h~~~ 9~~ in~o~esia di #w australia -...

3
Pikirail Rakyat o Selasa . Rabu 0 Kamis 0 Jumat 4 5 6 7 8 (2) 10 11 20 21 22 23 24 25 26 o Mar OApr OMei OJun OJul 0 Ags' o Sabtu 0 Mlnggu 12 13 14 15 16 27 28 29 30 31 o Sep OOkt 0 Nov . Des H~~~ _9~~ In~o~esia di Australia #w__ S AAT sarapan pagi di salah satu rumah di Risdon Drive, dekat Uni- versitas Monash di Melbourne, Ah- mad Bukhori, kandidat doktor yang dosen UPI Bandung bercerita, "Atas nasihat gurunya, seorang pembe- lajar bahasa Inggris asal Bandung terbang ke Melbourne sebagai turis, untuk belajar bahasa Ing- gris. Orang yang di tanah airnya baru belajar menghitung angka- angka dalam bahasa Inggris itu, antre di Bandara Tullamarine un- tuk memeriksakan dokumen per- jalanannya, sebelum keluar dari bandara.Sebab,menyenggolseo- rang pria bule lokal, orang Sunda ini berkata, '1 am sorry." "[ am sorry, too,"kata pria bule itu. '1 am sorry three, "kata orang Ban- dung. Seorang ternan pria bule itu menyela, "What is this man sorry for?" "[ am sorry five, "kata sang turis. 'iire you sick?" tanya pria bule pertama. "[ am sorry seven, "jawab orang Ban- dung. ltulah salah satu humor terbaru orang Indonesia saya dengar di Benua Kanguru. Berdasarkan pengamatan saya,jangankan pendatang sementara, pemukim Indonesia yang telah puluhan tahun tinggal di Aus- tralia, senang berbagi humor, baik sebagai penyampai ataupun sebagai pendengar. Humor mereka yang spontan kerap muncul dalam sih!~ kom~¥, terutama di kalang- ~ -.---- -- - an pria. Pengamatan Wheeler (1928) masih aktual bahwa rasa humor yang tinggi adalah ciri sejati kaum Melayu. Berikut adalah beberapa humor lain yang saya de- ngar pada masa tugas belajar saya di Monash University periode 1991-1995: * Seorang Indonesia bernama Ahmad Rum yang belum mampu berbahasa Ing- gris, terbang ke Australia untuk pertama kalinya. Dalam pesawat ia ditawari makan malam oleh pramugari. "What would you like to eat, Sir? Chicken, egg or mush- room?" Ahmad Rum kaget. Dia pikir, "Lbo kok pramugari itu tabu nama saya (Mas Rum)?" Maka Rum pun bertanya, "How did you know my name?" . * Para istri yang ikut suami belajar di Australia juga memperoleh gelar Ph.D., asalkan melahirkan di Australia, meskipun mereka sendiri sama sekali bukan maha- siswa S-3. Ternyata gelar Ph.D. mereka itu bukan singkatan dari "Philosophy Doctor," melainkan singkatan dari "Pernah hamil Di sini. " * Seorang perempuan yang mengikuti suarninya belajar di Melbourne dan tidak memahami bahasa Inggris, merasa heran bahwa ternyata di Melbourne banyakjuga orang yang menjual sale (pisang sale), keti- ka ia melihat banyak tulisan "sale" di berbagai toko. Tentu saja yang dimaksud sale di sana adalah kata Inggris yang artinya "obral." * Seorang anak yang ikut ayahnya bela- jar di Australia, sesampainya di Benua Kanguru dan melihat banyak orang bule ~erkomentar, "P~, kok di sini banyak Kllplng Humas Unpad 2009 - - ---

Upload: dangdien

Post on 11-Mar-2018

221 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: H~~~ 9~~ In~o~esia di #w Australia - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/12/pikiranrakyat... · Indonesia saya dengar di Benua Kanguru. Berdasarkan pengamatan

Pikirail Rakyato Selasa . Rabu 0 Kamis 0 Jumat

4 5 6 7 8 (2) 10 1120 21 22 23 24 25 26

o Mar OApr OMei OJun OJul 0 Ags'

o Sabtu 0 Mlnggu

12 13 14 15 1627 28 29 30 31

o SepOOkt 0 Nov. Des

H~~~ _9~~ In~o~esiadi Australia#w__

S AAT sarapan pagi di salah saturumah di Risdon Drive, dekat Uni-versitas Monash di Melbourne, Ah-

mad Bukhori, kandidat doktor yangdosen UPI Bandung bercerita, "Atasnasihat gurunya, seorang pembe-lajar bahasa Inggris asal Bandungterbang ke Melbourne sebagaituris, untuk belajar bahasa Ing-gris. Orang yang di tanah airnyabaru belajar menghitung angka-angka dalam bahasa Inggris itu,antre di Bandara Tullamarine un-tuk memeriksakan dokumen per-jalanannya, sebelum keluar daribandara.Sebab,menyenggolseo-rang pria bule lokal, orang Sunda iniberkata,'1 am sorry."

"[ am sorry, too,"kata pria bule itu.'1 am sorry three, "kata orang Ban-

dung. Seorang ternan pria bule itumenyela, "What is this man sorry for?"

"[ am sorry five, "kata sang turis.'iire you sick?" tanya pria bule pertama."[ am sorry seven, "jawab orang Ban-

dung.

ltulah salah satu humor terbaru orangIndonesia saya dengar di Benua Kanguru.Berdasarkan pengamatan saya,jangankanpendatang sementara, pemukim Indonesiayang telah puluhan tahun tinggal di Aus-tralia, senang berbagi humor, baik sebagaipenyampai ataupun sebagaipendengar.Humor mereka yang spontan kerap munculdalam sih!~ kom~¥, terutama di kalang-

~ -.- --- -- -

an pria. Pengamatan Wheeler (1928) masihaktual bahwa rasa humor yang tinggiadalah ciri sejati kaum Melayu. Berikutadalah beberapa humor lain yang saya de-ngar pada masa tugas belajar saya diMonash University periode 1991-1995:

* Seorang Indonesia bernama AhmadRum yang belum mampu berbahasa Ing-gris, terbang ke Australia untuk pertamakalinya. Dalam pesawat ia ditawari makanmalam oleh pramugari. "What would youlike to eat, Sir? Chicken, egg or mush-room?" Ahmad Rum kaget. Dia pikir, "Lbokok pramugari itu tabu nama saya (MasRum)?" Maka Rum pun bertanya, "Howdid you know my name?" .

* Para istri yang ikut suami belajar diAustralia juga memperoleh gelar Ph.D.,asalkan melahirkan di Australia, meskipunmereka sendiri sama sekali bukan maha-siswa S-3. Ternyata gelar Ph.D. mereka itubukan singkatan dari "Philosophy Doctor,"melainkan singkatan dari "Pernah hamil Disini. "

* Seorang perempuan yang mengikutisuarninya belajar di Melbourne dan tidakmemahami bahasa Inggris, merasa heranbahwa ternyata di Melbourne banyakjugaorang yang menjual sale (pisang sale), keti-ka ia melihat banyak tulisan "sale" diberbagai toko. Tentu saja yang dimaksudsale di sana adalah kata Inggris yangartinya "obral."

* Seorang anak yang ikut ayahnya bela-jar di Australia, sesampainya di BenuaKanguru dan melihat banyak orang bule

~erkomentar, "P~, kok di sini banyak

Kllplng Humas Unpad 2009

- - ---

Page 2: H~~~ 9~~ In~o~esia di #w Australia - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/12/pikiranrakyat... · Indonesia saya dengar di Benua Kanguru. Berdasarkan pengamatan

kurang ilmiah (Philips, 1987).Secaraumum, corak budaya manusia termasuk

pola pikirnya, dapat kita tangkaplewat humor mereka. Humor

yang berkembang pada su-atu

bourne, ketika mengantar seorang pe-mukim Indonesia untuk mengecekmobil-nya yang diperbaiki, di salah satu koridorsaya melihat plakat logam bertuliskan"Aturan KeIja":Aturan 1.Bosselalu benar,

Iamsorry seven!

turis, ya?"Seperti di Tanah

Air, humor orangSunda dan orang Jawakhususnya, sering menye-rempet masalah seks. Saya masihingat, belasan tahun lalu pada suatu perte-muan Paguyuban Jawa di Melbourne, se-orang dokter tamu bersuku Jawa mem-berikan ceramah kesehatan. Beberapa ko-mentar muncul, diselingi tawa hadirin yangterutama adalah pemukim lama. Ketikadokter berkata, "Berhenti makan sebelumkenyang," seorang ibu menyela, "Itu sepertipatah senggama." Hadirin terbahak. Ketikadokter berujar, "Sayuran merah sepertiwortel baik untuk kesehatan," seorangwanita lain bertanya, "Bagaimana denganlipstik?" "Itu baik untuk suami, supayapikirannya sehat," jawab dokter.

Belum lama, di teras markas komunitasIndonesia di Westall, Ade Faisal, seorangpemukim Indonesia, menggoda Dadangyang baru pulang dari Bandung untukmenikah dan kini menunggu kedatanganistrinya. "Meskipun ada gempa di Bandung,Dadang mah tak merasakannya," goda Adedi depan beberapa ternan lain. Akhir pekanbelakangan saat saya, Prof. Yudi dariFakultas Farmasi dan Prof. Sobana dariFakultas Sastra Unpadjalan-jalan ke Mor-nington Peninsula, Prof. Sobana nyeletuk,"Bupati dan Sekwilda akan segera datangke sini." Ade Faisal, pengantar kami, terke-jut. la bolehjadi berpikir, masak parakepala daerah Indonesia mau "studi ban-ding" ke daerah pantai ini. Ternyata yangProf. Sobana maksudkan dengan bupatiadalah "Buka paha Tinggi-tinggi" dan Sek-wilda adalah "Sekitar Wilayah Dada." Adepun tertawa. **

Manusia adalah makhluk pencerita (ho-mo narrans). Menurut Walter Fisher, ra-sionalitas manusia terutama didasarkanatas cerita (naratit), termasuk humor. Se-mentara humor seperti bercerita, berdoa,berspekulasi, berterima kasih, memerintah,atau menguji hipotesis,---menggunakanmetafora LudwigWittgenstein---adalahpermainan (game) berlainan yang di-mainkan dengan bahasa, tidak untukdibandingkan, mana yang lebih ilmiah atau

organisasi dapatkita teliti secara ilmiah lewat pen-dekatan interpretif. Misalnyaberdasarkan teori konvergensi simbo-lik dari Ernest Bormann (1990), hu-mor yang beredar di kalangan ma-janemen atas, staf, dan anggota-anggota organisasi dapat menggam-barkan kesehatan iklim organisasidan kesuksesan organisasi.

Hampir semua orang menyukai hu-mor. Nabi Muhammad saw. adalahmanusia biasa seperti kita yang sukatersenyum dan tertawa. Pernah diri-wayatkan, seorang nenek tuabertanya kepada Nabi, "Apakahsaya akan masuk surga?" Nabimenjawab tidak. Nenek itu kece-wa. Akan tetapi, Nabi kemudianmenjelaskan bahwa memangnenek-nenek tidak akan masuksurga, karena di surga tidak adanenek-nenek."Nenek akanberubah menjadi perawan mudajika masuk surga," kata Nabisambil tertawa. Khasanah Islampun tidak kering dari humor.Dalam cerita sufi ada tokoh .Nasarudin Hoja yang hu-mornya cerdas.

Sebagai manusia,orang Australiaju-ga suka humor.Misalnya di Mel-

- -....-

Page 3: H~~~ 9~~ In~o~esia di #w Australia - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/12/pikiranrakyat... · Indonesia saya dengar di Benua Kanguru. Berdasarkan pengamatan

.

2. Jika bos salah, libat aturan 1. Namun,berdasarkan pengamatan saya, rasa humororang Indonesia di Australia tetap lebihtinggi dari humor warga lokal. Dalam kon-teks ini, banyak teoretisi psikologi berpen-dapat bahwa humor adalah mekanisme un-tuk beradaptasi. Misalnya Thorson ber-

kilah, humor dapat digunakan sebagaipertahanan melawan rasa takut dan se-bagai sarana untuk mengendalikanperistiwa yang tak dapat mereka kon-

trol. Pada pandangan Shurcliff, humorberfungsi sebagai alat pelegaan dari ke-marahan memuncak yang berhubungandengan antisipasi akan pengalamannegatif; sedangkan Lucas berkata, "Kha-layak mungkin akan berkonsentrasi lebibbaik mengenai krisis, bila mereka santaipada saat-saat antara." Pendek kata, hu-mor membantu melepaskan tekanan kare-na ketegangan dan momen tragis, bukanhanya dalam produksi drama, juga padakehidupan nyata (King, 2003).

Menarik apa yang dikatakan Frank S.Caprio dalam bukunya

How to Enjoy Your-self (1982), "Humoritu sangat perlu danpenting bagi kehidu-

pan." Caprio menya-makan humor dengan

kebutuhan oksigenbagi pam-pam kita.Hal ini tentu lebih"

penting lagi bagiorang-orang

Indonesia diAustralia,

dalamstudipeneli-tianatau

.

). peker-

Ll) ~~penuh

tekanan

""'--'A~ danketerasi-ngan. De-

ngan kata lain, mereka meng-gunakan humor dan lelucon

agar tetap betah, senang, dan bahkansukses pada tugas mereka di peran-tauan. (Deddy Mulyana, Guru Besardan Dekan Fikom Unpad,peserta Pro-gram Academic Recharging Dikti di

Monash University, Melbourne,Aus-tralia)***