hakikat manusia
DESCRIPTION
1. Apa yang dimaksud manusiadan cinta?2. Apa yang dimaksud manusia dan keindahan?3. Mengapa manusia mempunyai sifat kegelisahan dan merasakan penderitaan?4. Apakah akibat jika keadilan tidak diterapkan pada kehidupan manusia?5. Apakah manusia harus mempertanggungjawabkan semua perbuatannya?6. Bagaimana akibatnya jika manusia tidak mempunyai pandangan hidup atau harapan?TRANSCRIPT
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
ABSTRAK
Sifat hakikat manusia dan segenap dimensinya hanya dimiliki oleh manusia
dan tidak terdapat pada hewan. Ciri-ciri yang khas tersebut membedakan secara
prinsipil dunia hewan dari dunia manusia. Adanya sifat hakikat tersebut memberikan
tempat kedudukan pada manusia sedemikian rupa sehingga derajatnya lebih tinggi
daripada hewan dan sekaligus menguasai hewan. Salah satu sifat haikat yang
istimewa adalah adanya kemampuan menghayati kebahagiaan pada manusia. Semua
sifat hakikat manusia dapat dan harus ditimbuhkembangkan melaui pendidikan.
Berkat pendidikan maka sifat hakikat manusia dapat ditumbuhkembangkan secara
selaras dan berimbang sehingga menjadi manusia yang utuh.
2.1 Manusia dan keindahan
Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian; yakni
1. keindahan dalam arti luas2. keindahan dalam arti estetis murni3. keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adap kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia
4
5
untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
2.1.1 Nilai estetik.
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti ketakbenarannya.
2.2 MANUSIA DAN CINTA
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih.”cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya”1. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama
6
atau sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.
2.3 MANUSIA KEGELISAHAN, DAN PENDERITAAN
2.3.1KEGELISAHAN
kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiran ataupun ketakutan.
ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu:
1. Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar.
2. Kecemasan neorotis timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebagainya.
3. Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam=macam emosi atnra lain: isri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas, takut gelisah dan putus asa.
7
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
2.3.2 PENDERITAAN
Pederitaan adalah menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan,
kekenyangan, kepanasan, dan lain-lain.
1. Penderitaan sebagai fenomena universal
Musibah yang berupa bencana alam, kecelakaan, penindasan,
perbudakan, kemiskinan, kelaparan, itu semua merupakan hal yang
dapat menyebabkan datangnya penderitaan manusia. Penderitaan tidak
mengenal ruang dan waktu, dapat terjadi di kehidupan masa lalu, kini,
dan masa yang akan datang.manusia pada zaman apapun jika merasa
kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan merasakan penderitaan itu.
2. Penderitaan sebagai anak penguasaan
Banyak bukti telah menunjukan bahwa penderitaan itu bisa terjadi,
karena juga oleh ulah sentuhan tangan-tangan manusia itu sendiri.
Manusia pada dasarnya adalah penyebab utama adanya penderitaan.
Penderitaan manusia yang satu tidak bisa dilepaskan dari ulah manusia
lainnya. Ini semua sulit terbantahkan, karena penderitaan itu pada
dasarnya merupakan anak penguasaan, jarang sebagai anak kebebasan.
Enderitaan manusia, sebagai buah dari praktek penguasaan, tidak lepas
pula dari pengamatan para sastrawan, atau bahkan pada seniman pada
umumnya. Dan, memang terhadap yang satu ini mereka ummnya lebih
mudah menangkap fenomena tersebut dan sekaligus lebih vokal dalam
menyuarakan dibandingkan kelompok profesi lainnya. Demikian ini bisa
dimengerti mengingat sastrawan adalah juga bagian dari masyarakat
bangsanya dansekaligus turut hidup berdenyut di dalamnya.
8
2.4 MANUSIA DAN KEADILAN
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan
kewajiban. Jika kita mengakui hak hidup kita, maka mau tidak mau kita wajib
untuk mempertahankan hak hidup itu dengan bekerja keras tanpa merugikan
orang lain.
Berdasarkan kesadaran etis, manusia dituntut tidak hanya menuntut hak dan
melupakan kewajiban. Jika manusia hanya menuntut hak dan melupakan
kewajiban, maka sikap dan tindakannya akan cenderung mengarah kepada
pemerasan dan memperbudak orang lain.sebaliknya, jika manusia hanya
menjalankan kewajiban dan lupa menuntut haknya maka akan mudah diperbudak
atau diperas orang lain. Dengan demikian keadilan disini diperlukan untuk bisa
membedakan mana hak dan mana kewajiban.
2.5 MANUSIA DAN AMANAH/ TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun tidak di sengaja. Tanggung jawab juga
berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Macam Tanggung Jawab, Menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk
bermoral tetapi manusia juga seorang pribadi. Seseorang yang pribadi maka
manusia akan mempunyai pendapat sendiri , perasaan sendiri, angan-angan itu
manusia berbuat atau bertindak, dalam hal ini manusia tak luput dari kesalahan,
kekeliruan, baik di sengaja maupun tidak.
9
Contoh : radi membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-sebentar ia melihat
jalan, tetapi juga ia lengah, dan terperosok ke sebuah lubang. Kakinya terkilir, ia
menyesali dirinya sendiri akan kejadian itu. Ia harus beristirahat di rumah
beberapa hari. Konsekuensinya tinggal di rumah beberapa hari merupakan
tanggung jawab sendiri akan kelengahannya.
a. Tanggung jawab kepada keluarga
Masyarakat kecil ialah keluarga. Keluarga adalah suami isteri, ayah ibu, dan
anak-anak, dan juga orang-orang lain yang menjadi anggota keluarga.
Tanggung jawab merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan
kehidupan.
Contoh : penyelewengan Dr. Tono ( sukartono ) kepada yah, berarti tidak
bertanggung jawab akan kewajibannya sebagai suami. Sebaliknya, tini, isteri
tono yang kurang menhargai suami juga merupakan contoh tidak
bertanggung jawab nya sebagai isteri. ( belenggu-A.pane)
b. Tanggung jawab kepada masyarakat
Manusia adalah mahluk sosial. Manusia merupaan anggota masyarakat.
Contoh : tuti telah bertekad untuk berjuang meningkatkan derajat kaumnya
dalam ‘’ putri sedar’’ ia bertekad bahwa apapun yang terjadi atas dirinya
tetap akan dei pertanggung jawabkan. ‘’ tidak, tidak, saya tiada boleh
mendurhaka demikian terhadap asas, tujuan, dan pendirian saya sendiri.
Malu saya melihat saya sendiri “. Apa boleh buat jalan yang sulit ini sudah
saya pilih dari semula dan saya tiada boleh menyimpang lagi, meski ke mana
sekalipun saya di bawanya ‘’.
c. Tanggung jawab kepada bangsa/negara
Setiap manusia tidak individual adalah warga negara suatu negara. Manusia
tidak dapat berbuat senaunya sendiri, bila perbuatan manusia itu salah, maka
ia harus bertanggung jawab kepada negara.
Contoh : dalam novel jalan tak ada ujung karya mochtar lubis. Guru isa yang
terkenal dengan guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik
10
sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru isa ini harus pula di
pertanggungjawabkan kepada pemerintah, kalau perbuatan itu di ketahui ia
harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.
d. Tanggung jawab kepada tuhan
Manusia ada tidak dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan
tuhan. Sebagai makhluk ciptaan tuhan manusia dapat mengembangkan diri
sendiri dengan sarana pada dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota
tubuhnya, dan alam sekitarnya. Manusia hidup dalam perjuangan, begitu
firman allah. Tetapi bila manusia tidak bekerja keras untuk kebutuhan
hidupnya, maka segala akibatnya harus di pikul sendiri, penderitaan akibat
kelalaian adalah tanggung jawabnya. Meskipun manusia menutupi
kesalahannya dengan segala jalan sesuai dengan ondisi dan kemampuannya,
namun manusia tak dapat lepas dari tanggung jawabnya kepada tuhan.
2.6 MANUSIA, PANDANGAN HIDUP, HARAPAN DAN CITA-CITA
Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hodup. Cita-cita,
kebajikan, dan sikap hidup itu tak dapat di pisahkan dengan kehidupan
manusia. Dalam kehidupannya manusia tidak dapat melepaskan diri dari cita-
cita, kebajikan, dan sikap hidup itu.
Orang tua selalu meminang-nimang anaknya sejak masih bayi agar menjadi “
dokter, insinyur, dan sebagainya “. Ini berarti bahwa sejak anaknya lahir,
bahkan sejak dalam kandungan, orang tua telah berangan-angan agar anaknya
itu mempunyai jabatan atau profesi yang biasanya, kebajikan, dan tak tercapai
oleh orang tuanya.
Selain dari itu, pada setiap kelahiran bayi, do’a yang di ucapkan oleh famili
atau handai taulan biasanya berbunyi : “ semoga kelak menjadi orang yang
berguna bagi nusa, bangsa, agama, dan berbakti kepada orang tua. “