hajrah laporan magang
TRANSCRIPT
IL
TINJAUAN PRODUK TABUNGAN
PADA PT. BANK SUL-SEL
CABANG SYARIAH MAROS
Diajukan Kepada Jurusan Manajemen Keuangan dan Perbankan
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Perguruan
Islam Maros untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya
SYARIFAH HAJRAH
SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN
YAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS
(STIM-YAPIM)
2008
1
HALAMAN PERSETUJUAN
1. Judul : TINJAUAN PRODUK TABUNGAN PADA BANK
PT. BANK SUL-SEL CABANG SYARIAH
MAROS
2. Pelaksana :
a. Nama : SYARIFAH HAJRAH
b. NIM : 07.20107.005
c. Jurusan : MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN
d. Program Studi : MANAJEMEN KEUANGAN PERBANKAN
3. Jangka waktu : Tanggal 17 Februari Sampai dengan 8 April 2010
4. Jumlah waktu : 2 (dua) bulan
5. Bentuk kegiatan : Magang
Maros, Maret 2010
Menyetujui :
Pembimbing Mahasiswa
NURWAHIDAH M,S.E,M.Si. SYARIFAH HAJRAH
Mengetahui :
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
Yayasan Perguruan Islam Maros
Ketua,
MUHAMMAD NASRUM , S.E , M.M
2
HALAMAN PENGESAHAN
Pada hari ini ahad, tanggal tiga bulan April tahun Dua ribu sepuluh, Laporan
Magang / Tugas Akhir dengan judul “TINJAUAN PRODUK TABUNGAN
PADA PT. BANK SUL-SEL CABANG SYARIAH MAROS”
Nama : SYARIFAH HAJRAH
N I M : 07.20107.005
Jurusan / Program Stud i : MANAJEMEN /Diploma Tiga
Konsentrasi : MANAJEMEN KEUANGAN & PERBANKAN
Telah disyahkan oleh Panitia dan Penguji Tugas Akhir Mahasiswa STIM
YAPIM Maros Jenjang Diploma Tiga Periode ke IV tahun 2010 yang dibentuk
dengan Surat Keputusan ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM)
YAPIM No. 010 / SK / STIM YAPIM / VIII /2010 tanggal 2010, untuk
memenuhi sebagian syarat guna memperoleh Gelar Ahli Madya Jenjang
Pendidikan Diploma Tiga, pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Yauasan
Perguruan Islam Maros (STIM-YAPIM).
Panitia Ujian :
Ketua : MAHAMMAD NASRUM ,S.E, M.M
Sekertaris :
Penguji : 1.
2.
3
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan ini dapat terselesaikan
dengan baik. Penulisan ini merupakan salah satu persyaratan dalam
penyelesaian studi Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) YAPIM.
Dalam penyusunan laporan ini, masih banyak kekurangan yang
disebabkan oleh keterbatasan waktu dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karenanya dengan segala kerendahan hati dan kekurangan ini penulis
mengharap kritik maupun saran-saran demi kesempurnaan penulisan ini.
Penulisan ini dapat diselesaikan berkat bantuan, bimbingan dan
dorongan berbagai pihak, untuk itu sepantasnya kami mengucapkan rasa
hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Drs. H.M.Ikram Idrus, MS. Selaku Ketua Yayasan Perguruan Islam
Maros (YAPIM).
2. Bapak Muhammad Nasrum,S.E.,M.M Selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen (STIM) YAPIM.
3. Ibu Nurwahidah M,S.E.,M.Si. selaku Ketua Program Diploma Tiga (D-III)
sekaligus Pembimbing Penulisan.
4. Bapak dan Ibu Dosen beserta segenap Staf Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen (STIM) YAPIM.
5. Bapak Hartani Djurnie, Pemimpin Cabang PT. Bank Sul-Sel Cabang
Syariah Maros, yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan
penelitian pada Departemen Tresuri .
6. Ibu Hj.Halija Marzuki,Kasie Umum dan Personalia, yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian pada Bank Sul-Sel
Cabang Syariah Maros.
4
7. Bapak Samuria Firmansyah, Pemimpin Seksi Akutansi dan Pelaporan,
sebagai pembimbing yang telah membantu dalam memberikan data-data
yang penulis butuhkan selama penelitian.
8. Bapak Arman Umar, Assistent Operasional Seksi Akuntansi & Pelaporan,
sebagai penbimbing yang telah membantu dalam memberikan data-data
yang penulis butuhkan dan membantu penulis sebelum penelitian sampai
penelitian berakhir.
9. Karyawan PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros, yang tidak sempat
penulis sebutkan satu persatu, tak lupa kami ucapkan banyak terima
kasih.
10.Sahabat-sahabat di STIM YAPIM yang tidak sempat disebut satu persatu,
yang telah memberikan saran, masukan dan motivasi yang bermanfaat
bagi penulis.
Akhirnya apa yang tertuang dalam laporan ini disadari masih
terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu penulis sangan
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kasempurnaan
laporan ini.
Maros, Maret 2010
Penulis,
5
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................................................... i
Halaman Persetujuan .......................................................................... ii
Halaman Pengesahan ……………………………………………………… iii
Kata Pengantar .................................................................................... iv
Daftar Isi .............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................
B. Masalah Pokok ........................................................................
C. Tujuan Magang ......................................................................
D. Manfaat Penelitian ..................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................
A. Pengertian Lembaga Keuangan Dan Bank................................
a. Pengertian lembaga keuangan.............................................
b. Pengertian Bank...................................................................
B. Pengertian Dan Jenis Tabungan................................................
a. Pengertian Tabungan...........................................................
b. Jenis Tabungan....................................................................
c. Hipotesis...............................................................................
BAB III METODE PENELITIAN............................................................
A. Lokasi dan Waktu Magang........................................................
B. Metode Pengumpulan Data.......................................................
C. Jenis dan Sumber Data.............................................................
D. Metode Analisis .........................................................................
BAB IV GAMBARAN UMUM ...............................................................
A. Sejarah Singkat Perusahaan.....................................................
B. Visi dan Misi Bank Sul-Sel Syariah............................................
C. Tujuan dan Strategi Usaha Perusahaan....................................
6
a. Tujuan Bank Sul-Sel Syariah................................................
1. Tujuan Umum Bank Sul-Sel Syariah...............................
2. Tujuan Khusus Bank Sul-Sel Syariah.............................
b. Strategi Usaha Bank Sul-Sel Syariah....................................
D. Konsep Dasar Operasional Perusahaan....................................
E. Struktur Organisasi....................................................................
F. Tugas, Fungsi Dan Tanggung Jawab........................................
BAB V PEMBAHASAN ........................................................................
A. Ketentuan Tabungan Syariah....................................................
a. Syarat-Syarat Umum ...........................................................
b. Penyetoran dan Penarikan Dana..........................................
c. Perhitungan Bagi Hasil..........................................................
B. Prosedur Pembukaan Tabungan...............................................
C. Analisis Komparatif Perkembangan Produk Tabungan Syariah
PT. Bank Sul-Sel Syariah, Cab Maros.......................................
BAB VI PENUTUP................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................
B. Saran..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................
LAMPIRAN...........................................................................................
7
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan upaya restruksturisasi perbankan nasional yang
sedang dilaksanakan saat ini, yaitu membangun kembali sistem
perbankan yang sehat dalam rangka mendukung program pemulihan dan
kebangkitan ekonomi nasional, maka salah satu upaya yang dilakukan
untuk mengoptimalkan fungsi sistem Perbankan Syariah dengan
beberapa tujuan. Diantaranya sebagai berikut: Pertama, Untuk memenuhi
kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat yang tidak dapat menerima
konsep bunga . Kedua, Dengan diterapkannya system perbankan syariah
yang berdampingan dengan system perbankan konvensional, mobilisasi
dana masyarakat dapat dilaksanakan lebih optimal terutama dari segmen
masyarakat yang selama ini belum dapat tersentuh oleh sistem perbankan
konvensional. Ketiga, Peluang pembiayaan bagi pengembangan usaha
yang lebih berdasarkan prinsip kemitraan. Dalam prinsip ini, konsep yang
diterapkan adalah pola hubungan yang harmonis dan saling
menguntungkan (mutual partnership) antara bank dan nasabah. Keempat,
kebutuhan akan produk dan jasa perbankan yang memiliki keunggulan
yang unik dan berlandaskan nilai-nilai moral. Keunggulan. Keunggulan ini
merupakan peniadaan pembebanan bunga yang berkesinambungan
(perpetual interest effect), membatasi kegiatan spekulasi yang tidak
produktif, serta pembiayaan yang ditujukan kepada usaha-usaha yang
mencegah terjadinya kerusakan lingkungan dan kerusakan moral.
Dalam perkembangan sejarah, perekonomian syariah yang bersih
dan bebas bunga di Indonesia telah memasuki tahap pengembangan
yang sarat akan tantangan. Dalam perjalanannya kita dapat menganalisis
adanya beberapa kendala cultural dalam penerapannya, khususnya
1
sektor perbankan syariah. Kendala cultural masyarakat Indonesia ini
dapat kita simpulkan sebagai berikut:
Pertama, kendala simbolisme. Masyarakat Indonesia khususnya
umat Islam baik kalangan praktisi usaha maupun masyarakat umum
sering terjebak pada simbolisme (syakliyah) dan merupakan aspek
substansi dari ajaran syariah Islam itu sendiri yang mengajar istiqamah
(konsistensi) dalam ucapan, pengakuan, dan tindakan keseharian secara
komprehensif (kaffah), dan bukan menjadikan simbol-simbol agama
menjadi sekedar slogan kampanye, promosi, serta pengakuan simbolik
formal untuk kepentingan social ekonomi dan politik. Inilah sebenarnya
tuntutan pemenuhan aspek syariah (sharia compliance) yang masih
sangat memperhatinkan.
Dalam menjalankan kegiatan usaha bank, masih banyak ditemukan
upaya bank untuk sekedar mengubah penampilan formal bank sehingga
membentuk image bank ataupun lembaga keuangan syariah, baik melalui
penampilan karyawan/karyawati yang bernuansa Islami sekedar dijualnya
nama para toko yang duduk di Dewan Pengawas Syariah (DPS). Memang
tidak dipungkiri bahwa ada kemungkinan rekayasa bisnis (tepatnya
rekayasa syariah untuk kepentingan bisnis) tanpa sepengetahuan DPS
secara detail yang disebut terminologi syariah sebagai hiyal fighiyah.
Ataupun, tidak menutup kemungkinan adanya kecenderungan bermain-
main dengan bisnis konvensional yang bertentangan dengan prinsip
syariah tanpa perlu rekayasa syariah, asalkan para stake holders dan
pihak terkait tidak menyadari atau mengetahui.
Kedua, Kendala Gratisisme (majjaniyah). Memang sangat
dimaklumi dan wajar bila masyarakat luas sejak lama berharap besar
pada bank syariah untuk mendapatkan pelayanan jasa bank yang Islami
dan tidak seberat sistem bunga sehingga membantu meringankan krisis
2
ekonomi yang mereka hadapi. Tingkat pengetahuan produk bank syariah
dikalangan nasabah sangat beragam yang ditawarkan bank, karena yang
penting tidak terlibat riba dan merasa aman dunia dan akhirat.
Namun, masyarakat kebanyakan juga masih perlu disadari bahwa
berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh bank syariah tidak dapat
memenuhi keinginan masyarakat yang lebih berangkat dari budaya
pragmatism yang mendorong untuk bersifat serba gratis. Artinya, sistem
perbankan syariah ini baru memasuki tahap pengembangan dan relatif
masih kecil dari semua aspeknya dibandingkan bank konvensional yang
ratusan tahun mendahuluinya dan telah mapan di berbagai Negara
termasuk di negara-negara muslim. Tentunya wajar bila masa perintisan
dan pengembangan membutuhkan pengorbanan kolektif atau agregat
memerlukan cost bersama secara empirik tidak ada yang gratis dalam
mencoba sesuatu sistem sosial ekonomi yang baru.
Keinginan manajer bank untuk segera meraup keuntungan yang
tinggi dan bersaing dengan bank konvensional dengan kondisi seperti
sekarang ini sungguh tidak realistis dan terlalu dini. Kebijakan ini
sebenarnya menganut prinsip gratisisme karena ingin cepat untung besar
atau tidak ingin menanggung keuntungan yang tertunda mengingat prilaku
nasabah ( customer behavior ) yang belum siap dengan pembiayaan yang
mahal. Sehingga, menyebabkan kerugian persepsi dari dua sisi yaitu
pandangan masyarakat terlanjur menuduh bank syariah tidak syariah atau
bank syariah hanya sekedar papan nama dan dari sisi bank syariah
sendiri secara tidak sengaja telah membebani nasabah dengan margin
terlalu tinggi dan berpeluang besar menjadi pembiayaan yang macet atau
akan bersikap apriori terhadap bank syariah.
Produk bank syariah yang relatif mahal ini memang menjadi
Pertanyaan karena nisbah bagi hasil yang diberikan pada tabungan atau
3
deposito mud harabah 1 sampai 3 bulan paling tinggi setara 7%. Produk
bank murah dan sukses mengerut laba telah dibuktikan oleh salah satu
bank syariah di Jawa Barat. Kesuksesan diperoleh dari segmen nasabah
yang merupakan community basis bersekala luas. Sehingga walau margin
bank rendah, perolehan laba stabil dengan tingkat yang hampir nol
persen. Kesuksesan membangun community customer dengan skala luas
telah menyelamatkan bank dari kebangkrutan dan likuidasi bahkan
berkembang menjadi bank yang kuat dan solid.
Ketiga, Kendala Watchisme. Keterkaitan dan minat semua unsure
masyarakat terhadap wacana Islam dan fenomena bank syariah dalam
bentuk kajian, riset, kritik pengamatan dan berbagai forum diskusi
merupakan suatu hal yang positif. Namun, patut disayangkan jika
masyarakat umum, masyarakat akademis, dan para ulama hanya asyik
dan sibuk pengamat, pembahas, dan membentuk berbagai lembaga
pengamatan ekonomi dan perbankan syariah semacam shariah economic
dan banking watch dengan cukup sekedar mengkritik produk-produk dan
kinerja lembaga ekonomi syariah. Namun, dalam tataran implementatif
justru masih terlibat dengan bunga ribawiah, bahkan termasuk lembaga
yang terkait dengan masih belum menggunakan rekening syariah. Hal itu
merupakan suatu ironi yang kontra produktif.
Seharusnya langkah keterlibatan dalam pengembangan yang lebih
kongkrit bagi semua unsur dalam masyarakat secara luas adalah dengan
setiap muslimin menjadi pelaku bisnis syariah, sebab merupakan fardu
‘ain kewajiban personal setiap muslim untuk mensyariatkan semua aspek
hidupnya termasuk ekonominya. Menjadi pelaku ekonomi syariah
konotasinya tidak hanya menjadi pengusaha bisnis syariah saja, tetapi
menjadi pengguna dan mitra bisnis syariah itu juga termasuk menjadi
pelaku bisnis syariah, seperti menjadi Nasabah bank syariah.
4
B. Masalah Pokok
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah pokok pada
penelitian ini adalah: “Apakah Simpanan pada PT. Bank Sul-Sel Syariah
Cabang Maros mengalami peningkatan ?”.
C. Tujuan magang
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
jumlah simpanan tabungan pada PT. Bank Sul-Sel Syariah Cabang
Maros.
D. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan sebagai berikut:
1) Sebagai masukan kepada manajemen PT. Bank Sul-Sel Syariah
Cabang Maros untuk menentukan kebijakan pada masa yang akan
datang.
2) Sebagai bahan dan acuan kepada pihak-pihak yang melakukan
lanjutan obyek yang sama.
5
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Lembaga Keuangan dan Bank
a. Pengertian Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya
terutama berbentuk liquid dan kewajiban–kewajibannya terutama dari
simpanan masyarakat serta instrument-instrumen utang yang
diterbitkan.
Menurut Kasmir (2000/11-12) dikemukakan bahwa pengertian
lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang
keuangan dimana kegiatannya tidak hanya menghimpun dana, atau
hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya menghimpun dan
menyalurkan dana.
Selanjutnya, menurut Roger Le Roy Miller dan David D. Van
Hoose (1993/73) dalam bukunya Modern Money and Banking, yang
dimaksud dengan lambang keuangan adalah Institution such as
commercial banks, savings and loans associations, insurance
companies, and pension funds, that, receive funds from household and
lend them to businesses and other.
Fungsi utama dari lembaga keuangan sesuai dengan namanya
adalah mentransfer dana -dana dari unit surplus kepada unit defisit.
Dana-dana yang berhasil dihimpun oleh lembaga perantara ini
kemudian dialokasikan atau ditempatkan di pasar uang yang akan
mempertemukan kepentingan pihak pensuplai dana dengan pihak
yang membutuhkan dana lembaga keuangan ini meliputi badan-badan
usaha seperti bank, perusahaan asuransi dan pension, perusahaan
reksa dan, perusahaan pembiayaan, serta lembaga -lembaga
perkreditan lainnya.
6
b. Pengertian Bank
Untuk mengetahui secara jelas mengenai tugas dan usaha
pokok bank dapat kita lihat dari pengertian berikut ini. Dalam Undang-
Undang No. 10 Tahun 1998 pasal 1 butir (1) tentang perbankan
dikemukakan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut Lloyd B. Thomas (1993/6) pengertian bank adalah
financial institutions which accepts varios types of deposits and uses
the funds attracted primarily to grant loans.
Dari uraian di atas dapatlah di definisi atau diperoleh batasan
bahwa bank merupakan suatu badan usaha lembaga keuangan yang
kegiatannya bertujuan untuk memberikan kredit dan jasa-jasa serta
menampung dana-dana yang berlebihan dalam masyarakat kemudian
menyalurkannya kembali kepada golongan masyarakat yang
membutuhkan.
B. Pengertian dan Jenis Tabungan
a. Pengertian Tabungan
Dalam Undang-Undang Pokok Perbankan No. 10 Tahun 1998
Pasal 1 butir (9) tentang perbankan dikemukakan bahwa tabungan
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,
bilyaet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan alat itu.
b. Jenis Tabungan
Adapun jenis-jenis tabungan yang terdapat pada PT. Bank Sul-
Sel Syariah Cabang Maros adalah sebagai berikut :
7
1. Tabungan Syariah
Merupakan akad kerja sama usaha antar dua pihak dimana
pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)
modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan
usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila terjadi rugi
ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat
kelalaian si pengelola.
2. Deposito Syariah
Merupakan simpanan berjangka berdasarkan prinsip
Mudharabah Muthlaqah dengan Bagi hasil yang kompetitif dan
beragam keuntungan lainnya. Deposito Syariah juga Merupakan
fasilitas simpanan yang memberi rasa aman dengan bagi hasil
yang menarik yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan,
instansi/dinas, perusahaan (swasta, BUMN, BUMD) dan Yayasan
maupun Koperasi.
3. GiroSyariah
Merupakan simpanan dengan prinsip Wadi’ah Yadh
Dhamanah yang mengutamakan kemudahan dan kelancaran
transaksi bisnis dan merupakan fasilitas simpanan fleksi bel
nasabah yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan,
instansi/dinas, perusahaan (swasta, BUMN, BUMD), dan Yayasan
maupun Koperasi.
4. Tabungan Hatam (Haji dan Umrah)
Merupakan jenis tabungan yang diperuntukkan untuk
menunaikan rukun Islam yang Kelima yakni Haji dan umrah. Jenis
tabungan ini tidak dapat ditarik sewaktu-waktu.
8
C. Pengertian Sumber Dana Bank
Menurut Kasmir, (2000,45) pengertian Sumber Dana Bank adalah
usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat.
Secara garis besar sumber dana bank dapat diperoleh dari :
a. Dari Bank Itu Sendiri
Adapun pencairan dana yang bersumber dari itu sendiri terdiri dari :
1) Setoran modal dari pemegang saham yaitu, merupakan modal dari
para pemegang saham lama atau pemegang saham baru
2) Laba bank yang belum di bagi, yaitu laba tahunan berjalan tapi
belum dibagikan kepada para pemegang saham.
b. Dana yang Berasal dari Masyarakat Luas
1. Simpanan Giro (Demand Deposit) yang merupakan simpanan bank
di mana penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek atau Bilyet giro. Pengertian cek adalah “surat
perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara
rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang
kepada pihak yang disebutkan didalam cek atau kepada pembawa
cek” Pengertian Bilyet Giro (BG) adalah “Surat perintah dari
nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah
tersebut untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekening
yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan
namanya pada bank yang sama atau bank lain”
2. Simpanan Tabungan (Saving Deposito) yaitu simpanan pada bank
yang penarikannya dapat dilakukan sesuai perjanjian antara bank
dengan nasabah dan penarikannya dengan menggunakan slip
penarikan, buku tabungan, kartu ATM, atau sarana penarikan
lainnya.
9
3. Simpanan Deposito (Time Deposito) merupakan simpanan pada
bank yang penarikannya sesuai jangka waktu (jatuh tempo) dan
dapat ditarik dengan bilyet giro.
D. Konsep Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syari’ah
Bank syariah adalah bank yang berkoperasi sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah Islam yang mengacu pada ketentuan-ketentuan
Al-Quarandan Hadist yaitu tata cara bermuamalat secara Islam. Dalam
tata cara bermuamalat, praktek-praktek yang dikuatirkan mengandung
unsur-unsur riba untuk di isi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas
dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan sangat dijauhi.
Untuk menjamin proses bank syariah tidak menyimpang dari
ketentuan syariah, maka pada setiap bank syariah dipilih seorang
manajer dan pimpinan bank yang sedikit banyaknya menguasai prinsip
muamalah dalam bank syariah. Selain itu, di bank ini dibentuk Dewan
Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi operasional bank dari
sudut pandang syariahnya.
Adapun tugas Dewan Pengawas Syariah adalah untuk
mendiskusikan masalah-masalah dan transaksi yang diharapkan
kepadanya sehingga dapat ditetapkan kesesuaiannya dengan syariah
Islam. Selain itu Dewan Pengawas Syariah mempunyai wewenang
dalam memberikan pedoman/garis-garis besar syariah baik untuk
pengerahan maupun penyaluran dana serta kegiatan lainnya dan
mengadakan perbaikan seandainya suatu yang telah/sedang dijalani
dinilai bertentangan dengan syariah.
Filsafah dasar dari hubungan perniagaan atau transaksi
ekonomi antar pihak-pihak yang terlibat dalam operasi bank
berdasarkan syariah Islam adalah :
10
1. Efisiensi
Yaitu mengacu prinsip saling mendorong untuk berikhtiar
yang bertujuan mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan
masukan-masukan yang perlu diberikan selayaknya.
2. Keadilan
Yaitu mengacu pada hubungan yang tidak menzalimi, dan
mengikhlaskan pihak-pihak yang terlibat dalam persetujuan yang
matang tentang proporsi masukan dan keluaran dari pihak
tersebut.
3. Kebersamaan
Yaitu mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan
dan nasihat untuk saling meningkatkan produktifitas.
Bank syariah mempunyai daya tarik dalam mengerahkan
dana masyarakat yaitu dengan tidak memberikan bunga kepada
penyimpanan dana, maka daya tarik bank syariah bagi
penyandang dana (shohibul maal) adalah bank syariah dapat
memberikan pendapat (return on investment) yang memadai.
b. Ciri-ciri Bank Syariah
Bank syariah beroperasi dengan berpedoman pada Al-Qur’an
dan Hadist. Karena itu bank Islam mempunyai karakteristik yang
berbeda dengan bank konvensional.
Ciri-ciri pokok bank syariah menurut Warkum Warsito adalah :
1. Keuntungan dan beban biaya yang disepakati tidak kaku dan
ditentukan berdasarkan kelayakan tanggungan resiko dan
pengorbanan masing-masing.
2. Beban biaya tersebut hanya dikenakan sampai batas waktu
kontrak. Sisa utang selepas kontrak dilakukan dengan membuat
11
kontrak baru dilakukan dengan membuat kontrak baru. Hal ini
sesuai dengan Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 280.
3. Penggunaan persentase untuk perhitungan keuntungan dan biaya
administrasi selalu dihindari, karena persentase bersifat melekat
pada sisa utang meskipun batas waktu perjanjian telah berakhir.
4. Pada bank syariah menerapkan perhitungan berdasarkan
keuntungan yang pasti (fixed return ) yang ditetapkan di muka,
karena pada hakekatnya yang mengetahui tentang untung dan
ruginya suatu proyek yang dibiayai bank hanyalah Allah semata,
manusia sama sekali tidak mampu meramalkannya.
5. Bank syariah tidak menerapkan jual beli atau sewa menyewa uang
dari mata uang yang sama, misalnya rupiah dengan rupiah atau
dollar dengan dollar yang dari transaksi itu dapat menghasilkan
keuntungan.
6. Adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas untuk
mengawasi operasionalisasi bank dari sudut syariah .
c. Keistimewaan Bank Syariah
Bank syariah sebagai alternative bagi bank-bank konvensional
yang dianggap kurang berhasil dalam mengembangkan misi
utamanya, memiliki keistimewaan- keistimewaan yang juga
merupakan perbedaan jika dibandingkan dengan bank-bank
konvensional. Keistimewaan-keistimewaan bank syariah tersebut
adalah :
1. Adanya kesamaan ikatan emosional yang kuat antara pemegang
saham, pengelola bank dan nasabahnya. Kuatnya ikatan
emosional keagamaan ini akan menimbulkan kebersamaan dalam
menghadapi resiko usaha dan membagi keuntungan secara jujur
12
dan adil, dan semua pihak yang terlibat dalam bank syariah akan
memiliki tanggung jawab usaha yang sama.
2. Diterapkan sistem bagi hasil sebagai pengganti bunga yang
memungkinkan cost push inflation yaitu akibat penerapan sistem
bunga pada bank konvensional dapat dihilangkan sehingga bank
syariah diharapkan mampu menjadi pendukung kebijakan moneter
handal, selain itu dengan sistem hasil memungkinkan terjadinya
persaingan antar bank syariah berjalan secara wajar karena
keberhasilan bank syariah ditentukan oleh fungsi edukatif-bank
dalam membina Nasabah dengan kejujuran, keuletan dan
profesionalisme yang pada akhirnya bank syariah akan lebih
mandiri dari pengaruh gejolak moneter baik dalam maupun luar
negeri.
3. Dalam bank syariah tersedia fasilitas kredit kebaikan (Al Qardhul
Hasan) yang diberikan secara cuma-cuma. Nasabah hanya
berkewajiban menanggung biaya materai, biaya notaris dan biaya
studi kelayakan.
4. Dengan penempatan sistem bagi hasil berarti tidak membebani
biaya diluar kemampuan bank (dalam hal ini bagi hasil kepada
deposan) maupun debitur (bagi hasil atas usaha kepada bank)
sehingga terjamin akan adanya keterbukaan
d. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Dalam beberapa hal, bank konvensional dan bank syariah
memiliki persamaan, terutama dalam segi teknis penerimaan uang,
mekanisme transfer, teknologi computer yang digunakan, syarat-
syarat umum memperoleh pembiayaan dan sebagainya. Perbedaan
itu menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai
dan lingkungan kerja.
13
1. Akad dan Aspek Legalitas
Dalam bank syariah akad yang dilakukan memiliki
konsekuensi duniawi dan ukhrowi, karena akad yang dilakukan
didasarkan pada hukum agama Islam
Setiap akad dalam perbankan syariah, baik dalam hal
barang, pelaku transaksi, maupun ketentuan lainnya, harus
memenuhi ketentuan akad yaitu :
Rukun meliputi : penjual, pembeli, barang, harga, akad/ijab
qabul
Syarat , antara lain :
a) Barang dan jasa harus halal sehingga transaksi atas barang
dan jasa yang haram menjadi batal demi hokum syariah.
b) Harga barang dan jasa harus jelas.
c) Tempat penyerahan harus jelas karena akan berdampak pada
biaya transportasi.
d) Barang yang ditransaksikan harus sepenuhnya dalam
kepemilikan.
2. Lembaga Penyelesaian Sengketa
Berbeda dengan perbankan konvensional, pada perbankan
syariah jika terdapat perbedaan atau perselisihan antara bank
dengan nasabahnya, maka kedua belah pihak tidak
menyelesaikannya di peradilan negeri tetapi menyelesaikannya
sesuai tata cara dan hokum materai syariah.
Lembaga yang mengatur hokum materai berdasarkan
prinsip syariah di Indonesia dikenal dengan Badan Arbitrase
Muamalah Indonesia (BAMUI) yang didirikan secara bersama oleh
Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan Majelis Ulama
Indonesia.
14
3. Struktur Organisasi
Unsur yang amat membedakan bank syariah dengan bank
konvensional adalah adanya Dewan Pengawas Syariah yang
bertugas mengawasi operasional bank dan produk-produk nya agar
sesuai dengan hukum syariah.
Dewan pengawas syariah biasanya diletakkan pada posisi
setingkat dewan komisaris pada setiap bank. Hal ini untuk
menjamin efektivitas dari setiap opini yang diberikan oleh Dewan
Pengawas Syariah. Penetapan anggota Dewan Pengawas Syariah
dilakukan oleh rapat umum pemegang saham (RUPS) setelah para
anggota Dewan Pengawas Syariah itu mendapat rekomendasi dari
Dewan Syariah Nasional.
4. Bisnis dan Usaha yang dibiayai
Pada Bank Syariah, pembiayaan hanya diberikan pada
bisnis dan usaha yang halal dan tidak menimbulkan kemudharatan
bagi masyarakat.
5. Lingkungan Kerja dan Corporate Culture
Cara berpakaian dan tingkat laku dari para karyawan
merupakan cerminan bahwa mereka bekerja pada lembaga
keuangan yang berlandaskan syariah Islam.
E. Hipotesis
Dengan mengacu pada masalah pokok dan landasan teori yang
dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah:
“Diduga , bahwa simpanan tabungan pada PT. Bank Sul-Sel Syariah
Cabang Maros mengalami peningkatan”.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Maros, dimana PT. Bank Sul-Sel
Syariah Cabang Maros, dijadikan objek penelitian. Sedang waktu
penelitian dan penyusunan laporan diperkirakan 2 (bulan) bulan.
B. Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini digunakan metode studi kasus, dan
pengumpulan data melalui penelitian sebagai berikut :
1. Penelitian Lapangan, yaitu pengumpulan data lapangan dengan cara
sebagai berikut :
a) Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung pada
obyek penelitian dan mengumpulkan data yang diperlukan
b) Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan pimpinan dan
karyawan perusahaan untuk mendapatkan data yang diperlukan
2. Penelitian pustaka, yaitu pengumpulan data teoritis dengan cara
menelaah berbagai buku literature dan bahan pustaka lainnya yang
berkaitan dengan masalah yang dibahas.
C. Jenis dan Sumber Data
Pada penelitian ini digunakan data primer dan sekunder.
1. Data primer, yaitu data yang bersumber dari hasil observasi dan
wawancara dengan pemimpin dan karyawan perusahaan.
2. Data Sekunder, yaitu data yang bersumber dari dokumen dan laporan
tertulis perusahaan yang dibuat secara berkala.
16
16
D. Metode Analisis
Untuk menguji dan membuktikan hipotesis yang diajukan pada
penelitian ini digunakan metode analisis Komparasi (Comparative Analysis
Method).
17
18
BAB IV
GAMBARAN UMUM
PT. BANK SUL-SEL SYARIAH
CABANG MAROS
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Didirikan dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi
Selatan Tenggara, berkedudukan di Makassar, berdasarkan Akte Notaris
Raden Kadiman di Jakarta No. 95 tanggal 23 Januari 1961. Setelah
mengalami beberapa kali perubahan anggaran dasar dan penambahan
modal disetor dan setelah perubahan status dari Perusahaan Daerah (PD)
menjadi Perseroan Terbatas (PT) lahirlah Perda No,13 tahun 2003 tanggal
20 Agustus tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan
Daerah Sulawesi Selatan dari. Perusahaan Daerah (PD) menjadi
Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan,
dengan modal dasar Rp.650 Milyar. Akta pendirian PT berdasarkan Akta
Notaris Mestariani Habie, SH No.19 tanggal 27 Mei tahun 2004 dengan
nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan ( disingkat PT
Bank Sul-Sel) telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia RI No. 13 tertanggal 15 Februari 2005, tambahan Nomor
1655/2005. Perubahan status Bank Sul-Sel dari PD Menjadi PT juga diikuti
dengan perubahan logo pada tanggal 22 Desember 2005.
Dan sejak saat itu dimulailah lembaran baru perjalanan Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan yang menampilkan wajah baru
dengan call name Bank Sul-Sel beserta logo baru berupa majinatif layar
terkembang yang sarat makna dan dinamis dalam mengiringi setiap
18
langkah Bank Sul-Sel untuk senantiasa menjadi Bank Kebanggaan seluruh
Masyarakat Sulawesi Selatan Dan Sulawesi Barat.
Bank Sul-Sel memiliki 1 kantor Pusat , 3 Kantor Cabang utama ,
24 Kantor Cabang, 2 Kantor Cabang Pembantu, 3 Kantor Cabang Syariah
yaitu :
1. Cabang Syariah Sengkang yang didirikan pada bulan April 2006
2. Cabang Syariah Maros yang didirikan pada tanggal 27 November
2007
3. Cabang Syariah Makassar yang didirikan pada tanggal 30 Desember
2008
4. Office Chanelling Syariah pada PT. Bank Sulsel Cabang Utama Bone,
PT. Bank Sulsel Cabang Bulukumba, dan PT. Bank Sulsel Cabang
Palopo, Didirikan pada awal tahun 2010.
Kantor Kas 27 unit, serta Payment Point/Kas Keliling 6 unit. Dan di
tahun 2010 ini direncanakan untuk menambah satu lagi jaringan kantor
yaitu pembukaan Cabang Jakarta. Dan dari 65 kantor termasuk cabang
syariah dengan di dukung oleh 100 orang karyawan yang terdiri dari level
pendidikan S2, S1, Sarjana, SMP, SMA, Dan SD yang tersebar di Kantor
Pusat dan seluruh cabang.
B. Visi dan Misi Bank Sul-Sel Syariah
Visi
“Menjadi bank yang terbaik di Kawasan Indonesia Timur dengan
dukungan manajemen yang professional serta memberikan nilai
tambah kepada Pemda dan masyarakat “
Misi
a) Penggerak dan pendorong laju pembangunan ekonomi daerah
b) Pemegang Kas Daerah dan atau melaksanakan penyimpanan
uang daerah
19
c) Salah satu sumber pendapatan asli daerah
Motto
Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dunia perbankan
saat ini dan akan datang serta persaingan global, Bank Sulsel Syariah
memiliki motto “MAJU BERSAMA MERAIH BERKAH” artinya Bank
Sulsel memiliki tekad untuk secara terus menerus meningkatkan
kinerja dan memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas yang
diamanatkan stakeholder dengan penuh rasa tanggung jawab dan di
dedikasi yang tinggi dalam upaya mencapai keberhasilan bersama-
sama.
a. Perkembangan Operasional Bank Sul-Sel Syariah
TABEL PERKEMBANGAN USAHA 2007-2009
N
O
URAIAN 2008 2009 %
1 Total Asset 4.530.284 5.003.869 10,45%
2 Pembiayaan 3.390.769 3.465.556 2,21%
3 Dana Pihak Ketiga 2.795.950 2.900.357 5,09%
4 Laba Kotor 314.382 292.310 -7,02%
5 Pajak 98.035 87.693 -10,55%
6 Laba Bersih 216.347 204.617 -5,42%
Keterangan :
Kinerja Tahun 2009 sebelum Audit
Taksiran Pajak Tahun 2009 sebesar 30%
Perlu dijelaskan bahwa, penurunan laba tersebut
disebabkan karena kondisi perekonomian Indonesia yang sedikit
kurang stabil karena adanya krisis global dan kredit yang
disalurkan sebahagian telah mengarah ke sektor produktif sebagai
wujud keberpihakan Bank Sul-Sel pada Sektor UMKM.
20
b. Perkembangan Kredit Yang Diberikan
Dalam mendukung pengembangan ekonomi regional di Provinsi
Sulawesi Selatan, Bank Sul-Sel Syariah menyalurkan kredit kepada
dunia usaha yang membutuhkan. Untuk mempertahankan eksistensi
bisnis dan pencapaian keuntungan Bank, maka penyaluran kredit
dilakukan secara konservatif dengan memperhatikan prinsip-prinsip
kehati-hatian. Hal ini wajib dilakukan mengingat Bank memiliki
tanggung jawab untuk menjaga kepercayaan nasabah penyimpanan
dan juga pemegang saham. Skim kredit Bank Sul-Sel Syariah antara
lain adalah KIB, KMK, KUL, KUM, Pokdakan, Multi Guna, KPR, KPM,
SMS, KPKM-PNM, DPRD/Kontraktor & terakhir yang baru diluncurkan
adalah Pundi Usaha Rakyat (PUR). Ke depan Bank Sul-Sel Syariah
akan terus meningkatkan pelayanan dengan memberikan kemudahan
dan melakukan edukasi kepada masyarakat agar memenuhi
bagaimana mengakses kredit ke bank khususnya kepada nasabah
UMKM di Sulawesi Selatan dan Barat.
C. Tujuan Strategi Usaha Perusahaan
a. Tujuan Bank Sul-Sel Syariah
Tujuan Bank Sul-Sel Syariah harus dengan ketentuan syariat
Islam serta situasi dan kondisi di Indonesia, baik di bidang ekonomi,
sosial budaya, hokum maupun politik.
Pentingnya penyesuaian tersebut agar kehadiran Bank Sul-Sel
Syariah yang relatif lebih baru dari pada bank-bank konvensional tidak
menimbulkan benturan- benturan, bahkan pertentangan satu sama
lain. Sehingga Bank Sul-Sel Syariah diharapkan dapat hidup
berdampingan dan berkompetisi secara sehat dengan bank-bank yang
telah ada dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan nasional.
21
Dengan demikian Bank Sul-Sel Syariah akan terjamin kelangsungan
hidupnya di tanah air Indonesia.
Adapun tujuan PT. Bank Sul-Sel Syariah Maros dibagi dalam :
1. Tujuan Umum Bank Sul-Sel Syariah
a) Meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat
Indonesia, sehingga akan semakin berkurang kesenjangan
sosial ekonomi, sebagai akibat dari praktek- praktek kegiatan
ekonomi yang tidak Islami,.
b) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses
pembangunan terutama dalam bidang ekonomi keuangan yang
selama ini partisipasi akibat dari sifat keraguan terhadap hukum
bunga bank.
c) Mengembangkan lembaga bank dan sistem perbankan yang
sehat berdasarkan efisiensi dan keadilan, sehingga mampu
meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menggalang
ekonomi rakyat, dengan memperluas jaringan perbankan ke
daerah-daerah pedesaan yang terpencil.
d) Mendidik dan membimbing masyarakat untuk berfikir secara
ekonomi berperilaku bisnis dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
2. Tujuan Khusus Bank Sul-Sel Syariah
a) Memberikan kesempatan kepada orang-orang Islam khususnya
dan tidak menutup peluang bagi selain yang beragama Islam
untuk berhubungan dengan perbankan yang lebih menjamin
adanya kebersamaan, keadilan dan pemerataan pendapatan.
Kesempatan tersebut tidak hanya diberikan kepada kelompok
ekonomi menengah keatas, tetapi justru mengutamakan
kelompok ekonomi kebawah. Oleh karena itu, fasilitas-fasilitas
22
pembiayaannya diutamakan berupa barang / peralatan modal
usaha dengan harapan ekonomi nasabah semakin mandiri.
b) Memberikan lapangan kerja, sekaligus mendidik kepada orang-
orang yang kurang mampu atau pengusaha kecil untuk
mengembangkan usahanya, sehingga mampu berwirausaha
dan memiliki prospek bisnis yang cerah. Untuk mencapai tujuan
ini, selain wujud fasilitasnya berupa barang / peralatan modal,
juga berupa fasilitas al-Qardhul Hasan.
c) Memberikan pembinaan kepada pengusaha produsen baik kecil
maupun besar, petani maupun pengrajin berupa pembiayaan
pemilik barang-barang modal dan bahan baku (al Mudharabah
atau al-Bai u Bithaman Ajil)
d) Memberikan pembinaan kepada pedagang perantara guna
pembantu pemecahan masalah baik produsen dengan
memberikan modal berupa barang dagangan kepada para
perantara yang berminat menjualkan barang hasil produksi
pengusaha yang dibina Bank Islam.
e) Mengembangkan usaha bersama dengan jalan memberikan
pembiayaan investasi berupa barang modal dan bahan baku
dengan sistem bagi hasil al-Murabahah. Untuk kredit
pengembangan usaha ini tidak dikenakan biaya apapun, hanya
berupa pembagian keuntungan. Apabila diperlukan pengusaha
tersebut dapat meminta kredit modal kerja tunai yang harus
dibayar kembali dengan biaya administrasinya.
b. Strategi Usaha Bank Sul-Sel Syariah
Dalam upaya mencapai tujuan PT. Bank Sul-Sel Syariah
Cabang Maros dalam Operasionalnya akan mendasarkan kepada
strategi usaha sebagai berikut :
23
1) Sasaran pembinaan
Sasaran pembinaan PT. Bank Sul-Sel Syariah meliputi
pengrajin industri kecil, nelayan, peternak, perkebunan, petani,
tanaman, pangan, dan hortikultura, pedagang kecil, pengusaha
transportasi dan pengusaha lainnya. Untuk sasaran tersebut
dilakukan kegiatan yang merupakan pembinaan untuk
mempercepat berkembangnya masyarakat kelompok ekonomi
menengah kebawah untuk mengantisipasi dampak pembangunan,
sehingga terbentuk landasan yang kokoh bagi pengembangan
manusia seutuhnya dalam pembangunan nasional jangka panjang
kedua.
2) Strategi pengembangan
Strategi pengembangan Bank Sul-Sel Syariah dilakukan
dengan kegiatan-kegiatan :
a. Bekerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat yang telah ada
dengan cara :
Mengintrodusir dan membina pengembangan produk-produk
dan sistem perbankan berdasarkan Syariah Islam.
Mengintrodusir sistem pengembangan usaha berdasarkan
persamaan dan peran serta dalam permodalan dan resiko.
Merintis dan mengembangkan kerja sama dengan lembaga
swadaya masyarakat dalam mendukung peningkatan
kemampuan manajerial dalam teknologi, peningkatan dan
pengembangan usaha kecil dan menengah.
b. Mendorong pengembangan Bank Sul-Sel Syariah baru di
daerah potensial, pengembangan usaha kecil dan menengah
dengan cara :
Penyediaan modal perangsang
24
Penyediaan staf BSS dan pelatihan
Penyediaan modal kerja dan teknis
Pembinaan lanjutan
Merintis dan mengembangkan kerja sama dengan LSM
dalam mendukung peningkatan kemampuan manajerial dan
teknologi, peningkatan nilai tambah dan pengembangan
usaha pengusaha kecil dan menengah.
c. Bekerja sama dengan Badan Amil Zakat, Infaq dan sedekah
(BAZIS) mengitensifkan pengelolaan dan Zakat, Infaq dan
sedekah untuk proyek-proyek pengembangan usaha kecil dan
menengah.
d. Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-
lembaga penyediaan bantuan teknik manajemen untuk
pengusaha kecil dan menengah
e. Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-
lembaga penyedia teknologi peningkatan produktivitas
f. Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-
lembaga penyedia bantuan pembinaan keterampilan akuntansi
g. Mengembangkan peranan lembaga dan melancarkan jaringan
penyedia bahan baku
h. Mengembangkan peranan kelembagaan pemasaran hasil
produksi.
D. Konsep Dasar Operasional Perusahaan
Dalam menjalankan usahanya, Bank Syariah Indonesia
mempunyai beberapa konsep dasar operasional yang terdiri dari :
1. Sistem Simpanan Murni (Al Wadiah)
25
Yaitu fasilitas yang diberikan oleh Bank Islam untuk memberikan
kesempatan kepada pihak yang berlebihan dana untuk menyimpan
dananya di Bank.
Fasilitas ini biasanya diberikan untuk tujuan keamanan dan
pemindahbukuan dan bukan tujuan investasi.
2. Sistem Bagi Hasil
Yaitu suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha
antara penyedia dana dan pengelola dana, maupun antara bank dan
nasabah penerima dana. Bentuk jasa yang berdasarkan konsep dasar
ini adalah Mudharabah dan Musyawarah.
3. Sistem Jual Beli dan Marjin keberuntungan
Yaitu suatu sistem yang menerapkan tata cara jual beli, dimana pihak
bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau
mengangkat nasabah sebagai agen bank dan nasabah dalam
kapasitasnya sebagai agen bank melakukan pembelian-pembelian
barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut
kepada nasabah dengan harga beli ditambah keuntungan
(margin/mark up). Jasa-jasa yang berdasarkan konsep dasar ini
adalah Al Murabah dan Al Bai’u Bithaman Ajil (BBA).
4. Sistem Fee (Jasa)
Yaitu sistem kegiatan yang meliputi seluruh layanan non pembiayaan
yang diberikan bank. Bentuk jasa yang berdasarkan konsep dasar ini
antara lain, bank garansi, kliring, inkaso, jasa transfer dan lain-lain.
E. Struktur Organisasi
Secara garis besar tugas dan kewajiban masing-masing jabatan
yang ada pada PT. Sul-Sel Syariah Cabang Maros adalah sebagai berikut
26
27
Pemimpin Cabang
Hartani Djurnie
Pem. Seksi Akuntansi & Pelaporan
Samuria Firmansyah
Pem. Seksi Umum & Personalia
Hj. Halijah Marzuki
Pem. Seksi Pemasaran & Treasury
Amri Mahmud
Arman Umar / Head Teller
Hasdiana / Teller
Baso / Satpam
Gassing / Satpam
Zainal / Satpam
Fardin Lajaki Djafar /
Zainal Abidin /
Idawati / Analis Pembiayaan
M. Fadly Salahuddin / Analis Pembiayaan
Andi Heriyanto /
Heru Haryadi / SA. Pelayanan
Nursamsu / Staf Pemasaran
STRUKTUR ORGANISASI PT. BANK SUL-SEL KANTOR CABANG SYARIAH MAROS
28
F. Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab
Pimpinan Cabang
Bertanggungjawab terhadap pencapaian seluruh target Cabang yang telah
ditetapkan oleh perusahaan, bertanggungjawab terhadap seluruh aktivitas
operasional cabang, melakukan supervisi terhadap setiap unit/seksi di
cabang untuk pelaksanaan pencapaian target pemasaran dan operasional
sesuai ketentuan yang telah ditetapkan, bertanggungjawab terhadap
penyaluran pembiayaan yang disalurkan melalui cabang dan melakukan
monitoring dan pengawasan agar tetap comply-with dengan ketentuan yang
telah ditetapkan, bertanggungjawab terhadap peningkatan kualitas SDM
Cabang, bertanggungjawab atas kondisi cabang agar tetap kondusif,
bertanggungjawab atas monitoring dan pembinaan terhadap nasabah
pembiayaan, penanggungjawab user 530 011 (pemimpin cabang).
Kasie Umum dan Personalia
Memonitoring pegawai, membuat daftar gaji, membuat daftar uang makan,
membuat surat-surat keluar, mengangenda surat masuk, menjaga barang
inventaris kantor, membuat daftar penyusutan ATI, Melaksanakan taksasi
jaminan, melaksanakan penagihan, memonitoring kebutuhan ATC,
bertanggungjawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target
operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang, penanggungjawab
user kasie umum 530 006
Pemimpin Seksi Akuntansi dan Pelaporan
Memonitoring mutasi pada neraca dan laba rugi, melakukan review transaksi
teller, memonitoring angsuran bulanan nasabah, melakukan edukasi dan
sosialisasi perbankan syariah, melakukan pemeriksaan data-data untuk
pencarian pembiayaan, berkoordinasi dengan teller, SA dan penanggung
jawab VBS secara langsung, melakukan konsolidasi RAK ataupun Giro antar
29
Bank dengan divisi UUS, melakukan koordinasi dengan kasie umum,
pemasaran perihal putusan pembiayaan, menjaga stabilitas cabang, menjaga
keharmonisan kinerja secara internal dan secara eksternal, menyampaikan
laporan bulanan cabang ke kantor pusat ataupun ke Bank Indonesia, anggota
komite kantor cabang, bertanggungjawab terhadap pencapaian target
pendanaan dan target-target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh
cabang, penanggungjawab use, kasie akuntansi dan pelaporan 530 011, SA
supervisor 530 035, head teller 530 016, penanggungjawab kunci ruang
khasanah, penanggungjawab kunci brangkas.
Teller
Melakukan transaksi tunai dan non tunai, membuat laporan kas,
memonitoring posisi saldo kas, untuk fungsi kontrol maka ditugaskan untuk
melakukan transaksi Back Office, melayani nasabah buka rekening,
bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target
operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang, penanggungjawab
user teller 530 018, penanggungjawab kunci kombinasi lemari brangkas.
SA
Bertanggungjawab atas pelayanan kepada seluruh nasabah secara prima,
menjelaskan berbagai produk simpanan/pembiayaan kepada nasabah secara
efisien dan efektif dan tetap menjaga kerahasiaan bank, memonitoring
pembukaan rekening simpanan secara reguler, melakukan koordinasi
dengan kasie keuangan dan teller perihal aktivasi rekening simpanan,
menjaga keharmonisan kerja dengan seluruh bagian, mengupdate
pengetahuan mengenai produk perbankan syariah, menguasai materi KYC
pada saat melakukan aktivasi pembukaan rekening simpanan,
bertanggungjawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target
operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang, petugas taksasi
30
jaminan pembiayaan, penanggungjawab user SA 530 034, memonitoring
penggunaan materai.
Penanggungjawab VBS dan Teller PB/Back Office
Bertanggungjawab atas : transaksi non tunai/Back Office, monitoring dan
pemeliharaan ATI, jaringan VBS dan pemeliharaan komputer termasuk up
date anti virus, bertanggungjawab atas pembuatan dan pengiriman laporan :
LBUS (Laporan Bank Umum Syariah), SID (Sistem Informasi Debitur),
mingguan, pajak-pajak termasuk mengadministrasikan file pajak, petugas
transaksi jaminan, bertanggungjawab terhadap pencapaian target
pendanaan, tugas tambahan yang diberikan oleh atasan langsung.
SA. Administrasi
Bertanggung jawab atas supporting pembiayaan : administrasi
pembiayaan/pencairan pembiayaan, dokumentasi pembiayaan (legal file dan
file pembiayaan), asuransi pembiayaan, bertanggungjawab atas pembuatan
dan pengiriman laporan : SID (Sistem Informasi Debitur), LBUS (Laporan
Bank Umum Syariah), mingguan, bertanggungjawab terhadap pencapaian
target pendanaan, tugas tambahan yang diberikan oleh atasan langsung.
Kasie Pemasaran dan Treasury
Bertanggungjawab terhadap pencapaian target unit sebesar Rp. 38.100
milyar untuk DP3 dan Rp. 33.25 milyar untuk pembiayaan. Laba Rp. 1 M dan
target-target operasional lainnya yang telah ditetapkan, memonitoring
angsuran nasabah, bertanggungjawab memantau dan melaporkan
pelaksanaan pembiayaan (monitoring), bertanggungjawab dalam
memastikan perikatan hukum (akad, HT dan FEO) secara sempurna dan
memastikan kesempurnaan penutupan asuransi terhadap debitur, sosialisasi
nasabah funding, sosialisasi nasabah lending, monitoring target agar tepat
waktu, mengontrol kerja dan tugas AO, melakukan penagihan ke nasabah,
31
menjaga hubungan baik antara Bank Sul-Sel Syariah dan nasabah, anggota
komite, penanggungjawab user kasie pemasaran 530 026.
Wira Dasar
Bertanggungjawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target
operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang, menerima berkas
permohonan pembiayaan, melakukan sosialitas terhadap permohonan yang
masuk, membuat usulan pembiayaan yang dinilai layak untuk diberikan
fasilitas pembiayaan, membina dan mengawasi seluruh account pembiayaan
yang telah disalurkan, membantu kasie pemasaran dalam pencapaian target
funding, bertanggungjawab dalam proses pemberian pembiayaan yang
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan pedoman produk
pembiayaan Bank Sul-Sel.
Staf Pemasaran
Bertanggungjawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target
operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang, melakukan pencairan
nasabah pembiayaan dan melakukan pelunasan cepat pada VBS,
bertanggungjawab terhadap penyimpanan file pembiayaan dan dokumentasi
taksasi jaminan, menerima berkas permohonan pembiayaan, melakukan
sosialitas terhadap permohonan yang masuk, membuat usulan pembiayaan
yang dinilai layak untuk diberikan fasilitas pembiayaan, membina dan
mengawasi seluruh account pembiayaan yang telah disalurkan, membantu
kasie pemasaran dalam pencapaian target funding, bertanggungjawab dalam
proses pemberian pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
Islam dan pedoman produk pembiayaan Bank Sul-Sel, penanggungjawab
user pembiayaan 530 029.
32
32
BAB V
PEMBAHASAN
A. Ketentuan Umum Tabungan Ummat
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai perkembangan produk
simpanan tabungan dalam hal ini tabungan syariah PT. Bank Sul-Sel
Syariah Cabang Maros, terlebih dahulu diuraikan tentang ketentuan-
ketentuan umum Tabungan Syariah yang terdiri dari syarat-syarat umum,
penyetoran dan penarikan dana, dan perhitungan bagi hasil.
a. Syarat-Syarat Umum
Adapun syarat-syarat umum tabungan Syariah pada PT. Bank
Sul-Sel Syariah sebagai berikut :
1. Tabungan syariah hanya diperuntukkan bagi penabung
perorangan. Bank akan menerbitkan Buku Tabungan (passbook)
atau laporan mutasi transaksi rekening (statement) atas nama
penabung sebagai bukti transaksi tabungan.
2. Bank menerbitkan kartu ATM sebagai fasilitas tambahan atas
permintaan penabung yang menginginkan transaksi melalui ATM
dan Bank akan menerbitkan statement.
3. Apabila terdapat perbedaan antara saldo pada Buku Tabungan
atau statement dengan saldo yang tercatat pada pembukuan Bank,
maka sebagai patokan Bank digunakan saldo yang tercatat pada
pembukuan Bank.
4. Apabila buku tabungan hilang maka penabung harus segera
melaporkan ke kantor Bank Sul-Sel Syariah tempat membuka
rekening dengan disertai surat keterangan dari kepolisian.
33
5. Segala penyalahgunaan dalam bentuk apapun termasuk akibat
hilangnya buku tabungan, menjadi tanggungjawab sepenuhnya
penabung.
b. Penyetoran dan Penarikan Dana
1. Penabung dapat melakukan penyetoran dan penarikan dana setiap
hari kerja selama kas buka
2. Setoran awal minimal Rp. 500.000,- dan setoran selanjutnya
minimal Rp. 500.000,-
3. Saldo yang tersisa pada saat penarikan dana minimal sebesar
Rp. 500.000,- bagi nasabah yang menggunakan fasilitas ATM
saldo yang tersisa pada saat penarikan dana minimal
Rp. 250.000,-
4. Setiap penyetoran dan atau penarikan dana, penabung diwajibkan
untuk menunjukkan Buku Tabungan dan ATM dan Bank akan
membukukan transaksi-transaksi tersebut dalam Buku Tabungan
atau statement.
5. Penarikan tunai yang dilakukan oleh orang lain harus dilengkapi
dengan surat kuasa dari penabung dan kartu identitas asli dari
penabung dan penerima kuasa
6. Transaksi penarikan tunai dengan menggunakan surat kuasa
hanya dapat dilakukan di Kantor Bank Syariah tempat membuka
rekening.
7. Apabila tanda tangan pada slip penarikan berbeda dengan tanda
tangan pada buku tabungan bank harus meminta kartu identitas
penabung. Penabung tidak dapat menyerahkan kartu identitasnya,
bank harus berhak menahan buku tabungan untuk dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut sampai dengan dipastikan kebenaran
penarikan yang dilakukan.
34
8. Apabila ada perubahan tanda tangan dan alamat, maka penabung
diwajibkan untuk memberitahukan secara tertulis yang dilakukan.
c. Perhitungan Bagi Hasil
1. Bank akan membagi keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan
dana tabungan berdasarkan pada nasabah bagi hasil sebagaimana
tercantum pada permohonan pembukaan Tabungan Ummat dan
saldo rata-rata yang terdapat dalam 1 (satu) bulan takwin dengan
saldo minimum Rp.500.000,-
2. Penutupan rekening yang dilakukan sebelum saldo mengendap
selama 1 (satu) bulan terhitung sejak setoran pertama, tidak
diperhitungkan bagi hasil.
Cara Mudah Menghitung Imbal Hasil Hasil Investasi Nasabah yakni:
Saldo Deposito (Saldo rata-rata Tabungan) x (Nisbah/100) x (IH-1000 bln berjalan/1000)
Contoh :
Jumlah Deposito : Rp. 1 Milyar
Tenor : 6 bulan
Nisbah 6 bulan : 64 %
Bagi Hasil (bruto) : Jumlah Simpanan x Nisbah x Imbal
Hasil per 1000
Bagi Hasil (bruto) : 1.000.000.000 x (64/100) x 12.88/1000)
= Rp. 8.234.200
35
B. Prosedur Pembukaan Tabungan Syariah
Kegiatan pelayanan tabungan berupa pelaksanaan untuk menjadi
nasabah, penyetoran, pengambilan dan lain-lain tentunya diperlukan
suatu prosedur agar mudah dalam pelaksanaannya. Prosedur merupakan
suatu rangkaian tata kerja yang harus dilalui secara sistematis yang
sudah terperinci, sehingga akan tercipta efisiensi dalam penyelenggaraan
yang meliputi usaha-usaha yang mempersingkat waktu pelayanan
terhadap penabung.
Adapun prosedur pelaksanaan pembukaan tabungan syariah pada
PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros adalah sebagai berikut :
1. Nasabah cukup memperlihatkan identitas diri yakni berupa KTP atau
SIM, ataupun identitas lain yang masih berlaku untuk dicantumkan
pada buku Tabungan Ummat.
2. Untuk keperluan pelaksanaan dan penyelenggaraan Tabungan
syariah maka digunakan satu jenis buku saldo simpanan yang
disediakan oleh Bank Sul-Sel syariah, buku saldo tabungan syariah ini
memuat hal-hal sebagai berikut :
Bank Sul-Sel syariah kantor cabang/Bank Sul-Sel syariah kantor
unit dimana nasabah mendaftar’
Nomor rekening, nama nasabah.
Alamat tempat tinggal nasabah.
Kartu identitas (KTP atau SIM)
Pada lembar berikutnya merupakan catatan jumlah tabungan
syariah yang memuat.
- Tanggal penyetoran dan pengambilan.
- Kode transaksi, yakni dengan huruf artinya sebagai berikut :
BL Saldo EC Koreksi Transaksi
36
CA Setoran Tunai HC House Check
CL Setoran Kliring IN Bonus/Bagi Hasil
CN Kredit Nota RT Tolakan Kliring
CW Penarikan Tunai TX Pajak
DN Debet Nota
- Slip penyetoran adalah berupa formulir isian oleh penabung
yang mencantumkan nomor rekening, nama dan alamat
nasabah, dan data lain yang berkaitan dengan penatausahaan
tabungan syariah. Slip penyetoran ini menunjukkan jumlah
penyetoran oleh penabung dan sebagai dasar pencatatan
mutasi pada buku saldo tabungan syariah.
Slip penyetoran terdiri dari 3 rangkap yaitu :
Lembar 1 berwarna putih diperuntukkan bagi Bank
Lembar 2 berwarna merah bagi Bank
Lembar 3 berwarna hijau diperuntukkan bagi nasabah
- Tiket penarikan tabungan syariah terangkum dalam suatu slip
pengambilan yang praktis, sehingga para nasabah dengan
mudah dapat mengambil uangnya hanya dengan menyerahkan
lembaran pengambilan. Dalam lembaran pengambilan ini
terdapat isian yang terdiri dari nomor piket, tanggal, terbilang,
nomor rekening, nama, jumlah penarikan serta tanda tangan.
Kemudian dibalik lembaran pengambilan ini terdapat keterangan
menyangkut perincian uang yang diinginkan dan tanda tangan
pengambilan. Bagi nasabah yang ingin mewakili diri jika tidak sempat
untuk mengambil sendiri dananya maka dapat mewakilkan pihak lain
dengan melampirkan surat kuasa yang dilengkapi dengan tanda tangan
dan materi.
37
Jadi, penabung dalam proses pengambilan dan penyetoran mengisi
daftar isian seperti yang dipaparkan diatas, pengisian daftar ini harus
sesuai dengan apa yang terdapat dalam buku tabungan syariah.
Kemudian slip disodorkan kepada petugas loket atau teller bersama
petugas pembukuan melakukan pengisian dan perhitungan dalam daftar
pencatatan kasir.
Berdasarkan buku tabungan syariah (buku saldo), yang
bersangkutan untuk diproses lebih lanjut, kemudian akan dipanggil untuk
menerima buku saldo tadi bersama dananya bagi yang melakukan
pengambilan.
38
C. Analisis Komparatif Perkembangan Produk Tabungan Syariah PT.
Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros
Dalam menganalisis penerimaan dana masyarakat dari produk
tabungan syariah pada PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros penulis
menerapkan metode analisis komparatif.
Selanjutnya untuk melihat perkembangan penerimaan tabungan
syariah, maka akan disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 1Perkembangan Penerimaan Tabungan Syariah
Tahun 2007-2009
No Tahun Jumlah Penerimaan Tabungan
Ummat
Kenaikan Persentase
1
2
3
2007
2008
2009
752.000.000
2.675.000.000
3.461.000.000
1.672.000.000
3.475.000.000
6.354.000.000
Dari tabel perkembangan penerimaan tabungan diatas diperoleh
informasi bahwa selama tahun 2007-2009 jumlah penerimaan tabungan
syariah terus-menerus mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 jumlah
dana pihak ketiga untuk tabungan syariah sebesar Rp. 752.000.000.
sedangkan pada tahun 2008 sebesar Rp. 2.675.000.000 dan tahun 2009
sebesar Rp. 3.461.000.000. Ini memperlihatkan bahwa pada tahun 2007
ke 2008 penerimaan tabungan syariah mengalami peningkatan sebesar
Rp. 3.475.000.000, atau sekitar % sedangkan pada tahun 2008 ke 2009
memperlihatkan kenaikan sebesar Rp. 6.354.000.000, atau sekitar %.
39
Selanjutnya, untuk melihat bagaimana perkembangan nasabah dari
produk simpanan tabungan syariah, tabel di bawah ini akan
memperlihatkan perkembangan nasabah selama 3 (tiga) tahun.
Tabel 2 Perkembangan Nasabah Tabungan Syariah
Tahun 2007-2009
No Tahun Jumlah Nasabah Tabungan
Ummat
Kenaikan Persentase
1
2
3
2007
2008
2009
Dari tabel 2 diatas, yang memperlihatkan perkembangan penabung
tabungan syariah diatas, diperoleh informasi bahwa selama tahun 2007-
2009 jumlah penabung atau nasabah tabungan syariah terus-menerus
mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 jumlah nasabah untuk
tabungan syariah sebanyak 1047 sedangkan pada tahun 2008 sebanyak
1438 dan tahun 2009 sebanyak 3531. Ini memperlihatkan bahwa pada
tahun 2007 ke 2009 perkembangan penabung atau nasabah tabungan
syariah mengalami peningkatan sebanyak 391 atau sekitar % sedangkan
pada tahun 2008 ke 2009 memperlihatkan kenaikan sebanyak 2093 atau
sekitar %.
Dari hasil analisis diatas, terdapat korelasi (hubungan) antara
penerimaan tabungan syariah dan peningkatan penabung (nasabah).
Sehingga dapat dikatakan bahwa penerimaan tabungan syariah
dipengaruhi oleh peningkatan nasabah. Dan untuk jelasnya dapat dilihat
pada beberapa grafik berikut ini.
40
GRAFIK PERKEMBANGAN PENERIMAAN TABUNGAN SYARIAH
PADA BANK SUL-SEL
CABANG SYARIAH MAROS
TAHUN 2007-2009
3.461.000.000 2.675.000.000
752.000.000
2007 2008 2009
Tahun
181614121086420
Billions
Jum
lah
41
GRAFIK PERKEMBANGAN NASABAH TABUNGAN SYARIAH
PT. BANK SUL-SEL
CABANG SYARIAH MAROS
TAHUN 2007-2009
2007 2008 2009 Tahun
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
tabungan syariah pada Bank Sul-Sel Syariah baik jumlah tabungan (Rupiah)
maupun jumlah penabung dari tahun 2007-2009 sehingga dengan demikian
maka hipotesis dapat diterima.
4000350030002500200015001000500
0
Jum
lah
42
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros sebagai Bank Swasta
Nasional pertama yang beroperasi murni syariah Islam sejak didirikannya
pada tahun 2007 telah berhasil meletakkan dasar yang kuat dan menjadi
pionir dalam perkembangan sistem perbankan Islam di Indonesia. Respon
masyarakat terhadap kehadiran Bank Sul-Sel Syariah sangat baik.
PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros dengan sistem lost and
profit sharing-nya telah membuktikan ketangguhan sistemnya yang
terbebas dari negative spread yang sangat banyak dialami bank-bank
konvensional ketika terjadi krisis ekonomi dan perbankan tahun 1997
hingga saat ini.
Bank Sul-Sel Syariah dalam operasinya sangat mendasarkan
investasinya pada sektor riil, sehingga pertumbuhan ekonomi yang
dihasilkan bukan merupakan pertumbuhan yang semu. Disamping itu
orientasi terbesarnya adalah upaya untuk memajukan usaha kecil
meskipun tidak melupakan usaha menengah dan besar yang juga
mendukung berkembangnya usaha-usaha.
43
40
B. Saran-Saran
Masyarakat Muslim yang menjadi target pasar utama Bank Sul-Sel
Syariah masih sedikit yang mengerti secara baik tentang sistem Bank
Syariah. Upaya edukasi yang dilakukan sangat sedikit dan lambat
meskipun beberapa line promosi sedang ditempuh, tetapi masih terkesan
eksklusif dan terbatas pada kelompok-kelompok tertentu saja.
Bank Sul-Sel Syariah juga harus berupaya untuk menggandeng
lembaga-lembaga pendidikan menengah dan tinggi agar bisa
memasukkan sistem perbankan Syariah dalam kurikulum pendidikan
pada lembaga-lembaga pendidikan
tersebut yang dinilai akan sangat efektif mendidik masyarakat sebagai
pasar potensialnya.
Bank Sul-Sel Syariah sebagai pioneer perbankan syariah di
Indonesia harus mulai diwaspadai munculnya institusi perbankan yang
juga membuka kantor-kantor cabang Syariah. Bank Sul-Sel Syariah
hendaknya melaksanakan lagi promosi yang efektif guna lebih
menjangkau lapisan masyarakat utamanya kaum muslimin.
44
JURNAL KEGIATAN MINGGUAN
Nama : Syarifah Hajrah
No. Pokok : 07.20107.005
Jurusan / Program : Manajemen Keuangan & Perbankan /D3
Tempat PKL / Magang : Kantor PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros
Minggu : 1 (satu)
Tanggal Laporan : 17 - 18 Februari 2010
Hari / Tanggal uraian Kegiatan Paraf Pembimbing Lapangan
Rabu - Brifing pagi dan Doa Bersama
17 Februari - - - -
-Kamis -
18 Februari - -
- - -
Maros, 19 Februari 2010
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
45
Syarifah Hajrah Arman Umar
JURNAL KEGIATAN MINGGUAN
Nama : Syarifah Hajrah
No. Pokok : 07.20107.005
Jurusan / Program : Manajemen Keuangan & Perbankan /D3
Tempat PKL / Magang : Kantor PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros
Minggu : 2 (Dua)
Tanggal Laporan : 24 - 25 Februari 2010
Hari / Tanggal uraian Kegiatan Paraf Pembimbing Lapangan
Rabu - Brifing pagi dan Doa Bersama
24 Februari - - - -
-Kamis -
25 Februari - -
- - -
Maros, 26 Februari 2010
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
46
Syarifah Hajrah Arman Umar
JURNAL KEGIATAN MINGGUAN
Nama : Syarifah Hajrah
No. Pokok : 07.20107.005
Jurusan / Program : Manajemen Keuangan & Perbankan /D3
Tempat PKL / Magang : Kantor PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros
Minggu : 3 (Tiga)
Tanggal Laporan : 3 - 4 Maret 2010
Hari / Tanggal uraian Kegiatan Paraf Pembimbing Lapangan
Rabu - Brifing pagi dan Doa Bersama
3 Maret - - - -
-Kamis -
4 Maret - -
- - -
Maros, 5 Maret 2010
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
47
Syarifah Hajrah Arman Umar
JURNAL KEGIATAN MINGGUAN
Nama : Syarifah Hajrah
No. Pokok : 07.20107.005
Jurusan / Program : Manajemen Keuangan & Perbankan /D3
Tempat PKL / Magang : Kantor PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros
Minggu : 4 (Empat)
Tanggal Laporan : 10 - 11 Maret 2010
Hari / Tanggal uraian Kegiatan Paraf Pembimbing Lapangan
Rabu - Brifing pagi dan Doa Bersama
10 Maret - - - -
-Kamis -
11 Maret - -
- - -
Maros, 12 Maret 2010
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
48
Syarifah Hajrah Arman Umar
JURNAL KEGIATAN MINGGUAN
Nama : Syarifah Hajrah
No. Pokok : 07.20107.005
Jurusan / Program : Manajemen Keuangan & Perbankan /D3
Tempat PKL / Magang : Kantor PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros
Minggu : 5 (Lima)
Tanggal Laporan : 17 - 18 Maret 2010
Hari / Tanggal uraian Kegiatan Paraf Pembimbing Lapangan
Rabu - Brifing pagi dan Doa Bersama
17 Maret - - - -
-Kamis -
18 Maret - -
- - -
Maros, 19 Maret 2010
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
49
Syarifah Hajrah Arman Umar
JURNAL KEGIATAN MINGGUAN
Nama : Syarifah Hajrah
No. Pokok : 07.20107.005
Jurusan / Program : Manajemen Keuangan & Perbankan /D3
Tempat PKL / Magang : Kantor PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros
Minggu : 6 (Enam)
Tanggal Laporan : 24 -25 Maret 2010
Hari / Tanggal uraian Kegiatan Paraf Pembimbing Lapangan
Rabu - Brifing pagi dan Doa Bersama
24 Maret - - - -
-Kamis -
25 Maret - -
- - -
Maros, 26 Maret 2010
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
50
Syarifah Hajrah Arman Umar
51