hapten dan pembawanya

10
TUGAS IMMUNOLOGI HAPTEN DAN PEMBAWANYA (CARRIER) Oleh: I GEDE DWIJA BAWA TEMAJA 0808505031

Upload: dwija-bawa-temaja

Post on 29-Jun-2015

184 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

imunologi: hapten dan molekul carriernya

TRANSCRIPT

Page 1: Hapten Dan Pembawanya

TUGAS IMMUNOLOGI

HAPTEN DAN PEMBAWANYA (CARRIER)

Oleh:

I GEDE DWIJA BAWA TEMAJA

0808505031

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2011

Page 2: Hapten Dan Pembawanya

HAPTEN DAN PEMBAWANYA (CARRIER)

Kata hapten merupakan istilah yang diturunkan dari bahasa Yunani, yaitu ”haptein” yang

berarti mengikat (to fasten). Hapten merupakan molekul kecil yang dapat menstimulasi produksi

molekul antibodi hanya ketika terkonjugasi dengan molekul yang umumnya lebih besar yang

dinamakan dengan molekul carrier atau pembawanya (Anonim a, tt).

Parija (2009) menyebutkan bahwa hapten merupakan molekul organik kecil (dengan

berat molekulnya kurang dari 1000 Da) yang bersifat antigenik tetapi tidak bersifat

immunogenik. Hapten tidak bersifat immunogenik karena hapten tidak mampu mengaktifkan sel

T pembantu. Ketidakmampuan hapten untuk mengaktifkan sel T pembantu disebabkan karena

ketidakmampuannya untuk mengikat protein MHC (Major Histocompatibility Complex). Hapten

tidak dapat mengikat MHC karena hapten bukan merupakan suatu protein dan hanya protein

yang mampu mengikat protein MHC (Parija, 2009).

Hapten dapat terikat dengan kuat pada molekul pembawanya melalui ikatan kovalen.

Kompleks hapten-carrier inilah yang menstimulasi produksi antibodi yang tidak dapat dilakukan

oleh hapten yang tidak terikat. Kompleks hapten-carrier ini bersifat imunogenik, yaitu dapat

menghasilkan respon imun. Hapten tidak terikat dapat bereaksi dengan produk dari respon imun

setelah produk tersebut dihasilkan. Sehingga meskipun hapten tidak terikat (bebas) tidak dapat

menghasilkan respon antibodi, hapten dapat berikatan dengan antibodi dan berperan sebagai

antigen (Anonim a, tt). Hapten dapat merangsang terjadinya respon imun yang kuat jika

bergabung dengan pembawa yang ukurannya sesuai (Abbas, 2006).

Hapten biasanya dikenali oleh sel B sedangkan carrier oleh sel T.  Carrier sering

digabungkan dengan hapten dalam usaha imunisasi (Baratawidjaja, 2004).

Beberapa obat dapat dikategorikan sebagai hapten seperti misalnya penicillin yang

menyebabkan terjadinya reaksi alergi. Penicillin ketika diinjeksikan atau dikonsumsi akan

bereksi secara kimia dengan protein dalam tubuh dan membentuk kompleks hapten-carrier yang

dapat mengakibatkan sindrom yang berbahaya yang dikenal dengan anafilaksis (Singh, 2004).

Obat-obatan lain yang juga merupakan hapten diantaranya adalah:

- Atrazin - Codein

- Nikotin - Nor-kodein

- Morfin - Fenobarbital

Page 3: Hapten Dan Pembawanya

- Heroin - Tiopental

- Metampetamin - Asam tiobarbiturat

- Kokain - Deksametason

- Triamsinolon - Prednisolon

- Kortison - Fenitroxon

- Nalokson - Furosemid

- Ampisilin - Triptofan

- Triftamin - Vitamin D2

- Vitamin D3 - Metanefrin

- Sulfa - Asam Nikotinik

- Penisillin - Amoksisilin

(Singh, 2004).

Dinitrophenol (DNP) juga merupakan salah satu contoh dari hapten. DNP merupakan

hapten yang tidak dapat menginduksi pembentukan antibodi ketika diinjeksikan dalam bentuk

bebasnya pada suatu uji yang menggunakan hewan. Setelah ditautkan dengan molekul pembawa

imunogenik, seperti Bovine Serum Albumin (BSA), hasilnya berupa pembentukan antibodi anti-

DNP.

Selain itu, Dupuis dan Benezra membagi jenis -jenis hapten berdasarkan fungsinya yaitu:

1. Asam, misalnya asam maleat.

2. Aldehida, misalnya formaldehida.

3. Amin, misalnya etilendiamin, para-etilendiamin.

4. Diazo, misalnya bismark-coklat, kongo-merah.

5. Ester, misalnya Benzokain.

6. Eter, misalnya benzil eter.

7. Epoksida, misalnya epoksi resin.

8. Halogenasi, misalnya DNCB, pikril klorida.

9. Quinon, misalnya primin, hidroquinon.

10. Logam, misalnya Ni2+, Co2+,Cr2+, Hg2+

11. Komponen tak-larut, misalnya terpentin

(Trihapsono, 2003).

Page 4: Hapten Dan Pembawanya

Berikut ini adalah contoh-contoh molekul hapten dan molekul pembawa.

Tabel Nama Hapten

Nama Hapten

2- Hidroksi atrazine

2- Hidroksi propazine

2- Hidroksi simazine

2,4 Dinitroklorobenzen

2,4-Dichlorophenoxyacetic acid

3`-Hydroxycyclobarbital

3`-Ketocyclobarbital

3-Carboxymethylmorphine

5-Benzimidazolecarboxylic acid

6-Monoacetylmorphine

9-Alpha-fluroprednisolone

ABA (4-acetyl benzoic acid)

Agatharesinol

Aldicarb

Amidosulfuron

Asam Barbiturat

Asam tiobarbiturat

Atrazine

Barbital

Benalaxyl

Benzoylecgonine

Betamethasone

Carbaryl

Carbofuran

Ceftazidime

Chlortoluron

Cinnamic acid

Cocaine

Coniferyl alkohol

Cortisol

Cortisone

Cyclobarbital

Desmetryne

Desoxymethasone

Dexamethasone

Dietil atrazine (DEA)

Dietil diisopropil atrazine (DEDIA)

Dietil diisopropil hidroksi atrazine

(DEDIHA)

Diisopropil atrazine (DIA)

Diisopropil hidroksi atrazine (DIHA)

Flucofuron

Flumethasone

Fluocortolone

Furalaxyl

Glutethimide

Heroin

Hidroksi atrazine (HA)

Hinokinin

Hinokiresinol

Hydroxysugiresinol

Isoproturon

Levallorphan

Page 5: Hapten Dan Pembawanya

Metalaxyl

Methamphetamine

Metharbital

Methiocarb

Methomyl

Methylprednisolone

Metolachlor

Morfin

Morphine-3-glucuronide(M3G)

Morphine-6-glucuronide(M6G)

Naloxone

Nikotin

Nor-Codeine

p-aminophenobarbital

Pentobarbital

Pethidine

Phenobarbital

Prednisolone

Prednisone

Prometryne

Propachlor

Propoxur

SecobarbitalSequirin C

Simazine

Sugiresinol

Sulcofuron

Thiopental

Triamcinolone

Triamcinolone hexacetonide

(Singh, 2004).

Tabel Nama Carrier

Nama Carrier Sumber carrier

Avidin Protein

Bovine G globulin Protein

Bovine Immunoglobulin G (BlgG) Protein

Bovine Serum Albumin (BSA) Protein

Bovine-Thyroglobulin Protein

cBSA (cationized Bovine Serum Albumin Protein

Colloidal Gold -

Conalbumin (CONA) Protein

Edestin Protein

Page 6: Hapten Dan Pembawanya

Exoprotein A (rekombinan) dari Pseudomonas

aeruginosa

Protein

HC (heamocyanin dari Paralithodes camtschatica) Protein

Helix promatia Haemocyanin(HPH) Protein

Serum Albumin manusia (HSA) Protein

Keyhole Limpet Heamocyanin (KLH) Protein

LPH (Heamocyanin dari Limulus polyphemus) Protein

Ovalbumin (OA) Protein

Pam3Cys-Th Lipopeptide

Polylysine Peptide

Porcine Thyroglobulin (PTG) Glikoprotein

Purified Protein derivative (PPD) -

Serum Albumin kelinci (RSA) Protein

Trypsin Inhibitor kedelai (STI) -

Globulin bunga matahari (SFG) Protein

Tetanus Toxoid -

Thyroglobulin (Tg) Protein

(Singh, 2004).

Page 7: Hapten Dan Pembawanya

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Litchtman. 2006. Basic Immunology. Functions and Disorders of the immune system, 2nd

ed. Updated edition 2006-2007. WB Saunders Co.

Anonim a. tt. Hapten.

Available at : http://www.britannica.com/EBchecked/topic/254765/hapten

Last opened : 15 Februari 2011

Baratawidjaja, Karnen. 2004. Alergi dan Imunologi pada Penyakit Akibat Kerja. Cermin Dunia

Kedokteran No. 142.

Parija, Subhash Candra. 2009. Textbook of Microbiology and Immunology. India: Elsevier.

Singh M.K., Srivastava S.,Raghava G.P.S. and Varsheny G.C. 2004. HaptenDB .

Available at : http://www.imtech.res.in/raghava/haptendb/.

Last opened : 15 Februari 2011.

Trihapsoro, Iwan. 2003. Dermatitis Kontak Alergik pada Pasien Rawat Jalan di RSUP Haji

Adam Malik Medan.

Available at : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6372/1/kulit-iwan.pdf

Last opened : 15 Februari 2011