handout 1 konsep media pembelajaran a. learning...

43
31 Handout 1 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN A. Learning Outcome: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri media pembelajaran. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan landasan teoritis penggunaan pembelajaran. B. Uraian Materi 1. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang berarti perantara atau pengatar. AECT (Association of Education and Communication Technology) memberikan batasan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. NEA (National Education Asspciation) mengartikan media adalah segala benda yang dapat dimanipulasikan; dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Dengan kata lain, media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan peserta didik yang dapat merangsang mereka untuk belajar.

Upload: phungphuc

Post on 03-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

31

Handout 1

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri media pembelajaran.

3. Mahasiswa dapat menjelaskan landasan teoritis penggunaan

pembelajaran.

B. Uraian Materi

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang berarti perantara

atau pengatar. AECT (Association of Education and Communication

Technology) memberikan batasan media sebagai segala bentuk dan saluran

yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. NEA (National

Education Asspciation) mengartikan media adalah segala benda yang dapat

dimanipulasikan; dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen

yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Dengan kata lain, media

pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan peserta didik yang dapat

merangsang mereka untuk belajar.

32

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga merangsang

pikiran, perasaan, perhatian, minat serta kemauan peserta didik sehingga

proses pembelajaran terjadi dapat mencapai tujuan pembelajaran secara

efektif.

2. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Menurut Gerlach dan Ely ada tiga ciri-ciri media pembelajaran,

yaitu sebagai berikut:

a. Fiksatif, yaitu kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan,

dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri ini

peristiwa atau objek-objek yang telah direkam atau disimpan dengan

format media yang ada dapat dipergunakan setiap saat, contoh

peristiwa demonstrasi mahasiswa, pencoblosan saat pemilu, dan lain

sebagainya dapat dibuka kembali sebagai media materi perubahan

sosial politik.

b. Manipulatif, yaitu peristiwa yang memakan waktu berhari-hari atau

berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dapat disajikan kepada peserta

didik dalam waktu yang singkat, misalnya peristiwa proses perubahan

sosial yang terjadi dalam waktu yang sangat lama bisa disajikan dalam

33

waktu lima – sepuluh menit. Begitu juga sebaliknya, sebuah kejadian

yang singkat dapat dibuat dapat diperlambat penayangannya.

c. Distributif, suatu media pembelajaran memungkinkan untuk

mentransportasikan suatu kejadian/peristiwa atau objek secara

bersamaan melalui ruang yang berbeda-beda. Dalam hal ini peserta

didik yang berada dalam ruangan yang berbeda mendapatkan

mendapatkan stimulus pengalaman yang sama mengenai peristiwa atau

objek tersebut.

3. Landasan Teoritis Penggunaan Media Pembelajaran

Belajar dengan indera ganda (pandang dan dengar) akan

memberikan keuntungan lebih besar kepada peserta didik. Dale (1969),

memperkirakan bahwa perolehan hasil belajar melalui indera pandang

kira-kira sebesar 75%, melalui indera dengar sekitar 13%, dan melalui

indera lainnya sekitar 12%.

Teori yang dijadikan sebagai landasan penggunaan media dalam

kegiatan pendidikan atau pembelajaran oleh para ahli sering mengacu pada

Kerucut Pengalaman Dale (Dale’s Cone of Experience). Titik fokus

kegiatan ditujukan pada pengalaman.

Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung

(kongkrit) kemudian melalui benda tiruan dan sampai pada lambang

verbal (abstrak). Semakin ke atas atau ke puncak kerucut semakin abstrak

34

media penyampai pesan. Dalam hal ini perlu diingat bahwa urutan pada

kerucut tidak berarti proses dan interaksi pembelajaran harus selalu

dimulai dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan pengalaman

yang paling sesuai dengan kebutuhan, karakteristik peserta didik serta

pertimbangan situasi dan kondisi. Berikut ini disajikan gambar Kerucut

Pengalaman Dale.

Abstrak

Kongkrit

Pengalaman langsung

Benda Tiruan/Pengamatan

Dramatisasi

Karyawisata

Televisi

Gambar Hidup

Gambar Diam

Lambang

Visual

Lbg

Kata

35

Dasar pengembangan kerucut di atas`adalah jumlah jenis indera

yang turut serta selama penerimaan isi pesan atau pembelajaran.

Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling

bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam

pengalaman itu, karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran,

perasaan, penciuman, dan peraba. Hal ini dikenal dengan learning by

doing.

Tingkat keabstrakan pesan akan semakin tinggi ketika pesan itu

dituangkan ke dalam lambang-lambang seperti bagan, grafik atau kata.

Pesan-pesan yang terkandung di dalam lambang-lambang tersebut

mengakibatkan semkin terbatasnya indera untuk menafsirkannya.

Meskipun tingkat partisipatif fisik berkurang, keterlibatan imajinatif

semakin bertambah dan berkembang. Pengalaman kongkrit dan abstrak

dialami seseorang secara silih berganti. Hasil belajar dari pengalaman

langsung mengubah dan memperluas jangkauan abstraksi seseorang, dan

sebaliknya, kemampuan inerpretasi lambang kata membantu seseorang

untuk memahami pengalaman yang di dalamnya dia terlibat langsung.

DAFTAR PUSTAKA

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta:

Pedagogia.

36

Handout 2

FUNGSI DAN KEGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi media pembelajaran.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan kegunaan media pembelajaran.

B. Uraian Materi

1. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Levi dan Lentz (Azhar Arsyad, 2011: 16) fungsi media

pembelajaran, khususnya media visual, memiliki empat fungsi yaitu:

fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.

Fungsi atensi adalah media berfungsi mengarah dan menarik

perhatianpeserta didik untuk berkonsentrasi pada materi pelajaran. Fungsi

afektif berfungsi untuk menggugah emosi dan sikap peserta didik. Fungsi

kognitif berfungsi memperlancar memahami dan mengingat informasi atau

pesan yang terkandung dalam gambar. Fungsi kompensatoris adalah

membantu peserta didik yang lemah dalam membaca teks untuk

mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Kemp dan Dayton, menyatakan bahwa media pembelajaran memiliki tiga

fungsi utama yaitu (a) memotivasi minat atau tindakan, (b) menyajikan

informasi, dan (c) memberi instruksi (Sukirman, 2011: 39).

37

2. Kegunaan Media Pembelajaran

Kegunaan dari media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai

(Azhar Arsyad, 2011: 24-25) adalah:

a) Pembelajaran akan lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan

motivasi belajar peserta didik.

b) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami.

c) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi.

d) Peserta lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga mengamati, melakukan,

mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Menurut Arief S. Sadiman (Sukirman, 2011: 40-41) media

pembelajaran memberi manfaat sebagai berikut:

a) Memperjelas penyajian pesan.

b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.

c) Mengatasi sikap pasif peserta didik.

d) Menyamakan pengalaman dan persepsi peserta didik terhadap materi

pelajaran.

e) Memberikan kesamaan pengalaman kepada pserta didik tentang

peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan

terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan

lingkungannya.

Menurut Levi dan Lentz (Azhar Arsyad, 2011: 16) fungsi media

pembelajaran, khususnya media visual, memiliki empat fungsi yaitu:

38

fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.

Fungsi atensi adalah media berfungsi mengarah dan menarik

perhatianpeserta didik untuk berkonsentrasi pada materi pelajaran. Fungsi

afektif berfungsi untuk menggugah emosi dan sikap peserta didik. Fungsi

kognitif berfungsi memperlancar memahami dan mengingat informasi atau

pesan yang terkandung dalam gambar. Fungsi kompensatoris adalah

membantu peserta didik yang lemah dalam membaca teks untuk

mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Kemp dan Dayton, menyatakan bahwa media pembelajaran memiliki tiga

fungsi utama yaitu (a) memotivasi minat atau tindakan, (b) menyajikan

informasi, dan (c) memberi instruksi (Sukirman, 2011: 39).

Selanjutnya, kegunaan dari media pembelajaran menurut Sudjana dan

Rivai (Azhar Arsyad, 2011: 24-25) adalah:

e) Pembelajaran akan lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan

motivasi belajar peserta didik.

f) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami.

g) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi.

h) Peserta lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga mengamati, melakukan,

mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Menurut Arief S. Sadiman (Sukirman, 2011: 40-41) media

pembelajaran memberi manfaat sebagai berikut:

39

f) Memperjelas penyajian pesan.

g) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.

h) Mengatasi sikap pasif peserta didik.

i) Menyamakan pengalaman dan persepsi peserta didik terhadap materi

pelajaran.

j) Memberikan kesamaan pengalaman kepada pserta didik tentang

peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan

terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan

lingkungannya.

DAFTAR PUSTAKA

Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Harjanto. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

Wina Sanjaya. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Prenada.

____________. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada.

40

Handout 3

JENIS MEDIA PEMBELAJARAN

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis media pembelajaran.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri masing-masing jenis media

pembelajaran.

B. Uraian Materi

1. Jenis Media Pembelajaran

Bretz mengelompokkan media pembelajaran atas media audio

visual gerak, audio visual diam, audio semi gerak, visual gerak, visual

diam, semi gerak, media audio, dan media cetak (Sukirman, 2011: 45).

Gagne mengklasifikasi media berdasarkan kesesuaian rangsangan

yangditimbulkan media dengan karakteristik siswa sehingga dibaginya 13

jenis media yaitu objek/benda nyata, model, suara langsung, rekaman

audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media

transparansi, film bingkai, film (16 mm), film rangkai, telivisi, dan

gambar.

Sesuai dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran

pun mengalami perkembangan. Seels dan Glasgow (dalam Azhar: 2011)

membedakan atas media tradisional dan media mutakhir. Media tradisional

41

berupa media visual diam tak diproyeksikan dan yang diproyeksikan,

audio, penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media

cetak, permainan, dan media realia. Adapun media mutakhir berupa media

berbasis telekomunikasi seperti teleconfrence, dan media berbasis

mikroprosesor seperti permainan komputer dan hipermedia.

Selanjutnya berdasarkan perkembangan teknologi tersebut maka

media pembelajaran dapat pula diklasifikasikan atas empat kelompok yaitu

media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio visual, media

berbasis komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan

komputer (Azhar, 2011: 29).

a. Media hasil tcknologi cetak.

Media teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau

menyampaikan materi seperti buku dan materi visual statis terutama

melalui proses percetakan mekanis atau fotografis. Kelompok hasil

media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik dan foto. Materi

cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan

kebanyakan materi pembelajaran. Ciri-ciri media ini adalah:

1) Teks dibaca secara linear,

2) Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah,

3) Teks dan visual ditampilkan statis,

4) Pengembangannya sangat tergantung pada prinsip-prinsip

kebahasan dan persepsi visual,

42

5) Baik teks maupun visual berorientasi pada peserta didik.

b. Media hasil teknologi audio-visual.

Media hasil teknologi audio-visual adalah cara untuk

menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan

mesin-mesian mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan

audio dan visual. Penyampaian materi pembelajaran melalui

pandangan dan penglihatan, serta kadang-kadang dengan sedikit

simbol atau kata-kata. Bentuk media jenis ini antara lain proyektor

film, tape recorder, dan proyektor visual. Ciri-ciri media jenis ini

adalah:

1) Bersifat linear,

2) Menyajikan visual yang dinamis,

3) Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh

perancang/pembuat,

4) Merupakan representasi fisik dari gagasan,

5) Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan

kognitif,

6) Berorientasi pada guru dengan pelibatan peserta didik yang

rendah.

c. Media hasil teknologi berbasisi komputer

Media jenis ini merupakan cara menghasilkan atau

menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang

berbasis mikro-prosesor. Informasi/materi yang dihasilkan dari media

43

ini disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau

visual. Ciri-ciri media jenis ini adalah:

1) Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial, atau secara linear,

2) Dapat digunakan berdasarkan keinginan peserta didik,

3) Gagasan yang disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, simbol,

dan grafik,

4) Pengembangan media berdasarkan prinsip kognitif,

5) Pembelajaran berorientasi dan melibatkan peserta didik dalam

interaksi yang tinggi.

d. Media hasil teknologi gabungan

Media jenis ini adalah cara untuk menghasilkan dan

menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa

bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Ciri-ciri media jenis

ini adalah:

1) Dapat digunakan secara acak, sekuensial, atau linear,

2) Dapat digunakan sesuai dengan keinginan peserta didik,

3) Gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks

pengalaman peserta didik,

4) Pengembangandan penerapannya berdasarkan prinsip kogntif dan

konstruktivistik,

5) Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif,

6) Bahan pelajaran banyak melibatkan aktivitas dan interaktif

peserta didik,

44

7) Bahan pelajaran memadukan kata dan visual yang diambil dari

berbagai sumber.

DAFTAR PUSTAKA

Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

45

Handout 4

PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan kriteria pemilihan media pembelajaran.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan pertimbangan pemilihan media

pembelajaran.

C. Uraian Materi

1. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Dalam memilih media yang akan digunakan ada beberapa kriteria

yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Media dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

yang mengacu pada pada salah satu atau gabungan dari tiga ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor.

b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran berupa fakta, konsep, prinsip

maupun prosedur.

Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media

pembelajaran harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas

pembelajaran dan kemampuan mental peserta didik.

c. Praktis, lues dan tahan.

46

Media yang dipilih hendaknya dapat digunakan di manapun dan

kapanpun serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.

d. Guru terampil menggunakannya.

Apapun medianya, guru harus mampu menggunakannya dalam proses

pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru

yang menggunakannya.

e. Pengelompokan sasaran.

Media yang efektif belum tetntu untuk kelompok besar belum tentu

sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan.

Ada media yang tepat untuk digunakan bagi kelompok besar,

kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.

f. Mutu teknis.

Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi

persyaratan teknis tertentu, misal visual pada slide harus jelas dan

informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak

boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.

2. Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran

a. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor

dana, fasilitas`dan peralatan yang telah tersedia, waktu, dan sumber-

sumber yang tersedia.

b. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pelajaran beragam

dari sisi tugas yang ingin dilakukan peserta didik, misalnya

47

menghafal, menerapkan keterampilan, pengertian hubungan, atau

penalaran dan pemikiran tingkat tinggi. Setiap kategori pembelajaran

itu penuntut perilaku yang berbeda-beda. Dengan demikian akan

memerlukan teknik dan media penyajiannyang berbeda pula.

c. Hambatan dari sisi peserta didik dengan mempertimbangkan

kemampuan dan keterampilan awal, seperti membaca, mengetik dan

menggunakan komputer, dan karakter peserta didik lainnya.

d. Tingkat kesenagan dari pihak guru dan peserta didik dalam

memanfaatkan media serta tingkat keefektivannya.

e. Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan juga: kemampuan

mengakomodasi penyajian stimulus yang tepat, kemampuan

mengakomodasi respon peserta didik, kemampuan mengakomodasi

umpan balik, pemeilihan media utama dan media pendukung untuk

penyajian informasi atau stimulus, dan untuk latihan dan tes.

f. Media pendukung harus mendapatkan perhatian karena pembelajaran

yang berhasil menggunakan media beragam. Dengan menggunakan

media yang beragam, peserta didik memiliki kesempatan untuk

menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling efektif

sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan.

DAFTAR PUSTAKA

Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

48

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

49

Handout 5

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS MANUSIA

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis

manusia.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan teknik pembelajaran menggunakan media

pembelajaran berbasis manusia.

B. Uraian Materi

1. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Manusia

Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk

mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini

sangat berarti jika tujuan pembelajaran adalah untuk mengubah sikap

atau ingin secara langsung terlibat dalam pemamtauan pembelajaran

peserta didik. Guru sebagai media pembelajaran secara intuitif dapat

merasakan kebutuhan peserta didiknya dan memberikannya pengalaman

belajar yang akan membantu mencapai tujuan pembelajaran.

2. Teknik Pembelajaran Menggunakan Media Berbasis Manusia

Ada dua teknis yang dapat dilakukan dalam penggunaan manusia

sebagai media pembelajaran, yaitu pertama rancangan pembelajaran

yang berpusat pada masalah, dan kedua rancangan pembelajaran bertanya

model Socrates. Rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah

50

dibangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh peserta didik.

Langkah-langkanya adalah sebagai berikut:

a. Guru merumuskan masalah yang relevan.

b. Guru mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang terkait

untuk memecahkan masalah. Guru sebaiknya menggunakan buku

teks dan ceramah sebagai sumber untuk menyajikan informasi.

c. Guru harus menginformasikian kepada peserta didik bahwa

pengetahuan itu dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah.

d. Guru menuntun peserta didik melakukan eksplorasi dengan cara:

1) Memberikan ruang bagi peserta didik untuk bereksplorasi,

2) Membantu peserta didik menghubungkan pengetahuan baru

dengan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya,

3) Membantu peserta didik membentuk dan menginternalisasikan

representasi masalah atau tugas,

4) Membantu peserta didik mengidentifikasi persamaan antara

masalah baru dan pengetahuan yang lalu,

5) Memberikan umpan balik mengenai kebenaran jalan pemikiran

dan jalur pemecahan masalah,

6) Menggunakan kerangka koseptual untuk menunjang penjelasan.

e. Mengembangkan masalah dalam konteks yang beragam,

f. Menilai pengetahuan peserta didik dengan memberikan masalah baru

untuk dipecahkan.

51

Selanjutnya penggunaan media berbasis manusia dengan teknik

bertanya model Socrates dilakukan melalui langkah-langkah

pembelajaran sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi pertanyaan heuristik yang meminta peserta didik

berbagi, menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis pekerjaan,

tugas mereka, misalnya: mengapa mahasiswa Jurusan Sosiologi UNP

mengalami kesulitan dalam menyusun outline penelitian? Bagaimana

meningkatkan daya dan kemauan mencari informasi yang tinggi pada

peserta didik dalam pembelajaran Sosiologi di SMA? dan

sebagainya.

b. Membagi peserta didik dalam kelompok besar untuk melakukan

eksplorasi, dan dilanjutkan dengan pembegian ke dalam kelompok-

kelompok kecil untuk mendalami isu dan gagasan yang muncul pada

pembahasan kelompok besar.

c. Menentukan apakah peserta didik harus belajar/bekerja bersama-

sama dalam kelompok ataukah perorangan.

Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media

berbasis manusia adalah rancangan pembelajaran yang interaktif. Dengan

adanya manusia sebagai pameran utama dalam proses pembelajaran

maka kegiatan interaktif akan semakin terbuka lebar. Pembelajaran

inmteraktif yang terstruktur dengan baiki bukan hanya lebih menarik

tetapi juga memberikan kesempatan untuk percobaan mental dan

pemecahan masalah yang kreatif. Di samping itu, pembelajaran interaktif

52

mendorong partisispasi peserta didik sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

53

Handout 6

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS CETAKAN

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis

cetakan.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam

penggunaan media berbasis cetakan.

B. Uraian Materi

1. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Cetakan

Media dan sumber materi berbasis cetakan adalah media

pembelajaran yang menyajikan informasi melalui tulisan atau teks.

Media jenis ini yang paling banyak digunakan dalam kegiatan

pembelajaran adalah buku teks, dan lembaran kerja peserta didik

(LKPD). Dengan format ini, pada setiap unit kecil informasi disajikan

dan disertai dengan permintaan respon peserta didik melalui pertanyaan

atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik setelah membaca

teks.

54

2. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Media

Pembelajaran Berbasis Cetakan

Terkait dengan teks materi berbasis cetakan ini ada enam hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam pemilihan dan penggunaannya, yaitu

sebagai berikut:

a. Konsistensi. Penggunaan huruf dan ukurannya, spasi serta margin

kertas harus konsisten dari halaman awal hingga akhir.

b. Format. Terkait dengan format yang harus diperhatikan adalah masalah

penulisan pokok pikiran yang dikembangkan ke dalam paragraf-

paragraf, serta pemilahan isi informasi.

c. Organisasi. Upayakan selalu untuk menginformasikan peserta didik

mengenai di mana atau sejauh mana mereka dalam teks yang dibaca

tersebut. Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah

dipahami.

d. Daya tarik. Salah satu cara untuk menarik minat peserta didik untuk

membaca teks adalah dengan cara guru memperkenalkan setiap materi

dengan cara yang berbeda.

e. Ukuran huruf. Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan peserta didik,

pesan, dan lingkungannya.

f. Ruang kosong. Berilah ruang kosong (spasi lowong) seingga ada

kesempatan bagi peserta didik untuk bersitirahat sejenak dalam

membaca.

55

Dalam menyusun media berbasis teks harus diupayakan agar

materi yang disajikan bersifat interaktif. Hal ini dapat dilakukan antara lain

dengan cara:

a. Sajikan informasi dalam jumlah yang layak sehingga dapat dicerna,

diproses dan dikuasai. Informasi disajikan dalam kelompok-kelompok

kecil.

b. Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan peserta didik

dan siapkan latihan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.

c. Pertimbangkan hasil analisis respon peserta didik.

d. Siapkan kesempatanbagi peserta didik untuk dapat belajar sesuai

dengan kemampuan dan kecepatan mereka masing-masing.

e. Gunakan beragam jenis latihan dan evaluasi seperti simulasi (bermain

peran), studi kasus, dan sebagainya.

Cara lain untuk menarik perhatian pada media berbasis cetak atau

teks adalah warna dan gaya huruf. Warna digunakan sebagai alat penuntun

dan penarik perhatian pada informasi yang penting, sedangkan huruf yang

dicetak tebal aau dicatak miring memberikan penekanan pada kalimat atat

kata-kata kunci.

DAFTAR PUSTAKA

Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

56

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

57

Handout 7

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS VISUAL

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis

visual.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip penggunaan media berbasis visual.

B. Uraian Materi

1. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Visual

Media pembelajaran berbasis visual adalah media pembelajaran

yang berwujud visual atau gambar baik yang bersifat diam maupun

bergerak. Penggunaan media berbasis visual sangat berpengaruh terhadap

proses pembelajaran. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan

memperkuat daya ingat, serta menumbuhkan minat peserta didik. Di

samping itu, media visual juga dapat menjelaskan hubungan antara isi

materi pembelajaran dengan dunia nyata. Agar efektif, media visual

sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan peserta didik

harus berinteraksi dengan visual tersebut.

2. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Visual

Ada beberapa prinsip umum dalam penggunaan media visual agar

efektif, yaitu sebagai berikut:

58

a. Usahakan visual sesederhana mungkin. Gambar yang terlalu rinci

dapat menimbulkan perhatian yang tidak diinginkan dari peserta didik,

sehingga apa yang harus diperhatikannya jadi terabai.

b. Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang ada teks)

sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

c. Gunakan kerangka konseptual atau peta konsep untuk menggambarkan

ikhtisar keseluruhan materi.

d. Ulangi sajian visual dan libatkan peserta didik untuk meningkatkan

daya ingat. Untuk visual yang komplek, peserta didik perlu diminta

untuk mengamatinya secara seksama, kemudian diminta untuk

mengungkapkan sesuatu mengenai visual tersebut.

e. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep yang

terdapat dalam materi pembelajaran.

f. Hindari visual yang tak berimbang.

g. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual.

h. Visual yang diproyeksikan harus dapat dan mudah dibaca.

i. Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan

mudah dibedakan dari unsur-unsur latar belakang, sehingga

mempermudah pengolahan informasi.

j. Caption (keterangan gambar) harus disiapkan agar informas-informasi

yang sulit dilukiskan secara visual dapat dipahami dengan baik.

k. Warna harus digunakan secara realistik.

59

l. Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan

perhatian dan membedakan komponen-komponen.

DAFTAR PUSTAKA

Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

60

Handout 8

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS AUDIO DAN VISUAL

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis

audio.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep media pembelajaran berbasis audio-

visual.

3. Mahasiswa dapat menjelaskan penggunaan media pembelajaran berbasis

audio visual.

B. Uraian Materi

1. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Audio

Media pembelajaran berbasis audio adalah media pembelajaran

yang digunakan untuk menyalurkan pesan lewat indera pendengaran.

Jenis media ini yang paling banyak digunakan adalah media rekaman

audio dan media radio.

Media rekaman audio merupakan media yang menggunakan

rekaman suara manusia, musik dan suara lainnya yang digunakan

sebagai media pembelajaran. Pesan dan isi pelajaran dapat direkam

pada tape atau pada media digital sehingga hasil rekaman dapat

diputar kembali pada saat diinginkan.

61

Media jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya antara lain:

a. Peralatannya lebih terjangkau dan mudah diperoleh,

b. Rekaman dapat digandakan,

c. Pengoperasian relatif mudah.

Adapun kekurangan media audio ini adalah sebagai berikut:

a. Jika redio tape tidak punya penuntun rekaman akan sulit mencari

lokasi informasi yang dibutuhkan.

b. Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam

menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang

direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda dengannya.

Seterusnya, media radio adalah media pembelajaran yang dengan

cara mengirimkan informasi atau materi pembelajaran melalui pemancar

radio kepada pesawat radio. Penggunaan media radio memiliki kelebihan

antara lain:

a. Harganya relatif murah,

b. Bisa dibawa kemana-mana.

Sedangkan kelemahannya adalah:

a. Sifat komunikasinya hanya satu arah,

b. Siaran bersifat sentralistik sehingga tidak dapat dikontrol,

c. Sulit menyesuaikan siaran radio dengan jadwal pembelajaran.

62

2. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Audio-Visual

Media pembelajaran berbasis audio-visual adalah media

penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan

penglihatan. Media jenis ini memiliki tingkat efektivitas yang relatif tinggi

dibandingkan media audio atau media visual.

3. Media Adiuo-Visual

Media audio-visual adalah media penyampaian materi

pembelajaran berupa film, video, dan televisi. Film diartikan sebagai karya

cipta yang merupakan media komunikasi massa pandang dengar yang

dibuat berdasarkan azas sinematografi. Sedangkan video adalah

seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar

sekaligus suara dalam waktu bersaman. Pada dasarnya video adalah

mengubah ide atau gagasan menjadi tayangan gambar dan suara.

Antara film dan video memiliki persamaan dan perbedaan.

Persamaannya adalah sama-sama tergolong pada media yang

menggunakan unsur pandang dan dengar. Perbedaannya adalah film

memiliki alur cerita sedangkan video tidak.

Media film dan video memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya adalah:

a. Dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari peserta didik.

b. Dapat disaksikan secara berulang-ulang.

63

c. Dapat menyajikan peristiwa-peristiwa berbahaya yang jika dilihat

secara langsung.

d. Dapat mempercepat dan memperlambat proses suatu peristiwa.

Kekurangan media film dan video ini antara lain adalah:

a. Membutuhkan biaya yang relatif mahal,

b. Sulit mencari film yang sesuai atau cocok dengan materi

pembelajaran.

Selain film dan video, medio audio-visual lainnya adalah televisi.

Televisi merupakan media telekomunikasi yang berfungsi sebagai

penerima siaran gambar bergerak dan suara. Media televisi ini memiliki

kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain adalah:

a. Dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual seperti gambar

diam, film, objek dan sebagainya.

b. Bisa menyediakan contoh-contoh yang baik bagi peserta didik.

c. Dapat membawa dunia nyata ke dalam rumah dan ke kelas.

d. Dapat menyajikan program untuk peserta didik dengan usia dan

tingkatan pendidikan yang berbeda.

e. Dapat menghemat waktu guru dan peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran.

Adapun kelemahan yang dimiliki media televisi adalah sebagai

berikut:

a. Hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.

64

b. Siaran televisi berlangsung terus sehingga tidak ada kesempatan bagi

peserta didik untuk memahami pesan yang sudah terlewati.

c. Guru tidak memiliki kesempatan untuk merivisi siaran.

d. Pada umumnya pesawat televisi relatif kecil sehingga sulit untuk

dilihat secara rinci oleh seluruh peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

65

Handout 9

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep media pembelajaran berbasis

komputer.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep media power point.

3. Mahasiswa dapat menjelaskan penggunaan media internet.

B. Uraian Materi

1. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer

Komputer adalah salah satu mesin elektronik yang dapat menerima

arahan atau data digital, memprosesnya, menyimpan dan mengeluarkan

hasil dari data yang diproses. Ada beberapa kelebihan bila menggunakan

komputer, yaitu sebagai berikut:

a. Dapat mengakomodasi tingkat kemampuan belajar semua peserta

didik.

b. Dapat berinteraksi dengan peserta didik secara perorangan.

c. Dapat dikendalikan.

Sedangkan kelemahannya adalah:

a. Harga perangkat komputer relatif mahal,

66

b. Membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam

mengoperasikannya.

c. Program yang ada belum sepenuhnya mengakomodasi kepentingan

peserta didik.

d. Hanya efektif bila masing-masing peserta didik memiliki komputer.

2. Media Power Point

Power point merupakan salah satu media penyampai pesan melalui

sebuah presentasi point teks atau gambar yang menarik. Pengembangan

media power point harus sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan

media pembelajaran. Oleh karena itu ada beberapa prinsip yang harus

diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

a. Dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan instruksional.

b. Media power point sebagai alat bantu mengajar, bukan merupakan

media pembelajaran yang akan dipelajari secara mandiri oleh sasaran.

Oleh karena itu, materi yang disajikan hanya garis besarnya saja.

c. Materi yang disajikan harus benar substansinya dan menarik

penyajiannya.

Terkait dengan daya tarik ini, maka ada beberapa hal yang

sebaiknya dilakukan, yaitu sebagai berikut:

a. Pilih jenis huruf (font) yang tingkat keterbacaannya tinggi, misal Arial,

Tahoma atau Verdana. Gunakan ukuran huruf (font size) 17-20, sub

judul 28, dan judul 30.

67

b. Gunakan variasi warna, gambar, foto, animasi, atau video untuk

memperjelas dan memperindah tampilan.

c. Area tampilan maksimal berukuran 16 x 20 cm.

d. Usahakan dalam satu slide/frame tidak memuat lebih dari 18 baris

teks.

e. Usahakan hanya satu topik atau sub topik pembahasan untuk setiap

satu frame.

f. Beri judul pada setiap frame atau tampilan.

g. Atur komposisi warna, tata letak, keharmonisan, dan kekontrasan.

h. Penggunaan warna jangan terlalu mencolok dan rumit.

3. Media Berbasis Internet

a. E-Mail

E-mail merupakan singkatan dari electronic mail, yaitu surat yang

pengirimannya menggunakan secara elektronik berupa jaringan

internet. Melalui e-mail seseorang dapat mengirim naskah teks,

gambar, atau file dalam waktu yang sangat singkat. Ciri-ciri e-learning

adalah:

1) Pembelajaran tidak tergantung pada guru,

2) Banyaknya sumber materi dan kemudahan akses,

3) Peran guru hanya sebagai mediator atau pembimbing,

4) Proses belajar tidak terkendala jarak, ruang, dan waktu.

68

Ada beberapa manfaat penting dari penggunaan e-mail ini, yaitu

sebagai berikut:

1) Efektif untuk surat-menyurat, termasuk pemberian tugas kuliah,

pengumuman kegiatan pembelajaran, dan sebagainya.

2) Efisien untuk mengirim lembar dokumen dalam jumlah besar.

3) Dapat dijadikan sebagai ajang diskusi.

4) Dapat menampung surat dan pesan dalam jumlah besar.

b. Blog

Blog atau weblog adalah teks dokumen, gambar, objek media dan

data yang tersusun secara hirarkhis dan menurut kronologi tertentu

yang dapat dilihat melalui browserinternet. Ada juga yang mengartikan

blog sebagai suatu publikasi secara periodik dan tetap mengenai

pemikiran seseorang.

Dalam memanfaatkan blog sebagai metode pembelajaran, menurut

M Arief Furqon dan Maya retno Ayuada tiga metode yang bisa

diupayakan, yaitu:

1) Blog guru sebagai pusat pembelajaran. Guru dapat menuliskan

materi pembelajaran, tugas, maupun bahan diskusi diblognya.

Kemudian peserta didik dapat berdiskusi dan belajar bersama di

blog guru tersebut.

2) Blog guru dan peserta didik saling berinteraksi. Baik guru maupun

peserta didik sama-sama memiliki blog sebagai sarana

mengerjakan tugas-tugas dari gurunya.

69

3) Komunitas blogger pembelajar. Blog ini merupakan gabungan dari

beberapa guru, peserta didik atau sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

70

Handout 10

MENGEVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan rasionalitas evaluasi media pembelajaran.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk evaluasi media pembelajaran.

B. Uraian Materi

1. Rasionalitas Mengevaluasi Media Pembelajaran

Evaluasi pada dasarnya adalah proses yang sistematis dan

berkesinambungan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis

data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan serta

penyempurnaan/perbaikan program.

Setiap media sebaiknya harus dievaluasi terlebih dahulu sebelum

dipakai. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang

telah dibuat dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Oleh

karena itu, media yang telah dirancang dan diproduksi perlu terlebih

dahulu diujicobakan dan dievaluasi.

Ada dua macam bentuk evaluasi media pembelajaran, yaitu evaluasi

formatif, dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah proses

mengumpulkan data tentang efektivitas dan efisiensi media pembelajaran.

Sedangkan evaluasi sumatif adalah kegiatan pengumpulan data dengan

71

tujuan untuk menentukan apakah media pembelajaran yang dibuat patut

untuk digunakan ataukah tidak. Dalam uraian ini difokuskan hanya pada

evaluasi formatif saja.

Ada tiga tahap evaluasi formatif, yaitu evaluasi satu lawan satu,

evaluasi kelompok kecil, dan evaluasi lapangan. Evaluasi satu lawan satu

adalah evaluasi yang dilakukan dengan meminta dua orang peserta didik

secara individual untuk menerima sajian media yang telah dibuat. Kedua

peserta didik tersebut hendaknya memiliki tingkat kemampuan yang

berbeda. Prosedurnya adalah sebagai berikut:

a. Menjelaskan tujuan meminta kesediaan peserta didik,

b. Minta kesediaan peserta agar rileks dan bebas mengemukakan

pendapatnya tentang media tersebut,

c. Berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana tingkat

pengetahuan peserta didik mengenai materi pembelajaran yang di-

media-kan tersebut.

d. Catat lamanya waktu yang digunkan dalam menyajikan media,

serta reaksi-reaksi peserta didik terhadap media tersebut,

e. Berikan tes akhir untuk mengukur keberhasilan media tersebut,

f. Analisis informasi yang telah terkumpul.

Evaluasi berikutnya adalah evaluasi kelompok kecil. Pada tahap

ini, media diujicobakan kepada 10-20 orang peserta didik sebagai sampel.

Peserta didik harus mewakili tingkat kemampuan belajar dan jenis

kelamin. Prosedur yang harus ditempuh adalah:

72

a. Menjelaskan tujuan kegiatan kepada peserta didik,

b. Melakukan tes awal,

c. Menyajikan media untuk dipelajari oleh peserta didik,

d. Catat waktu yang dibutuhkan dan semua umpan balik selama media

disajikan,

e. Lakukan tes akhir,

f. Membagi kuesioner untuk diisi oleh peserta didik guna meminta

respon dan informasi-informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan

kegiatan,

g. Analisis data yang terkeumpul.

Tahap evaluasi formatif terakhir adalah evaluasi lapangan.

Usahakan memperolehyang situasi mirip dengan situasi yang sebenarnya.

Setelah melewati dua tahap evaluasi di atas tentu media sudah mendekati

kesempurnaan, namun hal itu harus dibuktikan lagi agar media itu betul-

betul sesuai dengan yang diinginkan.

Cara melakukan evaluasi tahap ini adalah dengan meminta 30

peserta didik yang terdidir dari berbagai karakteristik (kelas, jenis kelamin,

latar belakang, tingkat kemampuan, usia, dan sebagainya), sesuai dengan

karakteristik populasi sasaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

73

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.