han .a satn kata, revol si! -...

2
Pikiran Rakyat o Senin 23 18 19 OPeb o Selasa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat 0 Sabtu .------------~~~~--------- 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 20 21 22 23 24 25 26 27 28 O'-M-a-r-O Apr -0 M-;J 0 Ju;;--.-:;-;;' 0- Ag-;-- O=-s-e-p--;:O:::--O-kt--=-----::::--~~' Dr. H. Adjat Daradjat Kartawidjaja, M.Si. Han .... ---~--' si! .a Satn Kata, Revol lain misalnya Hong Kong dan Korea. Akan sangat berbeda. Hal ini karena di satu wilayah dilakukan uji kompetensi yang ketat misalnya mengenai bahasa darr kemampuan kerja. Sementara itu, di wilayah lainnya longgar, memanipu- lasi data, bahkan ada yang dikirim se- cara liar. Akhirnya ya itu tadi, mereka yang semula ingin mencari peluang ker- ja di luar negeri malah mendapat derita. Mengenai peluang kerja, sudah se- demikian susahkah peluang untuk be- kerja di dalam negeri? Bicara masalah tenaga kerja di dalam negeri, kita akan dihadapkan pada tiga masalah besar yakni kualitas, kuantitas, dan distribusi teritorial. Masalah kuali- tas, beberapa waktu lalu saya ngobrol dengan orang Korea pemilik garmen be- sar di Bandung. Dia mengeluhkan bah- wa kualitas kerja di kita rendah. Dia membandingkan di perusahaannya di Korea, seorang pekerja dapat membuat 10 jas dalam satu hari, sedangkan di .pabriknya di Bandung kalau dihitung rata-rata hanya satujas sehari. Mengenai kuantitas, semua sudah mafhum, tenaga kerja atau angkatan kerja di kita lebih besar jumlahnya dari- pada kesempatan kerjanya itu sendiri. Itu yang membuat kemudian timbul pengangguran. Mengenai distribusi teritorial, kita se- mua tahu bahwa penyebaran kesern- patan kerja di Indonesia itu tidak mera- ta. Jangan jauh-jauh, mari kita lihat di Bandung dan sekitarnya, di situ banyak peluang kerja. Namun, bila kita bergeser sedikit saja ke Sumedang, Majalengka atau ke wilayah timur seperti Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis, kesempatan kerja itu sangat tidak berimbang. Ini yang menyebabkan orang berduyun- duyun ke kota besar dengan segala per- Kliping Humas (lnpad 2011 M ASAlAR ketenagakerjaan di Indonesia memang selalu menjadi berita menarik untuk dimunculkan. Berbagai fenomena mun- cuI ke permukaan, mulai dari masalah pengangguran, upah tenaga kerja yang minim, demonstrasi para pekerja, hing- ga masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang menjadi korban kekerasan bahkan harus kehilangan nyawa. Semua masalah tersebut di antaranya bermuara pada kualitas sumber daya manusia (SDM) itu sendiri ditambah pengaruh- pengaruh luar lainnya yang ikut menja- di pelengkap. Untuk mengetahui permasalahan me- ngenai ketenagakerjaan di Indonesia saat ini dan bagaimana upaya penang- gulangannya, wartawan "PR" Dedy Suhaeri mewawancarai Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi Dr. H.A. Daradjat Kartawidjaja, M.Si. Seba- gai gambaran, Badan Nasional Serti- fikasi Profesi (BNSP) dibentuk ber- dasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 atas perintah Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Berikut petikan wawancaranya. Selamat pagi Pak Adjat. Akhir-akhir ini marak diberitakan di media massa TKl khususnya di Timur Tengah yang mendapat perlakuan tidak layak dari majikannya, bagaimana tanggapan Bapak? Selamat pagi juga. Terns terang saya sangat prihatin dengan keadaan itu. Na- mun, kondisi ini, saya pikir salah satu penyebabnya adalah kelemahan sumber daya manusia TKI kita di sana dan kua- litas perekrutan para TKI tersebut. Coba Anda bandingkan dengan SDM TKI de- ngan kualifikasi sama misalnya penata rumah tangga yang dikirim ke wila ah ~

Upload: trankhue

Post on 13-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pikiran Rakyato Senin2 3

18 19

OPeb

o Selasa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat 0 Sabtu.------------~~~~---------4 5 6 7 8 9 10 11 12 1320 21 22 23 24 25 26 27 28

O'-M-a-r-O Apr-0M-;J 0 Ju;;--.-:;-;;' 0-Ag-;-- O=-s-e-p--;:O:::--O-kt--=-----::::--~~'

Dr. H. Adjat Daradjat Kartawidjaja, M.Si.

Han•....---~--'si!.a Satn Kata, Revol

lain misalnya Hong Kong dan Korea.Akan sangat berbeda. Hal ini karena disatu wilayah dilakukan uji kompetensiyang ketat misalnya mengenai bahasadarr kemampuan kerja. Sementara itu,di wilayah lainnya longgar, memanipu-lasi data, bahkan ada yang dikirim se-cara liar. Akhirnya ya itu tadi, merekayang semula ingin mencari peluang ker-ja di luar negeri malah mendapat derita.

Mengenai peluang kerja, sudah se-demikian susahkah peluang untuk be-kerja di dalam negeri?Bicara masalah tenaga kerja di dalam

negeri, kita akan dihadapkan pada tigamasalah besar yakni kualitas, kuantitas,dan distribusi teritorial. Masalah kuali-tas, beberapa waktu lalu saya ngobroldengan orang Korea pemilik garmen be-sar di Bandung. Dia mengeluhkan bah-wa kualitas kerja di kita rendah. Diamembandingkan di perusahaannya diKorea, seorang pekerja dapat membuat10 jas dalam satu hari, sedangkan di.pabriknya di Bandung kalau dihitungrata-rata hanya satujas sehari.Mengenai kuantitas, semua sudah

mafhum, tenaga kerja atau angkatankerja di kita lebih besar jumlahnya dari-pada kesempatan kerjanya itu sendiri.Itu yang membuat kemudian timbulpengangguran.Mengenai distribusi teritorial, kita se-

mua tahu bahwa penyebaran kesern-patan kerja di Indonesia itu tidak mera-ta. Jangan jauh-jauh, mari kita lihat diBandung dan sekitarnya, di situ banyakpeluang kerja. Namun, bila kita bergesersedikit saja ke Sumedang, Majalengkaatau ke wilayah timur seperti Garut,Tasikmalaya, dan Ciamis, kesempatankerja itu sangat tidak berimbang. Iniyang menyebabkan orang berduyun-duyun ke kota besar dengan segala per-

Kliping Humas (lnpad 2011

MASAlAR ketenagakerjaan diIndonesia memang selalumenjadi berita menarik untuk

dimunculkan. Berbagai fenomena mun-cuI ke permukaan, mulai dari masalahpengangguran, upah tenaga kerja yangminim, demonstrasi para pekerja, hing-ga masalah Tenaga Kerja Indonesia(TKI) yang menjadi korban kekerasanbahkan harus kehilangan nyawa. Semuamasalah tersebut di antaranya bermuarapada kualitas sumber daya manusia(SDM) itu sendiri ditambah pengaruh-pengaruh luar lainnya yang ikut menja-di pelengkap.Untuk mengetahui permasalahan me-

ngenai ketenagakerjaan di Indonesiasaat ini dan bagaimana upaya penang-gulangannya, wartawan "PR" DedySuhaeri mewawancarai Ketua BadanNasional Sertifikasi Profesi Dr. H.A.Daradjat Kartawidjaja, M.Si. Seba-gai gambaran, Badan Nasional Serti-fikasi Profesi (BNSP) dibentuk ber-dasarkan Peraturan Pemerintah Nomor23 Tahun 2004 atas perintah Undang-Undang Nomor 13Tahun 2003 tentangBadan Nasional Sertifikasi Profesi.Berikut petikan wawancaranya.

Selamat pagi Pak Adjat. Akhir-akhirini marak diberitakan di media massaTKl khususnya di Timur Tengah yangmendapat perlakuan tidak layak darimajikannya, bagaimana tanggapanBapak?Selamat pagi juga. Terns terang saya

sangat prihatin dengan keadaan itu. Na-mun, kondisi ini, saya pikir salah satupenyebabnya adalah kelemahan sumberdaya manusia TKI kita di sana dan kua-litas perekrutan para TKI tersebut. CobaAnda bandingkan dengan SDM TKI de-ngan kualifikasi sama misalnya penatarumah tangga yang dikirim ke wila ah ~

H. ADJAT Daradjat Kartawidjaja. *

masalahannya. Nah, kami dari BadanNasional Sertifikasi Profesi berupayamengatasi masalah soal kualitas tenagakerja tersebut.

Mengapa hams kualitas dulu?Begini, beberapa waktu lalu saya baru

pulang dari sebuah konferensi Organi-sasi Perdagangan Dunia (WfO). Ma-salah keterbukaan arus perdagangantermasuk tenaga kerja sudah tidak bisadielakkan lagi. Belum lagi Kawasan Per-dagangan Bebas ASEAN (ASEAN FreeTrade Area/AFrA) zorgyang juga tidakbisa kita hindari. Seluruh negaraASEAN seperti Malaysia, Singapura,dan Filipina sudah siap menyerbu In-donesia. Bagi mereka, Indonesia adalahpasar yang potensial karena luasnya danbanyaknya penduduk. Nah, kalau kitatidak segera meningkatkan kualitasSDM, kita akanjadi penonton di negarasendiri.

Jadi, apa yang hams dilakukan?Hanya satu kata. Revolusi!

Maksudnya?Ha ha ha, jangan takut, ini bukan

revolusi fisik, tetapi revolusi pemikiran,revolusi paradigma yang harus dila-kukan oleh seluruh pemangku kepen-tingan. Selama ini pemikiran kita ter-lena oleh paradigma kekayaan sumberdaya alam. Negara kita.serbakaya, sub-ur makmur loh jinawi sehingga kurangmemperhatikan masalah sumber dayamanusia. Akibatnya, kita lihat sendirisaat ini ada irani, kita mengirim orangke luar negeri sebagai pembantu. Seba-liknya malah negara-negara luar ber-datangan mengeruk kekayaan alam In-donesia. Kalau kita mau bercermin, ja-ngan jauh-jauh, kita lihat tetangga kitaSingapura. Sumber daya alam apa yangmereka punya? Bandingkan dengan ki-ta, tentu sangat jauh. Namun, merekabisa menjadi negara maju di ASEAN.Kuncinya adalah kualitas SDM.

Apa yang bisa dilakukan BNSP un-tuk meningkatkan kualitas SDM?Begini, revolusi ketenagakerjaan itu

harus dilakukan semua pemangku ke-pentingan bidang ketenagakeIjaan. Se-mua harus mengubah pola pikirnya. Pe-rusahaan yang semula memiliki para-digma bahwa pekerja adalah faktor pro-duksi yang habis pakai dan menjadi un-sur biaya, harus berubah denganpemikiran bahwa pekerja adalah modalatau investasi.Dengan demikian,. perusahaan tidak

akan pelit untuk memberikan anggaranpeningkatan kualitas SDM. Pun de-mikian pekerja, bila selama ini berpikir-an bahwa sudah bekerja ya sudah teng-gelam dalam rutinitas dan kemampuanyang itu-itu saja, harusberubah untuk selalumeningkatkan kualitasatau kompetensi pro-fesinya, harus benar-benar profesional.Sementara itu pe-merintah, ya ha-rus menyediakansarana untuk pe-ningkatan kuali-tas tersebut, salahsatunya yakni de-ngan dibentuk-nya BNSP ini.

Jadi, tugasBNSP itu sepertiapa?Berdasarkan

aturan perun-dangan, BNSP itumerupakanbadan indepen-den yang ber-tanggung jawabkepada presidendan memiliki ke-wenangan seba-gai otoritas serti-fikasi personel.Tugasnya me-laksanakan ser-tifikasi kompe-tensi profesi ba-gi tenaga kerja.Dalam pelaksa-naannya dila-

kukan oleh apa yang dinamakan LSP(Lembaga Sertifikasi Profesi). Nah,dalam BNSP ini terdiri atas perwakilangabungan orang pemerintahan danpelaku sektor ekonomi dan berbagaiperwakilan profesi yang merupakanutusan dari para user tenaga kerja.Kami membuat standar mengenai

bagaimana kompetensi satu profesi itu.Karena bagaimanapun kompetensi itutidak hanya melulu sebuah sertifikat,tetapi yang utama adalah adanya pe-ngakuan dari user atau pengguna sitenaga kerja itu sendiri. Untuk menge-tahui apa dan bagaimana BN P bisamengunjungi situs kamihttp://www.bnsp.go.id. ***

Nama : Dr. HA Daradjat Kartawidjaja, M.Si.Tempat/Tanggal 'Lath'r : Bandung; 8 Januarl 195'3 .. . •.•A.;ama.' .-- • : Islam' • .".

Pekerjaanj Jabatan ': i<eiua Badan NasionaiSertitlkasi' Prates!. __, .•• ,' (~t:I~~)... , .., ••• __,.. o. ••• __ ••••••

AI~!J!8t K~ntor ••••• , . :. J!n. J~nd. ~}. ,I-!<l~~o~<?Jakarta .~~s~t ••Istrl : Hj. K.etty Sukaesih, S',E. •Anak·Anak : 1. Dyah Rahadlyanti Citra Anggara, S.S.,

M.Si.2. Hadariat Kuncara Zakty, S.H., M.H.,

M.M.•• 3: .0~.Gi~~~jar:.~?~i: .. " ..••.. , ..

'RI';ayat Periciiillkan' ,'il'Adinin;~tras; i";;blik' FISii;lJni~e;s'itas "Kat'Olik'par~hy~~g~~"'"5-2 Administrasi Publik Pascasarjana Uniga~~,Adminstrasi ~ub~k Pas~asa~~ma ~npa..d, .

RI~~yat PekerJ~~, .. ...o. .. . ••.........1. Kepala Bidang Pengawasan Ketenagake~aan Kanwil Depnaker

Jawa Barat, 1998-20002. Kepala Kantor Depnaker Kota Bandung, 2000-20013. Kepala Dinas Tenaga Ke~a Kota Bandung, 2001·20034. Direktur Pengawasan Norma Ketenagakerjaan Ditjen Binwasnaker

Depnakertrans RI, 2003-20055. Sekretaris Ditjen Binwasnaker Depnakertrans RI, 2005-20076. Kepala Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Depnakertrans

RI, 2007 s.d, 20087. Sekretaris Badan Nasional Sertifikasi Protesi (BNSP), 2008 s.d,

20118. Ketua Badan Nasional Sertifikasl Protesi (BNSP) perlooe 201:Ji.

2016 •