gunadarma - analisis laporan keuangan untuk menilai...

23
Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Nama : Stephanie Octaviani Npm : 21209655 Jurusan : S1 - Akuntansi

Upload: others

Post on 06-Sep-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Analisis Laporan Keuangan Untuk

Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan

Pada PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna, Tbk

Nama : Stephanie Octaviani

Npm : 21209655

Jurusan : S1 - Akuntansi

Page 2: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Latar Belakang Masalah

Sebagaimana kita ketahui bahwa bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Baik dalam perusahaaan

yang berskala besar maupun kecil akan mempunyai perhatian yang sangat besar di bidang keuangan, terutama dalam perkembangan dunia usaha

yang semakin maju, menimbulkan persaingan antara perusahaan pun semakin ketat, khususnya antara perusahaan sejenis. Belum lagi karena

kondisi perekonomian yang tidak menentu menyebabkan banyaknya perusahaan yang mengalami keruntuhan. Oleh karena itu, agar perusahaan

dapat bertahan atau bahkan dapat tumbuh berkembang maka perusahaan harus mencermati kondisi dan kinerja keuangan perusahaan. Untuk

mengetahui dengan tepat kondisi dan kinerja keuangan perusahaan maka perlu dilakukan analisis yang tepat.

Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah laporan keuangan. dilihat dari laporan keuangan yang

disajikan pada akhir periode Laporan keuangan perusahaan terdiri dari neraca dan laporan laba/rugi. Dengan analisis terhadap pos-pos neraca

dapat diketahui gambaran tentang posisi keuangan perusahaan, sedangkan analisis laporan laba-rugi akan memberikan gambaran tentang hasil

atau perkembangan usaha perusahaan. Setiap perusahaan akan menyusun suatu laporan keuangan yang dapat menggambarkan kondisi dan

kinerja keuangan perusahaan pada akhir pembukuan. Untuk itu dapat dilakukan dengan melihat kondisi finansial perusahaan dalam keadaan

sehat atau tidak dengan cara melihat laporan keuangan pada setiap periode, sehingga faktor-faktor yang merugikan dan menguntungkan

perusahaan dapat dilihat dan dicari penyelesaiannya. Hasil analisis laporan keuangan dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak

yang berkepentingan seperti manajer, pemilik perusahaan, pekerja, investor, kreditur.

Kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran,

standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka penilaian kinerja

sesungguhnya merupakan penilaian atas prilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam organisasi. Sedangkan

pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan

laba.

Dengan menggunakan analisis keuangan, perusahaan dapat menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Dimana, masing-

masing ratio menggambarkan keadaan yang berbeda. Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya yang

jatuh tempo. Solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rentabilitas

digunakan untuk menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan semua modal yang bekerja didalamnya.

Berdasarkan hal tersebut di atas mendorong penulis untuk memilih judul ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk.

Page 3: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Rumusan, Batasan, dan Tujuan

• Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penulisan ilmiah ini adalah “Bagaimana menganalisa

hasil kinerja keuangan perusahaan jika dilihat dari hasil analisis laporan keuangan pada

perusahaan ditinjau dari segi Likuidasi, Solvabilitas, dan Rentabilitas?”

• Batasan Masalah

Dalam penulisan ini penulis membatasi masalah yang membahas mengenai

bagaimana kinerja keuangan perusahaan di lihat dari laporan keuangan PT. Hanjaya

Mandala Sampoerna Tbk. Apabila ditinjau dari rasio Likuidasi,Solvabilitas, dan

Rentabilitas berdasarkan laporan keuangan tahun 2008,2009 dan 2010.

• Tujuan Penelitian

Dalam penulisan ini penulis membatasi masalah yang membahas

mengenai bagaimana kinerja keuangan perusahaan di lihat dari laporan

keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Apabila ditinjau dari rasio

Likuidasi,Solvabilitas, dan Rentabilitas berdasarkan laporan keuangan tahun

2008,2009 dan 2010.

Page 4: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Analisis Likuiditas

• Current Ratio 2008, 2009, 2010

Aktiva Lancar

Current Ratio = X 100%

Hutang Lancar

Tahun 2008

11,037,287

Current ratio = X 100%

7,642,207

= 144,42 %

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2008 current ratio sebesar 144,42 %. Berarti perusahaan menjamin Rp

1.4442,- aktiva lancar untuk setiap Rp 1 ,- hutang lancar. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu melunasi hutang

lancarnya hanya dengan menggunakan aktiva lancar.

Current Ratio 2009 Current Ratio 2010

12,688,643 15,768,558

Current ratio = X 100 % Current ratio = X 100%

6,747,030 9,778,942

= 188,06 % = 161,25%

Page 5: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Quick Ratio

Qucik Ratio 2008, 2009, 2010

Aktiva Lancar - Persediaan

Quick Ratio = X 100%

Hutang Lancar

Tahun 2008

11,037,287 - 7,657,848

Quick Ratio = X 100%

7,642,207

= 44,22%

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2010 Quick ratio sebesar 44,22 %. Berarti perusahaan menjamin Rp

0,4422,- Quick untuk setiap Rp 1 ,- hutang lancar. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu melunasi hutang lancarnya

hanya dengan menggunakan dana yang ditempatkan pada aktiva lancar dikurangi dengan persediaannya.

Tahun 2009 Tahun 2010

12,688,643 - 9,539,067 15,768,558 - 9,802,455

Quick Ratio = X100% Quick Ratio = X 100%

6,747,030 9,778,942

= 46,68% = 61,00%

= 46,7%

Page 6: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Analisis Solvabilitas

• Total Debt To Total Capital Assets Ratio 2008, 2009, 2010

Total Debt To Total Total Hutang

Capital Assets Ratio = X 100%

Total Aktiva

Tahun 2008

Total Debt To Total 8,083,584

Capital Asset Ratio = X 100%

16,133,819

= 50,10 %

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2008 Total Debt To Total Capital Asset Ratio sebesar 50,10 %. Berarti

setiap Rp 1 total aktiva menjadi jaminan hutang sebesar Rp 0,5010. hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu melunasi

hutangnya hanya dengan menggunakan modal atau aktiva yang dimiliki perusahaan.

Tahun 2009 Tahun 2010

Total Debt To Total 7,250,522 Total Debt To Total 10,309,671

Capital Asset Ratio = X 100% Capital Asset Ratio = X 100%

17,716,447 20,525,123

= 40,92% = 50,22 %

Page 7: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Total Debt To Equity Ratio

• Total Debt To Equity Ratio 2008, 2009, 2010

Total Debt To Total Hutang

Equity Ratio = X 100%

Modal

Tahun 2008

Total Debt To 8,083,584

Equity Ratio = X 100%

8,047,896

= 100,44 %

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2008 Total Debt To Equity Ratio sebesar 100,44 %. Berarti setiap Rp 1

modal sendiri menjadi jaminan oleh hutang sebesar Rp 1,0044. hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu melunasi

hutang lancar hanya dengan menggunakan modal atau aktiva yang dimiliki perusahaan.

Tahun 2009 Tahun 2010

Total Debt To 7,250,522 Total Debt To 10,309,671

Equity Ratio = X 100% Equity Ratio = X 100%

10,461,616 10,214,464

= 69,30 % = 100,9 %

Page 8: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Long Term Debt To Equity Ratio

• Long Term Debt To Equity Ratio 2008, 2009, 2010

Long Term Debt To Equity

Ratio = Hutang Jangka Panjang

X 100%

Modal

Tahun 2008

Long Term Debt To Equity

Ratio = 441,377

X 100%

8,047,896

= 5,48%

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2008 Long Term Debt To Equity ratio sebesar 5,48 %. Berarti setiap Rp

1 modal sendiri menjadi jaminan hutang sebesar Rp 0,0548 . hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu melunasi hutang

jangka panjang hanya dengan menggunakan modal yang dimiliki perusahaan.

Tahun 2009 Tahun 2010

Long Term Debt To Equity Long Term Debt To Equity

Ratio = 503,492 Ratio = 530,729

X 100% X 100%

10,461,616 10,214,464

= 4,81% = 5,19%

Page 9: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Analisis Rentabilitas

• Gross Profit Margin 2008, 2009, 2010

Laba Kotor

Gross Profit Margin = X 100%

Penjualan

Tahun 2008

Gross Profit Margin = 9,985,249

X 100%

2,955,457

= 337,85%

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2008 Gross Profit Margin sebesar 337,85 %. Berarti setiap Rp 1

penjualan dapat menghasilkan laba kotor sebesar Rp 3,3785 . hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba

kotor hanya dengan menggunakan modal atau aktiva yang dimiliki perusahaan.

Tahun 2009 Tahun 2010

Gross Profit Margin = 11,234,721 Gross Profit Margin = 12,655,993

X 100% X 100%

3,148,441 3,145,057

= 356,83% = 402,40%

Page 10: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Earning Power Of Total Investment Ratio

• Earning Power Of Total Investment Ratio 2008, 2009, 2010

Earning Power of Total Investment

Ratio = Laba Sebelum Pajak

X 100%

Total Aktiva

Tahun 2008

Earning Power of Total Investment

Ratio = 5,797,289

X 100%

16,133,819

= 35,93%

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2008 Earning Power of Total Investment Ratio sebesar 35,93% . Berarti

setiap Rp 1 modal menghasilkan laba bagi semua investor sebesar Rp 0,3593 . hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu

menghasilkan laba melalui modal yang diinvestasikan dalam bentuk aktiva.

Tahun 2009 Tahun 2010

Earning Power of Total Investment Earning Power of Total Investment

Ratio = 7,213,466 Ratio = 8,748,229

X 100% X 100%

17,716,447 20,525,123

= 40,71% = 42,62%

Page 11: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Net Earning Power Ratio

• Net Earning Power Ratio 2008, 2009, 2010

Net Earning Power

Ratio = Laba Bersih

X 100%

Total Aktiva

Tahun 2008

Net Earning Power Ratio = 3,895,280

X 100%

16,133,819

= 24,14 %

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2008 Net Earning Power Ratio sebesar 24,14 %. Berarti setiap Rp 1

modal yang diinvestasikan dalam bentuk total aktiva mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,2414 . hal ini menunjukkan

bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba melalui modal yang diinvestasikan dalam bentuk aktiva.

Tahun 2009 Tahun 2010

5,087,339 6,421,429

Net Earning Power Ratio = X 100% Net Earning Power Ratio = X 100%

17,716,447 20,525,123

= 28,71 % = 31,28 %

Page 12: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Return On Equity

• Return On Equity 2008, 2009, 2010

Laba Bersih

ROE = X 100%

Modal Sendiri

Tahun 2008

3,895,280

ROE = X 100%

8,047,896

= 48,40 %

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2008 Return on equity sebesar 48,40 %. Berarti setiap Rp 1 modal

sendiri menghasilkan laba bagi pemegang saham preferen dan saham biasa sebesar Rp 0,4840 . hal ini menunjukkan bahwa

perusahaan mampu menghasilkan laba melalui modal yang diinvestasikan dalam bentuk modal sendiri.

Tahun 2009 Tahun 2010

5,087,339 6,421,429

ROE = X 100% ROE = X 100%

10,461,616 10,214,464

= 48,62 % = 62,86 %

Page 13: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Tabel 4.2.

Tabel Hasil Common Size Tahun Lalu

PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Tahun 2008, 2009, dan Tahun 2010

Page 14: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Tabel 4.2.

Tabel Hasil Common Size Tahun Lalu

PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Tahun 2008, 2009, dan Tahun 2010

Page 15: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Tabel 4.2.

Tabel Hasil Common Size Tahun Lalu

PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Tahun 2008, 2009, dan Tahun 2010

Page 16: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Tabel 4.3.1.

Tabel Hasil Kuantitatif

Page 17: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Tabel 4.3.1.

Tabel Hasil Kuantitatif

Page 18: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Tabel 4.3.1.

Tabel Hasil Kuantitatif

Page 19: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

4.3.2. Hasil Analisis

A. Analisis Likuiditas

Dalam analisis Current Ratio pada tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami peningkatan

sebesar 43,64 %, dilihat dari tahun 2008 current rationya sebesar 144,42% ke tahun 2009 sebesar

188,06%. Peningkatan ini terjadi karena aktiva lancar yang meningkat. Sedangkan pada tahun

2009 ke tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 26,81%, dilihat dari tahun 2009 current ratio

sebesar 188,06% ke tahun 2010 sebesar 161,25%. Penurunan terjadi karena aktiva lancar yang

meningkat dan hutang lancarnya juga meningkat. Karena current ratio masih diatas 100% pada

tahun 2008, 2009, 2010 dan perusahaan masih dapat memenuhi kewajiban jangka

pendeknya,Maka perusahaan ini masih dalam keadaan likuid. Dalam analisis Quick Ratio pada

tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 2,48%, dilihat dari tahun 2008 quick

rationya sebesar 44,22% ke tahun 2009 sebesar 46,7%. Dan pada tahun 2009 ke tahun 2010 juga

mengalami peningkatan sebesar 14,3%, dilihat dari tahun 2009 quick rationya sebesar 46,7% ke

tahun 2010 sebesar 61,00%. Peningkatan yang terjadi pada tahun 2008 ke tahun 2009,dan tahun

2009 ke tahun 2010 karena aktiva lancar dan persediaan yang meningkat. Quick ratio pada tahun

2008 dan tahun 2009 perusahaan mengalami keadaan ilikuid karena quick rationya dibawah 50%.

Sedangkan pada tahun 2010 perusahaan dikatakan likuid karena quick ratio masih diatas 50%.

Page 20: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

B. Analisis Solvabilitas

Dalam analisis Total debt to total capital asset ratio pada tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 9,18 %,

dilihat dari tahun 2008 Total debt to total capital asset rationya sebesar 50,10% ke tahun 2009 sebesar 40,92%. Penurunan ini terjadi

karena aktiva meningkat dan hutangnya menurun. Dan pada tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 9,3 %,

dilihat dari tahun 2009 Total debt to total capital asset rationya sebesar 40,92% ke tahun 2010 sebesar 50,22%. Peningkatan ini

terjadi karena aktiva meningkat dan hutangnya meningkat. Meski terjadi peningkatan maupun penurunan pada tahun 2008, 2009,

2010 Total debt to total capital asset ratio perusahaan masih dalam keadaan yang solvable,karena Total debt to total capital asset

rationya masih dibawah 100% dan dapat memenuhi hutang-hutangnya. Dalam analisis Total debt to equity ratio pada tahun 2008 ke

tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 31,14%, dilihat dari tahun 2008 Total debt to equity ratio sebesar 100,44% ke tahun 2009

sebesar 69,30%. Penurunan ini terjadi karena modal meningkat dan hutangnya menurun. Dan pada tahun 2009 ke tahun 2010

mengalami peningkatan sebesar 31,6%, dilihat dari tahun 2009 Total debt to equity rationya sebesar 69,30% ke tahun 2010 sebesar

100,9%. Peningkatan ini terjadi karena modal menurun dan hutangnya meningkat. Pada tahun 2008 Total debt to equity ratio

dianggap insolvable karena perusahaan masih belum bisa memenuhi hutangnya dan Total debt to equity rationya diatas 100%.

Pada tahun 2009 Total debt to equity ratio dikatakan solvable karena perusahaan bisa memenuhi hutangnya dan Total debt to equity

rationya masih dibawah 100%. Sedangkan Pada tahun 2010 Total debt to equity ratio dikatakan insolvable karena perusahaan masih

belum bisa memenuhi kewajiban hutangnya dan Total debt to equity rationya diatas 100%. Dalam analisis Long term debt to equity

ratio pada tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 0,67 %, dilihat dari tahun 2008 Long term debt to equity

rationya sebesar 5,48% ke tahun 2009 sebesar 4,81%. Penurunan ini terjadi karena modal meningkat dan hutang jangka panjang

menurun. Dan pada tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 0,38%, dilihat dari tahun 2009 Long term debt to

equity rationya sebesar 4,81% ke tahun 2010 sebesar 5,19%. Peningkatan ini terjadi karena modal menurun dan hutang jangka

panjang meningkat. Meski terjadi peningkatan maupun penurunan pada tahun 2008, 2009, 2010 Long term debt to equity ratio

perusahaan masih dalam keadaan yang solvable,karena Long term debt to equity rationya masih dibawah 100% dan dapat

memenuhi hutang jangka panjangnya.

Page 21: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

C. Analisis Rentabilitas

Dalam analisis Gross profit margin pada tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 18,98%, dilihat dari

tahun 2008 Gross profit margin rationya sebesar 337,85% ke tahun 2009 sebesar 356,83%. Peningkatan ini terjadi karena laba kotor

dan penjualan meningkat. Dan pada tahun 2009 ke tahun 2010 juga mengalami peningkatan sebesar 45,57%, dilihat dari tahun

2009 Gross profit margin rationya sebesar 356,83% ke tahun 2010 sebesar 402,40%. Peningkatan ini terjadi karena laba kotor yang

meningkat dan penjualan menurun. Dalam analisis Earning Power of Total Investment Ratio pada tahun 2008 ke tahun 2009

mengalami peningkatan sebesar 4,78%, dilihat dari tahun 2008 Earning power of total investment rationya sebesar 35,93% ke tahun

2009 sebesar 40,71%. Peningkatan ini terjadi karena laba sebelum pajak dan total aktiva yang meningkat. Dan pada tahun 2009 ke

tahun 2010 juga mengalami peningkatan sebesar 1,91%, dilihat dari tahun 2009 Earning power of total investment rationya sebesar

40,71% ke tahun 2010 sebesar 42,62%. Peningkatan ini terjadi karena laba sebelum pajak dan total aktiva yang meningkat. Dalam

analisis Net earning power ratio pada tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 4,57%, dilihat dari tahun 2008 Net

earning power rationya sebesar 24,14% ke tahun 2009 sebesar 28,71%. Peningkatan ini terjadi karena laba sebelum pajak dan total

aktiva yang meningkat. Dan pada tahun 2009 ke tahun 2010 juga mengalami peningkatan sebesar 2,57%, dilihat dari tahun 2009

Net earning power rationya sebesar 28,71% ke tahun 2010 sebesar 31,28%. Peningkatan ini terjadi karena laba bersih dan total

aktiva yang meningkat. Dalam analisis Return on equity pada tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 0,22%,

dilihat dari tahun 2008 Return on equity rationya sebesar 48,40% ke tahun 2009 sebesar 48,62%. Peningkatan ini terjadi karena

modal dan laba bersih yang meningkat. Dan pada tahun 2009 ke tahun 2010 juga mengalami peningkatan sebesar 14,24%, dilihat

dari tahun 2009 Gross profit margin rationya sebesar 48,62% ke tahun 2010 sebesar 62,86%. Peningkatan ini terjadi karena modal

dan laba bersih yang meningkat. Maka perusahaan dikatakan reable, karena perusahaan dari tahun ke tahun memperoleh laba yang

tiap tahunnya mengalami kenaikkan.

Page 22: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Penutup

Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan penulis, dapat

disimpulkan bahwa kondisi kinerja keuangan perusahaan pada tahun 2008 ke

tahun 2009 mengalami peningkatan yang baik dari aspek yaitu aspek likuiditas,

dan rentabilitas. Sedangkan solvabilitas perusahaan mengalami penurunan.

Tetapi meski mengalami penurunan di solvabilitas dalam kinerja keuangan

perusahaan masih dapat berjalan dan efektif. Dan pada tahun 2009 ke tahun

2010 kondisi kinerja keuangan perusahaan semakin meningkat, dan dapat

dibuktikan dengan adanya peningkatan pada likuiditas sebesar 26,81 %,

solvabilitas sebesar 9,3 %, dan rentabilitas sebesar 1,91 %. Dengan adanya

peningkatan pada perusahaan yang dapat dilihat dari tahun 2009 ke tahun

2010 serta dari aspek-aspek tersebut, Maka kinerja perusahaan dapat dianggap

efisien dan efektif.

Page 23: Gunadarma - Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5921/1...Alat analisis yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

Saran

Saran

Saran yang diberikan penulis adalah :

1. Perusahaan harus mempertahankan komposisi likuiditas,

solvabilitas, dan rentabilitas.

2 . Analisa ratio bersifat kuantitatif untuk menterjemahkan perlu

analisa yang bersifat kualitatif dan perusahaan masih berjalan.

3. Memperhitungkan faktor-faktor yang tidak diperhitungkan

secara kualitatif yang dapat dibentuk untuk meningkatkan

kemampuan kinerja perusahaan.