sistem logistik ikan nasional (slin)

38
Sistem Logistik Ikan Nasional Togar M. Simatupang Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung 24 Maret 2016 Materi dipersiapkan untuk diskusi pengembangan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Upload: togar-simatupang

Post on 21-Apr-2017

2.284 views

Category:

Food


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Sistem Logistik Ikan Nasional

Togar M. Simatupang Sekolah Bisnis dan Manajemen

Institut Teknologi Bandung 24 Maret 2016

Materi dipersiapkan untuk diskusi pengembangan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Page 2: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Kilasan

• Pengantar

• Sistem Logistik Ikan Nasional

• Analisis Sistem

• Analisis Kesenjangan

• Rekomendasi

2

Page 3: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Pengantar

• Pengembangan sektor kelautan dan perikanan mencakup rantai aliran ikan mulai dari sumber sampai kepada tangan pembeli.

• Pengembangan sektor kelautan dan perikanan berlandaskan pada prinsip keberlanjutan dan kesejahteraan bersama.

• Sistem Logistik Ikan Nasional menjawab kebutuhan akan sistem pendukung aliran ikan dari sumber sampai daerah tujuan.

• Perlu suatu analisis sistem terhadap SLIN yang telah dicanangkan oleh Pemerintah.

• Paparan ini mencoba menghadirkan suatu analisis sistem terhadap SLIN dan menyampaikan beberapa rekomendasi.

3

Page 4: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Sistem Logistik Ikan Nasional

4

Page 5: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Pertimbangan

Perwujudan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan nasional perlu adanya jaminan ketersediaan, keterjangkauan, dan keberlanjutan untuk pemenuhan konsumsi ikan dan industri pengolahan ikan.

Pemenuhan konsumsi ikan dan industri pengolahan ikan perlu adanya jaminan terhadap pengadaan, penyimpanan, transportasi, dan distribusi ikan dan produk perikanan, serta bahan dan alat produksi melalui Sistem Logistik Ikan Nasional.

5

Page 6: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Susunan Permen KP No. 5/PERMEN-KP/2014 tentang Sistem Logistik Ikan Nasional

BAB I KETENTUAN

UMUM

BAB II KOMPONEN DAN

PENDEKATAN BAB III STRATEGI

BAB IV PELAKSANAAN

BAB V PENGELOLAAN

BAB VI PEMBINAAN

BAB VII PENGAWASAN

BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN

BAB IX KETENTUAN

PENUTUP

6

Page 7: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Pengertian

• Sistem Logistik Ikan Nasional, yang selanjutnya disingkat SLIN adalah sistem manajemen rantai pasokan ikan dan produk perikanan, bahan dan alat produksi, serta informasi mulai dari pengadaan, penyimpanan, sampai dengan distribusi, sebagai suatu kesatuan dari kebijakan untuk meningkatkan kapasitas dan stabilisasi sistem produksi perikanan hulu-hilir, pengendalian disparitas harga, serta untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.

7

Page 8: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Tujuan SLIN

Meningkatkan kapasitas dan stabilisasi sistem produksi dan pemasaran perikanan nasional.

Memperkuat dan memperluas konektivitas antara sentra produksi hulu, produksi hilir, dan pemasaran secara efisien.

Meningkatkan efisiensi manajemen rantai pasokan ikan, bahan dan alat produksi, serta informasi dari hulu sampai dengan hilir.

1. Peningkatan kapasitas dan stabilitasi

2. Perluasan kovektivitas 3. Peningkatan efisiensi

8

Page 9: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Komponen SLIN

Pengadaan Penyimpanan Transportasi Distribusi

9

Page 10: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Pendekatan SLIN

Komoditas unggulan

Wilayah/kawasan

Konektivitas

10

Page 11: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Strategi SLIN

Pengelolaan produksi dan pemasaran

Penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana

Pengembangan iptek, dan peningkatan kapasitas SDM

Pemanfaatan dan pengembangan TIK

Pengembangan jasa logistik

Pengembangan kelembagaan

11

Page 12: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Peran Kementerian

a. Strategi pengelolaan produksi dan pemasaran

b. Strategi penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana

c. Strategi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia

a. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi produksi, pemasaran dan logistik perikanan; dan

b. pelaksanaan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan di bidang produksi, pemasaran, dan logistik di bidang perikanan

d. Strategi pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf d dilaksanakan melalui:

a. penyediaan dan desiminasi informasi produksi dan pemasaran, berupa antara lain jumlah, jenis, harga, waktu ketersediaan dan permintaan, jasa pengangkutan ikan dan produk perikanan, bahan dan alat produksi secara waktu nyata; dan

b. pengembangan sistem informasi manajemen logistik ikan nasional yang terpadu dan handal.

e. Strategi pengembangan jasa logistik

f. Strategi pengembangan kelembagaan

a. pembentukan dan pengembangan kelembagaan pengelolaan SLIN di pusat produksi dan/atau pusat pengumpulan dan pusat distribusi;

b. percepatan pembentukan kelembagaan SLIN oleh pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota; dan

c. mendorong penguatan kelembagaan pelaku usaha jasa logistik perikanan swasta.

12

Page 13: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Peran Provinsi

a. Mengoordinasikan ketersediaan ikan di pusat produksi dan/atau pusat pengumpulan atau pusat distribusi;

b. Mengoordinasikan pasokan dan permintaan yang disesuaikan dengan karakteristik produksi hasil perikanan;

c. Memberikan insentif bagi pelaku usaha perikanan dan penyedia jasa logistik di bidang perikanan;

d. Melakukan pembinaan terhadap penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan;

e. Mempromosikan penggunaan teknologi produksi dan pemasaran yang lebih efisien dan efektif;

f. Mempercepat ketersediaan sarana dan prasarana produksi dan pemasaran;

g. Melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan logistik di bidang perikanan;

h. Mengembangkan sistem informasi manajemen logistik ikan nasional dengan kegiatan yang meliputi mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menyajikan, dan menyebarkan informasi produksi dan pemasaran, antara lain berupa jumlah, jenis, harga, waktu ketersediaan dan permintaan, jasa pengangkutan ikan dan produk perikanan, bahan dan alat produksi secara waktu nyata;

i. Membentuk kelembagaan SLIN; dan

j. Melakukan sosialisasi tentang SLIN.

13

Page 14: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Peran Kabupaten/Kota

a. Mendorong peningkatan produksi dan ketersediaan ikan untuk konsumsi dan usaha pengolahan;

b. Menyediakan sarana dan prasarana produksi dan pemasaran;

c. Melaksanakan penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan;

d. Mendorong peningkatan ketersediaan ikan di daerah penyangga pusat produksi dan/atau pusat pengumpulan;

e. Menyediakan dan mengembangkan sarana dan prasarana di bidang perikanan;

f. Melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan logistik di bidang perikanan;

g. Mengembangkan sistem informasi manajemen logistik ikan nasional dengan kegiatan yang meliputi mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menyajikan, dan menyebarkan informasi produksi dan pemasaran, antara lain berupa jumlah, jenis, harga, waktu ketersediaan dan permintaan, jasa pengangkutan ikan dan produk perikanan, bahan dan alat produksi secara waktu nyata;

h. Mengembangkan jaringan layanan penyedia jasa logistik di bidang perikanan;

i. Memberikan insentif bagi pelaku usaha dan penyedia jasa logistik di bidang perikanan;

j. Membentuk kelembagaan SLIN; dan

k. Melakukan sosialisasi tentang SLIN.

14

Page 15: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Peran Pelaku Usaha

a. Penyediaan dan penggunaan teknologi produksi dan pemasaran yang lebih efisien dan efektif;

b. Penyediaan ikan dan produk perikanan untuk kebutuhan konsumsi maupun industri pengolahan secara berkelanjutan

c. Penyediaan bahan dan alat produksi, serta bahan dan alat pemasaran secara berkelanjutan;

d. Penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan;

e. Pengoperasian sarana dan prasarana penyimpanan, transportasi, serta distribusi;

f. Penyelenggaraan jasa pengangkutan secara reguler dan efisien;

g. Stabilisasi harga ikan dan produk perikanan;

h. Stabilisasi harga alat dan bahan produksi di bidang perikanan.

15

Page 16: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Operasionalisasi pengelolaan SLIN

Pusat Produksi

Pusat Pengumpulan

Pusat Distribusi

Lokasi Pengelolaan SLIN:

Pengadaan Penyimpanan Distribusi Pemasaran

Fungsi Operator Utama:

Operator Pendukung:

Nelayan; Pembudidaya Ikan; Pedagang Pengumpul; dan Penyedia jasa logistik

Distributor; Pengolah Ikan; Perusahaan Pengolahan Ikan; Pemasar/Pengecer; Penyedia Jasa Logistik

16

Page 17: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Kelompok Kerja Pengeloaan SLIN

• Perumusan pedoman, pengoordinasian, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan SLIN pada tingkat pusat dilakukan oleh kelompok kerja yang dibentuk oleh Menteri.

• Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan SLIN di tingkat provinsi dilakukan oleh kelompok kerja yang dibentuk oleh gubernur.

• Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan SLIN di tingkat kabupaten/kota dilakukan oleh kelompok kerja yang dibentuk oleh bupati/wali kota.

• Gubernur dan bupati/wali kota melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan SLIN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Menteri secara berkala setiap akhir bulan Juni dan Desember.

17

Page 18: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Analisis Sistem

18

Page 19: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Kerangka Analisis Sistem In

pu

t • Kebijakan SLIN

• Dinamika Aktor Ta

ta K

elo

la

• Proses Interaksi

• Integrasi

Kel

uar

an

• Indikator

• Evaluasi

Sistem adalah himpunan para aktor yang saling berinteraksi berdasarkan tata kelola untuk merancang dan melaksanakan SLIN dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

19

Page 20: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Hirarki Rancangan SLIN

Strategi Utama

Pengelolaan Produksi dan Pemasaran

Pengembangan sarana dan prasarana

Pengembangan iptek dan SDM

Pemanfaatan dan pengembangan TIK

Pengembangan jasa logistik

Pengembangan kelembagaan

Pendekatan SLIN

Komoditas Unggulan Wilayah/Kawasan Konektivitas

Tujuan SLIN

Kapasitas dan Stabilisasi Sistem Produksi dan Pemasaran

Integrasi antara Sentra Produksi Hulu, Produksi Hilir, dan Pemasaran

Efisiensi Manajemen Rantai Pasokan Ikan, Bahan dan Alat Produksi, serta Informasi

Inisiatif Strategis: Jaminan ketersediaan, keterjangkauan, dan keberlanjutan

Pemenuhan Konsumsi Ikan Pemenuhan Industri Pengolahan Ikan

20

Page 21: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Konfigurasi SLIN

Keberhasilan SLIN tergantung pada komitmen pemangku kepentingan (terutama Pemerintah), tata kelola (governansi), dan kompetensi para aktor. Govenansi menjadi kunci dalam berfungsinya SLIN melalui fasilitasi para aktor dalam merancang dan menjalankan sistem rantai pasok ikan sehingga dapat menjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan keberlanjutan pangan ikan.

Status Sistem Logistik

Aktor dan Interaksi

Tujuan dan Kebijakan

Pengembangan Sumberdaya (invetasi dan

pelatihan)

Governansi

Pembiayaan

Jaminan ketersediaan,

keterjangkauan, dan keberlanjutan

Pemenuhan konsumsi ikan dan

industri pengolahan ikan

1. Peningkatan kapasitas dan stabilitasi

2. Perluasan konektivitas 3. Peningkatan efisiensi

Pembagian Keuntungan yang Berkeadilan

Pembelajaran dengan perbaikan terus menerus

Input Fungsi Hasil

SLIN dirancang untuk memenuhi maksudnya, tujuan para aktor, dan tujuan pangan nasional.

21

Page 22: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Tata Kelola SLIN

Pengadaan Penyimpanan Transportasi Distribusi

Komponen SLIN

Aktor SLIN

Strategi SLIN

Pengelolaan produksi dan pemasaran

Pengembangan sarana dan prasarana

Pengembangan iptek dan SDM

Pemanfaatan dan pengembangan TIK

Pengembangan jasa logistik

Pengembangan kelembagaan

Kementerian KP

Provinsi

Kabupaten/Kota

Pelaku

(pedoman, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi)

22

Page 23: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Isu-Isu SLIN

Ciri SLIN Isu-isu

Kesejahteraan aktor Kebanyakan nelayan bekerja sebagai buruh, belum banyak penyerapan tenaga kerja pada pengolahan, pengepakan, dan pengeceran

Pola rantai pasok Panjang dengan banyak pedagang antara

Ketersediaan ikan Tidak ada stok yang stabil, ikan mentah sering belum diawetkan, diolah, atau diberikan merek, serta kurang memperhatikan kandungan gizi

Kelembagaan Lemahnya modal sosial untuk bekerjasama dalam membangun sistem, partisipasi biasanya dari atas ke bawah, lemahnya akuntabilitas, belum jelas kewenangan kementerian dan pemerintah daerah

Gonjangan Cuaca atau musiman, harga jual, biaya saprodi dan pakan, dan hambatan perdagangan

Lingkungan hidup Kerusakan ekosistem, penangkapan berlebih, berkurangnya keanekaragaman biota

Keamanan ikan Belum adanya penjaminan keamanan 23

Page 24: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Intervensi berupa program

• Program adalah tindakan melakukan perbaikan tergantung pada kebutuhan atau target yang memerlukan perubahan.

• Perhatian pada isu-isu kerentanan ketidakstabilan ketersediaan dan harga

• Benturan kepentingan dan pandangan terjadi antar aktor tentang manfaat, tanggung jawab, keadilan, aturan perdagangan, dan kekuasaan.

• Pertanyaan:

– Siapa yang memutuskan sasaran yang hendak dicapai? Apakah perlu persetujuan bersama? Mana yang diarahkan oleh Pemerintah dan mana yang datang dari inisiatif akar rumput?

– Siapa yang perlu terlibat dan bertekad dalam mencapai tujuan SLIN?

– Bagaimana dengan isu governansi? • Kewenangan

• Tanggung jawab

• Transparansi

• Akuntabilitas

24

Page 25: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Status Rantai Pasok (1) • Pengembangan SLIN tergantung pada status rantai pasok yang menunjukkan sejauh mana para aktor bekerjasama dalam

menjalankan suatu sistem rantai pasok dalam mengantarkan ikan ke masyarakat maupun industri.

• Status rantai pasok diukur melalui: – Tingkat keterhubungan fungsi logistik: terpecah (fragmented) atau terkoneksi (connected)

– Tingkat kerjasama di antara para aktor: rendah atau tinggi

• Tingkat kerjasama antar aktor dan keterhubungan rantai pasok membentuk status tertentu yang dapat dijadikan dasar untuk melakukan intervensi program.

• Ada dua jenis intervensi:

– Program penguatan logistik (logistics improvement program) adalah intervensi dengan target yang jelas pada segmen tertentu sepanjang rantai pasok ikan untuk menghilangan hambatan atau sumbatan (debottlenecking). Program penguatan ini dilaksanakan oleh salah satu aktor atau pihak ketiga yang diarahkan dan diawasi oleh Pemerintah.

– Program keterpaduan logistics (logistics integration program) adalah intervensi yang menyeluruh mulai dari hulu ke hilir dalam memenuhi kebutuhan pasar. Program keterpaduan ini merupakan proses menghubungkan fungsi logistik di dalam dan antar aktor (organisasi) untuk memecahkan masalah bersama, membangun komitmen membentuk visi bersama, dan menggunakan sumberdaya dan inovasi untuk mencapai tujuan SLIN.

• Gambar berikut ini adalah representasi program penguatan dan program keterpaduan.

Pengadaan Penyimpanan Distribusi Pemasaran

PENGUATAN

KETERPADUAN RANTAI PASOK TERPADU: Pencocokan Permintaan dan Pasokan

Program A? Program B? Program C? Program D?

FUNGSI

25

Page 26: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Status Rantai Pasok (2) Ti

ngk

at K

erja

sam

a A

nta

r A

kto

r

Tingkat Keterhubungan Fungsi Logistik

Tinggi

Rendah

Terpecah Terkoneksi

Program Penguatan

Program Penguatan dan Keterpaduan

Program Penguatan dan Keterpaduan

Program Keterpaduan

26

Page 27: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Perubahan melalui program

• Membutuhkan persiapan dan tahapan transisi yang terkait dengan jendela kesempatan

• Persiapan memerlukan: pengetahuan, jejaring, dan kepemimoinan • Menjalankan transisi memerlukan keluwesan dan interaksi antar

tim • Tidak bisa mengandaikan bahwa program selalu mencapai

sasarannya – Misalnya produktivitas meningkat tetapi dengan berkurangnya

sumberdaya kelautan dan perikanan – Ketersediaan ikan meningkat membuat harga turun

• Program dapat bersifat atas bawah (unggulan) atau akar rumput (andalan): – Target dengan jumlah x program unggulan pada tahun 2017 – Target dengan jumlah y program andalan pada tahun 2017

27

Page 28: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Hirarki Program

Tingkat Kewenangan

Kementerian

Provinsi

Implementasi Lokal

Kabupaten atau Kota

SLIN

Produksi dan Pemasaran Sarana dan

Prasarana Iptek dan SDM

Pemanfaatan TIK

Jasa Logistik

Pengembangan Kelembagaan

Agen Pemerintah, Industri, LSM, Komunitas

Umpan Balik Penyelarasan

Prioritas nasional, pengarahan, solialisasi, pedoman, pemantauan dan evaluasi

Partisipasi, proposal, pelaporan, dan data

28

Page 29: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Program Unggulan: Prakarsa pemerintah

• Rantai pasok terpadu dari hulu ke hilir – Signifikan meningkatkan ketersediaan ikan

– Pembangunan berbasis kawasan

• Akses pasar dan jaminan penyerapan pasar

• Pengurangan ketidakpastian harga

• Pemahaman yang jelas tentang manfaat dan ongkos inovasi

• Kemitraan swasta dan pemerintah untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi SLIN

29

Page 30: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Program Unggulan

30

Page 31: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Program Andalan: Kesempatan Berpartisipasi Dari Akar Rumput

• Prioritas pada kedaulatan ikan • Mekanisme bekerjasama dengan kerelaan bukan paksaan

– Proposal program dan analisis kelayakan • Potensi manfaat • Kebutuhan biaya dan pilihan pengembalian biaya (cost recovery) dan insentif

lainnya • Alih teknologi • Pengembangan kapasitas

– Rembug dan konsultasi – Rencana tindak – Kontrak kinerja – Implementasi, pemantauan, dan evaluasi

• Proposal program melibatkan pokja, tim pakar, dan pemerintah.

31

Page 32: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Analisis Kesenjangan

32

Page 33: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Sasaran Pokok RPJM 2015-2019

Sasaran Pokok/Indikator Garis dasar 2014 Sasaran 2019

EKONOMI MAKRO

• Pertumbuhan ekonomi 5,5% 6-8%

• Penurunan kemiskinan 11,25% Maret 2014 5-6%

KETAHANAN PANGAN

• Produksi ikan (di luar rumput laut)

12,4 juta ton 18,7 juta ton

PEMBANGUNAN KELAUTAN

• Peningkatan kesejahteraan masyarakat di pulau-pulau kecil terluar

5 pulau 31 pulau

• Peningkatan dan pengembangan jumlah kapal perintis

15 unit 75 unit

• Luas kawasan konservasi laut

15,7 juta ha 20 juta ha

33

Page 34: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Sistem Logistik Ikan Sistem Ikan

Internasional (subsidi, standar, harga)

Sistem Ikan Nasional

(harga, standar, pasokan)

Sistem Ikan Provinsi (permintaan, pasokan)

Sistem Ikan Kabupaten/Kota (permintaan, pasokan)

Sistem Ikan Komunitas

(permintaan, pasar)

Sasaran produksi ikan nasional 2019 = 18,7 juta ton?

34

Page 35: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Rekomendasi

35

Page 36: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Manajemen Rantai Pasok Ikan

Pengadaan Penyimpanan Distribusi Pemasaran

Konservasi Keanekaragaman

Lisensi Penangkapan Bertanggungjawab Peraturan

Perdagangan

Standar Produk Ikan Laut Pelabelan Eko

Rantai Dingin Simpan dan Angkut

Kemampulacakan

36

Page 37: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Sasaran dan Portofolio Program

SASARAN

Stabilitasi Pasokan dan

Harga

Pemenuhan Kapasitas

Angkut

Kelancaran, Akurasi, dan

Efisiensi

2. Perluasan konektivitas antara sentra produksi dan pemasaran

TUJUAN

1. Peningkatan kapasitas dan stabilitasi pasokan dan harga

3. Peningkatan efisiensi manajemen rantai pasok ikan

PROGRAM Penguatan (improvement program)

PROGRAM Keterpaduan (integration program)

Kecepatan, daya saing,

dan efisiensi

• Pengembangan pasar dan informasi pasar

• Penambahan kapal • Penambahan pelabuhan • Gudang berpendingin

• Transportasi terpadu antar moda

• Sistem penciptaan nilai antara produsen dan pasar

• Kemitraan Swasta dan Pemerintah untuk pembiayaan infrastruktur

• Rantai dingin terpadu • Sistem Stok nasional • Sistem informasi pasar dan

produksi

• Penambahan rute perintis • Penambahan pelabuhan kargo • Modernisasi dan revitalisasi

pelabuhan dan terminal • Penambahan jalan darat

• Sertifikasi • Lisensi bertanggungjawab • Konservasi keanekaragaman • Permodalan Usaha

• Kemampulacakan • Kewirausahaan Rantai Pasok • Perbaikan sistem logistik ikan

segar

37

Page 38: Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)

Terima Kasih

38