gusna - obat glaukoma

3
Pembimbing : dr. Etty Budiasni, Sp.M Nama : Gusna Ridha NIM : 11.2013.252 Penatalaksanaan medika mentosa pada glaukoma : 1. Menurunkan tekanan intraokuler Menghambat pembentukan aqueous humor a. Penyekat adrenergic – beta : dapat digunakan tersendiri atau dikombinasi dengan obat lain, yaitu : Larutan Timolol maleate 0.25% dan 0.5%, Betaxolol 0.25% dan 0.5%, Levobunolol 0.25% dan 0.5%, Metipranolol 0.3% dan carteolol 1% dua kali sehari dan gel Timolol maleate 0.1%, 0.25%, 0.5% sekali setiap pagi. Kontraindikasi utama adalah penderita yang mempunyai penyakit obstruksi jalan nafas kronis seperti asma dan defek hantaran jantung. Betaxolol (selektivitas terhadap reseptor 1) lebih jarang menimbulkan efek samping respiratorik, tetapi juga kurang efektif dalam menurunkan tekanan intraokuler. Efek samping pemakaian obat penyekat beta topical adalah depresi, kebingungan, dan lemah. b. Agonis adrenergic 2 : Apraclonidine (larutan 0,5% tiga kali sehari dan 1% sebelum dan sesudah terapi laser) yang berfungsi untuk menurunkan pembentukan aqueous humor tanpa menimbulkan efek pada aliran keluar, terutama berguna untuk mencegah peningkatan tekanan

Upload: mariamargaretha

Post on 28-Aug-2015

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Pembimbing : dr. Etty Budiasni, Sp.MNama : Gusna Ridha NIM : 11.2013.252

Penatalaksanaan medika mentosa pada glaukoma :1. Menurunkan tekanan intraokuler Menghambat pembentukan aqueous humor a. Penyekat adrenergic beta : dapat digunakan tersendiri atau dikombinasi dengan obat lain, yaitu : Larutan Timolol maleate 0.25% dan 0.5%, Betaxolol 0.25% dan 0.5%, Levobunolol 0.25% dan 0.5%, Metipranolol 0.3% dan carteolol 1% dua kali sehari dan gel Timolol maleate 0.1%, 0.25%, 0.5% sekali setiap pagi. Kontraindikasi utama adalah penderita yang mempunyai penyakit obstruksi jalan nafas kronis seperti asma dan defek hantaran jantung. Betaxolol (selektivitas terhadap reseptor 1) lebih jarang menimbulkan efek samping respiratorik, tetapi juga kurang efektif dalam menurunkan tekanan intraokuler. Efek samping pemakaian obat penyekat beta topical adalah depresi, kebingungan, dan lemah.b. Agonis adrenergic 2 : Apraclonidine (larutan 0,5% tiga kali sehari dan 1% sebelum dan sesudah terapi laser) yang berfungsi untuk menurunkan pembentukan aqueous humor tanpa menimbulkan efek pada aliran keluar, terutama berguna untuk mencegah peningkatan tekanan intraokuler pascaterapi laser segmen anterior dan digunakan untuk terapi jangka pendek pada kasus kasus yan sukar disembuhkan. Obat ini tidak sesuai untuk digunakan terapi jangka panjang karena bersifat takifilaksis (hilangnya efek terapi dengan berjalannya waktu) dan menyebabkan reaksi alergi.c. Penghambat anhidrase karbonat : Topikal : Dorzolamide hydrochloride larutan 2% dan Brinzolamide 1% (dua atau tiga kali sehari) efektif bila diberikan sebagai tambahan, walaupun tidak seefektif penghambat anhidrase sistemik. Efek samping utama adalah rasa pahit sementara dan blefarokonjungtivitis alergi. Doezolamide juga tersedia bersama timolol dalam larutan yang sama. Sistemik : Acetazolamide (per oral 125250 mg sampai empat kali sehari atau sebagai diamox sequels 500 mg sehari atau dua kali sehari, atau dapat diberikan secara intravena 500 mg , paling banyak digunakan (Dichlorphenamide, Methazolamide) digunakan pada glaucoma kronik jika topical kurang memuaskan serta pada glaucoma akut dengan tekanan intraokuler yang sangat tinggi dan perlu dikontrol. Obat obat ini mampu menekan pembentukan aqueous humor sebanyak 40 60%. Efek samping pada obat ini adalah sistemik mayor yang membatasi kegunaannya untuk terapi jangka panjang.

2. Fasilitasi aliran keluar aqueous humora. Obat parasimpatomimetik : meningkatkan aliran keluar aqueous humor dengan bekerja pada anyaman trabekular melalui kontraksi otot siliaris. Pilocarpine ( larutan 0.5-6% yang diteteskan hingga empat kali sehari atau bentuk gel 4% yang diberikan sebelum tidur. Carbachol 0.75-3% adalah obat kolinergik alternatif. Efek samping pada obat parasimpatomimetik adalah menimbulkan miosis disertai penglihatan mata suram, terutama pada pasien katarak, dan spasme akomodatif yang mungkin mengganggu pada pasien usia muda dan bisa terjadi ablasio retina tetapi jarang terjadi.b. Obat obat hiperosmotik : Glycerin( glycerol) oral, 1 ml/kg berat badan dalam suatu larutan 50% dingin dicampur dengan jus lemon, adalah obat yang paling sering digunakan, tetaapi harus hati hati pada penderita diabetes. Pilihan lain adalah isosorbide oral dan urea intravena atau manitol intravena. Obat ini berguba untuk mengubah darah menjadi hipertonik sehingga air tertarik keluar dari vitreus dan menyebabkan penciutan viterus dan terjadi penurunan aqueous humor.