hambatan logistik nasional

15
LOGISTIK NASIONAL Direktorat Sarana Distribusi dan Logistik Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI

Upload: others

Post on 28-Jan-2022

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LOGISTIK NASIONAL

Direktorat Sarana Distribusi dan Logistik

Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri

Kementerian Perdagangan RI

2 Sumber: World Bank

Grafik 1. Ranking Negara-Negara ASEAN pada Logistics Performance

Index

Menurut survei LPI (2 tahunan) World Bank padatahun 2014 (awal RPJMN 2015-2019), posisi Indonesiaterkait biaya logistik berada pada peringkat ke-57 dari155 negara.

Tahun 2016 posisi Indonesia mengalami penurunankinerja, yaitu turun ke peringkat ke-63. Di tahun 2018kinerja logistik Indonesia meningkat ke peringkat ke-46. Namun, posisi tersebut masih di bawah Thailand#32, Malaysia #41, dan Vietnam #39.

Country 2014 2016 2018

Singapore 5 5 7

Malaysia 25 32 41

Thailand 35 45 32

Indonesia 57 63 46

Vietnam 48 64 39

Philippines 53 71 60

Cambodia 83 73 98

PERFORMA LOGISTIK INDONESIA

3

HAMBATAN LOGISTIK NASIONALKONEKTIVITAS MARITIM INDONESIA

• Konektivitas antarwilayah belum terbangun dengan baik sehingga, perpindahan barang antarpulau

memakan waktu lama dan biaya besar, Terdapat banyak pelabuhan, bandara, stasiun, pergudangan

namun belum dikelola secara terintegrasi, efektif dan efisien

• Infrastruktur logistik yang masih minim. Menurut World Development Indicator, kualitas infrastruktur

pelabuhan Indonesia masih relatif rendah bila dibandingkan negara tetangga.

BIAYA PENGIRIMAN

Biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman barang antarpulau cukup tinggi.

TEKNOLOGI INFORMASI dan KOMUNIKASI Era Digital (Revolusi Industri 4.0 : Internet of Things, Big Data,

Artificial Inteleigen (AI))

• Keterbatasan jangkauan jaringan pelayanan Telekomunikasi (jaringan internet).

• Data dan informasi terkait pengiriman barang masih belum terintegrasi dengan baik sehingga belum dapat

terbentuk database lalu lintas barang yang komprehensif.

SDM BIDANG LOGISTIK

Terbatasnya jumlah SDM Indonesia yang memiliki keterampilan bidang logistik.

4

Tiga mandat Presiden kepada Kementerian Perdagangan :

1 Menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok

dan barang penting serta meningkatkan daya beli

masyarakat

2 Membantu pelaku usaha kecil menengah (UKM)

menembus pasar ekspor

3 Meningkatkan ekspor melalui perjanjian kerjasama

perdagangan internasional

5

PERAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN SESUAI ARAHAN SISLOGNAS

(PERPRES NO 26/2012) DALAM MENDUKUNG SISTEM LOGISTIK YANG

EFISIEN

✓ Penetapan Perpres 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan

Barang Penting sebagaimana telah diubah dengan Perpres 59 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Perpres

No. 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting

✓ Pembangunan PDR dan PDP

✓ Pembangunan Pasar Rakyat baik prasarana, sarana maupun manajemennya

✓ Penataan pelaku sistem rantai pasok komoditas barang kebutuhan pokok dan barang penting (Distributor,

grosir, agen, pengecer)

1 Membangun sistem logistik nasional komoditas pokok dan strategis

2Meningkatkan perdagangan antarpulau, menurunkan disparitas harga barang

kebutuhan pokok dan penting (antar waktu dan antar daerah)

✓ Permendag 92 Tahun 2020 tentang Perdagangan Antarpulau

✓ Program Gerai Maritim dalam mendukung Tol Laut

3 Menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan professional di bidang logistik

✓ Terselenggaranya Diklat manajemen perpasaran untuk pengelola pasar rakyat

✓ Terselenggaranya Pelatihan teknis kebijakan perdagangan luar negeri bagi Pelaku dan Penyedia Jasa

Logistik

6

PERDAGANGAN ANTARPULAU

UU No 7 Tahun 2014 PASAL 23Pemerintah mengatur kegiatan antarpulau untuk integrasi pasar dalam negeri

Permendag 29 Tahun 2017 tentang Perdagangan Antarpulau

Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional

Permendag 92 Tahun 2020 tentang Perdagangan Antarpulau

Tugas Menteri Perdagangan:

a. Mengintegrasikan sistem pengajuanperizinan ekspor dan impor diKementerian Perdagangan dengansistem ekosistem logistik nasionalmelalui Indonesia National SingleWindow (INSW); dan

b. mengintegrasikan proses bisnispelaporan perdagangan antarpulaudengan proses bisnis keberangkatandan kedatangan sarana pengangkutdalam sistem ekosistem logistiknasional melalui Indonesia NationalSingle Window (INSW).

7

Tujuan

1. Memperkecil kesenjangan harga antardaerah

2. Menjaga keseimbangan antardaerah yang surplus

dan daerah yang minus – ketersediaan barang

3. Mengamankan distribusi barang yang dibatasi

perdagangannya – pengaturan Tata Niaga

4. Mengembangkan pemasaran produk unggulan

setiap daerah – muatan balik

5. Menyediakan sarana dan prasarana Perdagangan

Antarpulau

6. Mencegah masuk dan beredarnya barang

selundupan di dalam negeri

7. Mencegah penyelundupan barang ke luar negeri

8. Meniadakan hambatan Perdagangan Antarpulau

Manfaat

• Meningkatkan kinerja sistem

logistik nasional, memperbaiki

iklim investasi, dan

meningkatkan daya saing

perekonomian nasional

• Tersedianya Data dan sistem

informasi logistik yang

terintegrasi dan real time

8

Ketentuan Dalam Permendag 92 Tahun 2020

Daftar Muatan (Manifes Domestik) Antarpulau adalah dokumen yang berisi datadan/atau informasi terkait Perdagangan Antarpulau

Daftar Muatan (Manifes Domestik) mencakup : 1) Semua barang dapat diperdagangkanantarpulau, 2) Barang produksi dalam negeri, 3) Barang asal impor, 4) Barang tujuanekspor

Setiap barang yang diperdagangkan antarpulau wajib dilengkapi dengan DaftarMuatan (Manifes Domestik) Antarpulau

1(7)

3

4(1)

9

Ketentuan Dalam Permendag 92 Tahun 2020

Daftar Muatan Antarpulau paling sedikit memuat data dan/atau informasi: 1) Pemilik muatan(Cargo Owner); 2) Barang yang diperdagangkan; 3) Pengangkutan barang yangdiperdagangkan;4) Penerima muatan

Kewajiban melengkapi Daftar Muatan Antarpulau dilaksanakan oleh Pemilik Muatan(Cargo Owner) Antarpulau secara elektronik melalui Sitem Indonesia National Single Window(SINSW)

Sanksi administratif terhadap pelanggaran kewajiban: 1)peringatan tertulis; atau 2)rekomendasi pencabutan Nomor Induk Berusaha (NIB)

4(2)

4(3)

16

10

Proses Bisnis Penyampaian Daftar Muatan(Manifes Domestik) Antarpulau

Pemilik Muatan (Cargo Owner) Antarpulau mengisi Daftar Muatan Antarpulau melalui Sistem Indonesia National Single Window (SINSW) yang terintegrasi dengan Sistem

Informasi Perizinan Terpadu (SIPT)

SIPT menerbitkan nomor laporan atas penyampaian Daftar Muatan Antarpulau

Shipping instruction digunakan untuk keperluan bongkar muat barang kapal di pelabuhan

Nomor laporan penyampaian Daftar Muatan Antarpulau digunakan sebagai referensi

penerbitan shipping instruction olehPerusahaan Jasa Pengurusan Trasnportasi

(PJPT)

11

Gambaran Penyampaian Daftar Muatan(Manifes Domestik) Antarpulau

CARGO OWNER

FORWARDER/ JPT

SL/Pengangkut

DaftarMuatan

No. referensi untukShipping Instruction (SI)

Proses Sebelum Keberangkatan Kapal Proses muat barang ke kapal

SI

12

Gerai Maritim adalah kegiatan untuk mendistribusikan barang khususnya BarangKebutuhan Pokok dan Barang Penting ke daerah terpencil, terluar, tertinggal dan perbatasan, dengan tujuan menurunkan atau mengurangi disparitas harga.

Kegiatan ini sejalan dengan Program Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untukangkutan barang (Tol Laut, Angkutan Barang Perintis dan Jembatan Udara) yang dituangkan dalam Perpres No. 70 Tahun 2017

TOL LAUT

“Program Pemerintah yang melibatkan beberapa K/L (Kemenhub, Kemendag dengan Pemda & Operator Kapal) untuk mewujudkan Konektivitas laut secara efektif melalui kapal yang berlayar secara rutin dan terjadwal dari Barat sampai ke Timur Indonesia” dengan tujuan meningkatkan kelancaran distribusi dan mengurangi disparitas harga di Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, Dan Perbatasan.

JEMBATAN UDARA

“Pelaksanaan angkutan udara kargo dari bandar udara ke bandar udara lainnya dan/atau dari bandar udara ke bandar udara di daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan.”

Menghubungkan angkutan barang di laut(Tol Laut) dengan angkutan barang di udara (Jembatan Udara) melalui simpultransportasi darat, guna menjaminketersediaan barang dan menurunkandisparitas harga barang kebutuhan pokokdan barang penting

ANGKUTAN BARANG

PERINTIS

LOGISTIK INTERMODA

Mengurangi biaya distribusi barang,

sehingga mengurangi disparitas

harga, terutama di daerah terpencil,

tertinggal, terluar dan perbatasan

(3TP).

Meningkatkan perdagangan antar

pulau, sehingga dapat memacu

pertumbuhan ekonomi dan

menciptakan keseimbangan antara

daerah surplus dan minus.

Meningkatkan kesejahteraan petani

dan nelayan di daerah 3TP melalui

pemanfaatan Tol Laut, Angkutan

Barang Perintis dan Jembatan Udara

yang lebih optimal

Memperluas jaringan distribusi

produk unggulan daerah setempat

sebagai muatan balik.

TUJUANGERAI MARITIM

JENIS BARANG YANG DAPAT DIANGKUT MELALUI TOL LAUT, JEMBATAN UDARA, DAN SUBSIDI ANGKUTAN DARAT (1)

13

1. BERAS,

2. KEDELAI BAHAN

BAKU TAHU/TEMPE;

3. CABE,

4. BAWANG MERAH,

5. GULA,

6. MINYAK GORENG,

7. TEPUNG TERIGU,

8. DAGING SAPI,

9. DAGING AYAM RAS,

10. TELUR AYAM RAS,

11. IKAN SEGAR

(BANDENG,

KEMBUNG, TONGKOL

/ TUNA / CAKALANG)

1. BENIH,

2. PUPUK;

3. LPG 3 KG,

4. TRIPLEK,

5. SEMEN,

6. BESI BAJA

KONSTRUKSI,

7. BAJA RINGAN,

BARANG KEBUTUHAN POKOK BARANG PENTING

Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting sesuai denganPeraturan Presiden No. 59 Tahun 2020

JENIS BARANG YANG DAPAT DIANGKUT MELALUI TOL LAUT, JEMBATAN UDARA, DAN SUBSIDI ANGKUTAN DARAT (2)

14

Barang Lainnya sesuai denganPeraturan Menteri Perdagangan No. 53 Tahun 2020

MUATAN BERANGKAT DI DARAT DAN LAUT MUATAN BERANGKAT DI UDARA

Muatan Balik yang diangkut menggunakan angkutan Barang di darat, laut, dan udara berupa produk unggulan daerah setempat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

TERIMA KASIH

Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri

Kementerian Perdagangan - Republik Indonesia

@Kemendag

www.kemendag.go.id

KementerianPerdaganganJl. MI. Ridwan Rais No.5

Jakarta 10110 - INDONESIA

Telp. : (62-21) 384 1961 / 384 1962