka. Kita perlu mewaspadai manakala masyarakat muda usia sedang mencari bentuk pola rutinitas keagamaan. Jika mereka difasilitasi oleh orang-orang tertentu yang memiliki kepentingan tertentu maka ke- lompok muda ini akan gampang terpicu oleh provokasi mereka. Keg- elisahan beragama yang tidak mendapatkan jawaban bisa membuat semangat agama itu digunakan untuk menjadi kekuatan yang tak bisa dikontrol dan dibendung. Munculnya “mujahid-mujahid” baru yang pintar merakit bom dan berani melakukan eksekusi menjadi tantangan tersendiri bukan hanya oleh aparat keamanan, tetapi sebagai orang tua, tokoh agama, dan ten- tunya pemerintah; untuk menjalin kerjasama yang kuat guna mence- gah radikalisme. (Nasaruddin Umar) CALON jamaah haji (calhaj) Indonesia yang telah terdaftar di Siskohat (Sistem Komputer- isasi Haji Terpadu) sebanyak 1,9 juta orang. Dari jumlah ini, hanya 211.000 orang yang berhak diberangkat- kan ke Tanah Suci. Sisanya tetap menjadi Calhaj Daftar Tunggu (CDT). Lama atau ti- daknya menjadi daf- tar tunggu, tergan- tung kuota provinsi atau kabupaten/ kota yang bersangku- tan. Bahkan CDT di Provinsi Sulawesi Se- latan sampai 14 ta- hun. CDT sesungguhnya telah memenuhi kew- ajiban menyetor haji tahap awal sebesar Rp20 juta per jamaah dan pada April dinaikkan men- jadi Rp25 juta. Sisanya akan dilunasi setelah BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) disetujui dan disahkan oleh DPR RI serta ditandatangani Presiden RI. Namun, yang menjadi per- tanyaan, mengapa BPIH setiap tahunnya selalu naik, dan ti- dak banyak kah yang bisa di- perbuat dengan menekan se- KAWASAN Meruya Se- latan, Kembangan, Jakarta Barat, yang 27 tahun lalu sangat udik; kini sudah luar biasa ramai. Di antara yang membuat suasana ramai itu yaitu hadirnya Kampus Uni- versitas Mercu Buana. Sejak 27 tahun ini, Uni- versitas Mercu Buana yang pendiriannya digagas oleh H Probosutedjo telah melahir- kan ribuan sarjana yang kini menempati posisi penting di berbagai lini pekerjaan dan jabatan. Berbagai upaya dilakukan oleh pihak Universitas Mercu Buana untuk menarik minat calon mahasiwa untuk me- nyerap ilmu di kampus itu. Berbagai fasilitas disiapkan agar para mahasiswa mera- sa nyaman dan terpenuhi ke- inginannya. Karena itu, saat ini sebanyak 17.000 maha- siswa belajar di Universitas Mercu Buana. Selain kam- pus di Meruya Selatan, per- guruan tinggi itu juga mem- buka kampus di Menteng, Jakarta Pusat. “Kami juga akan membuka kampus di Depok dan Cibubur, tahun 2013,” kata Rektor Univer- sitas Mercu Buana Doktor Ir Arissetyanto Nugroho, MM saat menerima Pelita, di ru- ang kerjanya, pekan lalu. Salah satu yang menjadi daya tarik dari Universitas Mercu Buana adalah dibu- kanya program kelas un- tuk karyawan sejak tahun 2002. Setiap tahun program Dunia Islam Sambut Baik Kemenangan Obama Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz al Saud langsung merespon kemenangan Obama. “Atas nama rakyat dan Kerajaan Arab Saudi, kami menyambut gembira dan mengucapkan se- lamat yang sedalam-dalamnya. Semoga kita semua dalam ke- Jakarta, Pelita Sejumlah pemimpin negara Muslim, Rabu (7/11), menyambut gembira kemenangan Presiden AS Barack Obama dalam pilpres untuk periode kedua, dan berharap Obama akan lebih serius dalam mengatasi persoalan di Timur Tengah (Timteng). SURAT DARI AMERIKA SERIKAT Dr Taruna Ikrar * LAPORAN KHUSUS Menariknya, Pakistan meng- gunakan sistem yang lebih transparan. Soal pemondokan, misalnya... (baca juga lapo- ran lain di Halaman 20) Bersambung ke hal 19 u Bersambung ke hal 19 u * Staf Akademik & Dokter Spesialis, di University of California, Amerika Serikat dan Wakil Ketua Ikatan Ilmu- wan Internasional Pengusaha-Pekerja Jangan Saling Mengancam HAL 2 Ekonomi Presiden Didesak Cabut Grasi Semua Terpidana Narkoba Politik HAL 18 Perumahan Jamaah Diupayakan Kontrak Jangka Panjang Jurnal Haji HAL 5 365 Electoral Votes

Upload: tarunaikrar

Post on 02-Jul-2015

114 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Harian Pelita November 2012 (Kunci Kemenangan Presiden Barack Obama) Hal 19

TRANSCRIPT

Page 1: Harian Pelita  November 2012 (Kunci Kemenangan Presiden Barack Obama) Hal 1

KAMIS | 8 November 2012/23 Dzulhijjah 1433 H

HOTLINE HARIAN PELITA: Langganan dan Iklan Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706781 Redaksi: Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706771

www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.431 Tahun XXXVIII Harga Eceran Rp3.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)

THN ONH ($) KURS ONH (RP)

HIKMAHBersyukurlah

Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberi-kan rejeki kepadamu, maka mintalah rejeki itu di sisi Allah; dan sembahlah Dia dan ber-syukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan.

(QS Al ‘Ankabuut: 17)

JADWAL SHALATKamis, 8 November 2012

Dzuhur 11.45Ashar 15.05Maghrib 17.56Isya 19.09

Jumat, 9 November 2012Subuh 04.13

Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya

8 November1945 – Masyumi mendeklarasi-kan dirinya sebagai partai politik. Partai ini didirikan melalui sebuah Kongres Umat Islam pada 7-8 November 1945

ASSALAMUALAIKUM

Politik “Adu-Domba”

B ENTROKAN massa di negara kita semakin mudah ter-jadi, akhir-akhir ini. Di satu daerah kasus bentrokan yang melibatkan masyarakat antar-kampung belum bisa diredam dan diselesaikan secara tuntas, di daerah lain juga terjadi hal serupa. Bahkan mungkin bentro-kannya lebih besar lagi. Sebenarnya apa yang terjadi

dengan bangsa kita?Kenapa masyarakat kita sekarang mudah sekali tersinggung dan

melampiaskan kemarahannya? Akibatnya tidak jarang di antara mereka yang bentrok --bahkan sudah saling serang dengan menggunakan ber-bagai jenis senjata— jatuh korban jiwa, baik yang meninggal dunia ataupun luka-luka, serta kerugian harta benda.

Tidakkah masyarakat sadar bahwa dalam bentrokan itu tidak ada yang diuntungkan. Malah bisa dikatakan semuanya rugi. Yang “menang”, bisa jadi akan berhadapan dengan hukum, dan yang “kalah” menjadi “arang”. Semuanya sia-sia.

Tidakkah masyarakat sadar bahwa dalam bentrokan itu tidak musta-hil ada yang sengaja “memancing di air keruh”? Dengan keahliannya, pi-hak yang “memiliki tujuan tertentu” sengaja menyulut masyarakat agar berbenturan. Ini yang dari dulu disebut politik “adu-domba”. Penjajah Belanda berhasil memecah kekuatan Bangsa Indonesia dengan politik “adu-domba” dan fitnah.

Dari kasus bentrokan antar-masyarakat yang terjadi selama ini, pe-micunya sebagian besar disebabkan hal sepele yang sebenarnya bisa diselesaikan secara cepat dan tidak harus “mengundang” massa yang banyak. Dari kasus-kasus yang terjadi selama ini, terlihat ada pihak yang “bermain”. Memang agak sulit membuktikannya. Tapi dari peristiwa demi peristiwa, hal itu sebenarnya bisa “dirasakan”. Ini sangat berbahaya, jika masyarakat tidak waspada.

Negara kita yang sangat luas dan terdiri atas berbagai suku ini ber-potensi menjadi “bara api” yang setiap saat berkobar. Jangankan suku, para pelajar dan mahasiswa saja –termasuk mahasiswa yang berada dalam satu kampus-- sangat mudah digesek oleh pihak-pihak yang ti-dak menginginkan negara kita tenang dan damai.

Dari embusan kabar yang belum tentu kebenarannya, masyarakat dari suku tertentu bisa saja menyerang suku lainnya. Itu sudah pernah terjadi di negara kita. Dan apa yang terjadi? Ketika mereka yang terlibat dalam pertikaian dan kemudian akhirnya bisa didamaikan, hanya pe-nyesalan yang tersisa.

Yang sangat mengkhawatirkan lagi, jika pihak-pihak yang “bermain” itu berusaha mengadu-domba aparat keamanan. Karena mereka sama-sama memegang senjata. “Perang” antar-aparat keamanan bisa saja me-letus, jika mereka mudah “termakan” oleh isu-isu yang belum tentu benar.

Karena itu, kami berharap agar antar-kelompok masyarakat, antar-pelajar, antar-mahasiswa, dan antar-aparat keamanan sering melakukan silaturahmi dan berkomunikasi. Dengan tali silaturahmi dan dengan ko-munikasi yang intens, rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan itu akan tumbuh subur yang insya Allah akan mampu menangkal berbagai upaya adu-domba dan memecah belah persatuan dan kesatuan anak bangsa ini.

Indonesia yang besar ini akan bangkit dan disegani oleh negara lain, jika rakyatnya bersatu-padu dalam persatuan, kesatuan, dan ke-bersamaan. Kita semua harus tahu bahwa dewasa ini ada upaya untuk mengeroposi Bangsa Indonesia dengan berbagai cara. n

PELITA HATI

Kunci Kemenangan Presiden Barack Obama dan Kepentingan Diplomatik Indonesia

AKHIRNYA pemilihan Presiden Amerika Seri-kat dimenangkan oleh Presiden inkumben,

untuk periode kedua. Ini meru-pakan sejarah tersendiri bagi Partai Demokrat. Demikian pula bagi masyarakat Ameri-ka Serikat, Presiden kulit hitam pertama untuk periode kedua.

Kemenangan tersebut ten-tu diraih dengan tidak mu-dah. Bahkan kalau boleh di-

katakan sangat sulit dan berat, karena pesaingnya dari Partai

Republik, Mitt Romney adalah sangat populer dan kaya raya.

Namun, berkat kerja keras dan tim yang solid, sehingga kun-ci kemenangan Obama, kalau bisa dirangkum, sebagai beri-kut: 1). Obama mampu meya-kinkan masyarakat Ameri-ka bahwa kondisi ekonomi AS akan lebih baik di bawah kepemimpinannya. 2). Obama mampu meyakinkan bahwa pendidikan akan lebih baik. 3).

GELAR PAHLAWAN NASIONAL - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) dan Wakil Presiden Boediono (ketiga kanan) memberi salam kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) dan Ketua DPR Marzuki Alie (kiri) ketika memasuki ruang acara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/11). Pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Proklamator Kemerdekaan Indonesia yang juga Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia Soekarno dan Mohammad Hatta pada rangkaian peringatan Hari Pahlawan Nasional tahun 2012. (Baca berita Halaman 19) nant/widodo s jusuf

Bersambung ke hal 19 u

Bersambung ke hal 19 u

Bersambung ke hal 19 u

Biaya Haji Naik Terus, Pelayanan Jalan di Tempat?

Universitas Mercu Buana Mengutamakan Kualitas

Kenyamanan BeragamaADA fenomena kelompok muda kita se-

dang gelisah dalam beragama. Mereka sep-ertinya tidak nyaman didalam menjalankan ritual-ritual dan ajaran agamanya, meskipun mereka saya yakin bahwa agama itu datangnya dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Di antara mereka banyak yang menjalankan agama secara ter-paksa, paling tidak, mereka merasakan agama sebagai “beban” yang mesti dilakukan. Mereka sepertinya tidak enjoy dan menikmati penga-malan ajaran agama. Sudah barang tentu di sini ada salah atau ada yang harus dilakukan secara serius khususnya para pemuka agama.

Kegelisahan didalam beragama bisa melahirkan dampak bermacam-macam. Tidak mustahil di antara mereka ada yang meninggalkan sama sekali ajaran agamanya kecuali yang tersisa di KTP. Ada yang berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan sehari-harinya, ka-lau sempat beribadah dilaksanakan kalau tidak sempat ya tidak, tanpa merasa ada rasa bersalah. Ada yang berusaha untuk memaafkan dirinya sendiri dengan berpendapat agama untuk manusia, jika rasa kema-nusiaan itu tetap dipelihara berarti tetap aman, meskipun tidak men-jalankan ritual-ritual keagamaannya. Ia juga berusaha mereinterpretasi ajaran agamanya sesuai dengan kondisi nyata kehidupannya. Kelompok seperti ini sering dicap sebagai kelompok liberal karena terlalu jauh menginterpretasi ajaran agama sesuai dengan rasionya.

Ada juga yang berusaha mengembalikan semangat agamanya sep-erti di zaman lampau. Kelompok ini dengan penuh kekuatan mengede-pankan dalil-dalil agama didalam mengevaluasi pola hidup yang se-dang berlaku di dalam masyarakat. Bahkan ada yang lebih keras lagi, berusaha melakukan perlawanan terhadap apa yang dianggap kebati-lan dengan cara-cara kekerasan. Kelompok ini menghalalkan berbagai cara untuk mewujudkan ide-idenya di dalam masyarakat, kalau perlu dengan kekerasan, termasuk praktik teroris. Mereka ini memaknai jihad dengan perjuangan fisik yang dijamin mati syahid dan surga bagi yang korban karena menjalankan jihadnya.

Kenyamanan beragama perlu dipikirkan oleh semua pihak, sebab se-tiap individu berpotensi menjadi pelaku kekerasan. Konflik terbuka dan kekerasan menurut Nelson akan muncul manakala didukung oleh lima kondisi, yaitu 1) adanya keresahan di dalam masyarakat, 2) ada ideologi tertentu yang sedang mencari pengaruh, 3) ada aktor intelektual yang berpengaruh, 4) kontrol sosial penguasa lemah, dan 5) ada pemicu yang melahirkan konflik itu menjadi terbuka.

Kita perlu mewaspadai manakala masyarakat muda usia sedang mencari bentuk pola rutinitas keagamaan. Jika mereka difasilitasi oleh orang-orang tertentu yang memiliki kepentingan tertentu maka ke-lompok muda ini akan gampang terpicu oleh provokasi mereka. Keg-elisahan beragama yang tidak mendapatkan jawaban bisa membuat semangat agama itu digunakan untuk menjadi kekuatan yang tak bisa dikontrol dan dibendung.

Munculnya “mujahid-mujahid” baru yang pintar merakit bom dan berani melakukan eksekusi menjadi tantangan tersendiri bukan hanya oleh aparat keamanan, tetapi sebagai orang tua, tokoh agama, dan ten-tunya pemerintah; untuk menjalin kerjasama yang kuat guna mence-gah radikalisme. (Nasaruddin Umar)

CALON jamaah haji (calhaj) Indonesia yang telah terdaftar di Siskohat (Sistem Komputer-isasi Haji Terpadu) sebanyak 1,9 juta orang. Dari jumlah ini, hanya 211.000 orang yang berhak diberangkat-kan ke Tanah Suci. Sisanya tetap menjadi Calhaj Daftar Tunggu (CDT). Lama atau ti-daknya menjadi daf-tar tunggu, tergan-tung kuota provinsi atau kabupaten/kota yang bersangku-tan. Bahkan CDT di Provinsi Sulawesi Se-latan sampai 14 ta-hun.

CDT sesungguhnya telah memenuhi kew-ajiban menyetor haji tahap awal sebesar Rp20 juta per jamaah

dan pada April dinaikkan men-jadi Rp25 juta. Sisanya akan dilunasi setelah BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) disetujui dan disahkan oleh DPR RI serta ditandatangani Presiden RI.

Namun, yang menjadi per-tanyaan, mengapa BPIH setiap tahunnya selalu naik, dan ti-dak banyak kah yang bisa di-perbuat dengan menekan se-

KAWASAN Meruya Se-latan, Kembangan, Jakarta Barat, yang 27 tahun lalu sangat udik; kini sudah luar biasa ramai. Di antara yang membuat suasana ramai itu yaitu hadirnya Kampus Uni-versitas Mercu Buana.

Sejak 27 tahun ini, Uni-versitas Mercu Buana yang pendiriannya digagas oleh H Probosutedjo telah melahir-kan ribuan sarjana yang kini menempati posisi penting di berbagai lini pekerjaan dan jabatan.

Berbagai upaya dilakukan oleh pihak Universitas Mercu Buana untuk menarik minat calon mahasiwa untuk me-nyerap ilmu di kampus itu. Berbagai fasilitas disiapkan agar para mahasiswa mera-sa nyaman dan terpenuhi ke-inginannya. Karena itu, saat ini sebanyak 17.000 maha-siswa belajar di Universitas Mercu Buana. Selain kam-pus di Meruya Selatan, per-guruan tinggi itu juga mem-buka kampus di Menteng, Jakarta Pusat. “Kami juga

akan membuka kampus di Depok dan Cibubur, tahun 2013,” kata Rektor Univer-sitas Mercu Buana Doktor Ir Arissetyanto Nugroho, MM saat menerima Pelita, di ru-ang kerjanya, pekan lalu.

Salah satu yang menjadi daya tarik dari Universitas Mercu Buana adalah dibu-kanya program kelas un-tuk karyawan sejak tahun 2002. Setiap tahun program

Dunia Islam Sambut Baik Kemenangan Obama

Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz al Saud langsung merespon kemenangan Obama. “Atas nama rakyat dan Kerajaan Arab Saudi, kami menyambut

gembira dan mengucapkan se-lamat yang sedalam-dalamnya. Semoga kita semua dalam ke-

Jakarta, PelitaSejumlah pemimpin negara Muslim, Rabu (7/11),

menyambut gembira kemenangan Presiden AS Barack Obama dalam pilpres untuk periode kedua, dan berharap Obama akan lebih serius dalam mengatasi persoalan di Timur Tengah (Timteng).

SURAT DARIAMERIKA SERIKATDr Taruna Ikrar *

LAPORAN KHUSUSMenariknya, Pakistan meng-

gunakan sistem yang lebih trans paran. Soal pemondokan, misalnya... (baca juga lapo-ran lain di Halaman 20)

Bersambung ke hal 19 u

Bersambung ke hal 19 u

* Staf Akademik & Dokter Spesialis, di University of Cali fornia, Amerika Serikat dan Wakil Ketua Ikatan Ilmu-wan Internasional

Pengusaha-Pekerja Jangan Saling Mengancam HAL 2

Ekonomi

Presiden Didesak Cabut Grasi Semua Terpidana Narkoba

Politik

HAL 18Perumahan Jamaah Diupayakan Kontrak Jangka Panjang

Jurnal Haji

HAL 5

365 Electoral Votes