gubernur resmikan sd-smp satu atap

Upload: tosatotoksayang

Post on 07-Jul-2015

55 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Gubernur Resmikan SD-SMP Satu Atap Ditulis oleh Harian Bangsa Senin, 22 Maret 2010 14:30 Lumajang-HARIAN BANGSA Gubernur Jatim Soekarwo meresmikan pembukaan Sekolah Satu Atap SD-SMP se-Jatim di Dusun Kaliwelang, Gondoruso, Pasirian, Lumajang, Minggu,kemarin. Dalam sambutannya, ia menjelaskan dari 28 program di bidang pendidikan, Pemprov Jatim memberikan prioritas pada tiga hal, yaitu penanganan buta aksara, perbaikan komposisi sekolah umum dan kejuruan, serta perbaikan kualitas madrasah diniyah (madin).

Dalam kesempatan sama, Gubernur menilai program pembangunan sekolah satu atap SDSMP merupakan langkah bagus dan tepat, karena menjangkau daerah terpencil. Pembangunan sekolah satu atap ini jug mempercepat proses wajib belajar di provinsi ini. "Pembangunan SD-SMP satu atap ini dimaksudkan menyatukan lokasi SMP dan SD dengan memanfaatkan berbagai sumber daya SD yang telah ada. Keberadaan SD-SMP satu atap meningkatkan layanan kepada penduduk usia 13-15 tahun dalam menempuh jenjang pendidikan SMP, mengatasi kendala akses pendidikan SMP karena faktor geografis, dan percepatan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun," tegasnya. Sebanyak 21 SD-SMP satu atap yang diresmikan diantaranya 4 sekolah SD-SMP satu atap di Kabupaten Lumajang, 4 di Kabupaten Malang, dan 3 di Kabupaten Situbondo . Empat SD-SMP satu atap di Lumajang, yaitu SMPN4 Pasirian, SMPN5, SMPN Pasirian6, dan SMPN4 Yosowilangun. Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Suyanto Phd menjelaskan blue print pendidikan di Indonesia. Lima tahun lalu, perkuatan kelembagaan. Saat ini dan sampai lima tahun kedepan, 2015 perkuatan di layanan pendidikan. Sedangkan tahun 2014-2020 fokus pada perkuatan daya saing internasional, ucapnya. (ton)

Kemendiknas Genjot Mutu Pelayanan Pendidikan

GUBERNUR JAWA TIMUR SOEKARWO DUDUK DI BANGKU SALAH SATU SEKOLAH ATAP DI LUMAJANG. (FOTO: AMIR LEA ELL RACHMAN) Surabaya Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Suyanto, menyatakan bahwa dalam kurun waktu lima tahun, pihaknya berencana untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan. Sedang, lima tahun lalu, jata Suyanto, adalah pengembangan kelembagaan. Untuk lima tahun ke depan, adalah peningkatan kualitas pelayanan pendidikan hingga nanti sampai pada daya saing regional dan internasional. Dengan peningkatan daya saing, maka lulusan sekolah yang kita bina bisa diterima di lapangan kerja. Sudah saatnya anak didik kita bersaing, tegas Suyanto sewaktu meresmikan sekolah satu atap di Dusun Kaliwelang, Desa Gondoruso, Lumajang, kemarin. Pembangunan sekolah satu atap sendiri, seperti disebutkan Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Jatim, Soewanto, yakni Sekolah Dasar yang menajdi satu dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang diyakini bisa memberikan layanan pada penduduk usia 13 tahun samapi 15 tahun, juga mengatasi kendala akses pendidikan, serta dapat mewujudakan program percepatan penuntasan wajib belajar (wajar). Menurut Soewanto, sekolah satu atap juga menjadi solusi bagi daerah terpencil yang memiliki Angka Partisipasi Kasar (APK) rendah. Rata-rata, daerah yang memiliki APK rendah ini, berada di daerah terpncil yang cukup sulit untuk menjangkau penjenjangan dari SD ke SMP. Dengan sekolah satu atap, pendidikan formal bisa dipertahankan, tegas Soewanto. Dijelaskan, peresmian sekolah satu atap secara simbolis se Jawa Timur yang dipusatkan di Desa Gondoruso Pasirian Kabupaten Lumajang Minggu (21/3), pembangunan SMP baru, kurang efisien karena sudah terintegrasi dalam sekolah satu atap. Jadi selain tidak efisien, rata-rata daerah dengan APK rendah ini belum memiliki pelayanan pendidikan yang memadahi, ungkap Soewanto. Sekolah satu atap yang juga diresmikan yakni, 4 SMP di kabupaten malang, Pasuruan, Problinggo, Situbondo, Nganjuk, Sampang, Pacitan, dan Pnorogo.Dan semuanya dipusatkan di Lumajang,Jawa Timur. Untuk tahun anggaran 2009, Dinas Pendidikan Propinsi Jatim telah berhasil mewujudkan 21 lembaga sekolah satu atap, yang tersebar di Kabupaten Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Situbondi, Nganjuk, Sampang, Bangkalan dan Pacitan. Jadi sekolah satu atap ini selain untuk mewujudkan program wajib belajar 9 tahun,ujar Soewanto. Sowanto optimistus jika sekolah satu atap bisa mengatasi kendala akses pendidikan jenjang SMP karena faktor geografis.Dengan lokasi sekolah berdekatan, maka siswa bias lebih rajin sekolah. Gubernur Jawa Timur, Sukarwo, yang turut menghadiri peresmian tersebut mengatakan, pemerintah pusat dapat meningkatkan partisipasi atau sharing anggarannya untuk dana pendampingan penunjang belajar seperti BOS.

Kita harapkan setiap tahunnya ada peningkatan sekolah satu atap ini dan juga anggaran BOS, yang tentunya untuk peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri, tutur Soekarwo.