hajrah laporan magang

80
M - Y A G G I IL M U TINJAUAN PRODUK TABUNGAN PADA PT. BANK SUL-SEL CABANG SYARIAH MAROS Diajukan Kepada Jurusan Manajemen Keuangan dan Perbankan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Perguruan Islam Maros untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya SYARIFAH HAJRAH SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN 1

Upload: iturusi

Post on 05-Jul-2015

1.296 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: HAJRAH LAPORAN MAGANG

IL

TINJAUAN PRODUK TABUNGAN

PADA PT. BANK SUL-SEL

CABANG SYARIAH MAROS

Diajukan Kepada Jurusan Manajemen Keuangan dan Perbankan

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Perguruan

Islam Maros untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Ahli Madya

SYARIFAH HAJRAH

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN

YAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS

(STIM-YAPIM)

2008

1

Page 2: HAJRAH LAPORAN MAGANG

HALAMAN PERSETUJUAN

1. Judul : TINJAUAN PRODUK TABUNGAN PADA BANK

PT. BANK SUL-SEL CABANG SYARIAH

MAROS

2. Pelaksana :

a. Nama : SYARIFAH HAJRAH

b. NIM : 07.20107.005

c. Jurusan : MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN

d. Program Studi : MANAJEMEN KEUANGAN PERBANKAN

3. Jangka waktu : Tanggal 17 Februari Sampai dengan 8 April 2010

4. Jumlah waktu : 2 (dua) bulan

5. Bentuk kegiatan : Magang

Maros, Maret 2010

Menyetujui :

Pembimbing Mahasiswa

NURWAHIDAH M,S.E,M.Si. SYARIFAH HAJRAH

Mengetahui :

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen

Yayasan Perguruan Islam Maros

Ketua,

MUHAMMAD NASRUM , S.E , M.M

2

Page 3: HAJRAH LAPORAN MAGANG

HALAMAN PENGESAHAN

Pada hari ini ahad, tanggal tiga bulan April tahun Dua ribu sepuluh, Laporan

Magang / Tugas Akhir dengan judul “TINJAUAN PRODUK TABUNGAN

PADA PT. BANK SUL-SEL CABANG SYARIAH MAROS”

Nama : SYARIFAH HAJRAH

N I M : 07.20107.005

Jurusan / Program Stud i : MANAJEMEN /Diploma Tiga

Konsentrasi : MANAJEMEN KEUANGAN & PERBANKAN

Telah disyahkan oleh Panitia dan Penguji Tugas Akhir Mahasiswa STIM

YAPIM Maros Jenjang Diploma Tiga Periode ke IV tahun 2010 yang dibentuk

dengan Surat Keputusan ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM)

YAPIM No. 010 / SK / STIM YAPIM / VIII /2010 tanggal 2010, untuk

memenuhi sebagian syarat guna memperoleh Gelar Ahli Madya Jenjang

Pendidikan Diploma Tiga, pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Yauasan

Perguruan Islam Maros (STIM-YAPIM).

Panitia Ujian :

Ketua : MAHAMMAD NASRUM ,S.E, M.M

Sekertaris :

Penguji : 1.

2.

3

Page 4: HAJRAH LAPORAN MAGANG

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa

atas rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan ini dapat terselesaikan

dengan baik. Penulisan ini merupakan salah satu persyaratan dalam

penyelesaian studi Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) YAPIM.

Dalam penyusunan laporan ini, masih banyak kekurangan yang

disebabkan oleh keterbatasan waktu dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh

karenanya dengan segala kerendahan hati dan kekurangan ini penulis

mengharap kritik maupun saran-saran demi kesempurnaan penulisan ini.

Penulisan ini dapat diselesaikan berkat bantuan, bimbingan dan

dorongan berbagai pihak, untuk itu sepantasnya kami mengucapkan rasa

hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Drs. H.M.Ikram Idrus, MS. Selaku Ketua Yayasan Perguruan Islam

Maros (YAPIM).

2. Bapak Muhammad Nasrum,S.E.,M.M Selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen (STIM) YAPIM.

3. Ibu Nurwahidah M,S.E.,M.Si. selaku Ketua Program Diploma Tiga (D-III)

sekaligus Pembimbing Penulisan.

4. Bapak dan Ibu Dosen beserta segenap Staf Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen (STIM) YAPIM.

5. Bapak Hartani Djurnie, Pemimpin Cabang PT. Bank Sul-Sel Cabang

Syariah Maros, yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan

penelitian pada Departemen Tresuri .

6. Ibu Hj.Halija Marzuki,Kasie Umum dan Personalia, yang telah

memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian pada Bank Sul-Sel

Cabang Syariah Maros.

4

Page 5: HAJRAH LAPORAN MAGANG

7. Bapak Samuria Firmansyah, Pemimpin Seksi Akutansi dan Pelaporan,

sebagai pembimbing yang telah membantu dalam memberikan data-data

yang penulis butuhkan selama penelitian.

8. Bapak Arman Umar, Assistent Operasional Seksi Akuntansi & Pelaporan,

sebagai penbimbing yang telah membantu dalam memberikan data-data

yang penulis butuhkan dan membantu penulis sebelum penelitian sampai

penelitian berakhir.

9. Karyawan PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros, yang tidak sempat

penulis sebutkan satu persatu, tak lupa kami ucapkan banyak terima

kasih.

10.Sahabat-sahabat di STIM YAPIM yang tidak sempat disebut satu persatu,

yang telah memberikan saran, masukan dan motivasi yang bermanfaat

bagi penulis.

Akhirnya apa yang tertuang dalam laporan ini disadari masih

terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu penulis sangan

mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kasempurnaan

laporan ini.

Maros, Maret 2010

Penulis,

5

Page 6: HAJRAH LAPORAN MAGANG

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................... i

Halaman Persetujuan .......................................................................... ii

Halaman Pengesahan ……………………………………………………… iii

Kata Pengantar .................................................................................... iv

Daftar Isi .............................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................

B. Masalah Pokok ........................................................................

C. Tujuan Magang ......................................................................

D. Manfaat Penelitian ..................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................

A. Pengertian Lembaga Keuangan Dan Bank................................

a. Pengertian lembaga keuangan.............................................

b. Pengertian Bank...................................................................

B. Pengertian Dan Jenis Tabungan................................................

a. Pengertian Tabungan...........................................................

b. Jenis Tabungan....................................................................

c. Hipotesis...............................................................................

BAB III METODE PENELITIAN............................................................

A. Lokasi dan Waktu Magang........................................................

B. Metode Pengumpulan Data.......................................................

C. Jenis dan Sumber Data.............................................................

D. Metode Analisis .........................................................................

BAB IV GAMBARAN UMUM ...............................................................

A. Sejarah Singkat Perusahaan.....................................................

B. Visi dan Misi Bank Sul-Sel Syariah............................................

C. Tujuan dan Strategi Usaha Perusahaan....................................

6

Page 7: HAJRAH LAPORAN MAGANG

a. Tujuan Bank Sul-Sel Syariah................................................

1. Tujuan Umum Bank Sul-Sel Syariah...............................

2. Tujuan Khusus Bank Sul-Sel Syariah.............................

b. Strategi Usaha Bank Sul-Sel Syariah....................................

D. Konsep Dasar Operasional Perusahaan....................................

E. Struktur Organisasi....................................................................

F. Tugas, Fungsi Dan Tanggung Jawab........................................

BAB V PEMBAHASAN ........................................................................

A. Ketentuan Tabungan Syariah....................................................

a. Syarat-Syarat Umum ...........................................................

b. Penyetoran dan Penarikan Dana..........................................

c. Perhitungan Bagi Hasil..........................................................

B. Prosedur Pembukaan Tabungan...............................................

C. Analisis Komparatif Perkembangan Produk Tabungan Syariah

PT. Bank Sul-Sel Syariah, Cab Maros.......................................

BAB VI PENUTUP................................................................................

A. Kesimpulan................................................................................

B. Saran..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................

LAMPIRAN...........................................................................................

7

Page 8: HAJRAH LAPORAN MAGANG

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejalan dengan upaya restruksturisasi perbankan nasional yang

sedang dilaksanakan saat ini, yaitu membangun kembali sistem

perbankan yang sehat dalam rangka mendukung program pemulihan dan

kebangkitan ekonomi nasional, maka salah satu upaya yang dilakukan

untuk mengoptimalkan fungsi sistem Perbankan Syariah dengan

beberapa tujuan. Diantaranya sebagai berikut: Pertama, Untuk memenuhi

kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat yang tidak dapat menerima

konsep bunga . Kedua, Dengan diterapkannya system perbankan syariah

yang berdampingan dengan system perbankan konvensional, mobilisasi

dana masyarakat dapat dilaksanakan lebih optimal terutama dari segmen

masyarakat yang selama ini belum dapat tersentuh oleh sistem perbankan

konvensional. Ketiga, Peluang pembiayaan bagi pengembangan usaha

yang lebih berdasarkan prinsip kemitraan. Dalam prinsip ini, konsep yang

diterapkan adalah pola hubungan yang harmonis dan saling

menguntungkan (mutual partnership) antara bank dan nasabah. Keempat,

kebutuhan akan produk dan jasa perbankan yang memiliki keunggulan

yang unik dan berlandaskan nilai-nilai moral. Keunggulan. Keunggulan ini

merupakan peniadaan pembebanan bunga yang berkesinambungan

(perpetual interest effect), membatasi kegiatan spekulasi yang tidak

produktif, serta pembiayaan yang ditujukan kepada usaha-usaha yang

mencegah terjadinya kerusakan lingkungan dan kerusakan moral.

Dalam perkembangan sejarah, perekonomian syariah yang bersih

dan bebas bunga di Indonesia telah memasuki tahap pengembangan

yang sarat akan tantangan. Dalam perjalanannya kita dapat menganalisis

adanya beberapa kendala cultural dalam penerapannya, khususnya

1

Page 9: HAJRAH LAPORAN MAGANG

sektor perbankan syariah. Kendala cultural masyarakat Indonesia ini

dapat kita simpulkan sebagai berikut:

Pertama, kendala simbolisme. Masyarakat Indonesia khususnya

umat Islam baik kalangan praktisi usaha maupun masyarakat umum

sering terjebak pada simbolisme (syakliyah) dan merupakan aspek

substansi dari ajaran syariah Islam itu sendiri yang mengajar istiqamah

(konsistensi) dalam ucapan, pengakuan, dan tindakan keseharian secara

komprehensif (kaffah), dan bukan menjadikan simbol-simbol agama

menjadi sekedar slogan kampanye, promosi, serta pengakuan simbolik

formal untuk kepentingan social ekonomi dan politik. Inilah sebenarnya

tuntutan pemenuhan aspek syariah (sharia compliance) yang masih

sangat memperhatinkan.

Dalam menjalankan kegiatan usaha bank, masih banyak ditemukan

upaya bank untuk sekedar mengubah penampilan formal bank sehingga

membentuk image bank ataupun lembaga keuangan syariah, baik melalui

penampilan karyawan/karyawati yang bernuansa Islami sekedar dijualnya

nama para toko yang duduk di Dewan Pengawas Syariah (DPS). Memang

tidak dipungkiri bahwa ada kemungkinan rekayasa bisnis (tepatnya

rekayasa syariah untuk kepentingan bisnis) tanpa sepengetahuan DPS

secara detail yang disebut terminologi syariah sebagai hiyal fighiyah.

Ataupun, tidak menutup kemungkinan adanya kecenderungan bermain-

main dengan bisnis konvensional yang bertentangan dengan prinsip

syariah tanpa perlu rekayasa syariah, asalkan para stake holders dan

pihak terkait tidak menyadari atau mengetahui.

Kedua, Kendala Gratisisme (majjaniyah). Memang sangat

dimaklumi dan wajar bila masyarakat luas sejak lama berharap besar

pada bank syariah untuk mendapatkan pelayanan jasa bank yang Islami

dan tidak seberat sistem bunga sehingga membantu meringankan krisis

2

Page 10: HAJRAH LAPORAN MAGANG

ekonomi yang mereka hadapi. Tingkat pengetahuan produk bank syariah

dikalangan nasabah sangat beragam yang ditawarkan bank, karena yang

penting tidak terlibat riba dan merasa aman dunia dan akhirat.

Namun, masyarakat kebanyakan juga masih perlu disadari bahwa

berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh bank syariah tidak dapat

memenuhi keinginan masyarakat yang lebih berangkat dari budaya

pragmatism yang mendorong untuk bersifat serba gratis. Artinya, sistem

perbankan syariah ini baru memasuki tahap pengembangan dan relatif

masih kecil dari semua aspeknya dibandingkan bank konvensional yang

ratusan tahun mendahuluinya dan telah mapan di berbagai Negara

termasuk di negara-negara muslim. Tentunya wajar bila masa perintisan

dan pengembangan membutuhkan pengorbanan kolektif atau agregat

memerlukan cost bersama secara empirik tidak ada yang gratis dalam

mencoba sesuatu sistem sosial ekonomi yang baru.

Keinginan manajer bank untuk segera meraup keuntungan yang

tinggi dan bersaing dengan bank konvensional dengan kondisi seperti

sekarang ini sungguh tidak realistis dan terlalu dini. Kebijakan ini

sebenarnya menganut prinsip gratisisme karena ingin cepat untung besar

atau tidak ingin menanggung keuntungan yang tertunda mengingat prilaku

nasabah ( customer behavior ) yang belum siap dengan pembiayaan yang

mahal. Sehingga, menyebabkan kerugian persepsi dari dua sisi yaitu

pandangan masyarakat terlanjur menuduh bank syariah tidak syariah atau

bank syariah hanya sekedar papan nama dan dari sisi bank syariah

sendiri secara tidak sengaja telah membebani nasabah dengan margin

terlalu tinggi dan berpeluang besar menjadi pembiayaan yang macet atau

akan bersikap apriori terhadap bank syariah.

Produk bank syariah yang relatif mahal ini memang menjadi

Pertanyaan karena nisbah bagi hasil yang diberikan pada tabungan atau

3

Page 11: HAJRAH LAPORAN MAGANG

deposito mud harabah 1 sampai 3 bulan paling tinggi setara 7%. Produk

bank murah dan sukses mengerut laba telah dibuktikan oleh salah satu

bank syariah di Jawa Barat. Kesuksesan diperoleh dari segmen nasabah

yang merupakan community basis bersekala luas. Sehingga walau margin

bank rendah, perolehan laba stabil dengan tingkat yang hampir nol

persen. Kesuksesan membangun community customer dengan skala luas

telah menyelamatkan bank dari kebangkrutan dan likuidasi bahkan

berkembang menjadi bank yang kuat dan solid.

Ketiga, Kendala Watchisme. Keterkaitan dan minat semua unsure

masyarakat terhadap wacana Islam dan fenomena bank syariah dalam

bentuk kajian, riset, kritik pengamatan dan berbagai forum diskusi

merupakan suatu hal yang positif. Namun, patut disayangkan jika

masyarakat umum, masyarakat akademis, dan para ulama hanya asyik

dan sibuk pengamat, pembahas, dan membentuk berbagai lembaga

pengamatan ekonomi dan perbankan syariah semacam shariah economic

dan banking watch dengan cukup sekedar mengkritik produk-produk dan

kinerja lembaga ekonomi syariah. Namun, dalam tataran implementatif

justru masih terlibat dengan bunga ribawiah, bahkan termasuk lembaga

yang terkait dengan masih belum menggunakan rekening syariah. Hal itu

merupakan suatu ironi yang kontra produktif.

Seharusnya langkah keterlibatan dalam pengembangan yang lebih

kongkrit bagi semua unsur dalam masyarakat secara luas adalah dengan

setiap muslimin menjadi pelaku bisnis syariah, sebab merupakan fardu

‘ain kewajiban personal setiap muslim untuk mensyariatkan semua aspek

hidupnya termasuk ekonominya. Menjadi pelaku ekonomi syariah

konotasinya tidak hanya menjadi pengusaha bisnis syariah saja, tetapi

menjadi pengguna dan mitra bisnis syariah itu juga termasuk menjadi

pelaku bisnis syariah, seperti menjadi Nasabah bank syariah.

4

Page 12: HAJRAH LAPORAN MAGANG

B. Masalah Pokok

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah pokok pada

penelitian ini adalah: “Apakah Simpanan pada PT. Bank Sul-Sel Syariah

Cabang Maros mengalami peningkatan ?”.

C. Tujuan magang

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

jumlah simpanan tabungan pada PT. Bank Sul-Sel Syariah Cabang

Maros.

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan sebagai berikut:

1) Sebagai masukan kepada manajemen PT. Bank Sul-Sel Syariah

Cabang Maros untuk menentukan kebijakan pada masa yang akan

datang.

2) Sebagai bahan dan acuan kepada pihak-pihak yang melakukan

lanjutan obyek yang sama.

5

Page 13: HAJRAH LAPORAN MAGANG

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Lembaga Keuangan dan Bank

a. Pengertian Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya

terutama berbentuk liquid dan kewajiban–kewajibannya terutama dari

simpanan masyarakat serta instrument-instrumen utang yang

diterbitkan.

Menurut Kasmir (2000/11-12) dikemukakan bahwa pengertian

lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang

keuangan dimana kegiatannya tidak hanya menghimpun dana, atau

hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya menghimpun dan

menyalurkan dana.

Selanjutnya, menurut Roger Le Roy Miller dan David D. Van

Hoose (1993/73) dalam bukunya Modern Money and Banking, yang

dimaksud dengan lambang keuangan adalah Institution such as

commercial banks, savings and loans associations, insurance

companies, and pension funds, that, receive funds from household and

lend them to businesses and other.

Fungsi utama dari lembaga keuangan sesuai dengan namanya

adalah mentransfer dana -dana dari unit surplus kepada unit defisit.

Dana-dana yang berhasil dihimpun oleh lembaga perantara ini

kemudian dialokasikan atau ditempatkan di pasar uang yang akan

mempertemukan kepentingan pihak pensuplai dana dengan pihak

yang membutuhkan dana lembaga keuangan ini meliputi badan-badan

usaha seperti bank, perusahaan asuransi dan pension, perusahaan

reksa dan, perusahaan pembiayaan, serta lembaga -lembaga

perkreditan lainnya.

6

Page 14: HAJRAH LAPORAN MAGANG

b. Pengertian Bank

Untuk mengetahui secara jelas mengenai tugas dan usaha

pokok bank dapat kita lihat dari pengertian berikut ini. Dalam Undang-

Undang No. 10 Tahun 1998 pasal 1 butir (1) tentang perbankan

dikemukakan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Menurut Lloyd B. Thomas (1993/6) pengertian bank adalah

financial institutions which accepts varios types of deposits and uses

the funds attracted primarily to grant loans.

Dari uraian di atas dapatlah di definisi atau diperoleh batasan

bahwa bank merupakan suatu badan usaha lembaga keuangan yang

kegiatannya bertujuan untuk memberikan kredit dan jasa-jasa serta

menampung dana-dana yang berlebihan dalam masyarakat kemudian

menyalurkannya kembali kepada golongan masyarakat yang

membutuhkan.

B. Pengertian dan Jenis Tabungan

a. Pengertian Tabungan

Dalam Undang-Undang Pokok Perbankan No. 10 Tahun 1998

Pasal 1 butir (9) tentang perbankan dikemukakan bahwa tabungan

adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut

syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,

bilyaet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan alat itu.

b. Jenis Tabungan

Adapun jenis-jenis tabungan yang terdapat pada PT. Bank Sul-

Sel Syariah Cabang Maros adalah sebagai berikut :

7

Page 15: HAJRAH LAPORAN MAGANG

1. Tabungan Syariah

Merupakan akad kerja sama usaha antar dua pihak dimana

pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)

modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan

usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang

dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila terjadi rugi

ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat

kelalaian si pengelola.

2. Deposito Syariah

Merupakan simpanan berjangka berdasarkan prinsip

Mudharabah Muthlaqah dengan Bagi hasil yang kompetitif dan

beragam keuntungan lainnya. Deposito Syariah juga Merupakan

fasilitas simpanan yang memberi rasa aman dengan bagi hasil

yang menarik yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan,

instansi/dinas, perusahaan (swasta, BUMN, BUMD) dan Yayasan

maupun Koperasi.

3. GiroSyariah

Merupakan simpanan dengan prinsip Wadi’ah Yadh

Dhamanah yang mengutamakan kemudahan dan kelancaran

transaksi bisnis dan merupakan fasilitas simpanan fleksi bel

nasabah yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan,

instansi/dinas, perusahaan (swasta, BUMN, BUMD), dan Yayasan

maupun Koperasi.

4. Tabungan Hatam (Haji dan Umrah)

Merupakan jenis tabungan yang diperuntukkan untuk

menunaikan rukun Islam yang Kelima yakni Haji dan umrah. Jenis

tabungan ini tidak dapat ditarik sewaktu-waktu.

8

Page 16: HAJRAH LAPORAN MAGANG

C. Pengertian Sumber Dana Bank

Menurut Kasmir, (2000,45) pengertian Sumber Dana Bank adalah

usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat.

Secara garis besar sumber dana bank dapat diperoleh dari :

a. Dari Bank Itu Sendiri

Adapun pencairan dana yang bersumber dari itu sendiri terdiri dari :

1) Setoran modal dari pemegang saham yaitu, merupakan modal dari

para pemegang saham lama atau pemegang saham baru

2) Laba bank yang belum di bagi, yaitu laba tahunan berjalan tapi

belum dibagikan kepada para pemegang saham.

b. Dana yang Berasal dari Masyarakat Luas

1. Simpanan Giro (Demand Deposit) yang merupakan simpanan bank

di mana penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek atau Bilyet giro. Pengertian cek adalah “surat

perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara

rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang

kepada pihak yang disebutkan didalam cek atau kepada pembawa

cek” Pengertian Bilyet Giro (BG) adalah “Surat perintah dari

nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah

tersebut untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekening

yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan

namanya pada bank yang sama atau bank lain”

2. Simpanan Tabungan (Saving Deposito) yaitu simpanan pada bank

yang penarikannya dapat dilakukan sesuai perjanjian antara bank

dengan nasabah dan penarikannya dengan menggunakan slip

penarikan, buku tabungan, kartu ATM, atau sarana penarikan

lainnya.

9

Page 17: HAJRAH LAPORAN MAGANG

3. Simpanan Deposito (Time Deposito) merupakan simpanan pada

bank yang penarikannya sesuai jangka waktu (jatuh tempo) dan

dapat ditarik dengan bilyet giro.

D. Konsep Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syari’ah

Bank syariah adalah bank yang berkoperasi sesuai dengan

prinsip-prinsip syariah Islam yang mengacu pada ketentuan-ketentuan

Al-Quarandan Hadist yaitu tata cara bermuamalat secara Islam. Dalam

tata cara bermuamalat, praktek-praktek yang dikuatirkan mengandung

unsur-unsur riba untuk di isi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas

dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan sangat dijauhi.

Untuk menjamin proses bank syariah tidak menyimpang dari

ketentuan syariah, maka pada setiap bank syariah dipilih seorang

manajer dan pimpinan bank yang sedikit banyaknya menguasai prinsip

muamalah dalam bank syariah. Selain itu, di bank ini dibentuk Dewan

Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi operasional bank dari

sudut pandang syariahnya.

Adapun tugas Dewan Pengawas Syariah adalah untuk

mendiskusikan masalah-masalah dan transaksi yang diharapkan

kepadanya sehingga dapat ditetapkan kesesuaiannya dengan syariah

Islam. Selain itu Dewan Pengawas Syariah mempunyai wewenang

dalam memberikan pedoman/garis-garis besar syariah baik untuk

pengerahan maupun penyaluran dana serta kegiatan lainnya dan

mengadakan perbaikan seandainya suatu yang telah/sedang dijalani

dinilai bertentangan dengan syariah.

Filsafah dasar dari hubungan perniagaan atau transaksi

ekonomi antar pihak-pihak yang terlibat dalam operasi bank

berdasarkan syariah Islam adalah :

10

Page 18: HAJRAH LAPORAN MAGANG

1. Efisiensi

Yaitu mengacu prinsip saling mendorong untuk berikhtiar

yang bertujuan mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan

masukan-masukan yang perlu diberikan selayaknya.

2. Keadilan

Yaitu mengacu pada hubungan yang tidak menzalimi, dan

mengikhlaskan pihak-pihak yang terlibat dalam persetujuan yang

matang tentang proporsi masukan dan keluaran dari pihak

tersebut.

3. Kebersamaan

Yaitu mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan

dan nasihat untuk saling meningkatkan produktifitas.

Bank syariah mempunyai daya tarik dalam mengerahkan

dana masyarakat yaitu dengan tidak memberikan bunga kepada

penyimpanan dana, maka daya tarik bank syariah bagi

penyandang dana (shohibul maal) adalah bank syariah dapat

memberikan pendapat (return on investment) yang memadai.

b. Ciri-ciri Bank Syariah

Bank syariah beroperasi dengan berpedoman pada Al-Qur’an

dan Hadist. Karena itu bank Islam mempunyai karakteristik yang

berbeda dengan bank konvensional.

Ciri-ciri pokok bank syariah menurut Warkum Warsito adalah :

1. Keuntungan dan beban biaya yang disepakati tidak kaku dan

ditentukan berdasarkan kelayakan tanggungan resiko dan

pengorbanan masing-masing.

2. Beban biaya tersebut hanya dikenakan sampai batas waktu

kontrak. Sisa utang selepas kontrak dilakukan dengan membuat

11

Page 19: HAJRAH LAPORAN MAGANG

kontrak baru dilakukan dengan membuat kontrak baru. Hal ini

sesuai dengan Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 280.

3. Penggunaan persentase untuk perhitungan keuntungan dan biaya

administrasi selalu dihindari, karena persentase bersifat melekat

pada sisa utang meskipun batas waktu perjanjian telah berakhir.

4. Pada bank syariah menerapkan perhitungan berdasarkan

keuntungan yang pasti (fixed return ) yang ditetapkan di muka,

karena pada hakekatnya yang mengetahui tentang untung dan

ruginya suatu proyek yang dibiayai bank hanyalah Allah semata,

manusia sama sekali tidak mampu meramalkannya.

5. Bank syariah tidak menerapkan jual beli atau sewa menyewa uang

dari mata uang yang sama, misalnya rupiah dengan rupiah atau

dollar dengan dollar yang dari transaksi itu dapat menghasilkan

keuntungan.

6. Adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas untuk

mengawasi operasionalisasi bank dari sudut syariah .

c. Keistimewaan Bank Syariah

Bank syariah sebagai alternative bagi bank-bank konvensional

yang dianggap kurang berhasil dalam mengembangkan misi

utamanya, memiliki keistimewaan- keistimewaan yang juga

merupakan perbedaan jika dibandingkan dengan bank-bank

konvensional. Keistimewaan-keistimewaan bank syariah tersebut

adalah :

1. Adanya kesamaan ikatan emosional yang kuat antara pemegang

saham, pengelola bank dan nasabahnya. Kuatnya ikatan

emosional keagamaan ini akan menimbulkan kebersamaan dalam

menghadapi resiko usaha dan membagi keuntungan secara jujur

12

Page 20: HAJRAH LAPORAN MAGANG

dan adil, dan semua pihak yang terlibat dalam bank syariah akan

memiliki tanggung jawab usaha yang sama.

2. Diterapkan sistem bagi hasil sebagai pengganti bunga yang

memungkinkan cost push inflation yaitu akibat penerapan sistem

bunga pada bank konvensional dapat dihilangkan sehingga bank

syariah diharapkan mampu menjadi pendukung kebijakan moneter

handal, selain itu dengan sistem hasil memungkinkan terjadinya

persaingan antar bank syariah berjalan secara wajar karena

keberhasilan bank syariah ditentukan oleh fungsi edukatif-bank

dalam membina Nasabah dengan kejujuran, keuletan dan

profesionalisme yang pada akhirnya bank syariah akan lebih

mandiri dari pengaruh gejolak moneter baik dalam maupun luar

negeri.

3. Dalam bank syariah tersedia fasilitas kredit kebaikan (Al Qardhul

Hasan) yang diberikan secara cuma-cuma. Nasabah hanya

berkewajiban menanggung biaya materai, biaya notaris dan biaya

studi kelayakan.

4. Dengan penempatan sistem bagi hasil berarti tidak membebani

biaya diluar kemampuan bank (dalam hal ini bagi hasil kepada

deposan) maupun debitur (bagi hasil atas usaha kepada bank)

sehingga terjamin akan adanya keterbukaan

d. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Dalam beberapa hal, bank konvensional dan bank syariah

memiliki persamaan, terutama dalam segi teknis penerimaan uang,

mekanisme transfer, teknologi computer yang digunakan, syarat-

syarat umum memperoleh pembiayaan dan sebagainya. Perbedaan

itu menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai

dan lingkungan kerja.

13

Page 21: HAJRAH LAPORAN MAGANG

1. Akad dan Aspek Legalitas

Dalam bank syariah akad yang dilakukan memiliki

konsekuensi duniawi dan ukhrowi, karena akad yang dilakukan

didasarkan pada hukum agama Islam

Setiap akad dalam perbankan syariah, baik dalam hal

barang, pelaku transaksi, maupun ketentuan lainnya, harus

memenuhi ketentuan akad yaitu :

Rukun meliputi : penjual, pembeli, barang, harga, akad/ijab

qabul

Syarat , antara lain :

a) Barang dan jasa harus halal sehingga transaksi atas barang

dan jasa yang haram menjadi batal demi hokum syariah.

b) Harga barang dan jasa harus jelas.

c) Tempat penyerahan harus jelas karena akan berdampak pada

biaya transportasi.

d) Barang yang ditransaksikan harus sepenuhnya dalam

kepemilikan.

2. Lembaga Penyelesaian Sengketa

Berbeda dengan perbankan konvensional, pada perbankan

syariah jika terdapat perbedaan atau perselisihan antara bank

dengan nasabahnya, maka kedua belah pihak tidak

menyelesaikannya di peradilan negeri tetapi menyelesaikannya

sesuai tata cara dan hokum materai syariah.

Lembaga yang mengatur hokum materai berdasarkan

prinsip syariah di Indonesia dikenal dengan Badan Arbitrase

Muamalah Indonesia (BAMUI) yang didirikan secara bersama oleh

Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan Majelis Ulama

Indonesia.

14

Page 22: HAJRAH LAPORAN MAGANG

3. Struktur Organisasi

Unsur yang amat membedakan bank syariah dengan bank

konvensional adalah adanya Dewan Pengawas Syariah yang

bertugas mengawasi operasional bank dan produk-produk nya agar

sesuai dengan hukum syariah.

Dewan pengawas syariah biasanya diletakkan pada posisi

setingkat dewan komisaris pada setiap bank. Hal ini untuk

menjamin efektivitas dari setiap opini yang diberikan oleh Dewan

Pengawas Syariah. Penetapan anggota Dewan Pengawas Syariah

dilakukan oleh rapat umum pemegang saham (RUPS) setelah para

anggota Dewan Pengawas Syariah itu mendapat rekomendasi dari

Dewan Syariah Nasional.

4. Bisnis dan Usaha yang dibiayai

Pada Bank Syariah, pembiayaan hanya diberikan pada

bisnis dan usaha yang halal dan tidak menimbulkan kemudharatan

bagi masyarakat.

5. Lingkungan Kerja dan Corporate Culture

Cara berpakaian dan tingkat laku dari para karyawan

merupakan cerminan bahwa mereka bekerja pada lembaga

keuangan yang berlandaskan syariah Islam.

E. Hipotesis

Dengan mengacu pada masalah pokok dan landasan teori yang

dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah:

“Diduga , bahwa simpanan tabungan pada PT. Bank Sul-Sel Syariah

Cabang Maros mengalami peningkatan”.

15

Page 23: HAJRAH LAPORAN MAGANG

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Maros, dimana PT. Bank Sul-Sel

Syariah Cabang Maros, dijadikan objek penelitian. Sedang waktu

penelitian dan penyusunan laporan diperkirakan 2 (bulan) bulan.

B. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini digunakan metode studi kasus, dan

pengumpulan data melalui penelitian sebagai berikut :

1. Penelitian Lapangan, yaitu pengumpulan data lapangan dengan cara

sebagai berikut :

a) Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung pada

obyek penelitian dan mengumpulkan data yang diperlukan

b) Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan pimpinan dan

karyawan perusahaan untuk mendapatkan data yang diperlukan

2. Penelitian pustaka, yaitu pengumpulan data teoritis dengan cara

menelaah berbagai buku literature dan bahan pustaka lainnya yang

berkaitan dengan masalah yang dibahas.

C. Jenis dan Sumber Data

Pada penelitian ini digunakan data primer dan sekunder.

1. Data primer, yaitu data yang bersumber dari hasil observasi dan

wawancara dengan pemimpin dan karyawan perusahaan.

2. Data Sekunder, yaitu data yang bersumber dari dokumen dan laporan

tertulis perusahaan yang dibuat secara berkala.

16

Page 24: HAJRAH LAPORAN MAGANG

16

D. Metode Analisis

Untuk menguji dan membuktikan hipotesis yang diajukan pada

penelitian ini digunakan metode analisis Komparasi (Comparative Analysis

Method).

17

Page 25: HAJRAH LAPORAN MAGANG

18

BAB IV

GAMBARAN UMUM

PT. BANK SUL-SEL SYARIAH

CABANG MAROS

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Didirikan dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi

Selatan Tenggara, berkedudukan di Makassar, berdasarkan Akte Notaris

Raden Kadiman di Jakarta No. 95 tanggal 23 Januari 1961. Setelah

mengalami beberapa kali perubahan anggaran dasar dan penambahan

modal disetor dan setelah perubahan status dari Perusahaan Daerah (PD)

menjadi Perseroan Terbatas (PT) lahirlah Perda No,13 tahun 2003 tanggal

20 Agustus tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan

Daerah Sulawesi Selatan dari. Perusahaan Daerah (PD) menjadi

Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan,

dengan modal dasar Rp.650 Milyar. Akta pendirian PT berdasarkan Akta

Notaris Mestariani Habie, SH No.19 tanggal 27 Mei tahun 2004 dengan

nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan ( disingkat PT

Bank Sul-Sel) telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia RI No. 13 tertanggal 15 Februari 2005, tambahan Nomor

1655/2005. Perubahan status Bank Sul-Sel dari PD Menjadi PT juga diikuti

dengan perubahan logo pada tanggal 22 Desember 2005.

Dan sejak saat itu dimulailah lembaran baru perjalanan Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan yang menampilkan wajah baru

dengan call name Bank Sul-Sel beserta logo baru berupa majinatif layar

terkembang yang sarat makna dan dinamis dalam mengiringi setiap

18

Page 26: HAJRAH LAPORAN MAGANG

langkah Bank Sul-Sel untuk senantiasa menjadi Bank Kebanggaan seluruh

Masyarakat Sulawesi Selatan Dan Sulawesi Barat.

Bank Sul-Sel memiliki 1 kantor Pusat , 3 Kantor Cabang utama ,

24 Kantor Cabang, 2 Kantor Cabang Pembantu, 3 Kantor Cabang Syariah

yaitu :

1. Cabang Syariah Sengkang yang didirikan pada bulan April 2006

2. Cabang Syariah Maros yang didirikan pada tanggal 27 November

2007

3. Cabang Syariah Makassar yang didirikan pada tanggal 30 Desember

2008

4. Office Chanelling Syariah pada PT. Bank Sulsel Cabang Utama Bone,

PT. Bank Sulsel Cabang Bulukumba, dan PT. Bank Sulsel Cabang

Palopo, Didirikan pada awal tahun 2010.

Kantor Kas 27 unit, serta Payment Point/Kas Keliling 6 unit. Dan di

tahun 2010 ini direncanakan untuk menambah satu lagi jaringan kantor

yaitu pembukaan Cabang Jakarta. Dan dari 65 kantor termasuk cabang

syariah dengan di dukung oleh 100 orang karyawan yang terdiri dari level

pendidikan S2, S1, Sarjana, SMP, SMA, Dan SD yang tersebar di Kantor

Pusat dan seluruh cabang.

B. Visi dan Misi Bank Sul-Sel Syariah

Visi

“Menjadi bank yang terbaik di Kawasan Indonesia Timur dengan

dukungan manajemen yang professional serta memberikan nilai

tambah kepada Pemda dan masyarakat “

Misi

a) Penggerak dan pendorong laju pembangunan ekonomi daerah

b) Pemegang Kas Daerah dan atau melaksanakan penyimpanan

uang daerah

19

Page 27: HAJRAH LAPORAN MAGANG

c) Salah satu sumber pendapatan asli daerah

Motto

Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dunia perbankan

saat ini dan akan datang serta persaingan global, Bank Sulsel Syariah

memiliki motto “MAJU BERSAMA MERAIH BERKAH” artinya Bank

Sulsel memiliki tekad untuk secara terus menerus meningkatkan

kinerja dan memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas yang

diamanatkan stakeholder dengan penuh rasa tanggung jawab dan di

dedikasi yang tinggi dalam upaya mencapai keberhasilan bersama-

sama.

a. Perkembangan Operasional Bank Sul-Sel Syariah

TABEL PERKEMBANGAN USAHA 2007-2009

N

O

URAIAN 2008 2009 %

1 Total Asset 4.530.284 5.003.869 10,45%

2 Pembiayaan 3.390.769 3.465.556 2,21%

3 Dana Pihak Ketiga 2.795.950 2.900.357 5,09%

4 Laba Kotor 314.382 292.310 -7,02%

5 Pajak 98.035 87.693 -10,55%

6 Laba Bersih 216.347 204.617 -5,42%

Keterangan :

Kinerja Tahun 2009 sebelum Audit

Taksiran Pajak Tahun 2009 sebesar 30%

Perlu dijelaskan bahwa, penurunan laba tersebut

disebabkan karena kondisi perekonomian Indonesia yang sedikit

kurang stabil karena adanya krisis global dan kredit yang

disalurkan sebahagian telah mengarah ke sektor produktif sebagai

wujud keberpihakan Bank Sul-Sel pada Sektor UMKM.

20

Page 28: HAJRAH LAPORAN MAGANG

b. Perkembangan Kredit Yang Diberikan

Dalam mendukung pengembangan ekonomi regional di Provinsi

Sulawesi Selatan, Bank Sul-Sel Syariah menyalurkan kredit kepada

dunia usaha yang membutuhkan. Untuk mempertahankan eksistensi

bisnis dan pencapaian keuntungan Bank, maka penyaluran kredit

dilakukan secara konservatif dengan memperhatikan prinsip-prinsip

kehati-hatian. Hal ini wajib dilakukan mengingat Bank memiliki

tanggung jawab untuk menjaga kepercayaan nasabah penyimpanan

dan juga pemegang saham. Skim kredit Bank Sul-Sel Syariah antara

lain adalah KIB, KMK, KUL, KUM, Pokdakan, Multi Guna, KPR, KPM,

SMS, KPKM-PNM, DPRD/Kontraktor & terakhir yang baru diluncurkan

adalah Pundi Usaha Rakyat (PUR). Ke depan Bank Sul-Sel Syariah

akan terus meningkatkan pelayanan dengan memberikan kemudahan

dan melakukan edukasi kepada masyarakat agar memenuhi

bagaimana mengakses kredit ke bank khususnya kepada nasabah

UMKM di Sulawesi Selatan dan Barat.

C. Tujuan Strategi Usaha Perusahaan

a. Tujuan Bank Sul-Sel Syariah

Tujuan Bank Sul-Sel Syariah harus dengan ketentuan syariat

Islam serta situasi dan kondisi di Indonesia, baik di bidang ekonomi,

sosial budaya, hokum maupun politik.

Pentingnya penyesuaian tersebut agar kehadiran Bank Sul-Sel

Syariah yang relatif lebih baru dari pada bank-bank konvensional tidak

menimbulkan benturan- benturan, bahkan pertentangan satu sama

lain. Sehingga Bank Sul-Sel Syariah diharapkan dapat hidup

berdampingan dan berkompetisi secara sehat dengan bank-bank yang

telah ada dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan nasional.

21

Page 29: HAJRAH LAPORAN MAGANG

Dengan demikian Bank Sul-Sel Syariah akan terjamin kelangsungan

hidupnya di tanah air Indonesia.

Adapun tujuan PT. Bank Sul-Sel Syariah Maros dibagi dalam :

1. Tujuan Umum Bank Sul-Sel Syariah

a) Meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat

Indonesia, sehingga akan semakin berkurang kesenjangan

sosial ekonomi, sebagai akibat dari praktek- praktek kegiatan

ekonomi yang tidak Islami,.

b) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses

pembangunan terutama dalam bidang ekonomi keuangan yang

selama ini partisipasi akibat dari sifat keraguan terhadap hukum

bunga bank.

c) Mengembangkan lembaga bank dan sistem perbankan yang

sehat berdasarkan efisiensi dan keadilan, sehingga mampu

meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menggalang

ekonomi rakyat, dengan memperluas jaringan perbankan ke

daerah-daerah pedesaan yang terpencil.

d) Mendidik dan membimbing masyarakat untuk berfikir secara

ekonomi berperilaku bisnis dan meningkatkan kualitas hidup

masyarakat.

2. Tujuan Khusus Bank Sul-Sel Syariah

a) Memberikan kesempatan kepada orang-orang Islam khususnya

dan tidak menutup peluang bagi selain yang beragama Islam

untuk berhubungan dengan perbankan yang lebih menjamin

adanya kebersamaan, keadilan dan pemerataan pendapatan.

Kesempatan tersebut tidak hanya diberikan kepada kelompok

ekonomi menengah keatas, tetapi justru mengutamakan

kelompok ekonomi kebawah. Oleh karena itu, fasilitas-fasilitas

22

Page 30: HAJRAH LAPORAN MAGANG

pembiayaannya diutamakan berupa barang / peralatan modal

usaha dengan harapan ekonomi nasabah semakin mandiri.

b) Memberikan lapangan kerja, sekaligus mendidik kepada orang-

orang yang kurang mampu atau pengusaha kecil untuk

mengembangkan usahanya, sehingga mampu berwirausaha

dan memiliki prospek bisnis yang cerah. Untuk mencapai tujuan

ini, selain wujud fasilitasnya berupa barang / peralatan modal,

juga berupa fasilitas al-Qardhul Hasan.

c) Memberikan pembinaan kepada pengusaha produsen baik kecil

maupun besar, petani maupun pengrajin berupa pembiayaan

pemilik barang-barang modal dan bahan baku (al Mudharabah

atau al-Bai u Bithaman Ajil)

d) Memberikan pembinaan kepada pedagang perantara guna

pembantu pemecahan masalah baik produsen dengan

memberikan modal berupa barang dagangan kepada para

perantara yang berminat menjualkan barang hasil produksi

pengusaha yang dibina Bank Islam.

e) Mengembangkan usaha bersama dengan jalan memberikan

pembiayaan investasi berupa barang modal dan bahan baku

dengan sistem bagi hasil al-Murabahah. Untuk kredit

pengembangan usaha ini tidak dikenakan biaya apapun, hanya

berupa pembagian keuntungan. Apabila diperlukan pengusaha

tersebut dapat meminta kredit modal kerja tunai yang harus

dibayar kembali dengan biaya administrasinya.

b. Strategi Usaha Bank Sul-Sel Syariah

Dalam upaya mencapai tujuan PT. Bank Sul-Sel Syariah

Cabang Maros dalam Operasionalnya akan mendasarkan kepada

strategi usaha sebagai berikut :

23

Page 31: HAJRAH LAPORAN MAGANG

1) Sasaran pembinaan

Sasaran pembinaan PT. Bank Sul-Sel Syariah meliputi

pengrajin industri kecil, nelayan, peternak, perkebunan, petani,

tanaman, pangan, dan hortikultura, pedagang kecil, pengusaha

transportasi dan pengusaha lainnya. Untuk sasaran tersebut

dilakukan kegiatan yang merupakan pembinaan untuk

mempercepat berkembangnya masyarakat kelompok ekonomi

menengah kebawah untuk mengantisipasi dampak pembangunan,

sehingga terbentuk landasan yang kokoh bagi pengembangan

manusia seutuhnya dalam pembangunan nasional jangka panjang

kedua.

2) Strategi pengembangan

Strategi pengembangan Bank Sul-Sel Syariah dilakukan

dengan kegiatan-kegiatan :

a. Bekerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat yang telah ada

dengan cara :

Mengintrodusir dan membina pengembangan produk-produk

dan sistem perbankan berdasarkan Syariah Islam.

Mengintrodusir sistem pengembangan usaha berdasarkan

persamaan dan peran serta dalam permodalan dan resiko.

Merintis dan mengembangkan kerja sama dengan lembaga

swadaya masyarakat dalam mendukung peningkatan

kemampuan manajerial dalam teknologi, peningkatan dan

pengembangan usaha kecil dan menengah.

b. Mendorong pengembangan Bank Sul-Sel Syariah baru di

daerah potensial, pengembangan usaha kecil dan menengah

dengan cara :

Penyediaan modal perangsang

24

Page 32: HAJRAH LAPORAN MAGANG

Penyediaan staf BSS dan pelatihan

Penyediaan modal kerja dan teknis

Pembinaan lanjutan

Merintis dan mengembangkan kerja sama dengan LSM

dalam mendukung peningkatan kemampuan manajerial dan

teknologi, peningkatan nilai tambah dan pengembangan

usaha pengusaha kecil dan menengah.

c. Bekerja sama dengan Badan Amil Zakat, Infaq dan sedekah

(BAZIS) mengitensifkan pengelolaan dan Zakat, Infaq dan

sedekah untuk proyek-proyek pengembangan usaha kecil dan

menengah.

d. Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-

lembaga penyediaan bantuan teknik manajemen untuk

pengusaha kecil dan menengah

e. Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-

lembaga penyedia teknologi peningkatan produktivitas

f. Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-

lembaga penyedia bantuan pembinaan keterampilan akuntansi

g. Mengembangkan peranan lembaga dan melancarkan jaringan

penyedia bahan baku

h. Mengembangkan peranan kelembagaan pemasaran hasil

produksi.

D. Konsep Dasar Operasional Perusahaan

Dalam menjalankan usahanya, Bank Syariah Indonesia

mempunyai beberapa konsep dasar operasional yang terdiri dari :

1. Sistem Simpanan Murni (Al Wadiah)

25

Page 33: HAJRAH LAPORAN MAGANG

Yaitu fasilitas yang diberikan oleh Bank Islam untuk memberikan

kesempatan kepada pihak yang berlebihan dana untuk menyimpan

dananya di Bank.

Fasilitas ini biasanya diberikan untuk tujuan keamanan dan

pemindahbukuan dan bukan tujuan investasi.

2. Sistem Bagi Hasil

Yaitu suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha

antara penyedia dana dan pengelola dana, maupun antara bank dan

nasabah penerima dana. Bentuk jasa yang berdasarkan konsep dasar

ini adalah Mudharabah dan Musyawarah.

3. Sistem Jual Beli dan Marjin keberuntungan

Yaitu suatu sistem yang menerapkan tata cara jual beli, dimana pihak

bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau

mengangkat nasabah sebagai agen bank dan nasabah dalam

kapasitasnya sebagai agen bank melakukan pembelian-pembelian

barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut

kepada nasabah dengan harga beli ditambah keuntungan

(margin/mark up). Jasa-jasa yang berdasarkan konsep dasar ini

adalah Al Murabah dan Al Bai’u Bithaman Ajil (BBA).

4. Sistem Fee (Jasa)

Yaitu sistem kegiatan yang meliputi seluruh layanan non pembiayaan

yang diberikan bank. Bentuk jasa yang berdasarkan konsep dasar ini

antara lain, bank garansi, kliring, inkaso, jasa transfer dan lain-lain.

E. Struktur Organisasi

Secara garis besar tugas dan kewajiban masing-masing jabatan

yang ada pada PT. Sul-Sel Syariah Cabang Maros adalah sebagai berikut

26

Page 34: HAJRAH LAPORAN MAGANG

27

Page 35: HAJRAH LAPORAN MAGANG

Pemimpin Cabang

Hartani Djurnie

Pem. Seksi Akuntansi & Pelaporan

Samuria Firmansyah

Pem. Seksi Umum & Personalia

Hj. Halijah Marzuki

Pem. Seksi Pemasaran & Treasury

Amri Mahmud

Arman Umar / Head Teller

Hasdiana / Teller

Baso / Satpam

Gassing / Satpam

Zainal / Satpam

Fardin Lajaki Djafar /

Zainal Abidin /

Idawati / Analis Pembiayaan

M. Fadly Salahuddin / Analis Pembiayaan

Andi Heriyanto /

Heru Haryadi / SA. Pelayanan

Nursamsu / Staf Pemasaran

STRUKTUR ORGANISASI PT. BANK SUL-SEL KANTOR CABANG SYARIAH MAROS

28

Page 36: HAJRAH LAPORAN MAGANG

F. Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab

Pimpinan Cabang

Bertanggungjawab terhadap pencapaian seluruh target Cabang yang telah

ditetapkan oleh perusahaan, bertanggungjawab terhadap seluruh aktivitas

operasional cabang, melakukan supervisi terhadap setiap unit/seksi di

cabang untuk pelaksanaan pencapaian target pemasaran dan operasional

sesuai ketentuan yang telah ditetapkan, bertanggungjawab terhadap

penyaluran pembiayaan yang disalurkan melalui cabang dan melakukan

monitoring dan pengawasan agar tetap comply-with dengan ketentuan yang

telah ditetapkan, bertanggungjawab terhadap peningkatan kualitas SDM

Cabang, bertanggungjawab atas kondisi cabang agar tetap kondusif,

bertanggungjawab atas monitoring dan pembinaan terhadap nasabah

pembiayaan, penanggungjawab user 530 011 (pemimpin cabang).

Kasie Umum dan Personalia

Memonitoring pegawai, membuat daftar gaji, membuat daftar uang makan,

membuat surat-surat keluar, mengangenda surat masuk, menjaga barang

inventaris kantor, membuat daftar penyusutan ATI, Melaksanakan taksasi

jaminan, melaksanakan penagihan, memonitoring kebutuhan ATC,

bertanggungjawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target

operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang, penanggungjawab

user kasie umum 530 006

Pemimpin Seksi Akuntansi dan Pelaporan

Memonitoring mutasi pada neraca dan laba rugi, melakukan review transaksi

teller, memonitoring angsuran bulanan nasabah, melakukan edukasi dan

sosialisasi perbankan syariah, melakukan pemeriksaan data-data untuk

pencarian pembiayaan, berkoordinasi dengan teller, SA dan penanggung

jawab VBS secara langsung, melakukan konsolidasi RAK ataupun Giro antar

29

Page 37: HAJRAH LAPORAN MAGANG

Bank dengan divisi UUS, melakukan koordinasi dengan kasie umum,

pemasaran perihal putusan pembiayaan, menjaga stabilitas cabang, menjaga

keharmonisan kinerja secara internal dan secara eksternal, menyampaikan

laporan bulanan cabang ke kantor pusat ataupun ke Bank Indonesia, anggota

komite kantor cabang, bertanggungjawab terhadap pencapaian target

pendanaan dan target-target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh

cabang, penanggungjawab use, kasie akuntansi dan pelaporan 530 011, SA

supervisor 530 035, head teller 530 016, penanggungjawab kunci ruang

khasanah, penanggungjawab kunci brangkas.

Teller

Melakukan transaksi tunai dan non tunai, membuat laporan kas,

memonitoring posisi saldo kas, untuk fungsi kontrol maka ditugaskan untuk

melakukan transaksi Back Office, melayani nasabah buka rekening,

bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target

operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang, penanggungjawab

user teller 530 018, penanggungjawab kunci kombinasi lemari brangkas.

SA

Bertanggungjawab atas pelayanan kepada seluruh nasabah secara prima,

menjelaskan berbagai produk simpanan/pembiayaan kepada nasabah secara

efisien dan efektif dan tetap menjaga kerahasiaan bank, memonitoring

pembukaan rekening simpanan secara reguler, melakukan koordinasi

dengan kasie keuangan dan teller perihal aktivasi rekening simpanan,

menjaga keharmonisan kerja dengan seluruh bagian, mengupdate

pengetahuan mengenai produk perbankan syariah, menguasai materi KYC

pada saat melakukan aktivasi pembukaan rekening simpanan,

bertanggungjawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target

operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang, petugas taksasi

30

Page 38: HAJRAH LAPORAN MAGANG

jaminan pembiayaan, penanggungjawab user SA 530 034, memonitoring

penggunaan materai.

Penanggungjawab VBS dan Teller PB/Back Office

Bertanggungjawab atas : transaksi non tunai/Back Office, monitoring dan

pemeliharaan ATI, jaringan VBS dan pemeliharaan komputer termasuk up

date anti virus, bertanggungjawab atas pembuatan dan pengiriman laporan :

LBUS (Laporan Bank Umum Syariah), SID (Sistem Informasi Debitur),

mingguan, pajak-pajak termasuk mengadministrasikan file pajak, petugas

transaksi jaminan, bertanggungjawab terhadap pencapaian target

pendanaan, tugas tambahan yang diberikan oleh atasan langsung.

SA. Administrasi

Bertanggung jawab atas supporting pembiayaan : administrasi

pembiayaan/pencairan pembiayaan, dokumentasi pembiayaan (legal file dan

file pembiayaan), asuransi pembiayaan, bertanggungjawab atas pembuatan

dan pengiriman laporan : SID (Sistem Informasi Debitur), LBUS (Laporan

Bank Umum Syariah), mingguan, bertanggungjawab terhadap pencapaian

target pendanaan, tugas tambahan yang diberikan oleh atasan langsung.

Kasie Pemasaran dan Treasury

Bertanggungjawab terhadap pencapaian target unit sebesar Rp. 38.100

milyar untuk DP3 dan Rp. 33.25 milyar untuk pembiayaan. Laba Rp. 1 M dan

target-target operasional lainnya yang telah ditetapkan, memonitoring

angsuran nasabah, bertanggungjawab memantau dan melaporkan

pelaksanaan pembiayaan (monitoring), bertanggungjawab dalam

memastikan perikatan hukum (akad, HT dan FEO) secara sempurna dan

memastikan kesempurnaan penutupan asuransi terhadap debitur, sosialisasi

nasabah funding, sosialisasi nasabah lending, monitoring target agar tepat

waktu, mengontrol kerja dan tugas AO, melakukan penagihan ke nasabah,

31

Page 39: HAJRAH LAPORAN MAGANG

menjaga hubungan baik antara Bank Sul-Sel Syariah dan nasabah, anggota

komite, penanggungjawab user kasie pemasaran 530 026.

Wira Dasar

Bertanggungjawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target

operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang, menerima berkas

permohonan pembiayaan, melakukan sosialitas terhadap permohonan yang

masuk, membuat usulan pembiayaan yang dinilai layak untuk diberikan

fasilitas pembiayaan, membina dan mengawasi seluruh account pembiayaan

yang telah disalurkan, membantu kasie pemasaran dalam pencapaian target

funding, bertanggungjawab dalam proses pemberian pembiayaan yang

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan pedoman produk

pembiayaan Bank Sul-Sel.

Staf Pemasaran

Bertanggungjawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target

operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang, melakukan pencairan

nasabah pembiayaan dan melakukan pelunasan cepat pada VBS,

bertanggungjawab terhadap penyimpanan file pembiayaan dan dokumentasi

taksasi jaminan, menerima berkas permohonan pembiayaan, melakukan

sosialitas terhadap permohonan yang masuk, membuat usulan pembiayaan

yang dinilai layak untuk diberikan fasilitas pembiayaan, membina dan

mengawasi seluruh account pembiayaan yang telah disalurkan, membantu

kasie pemasaran dalam pencapaian target funding, bertanggungjawab dalam

proses pemberian pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

Islam dan pedoman produk pembiayaan Bank Sul-Sel, penanggungjawab

user pembiayaan 530 029.

32

Page 40: HAJRAH LAPORAN MAGANG

32

BAB V

PEMBAHASAN

A. Ketentuan Umum Tabungan Ummat

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai perkembangan produk

simpanan tabungan dalam hal ini tabungan syariah PT. Bank Sul-Sel

Syariah Cabang Maros, terlebih dahulu diuraikan tentang ketentuan-

ketentuan umum Tabungan Syariah yang terdiri dari syarat-syarat umum,

penyetoran dan penarikan dana, dan perhitungan bagi hasil.

a. Syarat-Syarat Umum

Adapun syarat-syarat umum tabungan Syariah pada PT. Bank

Sul-Sel Syariah sebagai berikut :

1. Tabungan syariah hanya diperuntukkan bagi penabung

perorangan. Bank akan menerbitkan Buku Tabungan (passbook)

atau laporan mutasi transaksi rekening (statement) atas nama

penabung sebagai bukti transaksi tabungan.

2. Bank menerbitkan kartu ATM sebagai fasilitas tambahan atas

permintaan penabung yang menginginkan transaksi melalui ATM

dan Bank akan menerbitkan statement.

3. Apabila terdapat perbedaan antara saldo pada Buku Tabungan

atau statement dengan saldo yang tercatat pada pembukuan Bank,

maka sebagai patokan Bank digunakan saldo yang tercatat pada

pembukuan Bank.

4. Apabila buku tabungan hilang maka penabung harus segera

melaporkan ke kantor Bank Sul-Sel Syariah tempat membuka

rekening dengan disertai surat keterangan dari kepolisian.

33

Page 41: HAJRAH LAPORAN MAGANG

5. Segala penyalahgunaan dalam bentuk apapun termasuk akibat

hilangnya buku tabungan, menjadi tanggungjawab sepenuhnya

penabung.

b. Penyetoran dan Penarikan Dana

1. Penabung dapat melakukan penyetoran dan penarikan dana setiap

hari kerja selama kas buka

2. Setoran awal minimal Rp. 500.000,- dan setoran selanjutnya

minimal Rp. 500.000,-

3. Saldo yang tersisa pada saat penarikan dana minimal sebesar

Rp. 500.000,- bagi nasabah yang menggunakan fasilitas ATM

saldo yang tersisa pada saat penarikan dana minimal

Rp. 250.000,-

4. Setiap penyetoran dan atau penarikan dana, penabung diwajibkan

untuk menunjukkan Buku Tabungan dan ATM dan Bank akan

membukukan transaksi-transaksi tersebut dalam Buku Tabungan

atau statement.

5. Penarikan tunai yang dilakukan oleh orang lain harus dilengkapi

dengan surat kuasa dari penabung dan kartu identitas asli dari

penabung dan penerima kuasa

6. Transaksi penarikan tunai dengan menggunakan surat kuasa

hanya dapat dilakukan di Kantor Bank Syariah tempat membuka

rekening.

7. Apabila tanda tangan pada slip penarikan berbeda dengan tanda

tangan pada buku tabungan bank harus meminta kartu identitas

penabung. Penabung tidak dapat menyerahkan kartu identitasnya,

bank harus berhak menahan buku tabungan untuk dilakukan

pemeriksaan lebih lanjut sampai dengan dipastikan kebenaran

penarikan yang dilakukan.

34

Page 42: HAJRAH LAPORAN MAGANG

8. Apabila ada perubahan tanda tangan dan alamat, maka penabung

diwajibkan untuk memberitahukan secara tertulis yang dilakukan.

c. Perhitungan Bagi Hasil

1. Bank akan membagi keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan

dana tabungan berdasarkan pada nasabah bagi hasil sebagaimana

tercantum pada permohonan pembukaan Tabungan Ummat dan

saldo rata-rata yang terdapat dalam 1 (satu) bulan takwin dengan

saldo minimum Rp.500.000,-

2. Penutupan rekening yang dilakukan sebelum saldo mengendap

selama 1 (satu) bulan terhitung sejak setoran pertama, tidak

diperhitungkan bagi hasil.

Cara Mudah Menghitung Imbal Hasil Hasil Investasi Nasabah yakni:

Saldo Deposito (Saldo rata-rata Tabungan) x (Nisbah/100) x (IH-1000 bln berjalan/1000)

Contoh :

Jumlah Deposito : Rp. 1 Milyar

Tenor : 6 bulan

Nisbah 6 bulan : 64 %

Bagi Hasil (bruto) : Jumlah Simpanan x Nisbah x Imbal

Hasil per 1000

Bagi Hasil (bruto) : 1.000.000.000 x (64/100) x 12.88/1000)

= Rp. 8.234.200

35

Page 43: HAJRAH LAPORAN MAGANG

B. Prosedur Pembukaan Tabungan Syariah

Kegiatan pelayanan tabungan berupa pelaksanaan untuk menjadi

nasabah, penyetoran, pengambilan dan lain-lain tentunya diperlukan

suatu prosedur agar mudah dalam pelaksanaannya. Prosedur merupakan

suatu rangkaian tata kerja yang harus dilalui secara sistematis yang

sudah terperinci, sehingga akan tercipta efisiensi dalam penyelenggaraan

yang meliputi usaha-usaha yang mempersingkat waktu pelayanan

terhadap penabung.

Adapun prosedur pelaksanaan pembukaan tabungan syariah pada

PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros adalah sebagai berikut :

1. Nasabah cukup memperlihatkan identitas diri yakni berupa KTP atau

SIM, ataupun identitas lain yang masih berlaku untuk dicantumkan

pada buku Tabungan Ummat.

2. Untuk keperluan pelaksanaan dan penyelenggaraan Tabungan

syariah maka digunakan satu jenis buku saldo simpanan yang

disediakan oleh Bank Sul-Sel syariah, buku saldo tabungan syariah ini

memuat hal-hal sebagai berikut :

Bank Sul-Sel syariah kantor cabang/Bank Sul-Sel syariah kantor

unit dimana nasabah mendaftar’

Nomor rekening, nama nasabah.

Alamat tempat tinggal nasabah.

Kartu identitas (KTP atau SIM)

Pada lembar berikutnya merupakan catatan jumlah tabungan

syariah yang memuat.

- Tanggal penyetoran dan pengambilan.

- Kode transaksi, yakni dengan huruf artinya sebagai berikut :

BL Saldo EC Koreksi Transaksi

36

Page 44: HAJRAH LAPORAN MAGANG

CA Setoran Tunai HC House Check

CL Setoran Kliring IN Bonus/Bagi Hasil

CN Kredit Nota RT Tolakan Kliring

CW Penarikan Tunai TX Pajak

DN Debet Nota

- Slip penyetoran adalah berupa formulir isian oleh penabung

yang mencantumkan nomor rekening, nama dan alamat

nasabah, dan data lain yang berkaitan dengan penatausahaan

tabungan syariah. Slip penyetoran ini menunjukkan jumlah

penyetoran oleh penabung dan sebagai dasar pencatatan

mutasi pada buku saldo tabungan syariah.

Slip penyetoran terdiri dari 3 rangkap yaitu :

Lembar 1 berwarna putih diperuntukkan bagi Bank

Lembar 2 berwarna merah bagi Bank

Lembar 3 berwarna hijau diperuntukkan bagi nasabah

- Tiket penarikan tabungan syariah terangkum dalam suatu slip

pengambilan yang praktis, sehingga para nasabah dengan

mudah dapat mengambil uangnya hanya dengan menyerahkan

lembaran pengambilan. Dalam lembaran pengambilan ini

terdapat isian yang terdiri dari nomor piket, tanggal, terbilang,

nomor rekening, nama, jumlah penarikan serta tanda tangan.

Kemudian dibalik lembaran pengambilan ini terdapat keterangan

menyangkut perincian uang yang diinginkan dan tanda tangan

pengambilan. Bagi nasabah yang ingin mewakili diri jika tidak sempat

untuk mengambil sendiri dananya maka dapat mewakilkan pihak lain

dengan melampirkan surat kuasa yang dilengkapi dengan tanda tangan

dan materi.

37

Page 45: HAJRAH LAPORAN MAGANG

Jadi, penabung dalam proses pengambilan dan penyetoran mengisi

daftar isian seperti yang dipaparkan diatas, pengisian daftar ini harus

sesuai dengan apa yang terdapat dalam buku tabungan syariah.

Kemudian slip disodorkan kepada petugas loket atau teller bersama

petugas pembukuan melakukan pengisian dan perhitungan dalam daftar

pencatatan kasir.

Berdasarkan buku tabungan syariah (buku saldo), yang

bersangkutan untuk diproses lebih lanjut, kemudian akan dipanggil untuk

menerima buku saldo tadi bersama dananya bagi yang melakukan

pengambilan.

38

Page 46: HAJRAH LAPORAN MAGANG

C. Analisis Komparatif Perkembangan Produk Tabungan Syariah PT.

Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros

Dalam menganalisis penerimaan dana masyarakat dari produk

tabungan syariah pada PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros penulis

menerapkan metode analisis komparatif.

Selanjutnya untuk melihat perkembangan penerimaan tabungan

syariah, maka akan disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 1Perkembangan Penerimaan Tabungan Syariah

Tahun 2007-2009

No Tahun Jumlah Penerimaan Tabungan

Ummat

Kenaikan Persentase

1

2

3

2007

2008

2009

752.000.000

2.675.000.000

3.461.000.000

1.672.000.000

3.475.000.000

6.354.000.000

Dari tabel perkembangan penerimaan tabungan diatas diperoleh

informasi bahwa selama tahun 2007-2009 jumlah penerimaan tabungan

syariah terus-menerus mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 jumlah

dana pihak ketiga untuk tabungan syariah sebesar Rp. 752.000.000.

sedangkan pada tahun 2008 sebesar Rp. 2.675.000.000 dan tahun 2009

sebesar Rp. 3.461.000.000. Ini memperlihatkan bahwa pada tahun 2007

ke 2008 penerimaan tabungan syariah mengalami peningkatan sebesar

Rp. 3.475.000.000, atau sekitar % sedangkan pada tahun 2008 ke 2009

memperlihatkan kenaikan sebesar Rp. 6.354.000.000, atau sekitar %.

39

Page 47: HAJRAH LAPORAN MAGANG

Selanjutnya, untuk melihat bagaimana perkembangan nasabah dari

produk simpanan tabungan syariah, tabel di bawah ini akan

memperlihatkan perkembangan nasabah selama 3 (tiga) tahun.

Tabel 2 Perkembangan Nasabah Tabungan Syariah

Tahun 2007-2009

No Tahun Jumlah Nasabah Tabungan

Ummat

Kenaikan Persentase

1

2

3

2007

2008

2009

Dari tabel 2 diatas, yang memperlihatkan perkembangan penabung

tabungan syariah diatas, diperoleh informasi bahwa selama tahun 2007-

2009 jumlah penabung atau nasabah tabungan syariah terus-menerus

mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 jumlah nasabah untuk

tabungan syariah sebanyak 1047 sedangkan pada tahun 2008 sebanyak

1438 dan tahun 2009 sebanyak 3531. Ini memperlihatkan bahwa pada

tahun 2007 ke 2009 perkembangan penabung atau nasabah tabungan

syariah mengalami peningkatan sebanyak 391 atau sekitar % sedangkan

pada tahun 2008 ke 2009 memperlihatkan kenaikan sebanyak 2093 atau

sekitar %.

Dari hasil analisis diatas, terdapat korelasi (hubungan) antara

penerimaan tabungan syariah dan peningkatan penabung (nasabah).

Sehingga dapat dikatakan bahwa penerimaan tabungan syariah

dipengaruhi oleh peningkatan nasabah. Dan untuk jelasnya dapat dilihat

pada beberapa grafik berikut ini.

40

Page 48: HAJRAH LAPORAN MAGANG

GRAFIK PERKEMBANGAN PENERIMAAN TABUNGAN SYARIAH

PADA BANK SUL-SEL

CABANG SYARIAH MAROS

TAHUN 2007-2009

3.461.000.000 2.675.000.000

752.000.000

2007 2008 2009

Tahun

181614121086420

Billions

Jum

lah

41

Page 49: HAJRAH LAPORAN MAGANG

GRAFIK PERKEMBANGAN NASABAH TABUNGAN SYARIAH

PT. BANK SUL-SEL

CABANG SYARIAH MAROS

TAHUN 2007-2009

2007 2008 2009 Tahun

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan

tabungan syariah pada Bank Sul-Sel Syariah baik jumlah tabungan (Rupiah)

maupun jumlah penabung dari tahun 2007-2009 sehingga dengan demikian

maka hipotesis dapat diterima.

4000350030002500200015001000500

0

Jum

lah

42

Page 50: HAJRAH LAPORAN MAGANG

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros sebagai Bank Swasta

Nasional pertama yang beroperasi murni syariah Islam sejak didirikannya

pada tahun 2007 telah berhasil meletakkan dasar yang kuat dan menjadi

pionir dalam perkembangan sistem perbankan Islam di Indonesia. Respon

masyarakat terhadap kehadiran Bank Sul-Sel Syariah sangat baik.

PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros dengan sistem lost and

profit sharing-nya telah membuktikan ketangguhan sistemnya yang

terbebas dari negative spread yang sangat banyak dialami bank-bank

konvensional ketika terjadi krisis ekonomi dan perbankan tahun 1997

hingga saat ini.

Bank Sul-Sel Syariah dalam operasinya sangat mendasarkan

investasinya pada sektor riil, sehingga pertumbuhan ekonomi yang

dihasilkan bukan merupakan pertumbuhan yang semu. Disamping itu

orientasi terbesarnya adalah upaya untuk memajukan usaha kecil

meskipun tidak melupakan usaha menengah dan besar yang juga

mendukung berkembangnya usaha-usaha.

43

Page 51: HAJRAH LAPORAN MAGANG

40

B. Saran-Saran

Masyarakat Muslim yang menjadi target pasar utama Bank Sul-Sel

Syariah masih sedikit yang mengerti secara baik tentang sistem Bank

Syariah. Upaya edukasi yang dilakukan sangat sedikit dan lambat

meskipun beberapa line promosi sedang ditempuh, tetapi masih terkesan

eksklusif dan terbatas pada kelompok-kelompok tertentu saja.

Bank Sul-Sel Syariah juga harus berupaya untuk menggandeng

lembaga-lembaga pendidikan menengah dan tinggi agar bisa

memasukkan sistem perbankan Syariah dalam kurikulum pendidikan

pada lembaga-lembaga pendidikan

tersebut yang dinilai akan sangat efektif mendidik masyarakat sebagai

pasar potensialnya.

Bank Sul-Sel Syariah sebagai pioneer perbankan syariah di

Indonesia harus mulai diwaspadai munculnya institusi perbankan yang

juga membuka kantor-kantor cabang Syariah. Bank Sul-Sel Syariah

hendaknya melaksanakan lagi promosi yang efektif guna lebih

menjangkau lapisan masyarakat utamanya kaum muslimin.

44

Page 52: HAJRAH LAPORAN MAGANG

JURNAL KEGIATAN MINGGUAN

Nama : Syarifah Hajrah

No. Pokok : 07.20107.005

Jurusan / Program : Manajemen Keuangan & Perbankan /D3

Tempat PKL / Magang : Kantor PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros

Minggu : 1 (satu)

Tanggal Laporan : 17 - 18 Februari 2010

Hari / Tanggal uraian Kegiatan Paraf Pembimbing Lapangan

Rabu - Brifing pagi dan Doa Bersama

17 Februari - - - -

-Kamis -

18 Februari - -

- - -

Maros, 19 Februari 2010

Mengetahui,

Mahasiswa Pembimbing

45

Page 53: HAJRAH LAPORAN MAGANG

Syarifah Hajrah Arman Umar

JURNAL KEGIATAN MINGGUAN

Nama : Syarifah Hajrah

No. Pokok : 07.20107.005

Jurusan / Program : Manajemen Keuangan & Perbankan /D3

Tempat PKL / Magang : Kantor PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros

Minggu : 2 (Dua)

Tanggal Laporan : 24 - 25 Februari 2010

Hari / Tanggal uraian Kegiatan Paraf Pembimbing Lapangan

Rabu - Brifing pagi dan Doa Bersama

24 Februari - - - -

-Kamis -

25 Februari - -

- - -

Maros, 26 Februari 2010

Mengetahui,

Mahasiswa Pembimbing

46

Page 54: HAJRAH LAPORAN MAGANG

Syarifah Hajrah Arman Umar

JURNAL KEGIATAN MINGGUAN

Nama : Syarifah Hajrah

No. Pokok : 07.20107.005

Jurusan / Program : Manajemen Keuangan & Perbankan /D3

Tempat PKL / Magang : Kantor PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros

Minggu : 3 (Tiga)

Tanggal Laporan : 3 - 4 Maret 2010

Hari / Tanggal uraian Kegiatan Paraf Pembimbing Lapangan

Rabu - Brifing pagi dan Doa Bersama

3 Maret - - - -

-Kamis -

4 Maret - -

- - -

Maros, 5 Maret 2010

Mengetahui,

Mahasiswa Pembimbing

47

Page 55: HAJRAH LAPORAN MAGANG

Syarifah Hajrah Arman Umar

JURNAL KEGIATAN MINGGUAN

Nama : Syarifah Hajrah

No. Pokok : 07.20107.005

Jurusan / Program : Manajemen Keuangan & Perbankan /D3

Tempat PKL / Magang : Kantor PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros

Minggu : 4 (Empat)

Tanggal Laporan : 10 - 11 Maret 2010

Hari / Tanggal uraian Kegiatan Paraf Pembimbing Lapangan

Rabu - Brifing pagi dan Doa Bersama

10 Maret - - - -

-Kamis -

11 Maret - -

- - -

Maros, 12 Maret 2010

Mengetahui,

Mahasiswa Pembimbing

48

Page 56: HAJRAH LAPORAN MAGANG

Syarifah Hajrah Arman Umar

JURNAL KEGIATAN MINGGUAN

Nama : Syarifah Hajrah

No. Pokok : 07.20107.005

Jurusan / Program : Manajemen Keuangan & Perbankan /D3

Tempat PKL / Magang : Kantor PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros

Minggu : 5 (Lima)

Tanggal Laporan : 17 - 18 Maret 2010

Hari / Tanggal uraian Kegiatan Paraf Pembimbing Lapangan

Rabu - Brifing pagi dan Doa Bersama

17 Maret - - - -

-Kamis -

18 Maret - -

- - -

Maros, 19 Maret 2010

Mengetahui,

Mahasiswa Pembimbing

49

Page 57: HAJRAH LAPORAN MAGANG

Syarifah Hajrah Arman Umar

JURNAL KEGIATAN MINGGUAN

Nama : Syarifah Hajrah

No. Pokok : 07.20107.005

Jurusan / Program : Manajemen Keuangan & Perbankan /D3

Tempat PKL / Magang : Kantor PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros

Minggu : 6 (Enam)

Tanggal Laporan : 24 -25 Maret 2010

Hari / Tanggal uraian Kegiatan Paraf Pembimbing Lapangan

Rabu - Brifing pagi dan Doa Bersama

24 Maret - - - -

-Kamis -

25 Maret - -

- - -

Maros, 26 Maret 2010

Mengetahui,

Mahasiswa Pembimbing

50

Page 58: HAJRAH LAPORAN MAGANG

Syarifah Hajrah Arman Umar

51