growth horone compabiliy

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makhluk hidup mengalami penambahan tinggi, penambahan besar diameter. Begitu juga manusia juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang baru lahir tentu berbeda dengan orang dewasa. Seiring waktu pertumbuhannya, bukan hanya ukuran tubuh saja yang menjadi lebih besar namun hal-hal lain juga menjadi semakin matang. Tidak seperti pada makhluk hidup lainnya, pada manusia perkembangan bukan hanya menyangkut masalah kemampuan berkembang biak, namun juga banyak aspek lainnya. Misalnya kemampuan berfikir dan kemampuan emosional. Pada makalah ini kami menjelaskan bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada manusia. Hormon pertumbuhan manusia atau yang biasa disebut dengan somatotropin atau HGH (Human Growth Hormon) adalah suatu hormon anabolik yang berperan sangat besar dalam pertumbuhan dan pembentukan tubuh, terutama pada masa

Upload: ekha-kartika

Post on 07-Dec-2015

230 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

b

TRANSCRIPT

Page 1: Growth Horone Compabiliy

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makhluk hidup mengalami penambahan tinggi, penambahan besar diameter.

Begitu juga manusia juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang

baru lahir tentu berbeda dengan orang dewasa. Seiring waktu pertumbuhannya,

bukan hanya ukuran tubuh saja yang menjadi lebih besar namun hal-hal lain juga

menjadi semakin matang. Tidak seperti pada makhluk hidup lainnya, pada manusia

perkembangan bukan hanya menyangkut masalah kemampuan berkembang biak,

namun juga banyak aspek lainnya. Misalnya kemampuan berfikir dan kemampuan

emosional. Pada makalah ini kami menjelaskan bagaimana pertumbuhan dan

perkembangan pada manusia.

Hormon pertumbuhan manusia atau yang biasa disebut dengan somatotropin

atau HGH (Human Growth Hormon) adalah suatu hormon anabolik yang berperan

sangat besar dalam pertumbuhan dan pembentukan tubuh, terutama pada masa anak-

anak dan puberitas. Growth Hormone berperan meningkatkan ukuran dan volume

dari otak, rambut, otot dan organ-organ di dalam tubuh. HG bertanggung jawab atas

pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai diatumbuh besar. Selain itu, terdapat

juga, hormon yang dapat menghambat pertumbuhan dengan cara menghambat

sekresi dari somatotropin atau Growth Hormon yang disebut somatostatin atau

growth hormone-inhibiting hormone.

Berdasarkan uraian di atas, maka disusunlah makalah tentang hormon

somatotropin/ somatostatin dan metabolismenya.

Page 2: Growth Horone Compabiliy

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk membahas sedikit banyaknya

tentang hormon pertumbuhan pada manusia. Semoga dengan adanya makalah ini

dapat menambah wawasan tentang hormon pertumbuhan untuk para pembaca

semua.

Page 3: Growth Horone Compabiliy

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Growth Hormon/ Somatotropin

A. Pengertian Growth Hormon/ Somatotropin

Growth hormone adalah hormon polipeptida, terdiri dari 191 asam

amino. Hormon pertumbuhan (Growth hormone = GH) atau yang disebut

juga somatotropic hormone (SH) atau hormon somatotropin adalah hormon

polipeptida yang memiliki berat molekul 22.000. waktu paruh dalam plasma

antara 15 sampai 20 menit setelah disekresikan atau diinjeksikan intra vena.

Growth hormone adalah komponen pokok yang mengontrol sebagian dari

proses fisiologis kompleks yaitu pertumbuhan dan metabolisme karbohidrat,

protein, dan lemak. Hormon pertumbuhan berikatan dengan suatu protein

yang identik dengan bagian pengikat-hormon dari reseptor hormon

pertumbuhan.

Gambar 1. Hormon Pertumbuhan

Page 4: Growth Horone Compabiliy

B. Letak Growth Hormon/ Somatotropin

Hormon pertumbuhan diproduksi di pituattary gland, yang berlokasi pada

bagian bawah otak diantara sinus sphenoidalis pada rongga tulang yang kecil yang

disebut sella tursika. Pituattary gland mensekresi hormon dari dua lobus yang

berbeda anterior dab posterior.

Gambar 3. Letak Kelenjar Pituitari

Gambar 4. Kelenjar Pituitari

C. Fungsi Fisiologis dan Efek Metabolik Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan berbeda dengan hormon-hormon lainnya, tidak berfungsi

pada organ sasarannya dan berpengaruh secara langsung terhadap seluruh atau

hampir seluruh jaringan tubuh yang memang mampu untuk tumbuh. Hormon ini

menambah ukuran sel dan meningkatkan proses mitosis yang diikuti dengan

Page 5: Growth Horone Compabiliy

bertambahnya jumlah sel dan diferensiasi khusus dari beberapa tipe sel tertentu

seperti sel pertumbuhan tulang dan sel otot awal.

Selain dari efek umum hormon pertumbuhan dalam menyebabkan pertumbuhan,

hormon pertumbuhan juga mempunyai efek pada proses-proses metabolisme tubuh

sebagai berikut :

1. Meningkatkan penyimpanan protein dan kecepatan sintesis protein dalam

sebagian besar sel tubuh.

2. Meningkatkan mobilisasi asam lemak dari jaringan lemak, meningkatkan asam

lemak bebas dalam darah dan meningkatkan penggunaan asam lemak untuk

energi.

3. Menurunkan kecepatan penggunaan karbohidrat di seluruh tubuh

Hormon pertumbuhan meningkatkan penyimpanan protein dalam jaringan

melalui berbagai mekanisme, yaitu

a. peningkatan pengangkutan asam amino melalui membrane plasma

b. peningkatan translasi RNA menyebabkan sintesis protein oleh ribosom

c. peningkatan transkripsi nucleus DNA untuk membentuk RNA

d. penurunan katabolisme protein dan asam amino

Efek metabolik berikutnya yaitu peningkatan pemakaian lemak untuk energi

sehingga meningkatkan konsentrasi asam lemak dalam cairan tubuh. Selain itu

meningkatkan perubahan asam lemak menjadi asetil koenzim A (asetil-KoA) dan

kemudian digunakan untuk energi. Oleh karena itu, di bawah pengaruh hormon

pertumbuhan, lebih disukai memakai lemak sebagai energi daripada memakai

karbohidrat dan protein. Namun dibawah pengaruh jumlah hormon pertumbuhan

yang berlebihan, pengangkutan lemak dari jaringan lemak menjadi sangat besar

Page 6: Growth Horone Compabiliy

sehingga sejumlah besar asam asetoasetat dibentuk oleh hati dan dilepaskan ke dalam

cairan tubuh dengan demikian menyebabkan ketosis. Pengangkutan lemak yang

berlebihan dari jaringan lemak ini juga sering menyebabkan perlemakan hati.

Hormon pertumbuhan menyebabkan berbagai efek yang mempengaruhi

metabolism karbohidrat, meliputi :

1. mengurangi ambilan glukosa di dalam jaringan seperti otot skeletal dan lemak

2. meningkatkan produksi glukosa oleh hati

3. meningkatkan sekresi insulin

Setiap perubahan tersebut disebabkan oleh resistensi insulin akibat pengaruh

hormon pertumbuhan yang melemahkan kerja insulin dalam merangsang

pengambilan dan pemakaian glukosa di dalam otot skeletal dan lemak, dan dalam

menghambat glukoneogenesis (produksi glukosa) oleh hati. Keadaan ini

menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa darah dan peningkatan kompensasi

sekresi insulin. Karena alasan inilah efek hormon pertumbuhan disebut diabetogenik,

dan sekresi hormon pertumbuhan yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan

metabolik yang sangat mirip dengan gangguan metabolik pada pasien diabetes tipe II

(tidak tergantung insulin) yang juga sangat resisten terhadap efek metabolik insulin.

Efek hormon pertumbuhan terhadap pertumbuhan kartilago dan tulang

meliputi:

1. peningkatan timbunan protein oleh sel kondrositik dan sel osteogenik yang

menyebabkan pertumbuhan tulang

2. meningkatkan kecepatan reproduksi sel-sel ini

3. efek spesifik dalam mengubah kondrosit menjadi sel osteogenik, sehingga

menyebabkan timbunan tulang yang baru.

Page 7: Growth Horone Compabiliy

Hormon pertumbuhan memperlihatkan keseimbangan positif untuk N, P, Na,

K, Ca dan Cl, unsur-unsur terpenting untuk membangun jaringan baru. Nitrogen

terutama terdapat dalam asam amino dibawah pengaruh hormone pertumbuhan

jumlah asam amino yang dibawa ke dalam jaringan untuk membentuk protein

meningkat, sehingga kadar N dalam darah (urea) menurun, sesuai dengan efek

anaboliknya.

Baik pada anak-anak ataupun dewasa, hormon pertumbuhan mempunyai efek

anabolik pada otot dan katabolik pada sel-sel lemak sehingga terjadi peningkatan

masa otot dan pengurangan jaringan lemak terutama di daerah pinggang. Terhadap

Metabolisme karbohidrat, hormon pertumbuhan dan IGF-1 sama-sama mempunyai

efek yang berlawanan pada sensitivitas terhadap insulin.

D. Sekresi Growth Hormon/ Somatotropin

Sekresi hormone pertumbuhan secara fisiologis diatur oleh hipotalamus

faktor penglepas hormon pertumbuhan (GHRF = Growth Hormone Releasing Factor)

yang merangsang sekresi hormon pertumbuhan. Selain itu dalam hipotalamus juga

dijumpai Stomatosatin (GH-RIH = growth hormone releasing inhibator hormone)

yang menghambat sekresi beberapa hormone antara lain hormone pertumbuhan.

Dengan demikian, hipotalamus memegang peran dwifungsi dalam pengaturan

hormone ini.

Page 8: Growth Horone Compabiliy

Gambar 5. Mekanisme kontrol sekresi growth hormone

Pelepasan GH juga diregulasi oleh respon neurohormonal. Rangsangan

kolinergik meningkatkan sekresi GH dengan menghambat pelepasan somatostatin,

sedangkan rangsang |-adrenergik memiliki efek yang berlawanan. Respon perifer

juga mempengaruhi sekresi GH. Ini dapat terjadi melalui somatostatin yang juga

diproduksi pada jaringan lain atau hormon ghrelin yang diproduksi di lambung.

Ghrelin dapat memicu sel somatotrof untuk memproduksi GH. Hormon-hormon lain

yang dapat mempengaruhi GH adalah kortisol, thyroid releasing hormone (TRH),

leptin, seks steroid, dan hormon tiroid. Kortisol dan TRH dapat menghambat sekresi

GH sedangkan hormon tiroid dan seks steroid memicu pelepasan GH. Keadaan-

keadaan seperti aktivitas fisik, starvasi, anoreksia, stres dan jumlah jam tidur dapat

Page 9: Growth Horone Compabiliy

menstimulasi sekresi GH. Sedangkan depresi, hiperglikemia, dan obesitas

menurunkan GH basal, tetapi menstimulasi sekresi GH.

Growth hormone sendiri menghambat pelepasannya melalui mekanisme

umpan balik. Hal ini terjadi melalui beberapa jalur yang diperankan oleh GH maupun

Insulin like growth factor (IGF-1). Sel somatotrof dapat dihambat secara langsung

melalui rangsangan produksi IGF- 1 lokal maupun melalui hambatan pada GHRH

dan stimulasi somatostatin oleh GH. Mekanisme lainnya adalah melalui IGF-1 yang

sebagian besar diproduksi di hati akibat rangsangan GH. Insulin like growth factor

tersebut dapat menghambat sintesis GHRH dan merangsang sintesis somatostatin.

Mekanisme kontrol sekresi GH dapat dilihat pada Gambar 5.

Pengaruh GH terhadap proses fisiologi tubuh sangat kompleks. Growth

hormone adalah komponen pokok yang mengontrol sebagian dari proses fisiologis

kompleks yaitu pertumbuhan dan metabolism karbohidrat, protein, dan lemak. Ada

dua mekanisme GH dalam bekerja, yaitu secara langsung dan tidak langsung:

1. Secara langsung

Secara langsung GH menyebabkan lipolisis, meningkatkan transportasi asam

amino ke jaringan, sintesis protein dan glukosa di hati serta beberapa efek langsung

pada pertumbuhan tulang rawan.

2. Secara tidak langsung

Secara tidak langsung GH bekerja melalui IGF-1 yang dihasilkan oleh

berbagai jaringan sebagai respon terhadap GH. IGF-1 dalam sirkulasi terikat pada 6

spesifi c binding potein dalam beberapa kombinasi. IGFbinding protein (IGFBP)

yang utama adalah IGFBP-3 yang merupakan 95 % dari semua binding protein.

Page 10: Growth Horone Compabiliy

Jaringan yang memproduksi IGF-1 antara lain hati, otot, tulang, tulang rawan, ginjal

dan kulit. Sebagian besar IGF-1 yang dilepas disirkulasi berasal dari hati.

E. Defisiensi Growth Hormon/ Somatotropin

Faktor- faktor yang berperan dalam patofisiologi defisiensi GH, antara lain:

1. Adiposity

Keadaan obesitas dapat menyebabkan penurunan sekresi GH, tidak hanya

pada usia tua namun juga pada usia muda, terutama pada obesitas sedang dan

berat.

2. Berkurangnya produksi hormon seks steroid

Penurunan kadar estrogen pada wanita dan testosteron pada pria dapat

mempengaruhi sekresi GH.

3. Kebugaran fisik yang menurun

Kapasitas aerobik mempunyai hubungan dengan konsentrasi serum GH 24

jam.

4. Tidur terganggu

Sekresi GH dapat dipengaruhi pola tidur yang berubah karena terjadinya

terutama selama tidur dalam gelombang lambat (slow-wave sleep).

5. Malnutrisi

Status nutrisi yang rendah berpengaruh negatif terhadap sintesis dan daya

kerja IGF-1.

Kekurangan hormon pertumbuhan dapat disebabkan oleh efek pada hipofisis anterior

(hiposekresi) atau pun sekunder yaitu disfungsi hipotalamus (defisiensi GHRH).

1. Akibat dari kekurangan hormon ini pada masa anak-anak yaitu cebol (dwarfism).

Gambaran utamanya yaitu perawakan yang pendek karena retardasi pertumbuhan

Page 11: Growth Horone Compabiliy

tulang. Gambaran penunjang antara lain: gangguan pertumbuhan otot akibat

penurunan sintesis protein otot, mobilisasi lemak sub kutis yang minim.

Pertumbuhan anak tidak sesuai dengan rentang umur yang tepat, contohnya:

ketika berumur 10 tahun, mempunyai tinggi badan yang seharusnya dimiliki oleh

anak berumur 5 tahun.

2. Selain itu dikenal tipe kelainan lain yaitu cebol laron (laron dwarfism). Pada

kelainan ini, gambaran yang tampak pada penderita sama dengan penderita

dengan defisiensi hormon pertumbuhan. Tetapi, pada penderita cebol laron ini,

kadar hormon pertumbuhan dalam darahnya adekuat seperti orang normal. Cebol

laron seperti yang telah dibahas diatas disebabkan karena sensitivitas reseptor

hormon pertumbuhan menurusn sehingga efek dari hormon tersebut tidak tercapai

secara optimal.Selain itu, cebol laron ini memiliki jenis lain dimana disebabkan

oleh defisiensi somatomedin. Dwarfism berkaitan dengan pubertas dimana

mempengaruhi sekresi hormon gonadotropin. Apabila defisiensi hormon

pertumbuhan sangat parah, penderita bisa mengalami kegagalan untuk pubertas.

Akan tetapi, konsentrasi hormon pertumbuhan berada di bawah kadar fisiologis

mengalami keterlambatan pubertas.

Defisiensi GH menunjukkan gejala yang menyerupai gejala yang identik

dengan keluhan-keluhan umum yang dialami pada penuaan. Pada laki-laki, penuaan

dan defisiensi growth hormone sama-sama berhubungan dengan penurunan protein

sintesis, massa bebas lemak, dan mineral tulang serta peningkatan lemak tubuh.

Gejala dan tanda adanya penurunan GH antara lain:

Status kesehatan secara umum dirasakan menurun

Page 12: Growth Horone Compabiliy

Gangguan kenyamanan secara psikologis, perasaan tertekan, kecemasan, emosi

tidak stabil

Kelelahan

Berkurangnya energi dan vitalitas

Kulit tipis dan kering dengan ekstremitas terasa dingin

Berkurangnya massa bebas lemak

Volume cairan ekstraseluler berkurang

Bertambahnya lemak total dan di daerah perut

Berkurangnya kekuatan otot dan kapasitas berolahraga

Berkurangnya densitas mineral tulang

Penurunan kolesterol high density lipoprotein (HDL)

Peningkatan kolesterol low density lipoprotein (LDL)

Penurunan aliran darah ginjal

Penurunan basal metabolic rate

Penurunan ambang anaerohik

F. Hipersekresi Growth Hormon/ Somatotropin

Bila kelebihan hormon ini terjadi pada masa pertumbuhan akan mengakibatkan

pertumbuhan yang tidak terkendali/menjadi lebih cepat. Pertumbuhan yang seperti

ini dikenal dengan gigantisme. Jika terjadi pada masa anak-anak, gejala yang nampak

adalah  adalah tinggi yang sangat mencolok (lebih dari 2 meter). Tinggi yang

bertambah sangat signifikan ini tanpa mengganggu proporsi tubuh. Kelebihan

hormon ini juga mengakibatkan otot yang membesar dan jaringan-jaringan lain ikut

tumbuh besar melebihi kapasitas saat normal. Oleh karena itu terapi yang diberikan

Page 13: Growth Horone Compabiliy

pada penderita gigantisme ini adalah pengangkatan tumor penyebab (utama) dan

pemberian somatostatin (tambahan).

Sedangkan bila kelebihan hormon ini terjadi pada masa dewasa akan

mengakibatkan pertumbuhan yang tidak normal pada beberapa bagian organ tubuh.

Hal yang paling terlihat adalah pertumbuhan jari tangan yang tidak normal, seperti

membesar seperti bengkak serta raut wajah yang kelihatan lebih tebal kulitnya, dagu

memanjang. Pertumbuhan yang seperti ini dikenal dengan akromegali.

Akromegali ditandai dengan pembesaran ukuran tulang selain tulang pipa.

Gejala yang tampak antara lain: penonjolan tulang rahang dan pipi, jari-jari tangan

dan kaki menebal, sinus paranasalis dan sinus frotalis menjadi besar,  tonjolan

supraorbita menjadi semakin nyata, dan terjadi deformitas mandibula di sertai

timbulnya prognatisme (rahang yang menjorok kedepan) dan gigi geligi tidak dapat

menggigit. pembesaran mandibula menyebabkan gigi-gigi akan menjadi renggang,

lidah juga menjadi membesar sehingga penderita sulit untuk berbicara, suara menjadi

lebih dalam akibat penebalan pita suara Komplikasi dari kelainan ini adalah

gangguan pada saraf perifer dimana terjepitnya saraf-saraft tertentu saat pertumbuhan

tulang yang berlebihan. Komplikasi lainnya berupa: gangguan penglihatan dan

hipopituitarisme. Gangguan penglihatan disebabkan posisi kelenjar hipofisis

berdekatan dengan kiasma optikus; pertumbuhan berlebihan menekan daeerah

kiasma ini. Tumor dapat berkembang merusak jaringannya sendiri. Jika dibiarkan

dalam waktu yang relatif lama, kelenjar hipofisis akan rusak sendiri (sangat

mengancam hidup manusia).

Page 14: Growth Horone Compabiliy

2.2 Somatostatin

Pankreas terdiri dari dua jenis jaringan utama yakni (1) Acini, yang

menyekresi getah pencernaan ke dalam duodenum, dan (2) pulau-pulau

Langerhans, yang langsung menyekresi insulin dan glukagon ke dalam darah.

Pankreas manusia mempunyai 1 sampai 2 juta pulau Langerhas, setiap pulau

Langerhans hanya berdiameter 0,3 mm dan tersusun mengelilingi pembuluh

kapiler kecil yang merupakan tempat hormon disekresi oleh sel-sel tersebut.

Pulau Langerhans mengandung tiga jenis sel utama, yakni sel alfa, beta, dan

delta, yang dapat dibedakan satu sama lain melalui ciri morfologi dan

pewarnaannya.

Sel alfa, yang kira-kira mencakup 25 % dari seluruh sel, menyekresi

glukagon. Sel beta, yang kira-kira mencakup 60 % dari semua sel pulau,

terutama berada di bagian tengah setiap pulau dan menyekresi insulin dan

amilin. Sel delta, yang kira-kira mencakup 10 % dari seluruh sel, menyekresi

somatostatin. Untuk lebih jelasnya, dilihat pada gambar.

Page 15: Growth Horone Compabiliy

Pada pembahasan kali ini, kami lebih menjelaskan mengenai somatostatin.

Somatostatin (bahasa Inggris: growth hormone-inhibiting hormone, somatotropin

release-inhibiting factor, GHIH, SRIF) adalah hormon peptida yang mengendalikan

sistem endokrin dan berpengaruh terhadap transmisi sinyal saraf dan perkembangan

sel tubuh. GHIH mempunyai dua bentuk dari irisan sebuah preproprotein, satu

dengan 14 asam amino dan 28 asam amino.

Somatostatin pertama kali diisolasi dari hipolatalamus sebagai faktor yang

menghambat sekresi “growth hormone/somatotropin”. Merupakan peptida siklik

yang disekresi oleh dan disintetis di dalam sel D pulau Langerhans pada pankreas.

Selain di di pulau Langerhans somatostatin dijumpai di hipotalamus, jaringan

gastrointestinal, dan sistem saraf pusat (mungkin sebagai neurotransmiter).

Somatostatin terdapat dalam konsentrasi lebih tinggi pada pulau pankreas daripada

hipotalamus. Prohormon somatostatin yang besar (BM kira-kira 11.500) mula-mula

diproses menjadi menjadi peptida 28 asam amino dan akhirnya menjadi molekul

yang mempunyai berat molekul 1.640 dan berisi 14 asam amino.

Adapun peran dari somatostatin:

1. Somatostatin menghambat sekresi hormon pertumbuhan

2. Menghalangi ketosis pada kondisi defisiensi akut insulin (menghambat kerja

glukagon untuk lipolisis saat kondisi insulin rendah)

3. Mengurangi pengangkutan nutrien dari traktus gastrointestinal ke dalam sirkulasi

darah, karena:

hormon ini memperpanjang waktu pengosongan lambung

mengurangi sekresi gastrin, sehingga produksi asam lambung menurun

mengurangi sekresi kelenjar eksokrin pankreas (enzim pencernaan)

Page 16: Growth Horone Compabiliy

mengurangi aliran darah splanknikus

memperlambat absorbsi gula

Somatostatin memiliki efek penghambat sebagai berikut: 

Bekerja secara lokal di dalam pulau langerhan guna menekan sekresi insulin

dan glukagon.

Menurunkan gerakan lambung, duodenum, dan kandung empedu.

Mengurangi sekresi dan absorbsi dalam saluran cerna.

Page 17: Growth Horone Compabiliy

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Pengaruh hormon pertumbuhan atau growth hormone (GH) pada tubuh

manusia yaitu dapat meningkatkan ukuran dan volume dari otak, rambut, otot

dan organ-organ di dalam tubuh. HG bertanggung jawab atas pertumbuhan

manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar.

b. Saran

Untuk menambah wawasan hendaknya pembaca menggunakan buku yang lain

sebagai bahan referensi. Mencari dan mengidentifikasi hormon-hormon

pertumbuhan sehingga dapat diketahui jenis hormone pertumbuhan yang

memiliki tingkat bioaktivitas yang optimum.