hakikat profesi
TRANSCRIPT
Perubahan Berdampak terhadap Pendidikan (Michael J. Marquard, 1996)
1. Ekonomi sosial
2. Lingkungan kerja
3. Harapan konsumen dan pelanggan
4. Harapan pekerja
Perubahan Paradigma Abad ke-21
1. Belajar terminal ke belajar sepanjang hayat.2. Dari belajar yang berfokus penguasaan pengetahuan ke
belajar holistik.3. Dari ciri hubungan guru dan murid yang bersifat
konfrontatif ke citra hubungan kemitraan.4. Dari pengajaran yang menekan pengetahuan skolastik
ke fokus pendidikan nilai.5. Dari kampanye buta aksara ke kampenye melawan
buta teknologi, budaya dan komputer.6. Dari penampilan guru yang terisolasi ke penampilan
tim kerja.7. Dari konsentrasi eksklusif pada kompetisi ke orientasi
kerja sama. (Mekagiansar, 1996)
Tuntutan untuk siswa di Abad ke-21
1. Kreativitas
2. Penguasaan teknologi
3. Komunikasi efektif
4. Pemecahan masalah
5. Berpikir kritis
6. Kerjasama
Pekerjaan Guru di Abad ke-21
1. Menggunakan teknologi
2. Mempersiapkan siswa untuk pekerjaan yang belum ada
3. Memecahkan masalah yang belum muncul
Profesi
Pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, yang didapat melalui pendidikan dan latihan
tertentu, menuntut persyaratan khusus, memiliki tanggung jawab dan kode etik tertentu.
Tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus
untuk melakukan pekerjaan itu.
Profesi pasti pekerjaan, pekerjaan belum tentu profesi.
Profesional
Orang yang menyandang pekerjaan atau jabatan yang dikerjakan dengan keahlian khusus.
Juga berarti penampilan atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan profesionya.
Profesionalisme
Sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan profesionalnya.
Roh, penggerak.
Profesionalitas
Kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang dimiliki untuk melakukan tugas-tugasnya.
Tidak mau mengerjakan yang bukan bidangnya.
Profesionalisasi
Serangkaian proses mewujudkan dan meningkatkan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Life long and never ending.
Hakikat Profesi
Profesi
Profesional
Profesionalitas
Profesionalisme
Profesionalisasi
Pekerjaan/Jabatan
Orang/kinerja
Kualitas penampilan
Sikap mental/bentuk komitmen
Proses
Karakteristik Profesi
1. Berdasar pengetahuan teoritis unik, beda dengan lainnya2. Asosiasi profesi3. Pendidikan dan pelatihan khusus4. Uji kompetensi5. Lisensi6. Otonomi kerja7. Kode etik8. Mengatur diri (organisasi)9. Layanan publik10. Pengakuan masyarakat dan pemerintah11. Status dan imbalan tinggi
Syarat Profesi
1. Keahlian2. Komitmen3. Keterampilan4. Mementingkan layanan kemanusiaan5. Memerlukan waktu panjang mempelajari keahliannya6. Kualifikasi tertentu7. Kode etik8. Kegiatan intelektual tinggi9. Organisasi profesi10. Pekerjaan penuh waktu
Bidang Pekerjaan Kategori Profesi
(1) legal;
(2) health;
(3) entertainment;
(4) artistic;
(5) literacy;
(6) musical;
(7) social service, dan
(8) teaching (Bloom dan Balinsky dalam Cici Sutarsih)
Nasib Profesi Guru
Nasib profesi guru kurang baik, antara ada dan tidak ada. Beberapa penyebabnya:
a. Sulit sekali didefinisikan profesi mengajar dan bidang garapan yang khas, serta tingkat keahian yang dituntut.
b. Sejarah mengajar dan guru memang kabur.
c. Penambahan guru secara besar-besaran membuat sulit standar mutu guru dikontrol dan dijaga.
d. PGRI cenderung bergerak di ”pertengahan” antara pemerintah dan guru-guru.
e. Tuntutan masyarakat terus meningkat dan berubah membuat guru makin tertantang.
Pandangan tentang Guru
1. Sudut pandang administrasi dan manajemen:
a. pengadaan,
b. pengangkatan,
c. penempatan, dan
d. pembinaan guru.
2. Sudut pandang keprofesian:
Kesulitan dihadapi pada saat definisi dan kriteria tersebut dicocokan dengan kenyataan di lapangan.
Latar belakang pendidikan, pengalaman, komitmen, akses dan motivasi, agenda pemerintah, dan penampilan guru amat beragam.
3. Sudut pandang birokrasi
Guru sebagai bagian dari mesin birokrasi pendidikan di tingkat sekolah.
Guru dipandang sebagai kepanjangan tangan birokrasi, karena itu sikap dan tingkah lakunya mesti sepenuhnya tunduk pada ketentuan-ketentuan birokrasi.
4. Sudut pandang sistem pendidikan nasional: Guru sebagai sentral dari segala upaya pendidikan dan agen dalam pembaharuan pendidikan hingga ke tataran sekolah.
5. Sudut perspektif kemanusiaan
Guru hadir sebagai sosok yang serba muka dan penuh warna. Rentang dan ragam persoalan tentang guru sperti gaji yang minus, mutasi yang tinggi ke daerah terbuka, dan perilaku yang ditampilkannya sehari-hari pada akhirnya akan kembali pada akar kemanusiannya. Sebagai manusia, guru memiliki kebutuhan, pikiran, harapan, emosi, dan kehendak.
6. Sudut peran strategis guru
Guru memegang peranan strategis dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan.
Peran guru sulit digantikan oleh orang lain.
Peran guru dalam masyarakat Indonesia tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang amat cepat.
Syarat Profesi Guru
1. Sehat jasmani dan rohani
2. Kualifikasi
3. Kompetensi
4. Sertifikasi
5. Memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Kompetensi Guru
1. Kompetensi personal
2. Kompetensi Profesional
3. Kompetensi pedagogik
4. Kompetensi sosial
Guru sebagai Jabatan Profesi
Guru adalah pendidik profesional dengan tugasutama:
1. mendidik,
2. mengajar,
3. membimbing,
4. mengarahkan,
5. melatih,
6. menilai, dan
7. mengevaluasi peserta didik.
Beberapa Keterampilan Guru dalam Proses Belajar Mengajar
(1) keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
(2) keterampilan menjelaskan,
(3) keterampilan bertanya,
(4) keterampilan memberi penguatan,
(5) keterampilan menggunakan media pembelajaran,
(6) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,
(7) keterampilan mengelola kelas,
(8) keterampilan mengadakan variasi, dan
(9) keterampilan mengajar perorangan dan kelompok kecil.
Perbedaan antara Guru sebagai Profesi dan Guru sebagai Panggilan Jiwa
Guru sebagai profesia. Mengajar lebih cenderung menjadikan anak pandai
tentang ilmu pengetahuan saja.b. Hanya berusaha menghabiskan kurikulum atau silabus
yang telah ditetapkan tanpa mau tahu daya serap anak didik.
c. Lebih banyak memikirkan honor dibandingkan hasil belajar anak.
d. Biasanya memilih-milih anak didik. Kelas yang anak-anaknya ramai atau lambat dalam menerima materi akan dijauhi.
e. Tidak sabar, apalagi menghadapi anak didik yang lambat.f. Mengajar menjadi suatu beban.
Guru sebagai Panggilan Jiwaa. Selain mengajarkan ilmu pengetahuan juga
membangun dan membina jiwa dan watak anak didik.b. Berusaha menghabiskan kurikulum yang ada namun
tetap memperhatikan kemampuan daya serap anak didik.
c. Honor menjadi urusan kesekian yang terpenting ialah prestasi anak baik.
d. Menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siapa saja dan di mana saja. Tidak peduli dengan keadaan kelas dan anaknya karena sudah menjadi tugas guru untuk mengubah anak didik menjadi lebih baik.
e. Akan sabar mengajar anak didik sampai anak didik benar-benar bisa.
f. Mengajar menjadi suatu kesenangan bukan sebagai beban.
Tugas
Kaji kenyataan empiris kelemahan yang menjadi permasalahan utama guru di Indonesia dengan
menggunakan tolok ukur syarat dan karakteristik profesi!