hakikat manusia

11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ABSTRAK Sifat hakikat manusia dan segenap dimensinya hanya dimiliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan. Ciri-ciri yang khas tersebut membedakan secara prinsipil dunia hewan dari dunia manusia. Adanya sifat hakikat tersebut memberikan tempat kedudukan pada manusia sedemikian rupa sehingga derajatnya lebih tinggi daripada hewan dan sekaligus menguasai hewan. Salah satu sifat haikat yang istimewa adalah adanya kemampuan menghayati kebahagiaan pada manusia. Semua sifat hakikat manusia dapat dan harus ditimbuhkembangkan melaui pendidikan. Berkat pendidikan maka sifat hakikat manusia dapat ditumbuhkembangkan secara selaras dan berimbang sehingga menjadi manusia yang utuh. 2.1 Manusia dan keindahan Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian; yakni 1. keindahan dalam arti luas 2. keindahan dalam arti estetis murni 4

Upload: dewi-shinta

Post on 09-Feb-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

1. Apa yang dimaksud manusiadan cinta?2. Apa yang dimaksud manusia dan keindahan?3. Mengapa manusia mempunyai sifat kegelisahan dan merasakan penderitaan?4. Apakah akibat jika keadilan tidak diterapkan pada kehidupan manusia?5. Apakah manusia harus mempertanggungjawabkan semua perbuatannya?6. Bagaimana akibatnya jika manusia tidak mempunyai pandangan hidup atau harapan?

TRANSCRIPT

Page 1: Hakikat Manusia

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

ABSTRAK

Sifat hakikat manusia dan segenap dimensinya hanya dimiliki oleh manusia

dan tidak terdapat pada hewan. Ciri-ciri yang khas tersebut membedakan secara

prinsipil dunia hewan dari dunia manusia. Adanya sifat hakikat tersebut memberikan

tempat kedudukan pada manusia sedemikian rupa sehingga derajatnya lebih tinggi

daripada hewan dan sekaligus menguasai hewan. Salah satu sifat haikat yang

istimewa adalah adanya kemampuan menghayati kebahagiaan pada manusia. Semua

sifat hakikat manusia dapat dan harus ditimbuhkembangkan melaui pendidikan.

Berkat pendidikan maka sifat hakikat manusia dapat ditumbuhkembangkan secara

selaras dan berimbang sehingga menjadi manusia yang utuh.

2.1 Manusia dan keindahan

Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian; yakni

1. keindahan dalam arti luas2. keindahan dalam arti estetis murni3. keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan

Keindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adap kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia

4

Page 2: Hakikat Manusia

5

untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.

2.1.1 Nilai estetik.

Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti ketakbenarannya.

2.2 MANUSIA DAN CINTA

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih.”cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya”1. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.

Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.

Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama

Page 3: Hakikat Manusia

6

atau sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.

Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.

2.3 MANUSIA KEGELISAHAN, DAN PENDERITAAN

2.3.1KEGELISAHAN

kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiran ataupun ketakutan.

ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu:

1. Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar.

2. Kecemasan neorotis timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebagainya.

3. Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam=macam emosi atnra lain: isri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas, takut gelisah dan  putus asa.

Page 4: Hakikat Manusia

7

Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

2.3.2 PENDERITAAN

Pederitaan adalah menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak

menyenangkan. Penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan,

kekenyangan, kepanasan, dan lain-lain.

1. Penderitaan sebagai fenomena universal

Musibah yang berupa bencana alam, kecelakaan, penindasan,

perbudakan, kemiskinan, kelaparan, itu semua merupakan hal yang

dapat menyebabkan datangnya penderitaan manusia. Penderitaan tidak

mengenal ruang dan waktu, dapat terjadi di kehidupan masa lalu, kini,

dan masa yang akan datang.manusia pada zaman apapun jika merasa

kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan merasakan penderitaan itu.

2. Penderitaan sebagai anak penguasaan

Banyak bukti telah menunjukan bahwa penderitaan itu bisa terjadi,

karena juga oleh ulah sentuhan tangan-tangan manusia itu sendiri.

Manusia pada dasarnya adalah penyebab utama adanya penderitaan.

Penderitaan manusia yang satu tidak bisa dilepaskan dari ulah manusia

lainnya. Ini semua sulit terbantahkan, karena penderitaan itu pada

dasarnya merupakan anak penguasaan, jarang sebagai anak kebebasan.

Enderitaan manusia, sebagai buah dari praktek penguasaan, tidak lepas

pula dari pengamatan para sastrawan, atau bahkan pada seniman pada

umumnya. Dan, memang terhadap yang satu ini mereka ummnya lebih

mudah menangkap fenomena tersebut dan sekaligus lebih vokal dalam

menyuarakan dibandingkan kelompok profesi lainnya. Demikian ini bisa

dimengerti mengingat sastrawan adalah juga bagian dari masyarakat

bangsanya dansekaligus turut hidup berdenyut di dalamnya.

Page 5: Hakikat Manusia

8

2.4 MANUSIA DAN KEADILAN

Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan

kewajiban. Jika kita mengakui hak hidup kita, maka mau tidak mau kita wajib

untuk mempertahankan hak hidup itu dengan bekerja keras tanpa merugikan

orang lain.

Berdasarkan kesadaran etis, manusia dituntut tidak hanya menuntut hak dan

melupakan kewajiban. Jika manusia hanya menuntut hak dan melupakan

kewajiban, maka sikap dan tindakannya akan cenderung mengarah kepada

pemerasan dan memperbudak orang lain.sebaliknya, jika manusia hanya

menjalankan kewajiban dan lupa menuntut haknya maka akan mudah diperbudak

atau diperas orang lain. Dengan demikian keadilan disini diperlukan untuk bisa

membedakan mana hak dan mana kewajiban.

2.5 MANUSIA DAN AMANAH/ TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau

perbuatannya yang di sengaja maupun tidak di sengaja. Tanggung jawab juga

berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Macam Tanggung Jawab, Menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk

bermoral tetapi manusia juga seorang pribadi. Seseorang yang pribadi maka

manusia akan mempunyai pendapat sendiri , perasaan sendiri, angan-angan itu

manusia berbuat atau bertindak, dalam hal ini manusia tak luput dari kesalahan,

kekeliruan, baik di sengaja maupun tidak.

Page 6: Hakikat Manusia

9

Contoh : radi membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-sebentar ia melihat

jalan, tetapi juga ia lengah, dan terperosok ke sebuah lubang. Kakinya terkilir, ia

menyesali dirinya sendiri akan kejadian itu. Ia harus beristirahat di rumah

beberapa hari. Konsekuensinya tinggal di rumah beberapa hari merupakan

tanggung jawab sendiri akan kelengahannya.

a. Tanggung jawab kepada keluarga

Masyarakat kecil ialah keluarga. Keluarga adalah suami isteri, ayah ibu, dan

anak-anak, dan juga orang-orang lain yang menjadi anggota keluarga.

Tanggung jawab merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan

kehidupan.

Contoh : penyelewengan Dr. Tono ( sukartono ) kepada yah, berarti tidak

bertanggung jawab akan kewajibannya sebagai suami. Sebaliknya, tini, isteri

tono yang kurang menhargai suami juga merupakan contoh tidak

bertanggung jawab nya sebagai isteri. ( belenggu-A.pane)

b. Tanggung jawab kepada masyarakat

Manusia adalah mahluk sosial. Manusia merupaan anggota masyarakat.

Contoh : tuti telah bertekad untuk berjuang meningkatkan derajat kaumnya

dalam ‘’ putri sedar’’ ia bertekad bahwa apapun yang terjadi atas dirinya

tetap akan dei pertanggung jawabkan. ‘’ tidak, tidak, saya tiada boleh

mendurhaka demikian terhadap asas, tujuan, dan pendirian saya sendiri.

Malu saya melihat saya sendiri “. Apa boleh buat jalan yang sulit ini sudah

saya pilih dari semula dan saya tiada boleh menyimpang lagi, meski ke mana

sekalipun saya di bawanya ‘’.

c. Tanggung jawab kepada bangsa/negara

Setiap manusia tidak individual adalah warga negara suatu negara. Manusia

tidak dapat berbuat senaunya sendiri, bila perbuatan manusia itu salah, maka

ia harus bertanggung jawab kepada negara.

Contoh : dalam novel jalan tak ada ujung karya mochtar lubis. Guru isa yang

terkenal dengan guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik

Page 7: Hakikat Manusia

10

sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru isa ini harus pula di

pertanggungjawabkan kepada pemerintah, kalau perbuatan itu di ketahui ia

harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.

d. Tanggung jawab kepada tuhan

Manusia ada tidak dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan

tuhan. Sebagai makhluk ciptaan tuhan manusia dapat mengembangkan diri

sendiri dengan sarana pada dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota

tubuhnya, dan alam sekitarnya. Manusia hidup dalam perjuangan, begitu

firman allah. Tetapi bila manusia tidak bekerja keras untuk kebutuhan

hidupnya, maka segala akibatnya harus di pikul sendiri, penderitaan akibat

kelalaian adalah tanggung jawabnya. Meskipun manusia menutupi

kesalahannya dengan segala jalan sesuai dengan ondisi dan kemampuannya,

namun manusia tak dapat lepas dari tanggung jawabnya kepada tuhan.

2.6 MANUSIA, PANDANGAN HIDUP, HARAPAN DAN CITA-CITA

Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hodup. Cita-cita,

kebajikan, dan sikap hidup itu tak dapat di pisahkan dengan kehidupan

manusia. Dalam kehidupannya manusia tidak dapat melepaskan diri dari cita-

cita, kebajikan, dan sikap hidup itu.

Orang tua selalu meminang-nimang anaknya sejak masih bayi agar menjadi “

dokter, insinyur, dan sebagainya “. Ini berarti bahwa sejak anaknya lahir,

bahkan sejak dalam kandungan, orang tua telah berangan-angan agar anaknya

itu mempunyai jabatan atau profesi yang biasanya, kebajikan, dan tak tercapai

oleh orang tuanya.

Selain dari itu, pada setiap kelahiran bayi, do’a yang di ucapkan oleh famili

atau handai taulan biasanya berbunyi : “ semoga kelak menjadi orang yang

berguna bagi nusa, bangsa, agama, dan berbakti kepada orang tua. “