halaman 1

1
Edisi 30/Th XIII/ 17 - 1 Maret 2015 Email: [email protected] Harga Eceran : Rp 5.500,- (Luar Jabotabek Ditambah Ongkos Kirim) Pilkada Serentak 8 Kabupaten/Kota di Jabar >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 PT Alpindo Mitra Baja dan Koperasi Bina Usaha Digeledah >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 Kepala Biro Kesra Provinsi Banten Tantang Aparat Hukum BANTEN, (WN) – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Organisasi Kepemudaan (OKP) Generasi Muda dan Mahasiswa Merah Putih (Gemma-MP) Banten akan melaporkan kasus dugaan korupsi dana hibah tahun anggaran 2013 ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten. Kegiatan hibah pada tahun 2013 diduga sarat dengan praktik penyelewengan dengan modus lembaga penerima fiktif dan pemo- tongan dana hibah oleh oknum pejabat di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. Polanya hampir sama seperti kasus korupsi dana hibah pada tahun anggaran 2011-2012 yang saat ini sedang ditangani Kejati Banten. Lembaga penerima hibah secara administratif lengkap namun ketika dicek di lapangan, FIKTIF, lembaga tersebut tidak ada atau fiktif. Selain itu ada penerima dana hibah yang dananya dipotong oleh oknum pejabat di Pemprov Banten sehingga dana yang diterima tidak utuh. Kami menduga ada oknum pejabat di Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Banten yang terlibat dalam konspirasi penyelewengan dana hibah tersebut,” tegas Ketua DPW Gemma-MP Banten, Erwin Teguh Iman Santoso, kepada Harian Warta >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 JK Minta KPK “Relakan” Samad Diproses Hukum MENURUT JK, pemerintah tidak akan mengintervensi proses hukum kasus dugaan pidana pemalsuan doku- men yang menjerat Samad di kepolisian untuk dihentikan. Wapres juga menilai Samad telah melanggar kode etik KPK karena diduga mempunyai afiliasi dan kedekatan dengan partai politik. “Karena proses (hukum) Abraham kan bukan hanya satu, ada masalah etika juga. Biar kita ikuti saja proses, menghormati proses hukum,” tegas JK. Sementara itu, Kepala Bagian Pene- rangan Umum Mabes Polri, Kombes Rikwanto mengingatkan Abraham Samad untuk tidak mangkir dari panggilan penyidik Polda Sulselbar. “Bila setelah pemanggilan ketiga tidak hadir pula maka akan dipanggil paksa,” tegas Rikwanto kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (17/2). Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulselbar) telah menjerat Abraham Samad dengan pasal 264 ayat 1 terkait tindak pidana administarasi kependudukan dengan ancaman paling lama 8 tahun penjara. Penyidik telah melayangkan surat panggilan untuk pemeriksaan Abraham sebagai tersangka kasus pemalsuan dokumen. Pemeriksaan perdana ketua KPK nonaktif itu dijadwalkan Jumat (20/2) nanti. Abraham Samad diancaman 8 tahun kurungan sebagai tersangka pemalsu dokumen kependudukan milik Feriyani Lim oleh Polda Sul- selbar, pada 9 Februari dan diumum- kan Senin pagi (17/2/2015) di Markas Polda Sulselbar, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar. Penetapan tersangka Abraham Samad berdasarkan keterangan saksi- saki termasuk Feriyani Lim, Saksi ahli dan juga barang bukti. Polda juga telah memeriksa 23 orang sebagai saksi atas dugaan pemalsuan doku- men atasnama Feriyani Lim. “Berdasarkan pemeriksaan barang bukti maka Abraham diduga keras mengurus dokumen kependudukan yang diduga terdapat pemalsuan di dalamanya dan digunakan mengurus paspor atas nama Feriyani Lim di Kantor Imigrasi Kelas 1 Makassar,” >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 Kasus Labora Sitorus Direkayasa, Awas Pertumpahan Darah di Papua >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 BANDUNG, (WN) ––Jumlah daerah yang akan menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak–di tanah air– pada 2015 bertambah menjadi 272. Terjadi penambahan dari sebelumnya, yakni 204, karena sebagian daerah yang kepala daerahnya berakhir masa jabatannya pada Januari hingga Juni 2016 juga diikutkan pada pilkada serentak gelombang pertama ini. Sementara untuk pemilihan kepala daerah di Provinsi Jawa Barat diikuti oleh 8 Kabupaten/kota, sesuai Perpu Nomor 1 Tahun 2014. Adapun di Jabar daerah yang menggelar Pilkada serentak yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Indramayu, BANDUNG, (WN) - Tim penyidik dari Subdit III Tindak Pidana Korupsi Polda Jawa Barat terus mengembangkan pengusutan kasus dugaan manipulasi kredit pinjaman Bank Jabar Banten cabang Sukabumi senilai Rp 38,7 miliar. Untuk melengkapi berkas penyidikan, dua lembaga penerima bantuan pinjaman digeledah pada, Selasa (17/2/2015). Kedua lembaga yang digeledah itu yakni Koperasi Bina Usaha Sukabumi di Jalan Raya Karang Tengah Cibadak Kabupaten Sukabumi dan PT Alpindo Mitra Baja di Mobil Siluman di SPBU Mewarnai Maraknya Penimbunan BBM MINUT, (WN) – An- trian panjang kendaraan untuk men- dapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) ber- subsidi jenis solar dan premium di setiap SPBU di Sulawesi Utara itu disebabkan oleh banyaknya “mobil siluman” melakukan pengisian minyak berulang-ulang (Penimbun Minyak). Modus yang dilakukan para penimbun BBM adalah dengan cara tangki bahan bakar ken- deraannya dimodifikasi supaya bisa mengisi minyak dengan jumlah yang banyak. “Kami merasa telah dirugikan oleh mereka para penimbun minyak, demikian penyampaian bebera- pa sopir kepada Harian Warta Nasional yang setiap harinya mereka antri gunan men- dapatkan BBM. Bebasnya mafia kelas teri tersebut terus berlanjut dengan modus melakukan pengisian berkali-kali meskipun pihak kepolisian sering melakukan razia bahkan beberapa kali petugas kepolisian melakukan tindakan tegas bagi mereka yang terbukti malakukan pe- nimbunan melaluli pengisian di SPBU. Namun rupanya tidak beraki- bat efek jera bagi mereka. Ter- bukti dari hasil investigasi gabungan wartawan Haria Warta Nasional bersama LSM LP-Tipikor RI Sulut, ditemukan adanya mobil jenis Levina dan mobil panter yang sering kali keluar masuk di SPBU mela- kukan pengisian hingga tiga kali untuk selanjutnya BBM tersebut ditimbun dan dijual dengan harga non subsidi dibeberapa wilayah seperti likupang Manado dan Minahasa Utara. Adapun modus penimbunan yang dilakukan adalah dengan melakukan pengisian dibe- berapa SPBU seperti Airma- didi, Kalawat dan SPBU >>BACA SELENGKAPNYA HAL Tujuh Puluh Anggota DPD Brigade Manguni Se-kota Bitung Dilantik >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 Janji Calon Kapolri Tuntaskan Kasus Abraham dan Bambang JAKARTA, (WN) - Dua orang pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yakni Abraham Samad dan Bambang Widjojanto telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri. Keduanya telah diberhentikan sementara oleh Presiden Joko Widodo. Calon Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti berjanji akan menyelesaikan perselisihan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri, termasuk sta- tus hukum yang menimpa Abraham dan Bambang, setelah dilantik menjadi Kepala Polri. Dirinya akan berkomunikasi dengan pimpinan KPK yang baru. “Kami akan bicarakan dengan pimpinan KPK yang baru, bagaimana penyelesaian yang baik, tidak melanggar hukum dan mungkin penyelesaian win-win solution. Kita duduk ber- sama, kita bicara agar bagaimana ini disele- saikan,” kata Badrodin Haiti, Rabu (18/2). Sebagai orang nomor satu di tubuh Polri, dirinya akan mengusahakan percepatan penyelesaikan perselisihan antara KPK dengan Polri. Kedua lembaga institusi penegak hukum itu, kata Badrodin Haiti, harus bersinergi dalam menjalankan tugas. Perselisihan antara KPK dengan Polri apabila >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 SORONG, (WN) – Per- tumpahan da- rah antara war- ga masyarakat dan aparat pe- negak hukum dikhawatirkan bakal pecah di tanah Cende- rawasi, tepat- nya di Distrik Sorong Barat, Kota Sorong, Papua Barat jika Polri tetap ngotot melakukan eksekusi terhadap Ajun Inspektur Satu (Iptu), Labora Sitorus. Sejak kasus ini bau rekayasa hukum, ratusan warga masyara- kat Sorong dan karyawan PT Rotua telah melakukan menga- mankan ketat terhadap Labora. Setiap hari maupun siang dan malam, warga terus berganti- gantian ronda malam di rumah orang yang dianggap dermawan itu. Tak tanggung-tanggung, warga suku tersebut dilengkapi dengan persenjataan tajam be- rupa panah, tombak dan lainnya. “Kasus Labora terlalu dipak- sakan, tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukannya. Kasus lebih banyak konspirasi dan rekayasa untuk kepenti- ngan tertentu dalam persaingan bisnis, “tegas Erlina Tambunan Kuasa Hukum Labora Sitorus kepada wartawan. Nama Labora tidak ada dalam perusahan itu, tapi Labora ditetapkan sebagai tersangka, sementara Direktur PT Rotua dan Perusahaan sama sekali tidak dijadikan tersangka, ini kan aneh, Labora dijerat pasal turut serta tapi pelaku utama tidak ada, itu yang membuat rakyat marah, tegas Erlina. Informasi Harian Warta BITUNG, (WN) – Ditinjau dari as- pek hukum dan ideologi, lahirnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Brigade Manguni yang me- rupakan suatu kebanggan tersendiri bagi masyarakat Sulawesi Utara. Brigade Manguni yang selalu ikut berperan aktif da- lam suatu kegiatan yang pada umum- nya membela ke- pentingan masya- rakat serta berpe- ran menjaga ke- utuhan kedaulatan NKRI. Refleksi dari sikap nasiona- lisme yang kian hari kian rapuh oleh berbagai isu di kalangan ma- syarakat luas. Bahkan, cende- rung menjadi sesuatu yang dianggap anti modernisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta Proses penegakan hukum yang stagnan dan tidak optimal, telah menjadikan pranata hukum hanya sebagai istrumen dalam rangka memenuhi standar kebutuhan ekonomi dan politik kekuasaan. Hal ini merupakan sebuah kepri- hatinan yang sangat serius untuk di sikapi, karena akan menjurus kepada penghancuran landasan ideologi negara, yang pada akhirnya berakibat runtuhnya bangunan negara itu sendiri. Pemberitaan di media cetak dan elektronik tentang tindakan pelangga- ran dan pelecehan terhadap hukum di kalangan pejabat negara dan pengusaha, telah menjadi tontonan dan pemberitaan yang semakin menarik bagi masyarakat. Bahkan terkesan murahan, padahal persoalan tersebut merupakan ancaman terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Melihat fenomena sosial masyarakat Indonesia yang semakin kehilangan identitas dan jati diri, maka perlu ada sebuah penyadaran kolektif dan JAKARTA, (WN) - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghimbau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghormati proses hukum yang menjerat Ketua KPK nonaktif Abraham Samad jika tidak ingin kehilangan martabatnya sebagai lembaga antirasuah. “Kalau KPK ingin dihormati, tentu saja harus menghormati proses hukum yang ada,” kata JK, sapaan akrabnya, saat ditemui di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (18/2).

Upload: harian-warta-nasional

Post on 20-Jul-2015

22 views

Category:

News & Politics


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Halaman 1

Edisi 30/Th XIII/ 17 - 1 Maret 2015 Email: [email protected] Harga Eceran : Rp 5.500,- (Luar Jabotabek Ditambah Ongkos Kirim)

Pilkada Serentak 8 Kabupaten/Kota di Jabar

>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11

PT Alpindo Mitra Baja danKoperasi Bina Usaha Digeledah

>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11

Kepala Biro KesraProvinsi BantenTantang Aparat Hukum

BANTEN, (WN) – Dewan Pimpinan Wilayah(DPW) Organisasi Kepemudaan (OKP)Generasi Muda dan Mahasiswa Merah Putih(Gemma-MP) Banten akan melaporkan kasusdugaan korupsi dana hibah tahun anggaran2013 ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten.

Kegiatan hibah pada tahun 2013 diduga saratdengan praktik penyelewengan denganmodus lembaga penerima fiktif dan pemo-tongan dana hibah oleh oknum pejabat diPemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.

Polanya hampir sama seperti kasuskorupsi dana hibah pada tahun anggaran2011-2012 yang saat ini sedang ditanganiKejati Banten. Lembaga penerima hibahsecara administratif lengkap namun ketikadicek di lapangan, FIKTIF, lembagatersebut tidak ada atau fiktif.

Selain itu ada penerima dana hibah yangdananya dipotong oleh oknum pejabat diPemprov Banten sehingga dana yang diterimatidak utuh. Kami menduga ada oknum pejabatdi Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Bantenyang terlibat dalam konspirasipenyelewengan dana hibah tersebut,” tegasKetua DPW Gemma-MP Banten, ErwinTeguh Iman Santoso, kepada Harian Warta

>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11

JK Minta KPK “Relakan”Samad Diproses Hukum

MENURUT JK, pemerintah tidakakan mengintervensi proses hukumkasus dugaan pidana pemalsuan doku-men yang menjerat Samad di kepolisianuntuk dihentikan. Wapres juga menilaiSamad telah melanggar kode etik KPKkarena diduga mempunyai afiliasi dankedekatan dengan partai politik.“Karena proses (hukum) Abraham kanbukan hanya satu, ada masalah etikajuga. Biar kita ikuti saja proses,menghormati proses hukum,” tegas JK.

Sementara itu, Kepala Bagian Pene-rangan Umum Mabes Polri, KombesRikwanto mengingatkan AbrahamSamad untuk tidak mangkir daripanggilan penyidik Polda Sulselbar. “Bila setelah pemanggilan ketiga tidakhadir pula maka akan dipanggil paksa,”

tegas Rikwanto kepada wartawan diMabes Polri, Jakarta, Rabu (17/2).

Kepolisian Daerah SulawesiSelatan (Polda Sulselbar) telahmenjerat Abraham Samad denganpasal 264 ayat 1 terkait tindak pidanaadministarasi kependudukan denganancaman paling lama 8 tahunpenjara. Penyidik telah melayangkansurat panggilan untuk pemeriksaanAbraham sebagai tersangka kasuspemalsuan dokumen. Pemeriksaanperdana ketua KPK nonaktif itudijadwalkan Jumat (20/2) nanti.

Abraham Samad diancaman 8tahun kurungan sebagai tersangkapemalsu dokumen kependudukanmilik Feriyani Lim oleh Polda Sul-selbar, pada 9 Februari dan diumum-

kan Senin pagi (17/2/2015) diMarkas Polda Sulselbar, JalanPerintis Kemerdekaan, Makassar.

Penetapan tersangka AbrahamSamad berdasarkan keterangan saksi-saki termasuk Feriyani Lim, Saksi ahlidan juga barang bukti. Polda jugatelah memeriksa 23 orang sebagaisaksi atas dugaan pemalsuan doku-men atasnama Feriyani Lim.

“Berdasarkan pemeriksaan barangbukti maka Abraham diduga kerasmengurus dokumen kependudukanyang diduga terdapat pemalsuan didalamanya dan digunakan menguruspaspor atas nama Feriyani Lim diKantor Imigrasi Kelas 1 Makassar,”

>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11

Kasus Labora Sitorus Direkayasa,Awas Pertumpahan Darah di Papua

>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11

BANDUNG, (WN) ––Jumlah daerahyang akan menggelar pemilihan kepaladaerah (pilkada) serentak–di tanah air–pada 2015 bertambah menjadi 272.Terjadi penambahan dari sebelumnya,yakni 204, karena sebagian daerah yangkepala daerahnya berakhir masajabatannya pada Januari hingga Juni 2016juga diikutkan pada pilkada serentakgelombang pertama ini.

Sementara untuk pemilihan kepaladaerah di Provinsi Jawa Barat diikuti oleh8 Kabupaten/kota, sesuai Perpu Nomor1 Tahun 2014. Adapun di Jabar daerahyang menggelar Pilkada serentak yakniKabupaten Bandung, KabupatenSukabumi, Kabupaten Indramayu,

BANDUNG, (WN) - Tim penyidik dariSubdit III Tindak Pidana Korupsi PoldaJawa Barat terus mengembangkanpengusutan kasus dugaan manipulasikredit pinjaman Bank Jabar Banten cabangSukabumi senilai Rp 38,7 miliar. Untukmelengkapi berkas penyidikan, dualembaga penerima bantuan pinjamandigeledah pada, Selasa (17/2/2015).

Kedua lembaga yang digeledah itu yakniKoperasi Bina Usaha Sukabumi di JalanRaya Karang Tengah Cibadak KabupatenSukabumi dan PT Alpindo Mitra Baja di

Mobil Siluman di SPBU MewarnaiMaraknya Penimbunan BBMM I N U T ,(WN) – An-trian panjangkendaraanuntuk men-d a p a t k a nBahan BakarM i n y a k(BBM) ber-subsidi jenis solar dan premiumdi setiap SPBU di SulawesiUtara itu disebabkan olehbanyaknya “mobil siluman”melakukan pengisian minyakberulang-ulang (PenimbunMinyak).

Modus yang dilakukan parapenimbun BBM adalah dengancara tangki bahan bakar ken-deraannya dimodifikasi supayabisa mengisi minyak denganjumlah yang banyak. “Kamimerasa telah dirugikan olehmereka para penimbun minyak,demikian penyampaian bebera-pa sopir kepada Harian WartaNasional yang setiap harinyamereka antri gunan men-dapatkan BBM.

Bebasnya mafia kelas teritersebut terus berlanjut denganmodus melakukan pengisianberkali-kali meskipun pihakkepolisian sering melakukanrazia bahkan beberapa kali

petugas kepolisian melakukantindakan tegas bagi merekayang terbukti malakukan pe-nimbunan melaluli pengisiandi SPBU.

Namun rupanya tidak beraki-bat efek jera bagi mereka. Ter-bukti dari hasil investigasigabungan wartawan HariaWarta Nasional bersama LSMLP-Tipikor RI Sulut, ditemukanadanya mobil jenis Levina danmobil panter yang sering kalikeluar masuk di SPBU mela-kukan pengisian hingga tiga kaliuntuk selanjutnya BBM tersebutditimbun dan dijual denganharga non subsidi dibeberapawilayah seperti likupangManado dan Minahasa Utara.

Adapun modus penimbunanyang dilakukan adalah denganmelakukan pengisian dibe-berapa SPBU seperti Airma-didi, Kalawat dan SPBU

>>BACA SELENGKAPNYA HAL

Tujuh Puluh Anggota DPD BrigadeManguni Se-kota Bitung Dilantik

>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11

Janji Calon KapolriTuntaskan KasusAbraham dan Bambang

JAKARTA, (WN) - Dua orang pimpinanKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yakniAbraham Samad dan Bambang Widjojanto telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri.Keduanya telah diberhentikan sementara olehPresiden Joko Widodo.

Calon Kepala Polri Komisaris JenderalBadrodin Haiti berjanji akan menyelesaikanperselisihan antara Komisi PemberantasanKorupsi (KPK) dengan Polri, termasuk sta-tus hukum yang menimpa Abraham danBambang, setelah dilantik menjadi KepalaPolri. Dirinya akan berkomunikasi denganpimpinan KPK yang baru.

“Kami akan bicarakan dengan pimpinanKPK yang baru, bagaimana penyelesaian yangbaik, tidak melanggar hukum dan mungkinpenyelesaian win-win solution. Kita duduk ber-sama, kita bicara agar bagaimana ini disele-saikan,” kata Badrodin Haiti, Rabu (18/2).

Sebagai orang nomor satu di tubuh Polri,dirinya akan mengusahakan percepatanpenyelesaikan perselisihan antara KPKdengan Polri. Kedua lembaga institusipenegak hukum itu, kata Badrodin Haiti,harus bersinergi dalam menjalankan tugas.

Perselisihan antara KPK dengan Polri apabila

>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11

S O R O N G ,(WN) – Per-tumpahan da-rah antara war-ga masyarakatdan aparat pe-negak hukumdikhawatirkanbakal pecah ditanah Cende-rawasi, tepat-nya di DistrikSorong Barat, Kota Sorong,Papua Barat jika Polri tetapngotot melakukan eksekusiterhadap Ajun Inspektur Satu(Iptu), Labora Sitorus.

Sejak kasus ini bau rekayasahukum, ratusan warga masyara-kat Sorong dan karyawan PTRotua telah melakukan menga-mankan ketat terhadap Labora.Setiap hari maupun siang danmalam, warga terus berganti-gantian ronda malam di rumahorang yang dianggap dermawanitu. Tak tanggung-tanggung,warga suku tersebut dilengkapidengan persenjataan tajam be-rupa panah, tombak dan lainnya.

“Kasus Labora terlalu dipak-sakan, tidak ada pelanggaran

hukum yang dilakukannya.Kasus lebih banyak konspirasidan rekayasa untuk kepenti-ngan tertentu dalam persainganbisnis, “tegas Erlina TambunanKuasa Hukum Labora Sitoruskepada wartawan.

Nama Labora tidak ada dalamperusahan itu, tapi Laboraditetapkan sebagai tersangka,sementara Direktur PT Rotuadan Perusahaan sama sekalitidak dijadikan tersangka, inikan aneh, Labora dijerat pasalturut serta tapi pelaku utamatidak ada, itu yang membuatrakyat marah, tegas Erlina.

Informasi Harian Warta

BITUNG, (WN) – Ditinjau dari as-pek hukum dan ideologi, lahirnyaLembaga Swadaya Masyarakat(LSM) Brigade Manguni yang me-rupakan suatu kebanggan tersendiribagi masyarakat Sulawesi Utara.

Brigade Manguni yang selalu ikut

berperan aktif da-lam suatu kegiatanyang pada umum-nya membela ke-pentingan masya-rakat serta berpe-ran menjaga ke-utuhan kedaulatanNKRI. Refleksidari sikap nasiona-lisme yang kianhari kian rapuholeh berbagai isudi kalangan ma-syarakat luas.

Bahkan, cende-rung menjadi sesuatu yang dianggapanti modernisasi dalam kehidupanberbangsa dan bernegara serta Prosespenegakan hukum yang stagnan dantidak optimal, telah menjadikan pranatahukum hanya sebagai istrumen dalamrangka memenuhi standar kebutuhan

ekonomi dan politik kekuasaan.Hal ini merupakan sebuah kepri-

hatinan yang sangat serius untuk disikapi, karena akan menjurus kepadapenghancuran landasan ideologinegara, yang pada akhirnya berakibatruntuhnya bangunan negara itu sendiri.

Pemberitaan di media cetak danelektronik tentang tindakan pelangga-ran dan pelecehan terhadap hukum dikalangan pejabat negara dan pengusaha,telah menjadi tontonan dan pemberitaanyang semakin menarik bagi masyarakat.Bahkan terkesan murahan, padahalpersoalan tersebut merupakan ancamanterhadap keutuhan Negara KesatuanRepublik Indonesia (NKRI).

Melihat fenomena sosial masyarakatIndonesia yang semakin kehilanganidentitas dan jati diri, maka perlu adasebuah penyadaran kolektif dan

JAKARTA, (WN) - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghimbau Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK) menghormati proses hukum yang menjerat

Ketua KPK nonaktif Abraham Samad jika tidak ingin kehilangan martabatnya

sebagai lembaga antirasuah. “Kalau KPK ingin dihormati, tentu saja harus

menghormati proses hukum yang ada,” kata JK, sapaan akrabnya, saat ditemui

di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (18/2).