presiden jokowi resmikan renovasi masjid istiqlal
TRANSCRIPT
KARYA CIPTA INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
Presiden Jokowi Resmikan Renovasi Masjid Istiqlal
EDISI 01TAHUN IXJANUARI - FEBRUARI 2021
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 02
INFO BARUREHABILITASI DAN RENOVASI SEKOLAH 6KABUPATEN/KOTA DI ACEH
GUBERNUR SULAWESI BARAT RESMIKAN KOTAKU MAMASA
DIRJEN CIPTA KARYA KUNJUNGI HASIL PEMBANGUNAN DI JAWA TIMUR
IPLT “TERMAHAL” RESMI DISERAHKAN KE PEMDA KOLAKA UTARA
BPPW SULTRA PASTIKAN KUALITAS SEKOLAH DI KABUPATEN KONAWE
INOVASI ANTISIPASI ZONA HITAM, RUMAH SAKIT KARANTINA COVID19 KETIGA DI INDONESIA DIBANGUN DI PULAU BANGKA
MENATA KEMBALI KAWASAN PESISIR PANTAI PANJANG BENGKULU
KEGIATAN TIM TANGGAP DARURAT BENCANA DI BPPW KALIMANTAN TIMUR
PERMASALAHAN SAMPAH DI INDONESIA
PEMBANGUNAN IPLT TANAH GROGOT DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN SANITASI DI KABUPATEN PASER
DAFTAR ISI
RENOVASI STADION IPDN DAN JATI UNPAD RAMPUNG TEPAT WAKTU
SEPUTAR KITASERAH TERIMA PENGELOLAAN JARINGAN PERPIPAAN SPAM IKK KALIORANG KUTAI TIMUR
KEMENTERIAN PUPR BANGUN SPAM REGIONAL MAMMINASATA UNTUK 400 RIBU JIWA PENDUDUK
MONITORING DAN EVALUASI PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI PALEMBANG
ANDA PERLU TAHUWAJAH BARU MASJID ISTIQLAL
LENSA CKTINJAUAN KE LOKASI BENCANA BANJIR DAN GEMPA DI KALIMANTAN SELATAN, JAWA BARAT DAN SULAWESI BARAT
KUNJUNGAN MENTERI PUPR KE KEBUN RAYA BOGOR
03
15
38
38
34
11
16
36
38
37
13
14
20
22
26
32
BERITA UTAMAPRESIDEN JOKOWI RESMIKAN RENOVASI MASJID ISTIQLAL
EDITORIAL RENOVASI MASJID ISTIQLAL MOMENTUM KEBUTUHAN IBADAH DI TENGAH PANDEMI
LIPUTAN KHUSUSPRESIDEN JOKOWI : LELANG DINI KEMENTERIAN PUPR DIHARAPKAN DUKUNG PEMULIHAN PERTUMBUHAN EKONOMI
04
12
08
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 03
BULETIN
EDITORIAL
Menuju Satu Data Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Pada tanggal 12 Juni 2019, Presiden Jokowi resmi menandatangani Perpres No. 39 Tahun
2019 tentang Satu Data Indonesia. Kebijakan Satu Data Indonesia adalah sistem tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagipakaikan antar Instansi Pusat dan Instansi Daerah melalui pemenuhan standar data, metadata, interoperabilitas data, dan menggunakan kode Referensi dan data Induk. Oleh karena itu kebijakan Satu Data Indonesia diyakini akan mendorong sinkronisasi data antar lembaga pemerintah pusat maupun daerah karena referensi pengumpulan data yang telah terstandarisasi.
Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR, memulai program ‘Satu Data Pembangunan Infrastruktur’
sejak tahun 2008. Sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2019, pengisian data dalam sistem informasi di lingkungan Ditjen Cipta Karya dilakukan secara terpadu dan diimplementasikan melalui kegiatan pembinaan satu data oleh Balai PPW kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota selaku Produsen Data. Melalui mekanisme ini, diharapkan setiap sistem informasi terintegrasi yang data di dalamnya tidak berdiri sendiri serta dapat dipergunakan bersama untuk kepentingan pengambilan kebijakan Ditjen Cipta Karya. Pada tahun 2019 Ditjen Cipta Karya mendapatkan predikat Proactive (tertinggi di antara seluruh Unit Organisasi di lingkungan Kementerian PUPR) untuk tingkat kematangan Pengelolaan Data berdasarkan hasil penilaian Pusdatin Kementerian PUPR. Penghargaan ini menjadi cambuk agar Ditjen Cipta Karya terus berupaya melakukan sinergi data untuk kemajuan Indonesia.
PELINDUNGDanis H. Sumadilaga
PENANGGUNG JAWABT. Iskandar
DEWAN REDAKSIEdward Abdurrachman, Diana Kusumastuti,
Prasetyo, Didiet A. Akhdiat, Yudha Mediawan, Andreas Wibowo,
Iwan Suprijanto
PEMIMPIN REDAKSIAswan Nizar
PENYUNTING REDAKSICahyani Kusrianingsih, Daniel, Ary
Prasetyo, Indah Raftiarty ER, Astaf Aji Pranaya
BAGIAN PRODUKSIRizqiah Darmawiasih, Bramanti Nawang
Sari, Dewi Savitri, Ari Iswanti
SEKRETARIATFajar Drestha Birawa, Harniati Ulfah,
Muljihad Nur Muharom
KONTRIBUTORSri Murni Edi K, Airyn Saputri Harahap, Marsaulina Pasaribu, Kusumawardhani,
Muhammad Rizat Abidin, Meike Kencanawulan, Fajar Santoso Hutahean, Maryoko Hadi, Ade Syaiful Rachman, J.
Wahju Kusumosusanto, Irwan Leo Putra Harahap, Oscar R. Siagian, Cut Nourhusnul
Akhirina
ALAMAT REDAKSIJl. Pattimura No.20, Kebayoran Baru 12110,
Telp/Fax: 021-7245754
CIPTAKARYA 2019 | SEPTEMBER | 03
www.ciptakarya.pu.go.id
Ditjen Cipta Karya
@ditjenciptakarya
Ditjen Cipta Karya
@ditjenck
Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email [email protected] atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id
COVER: Infografis satu data Cipta Karya
EDITORIAL
PELINDUNGDiana Kusumastuti
PENANGGUNG JAWABDidiet A. Akhdiat
DEWAN REDAKSIEdward Abdurrachman,
Yudha Mediawan, Boby Ali Azhari
Prasetyo, Johannes Wahyu KIwan Suprijanto, Dian Irawati
Yuni Erni Aguslin
PEMIMPIN REDAKSIAswan Nizar
PENYUNTING REDAKSICahyani Kusrianingsih, Daniel, Ary Prasetyo, Astaf Aji Pranaya,
Indah Raftiarty ER,
BAGIAN PRODUKSIBramanti Nawang Sari,
Dewi Savitri, Ari Iswanti,Rizqiah Darmawiasih
SEKRETARIATHarniati Ulfah,
Fajar Drestha BirawaMuljihad Nur Muharom
KONTRIBUTORDades Prinandes,
Marsaulina Pasaribu, Kusumawardhani, Putri Intan Suri,
Taufan Madiasworo, Essy Asiah, Fajar Santoso Hutafea,
Ignatius Widyananda Wulaned
ALAMAT REDAKSIJl. Pattimura No.20, Kebayoran Baru 12110,
Telp/Fax: 021-7245754
Setahun lebih masyarakat dunia ‘bertarung’ dengan pandemi COVID19. Setahun juga segala
aktivitas sosial masyarakat dibatasi dengan ketat baik termasuk aktivitas beribadah, dalam hal ini khususnya ibadah berjamaah. Kerinduan umat Muslim untuk shalat berjamaah, berinteraksi, maupun bersilaturahmi antar sesama secara leluasa seperti sebelumnya tentu sangat terasa. Namun, kebutuhan rohani tersebut sayangnya perlu diurungkan lagi hingga jumlah zona merah mengalami penurunan. Pasalnya hingga Januari 2021 kasus COVID19 di Indonesia terus bertambah bahkan menyentuh angka satu juta.
Di tengah pandemi selama tahun 2020, Kementerian PUPR tetap berupaya menyelesaikan pekerjaan renovasi Masjid Istiqlal. Upaya tersebut selesai di awal tahun 2021 dengan diresmikannya oleh Presiden Jokowi beserta jajarannya. Renovasi besarbesaran ini merupakan yang pertama sejak 42 tahun lalu, tidak hanya memaksimalkan fungsi masjid sebagai tempat ibadah tapi juga memperhatikan aspek arsitektur, seni, dan estetika. Sebagai pelengkap, fasilitas pendukung protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi COVID19 juga turut disediakan.
Pekerjaan renovasi Masjid Istiqlal meliputi tiga zona, pertama adalah zona utama di area kegiatan masjid, kedua adalah zona pendukung, dan ketiga merupakan zona publik. Selain itu juga dilakukan perluasan parkir masjid yang berada di basemen menjadi 2 lantai, sehingga mampu menampung kendaraan roda empat sebanyak 2.000 unit dari sebelumnya 800 unit. Termasuk juga perbaikan sistem penyaluran dan pengolahan limbah di kawasan masjid. Sedangkan untuk desain arsitektur renovasi akan menerapkan prinsip minimalis dengan pertimbangan keberadaan masjid di kawasan beriklim tropis.
Meski sudah diresmikan, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, menyampaikan kepada masyarakat akan mengatur lebih lanjut pemanfaatan masjid terkait kegiatan ibadah maupun kegiatan lainnya saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Nampaknya masjid yang dinamakan sebagai simbol kemerdekaan ini harus berjuang lagi, kali ini dalam memerangi penyebaran COVID19. Nasaruddin berpesan bahwa pergi ke masjid merupakan sunah, tetapi memelihara kesehatan menjadi kewajiban umat, teruslah berikhtiar dan memperkuat daya tahan iman di manapun kita berada. qCover : Mihrab Masjid Istiqlal
Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email [email protected] atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id
Renovasi Masjid Istiqlal Momentum Kebutuhan Ibadah di Tengah Pandemi
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 04
Presiden Jokowi Resmikan Renovasi Masjid Istiqlal
PRESIDEN JOKO WIDODO (JOKOWI) DIDAMPINGI MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT (PUPR) BASUKI HADIMULJONO, MENTERI AGAMA YAQUT CHOLIL QOUMAS, MENKO PMK MUHADJIR EFFENDY, GUBERNUR DKI ANIES BASWEDAN DAN IMAM BESAR MASJID ISTIQLAL NASARUDDIN UMAR MERESMIKAN SELESAINYA RENOVASI MASJID ISTIQLAL, KAMIS (7/1/2021).
BERITAUTAMA
PENULIS: IWN/BIRO KOMPU PUPR
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 05
“Hari ini Masjid Istiqlal, masjid kebanggan kita semua, alham
dulillah telah selesai direnovasi. Ini merupakan yang pertama kali sejak 42 tahun tahun yang lalu
dan menelan biaya Rp.511 miliar dari APBN,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya.
Presiden berharap Masjid Istiqlal tidak hanya megah seca ra fisik, tetapi juga dapat
menjadi tempat pemberdayaan umat dan sebagai pelopor dakwah moderasi muslim dunia. Menurut Presiden, Masjid Istiqlal bukan hanya menjadi kebanggaan bagi umat Islam, melainkan seluruh rakyat Indonesia.
“Kita harus ingat, masjid ini didirikan sebagai ungkapan rasa syukur bangsa Indonesia mendapat kemerdekaan. Ini terekam pada tahun 1953 di mana para tokoh Islam berkumpul mencetuskan ide untuk mendirikan Masjid sebagai simbol kemerdekaan dan disepakati nama Istiqlal yang artinya kemerdekaan,” kata Presiden.
Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dalam sambutannya mengatakan walaupun sudah diresmikan selesainya renovasi Masjid Istiqlal sore ini, namun kami akan mengatur lebih lanjut
BERITAUTAMA
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 06
pemanfaatannya untuk kegiatan ibadah dan kegiatan lainnya sesuai protokol kesehatan yang ketat. “Kami mengajak masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan secara ketat mengikuti ketentuan Satgas COVID19 dan aturan pemerintah mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kita bermohon kepada Allah SWT agar Pandemi COVID19 ini segera berakhir,” tandasnya.
Dengan luas kawasan 91.629 m² (tidak termasuk area sungai) dan luas bangunan masjid 80.948 m² yang dapat menampung
BERITAUTAMA
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 07
200.000 orang, Masjid Istiqlal bukan hanya masjid terbesar di Indonesia, namun juga di Asia Tenggara.
Renovasi Masjid Istiqlal dimulai pada Mei 2019 dan berlangsung selama 14 bulan dengan ruang lingkup pekerjaan meliputi penataan kawasan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur yang memperhatikan Istiqlal sebagai bangunan cagar budaya, mechanical electrical plumbing (MEP), termasuk tata udara dan tata cahaya, pekerjaan interior, serta signage dengan anggaran Rp.511 miliar.
BERITAUTAMA
Pekerjaan renovasi besar ini adalah tindak lanjut perintah Presiden Joko Widodo kepada Kementerian PUPR usai menerima kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi pada 30 Mei 2018 lalu.
Renovasi dikerjakan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi DKI Jakarta, Direktorat Jenderal Cipta Karya dan dilaksanakan oleh PT Waskita Karya selaku kontraktor pelaksana dan PT Virama Karya selaku konsultan manajemen konstruksi.
Turut hadir pada acara peresmian tersebut Widyaiswara Utama Danis H. Sumadilaga, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Operasi I PT Waskita Karya Didit Oemar Prihadi, Direktur Bina Penataan Bangunan Boby Ali Azhari, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Bambang Hery Mulyono, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jakarta Metropolitan Mujutahid Hidayat, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Krisno Yuwono. q
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 08
LIPUTANKHUSUSLIPUTANKHUSUS
Menteri Koordinator Bidang Ke maritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan , Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Roni Dwi Susanto, sejumlah Gubernur, dan para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian PUPR, Jumat (15/1/2021).
Presiden Jokowi dalam sambutannya mengatakan, lelang/
seleksi dini yang dilakukan Ke menterian PUPR sangat penting dalam rangka menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia. “Saya sangat mengapresiasi lelang dini yang dilakukan Kementerian PUPR. Pada APBN 2021, Kementerian PUPR mendapatkan porsi anggaran yang sangat besar senilai Rp 149,8 triliun. Saya ingin mengingatkan seluruh jajaran di Kementerian PUPR agar anggaran yang besar ini harus
PRESIDEN JOKOWI : LELANG DINI KEMENTERIAN PUPR DIHARAPKAN DUKUNG PEMULIHAN PERTUMBUHAN EKONOMI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT (PUPR) TELAH MEMULAI PELELANGAN DINI UNTUK PERCEPATAN REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR TAHUN ANGGARAN 2021 SEJAK OKTOBER 2020 SEBANYAK 3.175 PAKET SENILAI RP 38,6 TRILIUN. HINGGA 15 JANUARI 2021 TERCATAT SEBANYAK 1.191 PAKET SENILAI RP 14,6 TRILIUN TELAH SELESAI DILAKUKAN TENDER DINI.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 209 paket senilai Rp 2,1 triliun telah selesai tender dan
terkontrak pada bulan De sember 2020 lalu. Hari ini se banyak 982 paket senilai Rp. 12,5 triliun ditandatangani secara serentak oleh para Peja bat Pembuat Komitmen (PPK) dan penyedia jasa secara virtual di hadapan Presiden Joko Wido do (Jokowi) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono serta Men teri Keuangan Sri Mulyani,
PENULIS: JAYADI/BIRO KOMPU PUPR
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 09
LIPUTANKHUSUS
LIPUTANKHUSUS
memiliki dampak yang signifikan, memberikan daya ungkit bagi ekonomi kita, membuat sektor konstruksi nasional bergeliat kembali,” kata Presiden.
Dikatakan Presiden Jokowi, bergeraknya kembali sektor konstruksi, bukan saja memberikan kesempatan kerja bagi para pekerja konstruksi, tetapi juga akan menggerakkan rantai pasok sektor konstruksi. “Tentunya akan memberikan multiplier effect yang luas bagi industri yang terkait konstruksi, seperti industri baja, besi, semen, alat berat, dan juga sektor informal seperti pedagang makanan minuman, kostkostan dan lainnya,” tutur Presiden.
Dalam kesempatan tersebut Presiden mengajak semua jajaran Kementerian PUPR di tahun 2021 untuk bekerja lebih cepat lagi, mengingat masih dalam kondisi krisis akibat Pandemi COVID19. Pada tahun 2020 dikatakan Presiden, pertumbuhan ekonomi Indo ne sia mengalami kontraksi yang cukup dalam, yakni sempat turun 5,3% pada kuartal kedua 2020 dan membaik menjadi 3,49% di kuartal ketiga 2020.
“Dan kita berharap di kuartal keempat 2020 dan kuartal per ta ma 2021 pertumbuhan ekonomi kita mengalami reborn (pemulihan kembali). Untuk itu sema ngatnya harus berbeda harus ekstra ordinary. Dengan bekerja lebih cepat, maka dapat memberikan daya ungkit per
tumbuhan ekonomi.,” pesan Presiden Jokowi.
Meskipun harus dilakukan per cepatan, Presiden mengi ngat kan tidak berarti prosesnya mengabaikan tata kelola, dan harus trans paran sesuai aturan dan menjaga hasil kerja agar memiliki dampak yang signifikan pada pe mulihan ekonomi Indonesia. “Kecepatan kita mengeksekusi pekerjaan terutama program yang padat karya sangat dinan tikan dan membantu meringankan beban masyarakat terutama me nyediakan lapangan pekerjaan,” ujar Presiden.
Menteri Basuki menyatakan, untuk tahap selanjutnya, hingga akhir Februari 2021 sebanyak 1.984 paket senilai Rp 24 triliun akan diselesaikan dan ditandatangani kontraknya,”Dan sisanya akan kami selesaikan
selambatlam bat nya April 2021. Dengan percepatan lelang paketpaket pekerjaan, kami perkirakan penyerapan anggaran hingga akhir Januari 2021 akan mencapai Rp 14,8 triliun atau sebesar 9,9%,” kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki berpesan kepada para kontraktor selaku penyedia jasa untuk dapat bekerja sama dengan baik sebagai satu tim dengan Kementerian PUPR dengan menjalankan peran masingmasing sebaikbaiknya. “Pesan saya bagi penyedia jasa untuk governance yang baik harus menjalankan 4 big no, no bribery (tidak korupsi), no gift (tidak suap), no kick back( komitmen), no luxurious lifestyle (sederhana). Perhatikan kualitas oleh penyedia jasa, serta konsultan perencana dan supervisi memiliki peran kunci pengawasan kualitas,” tegasnya. q
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 10
DIRJEN CIPTA KARYA DIANA KUSUMASTUTI MELAKUKAN KUNJUNGAN KERJA KE PROVINSI JAWA BARAT, SABTU (06/02/2021). BEBERAPA INFRASTRUKTUR YANG DIKUNJUNGI DIRJEN CIPTA KARYA DIANTARANYA RENOVASI STADION INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI (IPDN) JATINANGOR, RENOVASI STADION JATI, UNIVERSITAS PADJADJARAN (UNPAD) JATINANGOR, DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN DITJEN CIPTA KARYA DAN BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH JAWA BARAT.
PENULIS: AFI/BPPW JABAR
RENOVASI STADION IPDN DAN JATI UNPAD RAMPUNG TEPAT WAKTU
Dalam kunjungan tersebut Diana didampi ngi oleh Direktur Prasarana Strategis
Iwan Suprijanto, Setditjen Cipta Karya Didiet Akhiyat, Direktur Kepatuhan Intern, Yuni Erni Aguslin, Direktur Bina Teknik Permukiman dan Perumahan Dian Irawati, dan Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman Edward Abdurrahman. Tujuan dari kunjungan tersebut yaitu untuk monitoring sekaligus
sosialisasi program kerja Ditjen Cipta Karya TA 2021.
Renovasi Stadion IPDN dan Stadion Jati UNPAD Jatinangor merupakan proyek renovasi Lapangan Latihan Piala Dunia U20 Di Provinsi Jawa Barat. Sumber dana berasal dari APBN Tahun Anggaran 20202021, dengan masa pelaksanaan selama 180 hari kalender. Lingkup pekerjaan yang dilakukan yaitu pekerjaan lapangan (FOP), lampu lapangan
800 LUX, area competition dan pekerjaan kawasan.
Saat berkunjung ke kantor Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan di Cileunyi, Bandung Dirjen Cipta Karya melihat langsung tentang komponen RISHA, kawasan rumah hemat energy dan Balai Sains Bangunan. Selanjutnya Diana juga mengunjungi Kantor BPPW Jabar, Graha Wiksa Praniti Dit BTPP dan Eks Lab Uji Pipa Meter Air dan PVC yang terletak di Jalan Turangga, Kota Bandung.
Diana berharap dalam kunjungan kali dapat terjalin kerjasama yang baik antara balai dan pusat, sehingga produktivitas bisa meningkat serta progress yang ditargetkan dapat tercapai. “Bekerjalah dengan jujur dan semangat serta iklas. Kita adalah satu Cipta Karya, Cipta Karya satu,” tegas Diana di hadapan para staf BPPW Jabar. q
INFOBARU
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 11
INFOBARU
Untuk itu dilakukan penandatanganan kegiatan paket Rehabilitasi dan Renovasi Sarana
Pra sarana Sekolah Kabupaten Simeulue, Aceh Barat Daya, Aceh Tengah, Aceh Timur, Bireuen, dan Aceh Besar, Jumat (08/01/2021).
Turut hadir dalam acara tersebut
REHABILITASI DAN RENOVASI SEKOLAH 6 KABUPATEN/KOTA DI ACEH
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA MELALUI DIREKTORAT PRASARANA STRATEGIS MELAKUKAN REHABILITASI DAN RENOVASI SEKOLAH, MADRASAH, PERGURUAN TINGGI, PASAR, DAN SARANA PRASARANA OLAHRAGA PADA 6 KABUPATEN/KOTA DI ACEH.
antara lain Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Aceh M. Yoza Habibie, Kasatker P2P Aceh T. Davis F. Hamid, PPK PSPPOP Gunawan Putra, serta kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas kegiatan.
Kegiatan yang menghabiskan biaya sekitar Rp11 miliar tersebut
mencakup 12 titik sekolah di antaranya SD Negeri 2 Mata Ie Kabupaten Aceh Besar, SMP Negeri 4 Samalanga Kabupaten Bireuen, SDN UPT III Peunaron Kabupaten Aceh Timur, SMPN 14 Takengon Kabupaten Aceh Tengah, SD Negeri 3 Lembah Sabil Kabupaten Aceh Barat Daya, dan SD Negeri 7 Simeulue Barat Kabupaten Simeulue.
Yoza mengatakan, paket pekerjaan yang sudah terkontrak agar dapat berjalan dengan baik dan terselesaikan tepat waktu, tepat mutu, dan tepat biaya. Mengingat lokasi pekerjaan yang tersebar di berbagai titik, Yoza menghimbau agar melaksanakan strategi dan terobosan yang cocok, dan tetap menjaga hubungan dengan stakeholder terkait, baik dari pihak dinas pendidikan, kepala sekolah, ataupun pihak lainnya.
“Apabila menemukan kendala agar cepat mencari alternatif supaya kegiatan pembangunan atau renovasi tidak terhambat. Saya harap dapat menuntaskan bangunan sekolah yang rusak di Provinsi Aceh menjadi lebih baik agar siswasiswi dapat belajar dengan nyaman dan tenang,” harap Yoza. q
PENULIS: AYR/BPPW ACEH
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 12
Dalam sambutannya Ali Baal Masdar menyampaikan ucapan syukur karena Provinsi Sula we
si Barat mendapatkan ban tu an dari Pemerintah Pusat dengan memberikan program KOTAKU yang terletak di Kab. Mamasa yang tersebar di 3 Ke ca matan yaitu Kecamatan Tawalian, Kecamatan Suma rorong dan Kecamatan Messawa.
“Program padat karya KOTAKU ini harus kita jaga dan pelihara sebaikbaiknya agar dapat diman faatkan dalam jangka waktu yang lama,” ucap Ali Baal Masdar.
Sementara itu Kepala Balai Prasa rana Permukiman Wilayah Sulawesi Barat yang diwakili oleh Kepala Subbag TU dan Umum Frederik S Pabura me nyam paikan bahwa maksud program KOTAKU ini untuk mem bangun system yang ter pa du untuk penanganan per mu kiman kumuh, dimana
pe merintah daerah memimpin dan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam perencanaan maupun imple mentasinya serta menge depankan partisipasi masyarakat.
Tujuan programm KOTAKU ada lah untuk meningkatkan ak ses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permu ki man kumuh perkotaan yang ditargetkan di Indonesia dan untuk merekonstruksi dan memperkuat fasilitas publik serta
permukiman di beberapa daerah yang terkena dampak bencana.
Adapun item pelaksanaan program KOTAKU di Kabupaten Mamasa yaitu pembangunan jalan lingkungan, drainase, MCK, Air bersih (perpipaan) dan Air bersih (Sumur Bor).
Diharapkan dari hasil pembangunan program KOTAKU ini KPP ( Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara ) yang sudah terbentuk dimasingmasing kelurahan dapat berjalan sesuai tupuksinya sehingga sarana dan prasarana yang telah terbangun dapat berfungsi dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk masa waktu (lifetime) minimal 5 tahun. q
GUBERNUR SULAWESI BARAT RESMIKAN KOTAKU MAMASA
GUBERNUR SULAWESI BARAT, ALI BAAL MASDAR MERESMIKAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) DI KABUPATEN MAMASA, JUMAT (8/1/2021).
PENULIS: WND/BPPW SULBAR
INFOBARU
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 13
PENULIS: BAP/BPPW JATIM
DIRJEN CIPTA KARYA KUNJUNGI HASIL PEMBANGUNAN DI JAWA TIMUR
DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA DIDAMPINGI DIREKTUR SANITASI MELAKUKAN KUNJUNGAN KERJA GUNA MELIHAT SECARA LANGSUNG HASIL PEMBANGUNAN YANG TELAH DIBANGUN OLEH DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DI KABUPATEN PASURUAN, KABUPATEN SIDOARJO DAN KOTA MALANG SELAMA DUA HARI, JUMAT-SABTU (26-27/02/2021).
INFOBARU
Tujuan dari kunjungan ini adalah Guna melihat secara langsung hasil pem bangunan yang telah
dibangun oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Balai Pra sarana Permukiman Wilayah Jawa Timur.
Diana Kusumastuti menjelaskan Pro yek Pembangunan yang ada di Jawa Timur hasilnya sudah bagus namun ada sedikit pembenahanpembenahan agar lebih bagus lagi.
“Saya tadi telah mendengarkan paparan/penjelasan dari Kepala
Dinas PRKPCK dan TR Provinsi Jawa Timur untuk di SPAM Umbulan, PPK Sanitasi untuk Pekerjaan ERiC di Kota Malang dan Kabupaten Sidoarjo, paparan dari PPK BPB tentang rencana Pembangunan RS Covid di Malang, paparan dari PPK Pra sarana Strategis I tentang Pembangunan Gedung Kuliah di Politeknik Negeri Malang, dan PPK PKP tentang Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan PolehanKauman Kota Malang, saya rasa sudah cukup bagus dan baik hanya memerlukan pembenahanpembenahan seperti yang samasama kita melihat dilapangan agar
hasil pembangunan yang telah dibangun nantinya hasilnya lebih bagus kembali.” Ungkap Diana.
Diana berharap, agar pemba ngunan yang telah dibangun oleh Ditjen Cipa Karya melalui BPPW Jatim ini dapat bermanfaat bagi Masyarakat dan diharapkan Masyarakat dapat menjaga dan merawatnya. “Saya berharap hasil pembangunan dapat segera dimanfaatkan oleh Masyarakat dan Masyarakat diharapkan untuk bersamasama menjaga dan merawatnya.” Tutup Diana.
Disela kunjungan kerja ini, Diana bersama rombongan menyempatkan diri untuk mampir di Kantor BPPW Jatim guna bertemu dengan pegawai di lingkungan BPPW Jatim dan Balai Teknologi Sanitasi.
Dalam kesempatan ini, Diana menjelaskan untuk Kasatker/PPK tetap mendampingi setiap pelaksanaan kegiatan pembangunan, mulai dari proses perencanaan sampai dengan pelaksanaan dan terakhir serah terima pekerjaan. Selain itu agar setiap kegiatan dapat di dokumentasikan dengan baik dan lengkap.
Turut mendampingi dalam kegi atan Kunjungan ini Kepala BPPW Jatim, Kasi Pelaksana Wilayah I, Kasi Pelaksana Wilayah II, Kasatker serta PPK, dan unsur Pemerintah Daerah setempat dan Kontraktor. q
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 14
PENULIS: NURAENI/BPPW SULTRA
Dalam acara tersebut dilakukan penanda tanga nan prasasti serta ditandai secara sim bolik
pemotongan pita oleh Kepala Balai Prasarana Per mu ki man Wilayah Sulawesi Teng gara (BPPW) Sultra Mustaba di dampingi oleh Bupati Kolaka Utara Nur Rahman Umar dan Ka Satker Pelaksanaan BPPW Sultra, Sahabuddin.
Bupati Nur Rahman Umar me nga ku bersyukur dengan ada nya pembangunan IPLT ini. Sebagai mana prioritas kebu tuhan ma syara kat Kolaka Utara. Ia pun berjanji akan menin daklanjuti hal ini sesuai dengan petunjuk teknis yang disam paikan oleh Kementerian PUPR.
“Saya sangat gembira. Karena kegiatan ini sangat dibutuhkan masyarakat. Karena tingkat per tumbuhan penduduk ma kin meningkat. Petunjuk tek nis sudah disampaikan, kita akan kelola sesuai itu. Kita akan maksimalkan
pelayanan. Kedepan nya kita akan menam bah unit pelayanan mobil,” tutur Bupati Nur Rahman Umar.
Ditempat yang sama, Kepala BPPW Sultra, Mustaba, menje las kan bahwa IPLT ini akan me ngu rangi pencemaran ling kungan yang bisa diakibatkan oleh Lum pur Tinja. Selain itu memiliki fungsi ekonomis yang bermanfaat bagi pertanian.
“Dibeberapa lokasi LT sudah penuh. OPD terkait tugasnya untuk menyedot LT di peru mahan warga dan sekitar nya. Selama
ini yang terjadi pen ce maran itu ber bahaya. Karena dampaknya pada kesehatan, ekosistem, lingkungan. Manfaat dari limbah yang diolah disini bisa menjadi pupuk. Akan bernilai ekonomis. Mudahmudahan kedepannya bisa bersinergi terus, respon mereka untuk perkembangan IPLT cukup bagus,” ujar Mustaba.
Ada hal yang menarik dari IPLT ini, yakni lokasinya yang dibangun dilahan dengan kan dungan nikel yang tinggi. IPLT Kolaka Utara yang diresmikan ini berkapasitas 40 M3/hari. Disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan kedepan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kolaka Utara, Mukramin, menjelaskan IPLT ini tergolong mahal, lahan seluas 5 hektar ini memiliki kandungan nikel yang tinggi. Ia pun berjanji akan mengupayakan pengelolaannya secara maksimal.
“IPLT ini lokasinya di tanah yang mengandung nikel berkadar tinggi. Luasannya hingga 5 hektar. Ini tergolong mahal. Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian PUPR dengan adanya IPLT ini. Setelah peres mian semua menjadi tanggungjawab kita. Kita akan berkordinasi dan kelola dengan baik,” janji Mukramin.
IPLT Kolaka Utara akan mengurangi tingkat pencemaran akibat limbah tinja yang berdampak pada kualitas air. Selain itu, limbah tinja yang diolah dapat digunakan untuk membuat kompos pada budidaya pertanian. Selain itu berdampak pada kualitas lingkungan di Kolaka Utara, yang akan membaik dan lebih terjaga. q
IPLT “TERMAHAL” RESMI DISERAHKAN KE PEMDA KOLAKA UTARA
INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA (IPLT) KOLAKA UTARA TELAH RAMPUNG DAN RESMI DISERAHTERIMAKAN, RABU (6/1/2020). IPLT INI BERLOKASI DI KELURAHAN TOTALLANG, KECAMATAN LASUSUA, KABUPATEN KOLAKA UTARA.
INFOBARU
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 15
PENULIS: NURAENI/ BPPW SULTRA
Kegiatan rehabilitasi ini merupakan pekerjaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar (Pusat PSPPOP), Ditjen Cipta Karya.
Salah satu sekolah yang menjadi tujuan monitoring adalah SDN 2 Abuki dan SDN 2 Wawotobi Kab. Konawe. Pada fakta dilapangan, Kepala BPPW Sulawesi Tenggara Mustaba, menyatakan progres pekerjaan ratarata sampai saat ini sudah mencapai 75 hingga 85 persen. Memastikan percepatan dan jaminan dari kualitas pekerjaan, tim pun akan terus melakukan pemantauan.
“Alhamdulillah, progresnya sudah lumayan. Yakni 75 persen bahkan ada yang sudah mencapai 85 persen. Kami akan terus memastikan percepatan progres ini, terlebih persoalan kualitas pekerjaan. Insya Allah, kami optimis Maret mendatang ini akan mencapai 100 persen. Itu semua sesuai dengan kontrak multi years tahun jamak,” ungkap Mustaba.
Lokasi dari sekolah tersebut umumnya berada di pelosok. Hal ini sesuai dengan kriteria untuk sekolah dan madrasah yang direhabilitasi Kementerian PUPR sesuai Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, Atau Renovasi Pasar Rakyat,
Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Sementara itu, Satker BPPW Sahabuddin mengungkapkan untuk tahun anggaran dengan kontrak multi years yakni tahun 2020 sampai 2021, pihaknya mendapatkan tugas untuk melakukan pembangunan sebanyak, 35 sekolah termasuk Madrasah yang tersebar di beberapa Kabupaten antara lain Kab.Kolaka, Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan, Muna, Buton, Buton Tengah, Konawe Kepulauan dan Konawe Utara.
“Kita targetkan akan rampung pada Minggu kedua bulan Maret,” ujarnya.Sampai saat ini, untuk kendala, Sahabuddin mengungkapkan tidak ada kendala berarti.
“Tadi, paling soal penguatan rangka atap yang terbuat dari baja ringan. Prinsipnya kita inginkan pembangunan yang berkualitas,” pungkasnya. q
BPPW SULTRA PASTIKAN KUALITAS SEKOLAH DI KABUPATEN KONAWE
DALAM RANGKA MELIHAT PROGRES KEGIATAN REHABILITASI SEKOLAH DI SEJUMLAH WILAYAH DI BUMI ANOA, BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH (BPPW) SULAWESI TENGGARA (SULTRA) MENGADAKAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV), KAMIS, 7 JANUARI 2020 DI KABUPATEN KONAWE.
INFOBARUINFO
BARU
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 16
Tahun 2020 mungkin menjadi tahun terkelam di abad 20 ini. Bandara menjadi sepi karena
penerbangan dibatasi. Ruang pertemuan di hotel mewah perlahan kosong ketika kerumunan tidak lagi diijinkan. Pun ruangruang kelas yang nyaris tidak berpenghuni. Sejak Maret 2020, hampir seluruh rapat dan pembelajaran dimulai secara daring. Memaksa hampir seluruh kalangan – dari dewasa hingga anak sekolah untuk tetap tinggal di rumah. Tagar #stayathome ramai di linimasa,
Antisipasi Zona Hitam, Rumah Sakit Karantina Covid-19 ketiga di Indonesia dibangun di Pulau Bangka
JAUH LEBIH SULIT UNTUK MEMBUAT ORANG SEHAT DARIPADA MEMBUAT MEREKA SAKIT
(DEFOREST CLINTON JARVIS).
PENULIS: RENIATI UTAMI, ST., M.Sc
TERLEBIH, JIKA TERJADI PENYEBARAN SUATU WABAH PENYAKIT SECARA MASIF. SEPERTI COVID-19, SUATU VIRUS FLU MEMATIKAN YANG MULANYA BERKEMBANG DI DARATAN CHINA PADA AKHIR 2019 DAN MENYEBAR DENGAN MASIF DARI ORANG KE ORANG MELALUI PARTIKEL UDARA (DROPLET) HINGGA AKHIRNYA MELUAS KE BELAHAN DUNIA.
INOVASI
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 17
memberikan semangat bahwa kita tidak sendiri menghadapi situasi rumit ini. Hampir seluruh negara pun tertatihtatih melawan virus kecil nan mengerikan ini. Bahkan negara sedigdaya Amerika Serikat pun harus menghadapi kenyataan pahit bahwa 21.857.616 penduduknya terpapar Covid19(1). Pun di Indonesia, jumlah orang yang terkonfirmasi positif mencapai angka 788.402 orang(2) (data per 07 Januari 2021).Segala upaya ditempuh pemerintah untuk menekan tingginya angka penyebaran. Salah satunya adalah dengan membangun Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI), yang pertama kali dibangun di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Rumah sakit ini diresmikan pada April 2020, disusul dengan pembangunan RS Darurat Covid19 kedua di Lamongan, Jawa Timur yang diresmikan pada Juni 2020. Pembangunan RS karantina di Kepulauan Bangka Belitung merupakan Rumah Sakit karantina ketiga dalam program pemerintah pusat setelah Pulau Galang dan Lamongan(3), dengan waktu pengerjaan yang relatif singkat atau hanya 45 hari kalender (terkontrak mulai 26 Oktober 2020 dengan masa penyelesaian pekerjaan sampai dengan 10 Desember 2020).
Rumah Sakit yang diperuntukkan sebagai tempat rujukan penderita Covid19 ini meru pakan pengembangan dari rumah sakit eksisting yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Ir. Soekarno milik Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berlokasi di Air Anyir atau berjarak sekitar 500 meter dari kawasan rumah sakit induk. Pembangunan rumah sakit ini merupakan bantuan pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang pengerjaannya berada di bawah pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Peru
ma han Rakyat melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kepulauan Bangka Belitung.
Bertindak sebagai Kontraktor Pelaksana adalah PT. Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT. Yodya Karya (Persero) JO PT. Indah Karya (Persero) selaku Konsultan Manajemen Konstruksi yang bertugas mengawasi jalannya konstruksi “Proyek Pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah Ir. Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menjadi Rumah Sakit Rujukan Covid19”. Proses pengadaan kedua Penyedia Jasa tersebut dilakukan melalui Penunjukan Langsung yang prosedur penunjukannya telah sesuai dengan Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Nomor 13 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Dalam Penanganan Keadaan Darurat. Tentunya, penunjukan langsung ini dilakukan setelah melalui pertimbangan bahwa kedua Penyedia Jasa tersebut dianggap memiliki keahlian professional, personil dan sumber daya teknis untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Adapun bangunan yang dikerjakan adalah gedung
isolasi, gedung screening, dan gedung observasi, serta bangunan pendukung berupa gedung satelit bersih dan satelit operasional, reservoir dan pompa, bangunan gas medis, dan power house, bangunan gardu PLN, serta pekerjaan infrastruktur. Gedung isolasi memiliki kapasitas 100 tempat tidur, dimana 25 tempat tidur digunakan untuk isolasi khusus dan 75 tempat tidur digunakan untuk isolasi dengan indikasi gejala mengarah pada Covid19 (4). Gedung screening memiliki kapasitas 1 pasien per 6 m2, sedangkan gedung observasi memiliki kapasitas 75 bed yang tersebar di 15 kamar.
Satu hal unik dari pekerjaan ini adalah project dilaksanakan dengan mengadopsi sistem fixed price, dimana pekerjaan dimulai dengan penandatanganan Surat Perintah Melaksanakan Pekerjaan (SPMK) yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Gambar DED yang disusun oleh Konsultan Perencana Rancang Bangun (PT. Penta Architecture) dan diverifikasi oleh Konsultan Manajemen Konstruksi digunakan sebagai
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 18
acuan pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Adapun volume pekerjaan dibahas secara intens selama masa pelaksanaan pekerjaan, dimana volume tambah kurang memungkinkan terjadi untuk mengakomodir kebutuhan real di lapangan yang belum tertuang di dalam gambar DED.
Pengukuran dan perhitungan final volume pekerjaan dilakukan bersama antara Kontraktor Pelaksana, Manajemen Konstruksi, dan Pejabat Pembuat Komitmen telah dilakukan pada 14 Desember 2020, dilanjutkan dengan PreHand Over (PHO) pada hari yang sama. Berdasarkan hasil pemeriksaan bersama tersebut, dokumen kontrak ditandatangani oleh PPK Pengembangan RS Rujukan
Covid19 di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan Penyedia Jasa pada 29 Desember 2020, dengan nilai kontrak sebesar Rp70.425.718.000,oo untuk pekerjaan konstruksi dan senilai Rp801.972.653,00 untuk pekerjaan Manajemen Konstruksi. Kedua kontrak tersebut ditandatangani setelah pekerjaan selesai 100% yang telah memuat final quantity seluruh item pekerjaan yang terpasang di lapangan dan dibiayai melalui Dana Siap Pakai (DSP) pada DIPA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2020.
Tidak terdapat teknologi khusus dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga metode pelaksanaan pekerjaan relatif mudah. Akan tetapi, menurut Hendra Sarjana, S.T selaku PPK Pengembangan RS Rujukan
Covid19 di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tantangan terbesar justru datang dari singkatnya masa pelaksanaan pekerjaan yang hanya berjumlah 45 hari kalender dan besarnya luasan bangunan yang harus dikerjakan (3244,89 m2). Ditambah intensitas hujan yang cukup tinggi di lapangan, mengingat pekerjaan dilaksanakan di penghujung Desember. Untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat selesai tepat waktu dalam waktu yang relatif singkat, diberlakukan 3 shift kerja mulai dari jam 08.00 – 17.00, jam 18.00 – 21.00, dan jam 22.00 – 03.00 dengan melibatkan hampir 500 600 tenaga kerja. Pekerjaan dilakukan secara paralel dan kontinyu pada seluruh bangunan. Pada masa pandemi seperti sekarang ini, menghadirkan tenaga kerja dalam jumlah sebesar itu adalah
INOVASI
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 19
tantangan lain yang harus dihadapi. Untuk meminimalisir kontak dengan pihak luar, disediakan kantin di dalam site untuk para pekerja sehingga para pekerja tidak perlu keluar dari site. Tidak ketinggalan, penerapan keselamatan kerja dan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid19 juga diberlakukan secara ketat dalam pekerjaan ini.
Hampir seluruh material yang digunakan dalam pembangunan Rumah Sakit Rujukan Covid 19 ini didatangkan dari luar Pulau Bangka, seperti item bata ringan, gypsum, holo, dan bond. Hal ini disebabkan langkanya ketersediaan material tersebut di sekitar lokasi. Jikapun tersedia, materialmaterial yang diperlukan tersebut belum memiliki ISO, sehingga terpaksa didatangkan dari Jakarta. Alihalih mengirimkan via ekspedisi laut dari Pelabuhan Tanjung Perak yang memakan waktu
hingga 8 hari, seluruh material tersebut didatangkan via darat melalui Palembang yang hanya memerlukan waktu 3 hari pengiriman. Selain itu, terdapat pula material impor seperti exhaust fan menggunakan hepa filter khusus virus yang didatangkan dari Jerman, dan genset dari Amerika Serikat yang pemesanannya dapat dilakukan di Jakarta. Sedangkan material lokal yang didatangkan dari sekitar lokasi site hanya material yang bersifat common seperti pasir dan semen. Seluruh material, desain gedung, dan alat kesehatan yang dipasang di Rumah Sakit Rujukan Covid19 ini telah disesuaikan dengan standar Kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Misalnya ruang tekanan negatif atau airlock untuk menghindari virus berada di udara di luar ruang isolasi. Untuk memastikan hal tersebut, Kontraktor Pelaksana, Manajemen Konstruksi, dan
BPPW Babel berkoordinasi secara intens dengan Kementerian Kesehatan untuk memastikan bahwa pekerjaan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Diharapkan, dibangunnya Rumah Sakit Rujukan Covid 19 di Pulau Bangka ini dapat membantu menekan angka penyebaran virus kecil nan mematikan khususnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang perlahan tapi pasti telah berubah menjadi zona merah.
Karena pada akhirnya, harta sejati adalah kesehatan, bukan emas atau perak
(Mahatma Gandhi).
Sumber:
(1) www.worldmeter.info, (2) www.covid19.go.id, (3) www.kompas.com (4) covid19.babelprov.go.id
* Penulis merupakan Pejabat Fungsional TBP Muda di BPPW Kepulauan Bangka Belitung
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 20
Menata Kembali Kawasan Pesisir Pantai Panjang Bengkulu
dimiliki Pantai Panjang.
Untuk pengembangan kawasan wisata Pantai Panjang yang terpadu dan terkoneksi dengan pe ngem bangan wisata lainnya yang ada di Kota Bengkulu, sangat dibutuhkan suatu strategi untuk pengembangan pariwisata di Pantai Panjang secara kontinuitas. Berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu, telah dibuat master plan pengembangan kawasan wisata Pantai Panjang yang menitikberatkan pada pembangunan sarana dan prasarana penunjang objek wisata.
Upaya pengembangan tersebut juga diharapkan dapat mema jukan pariwisata di Pantai Panjang menjadi pariwisata yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar.
Untuk menunjang upaya pengembangan pariwisata dan peningkatan kunjungan wisata guna mendukung Visit Bengkulu 2020, pada tahun 2020 lalu BPPW Bengkulu kembali menata kawasan pesisir Pantai Panjang Bengkulu. Dengan menerapkan konsep kawasan pesisir, bangunanbangunan penunjang di kawasan wisata pantai panjang
KOTA BENGKULU MEMPUNYAI POTENSI WISATA YANG SANGAT POTENSIAL UNTUK DIKEMBANGKAN, SALAH SATUNYA ADALAH PANTAI PANJANG. KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI PANJANG BERLOKASI DISISI BARAT KOTA BENGKULU YANG BERJARAK LEBIH KURANG 2 KILO METER DARI PUSAT KOTA DAN PERTOKOAN DI KOTA BENGKULU.
PENULIS: MEMODEN H PRAJA, S.Si
INOVASI
Selain mengunjungi objek wisata Pantai Pan jang wisatawan dapat juga langsung me ngun ju ngi objek wisata
benteng Marlborough yang me rupa kan peninggalan sejarah pe me rin tahan koloni Inggris keti ka masa pendudukan di wilayah Bengkulu. Keberadaan benteng Marlborought di Tapak Paderi me nam bah daya tarik ter sendiri untuk wisatawan yang ber kunjung ke daerah ini. Dengan adanya image yang baik dan motto “Pantai Panjang Elok Nian” merupakan suatu keuntungan tersendiri untuk perkembangan pariwisata di kawasan ini.
Letaknya yang strategis dan tidak jauh dari pusat kota menjadikan Pantai Panjang sebagai objek wisata primadona bagi Kota Bengkulu sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dalam penataannya agar dapat menjadikan pantai panjang sebagai kawasan wisata yang menarik terlebih di tahun
kunjungan wisata yang dimulai pada tahun 2020.
Permasalahan pokok yang ter kait dengan pengembangan po tensi Pantai Panjang Kota Bengkulu saat ini salah satunya adalah sarana dan prasarana pen dukung di tempat pariwisata yang masih sangat minim baik sarana rekreasi, tempat sampah, tempat ibadah, sarana bermain, dan sarana bagi pedestrian atau pejalan kaki. Hal tersebut menyebabkan rendah nya kun jungan wisatawan ke Pantai Panjang.
Mengingat Pantai Panjang memiliki potensi dan peluang yang besar dalam bidang pariwisata yang memiliki daya tarik khusus maka perlu ditindaklanjuti dalam hal pengembangan pari wisata untuk menjadi kawasan wisata ung gulan. Dalam pengemba ngan pariwisata Pantai Pan jang diperlukan usaha untuk meles ta rikan dan mengembangkan po ten si wisata yang
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 21
dibangun menyerupai sebuah Kapal.
Selain itu, pembangunan kawasan wisata pantai panjang juga tetap menjaga potensi alam yang ada dengan tetap mempertahankan populasi pohon cemara yang merupakan tanaman asli yang terdapat di pantai panjang. Dengan tetap dipertahankannya populasi pohon cemara menjadikan suasana di kawasan pantai tetap sejuk meski di siang hari.
Pengembangan perekonomian ma syarakat juga didukung dalam kegiatan pembangunan kawasan pesisir Pantai Panjang yang dilaksanakan oleh BPPW Bengkulu pada tahun 2020. Adanya kioskios pedagang diharapkan dapat mem berikan kesempatan bagi masya rakat sekitar khusunya atau ma syarakat Kota Bengkulu pada umumnya dalam membuka usaha kuliner ataupun menjual kerajinan tangan atau souvenir khas kota Bengkulu.
Untuk mendukung kenyamanan wisatawan yang berkunjung, BPPW Bengkulu melalui kegia tan pembangunan kawasan pesi sir Pantai Panjang juga telah menyediakan bangunan penun jang. Dibangunnya Gazebo dan Pergola telah memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para wisatawan untuk duduk dan berkumpul bersama keluarga sambil menikmati keindahan Pantai Panjang dari pinggir pantai. Selain itu, Gazebo dan Pergola juga dibuat unik menyerupai lambung sebuah kapal sehingga sangat
instagramable dan cocok dijadikan lokasi berswafoto.
Kenyamanan lain yang diberikan BPPW Bengkulu bagi para wisata wan melalui kegi atan pembangu nan kawasan pesisir Pantai Panjang adalah dibangunnya jalur bagi pe des terian yang unik dan ikonik kare na terdapat logo bunga Rafle sia yang merupakan salah satu lam bing dari Provinsi Bengkulu. Jalur pedestrian ter sebut meng hu bung kan titiktitik strategis di lokasi pembangunan kawasan pesisir Pan tai Panjang seluas 33.000 m2. Selain itu, jalur pedestrian ter sebut juga dimanfaatkan sebagai jogging track bagi masyarakat yang akan berolahraga di lokasi pariwisata ter sebut.
Fasilitas ibadah berupa Musha llah juga ikut dibangun di lokasi pembangunan kawasan pesisir Pantai Panjang, sehingga wisatawan yang datang berkunjung tidak kesulitan lagi jika akan melaksanakan ibadah sholat. Tempat wudhu dan toilet juga disediakan di Mushallah tersebut
sehingga tidak lagi menyulitkan dalam pengambilan wudhu.
Sementara itu, untuk memberi kan ruang bermain bagi anak, pemba ngunan kawasan pesisir yang dilaksnaakan oleh BPPW Bengkulu juga membangun Children Play Ground dan taman bunga, sehingga anakanak yang datang dapat bermain dengan aman dan nyaman.
Adanya pembangunan kawasan pesisir Pantai Panjang yang telah dilaksanakan BPPW Bengkulu dalam 2 tahun terakhir (2019 dan 2020) diharapkan dapat benarbenar dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi dan Kota Bengkulu sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan baik dari peningkatan kunjungan wisata ke Kota Bengkulu maupun peningkatan gerak perekonomian masyarakat sekitar yang dapat menignkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, dengan dibangunnya Kawasan pesisir pantai panjang oleh BPPW Bengkulu melalui anggaran APBN diharapkan juga menjadi stimulant bagi Pemerintah daerah dalam meningkatkan pembangunan dengan lebih melakukan penataan dan regulasi terhadap pemanfaatan fasilitas yang telah terbangun agar keindahan dan kenyamanan dan Pantai Panjang dapat bertahan lama. q
INOVASI
* Penulis adalah Staf Dokumentasi dan Informasi Publik, BPPW Bengkulu
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 22
BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH (BPPW) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TELAH MENYELESAIKAN PEMBANGUNAN PASAR PRAWIROTAMAN YOGYAKARTA. PEMBANGUNAN PASAR INI MERUPAKAN TINDAK LANJUT ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 64 TAHUN 2018 YANG MENGAMANATKAN PELAKSANAAN REHABILITASI BANGUNAN PASAR PRAWIROTAMAN SEBAGAI PENOPANG KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT.
Sehubungan terbitnya Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
1176/KTPS/M/2019, tertanggal 11 Desember 2019, tentang “Satuan Tugas Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat”, maka penyelenggaraan penanggulangan bencana sesuai tugas dan fungsi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
PENULIS: TRI WIBAGUS NANINGRAT*
dibentuklah tim Tanggap Darurat Bencana pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Kalimantan Timur, sebagai upaya mitigasi pasca bencana di daerah. Sejumlah aktifitas dalam bentuk pengadaan atau penyediaan prasarana serta sarana Tanggap Darurat bencana, memastikan kemampuan operasipelihararawat dari sarana serta prasarana Tanggap Darurat Bencana yang ada, serta membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal untuk
Tanggap Darurat Bencana, telah menjadi 3 program besar tim Tanggap Darurat Bencana di Balai PPW Kalimantan Timur, di bawah komando Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tanggap Darurat.
Penyediaan Prasarana dan Sarana Tanggap Darurat BencanaBalai PPW Kalimantan Timur mempunyai berbagai jenis sarana serta prasarana guna menunjang kegiatan Tanggap Darurat Bencana di lapangan, seperti Instalasi Pengolahan Air (IPA) mobile, toilet mobile, mobil tangki air, truk tinja, tangki septik portable, mobil double cabin, hidran umum, perahu bermotor yang digunakan untuk evakuasi korban bencana, serta sejumlah prasarana dan sarana pendukung. Dengan adanya sarana dan prasarana tersebut, maka akan sangat berperan memadai dalam melakukan tugas di lapangan.
Secara geografis, Provinsi Kalimantan Timur yang terbelah oleh Sungai Mahakam, serta banyaknya rawa dan bukit hutan, menjadikan tingginya kekerapan atau frekuensi bencana banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Oleh kiarenanya, berbagai prasarana serta sarana Tanggap Darurat Bencana yang ada, memang sesuai dengan kebutuhan tim Tanggap Darurat Bencana di Balai PPW Kalimantan Timur.
Selain itu, dalam mewujudkan peran Balai PPW Kalimantan Timur selaku pembina teknik tingkat nasional terkait keselamatan bangunan gedung di Kalimantan Timur, maka
Kegiatan Tim Tanggap Darurat Bencana di Balai PPW Kalimantan Timur
INOVASI
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 23
Balai PPW Kalimantan Timur juga terus meningkatkan kinerja keselamatan bangunan di kantor Balai PPW Kalimantan Timur itu sendiri, khususnya dalam pencegahan kebakaran. Gedung Balai PPW Kalimantan Timur mempersiapkan diri untuk penambahan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), pengujian semua prasarana serta sarana pencegahan kebakaran di gedung, penambahan selang/hose pemadaman kebakaran, penambahan tanda penunjuk evakuasi, pembentukan titik kumpul (muster point) untuk
pengecekan seluruh pegawai Balai PPW Kalimantan Timur jika terjadi kebakaran, pelatihan simulasi kebakaran (fire drill), serta pembagian tim yang dapat bergerak cepat jika terjadi kebakaran.
Operasi-Pelihara-Rawat Prasarana dan Sarana Tanggap Darurat BencanaDalam upaya untuk memastikan prasarana dan sarana Tanggap Darurat Bencana beroperasi dengan baik, maka sejumlah prosedur standar operasi
pelihararawat telah dibakukan dalam tim Tanggap Darurat Bencana. Salah satu hal yang mendasar, di antaranya adalah penyediaan seragam untuk tim Tanggap Darurat Bencana. Hal ini menunjukkan tingkat kedisiplinan dan kekompakan yang ditunjukkan oleh tim. Selain itu, seluruh prasarana dan sarana tersebut, khususnya kendaraan bermotor, harus selalu terisi Bahan bakar Minyak (BBM) dalam jumlah penuh (full tank), sehingga tidak akan pernah terjadi kondisi ketiadaan BBM saat kendaraan Tanggap Darurat Bencana akan digunakan. Oli mesin, oli gardan, dan seluruh perlengkapannya, dipastikan diganti secara teratur dan terjadwal. Tak ketinggalan pula kondisi ban, ketersediaan bahanbahan kimia untuk pengoperasian IPA mobile, hingga pompapompa sedot lumpur tinja, juga dipastikan dirawat secara rutin.
Keseluruhan langkah ini dilakukan secara rutin, sehingga memastikan keandalan seluruh prasarana dan sarana Tanggap Darurat Bencana, dapat terpenuhi secara maksimal. Dalam kondisi tanggap darurat bencana, sudah dipastikan bahwa tidak ada waktu yang tersisa untuk merawat prasarana dan sarana tersebut. Oleh karenanya, harus dibuat dalam suatu agenda pemeliharaan
INOVASI
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 24
yang rutin, untuk menjadikan keandalan prasarana dan sarana yang ada, agar dapat langsung digunakan sesuai fungsinya dan siap digunakan di lapangan.
Pengembangan SDMDalam upaya untuk membentuk tim yang andal dan profesional, tim Tanggap Darurat Bencana pada Balai PPW Kalimantan Timur melakukan kerja sama dengan instansi lain, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur dan BPBD pada sepuluh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Timur, untuk mengadakan pelatihan bersama dan saling bertukar ilmu pengetahuanpengalaman terkait Tanggap Darurat Bencana. Hal ini ditujukan untuk memastikan, bahwa tim Tanggap Darurat Bencana adalah tim yang kuat, kompak, solid, sigap dalam mengoperasikan prasarana dan sarana Tanggap Darurat Bencana di lapangan, memiliki kemampuan manajerial di lapangan yang baik, serta mampu berkoordinasi dengan cepat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait. Tanpa adanya hal ini, maka sekumpulan prasarana dan prasarana yang ada, tidak akan dapat difungsikan secara optimal. Hal ini dikarenakan tugas tim Tanggap Darurat bencana bukanlah tugas yang
soliter, namun harus merupakan suatu kerjasama tim.
Melalui pengembangan SDM ini pulalah, maka tim Tanggap Darurat Bencana dapat mempraktikkan langsung simulasi lapangan, misalnya, bagaimana mengolah air banjir menjadi air bersih dengan IPA mobile, bagaimana memasang tangki septik portable di kawasan pengungsian, bagaimana
memasang toilet mobile di lokasi pengungsian, bagaimana menyedot tinja yang telah terkumpul di toilet mobile, dan lain sebagainya. Selain itu, dengan prosedur latihan ini pulalah, akan muncul pemahaman kinerja dari prasarana dan sarana yang ada, yang mungkin dalam kondisi rusak, tidak berfungsi, perlu diganti, atau sekedar membutuhkan pemeliharaan rutin.
INOVASI
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 25
Kegiatan Yang Telah DilaksanakanAdapun beberapa pelaksanaan kegiatan tim Tanggap Darurat Bencana pada Balai PPW Kalimantan Timur, di antaranya adalah koordinasi dengan BPBD provinsi dan kabupaten/kota di Kalimantan Timur, dukungan Tanggap Darurat Bencana pada penanganan bencana banjir Batu Soppang dengan BPBD Kabupaten Paser di Kabupaten Paser, dukungan Tanggap Darurat Bencana saat bencana banjir di Kabupaten Penajam Paser Utara, dukungan Tanggap Darurat Bencana pada penanganan banjir di Kota Samarinda, pembagian suplemen dan nutrisi peningkat daya tahan tubuh kepada pegawai di lingkungan Balai PPW Kalimantan Timur serta penyemprotan cairan disinfektan di semua ruangan kerja dan luar ruangan Gedung Balai PPW Kalimantan Timur secara berkala dalam masa pandemi Covid19, kerjasama dengan Pemerintah Kota Samarinda saat dilakukan rapid test massal untuk deteksi Covid19 di lingkungan Balai PPW Kalimantan Timur, serta sejumlah kegiatan lainnya. Hal ini merupakan wujud nyata kesigapan tim Tanggap Darurat Bencana Balai PPW
Kalimantan Timur, dalam melaksanakan tugasnya. Secara rutin setiap bulan, Kepala Balai PPW Kalimantan Timur juga melaporkan aktifitas tim Tanggap Darurat Bencana Balai PPW Kalimantan Timur ke Bapak Sesditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Dalam Penanganan Banjir di Kota SamarindaUpaya tim Tanggap Darurat Bencana pada Balai PPW
Kalimantan Timur yang telah terlibat langsung dalam berbagai kegiatan kedaruratan, memang patut untuk diacungi jempol. Dengan mengedepankan fungsi pelayanan dan kesigapan, maka berbagai tugas yang diembankan dari Balai PPW Kalimantan Timur, telah terlaksana dengan baik. Kata kunci yang terus didengungkan untuk membangun tim Tanggap Darurat Bencana adalah sebagaimana telah disebutkan di atas, yaitu melengkapi seluruh prasarana serta sarana Tanggap Darurat Bencana, melaksanakan prosedur rutin operasipelihararawat pada prasarana dan sarana yang ada, serta terus secara konsisten membangun SDM yang kuat di tim Tanggap Darurat Bencana. Dengan pendekatan demikian, maka tim Tanggap Darurat Bencana di Balai PPW Kalimantan Timur selalu siap untuk menghadapi kondisi kedaruratan bencana, dengan terus bekerja secara profesional, terukur, dan akuntabel. q
*Penulis bertugas sebagai staf pada PPK Tanggap Darurat di Balai Prasarana Per-
mukiman Wilayah Kalimantan Timur. Kontak dengan penulis: [email protected]
INOVASI
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 26
Selama ini belum sesuai dengan meto de dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan
ling kungan sehingga berpotensi menimbul kan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan, sehingga perlu dilakukan pengelolaan sampah secara komprehensif dan terpadu agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat.
Tabel 1.1. Komposisi Rata-rata Sampah Berdasarkan Survey National Urban
Development Strategy (NUDS) Tahun 1987
Uraian Satuan Jumlah
Volume sampah lt/kap/hr 2-2,5Berat sampah kg/kap/hr 0,5
Kerapatan kg/m3 200-300Kadar Air % 65-75Sampah organic % 75-95
Sumber:(NUDS, 2003) dalam Mengelola sampah kota Tahun2007
Pada tahun 2020, volume sampah perkotaan di Indonesia diper kirakan akan meningkat lima kali lipat,
Permasalahan Sampah di Indonesia
diantaranya sumber sampah yang terbanyak berasal dari pemukiman dan pasar tradisional.
Berdasarkan survey oleh National Urban Development Strategy (NUDS, 2003) Sudrajat (2007) ratarata buangan sampah kota di Indonesia adalah 0,5 perkapita perhari dengan mengalikan data tersebut dengan jumlah penduduk dibeberapa kota di Indonesia maka dapat diketahui perkiraan potensi sampah kota di Indonesia, yaitu sekitar 100.000 ton/hari. Adapun data potensi sampah kota di beberapa kota di sekitar DKI Jakarta dapat di lihat pada Tabel 2. Saat ini Teknik pengelolaan untuk sampah di kotakota di Indonesia masih dilakukan secara konvensional, yaitu metode open dumping (tumpukan) dan sanitary landfill (timbunan), pada metode tumpukan sampah dibiarkan ditumpuk dilokasi tempat pembuangan akhir (TPA) sedangkan untuk metode timbunan sampah yang dibuang ke TPA, setelah sampah ditumpuk kemudian sampah ditimbun dengan tanah.
Melalui program terobosan dan bersifat percepatan yaitu Program Percepatan Sanitasi
Pemukiman (PPSP) dibidang per sampahan yang bertujuan untuk mendorong perbaikan dan pengelolaan persampahan melalui implementasi 3R (reduce, reuse, recycle) serta Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) berwawasan lingkungan dengan sistem sanitary landfill dan controlled landfill.
Beberapa permasalahan mendesak mengenai persampahan, diantaranya :1. Kapasitas tampung TPA sudah
over load;2. Wilayah pelayanan mencapai
batas;3. Terbatasnya armada
pengangkutan sampah;4. Minimnya jumlah TPS;5. Masih banyak masyarakat
yang membuang sampah di sembarang tempat;
6. SDM yang menangani pada tataran operasional cukup berpengalaman, sedangkan pada tataran sistemik dan konsepsional perlu upgrade;
7. Masterplan tingkat kabupaten dan database kebersihan sangat minim;
8. Kurangnya sosialisasi dan komit men program untuk pengelolaan persampahan yang baik
9. Tingginya pemakaian barang kemasan bahan plastik.
Pada prakteknya pengelolaan sampah secara Konvensional di beberapa TPA menimbulkan permasalahan seperti:
(a) Kebutuhan lahan TPA yang cepat meningkat akibat tidak dilakukannya proses reduksi volume sampah secara efektif,
(b) Berbagai permasalahan lingku ngan dan kesehatan, mulai dari yang teringan seperti bau yang menyengat hingga potensi sebaran penyakit di daerah sekitar TPA1,
(c) Teknik reduksi konvensional dengan cara dibakar langsung memberikan dampak buruk ke atmosfer berupa polusi
SAMPAH TELAH MENJADI MASALAH UTAMA DI KOTA-KOTA BESAR INDONESIA. PERTAMBAHAN PENDUDUK DAN PERUBAHAN POLA KONSUMSI MASYARAKAT TELAH MENIMBULKAN BERTAMBAHNYA VOLUME, JENIS, DAN KARAKTERISTIK SAMPAH YANG SEMAKIN BERAGAM.
INOVASI
PENULIS: M YASIN KURDI*
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 27
gasgas rumah kaca dan gas beracun lainnya.
Selain itu yang paling dirugikan dan yang selama ini tidak dirasakan oleh masyarakat adalah telah dikeluarkannya miliaran rupiah untuk membuat TPA dan ratusan juta untuk pengelolaanya. Melihat realita tersebut mendo rong para ahli untuk meng u payakan penyelesaian dalam menangani permasalahan sampah perkotaan, salah satunya adalah membuat solusi bahwa sampah bisa jadi sumber energi listrik atau Waste to Energy atau yang lebih dikenal dengan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah).
Pengolahan sampah kota menjadi energi listrik sudah lama dilakukan beberapa negara terutama di belahan Eropa dan di Asia seperti Re publik Rakyat China (RRC) dan Singapura. Dengan teknik yang ramah lingkungan PLTSa dapat berfungsi sebagai TPA. Ber dasarkan perhitungan, dari 190 ton sampah atau 760 m³ sampah per hari akan menghasilkan list rik dengan kekuatan 800 kwh. Dari pembakaran itu, selain meng hasilkan energi listrik, juga memperkecil volume sampah kiriman.
PLTSa dengan bahan bakar sampah merupakan salah satu pilihan strategis dalam menanggulangi masalah sampah kota, karena selain berpotensi mengurangi volume sampah secara lebih efektif, juga menghasilkan output berupa energi listrik. Listrik ini akan membantu atau meringankan beban PLN dalam penyediaan listrik bagi masyarakat. Saat ini Bandung sebagai ibukota Jawa Barat meren canakan pembangunan PLTSa di wilayah Gedebage, Bandung Timur. Namun, karena lokasi pembangunan PLTSa berada di tengah kota banyak warga sekitar yang menolak rencana ter sebut. Proyek ini kemudian dihibahkan kepada Pemerintah Kabupaten Bandung dengan nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani 25 Juli 2007 lalu dengan nomor Pemkab Bandung: 671.2/IIDLH/2007 PLTSa tersebut akan dibangun di TPA Babakan, Kecamatan Ciparay.
PENGOLAHAN SAMPAH INCINERATOR SEDERHANA
Selama ini sampah menjadi masalah serius terutama di perkotaan. Banyak tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di permukiman penduduk, mencemari udara dan air tanah, dan menjadi tempat berkembang biak binatang maupun bakteri pembawa penyakit. Setelah berharihari menumpuk dan membusuk di TPS, sampah diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Puluhan truk pengangkut sampah melewati jalan umum, menebarkan bau tidak sedap dan bisa menyebarkan penyakit. Di TPA sampah juga hanya dibiarkan menumpuk, menggunung, mencemari udara, mencemari air tanah dalam skala lebih luas.
Sementara itu seiring dengan melajunya waktu dan berkembang nya penduduk, Naiknya volume sampah jauh melebihi kapasitas sarana dan prasarana Dinas Kebersihan Kota. Akibatnya banyak komunitas yang men ca ri jalan keluar sendiri dengan membakarnya, atau malah membuang kesungai yang tentunya bukanlah jalan keluar yang baik, karena akan lebih memperparah kerusakan ling kungan.
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)
Tujuan dari sebuah PLTSa ialah untuk mengkonversi sampah menjadi energi. Pada dasarnya ada dua alternatif proses pengolahan sampah menjadi energi, yaitu proses biologis yang meng hasilkan gasbio dan proses thermal yang menghasilkan panas. PLTSa yang sedang diper de batkan untuk dibangun di Bandung menggunakan proses thermal sebagai proses konversinya. Pada kedua proses tersebut, hasil proses dapat langsung dimanfaatkan untuk menggerakkan generator listrik. Perbedaan mendasar di antara keduanya ialah proses bio logis menghasilkan gasbio yang kemudian dibakar untuk menghasilkan tenaga yang akan
menggerakkan motor yang dihubung kan dengan generator listrik sedangkan proses thermal menghasilkan panas yang dapat digu nakan untuk membangkitkan steam yang kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin uap yang dihubungkan dengan generator listrik.
Salah satu teknologi alternatif telah dikembangkan untuk mena ngani permasalahan sampah dalam skala micro hingga makro. Teknologi tersebut dikenal dengan nama incinerator atau alat pembakaran sampah. Nilai konversi sampah menjadi energi menurut Sudrajat (2006), setiap ton sampah organik (4060 persen) menghasilkan 140200 m³ biogas dengan kandungan metan (CH4) 55 persen sama dengan 250300 kwh listrik. Sedangkan potensi sampah organik kota bogor berdasarkan penelitian Puslitbang Hasil Hutan (1990) dengan menggunakan teknologi Draco, seluruh sampah kota bogor pada tahun 2001 menghasilkan listrik sebesar 22.750 kwh atau sekitar satu MW.
Proses Konversi Thermal
Proses konversi thermal dapat dicapai melalui beberapa cara, yaitu insinerasi, pirolisa, dan gasifikasi. Insinerasi pada dasarnya ialah proses oksidasi bahanbahan organik menjadi bahan anorganik. Prosesnya sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat antara bahan organik dengan oksigen. Apabila berlangsung secara sempurna, kandungan bahan organik (H dan C) dalam sampah akan dikonversi menjadi gas karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Unsurunsur pe nyu sun sampah lainnya seperti belerang (S) dan nitrogen (N) akan dioksidasi menjadi oksidaoksida dalam fasa gas (SOx, NOx) yang terbawa di gas produk. Beberapa contoh insinerator ialah open burning, single chamber, open pit, multiple chamber, starved air unit, rotary kiln, dan fluidized bed incinerator.
Teknologi pembakaran (Incine ra
INOVASI
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 28
tor) dihasilkan produk samping berupa logam bekas (skrap) dan uap yang dapat dikon ver sikan menjadi energi listrik. Keuntungan lainnya dari peng gunaan alat ini adalah dapat mengurangi volume sampah 7580 persen dari sumber sampah tanpa proses pe milahan, abu atau terak dari sisa pembakaran cukup kering dan bebas dari pembusukan dan langsung dapat dibawa ke tempat penimbunan untuk lahan kosong, rawa ataupun daerah rendah sebagai bahan pengurug dan pada instalasi yang cukup besar dengan kapasitas 300 ton/hari dapat dilengkapi dengan pembangkit listrik sehingga energi listrik (96.000 MWH/tahun) yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk menekan biaya proses.
Menurut Pasek, (2007) PLTSa adalah suatu teknologi pengola han sam pah dengan cara dibakar pa da temperatur konstan 850900oC yang dilengkapi boiler dan kemudian disalurkan ke pengolah lindi yang semuanya dibuat kedap air.
Teknologi PLTSa memenuhi salah satu 1R dan konsep pemusnahan sampah 4 R yaitu recovery. Sisa pembakaran berupa abu dan debu terbang akan ditampung dan diproses dengan sisa gas bakar akan melalui serangkaian pemrosesan pengolahan gas buang. Sisa pembakaran berupa abu dan debu terbang sebesar 20 persen dari berat atau 5 persen dari volume sampah basah. Abu dan debu akan digunakan sebagai material untuk membuat jalan dan fly ash (debu terbang) digunakan sebagai bahan campuran bagi material bangunan misalnya campuran semen atau batako.
Alat pembakar atau incinerator telah digunakan lebih dari 30 tahun yang lalu, pembakaran dilakukan di atas temperatur 8500C dan dilengkapi dengan pengolahan gas racun sehingga kadar dioksin dan gas beracun lainnya yang teremisi ke udara lebih rendah dari PLTU Batu bara. Sampah akan terbakar tanpa bantuan bahan bakar tambahan. Namun, tungku pembakaran dilengkapi dengan burner berbahan bakar minyak. Pada keadaan normal, burner hanya beroperasi pada waktu start up dan shut down. Setelah digunakan lebih dari 20 tahun diseluruh dunia belum ada korban pencemaran dioksin dan gas beracun lainnya.
Keberadaan PLTSa dalam agribisnis merupakan backward linkage dari usahatani atau industri PLTSa muncul karena input dari PLTSa mempergunakan hasil produksi budidaya/ industri sebelumnya. Output utama dari PLTSa adalah listrik dan output sampingan berupa debu. Output listrik tidak berperan dalam agroindustri secara langsung. Namun, apabila output debu dapat dimanfaatkan sebagai media tanam bagi pertanian sekitar maka PLTSa dapat disebut Forward linkage dari usahatani, melihat hal tersebut PLTSa memiliki interaksi dua arah dalam agribisnis.
Lantas bagaimana cara memilih incinerator yang baik? Incinerator yang baik harus meliputi berba gai aspek, seperti aspek lingkungan, aspek ekonomis, aspek sosial dan lain sebagainya. Incinerator yang baik dituntut untuk dapat menjawab permasalahanpermasalahan berikut:
• Pengurangan sampah yang
efektif • Lokasi jauh dari area penduduk • Adanya sistem pemisahan sampah
• Desain yang estetis • Pembakaran sampah mencapai suhu 800 o celcius
• Emisi gas buang yang ramah lingkungan.
• Perawatan yang teratur/periodik
KARAKTERISTIK SAMPAH
Damanhuri dan Padmi (2010) menyatakan bahwa karakteristik sampah dapat diklasifikasikan menurut sifatsifatnya, yaitu:
a) Karakteristik fisika seperti densi tas, kadar air, kadar volatil, kadar abu, nilai kalor, dan distri busi ukuran.
b) Karakteristik kimia menggambarkan susunan kimia sampah seperti adanya unsur C, N, O, P, H, S, dan lainlain.
UndangUndang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah menyatakan bahwa karakteristik sampah yang dikelola meliputi sampah rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah tangga, dan sampah spesifik. Sampah rumah tangga berasal dari kegiatan seharihari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.
Sampah sejenis sampah rumah tangga berasal dari kawasan komersiil, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.
Komposisi dari sampah perkotaan sangat berhubungan erat dengan gaya hidup masyarakat dan pertumbuhan ekonomi (Eddine dan Salah, 2012). Secara garis be sar sampah digolongkan men jadi tiga yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya).
PENGELOLAAN SAMPAH BERKELANJUTANSistem pengelolaan sampah terpadu dapat diterapkan mulai dari sumber sampah, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan antara di TPS, dan pengolahan akhir di TPA. Proses daur ulang dalam
INOVASI
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 29
sistem pengolahan sampah terpadu dipengaruhi oleh enam aspek yaitu aspek teknologi, aspek partisipasi masyarakat (sosial), aspek ekonomi dan financial, aspek hukum dan peraturan, aspek organisasi dan manajemen, dan aspek operasional.
PROSES FERMENTASI SAMPAH ORGANIK
Sampah organik dapat memberikan manfaat antara lain mengurangi sampah, mencegah pencemaran lingkungan, mendapatkan biogas sebagai sumber energi terbarukan, dan mendapatkan pupuk organik cair (Sucipto, 2012). Sampah organik juga dapat menghasilkan kompos.
Untuk meminimalkan sampah yang akan diangkut ke TPA sebanyak mungkin dengan melibatkan swadaya masyarakat dalam daurulang sampah yaitu Usaha Daurulang dan Produksi Kompos (UDPK). Tetapi konsep ini tidak berjalan lancar karena membutuhkan kesiapan semua fihak untuk merubah cara fikir dan cara pandang dalam penanganan sampah, termasuk cara pandang.
Pertambahan penduduk yang demikian pesat di daerah perkotaan (urban) telah meng akibatkan meningkatnya jumlah timbulan sampah. Peningkatan kepadatan penduduk menuntut pula peningkatan metode/pola pengelolaan sampah yang lebih baik. Keheterogenan ting kat sosial budaya penduduk kota menambah kompleksnya permasalahan.
Situasi dana serta prioritas penanganan yang relatif rendah dari pemerintah daerah merupakan masalah umum dalam skala nasional diantaranya : • Pergeseran teknik penanganan makanan, misalnya menuju ke pengemas yang tidak dapat terurai seperti plastik.
• Keterbatasan sumber daya manusia yang sesuai yang tersedia di daerah untuk menangani masalah sampah.
• Pengembangan perancangan peralatan persampahan yang
bergerak sangat lambat. • Partisipasi masyarakat yang pada umumnya masih kurang terarah dan terorganisir secara baik.
• Konsep pengelolaan persampahan yang kadangkala tidak cocok untuk diterapkan, serta kurang terbukanya kemungkinan modifikasi konsep tersebut di lapangan.
Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan ak tivitas penduduk yang berarti juga peningkatan jumlah timbulan sampah. Masalah pengelolaan sampah perkotaan antara lain adalah keterbatasan peralatan, lahan, dan sum ber daya manusia. Masalah ini timbul di kotakota besar ataupun kotakota kecil, seperti telah dijelaskan sebelumnya.
Sementara, tanpa adanya partisipasi masyarakat penghasil sampah, semua program pengelolaan sam pah yang direncanakan akan siasia. Salah satu pendekatan kepa da masyarakat untuk dapat membantu program peme rin tah dalam kebersihan adalah bagaimana membiasakan masyarakat kepada tingkah laku yang sesuai dengan tujuan program itu. Permasalahan yang terjadi ber kaitan dengan peran serta ma sya rakat dalam pengelolaan persampahan, di antaranya tingkat penyebaran penduduk yang tidak merata, belum melembaganya keinginan dalam masyarakat untuk menjaga lingkungan, dan belum ada pola baku bagi pembinaan masyarakat yang dapat dijadikan pedoman pelaksanaan.
Tabel 1.4: Komposisi sampah domestik
Kategori sampah % Berat % VolumeKertas dan bahan-bahan kertas 32,98 62,61
Kayu/produk dari kayu 0,38 0,15Plastik, kulit, dan produk karet 6,84 9,06
Kain dan produk tekstil 6,36 5,1Gelas 16,06 5,31Logam 10,74 9,12Bahan batu, pasir 0,26 0,07Sampah organic 26,38 8,58
TPS 3R BERBASIS MASYARAKATProgram percontohan TPS 3R
ini diselenggarakan melalui pola pembiayaan Bantuan Dana Sosial agar masyarakat lebih berperan aktif dalam seluruh tahapan kegiatan sejak dari perencanaan.
Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R Berbasis Masyarakat merupakan pola pendekatan dalam pengelolaan sampah yang berorientasi pada penanganan sampah sejak dari sumbernya dengan upaya pengurangan timbulan sampah dengan mendorong penggunaan barangbarang yang dapat digunakan kembali dan dapat didekomposisi secara biologi (biodegradable) serta penerapan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
SKALA RUMAH TANGGA
Penanganan sampah skala rumah tangga hendaknya tidak lagi hanya bertumpu pada aktivitas pengum pu lan, pengangkutan dan pem rosesan sampah, tetapi diharapkan dapat menerapkan upaya minimalisasi timbulan sampah, yaitu dengan cara mengurangi, meman faatkan kembali dan mendaur ulang sampah yang dihasilkan. Pemilahan Sampah Non Organik.
1. Pemilahan Sampah Non Organik
Pemilahan sampah non organik di kawasan permukiman perlu dilakukan, yaitu dengan cara
INOVASI
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 30
memilah sampah kertas, plastik, dan logam/kaca di masingmasing sumber dengan cara sederhana dan mudah dilakukan oleh masyarakat, misalnya mengunakan kantong plastik besar atau karung kecil. Khusus untuk sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) rumah tangga, seperti baterai bekas, bola lampu dan lainlain, diperlukan wadah khusus yang pengumpulannya dapat dilakukan sebulan sekali atau sesuai kebutuhan. Hasil pemilahan sampah di sumber pada umumnya mempunyai kualitas yang lebih baik dibandingkan apabila pemilahan sampah dilakukan di TPA.
2. Pengelolaan Sampah Organik (Pembuatan Kompos)
Sampah organik dibedakan antara sampah organik dari kebun (daundaunan) dan sampah organik dari dapur atau sampah basah (nasi, daging, dan lainlain). Pembuatan kompos secara individu di sumber harus dilakukan dengan cara sederhana dan dapat mengacu pada best practice yang telah ada. Produk kompos dapat digunakan untuk program penghijauan dan penanaman bibit.
3. Daur Ulang
Daur ulang mempunyai pengertian sebagai proses menjadikan bahan bekas atau sampah menja di menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali (recycle). Dengan proses daur ulang, sampah dapat menjadi sesuatu yang berguna sehingga bermanfaat untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru. Manfaat lainnya adalah menghemat energi, mengurangi polusi, mengurangi kerusakan lahan dan emisi gas rumah kaca dari pada pada proses pembuat barang baru.
Daur ulang di sumber dilakukan mulai dengan melakukan pemilahan sampah, sebaiknya dilakukan dengan cara yang sederhana agar mudah diaplikasikan oleh masyarakat. Pemilahan sampah dapat dimulai dengan memisahkan sampah
menjadi sampah basah (organik) dan sampah kering (non organik) atau langsung menjadi beberapa jenis (sampah organik, kertas, plastik, kaleng dan sampah B3 rumah tangga).
SKALA KAWASANPengelolaan sampah skala kawasan adalah pengelolaan sampah yang dilakukan untuk melayani suatu kelompok masyarakat dimana pe nge lolaan pelayanan sampah skala kawasan menjadi tanggung jawab masyarakat penghuni bersama pengelola wilayah yang bersangkutan. Area kerja pengelolaan sampah terpadu skala kawasan (TPS3R) meliputi area pembongkaran muatan gerobak, pemilahan, perajangan sampah, pengomposan, tempat/kontainer sampah residu, penyimpanan barang lapak atau barang hasil pemilahan, dan pencucian.
1. Landasan Operasional Pengelolaan Sampah Skala Kawasan
Pada perencanaan penerapan 3R skala rumah tangga hendaknya memperhatikan halhal sebagai berikut:a. Perlu dibedakan tipe kawasan
seperti kawasan komplek perumahan teratur (cakupan pelayanan 1000 2000 unit rumah), kawasan perumahan semi teratur/non komplek (cakupan pelayanan 1 RW) dan kawasan perumahan tidak teratur/ kumuh atau perumahan di bantaran sungai.
b. Diperlukan keterlibatan aktif
masyarakat dalam upaya pengurangan volume dan pemilahan sampah.
c. Diperlukan operasional pengelolaan sampah mulai dari sumber, pengangkutan / pengumpulan, pemilah sampah, pihak penerima bahan daur ulang (lapak) dan pengangkutan residu ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
d. Diperlukan area kerja pengelolaan sampah skala kawasan yang disebut TPS 3R (Tempat Pengolahan Sampah), yaitu area pembongkaran muatan gerobak, pemilahan, pencacahan sampah, pengomposan, tempat/kontainer sampah residu, penyimpanan barang lapak dan pencucian.
e. Kegiatan pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R meliputi pemilahan sampah, pembuatan kompos, pengepakan bahan daur ulang, dll
f. Pemilahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R dilakukan untuk beberapa jenis sampah seperti sampah B3 Rumah tangga (selanjutnya akan dikelola sesuai dengan ketentuan), sampah kertas, plastik, logam/kaca (akan digunakan sebagai bahan daur ulang) dan sampah organik (akan digunakan sebagai bahan baku kompos) berbagai metode, antara lain open windrow dan caspary.
g. Pembuatan kompos di Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R dapat dilakukan dengan Inci nerator skala kecil tidak
INOVASI
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 31
direkomendasikan karena incinerator kecil hanya direko mendasikan untuk sam pah rumah sakit dan sampah khusus.
h. Sampah residu dilarang untuk dibakar di tempat, tetapi dibuang ke TPA.
2. Metode Operasional Pengelo-laan Sampah Skala Kawasan
a. Peralatan pengumpulan sampah di kawasan perumahan baru (cakupan luas dan jalan lebar) dapat dilakukan dengan menggunakan motor sampah (kapasitas 1,2 m3), sedangkan untuk kawasan perumahan non komplek dan perumahan kumuh/bantaran dapat dilakukan dengan gerobak.
b. Metode pengumpulan sampah dapat dilakukan secara individual (door to door) maupun komunal (masyarakat membawa sendiri sampahnya ke Wadah/Bin Komunal yang sudah ditentukan).
c. Motor/gerobak sampah yang mengumpulkan sampah terpilah dapat dimodifikasi dengan sekat atau dilengkapi karungkarung besar (3 unit atau sesuai dengan jenis sampah).
3. Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R
Jadwal pengangkutan sampah non organik yang sudah terpilah, seperti kertas, plastik, logam/kaca dapat dilakukan seminggu 2 (dua) kali, sedangkan untuk sampahyang masih tercampur, pengangkutan dilakukan setiap hari atau maksimal seminggu 2 (dua)kali tergantung kapasitas pelayanan dan tipe kawasan.
Daur Ulang
Sampah yang didaur ulang minimal adalah kertas, plastik dan logam yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan untuk mendapatkan kualitas bahan daur ulang yang baik, pemilahan sebaiknya dilakukan sejak di sumber.
Pemasaran produk daur ulang dapat dilakukan melalui kerja sama dengan pihak penampung atau langsung dengan industri pemakai.
Pembuatan Kompos
Sampah yang digunakan sebagai bahan baku kompos adalah sampah dapur (terseleksi) dan daun potongan tanaman.
Metode pembuatan kompos dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan open windrow dan caspary.
Perlu dilakukan analisa kualitas terhadap produk kompos secara acak dengan parameter warna, C/N rasio, kadar NPK dan logam berat. Dalam pengecekan anali sa kuali tas produk kompos, bisa bekerja sama dengan laboratorium tanah yang ada di universi tas atau milik instansi pemerintah setempat.
Pemasaran produk kompos dapat bekerja sama dengan pihak koperasi dan dinas (Kebersihan, Pertamanan, Pertaniandan lainlain)
BANK SAMPAH
Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam.Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja sama. Sedangkan plastik kemasan dibeli ibuibu PKK setempat untuk didaur ulang menjadi barangbarang kerajinan.
TUJUAN DAN MANFAAT BANK SAMPAH
Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan bank sampah itu sendiri. Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga
man faat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.
Hal ini adalah cara untuk menyu lap sampah menjadi uang sekaligus menjaga kebersihan lingkungan dari sampah khususnya plastik sekaligus bisa dimanfaatkan kembali (reuse). Biasanya akan di manfaatkan kembali dalam berbagai bentuk seperti tas, dompet, tempat tisu, dan lainlain. Syarat sampah yang dapat di tabung adalah yang rapi dalam hal pemotongan. Maksudnya adalah ketika ingin membuka kemasannya, menggunakan alat dan rapi dalam pemo tongannya. Kemudian sudah di bersihkan atau di cuci.
Beberapa contoh kemasan plastik yang dapat di tukar yaitu menurut kualitas plastiknya. Kualitas ke 1 yaitu plastik yang sedikit lebar dan tebal (karung beras, detergen, pewangi pakaian, dan pembersih lantai). Kualitas ke 2 yaitu plastik dari minuman instan dan ukurannya agak kecil (kopi instan, suplemen, minuman anakanak, dan lainlain). Kualitas ke 3 yaitu plastik mie instan. Kemudian kualitas ke 4 yaitu botol plastik air mineral. Yang paling rendah yaitu kualitas 0 adalah bungkus plastik yang sudah sobek atau tidak rapi dalam membuka kemasannya.
Karena akan susah untuk di gunakan kembali dalam berbagai bentuk seperti tas, dompet, tempat tisu, dan lainlain. Untuk kualitas yang terakhir, harus di setor dalam bentuk guntingan kecilkecil (di cacah).
Yang terakhir, harus menyetorkan minimal 1 kg. Ada dua bentuk tabu ngan di bank sampah. Yang pertama yaitu tabungan rupiah di mana tabungan ini di khususkan untuk masyarakat perorangan. Dengan membawa sampah kemudian di tukar dengan sejumlah uang dalam bentuk tabungan. q
* Penulis adalah pensiunan Direktorat Bina program Satker Jabar,
Direktorat Jenderal Cipta Karya
INOVASI
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 32
Seiring dengan bertambah nya jumlah penduduk, maka potensi yang diakibatkan dari dihasil
kan nya air limbah (domestik), juga akan semakin bertambah. Terkait hal tersebut, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kali mantan Timur memfasilitasi Pemerintah Kabupaten Paser, dengan stimulan pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Tanah Grogot, Kabupaten Paser, berkapasitas 10 m3/hari, melalui pendanaan APBN tahun anggaran 2020.
Potensi Pencemaran Akibat Air Limbah DomestikBerdasarkan proyeksi dengan laju pertumbuhan penduduk mencapai 2,39 %/tahun, maka Kecamatan Tanah Grogot memiliki jumlah penduduk perkotaan mencapai 62.908 jiwa pada akhir tahun 2020. Jumlah penduduk yang terus bertambah ini tentunya akan mempengaruhi kuantitas air limbah domestik yang dihasilkan dan berpotensi dalam penurunan kualitas lingkungan,
khususnya air tanah dan air permukaan, karena timbulan air limbah non kakus/grey water (seperti air bekas cucian dan mandi) serta air limbah kakus/black water. Keduanya berkontribusi terhadap beberapa parameter pencemar utama, yaitu Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), dan mikroorganisme patogen.
Adapun mekanisme yang benar dalam pengelolaan black water dimulai dari penggunaan tangki septik yang kedap air sesuai dengan SNI, penyedotan lumpur tinja yang rutin setiap 24 tahun sekali, untuk kemudian diolah di IPLT. Hal ini untuk memastikan parameter BOD, COD, serta mikroorganisme patogen yang telah direduksi secara parsial pada lumpur tinja dari tangki septik, akan memenuhi baku mutu lingkungan yang berlaku,
PEMBANGUNAN IPLT TANAH GROGOT DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN SANITASI DI KABUPATEN PASER
SEBAGAI SALAH SATU WILAYAH PENDUKUNG CALON IBUKOTA NEGARA YANG BARU, KABUPATEN PASER, YANG TERLETAK SEBAGAI KABUPATEN PALING SELATAN DI KALIMANTAN TIMUR, DENGAN LOKASI IBUKOTA KECAMATAN DI TANAH GROGOT, TENTUNYA AKAN MENJADI DESTINASI PENDATANG DARI LUAR DAERAH UNTUK PERSINGGAHAN DAN BERMUKIM.
INOVASI
PENULIS: AGUNG RAMDHANI *
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 33
setelah ditangani lebih lanjut di IPLT. Selain itu, lumpur tinja yang terus menumpuk di dalam tangki septik secara terus menerus, akan mengurangi volume tampung tangki septik, sehingga waktu tinggal air limbah akan berkurang, sehingga kinerja tangki septik juga akan terus menurun.
Hal ini mengacu pada banyak kondisi di berbagai daerah di Indonesia, bahwa masih banyak tangki septik yang belum memenuhi kaidah teknis standar yang ada, seperti masih rendahnya tingkat kekedapan, sehingga menimbulkan rembesan ke dalam tanah dan mencemari air tanah. Jika lumpur tinja tidak dikelola dengan benar, bahwa dalam waktu dekat akan terjadi pencemaran air tanah secara masif, yang berpotensi dapat mengakibatkan peningkatan penyakit bawaan air (water borne disease) pada masyarakat.
Proses PengolahanAdapun proses pengolahan lumpur tinja di IPLT Tanah Grogot, yaitu diawali pada bak SSC (Sludge Separation Chamber) yang berfungsi
untuk memisahkan padatan dan cairan, untuk kemudian setelah melewati waktu tinggal tertentu dan sudah berbentuk cake, maka akan dipindahkan ke bak SDB (Sludge Drying Bed) untuk proses pematangan dan pengeringan. Cairan air limbah yang terlimpaskan kemudian akan memasuki bakbak pengolahan secara biologis.
Diawali dengan pemisahan parti kulat (pasir atau tanah) yang tersisa pada bak prasedimentasi, lalu dilanjutkan dengan prosesproses biologis pada bak anae ro bik, bak fakultatif, dan bak aerobik, untuk mencapai finalisasi proses yaitu pada bak adsorbsi (wetland) dan bak disinfeksi. Untuk bak anaerobik, dirancang dengan menggunakan proses UASB (Upflow Anaerobic Sludge Blanket), dimana penyisihan parameter BOD dan COD akan dominan pada bak ini, yang dilanjutkan dengan penyisihan lanjutan pada bak fakultatif dan bak aerobik. Proses penghilangan warna dan residu logam berat, akan dilakukan pada bak adsorbsi, yang ditanami dengan tanaman rawa Typha latifolia. Parameter BOD, COD, logam berat, maupun warna yang telah tersisih, kemudian
disempurnakan dengan eliminasi parameter mikroorganisme patogen pada bak disinfeksi, melalui proses kontak dengan tablet kaporit/kalsium hipoklorit/Ca(OCl)2, sebelum dilepas ke badan air penerima.
Pasca konstruksi dari kegiatan pembangunan IPLT Tanah Grogot juga harus segera diikuti dengan fungsionalisasi IPLT oleh Pemerintah Kabupaten Paser. Rencana pelatihan operator dan pendampingan penyusunan Rancangan Peraturan Bupati terkait Layanan Lumpur Tinja Terjadwal/L2T2, perlu untuk segera diformulasikan. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Paser juga perlu segera menambah jumlah armada truk tinja untuk pengangkutan lumpur tinja secara rutin dari kawasan permukiman. Melalui pendekatan ini pula, maka derajat sanitasi masyarakat di Kabupaten Paser dapat terus ditingkatkan, melalui fungsionalisasi IPLT yang segera akan tuntas konstruksinya pada akhir November 2020. q
*Penulis saat ini bertugas sebagai staf pada Seksi Pelaksanaan Wilayah II
di Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur. Kontak dengan penulis:
INOVASI
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 34
ANDA PERLUTAHU
WAJAH BARU MASJID ISTIQLAL
Renovasi besarbesaran Masjid Istiqlal selesai sudah dikerjakan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya, wajah masjid yang dibuka sejak 42 tahun lalu ini menjadi lebih cantik dan megah. Kerja keras dan terampil seribu pekerja selama berbulanbulan berbuah
penampakan Istiqlal terkini seperti fasad sampai ruang wudhu yang berubah, interior masjid dan tata cahaya yang indah, penataan lanskap yang semakin rapi, dan sebagainya.
Saat ini Plaza Assalam yang dulunya merupakan lahan parkir diubah menjadi pintu masuk yang megah sehingga dapat terlihat luas dan lebih modern. Tamantaman ditata ulang dengan menanam kembali berbagai tumbuhan langka yang dapat mempercantik Istiqlal seperti pohon cempaka putih, pohon tin, zaitun, kurma, mindi, dll.
BEFORE
BEFORE
af ter
af ter
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 35
WAJAH BARU MASJID ISTIQLAL
ANDAPERLU
TAHU
BEFORE
BEFORE
BEFORE
af ter
af ter
af ter
Lahan parkir juga diubah menjadi lahan parkir bawah tanah dua lantai yang diharapkan dapat membuat Masjid Istiqlal lebih rapih dan teratur kembali setelah dibukanya usai pandemi nanti.
Plaza Alfattah saat ini diubah fungsinya menjadi taman dan food court rencananya juga akan ada ATM center untuk memudahkan Jamaah melakukan transaksi. Masjid Istiqlal kedepannya akan menjadi tempat yang tidak hanya asik untuk beribadah namun juga bertamasya.
Bangunan terbaru dari Masjid Istiqlal adalah Basement parkir bawah tanah yang terdiri dari 2 lantai, Basement ini dapat menampung 435 Mobil, selain itu juga di lantai dasar tetap tersedia parkir Motor.
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 36
LENSACK
Gempa, Sulawesi Barat Gempa, Sulawesi Barat
Tinjauan ke Lokasi Bencana Banjir dan Gempa
di Kalimantan Selatan, Jawa Barat dan Sulawesi Barat
Longsor Sumedang, Jawa Barat Longsor Sumedang, Jawa Barat
Banjir, Kalimantan Selatan Banjir, Kalimantan Selatan
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 37
LENSACK
Kunjungan Menteri PUPR ke Kebun Raya Bogor
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 38
SEPUTAR KITA
KEMENTERIAN PUPR BANGUN SPAM REGIONAL MAMMINASATA UNTUK 400 RIBU JIWA PENDUDUK
untuk memastikan infra struktur yang telah terbangun da pat dikelola dengan baik oleh Pemerintah Daerah, dan termanfaatkan terusmenerus oleh masyarakat.
Di kesempatan yang berbeda Kepala BPPW Kalimantan Timur Sandhi Eko Bramono, menjelaskan bahwa infrastruktur yang diserahterimakan tersebut merupakan hasil dari kegiatan pembangunan jaringan perpipaan SPAM IKK Kaliorang di Kabupaten Kutai Timur yang dilaksanakan oleh BPPW Kalimantan Timur pada tahun 2020, serta mencakup dua desa yaitu Desa Bukit Makmur dan Desa Citra Manunggal Jaya. q
[Umi/BPPW Kaltim]
RT.27, Jumat (22/01/2021).
Kusuma melakukan kunjungan lapangan dikarenakan progres fisik pada pekerjaan KOTAKU Kelurahan Tuan Kentang telah mencapai 100% dan saat ini masih dalam tahap pemeliharaan di mana waktu pelaksanaan pekerjaan lebih kurang 90 hari masa kerja. Dalam masa pemeliharaan ini diketahui terdapat perbaikan penyelesaian seperti penambahan cat pada kiri kanan bahu jalan sehingga terlihat rapi. q
[BPPW Sumsel]
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat
Jenderal Cipta Karya segera merealisasikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mamminasata untuk memenuhi kebutuhan air minum 400 ribu jiwa penduduk
Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur melaksanakan serah
teri ma Pengelolaan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Kecamatan
SERAH TERIMA PENGELOLAAN JARINGAN PERPIPAAN SPAM IKK KALIORANG KUTAI TIMUR
MONITORING DAN EVALUASI PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI PALEMBANG
Kali orang, Kabupaten Kutai Timur, kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tuah Benua Kabupaten Kutai Timur, Jumat (22/01/2021).
Kepala Subbag Umum dan Tata Usaha BPPW Kalimantan Timur Reza Fahrur Rozi, menutur kan bahwa dengan telah ter sele sai kan nya kegiatan Pem bangunan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Kali orang maka perlu dilakukannya acara serah terima pengelolaan ter sebut
Dalam rangka monitoring dan evaluasi, Kepala Balai Prasarana Permukiman
Wilayah Sumatera Selatan Achmad Irwan Kusuma, melakukan kunjungan lapangan terkait pekerjaan Bantuan Pemerin tah untuk Masyarakat Kota Palembang yaitu kegiatan KOTAKU di Kelurahan Tuan Kentang Kota Palembang, tepatnya di RT.26 dan
yang tinggal di kawasan Perkotaan Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar).
Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Yudha Mediawan, menyampaikan setelah Nota Kesepakatan SPAM Mamminasata ditandatangani, Kementerian PUPR akan segera memfinalisasi Detail Engineering Design (DED) dan akan segera melakukan pelelangan proyek paling lambat kuartal IV tahun 2021.
“Target kami pada awal tahun 2022 pembangunan konstruksi sudah dapat dimulai sehingga pada
tahun 2023 dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata Yudha melalui video conference dalam acara Penandatanganan Nota Kesepakatan Sistem Penyediaan Air Minum Kawasan Perkotaan Mamminasata, Senin (25/01/2021).
Yudha juga mengapresiasi komit men Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang telah memberikan du kungan untuk percepatan pem bangunan SPAM berkapasitas 1.000 liter/detik ini. Selanjutnya Kemen terian PUPR akan terus mem berikan dukungan kepada Pemda yang memiliki komitmen tinggi dalam pembangunan bi dang air minum sehingga pela yanan air minum kepada masya rakat terus berkelanjutan. q
[BPPW Sulsel]
CIPTAKARYA 2021 JANUARI - FEBRUARI 39
Gambar 3.4. Target Pengembangan Aplikasi di Direktorat Jenderal Cipta Karya 2019
- 1
7 -
www.ciptakarya.pu.go.id
Ditjen Cipta Karya @ditjenciptakarya Ditjen Cipta Karya @ditjenck