hakikat filsafat

12
HAKIKAT FILSAFAT (Resume) Dalam rangka memenuhi kebutuhan tugas mata kuliah Filsafat pendidikan yang diberikan oleh Drs.Wisroni.Mpd Oleh RIDHO KURNIAWAN PUTRA NIM : 14065026/2014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Upload: ridho-kurniawan-putra

Post on 13-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

TUGAS

TRANSCRIPT

Page 1: HAKIKAT FILSAFAT

HAKIKAT FILSAFAT

(Resume)

Dalam rangka memenuhi kebutuhan tugas mata kuliah

Filsafat pendidikan yang diberikan oleh

Drs.Wisroni.Mpd

Oleh

RIDHO KURNIAWAN PUTRA

NIM : 14065026/2014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2015

Page 2: HAKIKAT FILSAFAT

A. Pengertian Filsafat

Istilah filsafat yang merupakan terjemahan dari philolophy (bahasa Inggris)

berasal dari bahasa Yunani philo (love of ) dan sophia (wisdom). Jadi secara

etimologis filsafat artinya cinta atau gemar akan kebajikan (love of wisdom). Cinta

artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh.

Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat

berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati. Demikian

arti filsafat pada mulanya.

Berdasarkan arti secara etimologis sebagaimana dijelaskan di atas kemudian

para ahli berusaha merumuskan definisi filsafat. Ada yang menyatakan bahwa filsafat

sebagai suatu usaha untuk berpikir secara radikal dan menyeluruh, suatu cara berpikir

dengan mengupas sesuatu sedalam-dalamnya. Aktivitas tersebut diharapkan dapat

menhghasilkan suatu kesimpulan universal dari kenyataan partikular atau khusus, dari

hal yang tersederhana sampai yang terkompleks.

Kattsoff, sebagaimana dikutip oleh Associate Webmaster Professional (2001),

menyatakan karakteristik filsafat sebagai berikut.

1. Filsafat adalah berpikir secara kritis.

2. Filsafat adalah berpikir dalam bentuk sistematis.

3. Filsafat mengahasilkan sesuatu yang runtut.

4. Filsafat adalah berpikir secara rasional.

5. Filsafat bersifat komprehensif.

B. Objek Filsafat

Isi filsafat ditentukan oleh objek apa yang dipikirkan. Objek yang dipikirkan

oleh filsafat ialah segala yang ada dan mungkin ada. ”Objek filsafat itu bukan main

luasnya”, tulis Louis Katt Soff, yaitumeliouti segala pengetahuan manusia serta segala

sesuatu yang ingin diketahui manusia. Oleh karena itu manusia memiliki pikiran atau

akal yang aktif, maka manusia sesuai dengan tabiatnya, cenderung untuk mengetahui

segala sesuatu yang ada dan mungkin ada menurut akal piirannya. Jadi objek filsafat

ialah mencari keterangan sedalam-dalamnya.

Page 3: HAKIKAT FILSAFAT

Para ahli menerangkan bahwa objek filsafat itu dibedakan menjadi dua, yaitu

objek material dan forma. Objek material ini banyak yang sama dengan objek

material sains. Sains memiliki objek material yang empiris. Filsafat menyelidiki onjek

filsafat itu juga tetapi bukan bagian yang empiris melainkan bagian yang abstrak.

Sedang objek forma filsafat tiada lain ialah mencari keterangan yang sedalam-

dalamnya tentang objek materi filsafat (yakni segala sesuatu yang ada dan yang

mungkin ada).

Dari uraian yang tertera diatas, maka jelaslah bahwa:

1. Objek materia filsafat ialah sarwa-yang-ada yang pada garis besarnya dapat

dibagi atas tiga persoalan pokok, yakni:

a. Hakekat Tuhan

b. Hakekat Alam

c. Hakekat Manusia.

2. Objek forma filsafat ialah usaha mencari keterangan secara radikal (sedalam-

dalamnya sampai ke akhirya) tentang objek materi filsafat (sarwa-yang-ada).

a. Penyelidikan dan Pembagian Filsafat Menurut Objeknya

Dalam buku Filsafat Agama: Titik Temu Akal dengan Wahyu karangan Dr. H.

Hamzah Ya’qub dikatakan bahwa objek filsafat ialah mencari keterangan sedalam-

dalamnya. Di sinilah diketahui bahwa sesuatu yang ada atau yang berwujud inilah

yang menjadi penyelidikan dan menjadi pembagian filsafat menurut objeknya ialah:

1. Ada Umum

Adalah menyelidiki apa yang ditinjau secara umum. Dalam realitanya

terdapat bermacam-macam yang kesemuanya mungkin adanya. Dalam bahasa

Erops, Ada Umum ini disebut “Ontologia” yang berasal dari kata Yunani

Page 4: HAKIKAT FILSAFAT

“Onontos” yang berarti ada dan dalam bahasa arab sering menggunakan

Untulugia dan ilmu kainat.

2. Ada Mutlak

Adalah sesuatu yang secara mutlak yakni zat yang wajib adanya, tidak

tergantung kepada apa dan siapapun juga. Adanya tidak berpermulaan dan

tidak berpenghabisan dan harus terus ada, karena adanya dengan pasti. Ia

merupakan asal segala sesuatu. Ini disebut Tuhan. Dalam bahasa Yunani

disebut “Theodicea” dan dalam bahasa arab “Ilah atau Allah.

3. Comologia

Yaitu filsafat yang mencari hakikat alam, dipelajari apakah sebenarnya

alam dan bagaimanakah hubungannya dengan Ada Mutlak. Cosmologia ini

ialah filsafat alam yang menerangkan bahwa adanya alam adalah tidak mutlak,

alam dan isinya adanya itu karena dimungkinkan Allah. Ada tidak mutlak,

mungkin ada dan mungkin lenyap sewaktu-waktu pada suatu masa.

4. Antropologia

Antropolgia (Filsafat Manusia), karena manusia termasuk ada yang

tidak mutlak, maka juga menjadi objek pembahasan. Apakah manusia itu

sebenarnya, apakah kemampuan-kemampuannya dan apakah pendorong

tindakannya. Semua ini diselidiki dan dibahas dalam Antropolgia.

5. Etika

Adalah filsafat yang menyelidiki tingkah laku manusia. Betapakah

tingkah laku manusia yang dipandang baik dan buruk serta tingkah laku

manusia mana yang membedakannya dengan lain-lain makhluk.

Page 5: HAKIKAT FILSAFAT

6. Logika

Logika ialah filsafat akal budi dan biasanya juga disebut mantiq. Akal

budi adalah yang terpenting dalam penyelidikan manusia untuk mengetahui

kebenaran. Tanpa kepastian tentang logika, maka semua penyelidikan tidak

mempunyai kekuatan dasar. Tegasnya tanpa akal budi maka tidak akan ada

penyelidikan. Oleh karena itu, dipersoalkan apakah manusia mempunyai akal

budi dan dapatkah akal budi itu mencari kebenaran. Dengan segera timbul

pula soal, apakah kebenaran itu dan sampai dimanakah kebenaran dapat

ditangkap oleh akal budi manusia. Maka penyelidikan akal budi itu disebut

Filsafat Akal Budi atau Logika. Penyelidikan bahan dan aturan brpikir disebut

ilogica minor, adapun yang menyelidiki isi berpikir disebut logica mayor.

Filsafat akal budi ini disebut Epistimologi dan ada pula yang menyebut

Critia, sebab akal yang menyelidiki akal.

C. Pentingnya Filsafat Bagi Kehidupan Manusia

1. Pentingnya Filsafat Bagi Kehidupan

Menurut Harold H. Titus, filsafat adalah suatu usaha memahami alam

semesta, maknanya dan nilainya. Apabila tujuan ilmu adalah kontrol, dan tujuan

seni adalah kreativitas, kesempurnaan, bentuk keindahan komunikasi dan

ekspresi, maka tujuan filsafat adalah pengertian dan kebijaksanaan

(understanding and wisdom).

Dr Oemar A. Hoesin mengatakan: Ilmu memberi kepada kita pengatahuan,

dan filsafat memberikan hikmah. Filsafat memberikan kepuasan kepada

keinginan manusia akan pengetahuan yang tersusun dengan tertib, akan

kebenaran. S. Takdir Alisyahbana menulis dalam bukunya: filsafat itu dapat

memberikan ketenangan pikiran dan kemantapan hati, sekalipun menghadapi

maut. Dalam tujuannya yang tunggal (yaitu kebenaran) itulah letaknya kebesaran,

kemuliaan, malahan kebangsawanan filsafat di antara kerja manusia yang lain.

Page 6: HAKIKAT FILSAFAT

Kebenaran dalam arti yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya baginya, itulah

tujuan yang tertinggi dan satu-satunya.

Bagi manusia, berfilsafat itu bererti mengatur hidupnya seinsaf-insafnya,

senetral-netralnya dengan perasaan tanggung jawab, yakni tanggung jawab

terhadap dasar hidup yang sedalam-dalamnya, baik Tuhan, alam, atau pun

kebenaran. Radhakrishnan dalam bukunya, History of Philosophy, menyebutkan:

Tugasfilsafat bukanlah sekadar mencerminkan semangat masa ketika kita hidup,

melainkan membimbingnya maju. Fungsi filsafat adalah kreatif, menetapkan

nilai, menetapkan tujuan, menentukan arah dan menuntun pada jalan baru.

Filsafat hendaknya mengilhamkan keyakinan kepada kita untuk menompang

dunia baru, mencetak manusia-manusia yang menjadikan penggolongan-

penggolongan berdasarkan ‘nation’, ras, dan keyakinan keagamaan mengabdi

kepada cita mulia kemanusiaan.

Filsafat tidak ada artinya sama sekali apabila tidak universal, baik dalam

ruang lingkupnya maupun dalam semangatnya. Studi filsafat harus membantu

orang-orang untuk membangun keyakinan keagamaan atas dasar yang matang

secara intelektual. Filsafat dapat mendukung kepercayaan keagamaan seseorang,

asal saja kepercayaan tersebut tidak bergantung pada konsepsi prailmiah yang

usang, yang sempit dan yang dogmatis. Urusan (concerns) utama agama ialah

harmoni, pengaturan, ikatan, pengabdian, perdamaian, kejujuran, pembebasan,

dan Tuhan.

Berbeda dengan pendapat Soemadi Soerjabrata, yaitu mempelajari filsafat

adalah untuk mempertajamkan pikiran, maka H. De Vos berpendapat bahwa

filsafat tidak hanya cukup diketahui, tetapi harus dipraktekkan dalam hidup

sehari-sehari. Orang mengharapkan bahwa filsafat akan memberikan kepadanya

dasar-dasar pengetahuan, yang dibutuhkan untuk hidup secara baik. Filsafat harus

mengajar manusia, bagaimana ia harus hidup secara baik. Filsafat harus mengajar

manusia, bagaimana ia harus hidup agar dapat menjadi manusia yang baik dan

bahagia. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan filsafat adalah

mencari hakikat kebenaran sesuatu, baik dalam logika (kebenaran berpikir), etika

(berperilaku), maupun metafisik (hakikat keaslian).

2. Hakikat Manusia

Hakekat manusia adalah sebagai berikut :

Page 7: HAKIKAT FILSAFAT

a. Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah

laku intelektual dan sosial.yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang

positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan

nasibnya.

c. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak

pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.

d. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk

mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih

baik untuk ditempati suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya

merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.

e. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung

kemungkinan baik dan jahat.

f. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial,

bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya

tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

3. Filsafat manusia

Ruang lingkup filsafat manusia dan metodenya pertama-tama mencoba

memahami filsafat manusia dengan menjelaskan objek material dan objek

formalnya, menjelaskan persamaan, perbedaan dan hubungan antara filsafat

manusia dengan berbagai ilmu tentang manusia lain lalu baru disampaikan

metode-metode dalam filsafat manusia. Pejajaran pertama yaitu tentang corak dan

berbagai aliran dalam filsafat manusia dibagi atas:

Corak pemikiran manusia dalam filsafat manusia

Berbagai aliran dalam filsafat manusia

Pembahasan tentang tesis-tesis tentang manusia dan gambaran manusia

seutuhnya

Dimensi kejasmanian dan kerohanian antara lain membahas tentang:

Manusia sebagai makhluk yang memiliki struktur fisik (tubuh)

Manusia sebagai makhluk yang memiliki akal budi (jiwa)

Manusia sebagai makhluk yang memiliki dimensi roh

Pandangan banyak filsuf terhadap bagaimana hubungan aspek kejasmanian

dan kerohanian di dalam diri perorangan.

Page 8: HAKIKAT FILSAFAT

4. Manfaat Filsafat Bagi Kehidupan

Dengan befikir filsafat, kita dapat mengatasi kemelut hidup. Hal ini dapat

terjadi karena dengan memahami apa itu filsafat, maka kita dapat

menggunakannya atau menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari, sehingga

tidak mengarah kepada jalur yang tidak pernah diharapkan sebelumnya.

Beragam masalah di Indonesia tidak akan bisa selesai dengan pendekatan-

pendekatan teknis, seperti pendekatan ekonomi teknis, pendekatan politik teknis,

pendekatan teknologi teknis, ataupun pendekatan budaya teknis. Beragam

masalah tersebut bisa selesai dengan sendirinya, jika setiap orang Indonesia mau

berfilsafat, yakni menjadikan filsafat sebagai jalan hidup, apapun profesi sehari-

hari mereka. Jalan hidup filsafat menawarkan pencerahan yang menggairahkan.

Filsafat timbul karena kodrat manusia. Manusia mengerti bahwa hidupnya

tergantung dari pengetahuannya. Pengetahuan itu digunakan untuk

menyembpurnakan kehidupannya.  Karena konsekuensi dari pandangan filsafat

itu sangat penting dan menentukan sikap orang terhadap dirinya sendri, terhadap

orang lain, dunia, dan tuhannya. Tingkah laku manusia berlainan sekali dengan

tingkah laku hewan, manusia adalah merdeka,ia dapat mengerti, menciptakan

kebudayaan, ilmu pengetahuan.

Filsafat itu  berhubungan erat dengan sikap orang dan pandangan  hidup

manusia, justru karena filsafat mempersoalkan dan menanyakan sebab – sebab ya

ng terakhir dari kesmua yang ada.

Apabila filsafat dijadikan suatu ajaran hidup maka ini berarti bahwa orang

mengharapkan dari filsafat itu dasar – dasar ilmiah yang dibutuhkannya nuntuk

hidup. Filsafat diharapkan memberikan petunjuk – petunjuk tentang bagaimana

kita harus hidup untuk menjadi manusia sempurna, baik, susila dan bahagia.