hakikat manusia dan pengembangannya

6
BAB I HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA A. Sifat Hakikat Manusia 1. Pengertian Sifat Hakikat Manusia Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri- ciri karakteristik,yang secara prinsipil (jadi bukan hanya gradual) membedakan manusia dan hewan. Meskipun manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama jika dilihat dari segi biologisnya.contohnya seperti orang utan yang memiliki bentuk serta metabolisme yang sama dengan manusia. Upaya manusia mendapatkan keterangan bahwa hewan tidak identic dengan manusia telah ditemukan oleh Charles Darwin (dengan teori evolusinya) telah berjuang untuk menemukan bahwa manusia berasal dari primat atau kera,tetapi ternyata gagal. Jelasnya tidak ditemukan bukti-bukti yang menunjukan bahwa manusia muncul sebagai bentuk ubah dari primat atau kera melalui proses evolusi yang bersifat gradual. 2. Wujud Sifat Hakikat Manusia Wujud Sifat Hakikat Manusia yang dikemukakan oleh paham eksistensialisme,dengan maksud menjadi masukan dalam membenahi konsep pendidikan, yaitu: a.Kemampuan menyadari diri

Upload: damayanti-hilda

Post on 05-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hakikat Manusia Dan Pengembangannya

BAB I

HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA

A. Sifat Hakikat Manusia

1. Pengertian Sifat Hakikat Manusia

Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik,yang

secara prinsipil (jadi bukan hanya gradual) membedakan manusia dan hewan.

Meskipun manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama jika dilihat dari

segi biologisnya.contohnya seperti orang utan yang memiliki bentuk serta

metabolisme yang sama dengan manusia. Upaya manusia mendapatkan

keterangan bahwa hewan tidak identic dengan manusia telah ditemukan oleh

Charles Darwin (dengan teori evolusinya) telah berjuang untuk menemukan

bahwa manusia berasal dari primat atau kera,tetapi ternyata gagal. Jelasnya

tidak ditemukan bukti-bukti yang menunjukan bahwa manusia muncul sebagai

bentuk ubah dari primat atau kera melalui proses evolusi yang bersifat

gradual.

2. Wujud Sifat Hakikat Manusia

Wujud Sifat Hakikat Manusia yang dikemukakan oleh paham

eksistensialisme,dengan maksud menjadi masukan dalam membenahi konsep

pendidikan, yaitu:

a. Kemampuan menyadari diri

Berkat adanya kemampuan menyadari diri yang dimilki oleh manusia,

maka manusia menyadari bahwa dirinya memiliki ciri khas atau

karakteristik. Hal ini menyebabkan manusia dapat membedakan dirinya

dengan aku-akunya yang lain (ia, mereka) dan dengan non aku

(lingkungan fisik) di sekitarnya. Kemampuan membuat jarak dengan

lingkungannya berarah ganda, yaitu:

1) Berarah keluar, yakni manusia memandang dan menjadikan

lingkungan sebagai objek, selanjutnya manusia memanipulasi ke dalam

lingkungan untuk memenuhi kebutuhnnya.

Page 2: Hakikat Manusia Dan Pengembangannya

2) Berarah kedalam, yakni manusia memberi status kepada lingkungan

dalan hal ini (kamu, dia, mereka) sebagai subjek yang berhadapan

dengan aku sebagai objek, yang isinya adalah pengabdian,

pengorbanan, tenggang rasa, dan sebagainya.

b. Kemampuan bereksistensi

c. Pemilikan kata hati

d. Moral

e. Kemampuan untuk bertanggung jawab

f. Rasa kebebasan(kemerdekaan)

g. Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak

h. Kemampuan menghayati kebahagiaan

B. Dimensi-dimensi Hakikat Manusia serta Potensi, Keunikan, dan

Dinamikanya.

Ada 4 macam dimensi, yaitu:

1. Dimensi keindividualan

Individu diartikan sebagai pribadi. Dikatakan bahwa setiap

individu bersifat unik (tidak ada tara dan bandingannya). Setiap anak

manusia yang dilahirkan telah dikarunia potensi untuk menjadi berbeda

dengan yan lain. Secara kerohanian mungkin kapasitas intelegensiya sama,

tetpi kecenderungan dan perhatiannya terhadap sesuatu berbeda. Karena

adanya individualitas itu setiap orang memiliki kegendak,,perasaan, cita-

cita, kecenderungan, semangat, dan daya tahan yang berbeda.

Kecenderungan akan perbedaan ini sudah mulai bertumbuh sejak

seorang anak menolak ajakan ibunya pada masa kanak-kanakan.

Perkembangan lebih lanjut menunjukkan bahwa setiap orang memiliki

sikap dan pilihan sendiri yang dipertanggungjawabkan sendiri, tanpa

mengharapkan bantuan orang lain untuk mempertanggungjawabkannya.

2. Dimensi kesosialan

Setiap bayi yang lahir dikaruniai potensi sosialitas. Pernyataan tersebut

diartikan bahwa setiap anak dikaruniai benih kemungkinan utnuk bergaul.

Page 3: Hakikat Manusia Dan Pengembangannya

Artinya, setiap orang dapat saling berkomunikasi yang pada hakikatnya di

dalamnya terkandung unsur saling memberi dan menerima. Adanya

dimensi kesosialan pada diri manusia dapat lebih jelas pada dorongan

untuk bergaul. Dengan adanya dorongan untuk bergaul setiap orang ingin

bertemu dengan sesamanya.

3. Dimensi kesusilaan

Susila berasal dari kata su dan sila yang artina kepantasan yang

lebih tinggi. Pengertian susila berkembang sehingga memiliki perluasan

arti menjadi kebaikan yang lebih. Dalam bahasa ilmiah sering digunakan

dua macam istilah yang memiliki konotasi berbeda yaitu etiket (persoalan

kepantasan dan kesopanan) dan etika (persoalan kebaikan). Persoalan

kesusilaan selalu berhubungan erat dengan nilai-nilai. Pada hakikatnya

manusia memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan susila, serta

melaksanakannya sehingga dikatan manusia itu adalah makhluk susila.

4. Dimensi keberagamaan.

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk religius. Setelah ada

agama maka manusia mulai menganutnya. Beragama merupakan

kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga

memerlukan tempat bertopang. Dapat dikatakan agama menjadi sandaran

vertical manusia. Manusia dapat menghayati agama melalui proses

pendidikan agama.

C. Pengembangan Dimensi Hakikat Manusia

Ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu:

1. Pengembangan yang utuh

Tingkat keutuhan perkembangan dimensi hakikat manusia ditentukan

oleh dua factor, yaitu kualitas dimensi hakikat manusia itu sendiri secara

potensial dan kualitas pendidikan yang disediakan untuk memberikan

pelayanan atas perkembangannya. Pengembangan yang uth dapat dilihat dari

berbagai segi, yaitu:

a. Dari wujud dimensinya

b. Dari arah pengembangannya.

Page 4: Hakikat Manusia Dan Pengembangannya

Pengembangan dimensi hakikat manusia yang utuh diartikan sebagai

pembinaan terpadu terhadap dimensi hakikat manusia sehingga dapat tumbuh

dan berkembang secara selaras. Perkembangan dimaksud mencakup yang

bersifat horizontal (yang menciptakan kesimbangan) dan yang bersifat

vertical (yang menciptakan ketinggian martabat manusia). Dengan demikian

secara totalitas membentuk manusia yang utuh.

2. Pengembangan yang tidak utuh

Pengembangan yang tidak utuh terhadap dimensi hakikat manusia

akan terjadi di dalam pross pengembangan jika ada unsur dimensi hakikat

manusia yang terabaikan untuk ditangani, misalnya dimensi kesosialan

didominasi oleh pengembangan dimensi keindividual ataupun dominan

efektif didominasi oleh pengembangan domain kognitif. Pengembangan yang

tidak utuh berakibat terbentuknya kepribadian yang pincang dan tidak

mantap. Pengembangan semacam ini merupakan pengembangan yang

patologis.

D. Sosok Manusia Seutuhnya

Sosok manusia Indonesia seutuhnya telah dirumuskan di dalam

GBHN mengenai arah pembangunan jangka panjang. Dinyatakan bahwa

pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

indnesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia

seutuhnya