tata kelola pelayanan publik dalam konteks … · undang undang no 25 tahun 2009 tentang pelayanan...

44
TATA KELOLA PELAYANAN PUBLIK DALAM KONTEKS UNDANG UNDANG NO 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DAN IMPLEMENTASINYA DI JAWA TIMUR BIRO ORGANISASI SETDA PROV. JAWA TIMUR 2017

Upload: dinhquynh

Post on 03-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TATA KELOLA PELAYANAN PUBLIK DALAM KONTEKS

UNDANG UNDANG NO 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

DAN IMPLEMENTASINYA DI JAWA TIMUR

BIRO ORGANISASI

SETDA PROV. JAWA TIMUR

2017

HAKEKAT PEMERINTAH ADALAH

PELAYAN MASYARAKAT

o TIDAK MELAYANI DIRI SENDIRI,

TETAPI MELAYANI MASYARAKAT

o M E N C I P T A K A N K O N D I S I Y A N G

KONDUSIF, RAMAH, NYAMAN DAN

PROFESIONAL DALAM PELAYANAN

o PEMERINTAH HARUS “BERMANFAAT”

B A G I M A S Y A R A K A T B U K A N

SEBALIKNYA MENJADI BIROKRASI

YANG SULIT DAN „EKSKLUSIF‟

1

1. DERASNYA TUNTUTAN GOOD GOVERNANCE

2. KRITIK MASYARAKAT TERHADAP

RENDAHNYA KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

3. TUNTUTAN AGAR APARAT BIROKRASI

MEMPUNYAI SENSE OF CRISIS

DESAKAN PERLUNYA AGENDA KEBIJAKAN

REFORMASI ADMINISTRASI PUBLIK

4.TUNTUTAN PROFESIONALISME DAN

NETRALITAS APARATUR

5.TUNTUTAN ADANYA PERLINDUNGAN

TERHADAP KEPENTINGAN DAN ASPIRASI

MASYARAKAT

2

HAL YANG MEMPENGARUHI

PELAYANAN PUBLIK

o KEBIJAKAN ADMINISTRASI YANG

BELUM SESUAI DENGAN KEBIJAKAN

DESENTRALISASI

o MINDSET BIROKRASI YANG ENGGAN

BERUBAH ( PANGREH PELAYAN )

o “ GAGAP TERHADAP TEKNOLOGI DAN

KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN ”

YANG MENJADIKAN CARA BERPIKIR

LINIER, TIDAK SISTEMATIS

TIDAK „BY FUNCTION‟ 3

PROSEDUR PELAYANAN YANG RUMIT, WAKTU YANG

LAMA, BIAYA YANG TIDAK PASTI DAN SYARAT-2 YANG

T I D A K T R A N S P A R A N S E R T A S I S T E M Y A N G

KONVENSIONAL pendekatan institusi bukan fungsi

PROSES PELAYANAN PUBLIK MASIH MEMBERIKAN

RUANG YANG LUAS BAGI PRAKTEK PENYALAHGUNAAN

WEWENANG (suap / korupsi) „user‟ berhadapan dengan

manusia bukan sistem

KUALITAS SDM DI UNIT PELAYANAN (FRONTLINE) KITA

MASIH BELUM OPTIMAL

4

KOMITMEN

• MENGUBAH MINDSET BIROKRASI

(PANGREH PELAYAN )

• MEMBUKA AKSES SELUAS LUASNYA

KEPADA MASYARAKAT UNTUK

MENDAPAT PELAYANAN UMUM YANG

BAIK ADANYA UNDANG-UNDANG

DAN PERDA PELAYANAN PUBLIK

5

Unit Pelayanan

Physical Channel

Unit Pelayanan

Physical Channel

Unit Pelayanan

Physical Channel

PUBLIK /PELAKU USAHA

6

Fokus Orientasi Basis Sifat

Birokrasi

Publik

Institusi

Fungsi

Dokumen

Informasi

Eksklusif

Flow & Share

1. REFORMASI PROSES PELAYANAN

* ICT = Teknologi Informasi & Komunikasi

** SDM = Sumber Daya Manusia7

Private VoluntarySector (fasilitas akses

Pribadi yg lain)

DINAS

BAGIAN

BADAN E-SERVICE( via elektronik )

KEPALA DAERAH

Physical Channel

( Kantor Pelayanan)

BADAN PERENCANA

DATA

CENTRE

2. MODEL PELAYANAN PRIMA

RS DAERAH

8

Pelayanan Publik

Kegiatan atau rangkaian kegiatandalam rangka pemenuhan kebutuhanpelayanan sesuai dengan peraturanperundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,jasa, dan/atau pelayanan administratifyang disediakan oleh penyelenggarapelayanan publik.

9

PENGERTIAN

Penyelenggara pelayanan publik :

› Instansi penyelenggara negara.

› Korporasi: BUMN/BUMD.

› Lembaga Independen.

› Swasta/Organisasi Masyarakat yang melaksanakan “misi negara karena UU”.

10

PENGERTIAN

Ruang lingkup pelayanan publik:

› Pengadaan dan penyaluran

barang publik, penyediaan jasa

publik, pelayanan administratif

yang bersumber dari APBN/APBD

11

RUANG LINGKUP

› Pengadaan dan penyaluran

barang publik, penyediaan jasa

publik, pelayanan administratif

yang tidak bersumber dari APBN/

APBD tapi pelaksanaannya

merupakan misi negara12

RUANG LINGKUP

Kepentingan umum;

Kepastian hukum;

Kesamaan hak;

Keseimbangan hak dan kewajiban;

Keprofesionalan/profesionalisme;

Partisipatif;

Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;

Keterbukaan;

Akuntabilitas;

Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompokrentan;

Ketepatan waktu; dan

Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.13

ASAS-ASAS PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

Pembina : Pimpinan Lembaga Negara, Menteri,

Pimpinan Lembaga Non Kementerian, Pimpinan Lembaga, Komisi Negara, Pimpinan Lembaga Lain, Gubernur, Bupati, Walikota

Melakukan fungsi binwas, dan evaluasi pelaksanaan tugas penanggung-jawab pelayanan publik.

14

ORGANISASI PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

Penanggungjawab :Pimpinan Kesekretariatan pada

Lembaga Negara, Kementerian, Lembaga Non Kementerian, Komisi Negara, Lembaga Lain,

Sekretaris Daerah ProvinsiSekretaris Daerah KabupatenSekretaris Daerah Kota

15

ORGANISASI PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

Tugas Penanggungjawab : Mengkoordinasikan kelancaran

penyelenggaraan pelayanan publik sesuai standar pelayanan

Melakukan eval. penyelenggaraan pelayanan publik

Melaporkan kepada pembina pelakspenyelenggaraan pelayanan publik di seluruh satuan kerja unit yanblik

16

ORGANISASI PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

Penyelenggara Pelayanan Publik:

• Melaksanakan fungsi pelayanan,

pengelolaan pengaduan, informasi,

pengawasan internal, penyuluhan,

pelayanan konsultasi

17

ORGANISASI PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

Standar Pelayanan.

Maklumat Pelayanan

Sistem Informasi Pelayanan Publik

Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas Pelayanan Publik.

Pelayanan Khusus.

Biaya/Tarif Pelayanan.

Perilaku Pelaksana dalam Pelayanan.

Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

Pengelolaan Pengaduan.

Penilaian Kinerja.

ASPEK-ASPEK PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

18

Hak Penyelenggara (Pasal 14)- Memberikan pelayanan

- Melakukan kerjasama

- Mempunyai anggaran penyelenggaraan yanblik

- Melakukan pembelaan terhadap pengaduan yanblik

- Menolak permintaan pelayanan yang bertentangan dengan peraturanundang-undangan

o Kewajiban Penyelenggara (Pasal 15)

- Menyusun dan menetapkan standar yanblik

- Menyusun, menetapkan, publikasi maklumat pelayanan

- Menempatkan pelaksana yang kompeten

- Menyediakan sarpras yanblik

- Memberikan pelayanan yang berkualitas

- Melaksanakan pelayanan sesuai standar

- Mematuhi peraturan perundang-undangan yang terkait denganyanblik

- Memberikan pertanggungjawaban

- Membantu masyarakat

- Melakukan tindakan hukum19

HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN

o Kewajiban Pelaksana (Pasal 16)

- Melakukan kegiatan pelayanan

- Memberikan pertanggungjawaban

- Melakukan tindakan hukum

- Memberikan pertanggungjawaban bila mengundurkan diri

- Melakukan evaluasi dan membuat laporan

o Larangan Pelaksana (Pasal 17)- Merangkap sebagai komisaris

- Meninggalkan tugas dan kewajiban tanpa alasan yang jelas

- Menambah pelaksana tanpa persetujuan penyelenggara

- Membuat perjanjian tanpa persetujuan penyelenggara

- Melanggar azas penyelenggaraan pelayanan publik

20

HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN

o Hak Masyarakat (Pasal 18)

- Mengetahui kebenaran isi standar pelayanan

- Mengawasi pelaksanaan standar pelayanan

- Mendapat tanggapan atas pengaduan yang diajukan

- Mendapat advokasi, perlindungan dan pelayanan

- Memberitahukan untuk memperbaiki pelayanan

- Mengadukan pelaksana kepada penyelenggara

- Mengadukan penyelenggara kepada pembina

- Mendapatkan pelayanan yang berkualitas

o Kewajiban Masyarakat (Pasal 19)- Mematuhi dan memenuhi ketentuan dalam standar pelayanan

- Ikut menjaga sarpras / fasilitas yanblik

- Berpartisipasi dan mematuhi peraturan yang terkait dgnpenyelenggaraan yanblik

21

HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN

o Penyelenggara wajib menyusun dan menetapkan standar pelayanan, memuat :- Dasar hukum

- Persyaratan

- Sisdur dan mekanisme

- Waktu penyelesaian

- Biaya / tarif

- Produk layanan

- Sarpras / fasilitas pelayanan

- Kompetensi pelaksana

- Pengawasan internal

- Penanganan pengaduan

- Jumlah pelaksana

- Jaminan pelayanan

- Jaminan keamanan

- Evaluasi kinerja pelaksana 22

STANDAR PELAYANAN

Pengaduan dapat diajukan ke:

- Penyelenggara.

- Ombudsman.

- DPR/DPRD

23

PENYELESAIAN PENGADUAN

Sanksi Administratif

24

TINDAKAN BENTUK HUKUMAN• Tidak melaksanakan “Reward and Punishment”

(Penyelenggara)• Tidak Berpartisipasi aktif dan mematuhi

ketentuan (Penyelenggara)• Melanggar asas penyelenggaraan pelayanan

publik

Teguran tertulis

Bagi Penyelenggara:• Evaluasi kinerja pelaksana• Tindak lanjut evaluasi• Info kerjasama kepada masyarakat• Alamat dan sarana akses pengaduan• Memberi pelayanan berkualitas• Pelayanan sesuai standar• Sarpras dan fasilitas untuk masyarakat rentan digunakan orang yang tidak berhak.• Pemberian tanda terima pengaduan• Memeriksa pengaduan• Pemerinksaan hrs independen, non-diskriminatif, tidak ada biaya info penyelesaian pduan

Teguran Tertulis

Apabila dalam 3 (tiga)bulan tdk melaksanakan ketentuan, dibebaskan dari jabatan.

25

TINDAKAN BENTUK HUKUMAN

Pelaksana:• Tidak mengalokasikan anggaranyang memadai

•T i d a k m e n y e d i a k a n s a r a n apengaduan, menugaskan pelaksanayang tidak kompeten•Tidak Mengumumkan nama dan alamat penangggungjawab pengelola pengaduan

Teguran tertulis

Apabila dalam 3 (tiga) bulantdk melaksanakan ketentuan,dibebaskan dari jabatan.

Teguran tertulis

Apabila dalam 1 (satu) tahuntdk melaksanakan ketentuan,dibebaskan dari jabatan.

Sanksi Administratif (Lanjutan)

26

TINDAKAN BENTUK HUKUMAN

•Tidak melakukan penilaian kinerja secaraberkala.

•Tidak menyusun dan menetapkan standar•Memberikan izin dan/atau membiarkanpihak lain menggunakan sarana,prasaranadan/atau fasilitas pelayanan publik yangmengakibatkan sarana, prasarana tidakberfungsi atau tidak sesuai peruntukan.•M e m b i a y a i k e g i a t a n l a i n d e n g a nmenggunakan anggaran yang diperuntukkanbagi pelayanan publik

Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaansendiri

Penurunan pangkatsetingkat lebih rendahuntuk paling lama 1 (satu)tahun.

• Memindahkan saham/kepemilikan.• Tidak merahasiakan materi pengaduan

pada proses pemeriksaan.

Pemberhentian dengantidak hormat

Sanksi Administratif (Lanjutan)

Mengakibatkan timbulnya luka. Cacat tetap. Hilangnya nyawa.

Dikenakan Sanksi Pidana, apabila:

• Saksi pidana tidak membebaskan dari ganti rugi.

• Apabila ada kerugian negara, penyelenggara atau pelaksana dikenakan denda 27

Sanksi Pidana

IMPLEMENTASI DI JATIM

STRATEGI INTERNAL :

1. Penyusunan Standar Pelayanan Publik

(SPP)

o SPP merupakan ukuran baku dan tolok

ukur kualitas yang digunakan sebagai

pedoman dalam penyelenggaraan

pelayanan publik

o Wajib disusun oleh setiap penyelenggara

pelayanan publik

o Ditetapkan dalam bentuk Keputusan

Pimpinan Instansi / Penyelenggara

28

2. Pemberian Reward dalam Pelayanan Publik

Setiap tahun memberikan penghargaan

kepada unit-unit pelayanan yang telah

meningkatkan kualitas pelayanannya

kepada masyarakat dalam berbagai

inovasi pelayanan

Mengikutsertakan dalam kompetisi

inovasi pelayanan publik Tingkat

Nasional untuk memperoleh

penghargaan Inovasi Pelayanan Publik

(Top 99, Top 35, Top 9, UNPSA)

29

3. Model pelayanan Satu Atap / Satu Pintu/

Terpadu

Memberikan kemudahan dan kepastian

pelayanan kepada masyarakat untuk

memperoleh pelayanan pemerintah

(kepastian persyaratan, baiaya, waktu

penyelesaian pelayanan)

Pemanfaatan multiple chanel

Mengurangi social cost masyarakat

30

STRATEGI EKSTERNAL

1. Melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat

(SKM)

- Mewajibkan kepada semua instansi

pemerintah melaksanakan SKM

- Pelaksanaan SKM secara periodik sekura

ng - kurangnya sekali dalam setahun,

melibatkan masyarakat dan akan lebih

baik jika dilakukan oleh pihak independen

(prinsip Citizen Charter)

31

MANFAAT SKM

32

1. Mengetahui kelemahan atau kekuatan dari

masing-masing unit penyelenggara pelayanan

publik

2. Mengukur secara berkala penyelenggaraan

pelayanan yang telah dilaksanakan oleh unit

pelayanan publik

3. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu

diambil dan langkah perbaikan pelayanan.

4. Sebagai umpan balik dalam memperbaiki

layanan. Masyarakat terlibat secara aktif

mengawasi pelaksanaan penyelenggaraan

pelayanan publik.

HASIL SKM

Hasil atas Survei Kepuasan Masyarakat

tidak harus disajikan dalam bentuk

skoring/angka absolut, tetapi dapat pula

disaj ikan dalam bentuk kualitati f

(baik atau buruk)

Pelaksanaan SKM harus disertai dengan

saran perbaikan dari pemberi layanan

yang disurvey terhadap peningkatan

kualitas layanan

33

RUANG LINGKUP SKM

34

1. Persyaratan pelayanan

2. Prosedur pelayanan

3. Waktu pelayanan

4. Biaya / tarif

5. Produk spesifikasi jenis pelayanan

6. Kompetensi pelaksana

7. Perilaku pelaksana

8. Maklumat pelayanan

9. Penanganan pengaduan, saran dan

masukan

STRATEGI EKSTERNAL

2. Sertifikasi ISO pada unit-unit pelayanan

- Prinsip tulis apa yang dikerjakan dan

kerjakan apa yang ditulis

- Merupakan salah satu upaya kompetitif

dalam persaingan global mela lu i

penerapan standarisasi yang diakui

secara internasional

35

STRATEGI EKSTERNAL

3. Sinergi dengan media

- Med ia mer upakan mi t ra da l am

m e l a k u k a n s o s i a l i s a s i d a n

penyampaian informasi

- Setiap kritik harus ditanggapi secara

positif

- Kritik berarti memberikan kesempatan

kedua untuk melakukan perbaikan

- Media dapat memberikan penghargaan

/ award kepada Pemda dan unit-unit

pelayanan yang memiliki komitmen

tinggi dalam peningkatan kualitas

yanblik 36

PROGRAM PENGUNGKIT DALAM

PENINGKATAN KUALITAS YANBLIK

1. Penyusunan Direktori Pelayanan Publik

a.Inventarisasi jenis-jenis pelayanan

sebagai icon / keunggulan / inovasi

pelayanan instansi / daerah

b.Set iap instans i / daerah waj ib

melakukan peningkatan kualitas

pelayanan dan menambah icon /

keunggulan / inovasi layanan minimal

1 icon / keunggulan / inovasi setiap

tahun (one agency one inovation)

37

PROGRAM …….

2. Penetapan program dan prioritas peningkatan

pelayanan publik antara lain :

a. Penambahan dan peluasan icon / inovasi

pelayanan publik instansi / daerah

b. Pelaksanaan Survey Kepuasan Masyarakat

(SKM)

c. Penanganan pengaduan pelayanan publik

d. Kompetisi yanblik

e. Evaluasi unit – unit pelayanan publik

f. Perolehan sertifikat ISO pada unit pelayanan

instansi pemerintah

g. Adanya Perda tentang Pelayanan Publik

Kab/Kota

h. Pemanfaatan teknologi informasi. 38

PROGRAM …….

3.Perbaikan Sistem dan Mekanisme Yanblik

a. Memast ikan ter jadinya perubahan

paradigma dan perilaku birokrasi melalui

diklat, in house training dan out sourcing

(dengan pihak ketiga, baik dengan akade

misi maupun praktisi)

b. Replikasi (Amati, Tiru, Modifikasi) hasil

inovasi pelayanan publik pada masing-

masing instansi yanblik

39

PROGRAM …….

4. Penanganan Pengaduan Pelayanan Publik

a. Mewajibkan kepada unit yanblik untuk

membuka akses yang seluas - luasnya

dalam menerima pengaduan yanblik

b. Kesepakatan antara Pemda dengan ORI

untuk menangani pengaduan yanblik

c. Mengekspose nomor telepon dan

petugas yang bertanggung jawab

menangani pengaduan melalui media

massa.

d. Membuat protap pengaduan yanblik

e. Membuka front liner, help desk

pengaduan dsb.

40

DAMPAK YANG DIHARAPKAN

1. Paradigma berubah;

2. Komitmen dari pucuk pimpinan sampai ketingkat bawah;

3. Penerapan Standar Pelayanan secara konsisten;

4. Pelayanan masing-masng instansi sektorterkait mengarah ke satu atap satu pintu;

5. Optimalisasi pemanfaatan TI dan inovasi yangterus menerus;

6. Mengurangi menghilangkan kesempatan danpenindakan terhadap KKN;

7. Reward & Punishment;

8. ISO 9000 dalam proses pelayanan;

41

9. Survey Harapan / Survey Kepuasan Masyarakat (SKM);

10. Etika Profesional dan Budaya Melayani;

11. Janji layanan dan konsisten melaksanakannya;

12. Inventarisasi keluhan dan harapan masyarakat dan perbaikan segera;

13. Performance agreement (Penetapan Kinerja);

14. Transparansi dan akuntabilitas;

15. Kompetensi dan kualitas teknis petugas;

16. Optimalisasi Media.

42

Terima Kasih

43