gugur

3
Gugur Karya : W.S Rendra Ia merangkak di atas bumi yang dicintainya Tiada kuasa lagi menegak Telah ia lepaskan dengan gemilang pelor terakhir dari bedilnya Ke dada musuh yang merebut kotanya Ia merangkak di atas bumi yang dicintainya Ia sudah tua luka-luka di badannya Bagai harimau tua susah payah maut menjeratnya Matanya bagai saga menatap musuh pergi dari kotanya Sesudah pertempuran yang gemilang itu lima pemuda mengangkatnya di antaranya anaknya Ia menolak dan tetap merangkak menuju kota kesayangannya Ia merangkak di atas bumi yang dicintainya Belumlagi selusin tindak mautpun menghadangnya. Ketika anaknya memegang tangannya ia berkata : ” Yang berasal dari tanah kembali rebah pada tanah. Dan aku pun berasal dari tanah tanah Ambarawa yang kucinta Kita bukanlah anak jadah Kerna kita punya bumi kecintaan. Bumi yang menyusui kita dengan mata airnya. Bumi kita adalah tempat pautan yang sah. Bumi kita adalah kehormatan. Bumi kita adalah juwa dari jiwa. Ia adalah bumi nenek moyang. Ia adalah bumi waris yang sekarang.

Upload: mella-widiawati

Post on 09-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

text

TRANSCRIPT

GugurKarya : W.S Rendra

Ia merangkakdi atas bumi yang dicintainyaTiada kuasa lagi menegakTelah ia lepaskan dengan gemilangpelor terakhir dari bedilnyaKe dada musuh yang merebut kotanya

Ia merangkakdi atas bumi yang dicintainyaIa sudah tualuka-luka di badannya

Bagai harimau tuasusah payah maut menjeratnyaMatanya bagai sagamenatap musuh pergi dari kotanya

Sesudah pertempuran yang gemilang itulima pemuda mengangkatnyadi antaranya anaknyaIa menolakdan tetap merangkakmenuju kota kesayangannya

Ia merangkakdi atas bumi yang dicintainyaBelumlagi selusin tindakmautpun menghadangnya.Ketika anaknya memegang tangannyaia berkata : Yang berasal dari tanahkembali rebah pada tanah.Dan aku pun berasal dari tanahtanah Ambarawa yang kucintaKita bukanlah anak jadahKerna kita punya bumi kecintaan.Bumi yang menyusui kitadengan mata airnya.Bumi kita adalah tempat pautan yang sah.Bumi kita adalah kehormatan.Bumi kita adalah juwa dari jiwa.Ia adalah bumi nenek moyang.Ia adalah bumi waris yang sekarang.Ia adalah bumi waris yang akan datang.Hari pun berangkat malamBumi berpeluh dan terbakarKerna api menyala di kota Ambarawa

Orang tua itu kembali berkata :Lihatlah, hari telah fajar !Wahai bumi yang indah,kita akan berpelukan buat selama-lamanya !Nanti sekali waktuseorang cucukuakan menacapkan bajakdi bumi tempatku berkuburkemudian akan ditanamnya benihdan tumbuh dengan suburMaka ia pun berkata :-Alangkah gemburnya tanah di sini!

Hari pun lengkap malamketika menutup matanya

PILUKU TANPANYAOleh Nita NIngsih

Merekah..Mewangi..Tak mampu ku bendung ini...Begitu pedih ku rasa kini..Begitu sakit..

Jujur ku tak mampu jalani iniAku hilang arahHilang dan tak tau tempat mengadu...Tangisan dan air mata nan berucap

Hanya mereka yang menemanikepiluan hati initanpa ada nya sorang penyemangat hatiNan memberi cinta tulus setiap hari

Ayah..ku merindukan nkauDalam do'a s'lalu ku lantunkanDalam sujud ku memohon kepada-NYAAgar engkau dijaga oleh-NYA

Pilu ku adalah rindukuRinduku tak bertepiDan tak akan pernah matiuntuk mu Ayah..