hakikat bangsa dan negara

4
HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA E. PENTINGNYA PENGAKUAN SUATU NEGARA OLEH NEGARA LAIN Dalam konsep ilmu politik pengakuan dari Negara lain tidak menjadi unsur pokok pembentukan suatu Negara. Tetapi merupakan syarat deklaratif artinya hanya bersifat menerangkan tentang adanya suatu Negara. Dalam era global sekarang unsur pengakuan sangat strategis dalam upaya mengadakan hubungan luar negeri. Dua pengakuan atas Negara yaitu pengakuan defacto dan pengakuan dejure. Pengakuan defacto adalah pengakuan berdasarkan kenyataan adanya Negara. Yaitu kenyataan bahwa suatu masyarakat politik telah memenuhi ketiga unsur pokok yaitu wilayah, rakyat dan pemerintah. Pengakuan dejure adalah pengakuan terhadap sahnya suatu Negara berdasarkan pertimbangan menurut hukum, dengan ini suatu Negara mendapat hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat nasional. F. MENERAPKAN SEMANGAT KEBANGSAAN Semangat kebangsaan ( Nasionalisme ) tidak cukup diketahui saja tetapi perlu diamalkan warga Negara Indonesia. Inti dari konsep ini loyalitas ( kesetiaan ) warga Negara terhadap bangsa dan negaranya. Bentuk loyalitas itu yaitu :

Upload: edogawa

Post on 15-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hakikat Bangsa Dan Negara

HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA

E. PENTINGNYA PENGAKUAN SUATU NEGARA OLEH NEGARA LAIN

Dalam konsep ilmu politik pengakuan dari Negara lain tidak menjadi

unsur pokok pembentukan suatu Negara. Tetapi merupakan syarat deklaratif

artinya hanya bersifat menerangkan tentang adanya suatu Negara. Dalam era

global sekarang unsur pengakuan sangat strategis dalam upaya mengadakan

hubungan luar negeri.

Dua pengakuan atas Negara yaitu pengakuan defacto dan pengakuan

dejure. Pengakuan defacto adalah pengakuan berdasarkan kenyataan adanya

Negara. Yaitu kenyataan bahwa suatu masyarakat politik telah memenuhi

ketiga unsur pokok yaitu wilayah, rakyat dan pemerintah.

Pengakuan dejure adalah pengakuan terhadap sahnya suatu Negara

berdasarkan pertimbangan menurut hukum, dengan ini suatu Negara

mendapat hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat nasional.

F. MENERAPKAN SEMANGAT KEBANGSAAN

Semangat kebangsaan ( Nasionalisme ) tidak cukup diketahui saja

tetapi perlu diamalkan warga Negara Indonesia. Inti dari konsep ini loyalitas (

kesetiaan ) warga Negara terhadap bangsa dan negaranya.

Bentuk loyalitas itu yaitu :

1. Mengakui sebagai bangsa Indonesia secara sadar, sebagai pendukung cita

– cita dan tujuan yang hendak dicapai

2. Mengusahakan cita – cita dan tujuan bangsa Indonesia terlaksana dengan

sesungguhnya dalam segala aspek dan bidang kehidupan

3. Bangga sebagai bangsa Indonesia hingga timbul rasa cinta untuk rela

berkorban demi kepentingan bangsanya.

4. Mempunyai rasa solidaritas yang tinggi

Cara yang dapat ditempuh yaitu :

1. Keteladanan

Page 2: Hakikat Bangsa Dan Negara

Orang yang lebih tua memberi contoh kepada orang yang lebih muda.

Agar ia melihat di lapangan atau di hadapannya sesuai nasihat, petunjuk,

perintah yang ia terima.

Contoh : tidak korupsi, mencintai produk dalam negeri, dan menggunakan

produk dalam negeri.

2. Pendidikan

Perlu ditanamkan pada setiap warga Negara Indonesia ( generasi muda )

lewat pendidikan formal ( sekolah ) maupun non formal ( luar sekolah )

3. Pengakuan hukum

Perlu dibuatkan peraturan perundang – undangan agar tidak dilanggar

dan dapat ditegakkan sebaik – baiknya.

KESIMPULAN :

Dengan adanya pengakuan suatu Negara terhadap Negara lain. Yang

berupa pengakuan berdasarkan pertimbangan menurut hukum sehingga Negara

kita mendapatkan hak dan kewajiban sebagai anggota masyarakat nasional.

Maka sebagai anggota masyarakat nasional hendaknya kita menerapkan

semangat kebangsaan atau sikap nasionalisme kita dalam bentuk loyalitas

berupa pengakuan, pengusahaan, membanggakan bangsa dan solidaritas yang

tinggi yang dapat dicapai dengan keteladanan, pendidikan, dan penegakan

hukum.

Page 3: Hakikat Bangsa Dan Negara

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Hamka Abdul.2011. Pendidikan Karakter Berpusat Pada Hati. Jakarta : Al –

Mawardi Prima

Handoyo, B. Hestu Cipto. 2003. Hukum Tatanegara, Kewarganegaraan dan Hak

asasi Manusia. Yogyakarta : Penerbitan Universitas Atma Jaya

Kansil. C.S.T. 1990. Sistem Pemerintah Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara

Mahfud. Moh, 2011. Dasar dan struktur ketatanegaran Indonesia. Jakarta :

Rineka Cipta

Sukabdi dkk, Drs. 1996. Tatanegara. Yogyakarta : Kota Kembang

Sulastomo .2003. Reformasi antara harapan dan realita. Jakarta : Kompas

Syafiie, Inu Kencan.1997. Ilmu Politik Jakarta : PT Rineka Cipta