gubernur jawa timur...timur nomor 14 tahun 2012 tentang badan usaha milik daerah tidak sesuai dengan...

30
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2019 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah agar mampu memberikan kontribusi yang optimal bagi perekonomian daerah Provinsi Jawa Timur, perlu dilakukan pengelolaan dan pengawasan Badan Usaha Milik Daerah sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik; b. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah menyebabkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Badan Usaha Milik Daerah; Mengingat: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950), sebagaimana telah diubah dengan Undang–Undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan Dalam Undang–Undang Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950); 3. Undang-Undang

Upload: others

Post on 19-Jun-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

GUBERNUR JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

NOMOR 8 TAHUN 2019

TENTANG

BADAN USAHA MILIK DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR,

Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja Badan Usaha

Milik Daerah agar mampu memberikan kontribusi yang

optimal bagi perekonomian daerah Provinsi Jawa Timur,

perlu dilakukan pengelolaan dan pengawasan Badan

Usaha Milik Daerah sesuai dengan tata kelola

perusahaan yang baik;

b. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah

Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik

Daerah menyebabkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik

Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan

kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola

perusahaan yang baik sehingga perlu diganti;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan

Peraturan Daerah tentang Badan Usaha Milik Daerah;

Mengingat: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Propinsi Djawa Timur (Himpunan

Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950), sebagaimana

telah diubah dengan Undang–Undang Nomor 18 Tahun

1950 tentang Perubahan Dalam Undang–Undang Nomor

2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara

Tahun 1950);

3. Undang-Undang

Page 2: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 2 -

3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3472) sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3790);

4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4756);

5. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4867);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5038);

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

8. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang

Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk

Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 22, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5280);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5679) sebagaimana

telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

10. Peraturan

Page 3: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 3 -

10. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009

tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5357);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang

Badan Usaha Milik Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2017 Nomor 305, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6173);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia 6322);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2012

tentang Pengelolaan Investasi Pemerintah Daerah;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015

tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun

2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

16. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Nomor 37 Tahun 2016 tentang Ketentuan Penawaran

Participating Interest 10 % (sepuluh persen) Pada Wilayah

Kerja Minyak dan Gas Bumi;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 94 Tahun 2017

tentang Pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik

Pemerintah Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2018

tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota

Dewan Pengawas atau Anggota Komisaris dan Anggota

Direksi Badan Usaha Milik Daerah;

19. Peraturan

Page 4: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 4 -

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 118 Tahun 2018

tentang Rencana Bisnis, Rencana Kerja dan Anggaran,

Kerjasama, Pelaporan dan Evaluasi Badan Usaha Milik

Daerah;

20. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

20/POJK.03/2014 tentang Bank Perkreditan Rakyat;

21. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi

Bank Perkreditan Rakyat;

22. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi

Bank Umum;

23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 13 Tahun

2018 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2018

Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi

Jawa Timur Nomor 88);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

dan

GUBERNUR JAWA TIMUR

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG BADAN USAHA MILIK

DAERAH.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.

2. Daerah adalah Provinsi Jawa Timur.

3. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Daerah Provinsi

Jawa Timur.

4. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur.

5. Dewan

Page 5: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 5 -

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya

disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Provinsi Jawa Timur.

6. Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkat

BUMD adalah Badan Usaha yang seluruh atau sebagian

besar modalnya dimiliki oleh Daerah.

7. Perusahaan Umum Daerah yang selanjutnya disebut

Perumda adalah BUMD yang seluruh modalnya dimiliki

satu daerah dan tidak terbagi atas saham.

8. Perusahaan Perseroan Daerah yang selanjutnya disebut

Perseroda adalah BUMD yang berbentuk perseroan

terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang

seluruhnya atau paling sedikit 51% (lima puluh satu

persen) sahamnya dimiliki oleh 1 (satu) daerah.

9. Perseroan Terbatas yang selanjutnya disingkat PT

adalah badan hukum yang merupakan persekutuan

modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan

kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya

terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang

ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas serta peraturan

pelaksanaannya.

10. Kepala Daerah Yang Mewakili Pemerintah Daerah

Dalam Kepemilikan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Pada Perusahaan Umum Daerah yang selanjutnya

disebut KPM adalah organ Perumda yang memegang

kekuasaan tertinggi dalam Perumda dan memegang

segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada

Direksi atau Dewan Pengawas.

11. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya

disingkat RUPS adalah organ perusahaan perseroan

Daerah yang memegang kekuasaan tertinggi dalam

perusahaan perseroan Daerah dan memegang segala

wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau

Komisaris.

12. Dewan Pengawas adalah organ Perumda yang bertugas

melakukan pengawasan dan memberikan nasihat

kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan

pengurusan Perumda.

13. Komisaris

Page 6: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 6 -

13. Komisaris adalah organ Perseroda yang bertugas

melakukan pengawasan dan memberikan nasihat

kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan

pengurusan Perseroda.

14. Direksi adalah organ BUMD yang bertanggung jawab

atas pengurusan BUMD untuk kepentingan dan tujuan

BUMD serta mewakili BUMD baik di dalam maupun di

luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran

dasar.

15. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah di

lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

16. Rencana Jangka Panjang yang selanjutnya disingkat

RJP adalah rencana kerja dalam jangka waktu 5 (lima)

tahun.

17. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan yang selanjutnya

disingkat RKAP adalah suatu rencana kerja dan

anggaran wajib yang dibuat untuk mencapai

rencana/tujuan suatu perusahaan untuk masa

mendatang.

18. Penggabungan adalah perbuatan hukum dilakukan oleh

satu BUMD atau lebih untuk menggabungkan diri

dengan BUMD lain yang telah ada yang mengakibatkan

aktiva dan pasiva dari BUMD yang menggabungkan diri

beralih karena hukum kepada BUMD yang menerima

penggabungan dan selanjutnya status badan hukum

BUMD yang menggabungkan diri berakhir karena

hukum.

19. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan

oleh dua BUMD atau lebih untuk meleburkan diri

dengan cara mendirikan satu BUMD baru yang karena

hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari BUMD yang

meleburkan diri dan status badan hukum BUMD yang

meleburkan diri berakhir karena hukum.

20. Pengambilalihan adalah perbuatan hukum yang

dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan

untuk mengambil alih saham BUMD yang

mengakibatkan beralihnya pengendalian atas BUMD

tersebut.

21. Pembubaran

Page 7: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 7 -

21. Pembubaran adalah penghentian kegiatan usaha yang

tidak mengakibatkan status badan hukumnya hilang,

Perseroan yang dibubarkan baru kehilangan status

hukum sampai selesainya likuidasi dan

pertanggungjawaban likuidator serta proses akhir

likuidasi diterima oleh RUPS, Pengadilan Negeri atau

Hakim Pengawas dan disahkan oleh Lembaga yang

berwenang.

Pasal 2

Pendirian BUMD dimaksudkan untuk:

a. memberikan kontribusi bagi perkembangan

perekonomian Daerah pada umumnya dan penerimaan

Daerah pada khususnya;

b. menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum

dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi

melalui mekanisme korporasi; dan

c. turut memberikan bimbingan dan bantuan kepada

pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan

masyarakat melalui program kemitraan.

Pasal 3

BUMD didirikan dengan tujuan untuk:

a. memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian

Daerah;

b. menyelenggarakan penyediaan kemanfaatan umum

berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu

bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat sesuai

kondisi, karakteristik dan potensi Daerah yang

bersangkutan berdasarkan tata kelola perusahaan yang

baik; dan

c. memperoleh laba dan/atau keuntungan.

BAB II

Page 8: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 8 -

BAB II

PENDIRIAN, PENAMAAN DAN PERUBAHAN BENTUK

HUKUM

Bagian Kesatu

Pendirian

Pasal 4

(1) Daerah dapat mendirikan BUMD.

(2) BUMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

berbentuk:

a. Perumda; atau

b. Perseroda.

(3) Pendirian BUMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Bagian Kedua

Penamaan

Pasal 5

(1) Pada setiap BUMD harus menggunakan nama yang

mencantumkan sebutan Jatim atau Jawa Timur.

(2) Penyebutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

dibubuhkan pada awal, tengah, atau akhir nama

BUMD.

(3) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan ayat (2) penggunaan nama BUMD mengikuti

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Ketiga

Perubahan Bentuk Hukum

Pasal 6

(1) BUMD dapat melakukan perubahan bentuk hukum.

(2) Perubahan bentuk hukum BUMD sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dalam bentuk:

a. Perumda

Page 9: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 9 -

a. Perumda menjadi Perseroda; dan

b. Perseroda menjadi Perumda.

(3) Perubahan bentuk hukum BUMD sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan

Daerah.

(4) Perubahan bentuk hukum sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan dalam rangka mencapai tujuan

BUMD dan restrukturisasi.

(5) Dalam hal perubahan bentuk hukum Perumda menjadi

Perseroda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a

wajib disertai dengan kajian atau analisis mengenai

jaminan penyelenggaraan pemanfaatan umum bagi

pemenuhan hajat hidup masyarakat tetap dapat

terpenuhi setelah terjadinya perubahan bentuk hukum

Perumda menjadi Perseroda.

(6) Kajian atau analisis sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) disusun oleh Tim Independen.

(7) Perubahan bentuk Perseroda menjadi Perumda

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat

dilakukan oleh Pemerintah Provinsi jika dalam kondisi

tertentu diperlukan BUMD yang diberikan tugas untuk

menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa

penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu bagi

pemenuhan hajat hidup masyarakat.

(8) Dalam hal terjadi perubahan bentuk hukum

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), segenap aktiva

dan pasiva BUMD yang diubah beralih karena hukum

kepada bentuk BUMD hasil perubahan.

(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perubahan

bentuk hukum BUMD diatur dalam Peraturan

Gubernur.

BAB III

MODAL

Pasal 7

(1) Sumber modal BUMD terdiri atas:

a. penyertaan modal;

b. pinjaman;

c. hibah

Page 10: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 10 -

c. hibah; dan

d. sumber modal lainnya.

(2) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a terdiri dari:

a. penyertaan modal Pemerintah Provinsi;

b. penyertaan modal pemerintah daerah lain; dan

c. penyertaan modal dari pihak ketiga.

(3) Pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

dapat bersumber dari:

a. Pemerintah Provinsi;

b. BUMD lainnya; dan/atau

c. sumber lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(4) Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

dapat bersumber dari:

a. Pemerintah Pusat;

b. Pemerintah Provinsi;

c. BUMD lainnya; dan/atau

d. sumber lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(5) Sumber modal lainnya sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf d meliputi:

a. kapitalisasi cadangan;

b. keuntungan revaluasi aset; dan

c. agio saham.

Pasal 8

(1) Penyertaan modal Pemerintah Provinsi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf a dilakukan

untuk:

a. pendirian BUMD;

b. penambahan modal BUMD; dan

c. pembelian saham pada Perseroda lain.

(2) Penyertaan modal Pemerintah Provinsi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dapat berupa uang dan/atau

barang milik Daerah.

(3) Barang milik Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) dinilai sesuai nilai riil pada saat barang milik Daerah

dijadikan penyertaan modal Daerah.

(4) Nilai

Page 11: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 11 -

(4) Nilai riil sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diperoleh

dengan melakukan penaksiran harga barang milik

Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

(5) Penyertaan modal Pemerintah Provinsi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) untuk penambahan modal

BUMD dilaksanakan setelah dilakukan analisis

investasi oleh pengelola investasi Pemerintah Provinsi

dan tersedianya rencana bisnis BUMD.

(6) Penyertaan modal Pemerintah Provinsi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan

Daerah.

Pasal 9

(1) Penyertaan modal Pemerintah Provinsi untuk pendirian

BUMD yang berupa barang milik Daerah sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) yang berbentuk tanah

dan/atau bangunan tidak boleh dipindahtangankan ke

pihak lain.

(2) Dalam hal tanah dan/atau bangunan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diperuntukkan untuk

kepentingan umum dan/atau kepentingan pemerintah,

dapat dipindahtangankan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

BAB IV

ANAK PERUSAHAAN

Pasal 10

(1) BUMD dapat membentuk anak perusahaan.

(2) Pembentukan anak perusahaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan:

a. disetujui oleh KPM atau RUPS;

b. minimal kepemilikan saham 70% (tujuh puluh

persen) dan sebagai pemegang saham pengendali;

c. laporan keuangan BUMD 3 (tiga) tahun terakhir

dalam keadaan sehat;

d. memiliki

Page 12: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 12 -

d. memiliki bidang usaha yang menunjang bisnis

utama; dan

e. tidak boleh melakukan penyertaan modal berupa

tanah dari BUMD yang berasal dari penyertaan

modal Pemerintah Provinsi.

(3) Anak perusahaan BUMD sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) tidak diperbolehkan membentuk anak

perusahaan lagi.

(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b

dan e dikecualikan bagi BUMD yang mendapatkan

penawaran participating interest pada bidang minyak

dan gas bumi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

BAB V

PENYERTAAN MODAL

Pasal 11

(1) BUMD dapat melakukan penyertaan modal pada

perusahaan lain.

(2) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat dilakukan dalam rangka pendirian perusahaan

atau penambahan modal perusahaan lain.

(3) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

harus mendapat persetujuan KPM atau RUPS.

BAB VI

RJP DAN RKAP

Pasal 12

(1) RJP dan/atau RKAP BUMD disusun oleh Direksi BUMD

dan ditetapkan setelah dikonsultasikan dengan instansi

pada Pemerintah Provinsi yang membidangi BUMD dan

dikoordinasikan dengan Alat Kelengkapan DPRD yang

membidangi BUMD terkait dengan rencana kerja

strategis perusahaan sebelum ditetapkan RUPS/KPM.

(2) Rencana

Page 13: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 13 -

(2) Rencana kerja strategis sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) antara lain memuat kerjasama dengan pihak

ketiga, pembentukan anak perusahaan dan

pengembangan usaha yang membutuhkan investasi

besar serta lain-lain kegiatan yang berisiko tinggi.

(3) RJP dapat diubah paling banyak 1 (satu) kali dalam 1

(satu) tahun, dan tidak dapat dilakukan perubahan

pada tahun terakhir RJP.

(4) RKAP dapat diubah paling banyak 2 (dua) kali dalam

setahun, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum

masa 1 (satu) tahun kalender berakhir.

(5) Perubahan RJP dan/atau RKAP sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) dan ayat (4) tidak berlaku terhadap

perubahan RJP dan/atau RKAP yang diakibatkan oleh

perubahan peraturan perundang-undangan atau

adanya kebijakan Pemerintah.

(6) Prosedur dan tata cara penetapan RJP dan/atau RKAP

diatur dalam Peraturan Gubernur.

BAB VII

PENUGASAN PEMERINTAH PROVINSI KEPADA BUMD

Pasal 13

(1) Penugasan Pemerintah Provinsi kepada BUMD

dilakukan untuk mendukung perekonomian Daerah

dan menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum

tertentu dengan tetap memperhatikan maksud dan

tujuan pendirian BUMD.

(2) Setiap penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dikaji bersama oleh pemberi penugasan dan BUMD

sebelum mendapatkan persetujuan dari KPM atau

RUPS.

(3) Setiap penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat didukung dengan pendanaan, yang berupa:

a. penyertaan modal;

b. subsidi;

c. pemberian pinjaman; dan/atau

d. hibah.

(4) Penugasan

Page 14: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 14 -

(4) Penugasan Pemerintah Provinsi kepada BUMD

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan

untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun dan

dapat diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu 2

(dua) tahun, kecuali ditentukan lain dalam peraturan

perundang-undangan.

(5) BUMD yang melaksanakan penugasan harus secara

tegas melakukan pemisahan pembukuan mengenai

penugasan tersebut dengan pembukuan dalam rangka

pencapaian sasaran usaha perusahaan.

(6) Dalam hal BUMD yang mendapatkan penugasan dari

Pemerintah Provinsi membentuk anak perusahaan,

maka status anak perusahaan tersebut telah harus

ditentukan paling lama 3 (tiga) tahun sejak diterimanya

penugasan dari Pemerintah Provinsi.

(7) Penentuan status anak perusahaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (6) dilakukan dalam bentuk:

a. pendirian BUMD baru jika kondisi keuangan anak

perusahaan tersebut menunjukkan peningkatan

kinerja dan telah memenuhi syarat pendirian BUMD

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

atau

b. bidang usaha yang ditugaskan tersebut dijadikan

sebagai salah satu bidang usaha BUMD dengan

tetap mempertahankan anak perusahaan atau

membubarkannya.

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penugasan

Pemerintah Provinsi kepada BUMD diatur dalam

Peraturan Gubernur.

BAB VIII

ORGAN BUMD

Pasal 14

(1) Organ Perumda terdiri atas:

a. KPM;

b. Dewan Pengawas; dan

c. Direksi.

(2) Organ

Page 15: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 15 -

(2) Organ Perseroda terdiri atas:

a. RUPS;

b. Komisaris; dan

c. Direksi.

(3) Dalam hal Perseroda berbasis syariah, selain organ

Perseroda sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

ditambah dengan Dewan Pengawas Syariah.

Pasal 15

(1) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal

14 ayat (1) huruf b diangkat oleh KPM, dan Komisaris

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) huruf b

diangkat oleh RUPS.

(2) Untuk dapat diangkat sebagai anggota Dewan Pengawas

atau Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. sehat jasmani dan rohani;

b. memiliki keahlian, integritas, kepemimpinan,

pengalaman, jujur, perilaku yang baik dan dedikasi

yang tinggi untuk memajukan dan mengembangkan

perusahaan;

c. khusus untuk perbankan memiliki pengetahuan di

bidang perbankan yang memadai dan relevan

dengan jabatannya serta memiliki pengalaman di

bidang perbankan paling lama 2 (dua) tahun;

d. memahami penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

e. memahami manajemen perusahaan yang berkaitan

dengan salah satu fungsi manajemen:

f. menyediakan waktu yang cukup untuk

melaksanakan tugasnya;

g. berijazah paling rendah S-l (strata satu);

h. berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun pada

saat mendaftar pertama kali;

i. tidak pernah dinyatakan pailit;

j. tidak pernah menjadi anggota Direksi, Dewan

Pengawas dan Komisaris yang dinyatakan bersalah

menyebabkan badan usaha yang dipimpin

dinyatakan pailit;

k. tidak

Page 16: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 16 -

k. tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan

l. tidak sedang menjadi pengurus atau anggota partai

politik, calon kepala daerah atau calon wakil kepala

daerah, dan/atau calon anggota legislatif.

(3) Dewan Pengawas dan Komisaris dari unsur Pejabat

Pemerintah Provinsi diprioritaskan pejabat yang

melakukan evaluasi, pembinaan dan pengawasan

BUMD.

(4) Pejabat Pemerintah Provinsi sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) tidak bertugas melaksanakan pelayanan

publik sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

(5) Masa jabatan Dewan Pengawas atau Komisaris

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 4

(empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1

(satu) kali masa jabatan pada BUMD yang sama.

(6) Anggota Dewan Pengawas atau Komisaris BUMD tidak

boleh merangkap jabatan sebagai anggota Dewan

Pengawas atau Komisaris pada BUMD/BUMN yang lain.

(7) Dalam hal Pejabat Pemerintah Provinsi sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) bertugas melaksanakan

pelayanan publik menjadi Dewan Pengawas atau

Komisaris, dikenai sanksi pembebasan dari jabatan.

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai pejabat Pemerintah

Provinsi yang bertugas melaksanakan pelayanan publik

diatur dalam Peraturan Gubernur.

Pasal 16

(1) Jumlah anggota Dewan Pengawas ditetapkan oleh KPM

dan jumlah anggota Komisaris ditetapkan oleh RUPS.

(2) Jumlah anggota Dewan Pengawas dan anggota

Komisaris paling banyak sama dengan jumlah Direksi.

(3) Penentuan jumlah anggota Dewan Pengawas atau

Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan berdasarkan asas efisiensi dan efektivitas

keputusan, pengawasan, dan pembiayaan bagi

kepentingan BUMD.

Pasal 17

Page 17: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 17 -

Pasal 17

(1) Direksi pada Perumda sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 14 ayat (1) huruf c diangkat oleh KPM dan Direksi

pada Perseroda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14

ayat (1) huruf c diangkat oleh RUPS.

(2) Untuk dapat diangkat sebagai anggota Direksi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

a. sehat jasmani dan rohani;

b. memiliki keahlian, integritas, kepemimpinan,

pengalaman, jujur, perilaku yang baik, dan dedikasi

yang tinggi untuk memajukan dan mengembangkan

perusahaan;

c. memahami penyelenggaraan pemerintahan Daerah;

d. memahami manajemen perusahaan;

e. memiliki pengetahuan yang memadai di bidang

usaha perusahaan;

f. berijazah paling rendah Strata 1 (S-1);

g. pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun di bidang

manajerial perusahaan berbadan hukum;

h. berusia paling rendah 35 (tiga puluh lima) tahun

dan paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada

saat mendaftar pertama kali;

i. tidak pernah menjadi anggota Direksi, Dewan

Pengawas, atau Komisaris yang dinyatakan bersalah

menyebabkan badan usaha yang dipimpin

dinyatakan pailit;

j. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak

pidana yang merugikan keuangan negara atau

keuangan daerah;

k. tidak sedang menjalani sanksi pidana;

l. tidak sedang menjadi pengurus atau anggota partai

politik, calon kepala daerah atau calon wakil kepala

daerah, dan/atau calon anggota legislatif; dan

m. bukan anggota Tentara Nasional Indonesia,

Kepolisian Republik Indonesia, dan/atau Pegawai

Negeri Sipil, kecuali Pegawai Negeri Sipil yang

diberikan tugas sebagai Direksi sementara

sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah ini.

(3) Masa

Page 18: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 18 -

(3) Masa jabatan Direksi paling lama 5 (lima) tahun dan

dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa

jabatan pada BUMD yang sama, kecuali:

a. ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan; dan

b. dalam hal anggota Direksi memiliki keahlian khusus

dan/atau prestasi yang sangat baik, dapat diangkat

untuk masa jabatan yang ketiga pada BUMD yang

sama.

(4) Keahlian khusus dan prestasi yang sangat baik

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling

sedikit memenuhi kriteria:

a. melampaui target realisasi terhadap rencana bisnis

serta rencana kerja dan anggaran BUMD;

b. opini audit atas laporan keuangan perusahaan

minimal Wajar Tanpa Pengecualian selama 3 (tiga)

tahun berturut-turut di akhir periode

kepemimpinan;

c. seluruh hasil pengawasan sudah ditindaklanjuti

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan; dan

d. terpenuhinya target dalam kontrak kinerja sebesar

100% (seratus persen) selama 2 (dua) periode

kepemimpinan.

Pasal 18

(1) Jumlah anggota Direksi untuk Perumda ditetapkan oleh

KPM dan jumlah anggota Direksi untuk Perseroda

ditetapkan oleh RUPS.

(2) Jumlah anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) paling sedikit 1 (satu) orang dan paling banyak

5 (lima) orang.

(3) Penentuan jumlah Direksi sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) dilakukan berdasarkan asas efisiensi dan

efektivitas pengurusan BUMD.

Pasal 19

Page 19: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 19 -

Pasal 19

(1) Proses pemilihan anggota Dewan Pengawas, Komisaris,

dan Direksi dilakukan melalui seleksi sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan.

(2) Pemerintah Provinsi menginformasikan pelaksanaan

setiap tahapan seleksi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) melalui media massa lokal/nasional dan/atau

elektronik.

(3) Panitia Seleksi berjumlah ganjil dan diketuai oleh

Perangkat Daerah yang menangani urusan BUMD.

(4) Anggota Panitia Seleksi paling sedikit terdiri atas:

a. Perangkat Daerah; dan

b. unsur independen dan/atau perguruan tinggi.

(5) Dalam melakukan seleksi, Panitia Seleksi melakukan

penjaringan Bakal Calon Anggota Dewan Pengawas,

Komisaris, dan Direksi.

(6) Hasil penjaringan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

disampaikan kepada Tim untuk dilakukan uji

kelayakan dan kepatutan.

(7) Hasil uji kelayakan dan kepatutan sebagaimana

dimaksud pada ayat (5) disampaikan kepada Gubernur.

(8) Panitia Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

dan ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

Pasal 20

Dalam hal terdapat kekhususan, ketentuan mengenai organ

BUMD yang bergerak dalam lembaga jasa keuangan

dan/atau badan usaha berbasis syariah mengikuti

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 21

(1) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan seluruh anggota

Direksi, pelaksanaan tugas pengurusan BUMD

dilaksanakan oleh Dewan Pengawas atau Komisaris.

(2) Dewan

Page 20: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 20 -

(2) Dewan Pengawas atau Komisaris sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dapat menunjuk pejabat dari

internal BUMD untuk membantu pelaksanaan tugas

Direksi sampai dengan pengangkatan Direksi definitif

paling lama 6 (enam) bulan.

(3) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan seluruh anggota

Direksi dan seluruh anggota Dewan Pengawas atau

Komisaris, pengurusan Perumda dilaksanakan oleh

KPM dan pengurusan Perseroda oleh RUPS.

(4) KPM atau RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

dapat menunjuk pejabat dari internal BUMD untuk

membantu pelaksanaan tugas pengurusan BUMD

sampai dengan pengangkatan anggota Dewan Pengawas

atau anggota Komisaris dan anggota Direksi definitif

paling lama 6 (enam) bulan.

BAB IX

PENGGUNAAN LABA

Pasal 22

(1) Penggunaan laba BUMD diatur dalam anggaran dasar.

(2) Laba bersih BUMD setelah dikurangi pajak yang telah

disahkan oleh KPM/RUPS disetor sebagai deviden

paling sedikit sebesar 55% (lima puluh lima persen)

kepada pemegang saham.

(3) Ketentuan besarnya nilai deviden sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) berlaku apabila pembentukan

cadangan umum sudah terpenuhi sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan.

(4) Deviden untuk Daerah atau deviden yang menjadi hak

Daerah dianggarkan dalam penerimaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah.

(5) Pembebanan tanggung jawab sosial dan

lingkungan/corporate social responsibility, tantiem dan

jasa produksi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

BAB X

Page 21: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 21 -

BAB X

PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN ATAU

PEMBUBARAN BUMD

Pasal 23

(1) Gubernur atau DPRD dapat mengusulkan

penggabungan, peleburan, pengambilalihan atau

pembubaran BUMD.

(2) DPRD atau Gubernur dapat menyetujui atau menolak

usul sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Dalam hal DPRD atau Gubernur menolak usulan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), wajib

menyampaikan alasan penolakan.

(4) Penggabungan, peleburan, pengambilalihan atau

pembubaran BUMD dilakukan berdasarkan hasil

analisis investasi, penilaian tingkat kesehatan, dan

hasil evaluasi BUMD.

(5) Penggabungan, peleburan, pengambilalihan atau

pembubaran BUMD sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

BAB XI

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 24

(1) Pemerintah Provinsi wajib mempertahankan posisi

kepemilikan saham paling sedikit 51 % (lima puluh satu

persen).

(2) Saham Pemerintah Provinsi pada BUMD sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tidak boleh dialihkan dengan

cara apapun yang mengakibatkan kepemilikan saham

menjadi kurang dari 51 % (lima puluh satu persen).

(3) Pengalihan

Page 22: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 22 -

(3) Pengalihan saham yang mengakibatkan kepemilikan

Pemerintah Provinsi menjadi kurang dari 51 % (lima

puluh satu persen) sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) batal demi hukum.

BAB XII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 25

(1) Semua BUMD yang berbentuk Perusahaan Daerah (PD)

dan BUMD yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT)

yang sudah ada sebelum Peraturan Daerah ini berlaku,

harus dibaca dan dimaknai sebagai Perumda dan

Perseroda.

(2) BUMD PD dan BUMD PT sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) wajib melakukan penyesuaian paling lama 1

(satu) tahun sejak Peraturan Daerah ini diundangkan.

(3) Penyesuaian dilakukan dalam bentuk perubahan

nomenklatur dalam setiap dokumen resmi, tanpa

melakukan perubahan nama BUMD.

(4) Perubahan nomenklatur sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. BUMD yang berbentuk Perumda harus

mencantumkan kata Perumda sebelum nama

perusahaan; dan

b. BUMD yang berbentuk Perseroda harus

mencantumkan kata (Perseroda) setelah singkatan

PT dan nama perusahaan.

Pasal 26

Periodesasi jabatan Dewan Pengawas, Komisaris, dan

Direksi yang telah ditetapkan sebelum berlakunya Peraturan

Daerah ini tetap berlaku sampai dengan berakhirnya

periodesasi masa jabatan dimaksud.

Pasal 27

Page 23: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 23 -

Pasal 27

Penyertaan modal berupa tanah dan/atau bangunan dari

BUMD yang berasal dari penyertaan modal Pemerintah

Provinsi yang belum selesai prosesnya sampai dengan

berlakunya Peraturan Daerah ini tetap dilanjutkan sampai

berakhirnya proses dimaksud.

BAB XIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 28

Semua Peraturan Daerah dan peraturan pelaksanaan yang

berkaitan dengan BUMD dinyatakan masih tetap berlaku

sepanjang belum diganti dan tidak bertentangan dengan

ketentuan dalam Peraturan Daerah ini.

Pasal 29

(1) Peraturan Gubernur sebagai pelaksanaan dari

Peraturan Daerah ini wajib ditetapkan paling lambat 6

(enam) bulan sejak Peraturan Daerah ini diundangkan.

(2) Peraturan Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) disusun oleh instansi pada Pemerintah Provinsi yang

membidangi BUMD.

Pasal 30

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan

Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang

Badan Usaha Milik Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa

Timur Nomor 1 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi

Jawa Timur Nomor 21) dicabut dan dinyatakan tidak

berlaku.

Pasal 31

Page 24: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 24 -

Pasal 31

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya

dalam Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur.

Ditetapkan di Surabaya

pada tanggal 6 September 2019

GUBERNUR JAWA TIMUR

ttd

KHOFIFAH INDAR PARAWANSA

Page 25: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 25 -

Diundangkan di Surabaya

Pada tanggal 6 September 2019

SEKRETARIS DAERAH

PROVINSI JAWA TIMUR

ttd

Dr. Ir. HERU TJAHJONO

Pembina Utama

NIP 19610306 198903 1 010

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

TAHUN 2019 NOMOR 6 SERI D.

Salinan sesuai dengan aslinya

an. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

Kepala Biro Hukum

ttd

JEMPIN MARBUN, SH, MH

Pembina Tingkat I

NIP. 19640917 199203 1 005

NOREG PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR : (8-215/2019)

Page 26: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

NOMOR 8 TAHUN 2019

TENTANG

BADAN USAHA MILIK DAERAH

I. UMUM

Penggantian Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menjadi Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 telah membawa dampak signifikan

terhadap pengaturan penyelenggaraan pemerintahan daerah, termasuk

perubahan pengaturan atas pengelolaan BUMD. Untuk menjabarkan

pengaturan mengenai BUMD, Pemerintah telah menetapkan Peraturan

Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah.

Pengaturan BUMD melalui Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017,

selain bertujuan untuk mengisi kekosongan hukum akibat dicabutnya

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah oleh

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, juga untuk memperkuat tata

kelola pengaturan dan pemberdayaan BUMD.

Dalam rangka re-formulasi pengaturan pengelolaan BUMD milik

Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maka perlu dilakukan penggantian

terhadap Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha

Milik Daerah. Secara yuridis, perlunya penggantian Peraturan Daerah

Nomor 14 Tahun 2012 ini disebabkan adanya perubahan peraturan

perundang-undangan yang lebih tinggi yang mengatur BUMD, sehingga

perlu dilakukan penyesuaian agar tidak terjadi vertical conflict of norm,

yakni pertentangan antara Peraturan Daerah dengan peraturan

perundang-undangan yang lebih tinggi.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Page 27: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 2 -

Pasal 3

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Yang dimaksud dengan “penyediaan kemanfaatan umum” antara

lain:

a. Usaha perintisan berupa penyediaan barang dan/atau jasa

yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat; dan

b. Usaha penyediaan pelayanan air minum yang lebih efisien jika

dibandingkan dengan penyediaan oleh perangkat daerah.

Huruf c

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Yang dimaksud dengan “pengelola investasi Pemerintah Provinsi”

adalah Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara

Umum Daerah.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 9

Page 28: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 3 -

Pasal 9

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “dipindahtangankan” adalah kegiatan

pemindahtanganan yang dilakukan dengan cara:

a. penjualan;

b. tukar menukar;

c. hibah; atau

d. penyertaan modal.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Yang dimaksud “pelayanan publik” adalah kegiatan atau

rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi

setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau

pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara

pelayanan publik yang meliputi:

a. pelayanan

Page 29: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 4 -

a. pelayanan barang publik;

b. pelayanan jasa publik; dan

c. pelayanan administratif dalam bentuk pelayanan pemberian

dokumen berupa perizinan dan nonperizinan.

Penyelenggara pelayanan publik adalah setiap institusi

penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang

dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan

publik dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk

kegiatan pelayanan publik.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Ayat (8)

Cukup jelas.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup jelas.

Pasal 20

Cukup jelas.

Pasal 21

Cukup jelas.

Pasal 22

Cukup jelas.

Pasal 23

Cukup jelas.

Pasal 24

Page 30: GUBERNUR JAWA TIMUR...Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik

- 5 -

Pasal 24

Cukup jelas.

Pasal 25

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan “dokumen resmi” dalam ketentuan ini

dapat berupa akta pendirian, nama kepemilikan saham atau

surat-surat berharga lainnya, surat atau kop resmi BUMD, dan

berbagai dokumen resmi lainnya sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Ayat (4)

Huruf a

Contoh penerapan ketentuan ini ialah sebagai berikut:

PERUMDA JATIM SEJAHTERA.

Huruf b

Contoh penerapan ketentuan ini ialah sebagai berikut:

PT JATIM SEJAHTERA (Perseroda).

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Cukup jelas.

Pasal 28

Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

Cukup jelas.

Pasal 31

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 95.